motif dan fungsi kerajinan anyaman tape di gampong …
TRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
106
MOTIF DAN FUNGSI KERAJINAN ANYAMAN TAPE DI GAMPONG
KEMILI KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH
Wilda Yuliandari1*, Rida Safuan Selian1, Ramdiana1
1Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “motif dan fungsi kerajinan anyaman Tape di
Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah” ini mengangkat
masalah bagaimanakah motif yang terdapat pada kerajinan anyaman Tape di Gampong
Kemili Kabupaten Aceh Tengah dan bagaimanakah fungsi kerajinan anyaman Tape
yang terdapat di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis motif pada kerajinan
anyaman Tape di gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah dan
untuk mendeskripsikan jenis fungsi kerajinan anyaman Tape di gampong Kemili
Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Jenis Penelitian yang digunakan adalah
pendekatan Kualitatif. Pendekatan Kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi,
wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan
reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
motif-motif yang terdapat pada anyaman Tape di Gampong Kemili Kecamatan
Bebesen Kabupaten Aceh Tengah ialah motif bunga nam, motif matapat, motif sesiku,
motif bunga semelah, motif sesesip, motif peperting, motif keras kulir, motif genipo,
motif bintang opat dan motif katir. fungsi anyaman Tape yaitu sebagai fungsi sosial,
ekonomi, ritual dan keindahan (estetika), anyaman Tape merupakan tempat
penyimpanan wadah pengganti plastik yang difungsikan untuk pernikahan, menaruh
tempat sirih, beras, emas, nasi, dan lain sebagainya.
Kata Kunci: motif, fungsi, kerajinan anyaman Tape
PENDAHULUAN
Kerajinan anyaman Tape adalah salah satu seni yang melekat erat dalam jiwa
masyarakat Gayo, salah satunya adalah memanfaatkan kerajinan Tape sebagai wadah
penyimpanan yang selalu dibawa kemanapun masyarakat Gayo pergi, seperti halnya
ketika ada musibah salah satu warga meninggal dunia kerajinan Tape ini difungsikan
sebagai penyimpan beras dan uang untuk disedekahkan kepada yang terkena musibah,
selanjutnya sebagai wadah menyimpan nasi ketika masyarakat Gayo hendak akan
pergi ke kebun, biasanya untuk menyimpan nasi agar suhu nasi tetap terjaga dan
diketahui bahwa dahulu anyaman Tape ini sangat berhubungan erat dengan gadis Gayo
dimana jika mereka ingin menikah terlebih dahulu harus membuat anyaman Tape ini
sehingga menjadi sebuah tradisi dan kebiasaan bagi masyarakat Gayo. Ketika para
masyarakat Gayo membawa Anyaman kerajinan Tape tersebut ada keunikan tersendiri
dimata hal layak selain penganti tas, ketika masyarakat Gayo membawa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
107
wadah tersebut terdapat variasi motif dan bentuk yang berbeda beda, sehingga ketika
mata tertuju pada wadah tersebut terlihat sangat bernilai seni dan indah, ditambah
kekompakan para ibu-ibu yang membawa kerajinan Tape tersebut untuk fungsi yang
berbeda-beda, semakin indah dan unik melekat di jiwa akan hal budaya yang sangat
menjunjung tinggi nilai suatu hasil buah tangan karya sendiri.
Melihat keunikan motif dan bentuk disetiap karya yang dihasilkan dan dipadukan
menjadi satu baik dari segi ekonomi maupun fungsinya, kerajinan anyaman Tape
sangat bermanfaat bagi kehidupan, selain keindahan motifnya yang bervariasi juga
sangat berfungsi untuk kebutuhan sehari-hari sebagai pengganti plastik maupun tas
yang dapat digunakan sampai bertahun-tahun lamanya dan juga sangat praktis dibawa
kemanapun pergi sehingga memudahkan masyarakat Gayo dalam memenuhi
kebutuhan pada wadah yang hasilnya didapat dari kerajinan anyaman Tape tersebut.
Seni kerajinan anyaman Tape adalah sesuatu karya seni yang unik dan rumit dalam
proses pembuatannya, namun usaha untuk mempertahankannya harus di teruskan agar
tidak termakan oleh perkembangan zaman, Budaya bangsa bukan hanya dilihat dari
bahasa dan ragamnya saja, tetapi juga dilihat dari hasil karyanya yang bermutu tinggi.
Warisan budaya yang unik ini harus selalu diteruskan baik dipelihara dan di
manfaatkan bersama.Maka dari itu berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “motif dan fungsi kerajinan anyaman Tape di Gampong
Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh”.
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini merupakan pendekatan kualitati
Pendekatan kualitatif yaitu hasil penelitian ini tidak boleh secara sistematis,akan
tetapi lebih kepada penyampaian perasaan atau wawasan yang datanya diambil
berdasarkan hasilobservasi, wawancara dan dokumentasi.Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Adapun pengertian deskriptif
menurut Sugiyono (2017:59), penelitian deskriptif adalah penelitian rumusan masalah
yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya
pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) metode ini digunakan
untuk menggambarkan serta mendapatkan informasi yaitusecara langsung dari
informan mengenai hal yang diteliti dalam penelitian ini motif dan fungsi kerajinan
anyaman Tape di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten AcehTengah.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten
Aceh Tengah, dan merupakan salah satu sentra penghasil anyaman Tape,adapun tiap
pengrajin dari Gampong ini sudah terkenal akan khas dan kreativitasnya dalam
menganyam berbagai bentuk motif-motif anyaman Tape yang dihasilkan, juga
beberapa konsumen pendatang dari luar daerah yang sudah banyak membeli anyaman
Tape ini untuk dibawa sebagai khas oleh-oleh dari Gampong ini.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
108
3. Sumber Data Penelitian
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah penulis memperoleh data dari
4 narasumber Fatimah usia 60 tahun yang merupakan pengrajin anyaman Tape yang
saat inimasih aktif melakukan kegiatan menganyam di kediamanya dan beberapa hasil
dari karyanya sudah dikenal kalangan masyarakat baik masyarakat dalam dan luar
daerah Takengon, kedua Inen Sulas usia 70 tahun merupakan pengrajin yang
memproduksi semua jenis anyaman Tape yang diperjualkan di daerah
tersebut,sebelum inen sulas adalah anak dari Julkaidah yang ibundanya sendiri aktif
dalam berkegiatan menganyam Tape namun untuk saat ini beliau lebih fokus kepada
memproduksi anyaman Tape tersebut dan dibantu oleh anaknya yaitu inen sulas.
Ketiga, Subhan Sahara S.Sos usia 64 merupakan imem tertua dari gampong Kemili,
yang saat ini sebagai aktivis sejarah kampung dan kepala dinas perpustakaan dan arsip
daerah yang mendalami kebudayaan maupun keberadaan kerajinan anyaman Tape
yang berada di Gampong Kemili Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Dan Aksa 55
tahun yang merupakan pengrajin yang memproduksi anyaman Tape yang saat ini aktif
memproduksi dan salah satu warga yang mengenal keberadaan anyaman Tape dan
sumber alamnya.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis Hadir (Sugiyono, 2017:1986), dua
diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan apabila respoden
yang diamati tidak terlalu besar. Observasi ini dilakukan dengan cara melihat
langsung subjek penelitian yaitu Fatimah pengrajin kerajinan anyaman Tape di
gampong Kemili Kecamatan Bebesen KabupatenAcehTengah.
Teknik observasi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan observasi
nonpartisipasi. Observasi nonpartisipasi peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen. Dengan observasi nonpartisipan ini, maka data yang
diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna
dari setiap perilaku yang nampak. Teknik observasi yang digunakan dalam
penelitian ini untuk memperkuat data, terutama pengrajin yang sedang
menganyam Tape. Dengan demikian hasil observasi ini sekaligus untuk
mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui wawancara dengan
kenyataan yang sebenarnya. Instrument observasi menjadi acuan dari penelitian
berupa lembaran pengamatan motif dan fungsi kerajinan anyaman Tape di
Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
109
b. Wawancara Tidak Terstuktur
Menurut Larry Cristensen (Sugiyono, 2017:188) wawancara merupakan
teknik pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas
melakukan pengumpulan data) dalam mengumpulkan data mengajukan
pertanyaan kepada yang diwawancarai.Dalam penelitian ini wawancara
digunakan untuk mengadakan komunikasi dengan pihak-pihak terkait atau objek
penelitian. Penulis akan mewawancarai tentang motif dan fungsi anyaman Tape
di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Instrumen
yang digunakan berupa Pedoman wawancara, berguna untuk mempermudah
dalam mengajukan pertanyaan kepada sumber data untuk mengetahui data
sehingga lebih terarah. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, dengan tujuan untuk memperoleh
data tentang motif dan fungsi anyaman Tape di Gampong Kemili Kecamatan
Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambaran, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,
cerita, biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk karya
misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.
Dokumen merupakan bukti untuk memperkuat data-data dan informasi yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, karena dengan adanya
dokumentasi, informasi maupun data yang diberikan dapat dilihat keabsahannya.
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah dengan data Fatimah selaku penganyam
aktif anyaman Tape di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh
Tengah.Dengan menggunakan kamera untuk mengambil gambar motif-motif
anyaman Tape yang terdapat di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten
Aceh Tengah.
5. Teknik Analisi Data
Teknik analisis data digunakan penelitian ini adalah analisis data kualitatif.
Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2017:334) mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data secara kualitatif
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data
ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis mengarahkan, membuang data yang
tidak perlu dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik kesimpulan atau
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
110
verfikasi. Menurut Sugiyono (2017:247), mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya, dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran-
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah penelitian untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh di
lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang
terperinci.Selanjutnya dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal yang
penting, diberi susunan yang lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan.
Penulis memilih data yang sesuai dengan rumusan masalah yaitu mengenai motif
dan fungsi kerajinan anyaman Tape di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen
Kabupaten Aceh Tengah.Membuang data yang tidak sesuai dengan rumusan
masalah seperti data yang diperoleh dari hasil dokumentasi maupun wawancara.
Kemudian hasil data dirangkum dengan urutan pola yang teratur pada pembahasan
sesuai sub judul yang diteliti.
b. Penyajian Data
Penyajian data adalah data yang telah direduksi dari observasi dan wawancara
kemudian disajikan dalam bentuk laporan atau catatan lapangan tertulis agar
mudah untuk mengetahui dan mendeksripsikan motif dan fungsi kerajinan
anyaman Tape di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah
dengan menggunakan bahasa yang teratur dan jelas.
c. Verifikasi Data
Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikai
kesimpulan.verifikasi berarti memeriksa kebenaran laporan, melalui observasi
yang dapat dilihat dan hasil wawancara yang telah terekam atau tercatat kemudian
menyimpulkan semua data yang diperoleh. Verifikasi merupakan langkah terakhir
yang dilakukan dalam menganilisis data. Data yang disimpulkan terkait tentang
motif dan fungsi kerajinan anyaman Tape di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen
Kabupaten Aceh Tengah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Motif Kerajinan Anyaman Tape yang terdapat di Gampong Kemili Kecamatan
Bebesen Kabupaten Aceh Tengah
Motif merupakan bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang
diulangulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. motif menjadi salah satu simbol
yang menarik ketika muncul di mata yang langsung tertuju saat melihat suatu karya
seni tersebut, motif adalah pendukung dalam sebuah karya seni sehingga banyaknya
ragam motif yang dihasilkan menjadikan keberagaman yang indah yang sangat
diminati, adapun beberapa keragaman motif itu adalah sebagai berikut:
1. Motif Bunga Nam
Bunga nam merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan anyaman
Tape, dinamakan bunga nam karena bentuk dari pada motif itu sendiri seperti
menyerupai sususan bunga, disetiap motif pada motif bunga nam terdapat pola
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
111
motif yang kecil terpisah antara satu kolom dan kolom berikutnya sehingga
terdapat batasan antara bunga nam yang tampak menjadi menonjol dan menarik.
Motif Bunga Nam
Gambar 1 Motif Bunga Nam
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
2. Motif Matapat
Motif matapat merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan anyaman
Tape adapun dinamakan matapat ialah pengrajin menuturkan saat melihat motif
ini terlihat seperti mata yang terlihat jelas karena bentuk tengah motif yang
menyerupai bola mata, dan perpaduan dari beberapa kombinasi warna yang sangat
manis menambah daya tarik dari motif matapat.
Motif Matapat
Gambar 2 Motif Matapat
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
3. Motif Sesiku
Motif sesiku merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan anyaman
Tape adapun dinamakan sesiku ialah bentuk dari motif itu sendiri seperti sudut
lancip dengan memiliki setiap siku-siku di bagian ujungnya yang terlihat lancip
yang sejajar mengarah mengikuti setiap pola motif pada motif sesiku ini.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
112
Motif Sesiku
Gambar 3 Motif Sesiku
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
4. Motif Bunga Semelah
Motif bunga semelah merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan
anyaman Tape adapun dinamakan bunga semelah ialah bentuk susunan dari motif
itu sendiri tampak seperti bunga yang kecil-kecil yang beraturan mengarah
mengikuti motif lainnya.
Motif Bunga Semelah
Gambar 4 Motif Bunga Semelah
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
5. Motif Celana Basah
Motif celana basahmerupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan
anyaman Tape adapun dinamakan celana basah ialah pengrajin menuturkan
terinspirasi dari keadaan beliau yang bercocok tanam yaitu bersawah saat ingin
menanam padi di sawah setangah dari celana yang dipakai pada saat itu terkena
genangan air rawa-rawa, dan terbentuklah inspirasi untuk menamakan motif celana
basah ini pada anyaman Tape.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
113
Motif Celana Basah
Gambar 5 Motif Celana Basah
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
6. Motif Dedepik
Motif Dedepik merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan anyaman
Tape adapun dinamakan Dedepik ialah nama ikan yaitu ikan depik yang terdapat
di daerah Takengon Kabupaten Aceh Tengah yang berada di lokasi Danau Lut
Tawar, pengrajin menuturkan bahwa motif dari Dedepik itu sendiri ialah seperti
warna air laut yang terlihat dari atas permukaan danau berwarna kehijau-hijauan
dan dipenuhi dengan makhluk air salah satunya ialah ikan depik yang menjadi
inspirasi pengrajin untuk menamai motif tersebut motif Dedepik.
Motif Dedepik
Gambar 6 Motif Dedepik
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
7. Motif Sesesip
Motif sesesip merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan anyaman
Tape adapun dinamakan sesesip adalah di sudut-sudut corak disisipkan siku-siku
kecil yang membatasi motif- motif lainnya yang saling sejajar dengan kombinasi
warna yang berbeda-beda menjadikan motif sesesip ini terlihat menarik dalam
tampilan motifnya.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
114
Motif Sesesip
Gambar 7 Motif Sesesip
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
8. Motif Peperting
Motif peperting merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan anyaman
Tape adapun dinamakan peperting adalah motif yang berbentuk seperti garis-garis
kecil di setiap satu bentuk motif 3 garis yang bersejajar dan letak yang saling
berlawanan satu dan lainnya dengan letak yang terlihat acak-mengacak.
Motif Peperting
Gambar 8 Motif Peperting
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
9. Motif Keras Kulir
Motif keras kulir merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan
anyaman Tape adapun dinamakan keras kulir adalah seluruh motif dipenuhi
susunan kecil beracakan pengrajin menuturkan bahwa keras kulir merupakan salah
satu motif yang sangat tajam pada motifnya sebab terdapat celah-celah kecil yang
beraturan secara beracakan dan pengrajin mengutarakan uniknya dari motif keras
kulir ini ialah terlihat pada sudut pandang pengrajin seperti gerombolan semut
yang dimaknai kepada bekerja keras dan tekun maka terbentuklah motif keras
kulir.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
115
Motif Keras Kulir
Gambar 9 Motif Keras Kulir
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
10. Motif Genipo
Motif Genipo merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan anyaman
Tape adapun dinamakan Genipo yang terlihat unik karena disatu sisi motif
bertumpuk tumpuk dan pada satu posisinya berikutnya terlihat bentuk persegi
empat namun dengan motif yang terpisah satu selang dari helaian motif berikutnya,
dan menjadikan motif Genipo terlihat sangat menarik.
Motif Genipo
Gambar10 Motif Genipo
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
11. Motif Bintang Opat
Motif bintang opat merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan
anyaman Tape adapun dinamakan opat yaitu opat sendiri yang artinya empat,
terlihat dari motif tersebut berbentuk empat daun bunga yang susunan bentuknya
bersejajar serta akhir bawah terdapat kotak-kotak kecil yang bermakna alam.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
116
Motif Bintang Opat
Gambar 11 Motif Bintang Opat
Sumber : Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
12. Motif Katir
Motif katir merupakan salah satu motif yang terdapat pada kerajinan anyaman
Tape adapun dinamakan katir dalam bahasa Gayo ialah Kertek pengrajin
menuturkan motif ini motif terunik simple yang letak nya saling bersilang arah dan
ada bagian yang terdapat bertumpuk-tumpuk dan bersilang-silang satu kolom dan
kolom berikutnya, yaitu seperti motif gabungan antara motif kotak catur dan motif
satu warna yang disebut sebagai motif katir.
Motif Katir
Gambar 12 Motif Katir
Sumber: Fatimah
Foto: Wilda Yuliandari (2019)
Fungsi Kerajinan Anyaman Tape di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen
KabupatenAcehTengah
Fungsi merupakan suatu ungkapan atau ekspresi kepada orang lain dan
lingkungan, bisa disimpulkan bahwa fungsi sangat mempengaruhi kehidupan
beradaban antara interaksi hubungan timbal balik antar manusia, fungsi sangat
dibutuhkan di dalam kehidupan bermasyarakat. Segala sesuatu mempunyai nilai
fungsi yang berbeda-beda diantara itu memiliki kesamaan sifat yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan hal layak, fungsi sangat berperan besar mengatur
kegiatan dan keinginan manusia itu dalam setiap penerapannya, oleh karena itu
sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan memiliki nilai fungsi yang sangat
mempengaruhi dalam segi aspek kehidupan antara manusia dan alam. Dalam fungsi
terdapat seni, seni yang menyatu antara fungsi dan nilai keindahan dari seni tersebut
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
117
yang dijangkau dari prespektif setiap masing-masing individu. Seni bersifat luas Ada
juga yang berpendapat bahwa pengertian seni adalah semua hal yang diciptakan oleh
manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang
lain. Pada intinya, seni merupakan hasil aktivitas batin seseorang yang dinyatakan
dalam bentuk karya yang bisa mempengaruhi perasaan manusia. Seni bisa berbentuk
karya apa saja,seperti halnya seni kerajinan, seni kerajinan adalah seni yang sudah
turun-temurun lahir dan berkembang di generasi zaman berikutnya dan sampai saat
ini. Seni kerajinan terdapat di berbagai daerah dan memiliki fungsi dan cerita yang
berbeda-beda.
Anyaman Tape merupakan seni kerajinan yang terdapat di Takengon Kabupaten
Aceh tengah, seni kerajinan anyaman Tape ini telah berkembang pesat di Gampong
Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, mendengar kata Gampong
Kemili banyak memiliki sejarah yang sangat menarik di kemili inilah berbagai jenis
sejarah dan peninggal sejarah seperti halnya rumah adat Gayo yang terdapat di
Gampong Kemili, namun dibalik banyak sejarah Gampong Kemili ini, terdapat
seorang pengrajin yang telah mengenalkan dan mempertahankan kesenian kerajinan
anyaman Tape sebagai salah satu hasil karya yang sangat bernilai tinggi dan terdapat
fungsi yang indah dibalik motifnya yang sangat menarik mata, adapun fungsi dari
Kerajinan Anyaman Tape dalam sejarahnya dan saat ini dipertahankan ialah:
1. Sebagai wadah pengganti plastik yang difungsikan untuk membawa barang-barang
yang diperlukan, seperti halnya saat ketika acara wirid dirumah para warga
masyarakat Gayo, anyaman Tape digunakan untuk membawa perlengkapan wirid
yang berisi buku yasin dan perlengkapan lainnya.
2. Saat sanak kerabat meninggal dunia, para warga masyarakat Gayo memanfaatkan
anyaman Tape untuk menaruh beras yang akan disedekahkan kepada sanak kerabat
yang terkena musibah.biasanya beras yang sudah dimasukkan kedalam wadah
anyaman Tape diselipkan sedekah uang dalam bentuk amplop kecil tidak lain
sebagai wujud membantu sanak kerabat yang terkena musibah.
3. Ketika upacara pernikahan biasanya anyaman Tape dimanfaatkan untuk menaruh
hantaran pengantin yang berisi segala kebutuhan yang biasakan dimasukan ke
talam bulat seperti seperangkat alat makan sirih, beras dan mahar.
4. Kebiasaan masyarakat Gayo yang bercocok tanam, membuat anyaman Tape
difungsikan sebagai wadah penyimpanan nasi, karena masyarakat Gayo
berpendapat ketika nasi disimpan kedalam wadah Tape secara otomatis nasi tetap
terjaga suhu panasnya dan ketika dikomsumsi di siang hari, nasi masih terasa
hangat.
5. Anyaman Tape juga digunakan saat hari Raya Idul Adha, ketika itu para warga
masyarakat Gayo memotong qurban, dan daging qurban dibagikan dalam bentuk
wadah pada anyaman Tape, namun seiring perkembangan zaman hanya beberapa
saja yang masih memanfaatkannya saja.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
118
6. Ketika kegiatan acara yang diselenggarakan di Aceh Tengah, yaitu pacuan kuda,
ketika pacuan kuda tiba masyarakat Gayo sangatlah antusias untuk melihat
pertandingan tersebut, untuk menonton acara tersebut mereka membawa bekal
karena pertandingan pacuan kuda lumayan membutuhkan durasi waktu yang
sedikit lama, biasanya anyaman Tape digunakan untuk menyimpan nasi, sayur-
mayur dan lain sebagainya.
7. Anyaman Tape yang berbentuk persegi empat ada yang memiliki ukuran yang
kecil, biasanya kerajinan anyaman Tape yang kecil dimanfaatkan untuk menaruh
uang, seperti halnya ketika berdagang yang merupakan pekerjaan kedua dari
masyarakat Gayo yang mendagangkan hasil dari bercocok tanamnya maupun
kerajinan anyaman Tape yang dibuat dari pengrajin yang terdapat pada masyarakat
Gayo, biasanya untuk menyimpan nilai uang untuk melakukan transaksi digunakan
anyaman Tape sebagai pengganti tas maupun dompet.
8. Anyaman Tape selalu tersedia di setiap kediaman rumah masyarakat Gayo karena
pemanfaatan anyaman Tape ketika ada tamu dari luar daerah maupun daerah, para
tamu tidak pergi dengan tangan kosong, biasanya anyaman Tape dimanfaatkan
untuk diisi sesuatu untuk diberikan kepada tamu tersebut sebagai bentuk ungkapan
terima kasih bahwa sudah berkunjung.
9. Untuk nenek-nenek yang sudah lanjut usia biasanya para nenek memanfaatkan
anyaman Tape sebagai penyimpanan sirih dan perlengkapan lainnya.
Dari hal tersebut sangat banyak fungsi anyaman Tape yang merupakan kebutuhan
yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Gayo itu sendiri salah satunya ialah
Gampong Kemili, namun setiap kebutuhan itu memang difungsikan sesuai
kebutuhan masyarakat dalam memanfaatkannya atau semata memang sebagai
karya seni yang dinikmati dan itu semua tergantung bagaimana konsumen yang
menikmati hasil karya seni kerajinan anyaman Tape itu.
Berdasarkan Fungsi Anyaman Tape diatas, Anyaman Tape terbagi menjadi empat
fungsi yaitu:
a. Fungsi sosial
Fungsi sosial suatu proses yang di dalamnya terdapat beberapa kompnen-
komponen yang saling mempengaruhi dan bertujuan untuk menghasilkan
suatu tujuan tertentu. Selain untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan
memenuhi kebutuhan, fungsi juga bertujuan untuk menghasilkan suatu tujuan
tertentu. (Fuandi, 2013).
Sosial budaya merupakan bentuk gabungan dari istilah sosial dan
budaya.Fungsi sosial dalam hal artian mencakup segala aspek kehidupan, yaitu
suatu kebudayaan yang telah mengalami proses perkembangan secara bertahap
dan berkeseimbangan yang dikonsepkan sebagai evolusi kebudayaan,
anyaman Tape merupakan salah satu karya kerajinan yang sudah menjadi
turun-temurun dilestarikan dan keberadaan saat ini menjadikan anyaman Tape
sulit untuk diperoleh baik dari tangan pembuatannya dan bahannya, kehidupan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
119
yang sudah membaur antara suku dan suku lainnya membuat peradaban
Gampong Kemili semakin berkembang sehingga terdapat berbagai ras/suku
yang berbeda-beda dan beradaptasi di gampong tersebut, sehingga disetiap
rumah terdapat anyaman Tape adapun kegunaan anyaman Tape ini disetiap
kediaman rumah warga ialah tidak lain dimanfaatkan sebagai wadah pengganti
plastik yang berguna ketika ada kedatangan tamu baik dari dalam maupun luar
daerah tamu tersebut dibekali sesuatu bingkisan dalam bentuk wadah anyaman
Tape. Anyaman Tape digunakan saat acara di rumah para warga masyarakat
Gayo, sebagai penyimpanan perlengkapan wirid yang berisi yasin dan
perlengkapan lainnya. Anyaman Tape juga digunakan ketika kegiataan acara
yang diselenggarakan di Aceh Tengah, yaitu pacuan kuda, ketika pacuan kuda
tiba masyarakat Gayo sangatlah antusias untuk melihat pertandingan tersebut,
untuk menonton acara tersebut mereka membawa bekal yang berisi nasi, sayur-
mayur dan lain sebagainya dari anyaman Tape tersebut, dikarenakan
pertandingan yang membutuhkan durasi waktu yang sedikit lama, dan
anyaman Tape sering dipergunakan oleh para nenek-nenek yang sudah lanjut
usia dengan memanfaatkan anyaman Tape sebagai penyimpanan sirih dan
perlengkapan lainnya.
b. Sistem ekonomi merupakan suatu sistem yang mengelola dan terjalin
hubungan ekonomi antar sesama manusia dengan seperangkat kelembagaan
dalam suatu ketahanan. (Dumatry, 1996). Ekonomi merupakan pengelolaan
sumber daya,baik itu secara perorangan, kelompok masyarakat, hingga suatu
negara, dalam upaya untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.Di
Gampong Kemili sendiri memiliki hampir rata penduduk yang sehari-harinya
sebagai pedagang dan biasanya yang didagangkan dari hasil dagangan itu ialah
anyaman Tape yang dipergunakan sebagai salah satu industri perekonomian
masyarakat Gayo khususnya pada Gampong Kemili. Anyaman Tape banyak
dilirik dan dinikmati oleh wisatawan asing yang berkunjung ke Takengon
Kabupaten Aceh Tengah sebagai salah satu buah tangan dan memiliki
kegunaan dan motif yang sangat beragam, bahkan salah satu wisatawan yang
datang khususnya ke Gampong Kemili tertarik untuk melihat proses
pembuatan anyaman Tape langsung ke kediaman warganya, sehingga anyaman
Tape selalu tersedia dimanapun mata memandang jika berkunjung ke daerah
tersebut, dan menjadikan anyaman Tape sebagai salah satu sumber penghasilan
masyarakat Gayo khususnya di Gampong Kemili.
c. Ritual adalah serangkaian tindakan yang selalu melibatkan agama atau ritual
adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terutama untuk tujuan simbolis
(Nur Syam, 2005). Ritual digunakan sebagai tradisi, kebiasaan itu terus dipakai
hingga di kehidupan era modern ini, di Gampong Kemili anyaman Tape bukan
hanya dimanfaatkan sebagai kerajinan yang bukan hanya memiliki nilai fungsi
semata, kerajinan anyaman Tape yang sudah dilestarikan secara turun-temurun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
120
menjadikan fungsi anyaman Tape selalu terdapat keberadaannya, dalam
fungsinya anyaman Tape di Gampong Kemili sering digunakan dalam upacara
adat pernikahan yang diselenggarakan di Gampong tersebut dan anyaman Tape
menjadikan salah satu wadah yang tidak boleh tinggal untuk difungsikan
kegunaanya yaitu sebagai wadah menyimpan kapur sirih,beras dan seperangkat
emas sebagai seserahaan pelengkap sang pengantin dan warga Gampong
Kemili. Kebiasaan ini menjadikan anyaman Tape selalu digunakan dalam hal
musibah seperti kerabat dekat yang meninggal dunia, wadah ini difungsikan
untuk menaruh beras dan diselipkan beberapa sumbangan dalam bentuk
amplop yang disumbangkan kepada kerabat yang terkena musibah dan
anyaman Tape terus berlanjut pemakaiannya pada kebutuhan lainnya sampai
keberadaan saat ini.
d. Peryataan tentang seni yang disamakan dengan estetika atau keindahan adalah
sesuatu yang salah kaprah. (Read, 1959). Kerajinan sebagai barang yang
mengandung nilai estetika yang sangat bernilai tinggi, keindahan itu bisa
berbentuk dari sudut pandang yang berbeda-beda sesuai dengan penikmat seni
itu sendiri, anyaman Tape memiliki nilai seni yang tinggi baik dari motif-
motifnya yang dihasilkan juga fungsi pakainya, keindahan itu bisa terlihat dari
perpaduan campuran susunan motif-motif yang berbeda-beda, sedikit rumit
dan bernilai, segala jenis motif yang dihasilkan dari anyaman Tape tidak lain
ialah dari tangan sang pengrajinnya langsung yaitu anyaman yang berasal dari
Gampong Kemili, anyaman Tape tersebut dinamai dengan nama motif yang
berbeda-beda oleh pengrajinnya adapun yang didapat ialah motif bunga nam,
motif matapat, motif sesiku, motif bunga semelah, motif celana basah, motif
dedepik, motif sesesip, motif peperting, motif keras kulir, motif genipo, motif
bintang opat, dan motif katir. Dengan penamaan motif tersebut sudah
menjadikan motif-motif yang dihasilkan dari Gampong Kemili memiliki
keindahan sendiri bagi masyarakat luas dan penikmat seni yang berkunjung ke
Gampong tersebut untuk membeli sebagai oleh-oleh khas dari Gampong
tersebut.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Motif-motif yang dihasilkan di gampong ini beragam-ragam motif, yang di
sesuaikan dengan pembuatan dari pengrajinnya, adapun ragam jenis motif
tersebut ialah motif bunga nam, motif bunga semelah, motif sesiku, motif
sesesip, motif peperting, motif dedepik, motif celana basah, motif keras kulir,
motif katir, motif genipo, motif bintang opat dan motif matapat.
2. Fungsi dari anyaman Tape ini yaitu dipergunakan dalam setiap kondisi seperti
halnya dalam acara pernikahan adapun anyaman Tape ini digunakan untuk
sesaji seserahan pengantin dan juga ketika ada musibah dalam berduka cita
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Volume V, Nomor 2:106-121
Mei 2020
121
biasanya masyarakat Gayo di Gampong Kemili tidak lupa membawa anyaman
Tape untuk memberikan sedekah kepada yang berduka dengan menggunakan
anyaman Tapesebagai pengganti wadah plastik, bahkan ketika ada kegiatan
maupun hiburan yang diselenggarakan di Takengon Kabupaten Aceh Tengah
hal yang tidak akan terlewatkan adalah anyaman Tape selalu melekat untuk
dibawa seperti halnya dalam perlombaan pacuan kuda yang diselenggarakan
sebulan sekali ketika itu masyarakat Gayo sangat antusias menonton
perlombaan tersebut ketika menonton biasa mereka membawa perlengkapan
untuk duduk sebab kegiatan tersebut dilakukan di tanah lapang, tidak lupa
masyarakat Gayo membawa bekal makanan dengan menaruh bekal makanan
tersebut di anyaman Tape juga digunakan untuk membawa nasi ketika ingin
berladang kesawah karena dengan menaruh nasi pada anyaman Tape, nasi
terlihat lebih hangat dan tahan selama setengah hari.begitu juga seterusnya
anyaman Tape yang berbentuk kecil biasanya digunakan untuk menyimpan
uang, sering digunakan ketika masyarakat Gayo berdagang dan
memanfaatkan anyaman Tape sebagai wadah penyimpan uang kertas
maupun logam, biasa para lansia ketika hendak shalat anyaman Tape
dipergunakan untuk membawa buku yasin dan sajadah dan
perlengkapan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Armada. 2012. Tinjauan Proses, Fungsi, Motif dan Warna Kerajinan Anyaman
Pandan di Kecamatan Blangpegayon Kab.Gayo Lues Prov. NAD.
Baswori dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Cut, Kamaril dkk. 2002. Pendekatan Seni Rupa/Tangan. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta. Penerbit: Erlangga
Fuadi. Agus Nur. 2013. Fungsi Sosial Keberadaan Unnes Vespa Owners (UVO)
Semarang. Skripsi S1. Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, FIS,
Universitas Negeri Semarang.
Nusantara, Yayat. 2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas X. Bekasi: Erlangga.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.