neonatal asfiksi
DESCRIPTION
pembelajaran untuk neonatal asfiksiaTRANSCRIPT
PONED SOLO NOPEMBER 2006 1
ASFIKSIA PADA BAYI ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIRBARU LAHIR
Tim Poned Tim Poned UKK PERINATOLOGI IDAI UKK PERINATOLOGI IDAI
2PONED SOLO NOPEMBER 2006
BATASANBATASAN
Asfiksia pada bayi baru laAsfiksia pada bayi baru lahir hir (BBL) adalah kegagalan napas (BBL) adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat saat lahir atau beberapa saat setelah lahir. setelah lahir.
3PONED SOLO NOPEMBER 2006
TUJUAN UMUMTUJUAN UMUM
Setelah menyelesaikan bab ini Setelah menyelesaikan bab ini peserta akan mampu peserta akan mampu
menjelaskan tentang Asfiksia bayi menjelaskan tentang Asfiksia bayi baru lahir, penyebab baru lahir, penyebab
melaksanakan manajemen melaksanakan manajemen asfiksia asfiksia
4PONED SOLO NOPEMBER 2006
TUJUAN KHUSUSTUJUAN KHUSUS
Setelah pelatihan ini, peserta mengetahui dan Setelah pelatihan ini, peserta mengetahui dan mampu :mampu : Melakukan langkah – langkah resusitasi dengan Melakukan langkah – langkah resusitasi dengan
benar : benar : Melakukan penilaian bayi baru lahir Melakukan penilaian bayi baru lahir Melakukan Langkah awal resusitasi Melakukan Langkah awal resusitasi Melakukan Ventilasi Tekanan positip dengan Melakukan Ventilasi Tekanan positip dengan
menggunakan balon dan sungkup menggunakan balon dan sungkup Melakukan kompresi dada Melakukan kompresi dada Memberikan obat-obatan yang diperlukan Memberikan obat-obatan yang diperlukan Memasang pipa endotrakheal (bagi dokter )Memasang pipa endotrakheal (bagi dokter ) Mengetahui kapan harus menghentikan Mengetahui kapan harus menghentikan
resusitasi resusitasi Melaksanakan tata laksana pasca resusitasi Melaksanakan tata laksana pasca resusitasi Mengetahui dan mampu melakukan rujukan Mengetahui dan mampu melakukan rujukan
pada kasus asfiksia pada kasus asfiksia
5PONED SOLO NOPEMBER 2006
Fisiologi pernapasan bayi baru lahir Fisiologi pernapasan bayi baru lahir
O2 sangat penting O2 sangat penting Sebelum dan sesudah persalinan. Sebelum dan sesudah persalinan. Dalam rahim: melalui mekanisme Dalam rahim: melalui mekanisme
difusi melalui plasenta yang berasal difusi melalui plasenta yang berasal dari ibu diberikan kepada darah dari ibu diberikan kepada darah janin. janin.
Sebelum lahir, alveoli paru bayi Sebelum lahir, alveoli paru bayi menguncup dan terisi oleh cairan . menguncup dan terisi oleh cairan . Paru janin tidak tidak berfungsi Paru janin tidak tidak berfungsi sebagai sumber oksigen atau jalan sebagai sumber oksigen atau jalan untuk mengeluarkan CO2 ( karbon untuk mengeluarkan CO2 ( karbon dioksida) sehingga paru tidak perlu dioksida) sehingga paru tidak perlu diperfusi atau dialiri darah dalam diperfusi atau dialiri darah dalam jumlah besar. jumlah besar.
6PONED SOLO NOPEMBER 2006
Fisiologi pernapasan bayi baru Fisiologi pernapasan bayi baru lahir lahir (lanjutan)(lanjutan)
Setelah lahir, beberapa saat Setelah lahir, beberapa saat sesudah lahir paru harus segera sesudah lahir paru harus segera terisi oksigen dan pembuluih darah terisi oksigen dan pembuluih darah paru harus berelaksasi untuk paru harus berelaksasi untuk memberikan perfusi pada alveoli memberikan perfusi pada alveoli dan menyerap oksigen untuk dan menyerap oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuhdiedarkan ke seluruh tubuh. .
7PONED SOLO NOPEMBER 2006
Reaksi bayi pada masa transisi normalReaksi bayi pada masa transisi normal
Biasanya BBL menghirup udara ke dalam Biasanya BBL menghirup udara ke dalam paru nyaparu nya
Mengakibatkan cairan paru keluar dari alveoli Mengakibatkan cairan paru keluar dari alveoli ke jaringan interstitial di paru sehingga ke jaringan interstitial di paru sehingga oksigen dapat dihantarkan ke arteri pulmonal oksigen dapat dihantarkan ke arteri pulmonal dan menyebabkan arteriol berrelaksasi dan menyebabkan arteriol berrelaksasi
Jika keadaan ini terganggu maka arteriol Jika keadaan ini terganggu maka arteriol pulmonal akan tetap konstriksi dan pembuluh pulmonal akan tetap konstriksi dan pembuluh darah arteri sistemik tidak mendapat oksigen darah arteri sistemik tidak mendapat oksigen sehingga tidak dapat memberikan perfusi ke sehingga tidak dapat memberikan perfusi ke oragan organ tubuh yang penting seperti oragan organ tubuh yang penting seperti otak, jantung , ginjal dan lain lain.otak, jantung , ginjal dan lain lain.
8PONED SOLO NOPEMBER 2006
Reaksi bayi pada masa transisi Reaksi bayi pada masa transisi normal(lanjutan)normal(lanjutan)
Bila keadaan ini berlangsung lama Bila keadaan ini berlangsung lama maka akan menyebabkan kerusakan maka akan menyebabkan kerusakan jaringan otak dan organ lain yang jaringan otak dan organ lain yang dapat menyebabkan kematian atau dapat menyebabkan kematian atau kecacatan kecacatan
9PONED SOLO NOPEMBER 2006
Patofisiologi Patofisiologi
Asfiksia adalah keadaan BBL tidak Asfiksia adalah keadaan BBL tidak bernafas secara spontan dan teratur. bernafas secara spontan dan teratur.
Sering sekali seorang bayi yang Sering sekali seorang bayi yang mengalami gawat janin sebelum mengalami gawat janin sebelum persalinan akan mengalami asfiksia persalinan akan mengalami asfiksia sesudah persalinan.sesudah persalinan.
Masalah ini mungkin berkaitan dengan Masalah ini mungkin berkaitan dengan kondisi ibu, masalah pada tali pusat dan kondisi ibu, masalah pada tali pusat dan plasenta atau masalah pada bayi selama plasenta atau masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan.atau sesudah persalinan.
11PONED SOLO NOPEMBER 2006
Reaksi bayi pada masa Reaksi bayi pada masa transisitransisi
Cairan paru-paru janin
udara
Napas pertama Napas kedua Napas selanjutnya
14PONED SOLO NOPEMBER 2006
Penyebab AsfiksiaPenyebab Asfiksia
Faktor ibuFaktor ibuFaktor bayi Faktor bayi Faktor tali pusat atau Faktor tali pusat atau plasenta plasenta
15PONED SOLO NOPEMBER 2006
FaktorFaktor ibu ibu ::
Kurangnya aliran darah ibu melalui Kurangnya aliran darah ibu melalui plasenta---- hipoksia janin ----- Gawat Janin plasenta---- hipoksia janin ----- Gawat Janin ----- Asfiksia :----- Asfiksia :
Preeklampsia dan eklampsia Preeklampsia dan eklampsia Perdarahan antepartum abnormal Perdarahan antepartum abnormal ( plasenta previa atau solusio plasenta) ( plasenta previa atau solusio plasenta)
Partus lama atau partus macet Partus lama atau partus macet Demam sebelum dan selama persalinan Demam sebelum dan selama persalinan Infeksi berat ( malaria, sifilid, TBC, Infeksi berat ( malaria, sifilid, TBC, HIV) HIV)
Kehamilan lebih bulan ( lebih 42 Kehamilan lebih bulan ( lebih 42 minggu kehamilan minggu kehamilan
16PONED SOLO NOPEMBER 2006
Faktor plasenta dan talipusatFaktor plasenta dan talipusat
Penurunan aliran darah dan oksigen Penurunan aliran darah dan oksigen melalui talipusat bayi ------- Asfiksia :melalui talipusat bayi ------- Asfiksia :
Infark plasenta Infark plasenta Hematom plasenta Hematom plasenta Lilitan talipusat Lilitan talipusat Talipusat pendekTalipusat pendek Simpul talipusat Simpul talipusat Prolapsus talipusatProlapsus talipusat
17PONED SOLO NOPEMBER 2006
Faktor bayiFaktor bayi
Keadaan bayi yang dapat Keadaan bayi yang dapat mengalami asfiksia walaupun mengalami asfiksia walaupun kadang kadang tanpa didahului kadang kadang tanpa didahului tanda gawat janin:tanda gawat janin: Bayi kurang bulan/prematur Bayi kurang bulan/prematur
( kurang 37 minggu kehamilan)( kurang 37 minggu kehamilan) Air ketuban bercampur mekoniumAir ketuban bercampur mekonium Kelainan kongenital yang memberi Kelainan kongenital yang memberi
dampak pada pernapasan bayi dampak pada pernapasan bayi
18PONED SOLO NOPEMBER 2006
DIAGNOSTDIAGNOSTIKIK
Anamnesis :Anamnesis : Gangguan atau kesulitan waktu lahir (lilitan Gangguan atau kesulitan waktu lahir (lilitan
tali pusat, sungsang, ekstraksi vakum, tali pusat, sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, dll).ekstraksi forsep, dll).
Lahir tidak bernafas/menangis.Lahir tidak bernafas/menangis. Air ketuban bercampur mekoniumAir ketuban bercampur mekonium..
Pemeriksaan fisis :Pemeriksaan fisis : Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap.Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap. Denyut jantung < 100X/menitDenyut jantung < 100X/menit Kulit sianosis, pucat.Kulit sianosis, pucat. Tonus otot menurun.Tonus otot menurun. Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu
nilai Skor Apgar nilai Skor Apgar
19PONED SOLO NOPEMBER 2006
Lahir
Ketuban bersih tdk ada mekoneum ?Bernafas/Menangis ?Tonus otot baik?Warna Merah Jambu Masa Gestasi cukup?
Hangatkan bayiPosisikan, bebaskan jalan nafas (bila perlu )Keringkan, rangsang taktil, reposisiBeri O2 (bila perlu)
Tidak
Cek respirasi,denyut jantung dan warna kulit
Beri Ventilasi tekanan positip
Atau D J < 100
Perawatan selanjutnya
DJ> 100 & Kemerahan
Perkiraan waktu
Apnu
20PONED SOLO NOPEMBER 2006
D J < 60 D J > 60
Beri ventilasi tekanan positipLakukan kompresi dada
Berikan epinefrin *
Uji kembali efektifitas :VentilasiKompresi dadaIntubasi Endotrakeal Pemberian epinefrin
Pertimbangkan kemungkinan :HipovolemiaAsidosis metabolik berat
D J < 60 D J < 60
21PONED SOLO NOPEMBER 2006
Manajemen Manajemen Resusitasi
• Bayi tdk bernapas/menangis
• AK bercampur mekonium
• Kulit biru atau pucat
• Tonus otot lemah
• Bayi prematur
Langkah Awal
• Hangatkan bayi di bwh pemancar panas
• Posisi kan kepala bayi
• Isap lendir dr mulut ---- hidung
• Keringkan sambil dirangsang taktil
• Reposisi kepala
• Nilai bayi : usaha napas, denyut jantung, warna kulit
Skor APGAR
Tidak untuk
Mulai Resusitasi
22PONED SOLO NOPEMBER 2006
Isap Lendir Isap Lendir
Air Ketuban bersih : Air Ketuban bersih : Dari mulut ----- hidung Dari mulut ----- hidung Sekitar orofaring , jangan terlalu dalam Sekitar orofaring , jangan terlalu dalam Dengan penghisap lendir : kateter masuk : Dengan penghisap lendir : kateter masuk :
maksimal 5 cm maksimal 5 cm Air Ketuban bercampur mekonium : Air Ketuban bercampur mekonium :
Begitu kepala lahir sebelum melahirkan Begitu kepala lahir sebelum melahirkan bahu bahu
Isap mulut dan hidung Isap mulut dan hidung Setelah kepala lahir : Setelah kepala lahir :
Bugar : lanjutkan langkah awal Bugar : lanjutkan langkah awal Tidak bugar : pasang pipa ET Tidak bugar : pasang pipa ET
23PONED SOLO NOPEMBER 2006
Nilai bayi Nilai bayi
Napas
Asuhan normal
Tidak napas/menangis
VTP : 40 -60 x/mnt
Napas/nangis
30 detik
Nilai HR
HR < 60 x/mnt
VTP + Kompresi dada
HR > 60 x/mnt
VTP
24PONED SOLO NOPEMBER 2006
Ventilasi Tekanan Positip Ventilasi Tekanan Positip Bila bayi tidak bernapas lakukan ventilasi Bila bayi tidak bernapas lakukan ventilasi
tekanan positip (VTP) dengan memakai balon tekanan positip (VTP) dengan memakai balon dan sungkup selama 30 detik dengan dan sungkup selama 30 detik dengan kecepatan 40 -60 kali per menit kecepatan 40 -60 kali per menit
Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan denyut jantungdenyut jantung
Bila belum bernapas dan denyut jantung¸ Bila belum bernapas dan denyut jantung¸ <60 x/menit lanjutkan VTP dengan kompresi <60 x/menit lanjutkan VTP dengan kompresi dada secara terkoordinasi selama 30 detikdada secara terkoordinasi selama 30 detik
Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan denyut jantungdenyut jantung Bila denyut jantung < 60 x/menit, beri epinefrin Bila denyut jantung < 60 x/menit, beri epinefrin
dan lanjutkan VTP dan kompresi dada dan lanjutkan VTP dan kompresi dada Bila denyut jantung > 60 x/menit kompresi dada Bila denyut jantung > 60 x/menit kompresi dada
dihentikan, VTP dilanjutkandihentikan, VTP dilanjutkan
25PONED SOLO NOPEMBER 2006
Pemasangan pipa ET bisa Pemasangan pipa ET bisa dilakukan pada setiap tahapan dilakukan pada setiap tahapan resusitasi resusitasi
(lihat Penuntun Belajar / Langkah (lihat Penuntun Belajar / Langkah Klinik di Buku Panduan Peserta Klinik di Buku Panduan Peserta dan Buku Pegangan Pelatih ) dan Buku Pegangan Pelatih )
26PONED SOLO NOPEMBER 2006
Kompresi dadaKompresi dada- Indikasi : Dj < 60 x/mnt setelah VTP 30 Indikasi : Dj < 60 x/mnt setelah VTP 30
dtkdtk- Dilakukan bersama VTP & terkoordinasiDilakukan bersama VTP & terkoordinasi- KD : VTP = 3: 1 ( 90 KD, 30VTP / mnt)KD : VTP = 3: 1 ( 90 KD, 30VTP / mnt)- Dilakukan selama 30 detikDilakukan selama 30 detik
Nilai bayi Nilai bayi
usaha napas , warna kulit & denyut usaha napas , warna kulit & denyut jantungjantung
27PONED SOLO NOPEMBER 2006
Terapi medikamentosaTerapi medikamentosa
Epinefrin :Epinefrin : Indikasi: Indikasi:
Denyut jantung bayi <60x/m setelah Denyut jantung bayi <60x/m setelah paling tidak 30 detik dilakukan paling tidak 30 detik dilakukan ventilasi adekuat dan kompresi dada ventilasi adekuat dan kompresi dada belum ada respons.belum ada respons.
Asistolik.Asistolik. Dosis: 0.1-0.3 ml/kg BB dalam larutan Dosis: 0.1-0.3 ml/kg BB dalam larutan
1:10.000 (0.01 mg-0.03 mg/kg BB) 1:10.000 (0.01 mg-0.03 mg/kg BB) Cara: IV atau endotrakeal. Dapat Cara: IV atau endotrakeal. Dapat
diulang setiap 3-5 menit bila perlu. diulang setiap 3-5 menit bila perlu.
28PONED SOLO NOPEMBER 2006
Cairan pengganti volume darahCairan pengganti volume darah
IndikasiIndikasi: :
Bayi mengalami hipovolemia dan tidak ada Bayi mengalami hipovolemia dan tidak ada respon dengan resusitasi.respon dengan resusitasi.
Hipovolemia : akibat perdarahan atau syok.Hipovolemia : akibat perdarahan atau syok.( Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk, ( Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk, nadi kecil/lemah )nadi kecil/lemah )
Jenis cairan :Jenis cairan : Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl
0.9%, Ringer Laktat)0.9%, Ringer Laktat) Transfusi darah gol.O negatif jika diduga Transfusi darah gol.O negatif jika diduga
kehilangan darah banyak dan bila fasilitas kehilangan darah banyak dan bila fasilitas tersedia tersedia
Dosis: Dosis awal 10 ml/kg BB IV pelan Dosis: Dosis awal 10 ml/kg BB IV pelan selama 5-10 menit. Dapat diulang sampai selama 5-10 menit. Dapat diulang sampai menunjukkan respon klinis. menunjukkan respon klinis.
29PONED SOLO NOPEMBER 2006
Bikarbonat :Bikarbonat :
Indikasi:Indikasi: Asidosis metabolik secara klinis ( napas cepat Asidosis metabolik secara klinis ( napas cepat
dan dalam, sianosis) dan dalam, sianosis) Prasyarat: Bayi telah dilakukan ventilasi Prasyarat: Bayi telah dilakukan ventilasi
dengan efektip dengan efektip Dosis: 1-2 mEq/kg BB atau 2 ml/KgBB (4.2%) Dosis: 1-2 mEq/kg BB atau 2 ml/KgBB (4.2%)
atau 1 ml /kgbb (7.4%)atau 1 ml /kgbb (7.4%) Cara: Diencerkan dengan aquabides atau Cara: Diencerkan dengan aquabides atau
dekstrose 5% sama banyak diberikan secara dekstrose 5% sama banyak diberikan secara intravena dengan kecepatan minimal 2 menit. intravena dengan kecepatan minimal 2 menit.
Efek samping: Pada keadaan hiperosmolaritas Efek samping: Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO2 dari bikarbonat merusak dan kandungan CO2 dari bikarbonat merusak fungsi miokardiumfungsi miokardium dan otak.dan otak.
30PONED SOLO NOPEMBER 2006
TINDAKAN SETELAH RESUSITASITINDAKAN SETELAH RESUSITASI
Pemantauan Pasca Resusitasi Pemantauan Pasca Resusitasi Dekontaminasi, mencuci dan Dekontaminasi, mencuci dan
mensterilkan alat mensterilkan alat Membuat Catatan Tindakan Membuat Catatan Tindakan
Resusitasi Resusitasi Konseling pada Keluarga Konseling pada Keluarga
31PONED SOLO NOPEMBER 2006
A. Pemantauan pasca resusitasiA. Pemantauan pasca resusitasi
Bayi harus dipantau secara khusus:Bayi harus dipantau secara khusus: Bukan dirawat secara Rawat gabung Bukan dirawat secara Rawat gabung Pantau tanda vital: napas, jantung, kesadaran Pantau tanda vital: napas, jantung, kesadaran
dan produksi urin dan produksi urin Jaga bayi agar senantiasa hangat (Lihat cara Jaga bayi agar senantiasa hangat (Lihat cara
menghangatkan )menghangatkan ) Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darahBila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darah Perhatian khusus diberikan pada waktu malam Perhatian khusus diberikan pada waktu malam
hari hari Berikan imunisasi Hepatitis B pada saat bayi Berikan imunisasi Hepatitis B pada saat bayi
masih dirawat dan Polio pada saat pulang.masih dirawat dan Polio pada saat pulang.
32PONED SOLO NOPEMBER 2006
Kapan harus merujuk :Kapan harus merujuk :
.. Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap
Rujuk bila bayi tidak memberi respons terhadap Rujuk bila bayi tidak memberi respons terhadap tindakan resusitasi selama 2- 3 menittindakan resusitasi selama 2- 3 menit
Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap :Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap : Rujuk bila telah dilakukan resusitasi secara lengkap, Rujuk bila telah dilakukan resusitasi secara lengkap,
bayi tidak memberi respons bayi tidak memberi respons Bila oleh karena satu dan lain hal bayi tidak dapat Bila oleh karena satu dan lain hal bayi tidak dapat
dirujuk, lakukan tindakan paling optimal dan berikan dirujuk, lakukan tindakan paling optimal dan berikan dukungan emosional kepada ibu dan keluarga dukungan emosional kepada ibu dan keluarga
Bila sampai dengan 10 menit bayi tidak dapat dirujuk Bila sampai dengan 10 menit bayi tidak dapat dirujuk : : jelaskan kepada orang tua tentang prognosis bayi yang jelaskan kepada orang tua tentang prognosis bayi yang
kurang baik dan pertimbangan manfaat rujukan untuk kurang baik dan pertimbangan manfaat rujukan untuk bayi ini kurang bila terlalu lama tidak segera dirujuk bayi ini kurang bila terlalu lama tidak segera dirujuk
33PONED SOLO NOPEMBER 2006
Kapan menghentikan Kapan menghentikan resusitasiresusitasi
Resusitasi dinilai tidak berhasil Resusitasi dinilai tidak berhasil jika:jika:
Bayi tidak bernapas spontanBayi tidak bernapas spontan Tidak terdengar denyut jantung Tidak terdengar denyut jantung Setelah dilakukan resusitasi secara Setelah dilakukan resusitasi secara
efektif selama 15 menit.efektif selama 15 menit.