multimeter ii

14
PERCOBAAN II MULTIMETER II I. KOMPETENSI UTAMA Setelah Menyelesaikan pratikum ini diharapkan : 1. Mahasiswa mampu menggunakan multimeter sebagai pengukur resistansi (ohmmeter). 2. Mahasiswa dapat membaca dan mengukur nilai resistor. 3. Mahasiswa dapat melakukan pengetesan komponen-komponen elektronik. 4. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pengukuran. II. KOMPETENSI PENUNJANG Setelah Menyelesaikan pratikum ini diharapkan : Mahasiswa mampu menggunakan multimeter analog dan multimeter digital dengan baik dan benar. Mahasiswa mampu menganalisa komponen-komponen elektronik III. TEORI PENUNJANG PRATIKUM 1. Resistor Resistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai didalam rangkaian elektronika. Fungsi utamanya adalah membatasi (restrict ) aliran arus listrik. Fungsi lainnya sebagai Resistor (R) pembagi tegangan (voltage divider), yang menghasilkan tegangan panjar maju (forward bias) dan tegangan panjar mundur (reverse bias), sebagai pembangkit potensial output (vo), dan potensial.

Upload: teguh-saputra

Post on 27-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Praktek Minggu Kedua Alat Ukur dan Pengukuran TCPengukuran Komponen dengan Multimeter Analog dan digital

TRANSCRIPT

  • PERCOBAAN II

    MULTIMETER II

    I. KOMPETENSI UTAMA

    Setelah Menyelesaikan pratikum ini diharapkan :

    1. Mahasiswa mampu menggunakan multimeter sebagai pengukur

    resistansi (ohmmeter).

    2. Mahasiswa dapat membaca dan mengukur nilai resistor.

    3. Mahasiswa dapat melakukan pengetesan komponen-komponen

    elektronik.

    4. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pengukuran.

    II. KOMPETENSI PENUNJANG

    Setelah Menyelesaikan pratikum ini diharapkan :

    Mahasiswa mampu menggunakan multimeter analog dan multimeter

    digital dengan baik dan benar.

    Mahasiswa mampu menganalisa komponen-komponen elektronik

    III. TEORI PENUNJANG PRATIKUM

    1. Resistor

    Resistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai didalam rangkaian

    elektronika. Fungsi utamanya adalah membatasi (restrict) aliran arus listrik.

    Fungsi lainnya sebagai Resistor (R) pembagi tegangan (voltage divider), yang

    menghasilkan tegangan panjar maju (forward bias) dan tegangan panjar mundur

    (reverse bias), sebagai pembangkit potensial output (vo), dan potensial.

  • Pada hokum Ohm : I = V/R, semakin besar nilai tahanan/resistan (R), semakin

    kecil arus (I) yang dapat mengalir.

    Besar kecilnya nilai satuan Ohm yang dimiliki oleh resistor dapat dihitung

    dengan melihat pita (band) warna yang terdapat pada badan resistor. Mengikuti

    gambar 1.2, jika pita pertama bewarna kuning, pita kedua bewarna ungu, pita

    ketiga bewarna coklat, pita keempat bewarna emas, nilai satuan Ohm dari resistor

    tersebut adalah 47 x 101 = 470 dengan toleransi 5%.

    Cara lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah resistor adalah

    mengukurnya dengan Multimeter.

    2. Mengukur Dioda

    Dioda adalah komponen elektronika yang mmemiliki dua elektroda yaitu : (1)

    Anoda (a), dan (2) Katoda (k). Mengikuti anak panah pada simbol dioda

    Gambar 2.1

  • (gambar 2.3), arus listrik mengalir hanya satu arah yaitu dari Anoda ke Katoda.

    Arus listrik tidak akan mengalir dari Katoda ke Anoda. Hal yang perlu diingat

    ketika mengukur dioda dengan Multimeter adalah :

    a. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kaki Anoda,

    kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Katoda.

    b. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ohm () dan batas ukur (range) pada

    posisi x1, x10, atau x1k, sesuai kebutuhan.

    3. Transistor

    Transistor adalah komponen elektronik yang dirancang sebagai penguat arus,

    karenanya transistor disebut juga piranti (device) yang menangani arus (current

    handling device). Lihat gambar 2.3

    Gambar 2.3 Simbol Transistor

    Dilihat dari tipenya, transistor terbagi dua, yaitu tipe PNP (Positio-Negatip-

    Positip) dan tipe (Negatip-Positip-Negatip). Saluran masuk (leads) ke transistor

    (lazimnya disebut kaki transistor) dinamai dengan : Basis (Base), Kolektor

    (Collector), dan Emitor (Emitter).

    Gambar 2.2 Simbol Dioda

    a k

  • IV. ALAT DAN BAHAN

    1. Multimeter analog dan digital 1 buah

    2. Resistor 4 gelang 5 buah

    3. Resistor 5 gelang 5 buah

    4. Dioda 1 buah

    5. Transistor PNP 1 buah

    6. Transistor NPN 1 buah

    7. Kapasitor 1 buah

    8. Papan percobaan 1 buah

    9. Kabel banana to banana 1 buah

    V. GAMBAR PERCOBAAN

    Gambar 2.4 Posisi Pengukuran Resistor

    VI. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

    a. Membaca dan Mengukur Nilai Resistansi

    1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengukur

    beberapa resistansi dengan berbagai macam hambatan.

    2. Amatilah kode warna pada masing-masing resistor 4 gelang dan 5

    gelang.

    3. Catatlah hasil pengamatan pada tabel 1.

    4. Sesuaikan batas ukur dengan besar resistansi yang akan diukur.

    5. Ukurlah nilai resistansi resistor satu persatu dengan ohmmeter.

    6. Catatlah hasil pengukuran pada tabel 1.

    7. Bandingkan hasil pengamatan dengan hasil pengukuran!

  • 8. Berikan kesimpulan saudara.

    b. Pengetesan komponen elektronika

    1) Pengetesan dioda

    1. Putarlah saklar multimeter pada kedudukan 10 x

    2. Ambil dioda yang telah disiapkan, kemudian tentukan anoda dan

    katodanya.

    3. Hubungkan ujung negatif multimeter dengan anoda dan ujung

    positif dengan katoda.

    4. Perhatikan keadaan jarum penunjukkan pada multimeter.

    5. Tukarllah polaritas pada langkah 3, dan amati keadaan jarum

    penunjuk multimeter.

    6. Catat hasil pengamatan saudara pada tabel 2.

    2) Pengetesan Transistor

    1. Putarlah saklar multimeter pada kedudukan 1 x

    2. Ambil transistor yanng telah disediakan kemudian tentukan kaki

    basis, emitter, dan kolektor.

    3. Hubungkan kutub (+) pada basis dan kutub (-) pada kolektor,

    perhatikan keadaan jarum. Pindahkan kutub (-) pada emitter,

    perhatikan lagi keadaan jarum.

    4. Tempatkan kutub (-) pada basis dan kutub (+) pada kolektor,

    perhatikan keadaan jarum. Pindahkan kutub (+) pada emitter,

    perhatikan lagi keadaan jarum.

    5. Bila transistor tersebut baik tentukan jenisnya.

    6. Catat hasil pengamatan pada tabel 3.

    c. Pengetesan Kapasitor

    1. Putarlah saklar multimeter pada kedudukan 1 x

    2. Hubungkan kedua ujung multimeter dengan kedua ujung kapasitor

    yang telah disediakan.

    3. Catat hasil pengamatan anda pada tabel 4.

  • VII. DATA PERCOBAAN

    Tabel 1 : Hasil Pengukuran Nilai Resistansi

    Resistor

    Nilai

    Gelang

    1

    Nilai

    Gelang

    2

    Nilai

    Gelang

    3

    Nilai

    Gelang

    4

    Nilai

    Gelang

    5

    Hasil

    Pengamatan

    Warna ()

    Hasil

    Pengukuran

    ()

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Tabel 2 : Hasil Pengujian Dioda

    Pengujian Keadaan Jarum Penunjuk Keterangan

    Anoda (+) dan Katoda (-)

    Katoda (+) dan Anoda (-)

    Tabel 3 : Pengetesan Transistor

    Tipe Transistor Pemerikasaan

    Keadaan

    Jarum

    Penunjuk

    Keterangan

    PNP

    Basis (-) dan Emitter (+)

    Basis (-) dan Kolektor (+)

    Basis (+) dan Emitter (-)

    Basis (+) dan Kolektor (-)

  • NPN

    Basis (-) dan Emitter (+)

    Basis (-) dan Kolektor (+)

    Basis (+) dan Emitter (-)

    Basis (+) dan Kolektor (-)

    Tabel 4 : Pengetesan Kapasitor

    Jenis Kapasitor Keadaan Jarum Penunjuk Keterangan

    Kapasitor Polar

    Kapasitor Non Polar

  • VIII. PERTANYAAN / SOAL

    1. Apakah ada perbedaan antara hasil pengukuran dengan hasil

    pengamatan pada resistor ! mengapa itu bisa terjadi ?

    Jawab :

    Ada. Karena Kurangnya ketelitian praktikan dalam membaca

    hasil pengukuran, atau bisa jadi karna karna kualitas instrumen / alat

    yang digunakan kurang bagus.

    2. Dari besarnya nilai resistansi yang tertera pada resistor buat

    kesimpulan tentang kedua jenis resistor !

    Jawab :

    Dalam percobaan ini menggunakan resistor 4 gelang dan 5

    gelang. Apabila di antara kedua jenis resistor ini nilai pengukurannya

    melebihi nilai resistansi, berarti resistor tersebut sudah tidak baik.

    3. Bagaimana cara menentukan komponen-komponen elektronik dalam

    kondisi baik.

    Jawab :

    Menentukan komponen elektronika dalam kondisi baik, hal ini

    dapat dilakukan pengujian dengan multimeter.

    a. Untuk Dioda, dimana arus listrik akan mengalir dalam satu arah,

    Dioda akan dalam kondisi baik, jika ketika diukur nilai tegangannya

    terbaca saat probe kabel merah (+) di hubungkan ke kaki anoda dan

    probe kabel hitam (-) di hubungkan ke kaki katoda.

    b. Untuk transistor tipe PNP, apabila probe merah pada terminal basis

    dan probe hitam pada terminal emitter / kolektor, jika jarum bergerak

    ke kanan menunjukkan nilai tertentu berarti transistor dalam kondisi

    baik.

    Sedangkan untuk tipe NPN jika probe hitam pada terminal basis dan

    probe merah pada terminal emitter / kolektor, jika jarum bergerak ke

  • kanan maka transistor dalam kondisi baik.

    c. Untuk kapasitor apabila jarum pada multimeter analog jarum

    bergerak naik kemudian kembali lagi maka kapasitor dalam keadaan

    baik.

    4. Berikan kesimpulan saudara.

    Kesimpulan ada pada Lembaran Kesimpulan.

  • IX. ANALISA DAN KESIMPULAN

    1. Analisa

    Praktek yang telah dilakukan bertujuan agar pratikum dapat

    menggunakan alat ukur untuk mengukur resistansi dan dapat membaca nilai

    resistansi, serta mampu melakukan pengetesan terhadap komponen-komponen

    elektronika lainnya.

    1. Pengukuran Nilai Resistansi

    Setelah dilakukan pengukuran terhadap 9 buah resistor yang terdiri dari 4

    buah resistor 5 gelang, dan 5 buah resistor 4 gelang didapatlah hasil pengukuran

    seperti pada tabel 1. Kemudian, setelah resistor diukur, parktikan juga telah

    membaca nilai gelang pada masing-masing resistor, sehingga didapatlah hasil

    pengamatan warna deperti pada tabel 1.

    Hasil pengamatan warna pada tabel 1, didapat dengan tata cara perhitungan

    resistansi, sebagai berikut :

    Perhitungan Resistor dengan 4 cincin

    Warna ke-1 : menandakan nilai nominal pertama

    Warna ke-2 : menandakan nilai nominal kedua

    Warna ke-3 : menandakan nilai faktor pengali

    Warna ke-4 : menandakan nilai toleransi

    Perhitungan Resistor 5 cincin

    Warna ke-1 : menandakan nilai nominal pertama

    Warna ke-2 : menandakan nilai nominal kedua

    Warna ke-3 : menandakan nilai nominal ketiga

    Warna ke-4 : menandakan nilai pengali

    Warna ke-5 : menandakan nilai toleransi

    Berdasarkan tata cara diatas, didapatlah hasil pengamatan warna seperti

    pada tabel 1, dimana data-data pencariannya sebagai berikut :

  • 1. Kuning Ungu Coklat Emas

    R = 47 x 101 5%

    = 470 Toleransi 5%

    2. Kuning Ungu Orange Emas

    R = 47 x 103 5%

    = 47 K Toleransi 5%

    3. Biru Abu-abu Orange Emas

    R = 68 x 103 5%

    = 68 K Toleransi 5%

    4. Biru Abu-abu Merah Emas

    R = 68 x 102 5%

    = 6.8 K Toleransi 5%

    5. Biru Abu-abu Coklat Emas

    R = 68 x 101 5%

    = 680 Toleransi 5%

    6. Kuning Ungu Hitam Emas Coklat

    R = 47 x 100 5% 1%

    = 47 Toleransi 5% / 1%

    7. Kuning Ungu Hitam Hitam Coklat

    R = 470 x 100 1%

    = 470 Toleransi 1%

    8. Coklat Hitam Hitam Kuning Coklat

    R = 100 x 104 1%

    = 1 M Toleransi 1%

    9. Coklat Kuning Ungu Merah Coklat

    R = 147 x 102 1%

    = 14.7 K Toleransi 1%

    Berdasarkan hasil pengamatan warna dengan hasil pengukuran, nilainya

    nyaris mendekati sama. Artinya : resistor yang kita gunakan berada dalam kondisi

    yang bagus.

    2. Pengujian Dioda

    Dioda merupakan komponen elektronika yang memiliki 2 elektroda yakni

    Anoda dan Katoda. Pada Dioda ada dua sifat yaitu bias maju (forward) dan bias

    mundur (reverse) dimana ketika dalam kondisi forward kaki anoda bernilai (+) dan

    katoda bernilai negative (-), Jika dalam kondisi reverse kaki anoda bernilai (-) dan

    kaki katoda bernilai (+).

    Setelah dilakukan pengukuran terhadap 2 buah dioda yang terdiri dari :

    1. Dioda Germanium (Ge)

    2. Dioda silikon (Se)

  • Diketahui bahwa kedua dioda ini berada dalam kondisi yang baik, karna

    ketika probe (+) pada multimeter analog dihubungkan pada kaki anoda dan probe (-)

    dihubungkan pada kaki katoda, keadaan jarum petunjuk menjadi bergerak.

    Sebaliknya, ketika probe (+) dihubungkan pada katoda dan probe (-) di hubungkan

    pada anoda, keadaan jarum petunjuk tidak bergerak ini membuktikan bahwa dioda

    dalam keadaan baik, karena dioda hanya menghantarkan arus dari anoda ke katoda.

    Ini berlaku untuk kedua dioda yang telah diukur. Untuk mengetahui anoda

    dan katoda pada dioda itu ditandai dengan adanya warna gelang pada sisi dioda

    seperti pada pengukuran yang telah silakukan, pada Ge ditemukan warna abu-abu,

    dan pada Si warna hitam, ini adalah letak anoda

    3. Pengertian transistor

    Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,

    sebagai sirkuit, dan sebagai penyambung (switch). Pada umumnya transistor

    memiliki 3 terminal, yaitu Basis (b), Emitter (E), dan Collector (C). Fungsinya sangat

    berpengaruh terhadap kinerja rangkaian elektronika.

    Sebelum kita melakukan pengetesan pada suatu transistor, kita harus

    mengetahui jenis transistornya dulu berdasarkan basis, emitter dan kolektor. Untuk

    tipe transistor PNP, jika diukur dengan multimeter digital saat kita meletakan probe

    (-) pada basis dan (+) pada kolektor atau emiter, ini akan membuat jarum petunjuk

    pada multimeter analog tidak bergerak. Sebaliknya jika kita meletakkan probe (+)

    pada basis dan (-) pada kolektor atau emiter, ini akan membuat jarum petunjuk pada

    multimeter bergerak. Hal ini terjaddi karena pada transistor yang diukur dengan

    analog adalh resistansinya, sedangkan pada digital yang kita ukur adala tegangannya.

    Sesuai dengan hukum Ohm bahwa tegangan berbanding terbalik dengan nilai

    resistornya.

    V= I x R

    Begitu pula untuk transistor NPN. Untuk datanya dapat dilihat pada tabel 3.

    Berdasarkan data yang diperoleh bahwa beberapa transistor yang telah kita ukur

    berada dalam kondisi yang baik.

  • 4. Pengetesan Kapasitor

    Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan

    muatan listrik.Prinsip kerjanya sama halnya dengan Resistor yakni sebagai komponen

    pasif.

    Setelah dilakukan pengetesan pada dua jenis kapasitor yakni Polar dan Non

    polar, diketahui bahwa kapasitor yang telah diukur berada dalam kondisi baik seperti

    pada tabel 4, karna ketika di test menggunakan Multimeter Analog, keduanya dapat

    menggerakkan jarum penunjuk pada multimeter.

    a. Kapasitor polar (bergerak)

    Kapasitor polar adalah kapasitor yang memiliki nilai (+) dan (-). Jarum

    akan bergerak Jika kita letakkan probe (+) pada kaki yang panjang, dan probe (-)

    pada kaki yang pendek , namun jika dalam kondisi yang sebaliknya jarum tidak

    aakan bergerak

    b. Kapasitor Non Polar (bergerak)

    Kapasitor Non polar tidak memiliki Nilai (+) atau (-) nya, artinya kita dapat

    mengukur dari kaki yang sebelah mana yang kita inginkan.

  • 2. Kesimpulan

    Dari pratikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

    Resistor dapat ditentukan nilainya berdasarkan pada warna gelang di resistor

    Untuk mengetahui anoda dan katoda pada dioda itu ditandai dengan adanya

    warna gelang pada sisi dioda.

    Transistor ada 2, yakni

    PNP { Positive (C) Negative (B) Positive (E)}

    NPN {Negative (C) Positive (B) Negative (E)}

    Penentuan Nilai transistor tergantung pada fungsi Basis ke emitter dan

    Collector

    Kapasitor fungsinya yakni menyimpan arus atau tegangan listrik, Kapasitor

    ada 2, yakni :

    Kapasitor Polar : Kapasitor yang memiliki nilai (+) dan (-)

    Kapasitor Non Polar : Tidak memiliki Nilai (+) atau (-)