mpkp.rtf

Upload: arsinda

Post on 05-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    1/31

    BAB II

    TINJAUAN KASUS

    A; Pengertian Pengorganisasian

    Pengertian pengorganisasian menurut Swansburg (2000) adalah

     pengelompokan aktivitas-aktivitas untuk tujuan mencapai objektif, penugasan

    suatu kelompok manager dengan autoritas pengawasan setiap kelompok, dan

    menentukan cara dari pengorganisasian aktivitas ang tepat dengan unit lain,

     baik secara vertikal maupun hori!ontal, ang bertanggungjawab untuk 

    mencapai objektif organisasi" Pada tahap pengorganisasian ini hubungan

    ditetapkan, prosedure diuraikan, perlengkapan disiapkan, dan tugas diberikan

    (#ar$uis % &uston 200')" Penting untuk diingat bahwa pada fungsi

     pengorganisasian ini harus terlihat pembagian tugas dan tanggungjawab staf 

    ang akan melakukan kegiatan masing-masing"

    B; Konsep Pengorganisasian

    alam menganalisa pengaruh pola formal organisasional pada sifat

    dasar komunikasi antara para pekerja, perlu untuk mengerti konsep sebagai

     berikut

    1; Peran

    Peran diartikan sebagai suatu set perilaku dan sikap ang

    diharapkan dari seseorang oleh mereka ang berinteraksi denganna"

    Peran seseorang diartikan oleh harapan - harapan orang lain, individutersebut sangat bergantung pada harapan mereka bagi aspek identitas

     pribadina" Sepanjang hidupna seseorang memegang serangkaian peran,

    ang berubah dengan perubahan keadaan hidupna" Sebagai pekerja

    sebuah departemen keperawatan, perawat dapat memegang beberapa peran

     jabatan pada waktu ang sama" *epala perawat tertentu merupakan

     bawahan bagi atasanna, seorang supervisor bagi staf perawatna, rekan

    kerja kepala perawat lainna dan mungkin kepala panitia atau konsultan

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    2/31

     bagi para pekerja di divisi lain dalam organisasina" *arena perbedaan

    sikap dan perilaku diperlukan dalam pelaksanaan masing - masing peran,

    kepala perawat ang telah diuraikan di atas harus sering + merubah

    seragam + selama hari kerjana, penesuaian dan penesuaian ulang

    ekspresi wajah, bahasa tubuh, nada suara dan bahasa untuk memenuhi

    harapan pihak ang berkepentingan lainna ang telah mengartikan setiap

     peran"

    2; *ekuasaan

    *ekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi oranglain agar bersikap sesuai dengan harapan seseorang" *arena kekuasaan

    tumbuh dari interaksi manusia, kekuasaan tidak bersifat statis, tetapi terus

    menerus berubah" Perolehan kekuasaan oleh perawat perorangan

    tampakna memudahkan perolehan kekuasaan ang lebih besar dalam

    situasi ang sama" *emungkinan karena meningkatna jumlah

    komunikasi dengan ang lain atau perubahan dalam kualitas komunikasi

    tersebut" egitu juga sebalikna, kehilangan kekuasaan seorang pekerja

     bisa mengubah hubungan timbal balikna dengan ang lain sehingga

    membuatna terus menerus kehilangan kekuasaan seiring dengan waktu"

    *ekuasaan terdiri dari beberapa jenis aitu kekuasaan memberikan

     penghargaan ( eward power ) adalah kesanggupan untuk memberikan

     penghargaan terhadap ang lain, kekuasaan paksaan ( .oercive power )

    adalah kesanggupan untuk menerapkan hukuman kepada ang lain"

    #enejer perawat dapat menghukum seorang pegawai melalui penurunan

     pangkat, skors, atau pemecatan" *ekuasaan referensi ( eferent power )

    adalah kemampuan mengilhami kebanggaan tertentu pada ang lain

    sehingga mereka berharap untuk mengidentifikasikan diri mereka sendiri

    dengan obek kekaguman mereka" *ekuasaan ahli ( /pert power )

    merupakan kemampuan untuk meakinkan ang lain supaa seseorang

    memiliki derajat pengetahuan dan keahlian tinggi dalam area spesialisasi"

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    3/31

    3; Status

    *onsep status berhubungan erat dengan konsep kekuasaan" Status

    dapat diartikan sebagai urutan penganugerahan suatu kelompok kepada

    seseorang ang sesuai dengan penilaian mereka atas pekerjaan dan

    sumbangsihna" erajat status ang diberikan kepada pekerjaan tertentu

    erat kaitanna dengan jarak dari hierarki organisasi tingkat atas, jumlah

    keahlian ang diperlukan dalam melaksanakan tugas kerja tersebut, derajat

     pelatihan khusus, atau pendidikan ang diperlukan bagi posisi tersebut,

    tingkat tanggung jawab dan otonomi ang diharapkan dalam pelaksanaankerja dan gaji ang didapat dari jabatan tersebut" Status masing - masing

     perawat tergantung pada posisi dari departemen kesehatan dalam tabel

    organisasi unit kerjana" Status sebuah kelompok dikaitkan dengan

    kemampuanna dalam mendapatkan sumber daa ang dibutuhkan untuk 

    mencapai tujuan kelompok" *ebanakan perawat percaa bahwa tujuan

    keperawatan bagi perawatan klien dan kesembuhanna sama pentingna

    dengan kesejahteraan klien seperti juga dengantujuan pengobatan medis

    atau tujuan administrasi keuanganna"

    4; 1ewenang

    *onsep wewenang secara berbelit - belit dihubungkan dengan

    konsep tanggung jawab" abatan pada hierarki keperawatan puncak 

    dihubungkan dengan lapisan atas dari tanggung jawab dan wewenang" adi

    status ang tinggi dihubungkan dengan wewenang ang memberi status

     pekerjaan tinggi bagaimanapun dapat diserahkan pada jabatan di lapisanrendah struktur organisasi"

    5; *epusatan ( .entralit )

    *onsep sentralisasi 3 kepusatan organisasi mengacu pada kenataan

     bahwa beberapa jabatan ditempatkan sedemikian rupa dalam struktur 

    organisasi sehingga melibatkan si pemegang jabatan ke dalam seringna

    komunikasi dengan sejumlah besar pekerja lainna" Sebalikna, jabatan

    lainna ditempatkan sedemikian rupa sehingga terjadi sedikit komunikasi

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    4/31

    di antara pemegang jabatan dengan ang lainna" engan menggunakan

    skema organisasi lembaga tersebut, adalah mungkin untuk menghitung

     jumlah langkah atau pertukaran pembicaraan ang diperlukan guna

    menampaikan informasi kepada jabatan ang diberikan dari setiap posisi

    lain dalam jaringan kerja tersebut" umlah langkah bagi orang atau jabatan

    tertentu disebut total jarak organisasi" Penambahan jarak perseorangan

     bagi semua pegawai dalam organisasi dan membagina dengan jumlah

     pegawai akan menghasilkan jarak rata - rata organisasi ( 4verage

    organi!ational distance ) bagi semua jabatan dalam struktur itu" engan

    membandingkan total jarak organisasi seseorang dengan jarak rata - rata

     bagi seluruh struktur, seseorang dapat menentukan setiap jarak relatif 

    organisasi ( elative organi!ational distance ) pegawai" Para pegawai

    dengan jarak relatif organisasi ang terkecil adalah ang paling pokok 

    dalam struktur tersebut" #ereka lebih banak menerima informasi ang

     berhubungan dengan kerja di banding pekerja pokok" 5erhadap pekerja

    ang berpengetahuan, informasi adalah bahan mentah untuk produksi"

    *arena pekerja ang lebih terpusat secara organisasi seharusna lebih

     produktif dibanding pekerja ang kurang terpusat"

    6; *omunikasi ( .ommunication )

    Semua pekerjaan dalam sebuah kelompok manusia dilakukan

    melalui dan karena komunikasi antar pekerja" *omunikasi biasa diartikan

    sebagai pengiriman informasi dan opini antar manusia" iperlukan

     pendahuluan pesan oleh si pengirim dan persepsi pesan ang sama oleh si

     penerima pesan" *ebanakan ahli komunikasi percaa bahwa

     penangkapan pesan tersebut merupakan aspek ang lebih kritis dari proses

    dan usaha memperbaiki kualitas serta akurasi komunikasi sebaikna

    dimulai dengan mengajari manusia bagaimana mendengar secara

     bersungguh - sungguh dan kritis terhadap semua aspek pesan ang dikirim"

    4dalah mungkin untuk melatih pengirim pesan agar mengatur, mengulang,

    dan merangkum informasi sehingga memaksimalkan pengertian oleh si

     penerima pesan" Pengirim pesan dapat diajari memperkuat isi verbal

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    5/31

    setiap pesan dengan ekspresi ang sesuai dan gerak isarat untuk 

    menekankan konsep kunci serta untuk mendapatkan masukan dari si

     penerima pesan sebagai tanda atas keefektifan komunikasi"

    C; Prinsip-Prinsip Pengorganisasian

    6ntuk mencapai tujuan dalam pengorganisasian diperlukan prinsip -

     prinsip sebagai berikut

    1; Prinsip rantai komando

    antai komando menatakan bahwa untuk memuaskan anggota,

    efektif secara ekonomis dan berhasil dalam mencapai tujuan mereka,

    organisasi dibuat dengan hubungan hierarkis dalam alur autoritas dari atas

    ke bawah" Prinsip ini mendukung struktur mekanistis dengan autoritas

    sentral ang mensejajarkan autoritas dan tanggung jawab" *omunikasi

    terjadi sepanjang rantai komando dan cenderung satu arah ke bawah" Pada

    organisasi keperawatan modern, rantai komando ini adalah datar, dengan

    garis menejer dan staf teknis serta administrasi ang mendukung stap

     perawat teknis"

    2; Prinsip kesatuan komando

    *esatuan komando menatakan bahwa seorang pekerja mempunai

    satu penelia dan terdapat satu pimpinan dan satu rencana untuk kelompok 

    aktifitas dengan obektif ang sama" Prinsip ini masih diikuti pada

    kebanakan organisasi keperawatan tetapi masih terus dimodifikasi dengan

    memunculkan teori organisasi" *eperawatan primer dan manajemen kasus

    mendukung prinsip kesatuan komando ini, seperti juga praktek bersama"

    3; Prinsip rentang kontrol

    entang kontrol menatakan bahwa individu harus menjadi

     penelia suatu kelompok bahwa ia dapat mengawasi secara efektif dalam

    hal jumlah, fungsi, dan geografi" Prinsip asal ini telah menjadi elastis

    makin sangat terlatih pekerja makin kurang pengawasan ang diperlukan"

    Pekerja dalam masa latihan memerlukan lebih banak pengawasan untuk 

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    6/31

    mencegah terjadina kesalahan" ila digunakan tingkat ang berbeda dari

     pekerja keperawatan, menejer perawat harus lebih banak 

    mengkoordinasikan"

    4; Prinsip spesialisasi

    Spesialisasi menatakan bahwa setiap orang harus dapat

    menampilkan satu fungsi kepemimpinan tunggal" Sehingga ada divisi

    tenaga kerja suatu perbedaan di antara berbagai tugas" Spesialisasi

    dianggap oleh kebanakan orang menjadi cara terbaik untuk menggunakan

    individu dan kelompok" antai komando menggabungkan kelompok -kelompok dengan spesialitas ang menimbulkan fungsi departementalis"

    5; Prinsip pembagian kerja

    #erupakan perincian dan pengelompokan aktifitas ang semacam

    atau erat hubunganna satu sama lain ang dilakukan oleh suatu bagian

    atau unit kerja tertentu" Prinsip dasarna adalah untuk mencapai efisiensi

     pelaksanaan kerja dimana orang mengerjakan kegiatan tertentu sesuai

    dengan kemampuanna" &al - hal ang harus diperhatikan dalam

     pembagian kerja adalah

    a; Setiap unit kerja mempunai perincian tugas dan aktifitas ang akan

    dilakukan, secara jelas dan tegas"

    b; Setiap staf atau anggota organisasi harus memiliki perincian tugas,

    tanggung jawab dan wewenang"

    c; eban tugas ang diberikan kepada staf atau unit organisasi harus

    sesuai dengan kemampuan"

    d; 7ariasi tugas ang diberikan hendakna diusahakan ang sejenis atau

    erat hubunganna satu sama ang lain"

    e; Penempatan staf harus tepat dan sesuai"

    f; Penambahan atau pengurangan tenaga harus berdasarkan beban kerja"

    alam pembagian kerja ada beberapa dasar ang perlu diperhatikan

    ang dapat dipakai sebagai pedoman

    a; Pembagian kerja atas dasar wilaah atau teritorial, misalna koordinator 

     perawatan ang berada di lantai dua rumah sakit ang terdiri dari ruang

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    7/31

     penakit dalam kelas dua, ruang bedah umum kelas dua, dan

    sebagaina"

    b; Pembagian kerja atas jenis barang atau jasa ang diproduksi" #isalna

    koordinator asuhan keperawatan ruang unit bedah, koordinator 

     pendidikan keperawatan, koordinator pengendalian mutu pelaanan

    keperawatan"

    c; Pembagian kerja berdasarkan waktu 3 shift pagi, siang, dan malam"

    d; Pembagian atas dasar konsumer ang dilaani, misalna perawat ang

    khusus merawat klien dengan penakit kulit, 5&5, dan lain - lain"

    D; Pengertian MPKP

    #odel praktik keperawatan profesional (#P*P) adalah suatu sistem

    (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), ang memfasilitasi perawat

     profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan

    tempat asuhan tersebut diberikan" (atna sitorus % 8ulia, 2009)"

    #odel 4suhan *eperawatan Profesional adalah sebagai suatu sistem

    (struktur, proses dan nilai- nilai) ang memungkinkan perawat profesional

    mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk 

    menopang pemberian asuhan tersebut (&offart % 1oods, :;;9)"

    #odel praktik keperawatan profesional (#P*P) adalah suatu sistem

    (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), ang memfasilitasi perawat

     profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan

    tempat asuhan tersebut diberikan" 4spek struktur ditetapkan jumlah tenaga

    keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantunganklien" Penetapan jumlah perawat sesuai kebutuhan klien menjadi hal penting,

    karena bila jumlah perawat tidak sesuai dengan jumlah tenaga ang

    dibutuhkan, tidak ada waktu bagi perawat untuk melakukan tindakan

    keperawatan"

    Selain jumlah, perlu ditetapkan pula jenis tenaga aitu PP dan P4,

    sehingga peran dan fungsi masing-masing tenaga sesuai dengan kemampuan

    dan terdapat tanggung jawab ang jelas" Pada aspek struktur ditetapkan juga

    standar renpra, artina pada setiap ruang rawat sudah tersedia standar renpra

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    8/31

     berdasarkan diagnosa medik dan atau berdasarkan sistem tubuh" Pada aspek 

     proses ditetapkan penggunaan metode modifikasi keperawatan primer 

    (kombinasi metode tim dan keperawatan primer)"

    E; Tujuan MPKP

    1; #enjaga konsistensi asuhan keperawatan

    2; #engurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan

    keperawatan oleh tim keperawatan"

    3; #enciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan"

    4; #emberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan"

    5; #enjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan

     bagi setiap tim keperawatan

    F; Komponen-Komponen MPKP

    5erdapat < komponen utama dalam model praktek keperawatan

     professional, aitu sebagai berikut

    1; *etenagaan *eperawatan

    #enurut ouglas(:;=

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    9/31

    2; @bservasi tanda-tanda vital tiap < jam

    3; 4mbulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali

    4; 7ole kateter3intake output dicatat

    5; *lien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan,

    memerlukan prosedur 

    c; Perawatan maksimal3total memerlukan waktu A ? 9 jam32< jam

    1; Segala diberikan3dibantu

    2; Posisi ag diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam

    3; #akan memerlukan BC5, menggunakan terapi intravena

    4; Pemakaian suction

    5; Celisah3disorientasi

    #enurut ouglas (:;=

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    10/31

    #etode ini menggunkan tim ang terdiri dari anggota ang

     berbeda-beda dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien"

    *etenagaan dari tim ini terdiri dari

    1; *etua tim

    2; Pelakaana perawatan

    3; Pembantu perawatan

    4dapun tujuan dari perawatan tim adalah memberikan

    asuhan ang lebih baik dengan menggunakan tenaga ang tersedia"

    *elebihan metode tim  

    1; Saling memberi pengalaman antar sesama tim"

    2; Pasien dilaani secara komfrehesif 

    3; 5erciptana kaderisasi kepemimpinan

    4; 5ercipta kerja sama ang baik "

    5; #emberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal

    6; #emungkinkan menatukan anggota tim ang berbeda-beda

    dengan aman dan efektif"

    *ekurangan metode tim

    1; 5im ang satu tidak mengetahui mengenai pasien ang bukan

    menjadi tanggung jawabna"

    2; apat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat

    tim ditiadakan atau trburu-buru sehingga dapat mengakibatkan

    kimunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga

    kelanncaran tugas terhambat"

    3; Perawat ang belum terampil dan belum berpengalaman selalu

    tergantung atau berlindung kepada anggota tim ang mampu

    atau ketua tim"

    4; 4kuntabilitas dalam tim kabur"

    Peran *epala uang dalam tahap

    1; Pengkajian #engidentifikasi masalah terkait fungsi manajamen

    2; Perencanaan

    Eungsi perencanaan dan fungsi ketenagaan

    a; #enunjuk *a 5im

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    11/31

    b; #engikuti serah terima klien

    c; #engidentifikasi tingkat ketergantungan

    d; #engidentifikasi jumlah perawat ang dibutuhkan

     berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien

    e; #erencanakan strategi pelaksanaan keeperawatan

    f; #erencanakan lgistik ruangan3failitas ruangan

    g; #elakukan pendokumentasian

    3;  Fmplementasi

    a; Eungsi pengorganisasian

    ; #erumuskan sstem penugasan

    ; #enjelaskan rincian tugas *etua 5im

    ; #enjelaskan rentang kendali di ruang rawat

    ; #engatur dan mengendalikan tenaga keperawatan diruang

    rawat

    ; #engatur dan mengendalikan logistik ruangan3fsilitas

    ruangan

    ; #engatur dan mengendalikan situasi lahan praktik 

    ; #endelegasikan tugas kepada ketua 5im

    b; Eungsi pengarahan

    ; #emberikan pengarahan kepada ketua 5im

    ; #emberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan,

    ketrampilan dan sikap anggota 5im

    ; #emberi pujian kepada anggota 5im ang melaksanakan

    tugas dengan baik 

    ; #embimbing bawahan

    ; #eningkatkan kolaborasi dengan anggota tim

    ; #elakukan supervisi; #emberikan informasi tentang hal-hal ang berhubungan

    dengan ankep diruangan

    ; #elakukan pelaporan dan pendokumentasian

    4; /valuasi

    Eungsi Pemgendalian

    a; #engevaluasi kinerja katim

    b; #emberikan umpan balik pada kinserja katim

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    12/31

    c; #engatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tidak 

    lanjut

    d; #emperhatikan aspek legal dan etik keperawatan

    e; #elakukan pelaporan dan pendokumentasian

    Peran *etua 5im dalam tahap

    a; Pengkajian mengumpukan data kesehatan klien

    b; Perencanaan

    Eungsi perencanaan dan ketenagaan

    a; ersama *aru melaksanakan serah terima tugasb; ersama karu melaksanakan pembagian tugas

    c; #enusun rencana asuhan keperawatan

    d; #eniapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan

    keperawatan

    e; #elakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan

    f; #engorientasikan klien baru pada lingkungan

    g; #elakukan pelaporan dan pendokumantasian

    Peran *etua 5im dalam tahap

    1; Pengkajian mengumpukan data kesehatan klien

    2; Perencanaan

    Eungsi perencanaan dan ketenagaan

    a; ersama *aru melaksanakan serah terima tugas

    b; ersama karu melaksanakan pembagian tugas

    c; #enusun rencana asuhan keperawatan

    d; #eniapkan keperluan untuk melaksanakan asuhankeperawatan

    e; #elakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan

    f; #engorientasikan klien baru pada lingkungan

    g; #elakukan pelaporan dan pendokumantasian

    3; Fmplementasi

    a; Eungsi pengorganisasian

    ; #enjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan

    ; #embagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    13/31

    ; #embuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan

    ; #ampu mengkoordinir pekerjaan ang harus dilakukan

     bersama tim kesehatan lain

    ; #engatur waktu istirahat anggota tim

    ; #endelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota

    tim

    ; #elakukan pelaporan dan pendokumentasian

    b; Eungsi pengarahan

    ; #emberikan pengarahan kepada anggota tim

    ; #emberikan bimbingan pada anggota tim

    ; #emberikan infromasi ang berhubungan dengan askep

    ; #engawasi proses pemberian askep

    ; #elibatkan anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan

    ; #emberikan pujian3motivasi kepada anggota tim

    ; #elakukan pelaporan dan pendokumentasian

    4; /valuasi

    Eungsi pengendalian

    a; #engevaluasi asuhan keperawatan

    b; #emberikan umpan balik pada pelaksana

    c; #emperhatikan aspek legal dan etik 

    d; #elakukan pelaporan dan pendokumantasian

    Peran pelaksana dalam tahap

    1; Pengkajian mengkaji kesiapan klien dan diri sendiri untuk

    melaksanakan asuhan keperawatan"

    2; Perencanaan

    Eungsi perencanaan dan ketenagaan

    a; ersama *aru mengadakan serah terima tugas

    b; #enerima pembagian tugas dari katim

    c; ersama katim meniapkan keperluan untuk 

    melaksanakan asuhan keperawatan

    d; #engikuti ronde keperawatan

    e; #enerima klien baru

    3; Fmplementasi

    a; Eungsi pengorganisasian

    ; #enerima penjelasan tujuan pengorganisasian tim

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    14/31

    ; #enerima pembagian tugas

    ; #elaksanakan tugas ang diberikan oleh katim

    ; #elaksanakan program kolaborasi dengan tim

    kesehatan lain

    ; #enesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim

    lainna

    ; #elaksanakan asuhan keperawatan

    ; #enunjang pelaporan, mencatat tindakan keperawatan

    ang dilaksanakan

    b; Eungsi pengarahan

    ; #enerima pengarahan dan bimbingan dari katim

    ; #enerima informasi ang berkaitan dengan askep dan

    melaksanakan askep dengan etik dan legal

    ; #emahami pemahaman ang telah dicapai

    ; #enunjang pelaporan dan pendokumentasian

    4; /valuasi

    Eungsi pengendalian

    #eniapkan menunjukkan bahan ang diperlukan untuk 

     proses evaluasi serta ikut mengevaluasi kondisi pasien"

    b; #etode Primar 5eam

    8aitu pemberian askep ang ditandai dengan keterikatan kuat

    dan terus menerus antara pasien dan perawat ang ditugaskan untuk 

    merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan askep selama

     pasien dirawat"

    5ugas perawat primer adalah

    1; #enerima pasien

    2; #engkaji kebutuhan

    3; #embuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi"

    4; #engkoordinasi pelaanan

    5; #enerima dan menesuaikan rencana

    6; #eniapkan penuluhan pulang

    *onsep dasar

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    15/31

    1; 4da tanggung jawab dan tanggung gugat

    2; 4da otonomi"

    3; 4da keterlibatan pasien dan keluargana

    *etenagaan

    1; Setiap perawat primer adalah perawat bed" side"

    2; eban kasus pasien maksimal 9 pasien untuk : perawat

    3; Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal"

    4; Perawat profesional sebagai primer dan perawat non profesional

    sebagai asisten"

    *epala bangsal

    1; Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer 

    2; @rientasi dan merencanaka karawan baru"

    3; #enusun jadwal dinas

    4; #emberi penugasan pada perawat asisten"

    *elebihan dari metode perawat primer

    1; #endorong kemandirian perawat"

    2; 4da keterikatan pasien dan perawat selama dirawat

    3; erkomunikasi langsung dengan okter 

    4; Perawatan adalah perawatan komprehensif 

    5; #odel praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau

    diterapkan"

    6; #emberikan kepuasan kerja bagi perawat

    7; #emberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan

    keperawatan"

    *elemahan dari metode perawat primer

    1; Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat

    2; &ana dapat dilakukan oleh perawat profesional"

    3; iaa relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain"

    Peran *epala uang

    1; Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawatan primer 

    2; @rientasi dan merencanakan karawan baru

    3; #enusun jadual dinas

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    16/31

    4; #emberi penugasan pada perawat asisten3asosiat (P4)

    5; /valuasi kerja

    6; #erencanakan 3menelenggarakan pengembangan staf 

    Peran Perawat Primer

    1; #enerima pasien

    2; #engkaji kebutuhan pasien untuk asuhan

    3; #embuat tujuan

    4; #embuat rencana keperawatan

    5; #elakukan konferens untuk menjelaskan rencana asuhan kepada

    P4 ang menjadi anggota timna"

    6; #elaksanakan rencana ang telah dibuat selama dinas bersama

    P4 ang menjadi anggota timna"

    7; #elakukan kolaborasi dengan t;im kesehatan lainna"

    8; #emantau P4 dalam melaksanakan rencana asuhan

    keperawatan"

    9; #engkoordinasi pelaanan ang diberikan oleh disiplin lain

    maupun perawat lain

    10; #engevaluasi keberhasilan ang dicapai11; #enerima dan menesuaikan rencana

    12; #eniapkan penuluhan untuk pulang

    13; #elakukan pendokumentasian (catatan perkembangan, catatan

    tindakan keperawatan)

    Peran Perawat 4sosiat

    1; #engikuti konferens untuk menerima penjelasan tentang asuhan

    ang direncanakan oleh PP"

    2; #elaksanakan asuhan keperawatan ang telah dibuat oleh PP

    3; #emberi informasi3masukan ang diperlukan kepada PP tentang

    klien untuk keperluan asuahan keperawatan selanjutna"

    4; #encatat tindakan keperawatan ang telah dilakukan dalam

    catatan tindakan keperawatan"

    c; #etode Eungsional

    #odel fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam

     pengelolaan asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    17/31

     perang dunia kedua" Pada saat itu karena masih terbatasna jumlah

    dan kemampuan perawat maka setiap perawat hana melakukan : ? 

    2 jenis intervensi keperawatan kepada semua pasien di bangsal"

    #odel ini berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan,

     perawat melaksanakan tugas ( tindakan) tertentu berdasarkan jadwal

    kegiatan ang ada (Bursalam, 2002)"

    *erugian metode fungsional

    1; Pasien mendapat banak perawat"

    2; *ebutuhan pasien secara individu sering terabaikan

    3; Pelaanan pasien secara individu sering terabaikan"

    4; Pelaanan terputus-putus

    5; *epuasan kerja keseluruhan sulit dicapai

    *elebihan dari metode fungsional

    1; Sederhana

    2; /fisien"

    3; Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu"

    4; #udah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesaitugas"

    5; *ekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga ang kurang

     berpengalaman untuk satu tugas ang sederhana"

    6; #emudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau peserta

    didik ang praktek untuk ketrampilan tertentu"

    d; #etode *asus

    Setiap perawat ditugaskan untuk melaani seluruh kebutuhan

     pasien saat ia dinas" Pasien akan dirawat oleh perawat ang berbeda

    untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat

    oleh orang ang sama pada hari berikutna" #etode penugasan kasus

     biasa diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumna

    dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk keperawatan khusus

    seperti isolasi , intensive care.#etode ini berdasarkan pendekatan

    holistik dari filosofi keperawatan" Perawat bertanggung jawab

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    18/31

    terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu (Bursalam,

    2002)"

    *ekurangan metode kasus

    1; *emampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat ang

    terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara

    meneluruh

    2; #embutuhkan banak tenaga"

    3; eban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banak sehingga

    tugas rutin ang sederhana terlewatkan"

    4; Pendelegasian perawatan klien hana sebagian selama perawat penaggung jawab klien bertugas"

    *elebihan metode kasus

    1; *ebutuhan pasien terpenuhi"

    2; Pasien merasa puas"

    3; #asalah pasien dapat dipahami oleh perawat"

    4; *epuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai"

    e; #etode #odul 3 istrik 

    8aitu metode gabungan antara #etode penugasan tim dengan

    #etode perawatan primer" #etode ini menugaskan sekelompok 

     perawat merawat pasien dari datang sampai pulang"

    *euntungan dan *erugian sama dengan gabungan antara

    metode tim dan metode perawat primer"

    d; #etode #P*P

    Suatu sistem (Struktur ,  Proses dan nilai-nilai profesional)ang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian

    asuhan keperawatan termasuk lingkungan, ang dapat menopang

     pemberian asuhan tersebut (&offart%1oods, :;;9 dalam

    Sitorus,200A)"

    Peningkatan profesionalisme keperawatan di Fndoneasia

    dimulai sejak diterima dan diakui sebagai suatu profesi pada

    >okakara Basional *eperawatan (:;=')" Sejak itu berbagai upaa

    http://www.blogger.com/My%20Music/My%20Documents/STRUKTUR,PROSES%20DAN%20NILAI2%20PROF.ppthttp://www.blogger.com/My%20Music/My%20Documents/STRUKTUR,PROSES%20DAN%20NILAI2%20PROF.ppthttp://www.blogger.com/My%20Music/My%20Documents/STRUKTUR,PROSES%20DAN%20NILAI2%20PROF.ppthttp://www.blogger.com/My%20Music/My%20Documents/STRUKTUR,PROSES%20DAN%20NILAI2%20PROF.ppthttp://www.blogger.com/My%20Music/My%20Documents/STRUKTUR,PROSES%20DAN%20NILAI2%20PROF.ppthttp://www.blogger.com/My%20Music/My%20Documents/STRUKTUR,PROSES%20DAN%20NILAI2%20PROF.ppthttp://www.blogger.com/My%20Music/My%20Documents/STRUKTUR,PROSES%20DAN%20NILAI2%20PROF.ppthttp://www.blogger.com/My%20Music/My%20Documents/STRUKTUR,PROSES%20DAN%20NILAI2%20PROF.ppt

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    19/31

    telah dilakukan oleh epartemen Pendidikan Basional, epartemen

    *esehatan, dan organisasi profesi dengan terus mengembangkan

    keperawatan diantarana membuka pendidikan pada tingklat sarjana,

    mengembangkan kurikulum keperawatan dan mengembangkan

    standar praktik keperawatan"

    e; Proses *eperawatan

    Proses keperawatan merupakan proses pengambilan

    keputusan ang dilakukan perawat dalam menusun kegiatan asuhan

    secara bertahap" *ebutuhan dan masalah pasien merupakan titik sentral dalam pengambilan keputusan" Pendekatan ilmiah ang

    fragmatis dalam pengambilan keputusan adalah

    1; Fdentifikasi masalah

    2; menusun alternatif penelesaikan masalah

    3;  pemilihan cara penelesaian masalah ang tepat dan

    melaksanakanna

    4; evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif penelesaian masalah

    Seluruh langkah pengambilan keputusan ini tertuang pada

    langkah-langkah proses keperawatan aitu

    1;  pengkajian fokus pada keluhan utama dan eksplorasi lebih

    holistic

    2; diagnosis aitu menetapkan hubungan sebab akibat dari masalah

    masalah keperawatan

    3; rencana tindakan untuk menelesaikan masalah

    4; implementasi rencana dan5; evaluasi hasil tindakan"

    f; okumentasi *eperawatan

    okumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam

    sistem pelaanan keperawatan, karena melalui pendokumentasian

    ang baik, maka informasi mengenai keadaan *esehatan pasien

    dapat diketahui secara berkesinambungan" isamping itu,

    dokumentasi merupakan dokumen legal tentang pemberian asuhan

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    20/31

    keperawatan" Secara lebih spesifik, dokumentasi berfungsi sebagai

    sarana komunikasi antar profesi *esehatan, sumber data untuk 

     pemberian asuhan keperawatan, sumber data untuk penelitian,

    sebagai bahan bukti pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan

    asuhan keperawatan"

    okumen dibuat berdasarkan pemecahan masalah pasien"

    okumentasi berdasarkan masalah terdiri dari format pengkajian,

    rencana keperawatan, catatan tindakan keperawatan, dan catatan

     perkembangan pasien"

    erdasarkan #P*P ang sudah dikembangkan di berbagai

    rumah sakit, &offart % 1oods (:;;9) menimpulkan bahwa #P*P

    tediri lima komponen aitu nilai ? nilai professional ang merupakan

    inti #P*P, hubungan antar professional, metode pemberian asuhan

    keperawatan, pendekatan manajemen terutama dalam perubahan

     pengambilan keputusan serta sistem kompensasi dan penghargaan"

    1;  Bilai ? nilai professional

    Pada model ini PP dan P4 membangun kontrak dengan

    klien3keluarga, menjadi partner dalam memberikan asuhan

    keperawatan" Pada pelaksanaan dan evaluasi renpra" PP

    mempunai otonomi dan akuntabilitas untuk  

    mempertanggungjawabkan asuhan ang diberikan termasuk 

    tindakan ang dilakukan oleh P4" hal ini berarti PP mempunai

    tanggung jawab membina performa P4 agar melakukan tindakan

     berdasarkan nilai-nilai profesional

    2; &ubungan antar professional

    &ubungan antar profesional dilakukan oleh PP" PP ang

     paling mengetahui perkembangan kondisi klien sejak awal

    masuk" Sehingga mampu memberi informasi tentang kondisi

    klien kepada profesional lain khususna dokter" Pemberian

    informasi ang akurat akan membantu dalam penetapan rencana

    tindakan medik"

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    21/31

    3; #etode pemberian asuhan keperawatan

    #etode pemberian asuhan keperawatan ang digunakan

    adalah modifikasi keperawatan primer ehingga keputusan

    tentang renpra ditetapkan oleh PP, PP akan mengevaluasi

     perkembangan klien setiap hari dan membuat modifikasi pada

    renpra sesuai kebutuhan klien"

    4; Pendekatan manajemen

    Pada model ini diberlakukan manajemen S#, aitu ada

    garis koordinasi ang jelas antara PP dan P4" performa P4

    dalam satu tim menjadi tanggung jawab PP" engan demikian,

    PP adalah seorang manajer asuhan keperawatan" Sebagai

    seorang manajer, PP harus dibekali dengan kemampuan

    manajemen dan kepemimpinan sehingga PP dapat menjadi

    manajer ang efektif dan pemimpin ang efektif"

    5; Sistem kompensasi dan panghargaan"

    PP dan timna berhak atas kompensasi serta penghargaan

    untuk asuhan keperawatan ang dilakukan sebagai asuhan ang

     profesional" *ompensasi dan penghargaan ang diberikan

    kepada perawat bukan bagian dari asuhan medis atau

    kompensasi dan penghargaan berdasarkan prosedur"

    G; Pilar – pilar dalam Model Praktik Keperawatan Proessional !MPKP"

    1; Pilar F Pendekatan manajemen keperawatan

    alam model praktik keperawatan mensaratkaan pendekatan

    manajemen sebagai pilar praktik perawatan professional ang pertama"

    Pada pilar F aitu pendekatan manajemen terdiri dari

    a; Perencanaan dengan kegiatan perencanaan ang dipakai di ruang

    #P*P meliputi (perumusan visi, misi, filosofi, kebijakan dan

    rencana jangka pendek G harian,bulanan,dan tahunan)

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    22/31

    b; Pengorganisasian dengan menusun stuktur organisasi, jadwal dinas

    dan daftar alokasi pasien"

    c; Pengarahan

    alam pengarahan terdapat kegiatan delegasi, supervise,

    menciptakan iklim motifasi, manajemen waktu, komunikasi efektif 

    ang mencangkup pre dan post conference, dan manajemen konflik 

    d; Pengawasan

    e; Pengendalian"

    2; Pilar FF Sistem penghargaan

    #anajemen sumber daa manusia diruang model praktik keperawatan professional berfokus pada proses rekruitmen,seleksi kerja

    orientasi, penilaian kinerja, staf perawat"proses ini selalu dilakukan

    sebelum membuka ruang #P*P dan setiap ada penambahan perawatan

     baru"

    3; Pilar FFF &ubungan professional

    &ubungan professional dalam pemberian pelaanan keperawatan

    (tim kesehatan) dalam penerima palaana keperawatan (klien dan

    keluarga)" Pada pelaksanaan na hubungan professional secara interal

    artina hubungan ang terjadi antara pembentuk pelaanan kesehatan

    misalna antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan

    dan lain ? lain" Sedangkan hubungan professional secara eksternal adalah

    hubungan antara pemberi dan penerima pelaanan kesehatan"

    4; Pilar F7 manajemen asuhan keperawatan

    Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelaanan

    keperawat dengan mengunakan manajemen asuhan keperawatan di

    #P*P tertentu" #anajemen asuhan keperawat ang diterapkan di #P*P

    adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan

    H; Tingkatan MPKP

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    23/31

    Pelaanan prima keperawatan dikembangkan dalam bentuk model

     praktek keperawatan profesional (#P*P), ang pada awalna dikembangkan

    oleh Sudarsono (2000) di umah Sakit .iptomangunkusumo dan beberapa

    rumah sakit umum lain" #enurut Sudarsono (2000), #P*P dikembangkan

     beberapa jenis sesuai dengan kondisi sumber daa manusia ang ada aitu

    1; #odel praktek *eperawatan Profesional FFF

    5enaga perawat ang akan bekerja di ruangan ini semua

     profesional dan ada ang sudah doktor, sehingga praktik keperawatan

     berdasarkan evidence based " i ruangan tersebut juga dilakukan

     penelitian keperawatan, khususna penelitian klinis"

    2; #odel Praktek *eperawatan Profesional FF

    5enaga perawat ang bekerja di ruangan ini mempunai

    kemampuan spesialis ang dapat memberikan konsultasi kepada perawat

     primer" i ruangan ini digunakan hasil-hasil penelitian keperawatan dan

    melakukan penelitian keperawatan"

    3; #odel Praktek *eperawatan Profesional F

    #odel ini menggunakan ' komponen utama aitu ketenagaan,

    metode pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan"

    #etode ang digunakan pada model ini adalah kombinasi metode

    keperawatan primer dan metode tim ang disebut tim primer"

    4; #odel Praktek *eperawatan Profesional Pemula

    #odel ini menerupai #P*P F, tetapi baru tahap awal

     pengembangan ang akan menuju profesional F"

    I; Peran Sta MPKP

    1; *epala uangan, tugasna

    #erencanakan pekeriaan, menentukan kebutuhan perawatan

     pasein, membuat penugasan, melakulan supervisi, menerima instruksi

    dokter"

    2; Perawat staf

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    24/31

    a; #elakukan askep langsung pada pasien

    b; #embantu supervisi askep ang diberikan oleh pembantu tenaga

    keperawatan

    3; Perawat Pelaksana

    #elaksanakan askep langsung pada pasien dengan askep sedang,

     pasein dalam masa pemulihan kesehatan dan pasein dengan penakit

    kronik dan membantu tindakan sederhana (4>)

    4; Pembantu Perawat

    #embantu pasien dengan melaksanakan perawatan mandiri untuk mandi, menbenahi tempat tidur, dan membagikan alat tenun bersih"

    5; 5enaga 4dministrasi ruangan

    #enjawab telpon, menampaikan pesan, memberi informasi,

    mengerjakan pekerjaan administrasi ruangan, mencatat pasien masuk dan

     pulang, membuat duplikat rostertena ruangan, membuat permintaan lab

    untuk obat- obatan3persediaan ang diperlukan atas instruksi kepala

    ruangan"

    J; Kegiatan MPKP

    1; 5imbang terima

    5imbang terima adalah suatu cara dalam menampaikan dan

    menerima sesuatu (laporan) ang berkaitan dengan kedaan klien,

     bertujuan

    a; #enampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien

    b; #enampaikan hal-hal penting ang perlu ditindaklanjuti oleh dinas

     berikutna

    c; 5ersusunna rencana kerja untuk dinas berikutna

    Prosedur timbang terima, hal-hal ang perlu diperhatikan dalam

     prosedur ini meliputi

    a; Persiapan

    1; kedua kelompok dalam keadaan siap

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    25/31

    2; kelompok ang akan bertugas meniapkan buku catatan

    b; Pelaksanaan

    alam penerapanna, dilakukan timbang terima kepada masing-

    masing penanggung jawab

    1; timbang terima dilaksanakan setiap penggantian shift3operan

    2; dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang

    terima dengan mengkaji secara komprehensif ang berkaitan

    tentang masalah keperawatan klien, rencana tindakan ang sudah

    dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainna ang perlu

    dilimpahkan"

    3; hal-hal ang sifatna khusus dan memerlukan perincian ang

    lengkap sebaikna dicatat secara khusus untuk kemudian

    diserahterimakan kepada perawat ang berikutna

    &al-hal ang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah

    1; identitas klien dan diagnosa medik 

    2; masalah keperawatan ang kemungkinan masih muncul

    3; tindakan keperawatan ang sudah dan belum dilaksanakan4; intervensi kolaborasi dan dependensi

    5; rencana umum dan persiapan ang perlu dilakukan dalam kegiatan

    selanjutna, misalna operasi, pemeriksaan

    laboratorium3pemeriksaan penunjang lainna, persiapan untuk 

    konsultasi atau prosedur lainna ang tidak dilaksanakan secara

    rutin"

    Perawat ang melakukan timbang terima daat melakukan

    klarifikasi, tana jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal ang

    kurang jelas" Penampaan pada saat timbang terima secara singkat dan

     jelas" >ama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari A menit

    kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan ang lengkap

    dan rinci" Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung

     pada buku laporan ruangan oleh perawat" Penampaian operan di atas

    (point c) harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru" Perawat

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    26/31

     penanggung jawab dan anggotana dari kedua shift bersama-sama

    secara langsung melihat keadaan kien"

    2; Preconference

    *omunikasi kepala primer dan perawat pelaksana setelah selesai

    operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut ang dipimpin oleh ka

     primer atau penanggung jawab primer" ika ang dinas pada primer 

    tersebut hana : orang, maka pre conference ditiadakan" Fsi pre conference

    adalah rencana tiap perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari

    kepala primer dan penanggung jawab primer" (modul mpkp,2009)

    a; 1aktu setelah operan

    b; 5empat meja masing-masing perawat primer 

    c; P kepala primer atau penanggung jawab primer 

    d; *egiatan

    1; *epala primer atau penanggung jawab primer membuka acara

    2; *epala primer atau penanggung jawab primer menanakan rencana

    harian masing-masing perawat pelaksana

    3; *epala primer atau penanggung jawab primer memberikanmasukan dan tindakan lanjut terkait dengan asuhan ang diberikan

    saat itu

    4; *epala primer atau penanggung jawab primer memberikan

    reinforcement

    5; *epala primer atau penanggung jawab primer menutup acara

    3; Post conference

    *omunikasi kepala primer dan perawat pelaksana tentang hasil

    kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikutna"

    Fsina adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawatan dan hal penting

    untuk operan (tindak lanjut)" Post conference dipimpin oleh kepala primer 

    atau penanggung jawab primer" (modul mpkp, 2009)

    a; 1aktu sebelum operan ke dinas berikutna

    b; 5empat meja masing-masing primer 

    c; P kepala primer atau penanggung jawab primer 

    d; *egiatan

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    27/31

    1; *epala primer atau penanggung jawab primer membuka acara

    2; *epala primer atau penanggung jawab primer menanakan kendala

    dalam asuhan ang telah diberikan

    3; *epala primer atau penanggung jawab primer menakan tindakan

    lanjut asuhan klien ang harus dioperkan kepada perawat shift

     berikut na

    4; *epala primer atau penanggung jawab primer menutup acara

    4; onde keperawatan

    Suatu kegiatan ang bertujuan untuk mengatasi masalah

    keperawatan klien ang dilaksanakan oleh perawat, disamping klien

    dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan

    tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh penanggung jawab jaga

    dengan melibatkan seluruh anggota tim"

    *arakteristik

    a; klien dilibatkan secara langsung

    b; klien merupakan fokus kegiatan

    c;  perawat asosiet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi

     bersama

    d; kosuler memfasilitasi kreatifitas

    e; konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,

     perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi

    masalah"

    5ujuan

    a; menumbuhkan cara berfikir secara kritis

    b; menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan ang berasal

    dari masalah klien

    c; meningkatkan vadilitas data klien

    d; menilai kemampuan justifikasi

    e; meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja

    f; meningkatkan kemampuan untuk emodifikasi rencana perawatan"

    Peran perawat primer dan perawat asosiet

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    28/31

    alam menjalankan pekerjaanna perlu adana sebuah peranan

    ang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan ang bisa disebutkan antara

    lain

    a; #enjelaskan keadaan dan adta demografi klien

    b; #enjelaskan masalah keperawatan utama

    c; #enjelaskan intervensi ang belum dan ang akan dilakukan

    d; #enjelaskan tindakan selanjtuna

    e; #enjelaskan alasan ilmiah tindakan ang akan diambil

    Peran perawat primer lain dan atau konsuler 

    a; memberikan justifikasi

    b; memberikan reinforcement

    c; menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan

    serta,tindakan ang rasional

    d; mengarahkan dan koreksi

    e; mengintegrasikan teori dan konsep ang telah dipelajari

    5ahap pelaksanaan ronde keperawatan

    a; Pesiapan1; Penetapan kasus minimal : hari sebelum waktu pelaksanaan

    ronde

    2; Pemberian informed consent kepada klien3keluarga

    b; Pelaksanaan ronde

    1; Penjelasan tentang klien oleh perawat dalam hal ini penjelasan

    difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan ang

    akan atau telah dilaksanakan dan memilih prioritas ang perlu

    didiskusikan2; Pemberian justifikasi oleh perawat tentang masalah klien serta

    rencana tindakan ang akan dilakukan

    3; 5indakan keperawatan pada masalah prioritas ang telah dan ang

    akan ditetapkan

    c; Pasca ronde

    #endiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta

    menerapkan tindakan ang perlu dilakukan"

    d; .ase studi

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    29/31

    #enurut bogdan dan bikien (:;=2) studi kasus merupakan

     pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau

    satu tempat penimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu "

    Surachrnad (:;=2) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu

     pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara

    intensif dan rinci" Sementarain (:;=D) memberikan batasan ang

    lebih bersifat teknis dengan penekanan pada ciri-cirina" 4r, jacobs,

    dan ra!avieh (:;=A) menjelasan bahwa dalam studi kasus hendakna

     peneliti berusaha menguji unit atau individu secara mendalarn" Para

     peneliti berusaha menernukan sernua variabel ang penting"

    erdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan

    studi kasus meliputi (:) sasaran penelitianna dapat berupa manusia,

     peristiwa, latar, dan dokumenG (2) sasaran-sasaran tersebut ditelaah

    secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau

    konteksna masing-masing dengan maksud untuk mernahami

     berbagai kaitan ang ada di antara variabel-variabelna"

    enis-jenis studi kasus

    a; Studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada

     perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan

    rnenelusuni perkembangan organisasina" Studi ini sering kurang

    memungkinkan untuk diselenggarakan, karena sumberna kunang

    mencukupi untuk dikerjakan secara minimal"

    b; Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datana

    melalul observasi peran-senta atau pelibatan (participant observation),

    sedangkan fokus studina pada suatu organisasi tertentu"" agian-

     bagian organisasi ang menjadi fokus studina antara lain (a) suatu

    tempat tertentu di dalam sekolahG (b) satu kelompok siswaG (c)

    kegiatan sekolah

    c; Studi kasus sejarah hidup, ang mencoba mewawancarai satu onang

    dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan

    kepemilikan sejarah ang khas" 1awancara sejarah hiclup biasana

    mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang, dan lahir 

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    30/31

    hingga sekarang" #asa remaja, sekolah" 5opik persahabatan dan topik 

    tertentu lainna"

    d; Studi kasus kemasarakatan, merupakan studi tentang kasus

    kemasarakatan (communit stud) ang dipusatkan pada suatu

    lingkungan tetangga atau masarakat sekitar (kornunitas), bukanna

     pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan

    studi kasus observasi"

    e; Studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis

    situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu" #isalna terjadina

     pengeluaran siswa pada sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari

    sudut pandang semua pihak ang terkait, mulai dari siswa itu sendiri,

    teman-temanna, orang tuana, kepala sekolah, guru dan mungkin

    tokoh kunci lainna"

    f; #ikroethnografi, merupakan jenis studi kasus ang dilakukan pada

    unit organisasi ang sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang

    kelas atau suatu kegiatan organisasi ang sangat spesifik pada anak-

    anak ang sedang belajar menggambar"

    >angkah-langkah penelitian studi kasus

    a; Pemilihan kasus dalam pemilihan kasus hendakna dilakukan secara

     bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang" *asus dapat dipilih

    oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program,

     proses, dan masvarakat atau unit sosial" 6kuran dan kompleksitas

    objek studi kasus haruslah masuk akal, sehingga dapat diselesaikan

    dengan batas waktu dan sumbersumber ang tersediab; Pengumpulan data terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan

    data, tetapi ang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah

    observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi" Peneliti sebagai

    instrurnen penelitian, dapat menesuaikan cara pengumpulan data

    dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan

    data ang berbeda secara serentak 

    c; 4nalisis data setelah data terkumpul peneliti dapat mulai

    mengagregasi, mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi

  • 8/16/2019 mpkp.rtf

    31/31

    unit-unit ang dapat dikelola" 4gregasi merupakan proses

    mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna

    menemukan pola umum data" ata dapat diorganisasi secara

    kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi" 4nalisis data

    dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data dan

    setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan

    d; Perbaikan (refinement) meskipun semua data telah terkumpul, dalam

     pendekatan studi kasus hendakna clilakukan penvempurnaan atau

     penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori ang telah

    ditemukan" Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk 

    kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru,

    data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori ang sudah

    ada"

    e; Penulisan laporan laporan hendakna ditulis secara komunikatif,

    rnudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial

    secara jelas, sehingga rnernudahkan pembaca untuk mernahami

    seluruh informasi penting" >aporan diharapkan dapat membawa

     pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang atau kelompok"