mola hidatidosa

Upload: habiburrahman-effendy

Post on 05-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mola hidatidosa

TRANSCRIPT

Mola HidatidosaPerdarahan uterus dari bercak hingga perdarahan hebat, ukuran uterus lebih besar dari kehamilan normal, biasanya tidak dijumpai aktifitas jantung janin, mual muntah cukup hebat, ditemukan ada degenerasi hidrofik dan pembengkakan stroma vilus, proliferasi epitel trofoblastik, tidak ada janin dan amnion. Mola hidatidosa dibagi menjadi tiga yaitu : Mola hidatidosa komplet : Mola hidatidosa lengkapapabila vili hidropik, tidak adajanindan membran, kromosom maternal haploid dan paternal 2 haploid. Mola hidatidosa parsial : Mola hidatidosa parsialapabilajanintidak teridentifikasi, campuran villi hidropik dan normal, kromosom paternal diploid Mola hidatidosa invasive : Mola hidatidosa invasifapabila korioadenoma destruen, menginvasi miometrium, terdiagnosis 6 bulan pasca evakuasi mola.

Manuaba, IBG, Chandranita Manuaba, Fajar Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC

Hub usia ibu tua dgn abortusResiko keguguran spontan tampak meningkat dengan bertambahnya usia terutama setelah usia 30 tahun, baik kromosom janin itu normal atau tidak, wanita dengan usia lebih tua, lebih besar kemungkinan keguguran baik janinnya normal atau abnormal (Murphy,2000:9). Semakin lanjut umur wanita, semakin tipis cadangan telur yang ada, indung telur juga semakin kurang peka terhadap rangsangan gonadotropin. Makin lanjut usia wanita, maka resiko terjadi abortus, makin meningkat karena menurunnya kualitas sel telur atau ovum dan meningkatnya resiko kejadian kelainan kromosom (Samsulhadi,2003). Pada gravida tua terjadi abnormalitas kromosom janin sebagai salah satu faktor etiologi abortus (Friedman,1998).Erlina (2008) menyatakan bahwa usia seorang ibu nampaknya memiliki peranan yang penting dalam terjadinya abortus. Semakin tinggi usia maka risiko terjadinya abortus semakin tinggi pula. Hal ini seiring dengan naiknya kejadian kelainan kromosom pada ibu yang berusia diatas 35 tahun. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kejadian tumor leiomioma uteri pada ibu dengan usia lebih tinggi dan lebih banyak sehingga dapat menambah risiko terjadinya abortus.