naskah film pendek 'masih diusahakan

22
1 Sutradara : Ferdianta Wahyu N Pratama Penulis Naskah : Safilia Vinandita Andhi Surya Khusuma Ferdianta Wahyu N Pratama Produser : Yusuf Fadni Utama Tim Kreatif : Oktaviana Rahayu Renny Desiana Editor : Ambar Sulistyo Ayu Syarif Hidayatullah Dwitantri Rezkiandini Cameraman : Dwitantri Rezkiandini Penata Artistik : Ariani Suwandi Renny Desiana Safilia Vinandita Oktaviana Rahayu Penata Musik : Syarif Hidayatullah Ambar Sulistyo Ayu NASKAH FILM PENDEK “MASIH DIUSAHAKAN” Sinopsis: “Masih Diusahakan” menceritakan tentang kehidupan keluarga seorang kuli panggul dan masyarakat di sekitar pelabuhan yang hidupnya masih berada dibawa garis kemiskinan. Dengan berbagai permasalahan yang sangat umum dialami oleh masyarakat miskin. Keadaan seperti inilah yang dimanfaatkan oleh para calon kandidat pemimpin daerah untuk mengambil hati para masyarakat melalui orasi-orasi mereka yang konon katanya “pro rakyat”. Namun itu semua hanya janji manis belaka, karena pada akhirnya kehidupan mereka MASIH DIUSAHAKAN untuk hidup sejahtera oleh para pejabat setempat.

Upload: dwitantri-rezkiandini

Post on 11-Nov-2014

6.723 views

Category:

Documents


85 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

1

Sutradara : Ferdianta Wahyu N Pratama

Penulis Naskah : Safilia Vinandita

Andhi Surya Khusuma

Ferdianta Wahyu N Pratama

Produser : Yusuf Fadni Utama

Tim Kreatif : Oktaviana Rahayu

Renny Desiana

Editor : Ambar Sulistyo Ayu

Syarif Hidayatullah

Dwitantri Rezkiandini

Cameraman : Dwitantri Rezkiandini

Penata Artistik : Ariani Suwandi

Renny Desiana

Safilia Vinandita

Oktaviana Rahayu

Penata Musik : Syarif Hidayatullah

Ambar Sulistyo Ayu

NASKAH FILM PENDEK

“MASIH DIUSAHAKAN”

Sinopsis: “Masih Diusahakan” menceritakan tentang kehidupan keluarga

seorang kuli panggul dan masyarakat di sekitar pelabuhan

yang hidupnya masih berada dibawa garis kemiskinan. Dengan

berbagai permasalahan yang sangat umum dialami oleh

masyarakat miskin. Keadaan seperti inilah yang

dimanfaatkan oleh para calon kandidat pemimpin daerah

untuk mengambil hati para masyarakat melalui orasi-orasi

mereka yang konon katanya “pro rakyat”. Namun itu semua

hanya janji manis belaka, karena pada akhirnya kehidupan

mereka MASIH DIUSAHAKAN untuk hidup sejahtera oleh para

pejabat setempat.

Page 2: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

2

Scene 1. Ext. Rumah kuli angkut. (pagi) (3 detik)

Camera establish rumah kuli angkut secara keseluruhan

Sound effect: bunyi ayam berkokok dan kicau burung

Cut to:

Scene 2. Ext. Rumah kuli angkut. (pagi) (5 detik)

Cast : Bapak

Kuli angkut mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk bekerja

di Pelabuhan

Camera long shot from rumah kuli angkut move to close up bapak yang

sedang mempersiapkan peralatan untuk berangkat bekerja di pelabuhan.

Cut to:

Scene 3. Int. Rumah kuli angkut. (pagi) (5 detik)

Cast: Bapak

Camera fade in and long shot to: bapak yang berjalan masuk ke dalam

rumah

Cut to:

Scene 4. Int. Rumah kuli angkut. (pagi) (5 detik)

Cast :Istri

istri sedang mempersiapkan makan pagi di meja makan.

Camera close up to: istri yang sedang menata meja makan

Camera move to long shot to meja makan dan close up to makanan.

Cut to:

Scene 5. Int. Rumah kuli angkut. (pagi) (5 detik)

Cast : anak

Kamera close up ke pintu kamar, kemudian anak keluar dari kamar

Kamera move to long shoot anak berjalan ke meja makan.

anak sedang sarapan di meja dengan memakai seragam sekolah.

Cut to:

Page 3: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

3

Scene 6. Int. Rumah kuli angkut. (pagi) (7 detik)

Cast : anak dan bapak

Kamera close up anak, move to close up anak.

Dialog:

Anak : bapak, buku tulis ina sudah habis.

Camera move to bapak, big close up.

Cut to:

Scene 7. Int. Rumah kuli angkut. (pagi) (7 detik)

Cast : anak dan ibu

Camera move and close up ibu

Ibu : pakai saja dulu sisa buku tulismu tahun kemarin, masih bisa

dipakai kan?

Camera big close up anak yang tertunduk lesu.

Cut to:

Scene 8. Int. Rumah kuli angkut. (pagi) (5 detik)

Camera long shot to ibu yang keluar rumah

Scene 9. Int. Rumah kuli angkut. (pagi) (5 detik)

Camera close up to bapak wajah bapak

Dialog:

Bapak : (menghela nafas panjang) sudah, nanti kalau bapak ada rezeki

pasti akan bapak belikan....

Cut to:

Scene 10. Int. Rumah kuli angkut. (pagi) (3 detik)

Camera long shot pada bapak dan anak yang sedang makan

Voice over : bunyi bel sepeda parjo dari arah luar.

Cut to:

Scene 11. Ext. Di depan rumah. (pagi) (5 detik)

Kamera close up parjo yang sedang duduk di sepedanya sambil

membunyikan bel sepeda.

Dialog:

Page 4: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

4

Parjo :met, cepet met, nanti kita gak dapet bagian ngangkut...

Cut to:

Scene 12. Ext. Di depan rumah. (pagi) (5 detik)

Cast: istri

Cast: Bapak, parjo, istri

Kamera shot ibu yang sedang menyapu halaman

Dialog :

Ibu: pak, si parjo sudah datang pak...

Cut to:

Scene 13. Ext. Di depan rumah. (pagi) (6 detik)

Cast: istri, bapak, parjo

Camera fade in bapak dari dalam rumah

Dialog:

Bapak: iya bu’.... bapak berangkat bu... assalamualaikum

Istri: hati-hati pak,waalaikumsalam...

Cut to:

Scene 14. Ext. Di depan rumah. (pagi) (3 detik)

Cast: parjo dan bapak

Camera long shot move to fade out bapak dan parjo dari arah belakang

yang berangkat menuju pelabuhan.

Cut to:

Scene 15. Ext. jalan kampung (pagi) (3 detik)

Cast: parjo dan bapak

Camera statis parjo dan bapak mendekati camera dari arah depan

Cut to:

Scene 16. Ext. jalan kampung. (pagi) (3 detik)

Cast: parjo dan bapak

Camera statis parjo dan bapak mendekati camera dari arah samping

Cut to:

Page 5: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

5

Scene 17. Ext. jalan kampung. (pagi) (3 detik)

Cast: parjo dan bapak

Camera statis parjo dan bapak menjauhi camera ke depan

Cut to:

Scene 18. Ext. Di pematang tambak garam di samping baling-baling

penggerak turbin. (pagi) (5 detik)

Cast: Bapak dan parjo

Bapak dan parjo mengayuh sepeda tuanya di antara tambak garam dengan

sebuah tas kain lusuh yang digantungkan di sepedanya. Cuaca terik

dengan beberapa baling-baling yang bergerak.

Camera long shot pada keduanya

Cut to:

Scene 19: Ext. Pinggir jalan. (pagi) (5 detik)

Sound effect: suara deru mobil dan motor di jalan raya

Cast: Bapak dan parjo

Camera long shot pada bapak yang sedang berbicara

Bapak : sepertinya kita sudah ditakdirkan jadi orang miskin yah

jo..???

Camera move to close up to parjo yang terheran dengan pertanyaan bapak

Cut to:

Scene 20: Ext. Pinggir jalan. (pagi) (8 detik)

Cast: Bapak dan parjo

Sound effect: suara deru mobil dan motor di jalan raya

Camera longshot to parjo

Dialog:

Parjo : yah, mau bagaiman lagi jo, orang miskin yang akan tetap miskin

kok di Negeri ini

Camera move to long shot to bapak

Dialog:

Bapak : mana sekarang si ani minta uang buat beli buku sekolah, mumet

ndasku...

Cut to:

Page 6: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

6

Scene 21 : Ext. tempat parikir pelabuhan (pagi) (5 detik)

Sound effect bunyi kapal yang berangkat, keramaian orang.

Cast: Bapak dan parjo

Camera long shot to bapak move to parjo yang akan memasuki pelabuhan

sambil berbincang-bincang namun tanpa suara.

Cut to:

Scene 22:Ext. pelabuhan (pagi) (3 detik)

Sound effect bunyi kapal yang berangkat, keramaian orang.

Camera establish pelabuhan termasuk kapal, take all.

Cut to:

Scene 23. Ext. pelabuhan (pagi) (8 detik)

Cast : mandor

Camera long shoot pada mandor yang sedang sibuk menghitung upah para

kuli angkut dengan kalkutor dan buku keuangannya di dekat kapal yang

sedang bongkar muat.

Camera move to close up mandor

Dialog:

Mandor : to, gus, yo, man, kalau sudah, kau ambil upahnya di ruanganku

yah...

Camera move to long shot mandor yang berjalan menjauhi kapal.

Cut to:

Scene 23. Ext. pelabuhan (pagi) (10 detik)

Camera move to statis long shot pada bapak yang sedang berjalan

mendekati mandor

Bapak : pak, belum ada barang masuk?

Camera move to close up to mandor

Mandor: sudah ada dua truk pupuk masuk dari tadi subuh, kau sih tak

datang subuh-subuh...

Camera move to close up to mandor

Bapak : wah, berarti saya ketinggalan...

Camera move to close up to mandor

Page 7: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

7

Mandor: tunggu saja dulu, nanti siang ada satu truk beras miskin yang

datang (sambil melihat buku jadwal).

Cut to:

Scene 24. Ext. pelabuhan (pagi) (3 detik)

Camera move to long shot, camera statis mandor yang segera berlalu

dari bapak.

Cut to:

Scene 25. Ext. pelabuhan (pagi) (3 detik)

Camera move to close up to bapak yang sudah mulai terlihat lelah, move

to statis long shot to bapak berjalan menuju kerumunan teman-temannya

di emperan bangunan.

Scene 26. Ext. pelabuhan (pagi) (3 detik)

Camera statis long shot from front, shot bapak yang sedang berjalan

menemui teman-temannya.

Camera move to long shot teman-teman kuli yang sedang beristirahat di

emperan bangunan.

Cut to:

Scene 27. Ext. pelabuhan (pagi) (5 detik)

Camera long shot pada kuli angkut yang sedang berbincang-bincang dan

beristirahat.

Cut to:

Scene 28. Ext. Pelabuhan (siang) (5 detik)

Cast : Calon kepala daerah, Asisten Pribadi

Calon kepala daerah menunggu mobil jemputan dengan ditemani asisten

pribadinya. Calon kepala daerah menggunakan kaca mata hitam dan

pakaian yang serba glamour. Sang asisten memegangkan payung untuk

melindungi calon kepala daerah dari terik matahari.

Page 8: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

8

Scene 29. Ext. Pelabuhan (siang) (10 detik)

Cast : Calon kepala daerah, Asisten Pribadi

Camera close up to calon kepala daerah yang sedang repot dengan

gadgetnya, dengan wajah sinis karena kepanasan.

Dialog:

Calon KD: intan, si parman sudah kamu telpon? Lama sekali orang itu,

kepanasan saya di sini.

Aspri : sudah bu, parman sedang ada dalam perjalanan katanya.

Calon KD: ah, lama sekali orang itu, bisa hitam saya kalau lama-lama

berdiri di sini.

Camera move to close up calon kepala daerah. Langsung move to close up

to aspri yang sudah tampak kesal dengan omelan si calon kepala daerah.

Cut to:

Scene 30 : Ext. Pelabuhan (siang) (10 detik)

Cast : bapak, parjo dan cipto

Camera long shot kuli yang sedang duduk-duduk santai di samping gedung

pelabuhan, camera move to close up to cipto

Cipto: Jo, jo, jo... Noh calon kepala daerah yang mau jadi pemimpin

kampung kita.

Camera move to close up parjo yang ingin melihat wajah calon kepala

daerah.

Parjo: mana mana to?

Cut to:

Scene 31 : Ext. Pelabuhan (siang) (5 detik)

Camera long shot from back to bapak yang meninggalkan kumpulan kuli

menuju perahu bongkar muat yang baru saja datang

Dialog:

Bapak: sudahlah, untuk apa kalian sibuk memikirkan calon kepala

daerahitu, belum tentu juga dia yang bakal menjadi pemimpin di kampung

kita...

Cut to:

Page 9: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

9

Scene 32 : Ext. Pelabuhan (siang) (7 detik)

Sound effect: suara kapal yang baru datang.

Camera long shot to kuli angkut from front, move to long shot from

back statis.

Para kuli angkut berjalan menyerbu truk pengangkut beras miskin yang

baru datang.

Cut to:

Scene 33 : Ext. Di atas truk beras di pelabuhan (siang) (5 detik)

Cast : Bapak, Parjo dan cipto, dan kuli angkut lain

Camera longshot to semua kuli angkut di atas truk, move to close up to

masing-masing kuli angkut.

kuli angkut mengangkut beras dari truk ke dalam kapal.

Scene 34 : Ext. Di atas truk beras pelabuhan (siang) (5 detik)

Cast : Bapak dan kuli angkut lain

Camera take from the bottom, long shot.

Bapak turun dari truk dan diikuti kuli angkut lainnya

Cut to:

Scene 35 : Ext. Di pinggir tepi pelabuhan (siang) (5 detik)

cast: bapak

camera long shot from back bapak yang berjalan menuju bapak mandor

yang sedang berdiri di pinggir pelabuhan.

Scene 36 : Ext. Di pinggir tepi pelabuhan (siang) (8 detik)

Cast : bapak, mandor

Camera long shot bapak from front, move to long shot bapak dan mandor.

Move to close up tangan bapak yang menerima uang.

Bapak mendekati mandor, lalu mengambil upah kerjanya.

Dialog:

Mandor : iki met, 20 ton berarti 50.000

Bapak : kok hanya 50.000 ribu pak? Bukannya 80.000 ribu?

Mandor : akhir-akhir lagi seret met, lagi sepi barang, jadi

ongkos kerjanya turun

Page 10: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

10

Cut to:

Scene 37 : Ext. di pelabuhan (sore) (8 detik)

Cast : bapak, parjo

Camera long shot to bapak yang mendekati parjo, kemudian long shot

keduanya

Dialog:

Bapak : Jo, saya balik duluan yah, badan rasanya sakit semua

Camera close up to parjo

Parjo : oh iya met, awakku se’ kejar setoran iki, utang numpuk di

warung bu saliman...

Cut to:

Scene 38 : Ext. Di pelabuhan (sore) (5 detik)

Cast: bapak

Camera establish pelabuhan lalu long shot bapak yang mengayuh sepeda

keluar dari pelabuhan dari samping statis, move to fade out from back.

Scene 39 : Ext. dijalan raya (sore) (5 detik)

Cast : bapak

Camera long shot statis bapak yang mengayuh sepeda

Bapak mengayuh sepeda diantara ramainya jalan raya

Camera long shot statis move to close up dari samping bapak

Bapak menoleh pada sebuah baleho salah satu calon kepala daerah yang

dilihatnya tadi siang di pelabuhan sambil tetap berjalan....

Cut to:

Scene 40 : Ext. belokan ke jalan kampung (sore) (5 detik)

Cast : bapak

Camera long shot statis dari depan, move to close up statis samping

dan move to long shotfrom back.

Cut to:

Page 11: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

11

Scene 40 : Ext. belokan ke jalan kampung (sore) (5 detik)

Cast: bapak

Camera establish jalan kampung dan kondisi sekitar, close up itik atau

ayam, long shot bapak yang naik sepeda

Cut to:

Scene 41 : Ext. di depan rumah (sore) (5 detik)

Cast : bapak

Camera long shot from front bapak yang masuk ke pekarangan rumah.

Bapak tiba di depan rumahnya.

Camera Long shoot bapak yang duduk sebentar di kursi rumahnya, move to

close up wajah bapak yang sangat lelah.

Cut to:

Scene 42 : Int. Di dalam rumah (sore) (5 detik)

Cast : bapak

Camera long shot statis to bapak yang keluar dari kamar.

Kuli angkut baru selesai shalat, memakai sarung. Kemudian menemui

istri yang di berada di dalam dapur.

Camera move to long shot from back to bapak

Cut to:

Scene 43 : Int. Di dapur (10 detik)

Cast : bapak, istri

Camera long shot to bapak dan ibu, move to close up bapak

Bapak : bu’, ini upah kerja ku hari ini, barang kali cukup untuk

membeli buku asep dengan melunasi sedikit hutang kita di

warung bu salamah. Semoga saja uang untuk ini masih

cukup untuk makan kita beberapa hari ke depan. Akhir-

akhir ini jarang ada barang yang masuk pelabuhan.

Camera move to close up to ibu

Istri : Ya sudahlah pak, insya allah uang ini bisa cukup. Sudah

bapak sekarang istirahat saja dulu.

Cut to:

Page 12: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

12

Scene 44 : Ext. Rumah Ketua RT (siang) (5 detik)

Camera establish rumah pak RT, move to close up to papan Ketua RT.

Scene 45 : Ext. Rumah Ketua RT (siang) (5 detik)

Camera long shot to kepala daerah dan asisten yang berjalan menuju

rumah ketua RT, move to long shot from front, move to close up tangan

yang mengetuk pintu

Cast : Calon kepala daerah, asisten

Scene 46 : Ext. Rumah Ketua RT (siang) (5 detik)

Camera long shot to, move to close up to ketua RT yang membuka pintu

move to close up calon kepala daerah dan asisten di depan pintu from

in.

Scene 47 : Ext. Rumah Ketua RT (siang) (25 detik)

Cast: kepala daerah, asisten, Ketua RT

Camera long shot to kepala daerah, asisten Ketua RT di teras rumah.

Camera move to close up to asisten.

Asisten : Pak, kedatangan kami kemari ingin menawarkan beberapa

proyek yang akan kami jalankan ketika kami telah

terpilih mejadi legislatif dari daerah pilihan yang

bapak pimpin. Bapak memiliki peran sangat besar dalam

menentukan kemenangan calon kami di Pemilu kali ini.

Camera move to close up to calon kepala daerah

Calon

kepala

daerah

: Dan perlu bapak ketahui, segala sesuatunya ada

imbalannya, jadi bapak tidak perlu khawatir.

Pak RT : Wah, saya jadi tidak enak hati ini

Camera move to close up asisten

Asisten : Tidak apa pak, bukankah hal seperti ini sudah biasa

terjadi di negara seperti indonesi ini??? Hahahaha

Cut to:

Page 13: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

13

Scene 48 : Ext. Rumah Ketua RT (siang) (10 detik)

Cast : kepala daerah, asisten, Ketua RT

Camera long shot dari berbagai sisi berbeda pada ketiga orang tersebut

yang terlibat percakapan yang sangat asik, sampai akhirnya mencapai

kata sepakat

Camera move to close up to tangan yang saling berjabatan tangan, tanda

persetujuan tercapai.

Scene 49. Int. Balai Desa (siang) (5 detik)

Camera close up to papan nama balai desa move to establish gedung

balai desa.

Cut to:

Scene 50. Int. Balai Desa (siang) (5 detik)

Cast : Calon kepala desa, asisten, Pak RT, Penjaga warung, Bapak,

Istri

Camera long shot to ruangan yang dipenuhi warga kampung

Cut to:

Scene 51. Int. Balai Desa (siang) (5 detik)

Cast : Calon kepala desa, asisten, Pak RT, Penjaga warung, Bapak,

Istri

Camera close up to tiap-tiap warga kampung

Cut to:

Scene 52. Int. Balai Desa (siang) (60 detik)

Cast : Calon kepala desa, asisten, Pak RT, Penjaga warung, Bapak,

Istri

Semua warga kampung berkumpul di balai desa untuk mendengarkan orasi

dari calon kepala desa.

Camera long shot to ketua RT yang sedang membuka acara di depan warga,

camera move to long shot semua hadirin yang datang. Camera move to

long shot dan close ketua RT yang mulai berpidato dengan menggebu-

gebu.

Dialog:

Page 14: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

14

Ketua RT: Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ketua RT: Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Scene 53. Int. Balai Desa (siang) (5 detik)

Cast : Calon kepala desa

Camera close up to calon kepala desa move to long shot to calon kepala

daerah yang sedang berjalan menuju podium untuk berorasi

Cut to:

Scene 54. Int. Balai Desa (siang) (2 menit)

Cast: Calon Kepala Desa

Camera close up pada kepala daerah yang melakukan pidato dan orasi

kepada warga sekitar

Dialog:

Calon kepala daerah:.............................

Camera move to long shot warga yang mendengarkan pidato calon kepala

daerah.

Camera close up pada calon kepala daerah.

Dialog:

Calon kepala daerah: sekian pidato dari saya, silahkan kepada para

warga yang akan bertanya mengenai visi dan misi yang telah saya

sampaikan tadi.

Cut to:

Scene 55, 56, 57, 58, 59, 60. Int. Balai Desa (siang) (1 menit)

Cast: semua warga desa

Camera long shot warga yang mengajukan pertanyaan lalu move to close

up wajah dan tangan.

Warga mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada calon kepala daerah

mengenai visi misi yang dipaparkan. (pertanyaan kondisional)

Scene 61. Ext. Balai Desa (pagi) (5 detik)

Camera long shot to balai desa, move to close up to baleho tentang

pemilu, move to long shot warga yang sedang melakukan pemilihan.

Cast : semua warga kampung

Page 15: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

15

Semua warga kampung melakukan pemilihan

Scene 62. Ixt. Balai Desa (pagi) (8 detik)

Camera close up to ibu salamah yang pergi bersama dengan istri kuli

angkut, move to long shot yang berjalan meninggalkan balai desa.

Cast : ibu salamah dan istri kuli angkut

Dialog:

Salamah : tadi coblos siapa bu?

Istri kuli angkut: saya mah pilih yang paling nyangkut di hati

Salamah : kalau saya sih pilih yang ngasih uang paling banyak sama

saya, kemaren saya dapet uang dari pak RT, katanya sih dari bu shinta,

ya sudah saya pilih bu shinta atuh...

Scene 63. Ext. Balai Desa (pagi) (5 detik)

Camera long shot to balai desa, move to close up to baleho kemenangan

calon kepala daerah

Scene 64. Ext. Balai Desa (pagi) (5 detik)

Cast: semua warga, kepala daerah terpilih, pejabat berwenang

Camera longshot to peserta rapat, move to close up kepala daerah

terpilih

Berisi tentang pengambilan sumpah jabatan.

Scene 65. Ext. Pelabuhan (siang) (15 detik)

Cast : bapak, parjo, cipto

Camera establish pelabuhan move to long shot 3 kuli, move to close up

kuli angkut

Membicarakan tentang kepala daerahyang baru terpilih

Dialog:

Cipto: wah, si ibu cantik itu sudah terpilih jadi kepala daerah kita

Parjo: gimana gak mau kepilih, lah dia sebelum hari pencoblosan aja

udah bagi-bagi duit

Camera close up to parjo, move to close up bapak

Bapak: hus, jangan ngomong sembarangan

Camera close up to parjo

Page 16: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

16

Parjo: sembarangan gimana? Jelas-jelas istriku dapet cepek

Camera close up to cipto

Cipto: bener met, si laela istri pak RT malah dapet kalung emas baru

buat mempengaruhi warga sini

Camera close up to bapak move to long shot lalu bapak pergi

Bapak: sudahlah, buat apa kita memikirkan wakil ketua kita yang

seperti itu, hidup kita seperti ini saja belum ada yang memikirkan,

kita malah repot-repot memikirkan kehidupan orang macam itu, sudah

tidak aneh di negeri ini kejadian seperti itu.

Cut to:

Scene 66. Ext. warung Bu Salamah (sore) (30 detik)

Camera long shot to ibu yang berjalan di jalan kampung, menuju warung

bu salamah. Camera move to close up from front istri,

Dialog:

Istri: bu, rawit dengan bawang putihnya yah...

Camera close up to bu salamah:

Bu salamah: mau hutang atau lunas, hutang sama saya sekarang udah ada

bunga nya 5% perminggu. Termasuk hutang-hutangmu yang kemaren-kemaren

yah, bunga 5% perminggu. Kapan mu bayar?

Camera close up to istri yang terlihat kaget

Istri: secepatnya saya bayar bu, kalau ada rezeki...

Camera close up to bu salamah yang sedang menimbang-nimbang cabe rawit

dan bawang putih

Bu salamah: rezeki rezeki, rezeki mah dicari, bukan ditunggu atuh...

Camera close up to istri

Istri: iya bu’ saya usahakan, secepatnya saya ganti hutang-hutangnya,

Camera close up to bu salamah\

Bu salamah: jangan lupa bunganya juga, nih rawit dengan bawang

putihnya, 5000 semuanya

Camera close up to tangan istri yang memberikan uang pembayaran yang

sudah lecek, camera move to long shot istri from back pergi dari

warung, move to long shot statis samping.

Camera move to bu salamah, close up

Page 17: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

17

Bu salamah: jadi orang kok tetep aja miskin dari jaman suharto sampe

jaman sby, tetep aja ngutang mulu.

Cut to:

Scene 67. Int. Rumah bapak (malam) (10 detik)

Cast: bapak, istri, anak

Sedang makan malam dengan menu tempe dan kecap saja dengan penerangan

lampu yang sudah redup.

Camera long shot ruang makan move to close up menu makan malam move to

close up to wajah bapak, istri dan anak.

Cut to:

Scene 68. Int. Rumah bapak (malam) (10 detik)

Cast : anak

Anak mengambil surat peringatan dari sekolah

Camera close up to anak yang makan, lalu long shot anak yang masuk ke

dalam kamar, close up anak di dalam kamar yang mengambil amplop putih,

move to long shot from back, move to long shot from front dari depan

meja makan.

Scene 69. Int. Rumah bapak (malam) (5 detik)

Cast : Kuli angkut, istri, anak

Camera longshot to anak yang membicarakan mengenai masalah keuangan

sekolah yang harus dibayar agar dapat bisa ikut ujian kenaikan kelas.

Camera close up to amplop putih yang diberikan anak kepada bapak,

camera move to close up wajah bapak dan istri, camera move to close up

surat

Cut to:

Scene 70. Int. Rumah bapak (malam) (15 detik)

Cast : kuli angkut dan istri

Istri sedang memegang banyak nota tagihan dan membicarakan masalah

keuangan keluarga mereka yang semakin terhimpit

Camera long shot to ibu yang duduk di pinggir ranjang dengan memegang

nota tagihan pembayaran. Camera move to close up to nota-nota tagihan.

Page 18: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

18

Dialog: bagaimana ini pak? Keuangan kita semakin sulit, hutang-hutang

kita semakin menumpuk, tagihan air, listrik, uang sewa rumah masih

belum sempat kita bayar, sekarang si ani minta uang bayaran sekolah?

Uang dari mana kita bisa membayar uang sebanyak itu pak?

camera move to close up anak di luar kamar yang mendengarkan

pembicaraan ibu

voice over :

ibu: sekarang ani minta uang bayaran sekolah? Uang dari mana kita bisa

membayar uang sebanyak itu pak?

Bapak: bapak juga memikirkan itu bu’, bagaimana caranya kita bisa

membayar uang tagihan sebanyak itu. Besok bapak coba pinjam pak mandor

di pelabuhan saja bu, semoga saja pak Nyoto bisa membantu....

Camera move to long shot bapak yang menenangkan istri

Scene 71. Int. Kantor Mandor (Siang) (10 detik)

Cast : Mandor, Bapak

Camera longshot bapak yang berjalan menuju ruang mandor from front,

camera longshot bapak from back, camera long shot from front di depan

mandor. Camera move to close up mandor.

Mandor: ada apa met? Tumben masuk ruangan saya...

Camera close up to bapak

Bapak: begini pak, saya sedang mengalami masalah keuangan, apa saya

bisa pinjam uang sebanyak 1.5 juta...???

Camera close up mandor:

Mandor: wah, kalau segitu saya mah belum ada met. Kamu kan tahu

sendiri kalau sekarang juga sedang sedikit barang masuk.

Camera long shot Kuli angkut keluar dari ruangan

Cut to:

Scene 72. Int. Rumah Bapak (sore) (5 detik)

Camera establish rumah kuli angkut, move to long shot kamar anak, long

shot dan close up anak yang sedang sakit

Cast: anak

Anak sedang sakit karena terbebani dengan urusan keuangan keluarganya.

Page 19: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

19

Scene 73. Int. Rumah Bapak (sore) (5 detik)

Camera long shot pintu kamar, kemudian ibu masuk, long shot ibu yang

membawa baskom untuk mengkompres anaknya yang sedang demam

Cast: anak dan ibu

Camera long shot ibu yang sedang mengkompres anak yang sakit

Ibu: cepat sembuh yah ndok

Scene 74. ext. Rumah Bapak (sore) (5 detik)

Camera long shot bapak yang baru datang dari pelabuhan, move to long

shot statis bapak yang memarkir sepeda sampai duduk istirahat di kursi

teras.

Cast : bapak

Scene 75. Int. Rumah Bapak (sore) (15 detik)

Camera long shot bapak yang sedang beristirahat di teras rumah move to

longshot ibu yang keluar dari rumah.

Voice over suara ibu: pak, si ani sakit, badannya demam tinggi

Camera close up wajah bapak yang menoleh ke arah ibu, close up wajah

ibu

Dialog:

Bapak: bagaimana keadaanya sekarang? (sambil berjalan masuk ke dalam

rumah)

Camera long shot bapak dan istri.

Scene 76. Int. Rumah Bapak (sore) (10 detik)

Camera long shot anak, bapak dan istri

Camera close up bapak

Dialog:

Bapak akan membawanya ke puskesmas sekarang bu

Ibu: tapi kita dapat uang dari mana pak untuk membayar dokter dan

membeli obat?

Bapak: sudahlah, itu urusan nanti, yang jelas ani harus ditangani

segera

Camera long shot bapak anak dan istri

Page 20: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

20

Scene 77. ext. jalan (sore) (5 detik)

Cast : bapak, anak

Camera long shot pada bapak yang membonceng anaknya yang sedang sakit,

camera close up wajah bapak yang panik, move to wajah anak yang sudah

pucat. Camera long shot pada keduanya from back and statis.

kuli angkut membawa anaknya ke puskesmas

Scene 78. Ext. puskesmas (sore) (5 detik)

Camera establish puskesmas, camera move to long shot bapak dan anak

yang baru sampai di puskesmas

Scene 79. Ext. puskesmas (sore) (5 detik)

Camera long shot ruang puskesmas, move to close up dokter sedang

memeriksa anak. Camera move to close up bapak yang semakin cemas

Scene 80. Ext. puskesmas (sore) (15 detik)

Camera long shot to meja dokter, camera close up to dokter.

Dokter: maaf pak, dari hasil pemeriksaan saya tadi anak bapak

sepertinya mengalami gangguan pada livernya

Camera close up wajah bapak:

Bapak: liver?

Camera long shot to mereka berdua:

Saya tidak tahu pasti sejak kapan penyakit liver ini mulai berkembang,

yang jelas sudah cukup lama, namun maaf pak, puskesmas tidak bisa

melayani dan merawat anak bapak karena kami kekurangan peralatan,

sudah lama puskesmas mengajukan permohonan peralatan kepada kepala

daerah yang baru, namun belum ada tindakan pak. Kalau bapak mau,

puskesmas bisa buatkan surat rujukan untuk bapak pergi ke rumah sakit

pusat

Scene 81. Ext. puskesmas (sore) (25 detik)

Camera long shot bapak dan anak yang keluar dari ruangan. Move to

camera close up saat bapak dan anak mulai menaiki sepeda, move to

longs shot plang puskesmas yang sudah mulai rusak dan kotor. Move to

Page 21: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

21

long shot bapak anak di perjalanan. Camera close up wajah bapak yang

sangat sedih.

Voice over dokter:

Kalau bapak bersedia, kami dari puskesmas bisa membantu membuatkan

surat rujukan untuk bapak pergi ke rumah sakit di kota. Namun, untuk

masalah biaya kami tidak dapat membantu apa-apa. Karena penanganan

penyakit liver sangatlah susah, dan biaya nya pun juga pasti sangat

mahal. Untuk sementara, kami hanya bisa memberikan obat penghilang

rasa sakit untuk anak bapak.

Scene 82, 83, 84, 85, 86. Int. Di rumah kuli angkut (malam) (@8 detik)

Cast : bapak, istri dan anak

Keluarga merawat anaknya di rumah karena tidak dapat membawanya ke

rumah sakit karena tidak mampu membayar pengobatan.

(scene berulang)

Scene 87. Ext. pemakaman. (sore) (10 detik)

Cast: bapak

Camera long shot to bapak yang berjalan menuju makam, tangan kanan

membawa bunga. Camera close up to batu nisan, long shot to bapak.

Close up bapak yang berbicara.

Dialog:

Bapak: maafkan bapakmu ini nak, maafkan bapak, gara-gara bapak kamu

seperti ini, maafkan bapak yang tidak bisa merawatmu dan menjagamu....

Scene 88. Int. Rumah Kepala daerah terpilih (pagi) (20 detik)

Camera long shot pada rumah kepala daerah, lalu close up pada plang di

pagar yang bertuliskan “rumah ini disita oleh KPK”

Scene 89. Int. Warung makan (pagi) (10 detik)

Cast : parjo, bu salamah, bu saniman, cipto

Camera long shot warung, lalu close up bu saniman.

Bu saniman: nih lihat koran hari ini, tiga bulan diangkat langsung

bertingkah. Kepala daerah yang baru itu ditangkap KPK karena sudah

Page 22: Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN

22

menyelundupkan dana untuk pengadaan barang-barang kesehatan di

puskesmas.

Camera close up to parjo

Parjo: mangkanya jadi pemimpin itu jangan kalap dunia, baru jadi

kepala daerah sudah biru matanya melihat uang-uang setumpuk.

Camera close up to cipto:

Cipto: bukan hanya kerena korupsi saja, dia juga ditangkap karena

waktu kampanye si ibu’ bagi-bagi uang, istilah kerennya mah money

politik.

bu salamah: hahahaha... kalau masalah money politik saya mah juga

dapat pembagian uang itu, lumayan dapat 200 ribu...

bu saniman: tapi saya kasian dengan keluarga pak slamet, kasian mereka

harus kehilangan anak mereka gara-gara puskesmas gak mampu mengobati

penyakit liver si ani.

Cipto: Itu mah semua gara-gara si ibu’ yang korupsi dana puskesmas

atuh...

Camera move to close up to koran, close up to headline. Close up to

foto ibu kepala daerah yang ditangkap KPK.

Scene 90. Ext. Baleho Kampanye (siang) (10 detik)

Voice over: suara kepala daerah terpilih saat melakukan kampanye dan

membacakan visi misinya. Kemudian ada efek pemberian cap stempel yang

bertuliskan “Masih Diusahakan”.

Camera :Close Up pada setiap tulisan visi misi, move to Close Up pada

tangan yang menstempel baleho tesebut, big close up to stempel “masih

diusahakan” yang berwarna merah.

Scene 91. Closing (10 detik)

Camera close up pada tulisan “masih diusahakan”

Sound effect:-