modul training dxp 2004 rc 1.0 - yusuf 5. kemudian akan muncul sebuah kotak dialog yang berfungsi...
TRANSCRIPT
Modul Training DXP 2004
by Yusuf (13205203)
1. Pengenalan
Secara umum Software DXP 2004® ini merupakan sebuah bundel software yang tergabung
atas beberapa software desain yaitu desain schematic, pcb, vhdl, dan lain - lain. Pada modul ini
kita hanya akan fokuskan pada dua fungsi dasar dxp yaitu desain schematic dan pcb.
Pada dasarnya hal yang kita lakukan dalam membuat sebuah pcb adalah merangkai atau
menghubungkan setiap komponen yang kita butuhkan pada worksheet sesuai dengan
rangkaian yang sebelumnya sudah kita desain, kemudian ‘gambar’ rangkaian yang sudah kita
buat di dalam worksheet akan kita ‘pindahkan’ ke sebuah papan pcb kosong dan kita atur
penempatan setiap komponen di pcb. Langkah selanjutnya adalah pengkabelan antar
komponen sesuai gambar pada worksheet dan kemudian dilakukan pencetakan atas pcb yang
kita desain.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan program ini adalah dalam hal library
yang menjadi bagian dari software karena terkadang komponen yang kita butuhkan tidak
terdapat pada library yang ada. Untuk itu, otomatis kita harus membuat sebuah library baru
atau mengganti komponen tersebut dengan yang sudah ada. Untuk pembuatan library akan
diterangkan tersendiri pada modul terpisah. Selamat menikmati sajian ini dan semoga berhasil….
(ingram ;-p ).
2. Tampilan dasar
Gambar 1.
Menu new Project
3. New Project
Sebelum kita melakukan memulai semuanya, maka kita diharuskan untuk membuat sebuah
bundel project yang berisikan sebuah file schematic , pcb document dan sebuah library (jika
dibutuhkan). Menu pemilihan project yang akan menjadi standar kita saat ini dapat dilihat pada
gambar 1. Kemudian tampilan akan berubah menjadi
Gambar 2.
Klik kanan pada tulisan ”PCB_project1.PrjPCB” kemudian pilih schematic dan lalu ulangi
untuk memilih pcb.
Gambar 3.
Kedua file tersebut adalah mutlak diperlukan dalam pembuatan pcb. File schematic akan
berisi rangkaian secara simbolik dan file pcb document akan berisi rangkaian secara fisik yang
kemudian akan kita cetak.
4. Save
Tahap ini adalah tahap yang sebaiknya dilakukan sebelum melakukan editing terhadap file
schematic dan pcb. Letak penyimpanan dan nama file tidak mutlak harus sama, hanya
sebaiknya agar tidak membuat kebingungan sebaiknya di tempat dan nama yang sama.
5. Schematic
Berikut ini adalah gambar sebuah worksheet schematic yang sudah siap di edit.
Gambar4.
Pada bagian kosong di worksheet ini kita akan menempatkan komponen-komponen yang
akan kita rangkai, pada modul ini kita hanya akan membuat sebuah rangkaian power supply
yang telah dilengkapi dengan sebuah regulator tegangan 5 V.
5.1 Place Part
Penempatan komponen dilakukan dengan cara lakukan klik kanan pada bagian kosong,
lalu klik place part.
Gambar 5.
Kemudian akan muncul sebuah kotak dialog yang berfungsi untuk menempatkan
komponen apa saja yang akan kita pilih. Pada button yang diberi lingkaran merah digunakan
bila komponen yang akan digunakan tidak ada pada list komponen pada kotak yang diberi
warna merah.
Gambar 6.
Gambar 7.
5.1.1 Insert Library
Terkadang komponen yang akan digunakan tidak tersedia librarynya pada
option, maka perlu di-add dengan menekan tombol . Kemudian pilih komponen lalu
letakkan pada worksheet yang ada.
Library yang
digunakan
Komponen yang tersedia
untuk setiap library
Bentuk nyata
komponen yang
digunakan
Gambar 8.
Pada kotak merah diatas terdapat dua hal penting yaitu lib ref dan designator, fungsi
dari lib ref adalah menunjukan jenis komponen yang digunakan dan designator digunakan
untuk membedakan secara unik antar komponen yang berjenis sama, oleh karena itu
misalkan ada dua diode pada worksheet kita, bila kedua diode memiliki designator yang
sama maka komponen tersebut akan memiliki ambiguitas dalam pengkabelannya (wiring)
dalam pcb.
Berikut ini adalah worksheet dengan komponen yang sudah dirapihkan penempatan
setiap komponennya.
Gambar 9.
Terlihat bahwa ke empat diode memiliki nama designator yang berbeda.
5.2 Wire
Proses pengkabelan rangkaian sebetulnya dapat menggunakan beberapa cara. Cara
yang akan dibahas ini adalah cara yang paling sederhana. Tombol wiring sudah harus
ditekan sebelumnya.
Gambar 10
Pada rangkaian terlihat ada garis kabel yang saling terhubung ditandai dengan titik/dot
dan yang saling tidak terhubung tidak terdapat dot.
5.3 Net
Net digunakan bila rangkaian yang akan saling dihubungkan terletak saling berjauhan
sehingga di khawatirkan bila menggunakan kabel dapat dimungkinkan terhubung dengan
komponen yang tidak seharusnya dan atau membuat rangkaian schematic menjadi tidak rapi
dengan banyaknya rangkaian yang saling terhubung. Berikut ini adalah contoh penggunaan
net pada gambar schematic sebuah system minimum dari rangkaian mikrokontroler.
Pada gambar terlihat sebuah header power yang tidak terhubung dengan kabel dengan
kompenen lain, tetapi dihubungkan dengan menggunakan sebuah net yang bertuliskan VCC
dan gambar ground
Gambar 11
5.4 Bus
Bus digunakan hampir sama dengan kabel hanya saja pada bus ini tetap diperlukan net
untuk menentukan koneksinya. Jadi biasanya bus ini digunakan untuk menggabungkan
sebuah port (lebih dari 1 bit) dengan komponen-komponen yang ada. Berikut ini
gambar dari penggunakan Bus. Coba amati setiap perbedaan dari net, bus, dan wire
kemudian pahamilah.
Gambar 12
6. PCB
Kemudian bila rangkaian pada schematic sudah dirangkai, rangkaian tersebut kita importkan ke
lembar pcb yang terdapat pada file.PcbDoc dengan cara klik design-> upadate PCB document,
lalu klik execute changes.
Gambar 13
Gambar 14
Berikut ini adalah hasil dari dua proses diatas, terlihat bahwa komponen yang ada masih terletak
secara tidak beraturan sehingga masih perlu untuk dilakukan pengaturan atas penempatannya.
Gambar 15
6.1 Layer
Layer dapat diartikan sebagai sebuah lapisan permukaan, dalam hal ini lapisan yang
dimaksud adalah sisi dari pcb yang akan kita cetak, secara umum seperti yang kita lihat pada
PCB-PCB yang ada layer terbagi atas dua, pertama bagian komponen dan yang kedua bagian
solder. Pada bagian komponen sesuai dengan namanya, akan berisi dengan komponen
rangkaian kita dan pada bagian solder akan terdapat jalur atau koneksi-koneksi antar kabel
yang kemudian akan disolderkan pada komponen. Pada PCB yang memiliki tingkat
kompleksitas yang tinggi seperti pada Papan Motherboard computer atau semacamnya.
Jumlah layer yang digunakan dapat lebih dari 2 atau tepatnya sekitar 4 sampai 5 layer,
pemilihan layer secara default pada software ini adalah dua buah. Tapi hal tersebut dapat
diset jumlahnya. Contoh pengesetan dilakukan pada subbab selanjutnya.
6.2 Routing
Routing merupakan kata lain dari pengkabelan pada komponen. Untuk melakukan
proses routing ini ada dua cara yaitu secara manual atau secara otomatis, pada cara manual
caranya hampir sama dengan melakukan pengkabelan pada bagian schematic dengan
menekan tombol .
Hanya saja pada software DXP 2004 ini ada cara lain yang akan sangat membantu dalam
proses pengkabelan yaitu fasilitas auto route. Dengan fasilitas ini maka walau dengan
tingkat kekompleksitasan rangkaian yang tinggi rangkaian akan tetap di ‘routing’ tanpa
harus secara bersusah payah secara manual. Informasi pengkabelan yang dilakukan berasal
dari gambar schematic yang sebelumnya sudah kita buat. Cara routing otomatis dapat
diaktifkan dengan meng-klik Auto-Route -> All. Kemudian akan muncul kotak dialog seperti
contoh dibawah. Untuk mengatur seting dari proses auto route, klik routing rules.
Gambar 16
Berikut ini tampilan dari setting auto route. Pada saat ini kita hanya akan memfokuskan
3 bagian penting dari setting auto route yang ada, yaitu width, topologi dan layer. Width
merupakan setting yang digunakan untuk menentukan tebal (lebar) dari jalur-jalur koneksi
komponen. Hal ini sangat penting bila dikemudian hari kita ingin membuat rangkaian yang
akan bekerja pada arus atau tegangan yang besar. Agar mampu mengalirkan arus besar
maka otomatis lebar jalur-jalur yang ada juga harus besar. Topologi merupakan cara
‘berfikir’ pada saat computer melakukan auto route, untuk topologi ini sebaiknya dicoba
sendiri untuk semua topologi yang ada agar kemudian dapat dilihat perbedaan antar masing
masing pilihan. Setting layer digunakan untuk menentukan pengkabelan dilakukan di kedua
atau lebih sisi atau hanya pada satu sisi saja (layaknya PCB yang biasa kita lihat). Pada layer
ini akan terdapat beberapa option diantaranya horizontal, vertikal, any, dll. Setting tersebut
digunakan untuk menentukan ‘kecenderungan’ dari jalur-jalur yang komponen yang ada.
Contoh dari perbedaan horizontal dan vertikal dapat dilihat pada contoh dibawah.
Gambar 17
Layer kiri :Horizontal ; layer kanan : vertikal
Gambar 18
Berikut ini adalah hasil dari Auto-route pada bottom layer
Gambar 19
6.3 Footprint
Footprint adalah gambaran cetak nyata dari komponen baik dari segi ukuran maupun bentuk,
footprint ini sangatlah penting karena jika footprint yang ada pada gambar berbeda dengan
bentuk komponen nyata yang kita miliki maka komponen tersebut akan sulit untuk dipasang
atau disolder pada papan pcb, oleh karena itu sebelum dilakukan pencetakan pcb sebaiknya
pastikan bahwa gambar yang yang terlihat pada pcb benar adanya sesuai dengan komponen
yang kita miliki.
6.4 Saran
Penempatan komponen pada pcb adalah bukan hal yang mudah, terutama bila kita
memiliki keterbatasan space pcb dan tingkat kompleksitas yang tinggi. Untuk itu
pengalaman dan jam terbang akan menentukan bisa atau tidaknya suatu rangkaian di
lakukan auto route karena akan ada suatu saat jika dilakukan auto route, ternyata tetap
tidak bisa dilakukan. Jika hal ini terjadi, routing manual adalah satu-satunya cara untuk
menyelesaikan project. Saran dalam melakukan penempatan adalah letakan komponen
yang akan saling terhubung lebih dari 4 kabel saling berdekatan dan usahakan berjejer.
Manfaatkan celah-celah kecil yang tidak terpakai untuk komponen yang relatif kurang
urgent, seperti capasitor by-pass, capasitor coupling, resistor pull-up dll. Agar tidak terjadi
kesalahan dalam ukuran komponen misal antar kaki komponen atau IC maka sebaiknya
sebelum di cetak ke ‘Multi Karya’, ukuran komponen sudah betu-betul disesuaikan. Kalau
bisa komponen yang akan dipasang sudah dibeli sebelumnya sehingga bisa dicoba untuk
mengetest ukuran sebenarnya.
7. Print Preview
Pada tampilan print preview biasanya bila belum dilakukan setting, yang akan tampil pada
print preview adalah semua layer yang digunakan baik top, bottom, overlay, dll dalam satu
kertas, maka hal ini sangat tidak dimungkinkan untuk dicetak, oleh karena itu perlu ada
setting tambahan agar bisa melakukan printing untuk setiap layernya.
7.1 Layer
Bila kita sedang membuat sebuah pcb dengan dua layer, kita harus melakukan
pencetakan atas setiap layer. Pertama kita coba untuk melakukan printing untuk layer
pertama (misal top layer), klik file->page setup, pilih skala dari hasil output printer yang
relatif dari ukuran yang sebenarnya. Paling aman memilih 1 x.
Gambar 20
Kemudian klik Advanced, klik kanan pada tulisan top layer lalu delete, lakukan hal yang
sama untuk layer yang lain dan sisakan hanya bottom layer, lalu tidak lupa untuk men-
checklist kotak di bawah hole. Kemudian ok.
Gambar 21
Untuk PCB yang memiliki lebih dari 1 layer maka hal tersebut diulang untuk setiap layer, sehingga
kita akan memiliki hasil cetak untuk setiap layer.berikut ini hasilnya dan siap untuk di print kemudian
di cetak.
Gambar 22
7.2 Orientasi
Perhatikan dua gambar yang serupa tapi tak sama ini. Mungkin tidak banyak informasi
yang akan Anda dapatkan dari dua gambar ini. Bayangkan bila seharusnya yang Anda cetak
adalah yang sebelah kiri, sedangkan yang anda berikan adalah gambar sebelah kanan (apa
yang kira-kira terjadi….?)! Yang terjadi adalah Anda akan menyolder pada sisi Anda
menempatkan komponen-komponen padahal seharusnya Anda menyolder pada sisi
berlawanan dari sisi komponen bukan?
Gambar 23
Nah, agar hal itu tidak terjadi, kita dapat menyiasatinya dengan memberikan tulisan-
tulisan yang cara membacanya terbalik jika dilihat dari sisi komponen (coba bayangkan hal
ini..!)dan terbaca langsung dari sisi solder. Dengan cara tersebut, maka hampir 100% anda
akan bisa mencetak tanpa salah, hanya tinggal bilang pada yang mencetak “mas, terbaca
ya… makasih”. Selamat mencoba
Gambar 24
Salam ingram
Modul tambahan
DXP protel 2004
Bab Pembuatan Library Component
Kemampuan membuat library atas component merupakan salah satu hal penting yang sebaiknya
dimiliki mengingat tidak semua component ada pada library asli DXP.
Berikut ini adalah contoh pembuatan library dari sebuah kristal ukuran mini dan sebuah ic.
Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi Anda, salam ingram…
1.1 pembuatan kristal clock ukuran mini
a. membuat gambar schematic atas kristal.
Langkah pertama ini meliputi pembuatan project dengan tipe integrated library.
Kemudian didalam project tersebut, tambahkan dua file lain berupa schematic_library dan
pcb_library, tidak lupa save ketiga hal tersebut.
Pada file schematic library, buat sketsa kristal menurut kebiasaan Anda, misal seperti berikut ini.
Kemudian untuk setiap pin out yang terdapat pada component dilakukan setting diantaranya nama
pin dan designator yang digunakan (designator penting sebagai referensi pada file pcb_library),
dengan cara double click pada pin.
b. Mengukur dimensi dan membuat foot print dari kristal
Dari bentuk komponen yang kita miliki, ukur dimensi-dimensi yang diperlukan misal diameter dan
panjang komponen, jarak antara kaki komponen, diameter yang dibutuhkan untuk kaki komponen,
dll. Berikut ini adalah hasil dari pengukuran yang dilakukan. Untuk pembuatan lubang atau pad
dapat menggunakan button . Berikut ini beberapa button penting yang dapat
digunakan
= digunakan untuk membuat line
= digunakan untuk membuat pad atau lubang kaki pada component
= digunakan untuk membuat tulisan/string
= sebagai alat ukur dimensi panjang.
= membuat garis melengkung.
Berikut ini hasil pembuatan footprint atas kristal kita.
Adapun untuk satuan standar yang umum digunakan adalah dalam mil (satuan imperial), sebagai
perbandingan jarak 100 mill adalah jarak antara dua lubang terdekat pada project board, bagi anda
yang tidak terbiasa dalam satuan mil dapat juga menggantinya dengan cara klik kanan pada sheet,
kemudian pilih option->library option->
Perhatikan kembali gambar pad pada komponen diatas, terlihat bahwa keduanya memiliki nomor
yang berbeda (pastikan memiliki nomor yang berbeda atau keduanya akan dianggap pad yang
sama),untuk melakukan setting pada pad, caranya double click pada pad kemudian set designator-
nya.
c. Menggabungkan sch dan pcb lib.
Kembali ke schlib, Kemudian simpan informasi mengenai designator pin, nama part pada bagian
properties library (klik kanan pada sheet->component properties->)
Kemudian save file sch_lib-nya, kemudian pilih project->recompile integrated library.
1.2 pembuatan ic 8 pin ukuran standar dengan menggunakan wizard
fasilitas wizard ini bisa kita dapatkan dengan cara klik kanan->tools->new component
Kemudian ikuti perintah yang ada. Ingat secara umum jarak antara kaki untuk setiap component
adalah 100 mil.
Pada contoh ini digunakan model dip pakage 8 pin misal untuk dudukan ic 555
Kemudian next 2 kali,kemudian ukur jarak antara kaki kanan dan kiri (didapat nilai 300mil),
kemudian klik next 2x, didapat hasil sebagai berikut
Lalu save. Jika anda berminat untuk memberikan nama secara spesifik untuk setiap component
dapat anda lakukan dengan, klick tools->component properties. Untuk sebuah file library dapat saja
berisi lebih dari satu component.
Salam ingram