nausea and vomiting
DESCRIPTION
Presentasi dan contoh kasus Mual muntahTRANSCRIPT
Kelompok 1
PANKREATITIS AKUT
Oleh :
INDAH (N21113060)NURRAHMI PUTRI ANGGRAENI (N21113078)IDA F ABDULLAH (N21113774)HARIANA (N21113801)IIS APRIYANTI (N21113842)FARAHMAU IZHAH YULINDA (N21113821)FIRMANITA DWIMURTI (N21113858)
Pankreas adalah organ abdomen difus dan besar yang berfungsi sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin
Fungsi eksokrin pankreas berkaitan dengan sintesis dan pengeluaran enzim-enzim pencernaan dan larutan natrium bikarbonat dari sel-sel khusus pankreas yang disebut sel asinus (acini).
Pankreas
Pankreatitis adalah suatu penyakit inflamasi pankreas yang identik menyebabkan nyeri perut dan terkait dengan fungsinya sebagai kelenjar eksokrin, (meskipun pada akhirnya fungsi sebagai kelenjar endokrin juga terganggu akibat kerusakan organ pankreas).
The Second International Symposium on The Classification of Pancreatitis, (Marseille,1980) membuat klasifikasi sebagai berikut:
1. Pankreatitis akut 2. Pankreatitis kronik
Pankreatitis
Pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang ditandai autodigesti pankreas oleh enzim pankreas. Sel-sel pankreas mengalami cedera atau kematian sehingga terbentuk daerah nekrosis dan perdarahan. Stimulasi sistem imun dan inflamasi menyebabkan pankreas mengalami edema dan pembengkakan.
Pankreatitis Akut
Faktor faktor pada pankreatitis dapat diklasifikasikan sebagai berikut :Metabolit Alkoholisme Hiperproteinemia Hipercalcemia Obat-obatan (cth :Diuretik tiazid) Genetik Racun KalajengkingMekanik Trauma Batu Empedu Cedera iatrogenic Cedera perioperatif Prosedur endoskopi Obstruksi duodenalVaskular Syok Ateroembolisme vaskulitisInfeksi Virus (Gondok, EBV, HIV) Bakteri ( Mycoplasma pneumonia, Campylobacter, legionella) Parasit (Ascaris, clonorchis sinensis)
Patofisiologi
HPI (History of Present Illness)Bill Jones merasakan nyeri yang berkelanjutan pada pertengahan epigastrium kemudian menjalar ke punggungnya
PMH (Post Medical History)mengkonsumsi Alkohol 8 bulan yang lalu
FH (Family History)Ayahnya meninggal dengan riwayat MVAIbunya memiliki DM Tipe 2 dan "masalah
kolesteroladiknya, juga dengan masalah kolesterol.
KASUS
SH (Social History)Bercerai dengan tiga anak, Tidak pernah merokok, mengkonsumsi bir sekitar enam bir, dua cangkir kopi setiap pagi.
MEDS (Medical History)Asam valproik 250 mgAdvil 200 mg
ALL (Allergy)Fenitoin membuat jantungnya berdebar-debar
ROS (Review Of System)Dia telah muntah kira-kira enam kali sejak tengah malam, Tidak ada keluhan diare atau mengeluarkan darah dalam tinja pada saat muntah
Pemeriksaan Fisik Keterangan
GEN Pasien gelisah dan dalam keadaan tertekan tapi sebaliknya muncul dengan baik, Dia tampak sebagai laki-laki yang bergizi baik
VS BP 98/55, P 122, RR 30, T 38,9 ° C; Berat badan: 89 kg, Tinggi: 5'10''
HEENT PERRLA, EOMI, orofaring berwarna merah muda dan jelas, mukosa mulut kering
Kulit Kulit kering dan buruk dengan turgor
Leher/Kelenjar getah bening Lemas, tidak ada bising, limfadenopati, atau tiromegali
Jantung Sinus takikardia, tidak ada MRG
Paru-paru Bilateral basilar rales
Abdomen Cukup buncit dengan aktif tetapi berkurang bising usus, (+) menjaga, nyeri ditimbulkan pada palpasi cahaya kiri atas dan daerah tengah epigastrium. Ada rebound nyeri, massa, atau hepatosplenomegali
Ekstremitas Ekstremitas hangat dan perfusi baik. Denyut dalam keadaan baikk pada semua ekstremitas
Rektal (dubur) Tonus sfingter yang normal, tidak ada BRBPR atau massa tinja adalah normal prostat ukuran normal
Neuro (saraf) A & O × 3; ujian neuro jinak, CN II-XII utuh, kekuatan sama bilateral di semua ekstremitas. Nada normal dan refleks. Tidak ada asterixis
Tes lainnya Negatif keton serum, ASA, parasetamol, semua alkohol, virus hepatitis titer, dan HIV.
Gas darah Arteri pH 7.31, P CO2 38 mmHg, P O2 88 mm Hg, HCO3 - 17 mEq / L, O2 duduk 98% pada suhu ruangan
UA Warna kuning; kekeruhan jelas, SG 1.010, pH 7,2, glukosa >1.000 mg /dL; bilirubin (-); keton (-); Hgb (-), protein (-), nitrit (-); kristal (-); gips (-); lendir (-); bakteri (-); urobilinogen: 0.25 Uni Eropa / dL; WBC 0-5/hpf, RBC 0/hpf, sel epitel: 0-10/hpf
X-Ray dada AP pandangan pada dada menunjukkan jantung menjadi normal. Paru-paru jelas tanpa infiltrat, massa, efusi, atau atelektasis. Tidak ada kelainan.
USG Abdomen Pola gas non-spesifik, usus tidak melebar
EKG Sinus takikardia, tingkat 140 bpm.
Penaksiran Akut pankreatitis sebagai pencetus hiperglikemia, hipokalsemia, dan non-anion gap asidosis metabolik.
Pemeriksaan Fisik
Pembahasan kasus
a.Penyebab Pankreatitis akut Yang menyebabkan pankreatitis akut pada kasus ini karena
konsumsi alkohol dan tingginya kadar trigliserida darah dari pasien serta pengkonsumsian obat pemicu pankreatitis
b. Tanda-Tanda◦ Bising usus berkurang◦ Hipotensi◦ Takikardia◦ DemamGejala◦ Pasien mengalami nyeri yang intens pada pertengahan
epigastium hingga menjalar ke punggungnya ◦ Mual dan muntah serta sakit perut terus-menerus.
c. Daftar Obat Bermasalah1.Asam Valproat
2.Advil 200 mg
1. Identifikasi masalah
Nilai Normal Nilai Laboratorium
Natrium (Na)135-144 mEq/L.
128 mEq/L
Kalium (K) 3,6-4,8 mEq/L 3,4 mEq/L
Klorida (Cl) 97-106 mEq/L 105 mEq/L
CO2 22-32 mEq/L 18 mEq/L
BUN (Blood Urea Nitrogen) 10-20 mg/dl 35 mg/dl
SCr (serum Creatinin) 0,6-1,3 mg/dl 1,5 mg/dl
Glukosa < 200 mg/dl 375 mg/dl
Hgb (Hemoglobin) Hgb 13-18 g/dl (laki-laki) 17 g/dl
Hct (Hematokrit) Hct 40-50% (laki-laki) 50%
WBC (white Blood Cel) 4-10 x 103/mm3 15,2 x 103/mm3
AST (Aspartat Aminotransferase) 5-35 IU/L 342 IU/L
ALT (Alanin Aminotransferase) ALT 5-35 IU/L 166 IU/L
Alk phos (Alakalin Fosfatase) 30-130 IU/L 285 IU/L
LDH (Laktat dihidrogenase) 90-210 IU/L 255 IU/L
T.bili (bilirubin) ≤ 0,40 mg/dl 0,6 mg/dl
Alb (Albumin) 35-50 g/L 3,2 g/dl
Prealb (Pre albumin) 24,8-37,2 mg/dl (Laki-laki) 25 mg/dl
Amylase 20-123 IU/L 1.555 IU/L
Lipase10-140 IU/L.
2.220 IU/L
Ca (Kalsium) 8,8-10,4 mg/dl 7,2 mg/dl
Mg (Magnesium) 1,7-2,3 mEq/L 1,7 mEq/L
Phos 2,6-4,6 mg/dl 2,2 mg/dl
Trig (Trigliserida) 40-160 mg/dl (laki-laki) 982 mg/dl
PT ( Protrombin Time) 10-15 sec 12,8 sec
INR (International Normalized Ratio) 0,8-1,2 1,1
aPTT (activated Partial Thromboplastin Time) 21-45 sec 19,3 sec
Nilai Rujukan
Mengatasi mual muntah, sakit perut, dan demam
Menghentikan proses peradangan dan autodigesti atau menstabilkan sedikitnya keadaan klinis sehingga memberi kesempatan resolusi penyakit.
Penempatan cairan yang tepat dapat meminimalisasi sistem komplikasi.
Menghentikan asupan oral untuk mengistirahatkan fungsi pankreas
Normalisasi serum amilase, lipase, dan WBC
Tujuan Terapi
Untuk menangani nyeri pada pankreatitis akut, diberikan analgesik kuat seperti petidin 50-100 mg tiap 6 jam
Pankreas harus diistirahatkan dengan cara pasien dipuasakan
Pemberian nutrisi parenteral total berupa cairan elektrolit, nutrisi, probiotik dan cairan protein plasma yang memadai yang diawasi melalui pemantauan diuresis, hematokrit, volume darah, dan tekanan vena sentral.
Untuk menangani hyperglycemia dengan pemberian insulin untuk menangani hypocalcemia dengan pemberian infus kalsium dan albumin
4. Terapi yang digunakan untuk mencapai tujuan terpai diatas
Monitoring untuk penggunaan obat-obat nyeri Pada pasien dengan pancreatitis akut ringan,
kontrol nyeri, cairan, status elektrolit, dan gizi harus dinilai secara berkala
pemantauan ketat terhadap tanda-tanda vital, cairan dan status elektrolit, jumlah sel darah putih, glukosa darah, laktat dehidrogenase, aspartat amino-transferase, serum albumin, hematokrit, nitrogen urea darah, kreatinin serum,dll
5. Evaluasi hasil
Pencegahan penyakit pankreatitis agar tidak ada kemungkinan berulang
Hentikan konsumsi alkohol, karena alkohol merupakan penyebab utama terjadinya pankreatitis akut. Meminum alkohol lebih dari 3-4 gelas/hari selama beberapa tahun bisa menyebabkan saluran kecil pankreas yang menuju ke saluran pankreas utama tersumbat, akhirnya menyebabkan pankreatitis akut.
Kurangi makanan-makan berlemak dan makan makanan tinggi protein.
Olahraga teratur
6. Edukasi pasien
Petidin digunakan sebagai obat untuk mengobati nyeri sedang sampai berat. Dosis yang digunakan 50-100mg tiap 6 jam selama beberapa hari dan apabila nyeri yang dirasakan sudah mulai berkurang maka dosis petidin dikurangi agar tidak terjadi efek putus obat
Monitoring untuk penggunaan obat nyeri
Pantauan
Klinis
Penggunaan IV morfin untuk mengontrol rasa sakit. Nutrisi parenteral parsial (Tanpa lemak) yang dilakukan setelah 24 jam dan pemerian gizi secara oral dimulai 24 jam kemudian, pada saat nutrisi parenteral dihentikan. Namun, setelah beberapa hari perawatan di rumah sakit, pasien menunjukkan :
WBC 23,4 × 103/mm3 neutrofil 77%,
band 15%, eosinofil 1%,
basofil 0%, limfosit 3%,
monosit 4% suhu 39,8 ° C
intervensi terapi apa yang harus dipertimbangkan untuk pasien iniPengobatan baru untuk pasien ini mungkin memerlukan pemberian makan nasogastrik selama beberapa minggu sewaktu fase penyembuhan pankreas dan juga akibat adanya peradangan retroperitoneal dapat di berikan antibiotik. Antibiotik yang biasa di gunakan yaitu siprofloksasin dengan metronidazole.
terapi baru ini dipantau untuk keberhasilan dan efek sampingnyaUntuk pemantauannya dilakukan pemantauan tanda-tanda vitalnya (nadi, tekanan darah dan pernafasan). Pengeluaran air kemih diukur dengan teratur. Juga diambil contoh darah untuk mengukur berbagai komponen darah, termasuk hematokrit, kadar gula darah, kadar elektrolit, jumlah sel darah putih dan kadar enzim darah
Pankreas harus diistirahatkan dengan
pemberian makanan secara nutrisi enteral
agar tidak memacu pembentukan enzim
amylase dan Lipase.
Sebaiknya pasien berhenti mengkonsumsi
alkohol, mengurangi makanan berlemak
dan dianjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi protein serta mengontrol gula darah.
SARAN
TERIMA KASIH