morpin edisi 63, maret 2014
DESCRIPTION
Sebuah buletin bulanan yang diproduksi oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) OPINI FISIP Undip.TRANSCRIPT
Media Kreatif dan Sikap Kritis Mahasiswa
Kunjungi juga kami di http://www.majalahopini.com
Edisi 63/2014G
@majalahopini
163/ 2014
Salam hangat…
Selamat datang kembali di kampus tercinta
ini! Memasuki awal semester ganjil, senang
sekali bisa kembali hadir di tengah-tengah
para pembaca. Di tahun yang baru, wajah-
wajah baru dan semangat baru, Morpin akan
mencoba lebih dekat lewat apa yang tersaji di
dalamnya,
Morpin kali ini tak akan kalah menarik dengan
edisi-edisi sebelumnya. Mulai dari
permasalahan website FISIP, cerita stadion
futsal berkelas internasional Undip, hingga
sejarah tentang Sigar Bencah akan kami
berikan semua. Satu lagi. Berbeda dengan
edisi-edisi tahun lalu, di edisi ini, kami juga
akan kritis lewat karya visual.
Segala apresiasi, kritik serta saran akan kami
hargai, Kami berharap Morpin dapat
menambah informasi. Semoga Morpin dapat
menjalankan fungsi-fungsi pers pada
umumnya, terutama fungsi kontrol. Semoga.
Terima kasih. Salam.
Red.
Tak bisa dipungkiri, kebiasaan mahasiswa membuka website FISIP pasca libur
semester sudah tak terlihat lagi. Apalagi dengan konten website yang jarang
diperbaharui.
Di era globalisasi, kita sulit untuk mengelak penggunaan teknologi, khususnya
dengan kemajuan internet yang kian pesat. Apalagi informasi merupakan salah satu
kebutuhan penting bagi manusia. Namun, apa jadinya jika website, alat yang
menyajikan informasi dan sarana komunikasi suatu institusi tak dimanfaatkan dengan
baik? Hal inilah yang menggugah kami untuk mengangkat isu tentang website FISIP
yang dinilai jarang update.
Senin, 9 Maret 2014. telah mewawancarai ketua pengelola website
FISIP, Dzunuwanus Ghulam M, S.IP, M.Si. Ia menceritakan bahwa website FISIP baru
dibentuk pada tahun ajaran 2008-2009. Menurutnya, saat itu tampilannya masih sangat
sederhana dibandingkan dengan yang sekarang.
Ghulam, sapaan akrabnya, melanjutkan bahwa di awal perencanaannya,
website FISIP sempat akan diserahkan kepada pihak ketiga oleh pihak kampus.
Maksudnya, terdapat vendor dari luar lingkungan FISIP yang menawarkan diri untuk
mengelola website. Namun, pihak kampus akhirnya hanya membatasi sampai ke tahap
pembuatan website saja. Mereka takut jika vendor ikut mengelola, banyak hal-hal yang
bakal diketahui oleh pihak ketiga tersebut. Oleh karena itu, kampus memilih sikap untuk
mengambil alih penuh pengelolaan website-nya sendiri. “Pengelolaan tak dapat
dilakukan oleh pihak ketiga, karena informasi mengenai website FISIP sangat privasi,”
terang Ghulam.
Sejak dibuatnya website FISIP, pemugaran tampilan dan semua konten dalam
website hanya dilakukan satu kali saja. “Kira-kira tahun 2011, kita upgrade lagi dengan
tampilan yang ada sekarang,” imbuhnya.
Sebab jarang diperbaharui, pengelolaan website dinilai kurang baik. Hal itu
diakui oleh Ghulam. Ia mengeluhkan, masalah tersebut terjadi karena admin utama tak
fokus dalam menjalankan tugasnya. Perlu diketahui, admin utama website FISIP saat ini
adalah seorang dosen yang sibuk dengan seabrek kegiatannya.
Opini
63/ 20142
Menganalisis “Analisa Pakar”
Salah satu rubrik yang menjadi sorotan di website
FISIP adalah rubrik Analisa Pakar. Dapat kita pantau, tahun
2012 menjadi tahun terakhir sebuah tulisan analisis seorang
pakar FISIP diunggah. Hal itu memunculkan pelbagai
pertanyaan. Apakah FISIP Undip kehilangan pakar-pakar yang
bisa beropini dalam sebuah tulisan? Atau apakah adminnya
yang enggan mengunggah hingga analisis terbaru para pakar di
FISIP tak nampak di website?
Ghulam membela diri. Ia mengatakan FISIP tak
kehilangan pakar, hanya ada masalah komunikasi saja. “Karena
masalah komunikasi. Begini, mestinya (rubrik) analisa pakar itu
ada list, bulan ini siapa, bulan itu siapa, gitu. Tapi, tampaknya itu
belum bisa kami jangkau,” ungkap Ghulam.
Sebagai salah satu dosen yang tulisannya kerap
menghiasi rubrik analisa pakar, Triyono Lukmantoro, S. Sos, M.
Si, mengakui bahwa website FISIP jelek karena perihal kurang
update. Menurutnya, sesuatu yang berkaitan dengan dunia
media online harusnya lebih update.
“Kalau kita ngomongin web, harusnya update, bahkan
per hari. Entah itu kegiatan, perubahan jadwal, ada tamu (dari
luar negeri), termasuk analisa pakar,” kata dosen yang akrab
dipanggil Mas TL tersebut.
Keputusan pihak kampus yang menjadikan dosen
sebagai pengelola website jadi sorotan Triyono dalam kasus ini.
Ia menyarankan pihak kampus membuat satu tim yang berisi
mahasiswa dari pelbagai jurusan untuk ikut ambil bagian dalam
pengelolaan website. “Saya kira mahasiswa harus dilibatkan
dalam hal ini. Dosen itu pekerjaannya terlalu banyak,” ucap
Triyono.
Menanggapi masalah pengelolaan website, khususnya
rubrik Analisa Pakar, Pembantu Dekan VI FISIP Undip, Drs.
Yuwanto, M.Si, Ph.D, angkat bicara. “Ya, itu (analisa pakar)
sebenarnya representasi dari keadaan web kita secara
keseluruhan. Jadi memang, web FISIP ini idealnya itu harus di-
update, tidak hanya di konten analisa pakar tetapi juga di konten
yang lain,” ungkapnya saat ditemui , Rabu (12/3).
Yuwanto menambahkan, menempatkan orang yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pemeliharaan
website sangatlah penting. Ia juga telah meminta setiap jurusan
menggandeng mahasiswanya untuk ikut andil dalam
pengelolaan website FISIP.
Soal rencana penambahan tenaga kontrak, Yuwanto
mengatakan dirinya sudah mencoba untuk merealisasikannya.
Namun, wacana tersebut terbentur dengan aturan universitas.
“Saya sendiri akan terus berusaha mengusulkan akan ada tenaga
kontrak. Repotnya sekarang, tenaga kontrak itu sudah tidak
menjadi kewenangan fakultas lagi,” jelasnya.
Sistem Informasi Akademik (SISKA) tak lupa kami
sorot. Tak sedikit mahasiswa yang mengeluh dengan sistem
pengunduhan nilai pada aplikasi SISKA. Mengomentari hal itu,
Yuwanto bertekad untuk menjadikan website FISIP lebih baik.
Kampus merencanakan pembelian seperangkat alat tambahan.
Rencana itu bahkan sudah tertuang dalam Rencana Bisnis
Anggaran (RBA). “Kami berusaha untuk mem-back up sistem
SISKA ini. Kami akan membeli seperangkat tambahan alat,”
kata Yuwanto.
Menurut Yuwanto, jika hal-hal yang disampaikannya
tersebut dapat direalisasikan, ia berharap FISIP tak hanya dapat
meningkatkan pengelolaan, kapasitas dan kemampuan website,
namun juga mengamankan sistem secara keseluruhan.
Opini
Oleh: Naomi Putri, Tiffana Puspa, Gerry Maulana
363/ 2014
“Menurut saya web FISIP itu nggak
update gitu loh. Waktu itu aku buka
sih ya cuma buka siska, itu gak liat
berita-berita soalnya di kanan-kiri
masih yang lama, jadi gak update
setiap hari kayak yang Undip.”
- Elizabeth Ottaviana, Hubungan
Masyarakat 2013
“Keaktifannya kurang. Gitu juga
dengan update beritanya. Satu lagi
tentang KRS, kalau perlu disatuin
dengan web, jadi gak usah download
terus.”
- Zito Kurnio, Administrasi Publik
2012
“Web FISIP apa ya? Isinya sih kurang
ya, maksudnya gak lengkap gitu.
Kalau mau cari-cari informasi apapun
gitu susah. Web-nya juga itu kurang
update.”
- Shinta Listiarini (Administrasi
Bisnis 2013)
63/ 20144
Akhir-akhir ini, mahasiswa tak hanya diramaikan
dengan pemberitaan terkait Pemilu di 9 April 2014 mendatang,
tetapi juga dengan kemunculan bangunan baru yang berdiri tepat
di samping Stadion Universitas Diponegoro, Tembalang.
Bangunan tersebut merupakan Futsal Indoor Stadium berkelas
Internasional satu-satunya di Jawa Tengah. Diresmikan oleh
Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Sudartho P. Hadi pada 21
Februari 2014 lalu, bangunan ini terdiri dari dua lapangan futsal,
dua ruang ganti, dua tribun barat dan timur, dua toilet pria dan
wanita, serta satu loket tiket.
Berangkat dari kebutuhan civitas akademika terkait
sarana olahraga dan minat terhadap salah satu cabang olahraga
yang saat ini kian marak, yaitu futsal, Undip lantas mendirikan
Futsal Indoor Stadium berkelas internasional. Diakui oleh pihak
pengelola, dibangunnya Futsal Indoor Stadium ini memiliki
tujuan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan
masyarakat. Selain itu, untuk meningkatkan minat dan bakat
mahasiswa pada bidang olahraga ini yang nantinya mampu
mengukir prestasi untuk negara. Tak kalah penting, Undip juga
dapat sekaligus menyiapkan fasilitas untuk kepentingan daerah
pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 mendatang di Jawa
Tengah.
Munculnya anggapan di kalangan mahasiswa bahwa
pembangunan Futsal Indoor Stadium ini tidak sejalan dengan
Visi Universitas Diponegoro untuk menjadi Universitas Riset
yang unggul pada tahun 2020, telah terjawabkan.
“Riset itu tidak harus mutlak pada penelitian murni, tapi
untuk bisa mendukung penelitian itu didukung oleh sarana yang
lain. Secara ilmu, olahraga dan kesehatan kan perlu risetnya
juga…..di dalam jiwa yang sehat, terdapat jasmani yang
sehat….. di dalam kampus ini kami memproduksi mahasiswa itu
yang bisa olah pikir kepada risetnya, kemudian olah rasa, dan juga
olahraga…..ini semua sebagai sarana penunjang Tri Dharma
Perguruan Tinggi, di dalam penelitiannya, kemudian di dalam
pendidikannya, pengabdian masyarakatnya juga dapat bermanfaat,”
ujar Edi Surahmat, selaku Kepala Bagian Tata Usaha, Rumah
Tangga, Hukum, dan Tata Laksana Universitas Diponegoro.
Selain itu, ada pula anggapan bahwa dibangunnya Futsal
Indoor Stadium ini untuk menunjang Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional (PIMNAS) 2014 yang menjadikan Undip sebagai tuan
rumah, tetapi lagi-lagi hal ini dibantah oleh Kabag Tarkum Undip.
“Sebetulnya munculnya konsep futsal ini tidak dengan
PIMNAS. Konsep Undip sudah lebih dulu. Alhamdulillah, ketika
PIMNAS ini (stadion futsal) bisa dimanfaatkan,” imbuhnya.
Selanjutnya, untuk pengelolaannya sendiri nantinya tidak
akan diserahkan kepada mahasiswa atau Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) karena, akan dibentuk badan pengelola tentang
pemanfaatan sarana olahraga. Yang kemudian, badan tersebut tidak
hanya mengelola Futsal Indoor Stadium saja, tetapi juga mengelola
seluruh sarana olahraga yang dimiliki Undip, seperti Stadion Undip,
fitness, lapangan basket, lapangan sepakbola, serta tenis lapangan.
Pembangunan Futsal Indoor Stadium ini juga sebagai
bentuk dukungan kepada kegiatan pemerintah dalam mencetak atlet
nasional karena, bisa saja atlet nasional muncul dari kampus.
“Sekali lagi, manfaatkan sebaik mungkin fasilitas yang
telah kita miliki,” pesan Kabag Tarkum Undip kepada mahasiswa.
Oleh karena itu, Undip terus menerus membangun dan
mengembangkan fasilitas olahraga yang dapat dimanfaatkan oleh
seluruh civitas akademika Undip dan masyarakat sekitar. Sehingga,
nantinya civitas akademika dan masyarakat dapat menyatu. Hal itu
juga yang menjadi alasan Futsal Indoor Stadium tersebut berlokasi
di perbatasan antara kampus dengan masyarakat.
Oleh: Ingrid Dyah, Indriastuti Septyani, Yuli Kurniawaty
Lip
uta
n K
husus
563/ 2014
Memasuki awal tahun 2014, berhasil mewawancarai
tokoh-tokoh pergerakan mahasiswa asal Semarang mengenai
Indonesia Baru. Secara khusus, Opini akan memberikan hasil
wawancara bersama mereka di 3 edisi awal untuk Morpin tahun ini.
Salah satunya adalah Aat Eksa Fahmadi, ketua Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) cabang Semarang. Berikut isi
wawancaranya;
? Pesta akbar demokrasi Indonesia segera digelar
serentak, pandangan HMI untuk Indonesia baru?
Sebagai masyarakat awam hendaknya kita cerdas dalam memilih
calon rakyat dengan kapasitas yang bagus. Jangan termakan oleh
janji-janji palsu. Apalagi mudah menjual suara kita. Sangat tidak
etis jika kita mengorbankan nasib Indonesia 5 tahun kedepan demi
uang kisaran 25 ribu sampai 50 ribu. Sayangnya yang mengakar di
masyarakat adalah pernyataan,” jika tidak ada uang, tidak milih”.
? Pemilu bagaimana yang diidamkan oleh bangsa
Indonesia?
Tentunya pemilu yang jujur dan adil. Tapi pemilu sekarang
parameter “jujur dan adil” itu bias, Karena setiap orang merasa
dirinya benar , menurut subjektivitas dirinya sendiri. Mungkin
harapan dari pemilu ini adalah setiap elemen negara bekerja sebaik
mungkin untuk menyukseskan jalannya acara pemilu sehingga
nanti pemimpin yang terpilih pun menjadi pemimpin uang ideal
bagi bangsa Indonesia
? Apa peran serta mahasiswa dalam pemilu? Sejauh
mana HMI berkontribusi dalam hal tersebut?
Apa yang HMI lakukan demi pemilu yang bersih, saya bisa
memberi masukan kepada teman-teman bahwasannya janganlah
mengedepankan kepentingan pribadi untuk menyukseskan
golongan tertentu yang tentu belum layak untuk menjadi pemimpin.
? Apakah HMI kerap terlibat dalam suatu kelompok
yang mempunyai kepentingan tertentu di pagelaran
tersebut (pemilu)?
HMI bukan suatu organisasi partai, melainkan bersifat Independen.
Namun, tidak memungkiri, karena HMI cabang Semarang ini
bersifat heterogen,memang ada beberapa anggota yang mendukung
suatu partai tertentu bahkan ada yg menjadi tim sukses. Tetapi, saya
secara pribadi memilih untuk menjadi pemilih yang cerdas.
? HMI berafiliasi dengan partai politik?
HMI benar-benar independen, bukan sayap kanan dari partai politik
lainnya.
? Apa kriteria terpenting bagi pemimpin Indonesia versi
HMI?
Tentu saja amanah dan mempunyai Integritas, kedua hal ini sudah
mewakili kriteria lainnya. Jika, amanah dan Integritas telah
terpenuhi maka poin-poin lainnya akan berjalan dengan baik.
Misalnya, amanah sudah mewakili sifat jujur , dapat dipercaya serta
bertanggung jawab.
Opini ? Sejauhmana usaha HMI untuk ikut menjunjung
tinggi nilai demokrasi di kampus-kampus?
Kendalanya?
Kita, HMI menghargai adanya peraturan-peraturan yang ada di
kampus. Seperti contoh peraturan dalam KPRM (Komisi Pemilu
Raya Mahasiswa) yang ada di Universitas Sultan Agung, kita
menghargai apapun peraturan yang telah dibuat, hal ini
menunjukkan sifat demokrasi. Kendalanya, HMI pribadi sih tidak
ada kendala, karena kita mematuhi peraturan yang ada. HMI
selama ini dalam posisi yang wajar.
? Komentar tentang dominasi suatu kelompok di suatu
kampus?
Pertanyaan yang cukup sulit, namun saya akan menjawabnya
secara objektif dan subjektif. Menurut saya secara subjektif , ketika
organisasi eksternal menguasi organisasi internal di suatu kampus
ini pastinya akan menjadi suatu yang menguntungkan bagi kader-
kader dari organisasi eksternal itu. Hal ini, berdampak positif bagi
kader dalam eksistensinya di kampus serta mendapatkan
pencitraan yang baik karna aktif dalam organisasi eksternal
maupun internal. Secara objektifnya menurut saya, ketika
organisasi eksternal ini mendominasi satu organisasi di kampus
yang nantinya roda organisasi ini tidak berjalan dengan baik .
karena, dalam hal ini kita tidak bisa memberikan kesempatan
kepada orang lain yang sebenarnya memang memiliki kapasitas
yang lebih baik dan pantas untuk berkiprah.
? Pendapat HMI terhadap kondisi mahasiswa saat ini?
Menurut saya kondisi mahasiswa sekarang lebih bersifat apatis,
mereka lebih memilih untuk memenuhi kebutuhannya masing-
masing, jiwa sosialnya kurang sehingga ilmu dalam perguruan
tinggi tidak terwakili semuanya. Mungkin dalam bidang akademis
bisa dikatakan baik namun, sosial kemasyarakatannya sangat
minim.
? Apa Indonesia sudah seperti apa diinginkan
rakyatnya?
Saya pernah bergabung di Lembaga Survei Indonesia dan saya
sudah banyak melihat jawaban responden menyatakan bahwa
masyarakat Indonesia belum puas dalam hal bidang ekonomi.
Kenyataannya, Indonesia masih belum bisa menjadi negara yang
diidamkan negaranya.
? Harapan HMI tentang Indonesia ke depan?
Pastinya semua berharap Indonesia bisa menjadi negara maju dan
menjadi lebih baik lagi. Apa yang harus dilakukan adalah dengan
membangun perekonomian yang lebih baik agar kesejahteraan
masyarakat bisa tercapai.
Oleh: Ibrahim M. Ramadhan, Chandra Laksmita, Hilda Chasani
Waw
ancara
63/ 20146
Mendengar nama Sigar Bencah rasanya sudah
tak asing lagi bagi para pembaca, khususnya warga
Semarang. Daerah yang memang sering dikaitkan
dengan hal-hal mistis itu kadang membuat orang sedikit
ragu untuk melewatinya pada malam hari. Tidak hanya
itu, ada hal lain yang membuat pelintas jalan berpikir
dua kali untuk melewatinya, yaitu isu-isu sering
terjadinya perampokan. Kawasan ini memang sangat
sepi di waktu-waktu tertentu, sehingga kesempatan
untuk melakukan kejahatan pun semakin besar.
Pada kesempatan kali ini, Opini akan sedikit
menceritakan mengenai sejarah ruas jalan yang konon
angker tersebut. Dahulunya, Sigar Bencah merupakan
area perbukitan yang terletak di Kelurahan Bulusan,
Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Sebelum tahun 1993, selain jalan utama, belum
ada jalan alternatif yang layak untuk menghubungkan
daerah Semarang atas dan Semarang bawah. Pada
akhirnya, di tahun 1993, dibuatlah pembukaan lahan
yang diberi istilah digempur. Mengapa demikian?
Karena kawasan tersebut dibelah dengan menggunakan
dinamit atau semacam bom untuk memudahkan
pembuatan akses jalan lalu lintas.
Dalam bahasa Jawa, sigar sendiri mempunyai
arti terbelah. Sementara itu, bencah diambil dari kata
Bahasa Indonesia yang berarti tanah yang berair dan
berlumpur. Tak salah jika pada akhirnya jalan yang
menghubungkan Kelurahan Bulusan dengan Kelurahan
Meteseh itu dinamai Sigar Bencah oleh masyarakat
setempat.
Kawasan Sigar Bencah secara teknis
sebenarnya tidak memiliki tanah yang stabil untuk
dibuat jalan lalu lintas. Mengingat sekarang banyak
sekali kendaraan-kendaraan bermuatan berat yang
melewati kawasan itu, tentu akan menciptakan
kekhawatiran bagi pelintas jalan lainnya. Hal itu,
merupakan faktor yang membuat jalanan Sigar Bencah
sering rusak dan menimbulkan kecelakaan. Pemerintah
tak tinggal diam. Mereka sudah mengupayakan
perbaikan jalan dan antisipasi longsor dengan
menggunakan beton di tahun 2013 lalu.
Nuri, staf pembangunan di Kecamatan
Tembalang, mengatakan bahwa sudah ada upaya untuk
menanggulangi kasus kecelakaan. Upaya yang sudah
dilakukan seperti bertambahnya lampu penerangan di
setiap jalan, penambahan fasilitas pembatas jalan,
proyek pelebaran jalan, dan patroli rutin oleh kepolisian
pada jam-jam rawan.
“Pihak Perhubungan sudah mengupayakan
perbaikan jalan dan antisipasi longsor dengan
menggunakan beton di tahun 2013 lalu,” ucap Nuri
ketika ditemui di kantornya.
Meskipun banyak hal yang telah diperbaiki,
terutama kondisi jalan, fasilitas jalan dan jaminan
keamanan, sebaiknya tidak mengurangi rasa waspada
dan teliti anda saat menyusurinya. Apalagi jam-jam
sibuk seperti pagi dan sore hari. Kawasan tersebut cukup
ramai dengan berbagai macam jenis kendaraan dari truk
besar, bus kota, hingga motor. Ruas jalan kurang lebih
mempunyai panjang 1,5 km ini memiliki 5 tikungan
tajam yang menanjak. Selain itu masih terdapat aspal
yang rusak di beberapa ruas jalan. Perlu kewaspadaan
tingkat tinggi saat Anda mengendarai kendaraan.
Pastikan juga, keamanan kendaraan, saat anda memulai
berkendara.
Opini
Oleh : Hilda Chasani & Intan Laraswari
Nyem
ara
ng
763/ 2014
Seiring bertambahnya pengguna internet di Indonesia, semakin banyak pula mereka yang gemar melakukan
belanja online. Jika Anda termasuk yang hendak membeli secara online, maka berikut beberapa tips, yang dikutip
dari chip.co.id, untuk menjamin pengalaman berbelanja Anda dapat berlangsung dengan aman:
1. Hal pertama sebelum Anda memutuskan untuk berbelanja secara online, cek kejelasan seller dari kontak
yang telah dicantumkan seperti nomor telepon, media sosial (Twitter, Instagram, Facebook, LINE, dan lain-
lain). Bila tidak terdapat informasi yang jelas terkait online shop tersebut, sebaiknya segera dihindari.
2. Selalu simpan nama, nomor telepon, nomor rekening atau email pemilik online shop tersebut jika sewaktu-
waktu ditemukan sesuatu yang mencurigakan.
3. Perhatikan secara jeli testimonial dari pembeli-pembeli sebelumnya, dari sini Anda dapat membedakan
mana pembeli klonengan (palsu) dan pembeli asli.
4. Sebelum Anda berniat membeli barang secara online terlebih lagi di forum jual-beli, pastikan cek jumlah
posting-an dan traceback seller tersebut selama bergabung dalam forum tersebut.
5. Jangan tergiur dengan harga murah saat berbelanja online, apalagi dengan harga yang tak masuk akal.
Hindari pembelian barang elektronik karena, sangat rentan barang yang dikirim tidak sesuai dengan apa
yang dijanjikan.
6. Jika tidak yakin dengan kondisi produk, Anda dapat memanfaatkan metode Cash on Delivery (COD) dalam
bertransaksi. Dengan mengambil barang secara langsung dan bertemu dengan penjual, Anda akan lebih
yakin bahwa barang yang dibeli tidak akan mengecewakan.
Hal penting jika Anda ingin membeli barang secara online bahwa harga murah bukanlah segalanya karena, harga
menentukan kualitas suatu produk. Misalnya, harga smartphone baru di pasaran dapat dihargai dengan 4 juta rupiah,
sedangkan di online shop hanya kisaran 1-2 juta rupiah. Hanya ada kemungkinan bahwa produk tersebut palsu, black
market, refurbish, atau tindakan penipuan. Semoga bermanfaat dan selamat berbelanja.
Oleh: Chandra Laksmita
Info
rmasi G
aya H
idup
63/ 20148
Pemimpin Umum: Nur Fajriani Falah
Pemimpin Redaksi: Ayu Nabila
Redaktur Pelaksana: Gerry Maulana Thiar
Editor: Ibrahim M. Ramadhan & Yuli Kurniawaty
Layout & Grafis: Anugerah Dwitama & Hilda Nurul Fathiya Chasani
Reporter: Gerry Maulana Thiar, Yuli Kurniawaty, Ibrahim M. Ramadhan, Naomi Putri Bahari Simeon, Hilda Nurul
Fathiya Chasani, Tiffana Puspa Amarselma, Indriastuti Septiyani, Chandra Laksmita, Intan Laraswari, Ingrid Dyah.
Pihak kampus melarang kegiatan jual-beli sampai disediakan tempatnya.Batu pertama aja belum, nunggu sampai kapan?BEM, Senat, HMJ, HMPS dan UPK di FISIP Undip dilantik.Jangan khianati kepercayaankami.#mikirinPemilu#MikirinBuatEnggakMilihCalegYangBerpotensiKorupsi