modul seminar pen gen alan teknologi informasi berbasis open source
TRANSCRIPT
MODUL SEMINAR Al Azhar Computer Club
PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS OPEN SOURCE
01 Oktober 2005
Materi :- Pengenalan Komputer Berbasis Open Source
(Denny Hermawan – Teknik Informatika 2002)- Pengenalan Interner Berbasis Open Source
(Nur Arifin – Teknik Informatika 2002)-Pengenalan Office Berbasis Open Source dengan OpenOffice.Org
(Achmad Fachrie – Teknik Informatika 2002)
Universitas Al Azhar IndonesiaJakarta, 2005
Teknologi Informasi Berbasis Open Source:
Pengenalan, Definisi, dan Filosofi*
Denny HermawanAl Azhar Computer Club (ACC)
Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta Selatan
Pendahuluan
Teknologi informasi sudah bukan merupakan istilah yang asing lagi bagi kebanyakan orang.
Dalam era informasi sekarang ini teknologi informasi memegang peranan yang sangat penting
untuk mendukung segala lini kehidupan. Teknologi informasi dapat diartikan sebagai integrasi
antara teknologi komputasi (computing technology) dan Information Processing. Teknologi
Informasi mempunyai tiga komponen utama yaitu Hardware, Software, dan Brainware.
Perangkat lunak atau software menurut sifatnya terbagi menjadi dua yaitu Free Software dan
Proprietary Software. Akhir-akhir ini istilah "open source" mulai banyak dibicarakan dan banyak
terdengar di berbagai media maupun mailing list di Indonesia. Tulisan ini akan mencoba
membahas pengertian open source, filosofi yang mendasari adanya konsep open source, serta
perkembangan open source yang juga dikaitkan dengan mulai tumbuhnya kesadaran akan Hak
Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Tulisan ini juga akan menceritakan sejarah singkat Linux
sebagai sistem operasi yang berbasis open source. Diharapkan perkembangan open source di
Indonesia khususnya di kalangan intelektual muda (mahasiswa) dapat meningkatkan kapasitas
serta kreativitas untuk menjadi produsen ilmu pengetahuan.
Lisensi Open Source
Open Source Software" (OSS), menurut Esther Dyson (1998), didefinisikan sebagai perangkat
lunak yang dikembangkan secara gotong-royong tanpa koordinasi resmi, menggunakan kode
program (source code) yang tersedia secara bebas, serta didistribusikan melalui internet [1].
Menurut Richard Stallman (1998), budaya gotong royong pengembangan perangkat lunak itu
sendiri, telah ada sejak komputer pertama kali dikembangkan. Namun ketika dinilai memiliki nilai
komersial, pihak industri perangkat lunak mulai memaksakan konsep mereka perihal kepemilikan
perangkat lunak. Dengan dukungan finansial yang kuat -- secara sepihak -- mereka membentuk
opini masyarakat bahwa penggunaan perangkat lunak tanpa izin/ lisensi merupakan tindakan
kriminal [2].
Tidak semua pihak menerima konsep kepemilikan tersebut di atas. Richard Stallman (1994,
1996) beranggapan bahwa perangkat lunak merupakan sesuatu yang seharusnya selalu boleh
dimodifikasi. Menyamakan hak cipta perangkat lunak dengan barang cetakan merupakan
perampasan kemerdekaan berkreasi [3][4]. Semenjak pertengahan tahun 1980-an, yang
bersangkutan merintis proyek GNU (GNU is Not Unix) -- dengan tujuan memberdayakan kembali
para pengguna (users) dengan kebebasan (freedom) menggunakan dan mengembangkan
sebuah perangkat lunak. Proyek ini memperkenalkan konsep copyleft yang pada dasarnya
mengadopsi prinsip copyright, namun prinsip tersebut digunakan untuk menjamin kebebasan
berkreasi. Jaminan tersebut berbentuk pelampiran source code, serta pernyataan bahwa
perangkat lunak tersebut boleh dimodifikasi asalkan tetap mengikuti prinsip copyleft. Konsep dari
proyek GNU ini lebih dikenal dengan istilah "free software".
Bila diterjemahkan secara langsung, open source berarti “(kode) sumber yang terbuka”. Sumber
yang dimaksud disini adalah source code (kode sumber) dari sebuah software (perangkat lunak),
baik itu berupa kode-kode bahasa pemrograman maupun dokumentasi dari software tersebut.
Lisensi itu secara eksplisit harus memperbolehkan pendistribusian software yang dibuat dari
source code yang telah dimodifikasi. Lisensi tersebut mungkin memerlukan hasil kerja modifikasi
untuk menyandang nama atau versi yang berbeda dari software asal. Open source dapat
dikatakan merupakan budaya, dalam artian bahwa open source ini berlatar dari gerakan nurani
para pembuat software yang berpendapat bahwa source code itu selayaknya dibuka terhadap
publik. Tetapi pada prakteknya open source itu bukan hanya berarti memberikan akses pada
pihak luar terhadap source code sebuah software secara cuma-cuma, melainkan lebih dari itu.
Ada banyak hal yang perlu dipenuhi agar sebuah software dapat disebut didistribusikan secara
open source atau dengan kata lain bersifat open source.
Sebuah organisasi yang bernama Open Source Organization, mendefinisikan pendistribusian
software yang bersifat open source dalam The Open Source Definition. The Open Source
Definition ini bukanlah sebuah lisensi, melainkan suatu set kondisi-kondisi yang harus dipenuhi,
agar sebuah lisensi dapat disebut bersifat open source.
Ada pun definisinya sebagai berikut : [5]
1. Pendistribusian ulang secara cuma-cuma. Contohnya adalah Linux yang dapat diperoleh
secara cuma-cuma.
2. Source code dari software tersebut harus disertakan atau diletakkan di tempat yang
dapat diakses dengan biaya yang rasional. Dan tentu saja tidak diperkenankan untuk
menyebarkan source code yang menyesatkan.
3. Software hasil modifikasi atau yang diturunkan dari software berlisensi source code,
harus diijinkan untuk didistribusikan dengan lisensi yang sama seperti software asalnya.
4. Untuk menjaga integritas source code milik penulis software asal, lisensi software
tersebut dapat melarang pendistribusian source code yang termodifikasi, dengan syarat,
lisensi itu mengijinkan pendistribusian file-file patch (potongan file untuk memodifikasi
sebuah source code) yang bertujuan memodifikasi program tersebut dengan source
code asal tersebut. Dengan begitu, pihak lain dapat memperoleh software yang telah
dimodifikasi dengan cara mem-patch (merakit) source code asal sebelum
mengkompilasi. Lisensi itu secara eksplisit harus memperbolehkan pendistribusian
software yang dibuat dari source code yang telah dimodifikasi. Lisensi tersebut mungkin
memerlukan hasil kerja modifikasi untuk menyandang nama atau versi yang berbeda dari
software asal.
5. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan menciptakan diskriminasi terhadap orang secara
individu atau kelompok.
6. Lisensi tersebut tidak boleh membatasi seseorang dari menggunakan program itu dalam
suatu bidang pemberdayaan tertentu. Sebagai contoh, tidak ada pembatasan program
tersebut terhadap penggunaan dalam bidang bisnis, atau terhadap pemanfaatan dalam
bidang riset genetik.
7. Hak-hak yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat diterapkan pada semua
yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan oleh pihak-pihak tersebut.
8. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan bersifat spesifik terhadap suatu produk. Hak-hak
yang tercantum pada suatu program tidak boleh tergantung pada apakah program
tersebut merupakan bagian dari satu distribusi software tertentu atau tidak. Sekalipun
program diambil dari distribusi tersebut dan digunakan atau didistribusikan selaras
dengan lisensi program itu, semua pihak yang menerima harus memiliki hak yang sama
seperti yang diberikan pada pendistribusian software asal.
9. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan membatasi software lain. Sebagai contoh, lisensi itu
tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang didistribusikan pada media yang
sama harus bersifat open source atau sebuah software compiler yang bersifat open
source tidak boleh melarang produk software yang dihasilkan dengan compiler tersebut
untuk didistribusikan kembali.
10. Lisensi harus menganut teknologi yang netral, dalam artian tidak ada lisensi yang
diprediksikan hanya untuk teknologi yang bersifat individual.
Lisensi-lisensi yang telah disertifikasi oleh Open Source Organization ini antara lain GNU General
Public License (GPL) (juga dikenal sebagai “Copyleft”), GNU Library General Public License
(LGPL), dan Sun Public License.
Daftar selengkapnya dapat dilihat di: http://www.opensource.org/licenses.
GNU GPL dan GNU LGPL adalah lisensi yang dibuat oleh The Free Software Foundation.
Lisensi ini pula yang digunakan oleh software Linux pada umumnya. Kata “free” dalam lisensi ini
merujuk pada hal "kebebasan", bukan pada hal “uang”. Dengan kata lain, “free” dalam hal ini
berarti “bebas” bukan “gratis”, seperti yang tertulis dalam pembukaan lisensi tersebut diatas.
Berikut adalah cuplikan dari pembukaan GNU GPL yang dapat dikatakan merupakan rangkuman
dari keseluruhan lisensi tersebut : [6]
“Ketika kita berbicara tentang perangkat lunak bebas, kita mengacu kepada kebebasan, bukan
harga. Lisensi Publik Umum kami dirancang untuk menjamin bahwa Anda memiliki kebebasan
untuk mendistribusikan salinan dari perangkat lunak bebas (dan memberi harga untuk jasa
tersebut jika Anda mau), mendapatkan source code atau bisa mendapatkannya jika Anda mau,
mengubah suatu perangkat lunak atau menggunakan bagian dari perangkat lunak tersebut dalam
suatu program baru yang juga bebas; dan mengetahui bahwa Anda dapat melakukan semua hal
ini.”
Filosofi Open Source
Untuk mendapatkan memahami dan mendapatkan jawaban secara filosofis tentu kita harus
bertanya secara filosofis pula, dalam artian kita harus berfikir mendalam melewati batas-batas
fisik dimensi ruang dan waktu. Dalam perenungan tersebut kita akan kembali kepada tiga
pertanyaan besar mengenai hakekat keberadaan manusia di muka bumi ini. Tiga pertanyaan
tersebut adalah ”Dari mana manusia berasal ? Akan kemana manusia setelah meninggalkan
dunia ini ? dan ”Untuk apa manusia hidup di muka bumi ini ?” Jika kita kembali pada fungsi
manusia hidup di dunia, kita akan menemukan dua pilar horizontal yang merepresentasikan
hubungan antara manusia dan sebuah pilar vertikal merepresentasikan hubungan manusia
dengan Sang Pencipta. Ketiga pilar tersebut antara lain : [7]
• Norma (norm), nilai (value), Iman, Takwa yang sifatnya vertikal antara manusia
dengan Tuhan.
• Hukum tertulis (Written law), Written law), yang bersifat Horizontal
• Hukum tidak tertulis, konsensus, hukum adat, yang bersifat horizontal namun tidak
mengandalkan pengadilan.
Ketiga pilar tersebut berjalan di atas platform yang kita bangun. Platform adalah tempat kita
berpijak, berkarya, dan berinteraksi. Platform tersebut akan berubah dari waktu ke waktu sesuai
dengan perkembangan teknologi. Diawali dengan perkembangan teknologi yang akan
mempercepat proses transportasi fisik, dan berlanjut dengan transfer informasi yang merangsang
percepatan transfer ilmu pengetahuan.
Kecepatan perputaran informasi dan pengetahuan dapat menjadi kunci perubahan paradigma.
Sehingga dalam platform informasi yang demikian cepat saat ini hal-hal konvensional seperti
HAKI, hak cipta, dan hak paten menjadi banyak dipertanyakan.
Salah satu filosofi mendasar Knowledge Management (KM) diantara knowledge worker adalah :
“Knowledge is power. Share it and it will multiply”. Kekuatan sebenarnya dari knowledge hanya
akan terlihat pada saat kita berbagi ‘share knowledge tersebut, bukan pada saat kita menyimpan
knowledge tersebut agar tidak dicuri orang lain.
Ada pula filosofi yang mengatakan bahwa “ Seseorang akan mendapatkan apa yang Ia
usahakan; barangsiapa menabur, dia yang akan menuai”. Nilai atau kredibilitas seseorang lebih
banyak ditentukan oleh manfaat seseorang tersebut kepada sesama umat manusia.
Filosofi diatas sudah dilakukan oleh orang –orang yang telah meninggalkan paradigma lama
dalam platform informasi yang lambat. Mereka sudah tidak memusingkan lagi akan hak cipta, hak
paten, dan juga HAKI sebagai proteksi knowledge dan ide. Hukum tidak tertulis, konsensus
masyarakat internet digunakan untuk memproteksi agar hak ekonomis peneliti, programmer tetap
terjaga.
Kembali kepada tiga pilar utama tersebut, salah satu jawaban filosofis akan open source terdapat
pada Al-Quran sebagai pedoman utama seorang muslim Surat Al Alaq ayat 1-5 :
Sebutlah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
Sebutlah! Dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam,
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Nuansa pengetahuan sangat dominan terkandung dalam Ayat-ayat diatas yang merupakan lima
ayat yang pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw di Gua Hira.
”Iqra! Iqra!” Malaikat Jibril meminta Rasulullah Saw untuk membaca (sebagian menafsirkannya
sebagai menyebut). Padahal Nabi Muhammad Saw pada waktu itu adalah seorang yang buta
huruf tidak bisa membaca dan menulis, mengapa justru Bacalah! Bacalah! Adalah kata pertama
yang diturunkan oleh Allah Saw? Mengapa bukan kata lainnya yang diturunkan pertama kali?
”Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”
Dia telah menciptakan manusia dari sesuatu yang nyaris tidak ada apa-apanya. Demikian juga
dengan segala sesuatu yang ada dialam, termasuk virus, bakteri, atom, dll maupun benda besar
seperti gunung, lautan, planet, dll karena Allah Swt berkehendak dan menciptakan semua itu.
“Sebutlah! Dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,”
Dengan kemurahan Allah Swt juga, manusia menjadi tahu dari apa yang tidak manusia ketahui
karena :
“Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Dia mengajarkan kepafa manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Manusia pada dasarnya tidak tahu apa-apa, tapi dibuat tahu oleh Allah Swt ”Pemilik Segala
Pengetahuan”. Melalui ”kalam” (ini artinya luas, dapat berarti tulisan, ucapan, alam, dll) manusia
dibuat tahu.
Konsekuensi dari fakta diatas cukup menggelisahkan bagi sebagian umat manusia. Jelas bahwa
pengetahuan secara hakiki sebetulnya dimiliki oleh Allah Swt bukan oleh manusia.
Sehingga menarik untuk dicermati bahwa perkembangan pergerakan penggunaan copyleft
melalui mekanisme GNU Public License (GPL) yang banyak digunakan di internet semua
berkembang dalam platform informasi dan knowledge yang cepat. Jelas pilar yang digunakan
bukan lagi hukum tertulis melainkan konsensus, hukum adat umat atau komunitas. Proteksi
dilakukan secara otomatis dan alamiah berbasis hukum tidak tertulis dalam komunitas itu sendiri.
Kepercayaan (trust) menjadi kunci dari ketiga pilar yang membangun sosial budaya dan hukum
diantara komunitas.
Sejarah Singkat Linux
Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C), para
peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari
Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang
dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat
dengan bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.
Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran: UNIX yang
dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T.
Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang
melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi.
Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi.
Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and
Electronics Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi,
standarisasi ini tidak meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX.
Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan
pendidikan.
Source code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki
pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang
gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi
nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation
Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang
utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.
Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi
semacam UNIX dalam komputer 386-nya. Dari hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang
sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi. Setelah mengalami perbaikan,
jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada
publik. Linus mengumumkan source code Linux pada tanggal 5 Oktober 1991. Saat itu Linux
sudah dapat menjalankan shell bash, gcc compiler, GNU make, GNU sed, compress dll. Proyek
Linux ini mendapatkan perhatian dari para programer di seluruh dunia yang kemudian turut
berpartisipasi membangun Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan sangat pesat hingga
saat ini. Versi terbaru dari kernel Linux dapat anda check pada situs http://www.kernel.org
Saat ini hanya pembangunan kernel Linux saja yang masih dikontrol oleh Linus sendiri.
Sedangkan bagian lain dari sistem operasi Linux telah dikembangkan oleh banyak pihak. Oleh
karenanya sekarang kita dapat melihat berbagai macam distro (distribusi, jenis) Linux yang
jumlahnya ratusan jenis. Salah satu distro yang terkenal adalah RedHat. Selain itu ada juga
distribusi Slackware dan Debian yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Linux juga diadaptasi
ke banyak bahasa seperti misalnya Linux Trustix Merdeka di Indonesia, Vine Linux di Jepang,
RedFlag Linux di Cina, dll.
Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari jasa proyek GNU yang menyediakan program-
program bermutu yang gratis dan esensial dalam Linux, seperti shell program, compiler, XFree,
GNOME desktop, dll. Boleh dikatakan Linux ada saat ini berkat budaya open source dan
fenomena Linux ini pula salah satu bukti kehebatan dari budaya open source.
Penutup
Keberadaan teknologi informasi dan infrastruktur internet memungkinkan proses transfer
pengetahuan dan informasi di mana saja di permukaan bumi menjadi sangat cepat. Keberadaan
platform dengan kemampuan transfer pengetahuan dan informasi yang sangat cepat ini akan
mengubah paradigma manusia.
Dimensi ruang, waktu, birokrasi, dan dimensi lainnya tidak menjadi halangan. Umat manusia
kembali kepada hakikat keberadaan sejatinya di muka bumi, sederajat, dan sejajar dengan
sesama. Setiap manusia memiliki hak, kewajiban, dan kesempatan yang sama.
Perombakan dimensi ruang, waktu, birokrasi, pada akhirnya mempertanyakan keabsahan
tatanan hukum tertulis dalam era teknologi informasi ini. Hak cipta menjadi usang dan
ketinggalan zaman. Karena memang pada dasarnya pengetahuan itu sendiri dimiliki oleh Allah
Swt Sang Pemilik dan Penguasa Seluruh Alam.
Gerakan open source, copyleft, free Software,dll menjadi jawaban bagi mereka yang
menginginkan perputaran informasi dan pengetahuan yang cepat bertumpu pada mekanisme
people’s power dalam mengadili penjiplak, pencuri, pembajak, dsb. Perputaran pengetahuan
menjadi sangat cepat, kekuatan pengetahuan yang sebenarnya terlihat nyata pada saat
percepatan proses sharing pengetahuan terjadi. Efek multiplikasi yag menakjubkan dari
pengetahuan menjadi kekuatan sebenarnya dari pengetahuan itu sendiri, yang hanya dapat
dilihat pada saat pengetahuan dijalankan di atas platform teknologi informasi.
Kepercayaan (trust) tetap menjadi tumpuan berbagai transaksi yang dilakukan karena tidak
banyak bertumpu lagi pada hukum tertulis, namun lebih banyak bertumpu pada pengakuan
langsung dari masyarakat dan komunitas.
Perkembangan teknologi informasi yang berbasis open source patut kita dukung bersama untuk
meningkatkan kompetensi dalam rangka menjadi produsen ilmu pengetahuan dan secara
otomatis akan mengurangi kegiatan pembajakan di Indonesia.
Rujukan :[1] Dyson, Esther, 1998, The Open Source Revolution, Release 1.0, November 1998
[2] Stallman, Richard M., 1998, Proyek GNU : http://gnux.vlsm.org/gnu/thegnuproject.id.html.
[3] Stallman, Richard M., 1994, Mengapa Perangkat Lunak Seharusnya Tanpa Pemilik, per
November 2001: http://gnux.vlsm.org/philosophy/why-free.id.html.
[4] Stallman, Richard M., 1996, Kategori Perangkat Lunak Bebas dan Tidak Bebas, per
November 2001: http://gnux.vlsm.org/philosophy/categories.id.html
[5] Dikutip dengan perubahan seperlunya dari http://www.opensource.org/docs/osd-indo.php
[6] Dikutip dari terjemahan tidak resmi GNU GPL http://vlsm.org/etc/gpl-unofficial.id.html
[7] Purbo, W. Onno, 2003, Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber, Jakarta : Penerbit Republika
[8] http://www.kernel.org
[9] http://www.opensource.org
[10] http://www.gnu.org
[11] www.ilmukomputer.com
[12] Raymond, Eric S., 1998, The Halloween Documents, per November 2001: http://www.opensource.org/halloween/.
[13] Raymond, Eric S., 2000, Frequently Asked Questions about open source, per November 2001: http://www.opensource.org/advocacy/faq.html.
[14] http:// www.budi.insan.co.id/articles/mweb-opensource-id.html
[15] Turkle, Sherry. 1995. Life on the Screen: Identity in the Age of the Internet. NY: Simon &
Schuster
Pengenalan Internet dengan Open SourceNur Arifin
[email protected] 01 Oktober 2005
Ringkasan
Tulisan ini akan mencoba untuk memberikan sedikit gambaran
mengenai dunia internet dengan menggunakan produk Open
Source. Istilah Open Source digunakan karena memiliki cakupan
lisensi yang lebih luas ketimbang dengan menggunakan istilah
Freeware. Dalam tulisan ini tidak dilakukan penjabaran detail
ataupun konfigurasi yang perlu dilakukan untuk setiap aplikasi
Open Source. Tulisan ini hanya bertujuan memperkenalkan
dunia internet dan aplikasi aplikasi pendukungnya.
Apa Itu Internet?
Siapa yang belum tahu tentang internet? Saat ini hampir semua orang tahu internet dan tahu
bagaimana menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari. Internet adalah sumber informasi,
sekumpulan komputer yang terhubung satu sama lain, tempat chatting, browsing dan lain
sebagainya.
Internet (interconnected network) merupakan sebuah system komunikasi global yang
menghubungkan komputer komputer dan jaringan jaringan komputer di seluruh dunia. Hubungan
ini secara hardware maupun software. Secara hardware maksudnya semua komputer komputer
terhubung secara fisik dengan menggunakan media pengiriman data seperti sambungan telepon,
fibre optic, vsat, adsl, dan lain sebagainya. Hubungan secara software maksudnya hardware
hardware yang saling terhubung bisa bekerja dengan baik dan bisa saling berkomunikasi satu
sama lainnya dengan suatu protocol standar.
Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang
digunakan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan, lalu lintas
pesan, dan standar komunikasi lainnya. Protokol standar yang dipakai pada dunia internet saat
ini yaitu TCP/IP v4. protokol ini mampu bekerja di atas segala platform komputer, tanpa
terpengaruh oleh hardware dan system operasi yang digunakan. sehingga menciptakan suatu
interoperabilitas yang tinggi.
Sejarah Internet
Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense Advanced
Research Projects Agency). ARPAnet dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu jaringan
komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang
rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu
bagian dari jaringan terputus maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis
dipindahkan ke saluran lainnya.
Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah
jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan
tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-
kelamaan disebut sebagai Internet saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk
kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi, masing-masing
UCLA, University of California at Santa Barbara, University of Utah, dan Stanford Research
Institute. Ini disusul dengan dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet
diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP mulai
diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan system DNS (Domain Name
Service) pada 1984.
Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para
periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian
berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas
universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET kemudian mulai menggantikan ARPANET
sebagai jaringan riset utama di Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi
dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan
dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman,
Kanada dan Jepang segera bergabung ke dalam jaringan ini.
Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi remote access,
email/messaging, maupun diskusi melalui newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis seperti
World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada. Yang ada hanyalah layanan yang disebut
Gopher yang dalam beberapa hal mirip seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem
kerjanya yang masih berbasis teks. Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990 ketika World Wide
Web mulai dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika Partikel di Swiss) berdasarkan
proposal yang dibuat oleh Tim Berners-Lee. Namun demikian, WWW browser yang pertama baru
lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992 dengan nama Viola. Viola diluncurkan oleh
Pei Wei dan didistribusikan bersama CERN WWW. Tentu saja web browser yang pertama ini
masih sangat sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.
Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk menjalankan layanan
pendaftaran domain. Bersamaan dengan itu, Gedung Putih (White House) mulai online di Internet
dan pemerintah Amerika Serikat meloloskan National Information Infrastructure Act. Penggunaan
internet secara komersial dimulai pada 1994 dipelopori oleh perusahaan Pizza Hut, dan Internet
Banking pertama kali diaplikasikan oleh First Virtual. Setahun kemudian, Compuserve, America
Online, dan Prodigy mulai memberikan layanan akses ke Internet bagi masyarakat umum.
Sementara itu, kita di Indonesia baru bisa menikmati layanan Internet komersial pada sekitar
tahun 1994. Sebelumnya, beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia telah terlebih
dahulu tersambung dengan jaringan internet melalui gateway yang menghubungkan universitas
dengan network di luar negeri.
Terkoneksi ke Internet.
Untuk tersambung ke jaringan internet, pengguna harus menggunakan layanan khusus yang
disebut ISP (internet service provider). Media yang umum digunakan adalah melalui saluran
telepon (dikenal sebagai PPP, point to point protocol). Pengguna menggunakan komputer yang
dilengkapi dengan modem (modulator/demodulator). Untuk melakukan dial up ke suatu server
milik ISP. Begitu tersambung, internet sudah siap untuk digunakan.
Saluran telepon via modem bukan satu-satunya cara untuk tersambung ke layanan internet.
Sambungan juga dapat dilakukan melalui saluran dedicated line seperti ISDN (Integrated System
Digital Network) dan ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line), maupun via satelit melalui VSAT
(Very Small Aperture Terminal). Sayangnya, alternatif-alterantif ini terhitung cukup mahal untuk
ukuran pelanggan perorangan.
Dewasa ini, saluran-saluran alternatif untuk akses internet yang lebih terjangkau masih terus
dikembangkan. Diantara alternatif yang tersedia adalah melalui gelombang radio (radio modem),
maupun lewat saluran TV kabel yang saat ini sedang marak. Alternatif lain yang saat ini sedang
dikaji adalah dengan menumpangkan aliran data pada saluran kabel listrik PLN. Di Indonesia,
teknologi ini sedang diuji cobakan oleh PLN di Jakarta, sementara di negara-negara maju konon
sudah mulai dimasyarakatkan.
Belakangan, internet juga dikembangkan untuk aplikasi wireless (tanpa kabel) dengan
memanfaatkan telepon seluler. Untuk ini digunakan protokol WAP (Wireless Aplication Protocol).
WAP merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka
(open standard) yang berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang sudah
dioptimasi untuk lingkungan wireless. WAP bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar
9,6 kbps.
Selain WAP, juga dikembangkan GPRS (General Packet Radio Service) sebagai salah satu
standar komunikasi wireless. Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki kelebihan
dalam kecepatannya yang dapat mencapai 115 kbps dan adanya dukungan aplikasi yang lebih
luas, termasuk aplikasi grafis dan multimedia.
Layanan layanan pada Internet.
Istilah internet sebenarnya mengacu kepada suatu jaringan yang sangat besar. Internet
menyediakan layanan layanan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Setiap layanan
berjalan pada suatu set protokol tertentu. Layanan yang ditawarkan internet adalah :
- WWW (world wide web) atau sering disebut sebagai web saja merupakan layanan yang
paling popular. Web merupakan tempat utama orang dalam mencari informasi di dunia
internet. Kegiatan ini sering disebut dengan browsing atau surfing. Secara teknis web
merupakan sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain
yang tersimpan dalam sebuah internet webserver dipresentasikan dalam bentuk hypertext.
Informasi di web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertext Markup
Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG),
suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave,
Quicktime Movie, 3D World). Web dapat diakses dengan menggunakan browser, seperti
Firefox, internet explorer, netscape, opera dan lain sebagainya.
- E-mail, adalah aplikasi yang memungkinkan para pengguna internet untuk saling berkirim
pesan melalui alamat elektronik di internet. Para pengguna email memilki sebuah mailbox
(kotak surat) elektronik yang tersimpan dalam suatu mailserver. Suatu Mailbox memiliki
sebuah alamat sebagai pengenal agar dapat berhubungan dengan mailbox lainnya, baik
dalam bentuk penerimaan maupun pengiriman pesan. Pesan yang diterima akan ditampung
dalam mailbox, selanjutnya pemilik mailbox sewaktu-waktu dapat mengecek isinya,
menjawab pesan, menghapus, atau menyunting dan mengirimkan pesan email.
Layanan email biasanya dikelompokkan dalam dua basis, yaitu email berbasis client dan
email berbasis web. Bagi pengguna email berbasis client, aktifitas per-emailan dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak email client, misalnya Thunderbird, Eudora atau
Outlook Express. Perangkat lunak ini menyediakan fungsi-fungsi penyuntingan dan
pembacaan email secara offline (tidak tersambung ke internet), dengan demikian, biaya
koneksi ke internet dapat dihemat. Koneksi hanya diperlukan untuk melakukan pengiriman
(send) atau menerima (recieve) email dari mailbox.
Sebaliknya, bagi pengguna email berbasis web, seluruh kegiatan per-emailan harus
dilakukan melalui suatu situs web. Dengan demikian, untuk menggunakannya haruslah
dalam keadaan online. Alamat email dari ISP (Internet Service Provider) umumnya berbasis
client, sedangkan email berbasis web biasanya disediakan oleh penyelenggara layanan
email gratis seperti Hotmail (www.hotmail.com) atau YahooMail (mail.yahoo.com).
Beberapa pengguna email dapat membentuk kelompok tersendiri yang diwakili oleh sebuah
alamat email. Setiap email yang ditujukan ke alamat email kelompok akan secara otomatis
diteruskan ke alamat email seluruh anggotanya. Kelompok semacam ini disebut sebagai milis
(mailing list). Sebuah milis didirikan atas dasar kesamaan minat atau kepentingan dan
biasanya dimanfaatkan untuk keperluan diskusi atau pertukaran informasi diantara para
anggotanya. Saat ini, salah satu server milis yang cukup banyak digunakan adalah
Yahoogroups (www.yahoogroups.com).
Pada mulanya sistem email hanya dapat digunakan untuk mengirim informasi dalam bentuk
teks standar (dikenal sebagai ASCII, American Standard Code for Information Interchange).
Saat itu sukar untuk mengirimkan data yang berupa berkas non-teks (dikenal sebagai file
binary). Cara yang umum dilakukan kala itu adalah dengan menggunakan program
uuencode untuk mengubah berkas binary tersebut menjadi berkas ASCII, kemudian baru
dikirimkan melalui e-mail. Di tempat tujuan, proses sebaliknya dilakukan. Berkas ASCII
tersebut diubah kembali ke berkas binary dengan menggunakan program uudecode. Cara ini
terlalu kompleks (tidak terintegrasi dengan sistem email).
Belakangan dikembangkan standar baru yang disebut MIME (Multipurpose Internet Mail
Extensions). Standar ini diciptakan untuk mempermudah pengiriman berkas dengan melalui
attachment. MIME juga memungkinkan sebuah pesan dikirimkan dalam berbagai variasi jenis
huruf, warna, maupun elemen grafis. Walaupun nampak menarik, penggunaan MIME akan
membengkakkan ukuran pesan email yang dikirimkan. Hal ini jelas akan memperlambat
waktu yang dibutuhkan untuk mengirim maupun menerima pesan. Dalam hal ini, ada anjuran
agar sedapat mungkin menggunakan format teks standar dalam penyuntingan email.
Gunakan MIME hanya untuk pesan-pesan tertentu yang memang membutuhkan tampilan
yang lebih kompleks.
- IRC (internet relay chat), atau biasa disebut sebagai "chat" saja adalah sebuah bentuk
komunikasi di intenet yang menggunakan sarana baris-baris tulisan yang diketikkan melalui
keyboard. Dalam sebuah sesi chat, komnunikasi terjalin melalui saling bertukar pesan-pesan
singkat. kegiatan ini disebut chatting dan pelakunya disebut sebagai chatter. Kegiatan
chatting membutuhkan software yang disebut IRC Client, diantaranya yang paling populer
adalah mIRC.
Dalam sebuah sesi chatting, para chatter dapat saling berkomunikasi secara berkelompok
dalam suatu chat room dengan membicarakan topik tertentu atau berpindah ke modus
private untuk mengobrol berdua saja dengan chatter lain.
Ada juga beberapa variasi lain dari IRC, misalnya apa yang dikenal sebagai MUD (Multi-User
Dungeon atau Multi-User Dimension). Berbeda dengan IRC yang hanya menampung
obrolan, aplikasi pada MUD jauh lebih fleksibel dan luas. MUD lebih mirip seperti sebuah
dunia virtual (virtual world) dimana para penggunanya dapat saling berinteraksi seperti
halnya pada dunia nyata, misalnya dengan melakukan kegiatan tukar menukar file atau
meninggalkan pesan. Karenanya, selain untuk bersenang-senang, MUD juga sering dipakai
oleh komunitas ilmiah serta untuk kepentingan pendidikan (misalnya untuk memfasilitasi
kegiatan kuliah jarak jauh).
Belakangan, dengan semakin tingginya kecepatan akses internet, maka aplikasi chat terus
diperluas sehingga komunikasi tidak hanya terjalin melalui tulisan namun juga melalui suara
(teleconference), bahkan melalui gambar dan suara sekaligus (videoconference).
- File Transfer, fasilitas ini memungkinkan para pengguna internet untuk melakukan
pengiriman (upload) atau menyalin (download) sebuah file antara komputer lokal dengan
komputer lain yang terhubung dalam jaringan internet. Protokol standar yang digunakan
untuk keperluan ini disebut sebagai File Transfer Protocol (FTP)
FTP umumnya dimanfaatkan sebagai sarana pendukung untuk kepentingan pertukaran
maupun penyebarluasan sebuah file melalui jaringan internet. FTP juga dimanfaatkan untuk
melakukan prose upload suatu halaman web ke webserver agar dapat diakses oleh
pengguna internet lainnya.
Secara teknis, aplikasi FTP disebut sebagai FTP client, dan yang populer digunakan saat ini
antara lain adalah Cute FTP dan WS_FTP, Aplikasi-aplikasi ini umumnya dimanfaatkan untuk
transaksi FTP yang bersifat dua arah (active FTP). Modus ini memungkinkan pengguna
untuk melakukan baik proses upload maupun proses download. Tidak semua semua server
FTP dapat diakses dalam modus active. Untuk mencegah penyalahgunaan--yang dapat
berakibat fatal bagi sebuah server FTP--maka pengguna FTP untuk modus active harus
memiliki hak akses untuk mengirimkan file ke sebuah server FTP. Hak akses tersebut berupa
sebuah login name dan password sebagai kunci untuk memasuki sebuah sistem FTP server.
Untuk modus passive, selama memang tidak ada restriksi dari pengelola server, umumnya
dapat dilakukan oleh semua pengguna dengan modus anonymous login (log in secara
anonim). Kegiatan mendownload software dari Internet misalnya, juga dapat digolongkan
sebagai passive FTP.
- Remote Login, Layanan remote login mengacu pada program atau protokol yang
menyediakan fungsi yang memungkinkan seorang pengguna internet untuk mengakses
(login) ke sebuah terminal (remote host) dalam lingkungan jaringan internet. Dengan
memanfaatkan remote login, seorang pengguna internet dapat mengoperasikan sebuah host
dari jarak jauh tanpa harus secara fisik berhadapan dengan host bersangkutan. Dari sana ia
dapat melakukan pemeliharaan (maintenance), menjalankan sebuah program atau malahan
menginstall program baru di remote host.
Protokol yang umum digunakan untuk keperluan remote login adalah Telnet
(Telecommunications Network). Telnet dikembangkan sebagai suatu metode yang
memungkinkan sebuah terminal mengakses resource milik terminal lainnya (termasuk hard
disk dan program-program yang terinstall didalamnya) dengan cara membangun link melalui
saluran komunikasi yang ada, seperti modem atau network adapter. Dalam hal ini, protokol
Telnet harus mampu menjembatani perbedaan antar terminal, seperti tipe komputer maupun
sistem operasi yang digunakan.
Aplikasi Telnet umumnya digunakan oleh pengguna teknis di internet. Dengan
memanfaatkan Telnet, seorang administrator sistem dapat terus memegang kendali atas
sistem yang ia operasikan tanpa harus mengakses sistem secara fisik, bahkan tanpa
terkendala oleh batasan geografis.
Namun demikian, penggunaan remote login, khususnya Telnet, sebenarnya mengandung
resiko, terutama dari tangan-tangan jahil yang banyak berkeliaran di internet. Dengan
memonitor lalu lintas data dari penggunaan Telnet, para cracker dapat memperoleh banyak
informasi dari sebuah host, dan bahkan mencuri data-data penting sepert login name dan
password untuk mengakses ke sebuah host. Kalau sudah begini, mudah saja bagi mereka-
mereka ini untuk mengambil alih sebuah host. Untuk memperkecil resiko ini, maka telah
dikembangkan protokol SSH (secure shell) untuk menggantikan Telnet dalam melakukan
remote login. Dengan memanfaatkan SSH, maka paket data antar host akan dienkripsi
(diacak) sehingga apabila "disadap" tidak akan menghasilkan informasi yang berarti bagi
pelakunya.
- VoIP ( Voice over Internet Protocol), layanan ini memungkinkan seorang pengguna dapat
berkomunikasi suara dengan pengguna lainnya di manapun di seluruh dunia dengan
memanfaatkan protokol TCP/IP. Penggunaan VoIP seperti pada penggunaan telepon biasa,
dimana seorang pengguna memiliki sebuah nomor khusus yang dapat dihubungi. Untuk
melakukan panggilan cukup dengan menekan nomor yang hendak dikunjungi, lalu terjadilah
komunikasi. Bedanya dengan telepon biasa adalah, layanan ini memanfaatkan jaringan
internet sebagai media transmisinya. Seorang pengguna VoIP hanya terbebani biaya
pemakaian internet untuk melakukan panggilan, bahkan untuk panggilan ke luar negeri.
Contoh aplikasi VoIP yang sering digunakan yaitu Skype.
Layanan layanan di atas sebenarnya adalah layanan dasar yang paling umum dipakai. Selain
layanan layanan tersebut sebenarnya masih banyak lusinan layanan lainnya yang memanfaatkan
jaringan internet. Teknologi internet sendiri terus berkembang sehingga aplikasi baru terus
bermunculan. Disamping itu, aplikasi-aplikasi yang telah ada masih terus dikembangkan dan
disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.
The Dark Side
Sebagaimana di dunia nyata, internet sebagai dunia maya juga banyak mengundang tangan-
tangan kriminal dalam beraksi, baik untuk mencari keuntungan materi maupun sekedar untuk
melampiaskan keisengan. Hal ini memunculkan fenomena khas yang sering disebut cybercrime
(kejahatan di dunia cyber).
Dalam lingkup cybercrime, kita sering menemui istilah hacker. Penggunaan istilah ini dalam
konteks cybercrime sebenarnya kurang tepat. Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang
yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana
meningkatkan kapabilitasnya. Besarnya minat yang dimiliki seorang hacker dapat mendorongnya
untik memiliki kemampuan penguasaan sistem yang diatas rata-rata kebanyakan pengguna.
Jadi, hacker sebenarnya memiliki konotasi yang netral. Adapun mereka yang sering melakukan
aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut sebagai cracker (terjemahan bebas: pembobol).
Boleh dibilang para craker ini sebenarnya adalah hacker yang memanfaatkan kemampuannya
untuk hal-hal yang negatif.
Aktifitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajakan account
milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus hingga pelumpuhan target
sasaran. Tindakan yang terakhir disebut ini dikenal sebagai DoS (Denial of Services).
Dibandingkan modus lain, DoS termasuk yang paling berbahaya karena tidak hanya sekedar
melakukan pencurian maupun perusakan terhadap data pada sistem milik orang lain, tetapi juga
merusak dan melumpuhkan sebuah sistem.
Salah satu aktifitas cracking yang paling dikenal adalah pembajakan sebuah situs web dan
kemudian mengganti tampilan halaman mukanya. Tindakan ini biasa dikenal dengan istilah
deface. Motif tindakan ini bermacam-macam, mulai dari sekedar iseng menguji "kesaktian" ilmu
yang dimiliki, persaingan bisnis, hingga motif politik. Kadang-kadang, ada juga cracker yang
melakukan hal ini semata-mata untuk menunjukkan kelemahan suatu sistem kepada
administrator yang mengelolanya.
Aktifitas destruktif lain yang bisa dikatagorikan sebagai cybercrime adalah penyebaran virus
(worm) melalui internet. Kita tentu masih ingat dengan kasus virus Melissa atau I Love You yang
cukup mengganggu pengguna email bebereapa tahun lalu. Umumnya tidakan ini bermotifkan
iseng. Ada kemungkinan pelaku memiliki bakat "psikopat" yang memiliki kebanggaan apabila
berhasil melakukan tindakan yang membuat banyak orang merasa terganggu atyau tidak aman.
Cybercrime atau Bukan?
Tidak semua cybercrime dapat langsung dikatagorikan sebagai kejahatan dalam artian yang
sesungguhnya. Ada pula jenis kejahatan yang masuk dalam "wilayah abu-abu". Salah satunya
adalah probing atau portscanning. Ini adalah sebutan untuk semacam tindakan pengintaian
terhadap sistem milik orang lain dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari
sistem yang diintai, termasuk sistem operasi yang digunakan, port-port yang ada, baik yang
terbuka maupun tertutup, dan sebagainya. Kalau dianalogikan, kegiatan ini mirip dengan maling
yang melakukan survey terlebih dahulu terhadap sasaran yang dituju. Di titik ini pelakunya tidak
melakukan tindakan apapun terhadap sistem yang diintainya, namun data yang ia dapatkan akan
sangat bermanfaat untuk melakukan aksi sesungguhnya yang mungkin destruktif.
Juga termasuk kedalam "wilayah abu-abu" ini adalah kejahatan yang berhubungan dengan nama
domain di internet. Banyak orang yang melakukan semacam kegiatan "percaloan" pada nama
domain dengan membeli domain yang mirip dengan merek dagang atau nama perusahaan
tertentu dan kemudian menjualnya dengan harga tinggi kepada pemilik merk atau perusahaan
yang bersangkutan. Kegiatan ini diistilahkan sebagai cybersquatting. kegiatan lain yang hampir
mirip dikenal sebagai typosquatting, yaitu membuat nama domain "pelesetan" dari domain yang
sudah populer. Para pelaku typosquatting berharap dapat mengeduk keuntungan dari
pengunjung yang tersasar ke situsnya karena salah mengetik nama domain yang dituju pada
browsernya.
Selain kejahatan membutuhkan kemampuan teknis yang memadai, ada juga kejahatan yang
menggunakan internet hanya sebagai sarana. Kejahatan semacam ini tidak layak digolongkan
sebagai cybercrime, melainkan murni kriminal. Contoh kejahatan semacam ini adalah carding,
yaitu pencurian nomor kartu kredit milik orang lain untuk digunakan dalam transaksi perdagangan
di internet. Juga pemanfaatan media internet (webserver, mailing list) untuk menyebarkan
material bajakan.
Pengiriman email anonim yang berisi promosi (spamming) juga dapat dimasukkan dalam contoh
kejahatan yang menggunakan internet sebagai sarana. Di beberapa negara maju, para pelaku
spamming (yang diistilahkan sebagai spammer) dapat dituntut dengan tuduhan pelanggaran
privasi.
Jenis-jenis cybercrime maupun kejahatan yang menggunakan internet sebagai sarana ditengarai
akan makin bertambah dari waktu ke waktu, tidak hanya dari segi jumlah maupun kualitas, tetapi
juga modusnya. Di beberapa negara maju dimana internet sudah sangat memasyarakat, telah
dikembangkan undang-undang khusus yang mengatur tentang cybercrime. UU tersebut, yang
disebut sebagai Cyberlaw, biasanya memuat regulasi-regulasi yang harus dipatuhi oleh para
pengguna internet di negara bersangkutan, lengkap dengan perangkat hukum dan sanksi bagi
para pelanggarnya.
Namun demikian, tidak mudah untuk bisa menjerat secara hukum pelaku cybercrime. Tidak
seperti internet yang tidak mengenal batasan negara, maka penerapan cyberlaw masih
terkendala oleh batasan yurisdiksi. Padahal, seorang pelaku tidak perlu berada di wilayah hukum
negara bersangkutan untuk melakukan aksinya.
Sebagai contoh, bagaimana cara untuk menuntut seorang hacker, katakanlah berkebangsaan
Portugal, yang membobol sebuah situs Indonesia yang servernya ada di Amerika Serikat,
sementara sang hacker sendiri melakukan aksinya dari Australia. Lantas, perangkat hukum
negara mana yang harus digunakan untuk menjeratnya? Belum lagi adanya banyaknya "wilayah
abu-abu" yang sulit dikatagorikan apakah sebagai kejahatan atau bukan, membuat Cyberlaw
masih belum dapat diterapkan dengan efektif yang maksimal.
Pemanfaatan Internet
Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua aspek kehidupan, baik
sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Pendeknya apa saja yang dapat
terpikirkan!
Kita dapat mengetahui berita-berita teraktual hanya dengan mengklik situs-situs berita di web.
Demikian pula dengan kurs mata uang atau perkembangan di lantai bursa, internet dapat
menyajikannya lebih cepat dari media manapun.
Para akademisi merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan
internet. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet
tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi perlu mengaduk-aduk buku di
perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Cukup dengan
memanfaatkan search engine, materi-materi yang relevan dapat segera ditemukan.
Selain menghemat tenaga dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet
cenderung lebih up-to-date. Buku-buku teks konvensional memiliki rentang waktu antara proses
penulisan, penerbitan, sampai ke tahap pemasaran. Kalau ada perbaikan maupun tambahan, itu
akan dimuat dalam edisi cetak ulangnya, dan itu jelas membutuhkan waktu. Kendala semacam
ini nyaris tidak ditemui dalam publikasi materi ilmiah di internet mengingat meng-upload sebuah
halaman web tidaklah sesulit menerbitkan sebuah buku. Akibatnya, materi ilmiah yang diterbitkan
melalui internet cenderung lebih aktual dibandingkan yang diterbitkan dalam bentuk buku
konvensional.
Kelebihan sarana internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan internet sebagai
sarana yang ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh, baik melalui kursus tertulis
maupun perkuliahan. Tentu saja ini menambah panjang daftar keuntungan bagi mereka yang
memang ingin maju dengan memanfaatkan sarana internet.
Internet juga berperan penting dalam dunia ekonomi dan bisnis. Dengan hadirnya e-commerce,
kegiatan bisnis dapat dilakukan secara lintas negara tanpa pelakunya perlu beranjak dari
ruangan tempat mereka berada.
Internet juga merambah bidang keagamaan, bidang yang biasanya jarang mengadaptasi
perkembangan teknologi. Disini internet dimanfaatkan untuk sarana dakwah maupun diskusi-
diskusi keagamaan. Di Indonesia, jaringan-jaringan seperti Isnet (Islam) maupun ParokiNet
(Katolik) telah lama beroperasi dan memberikan manfaat yang besar bagi umat. Kegiatan sosial
seperti pengumpulan zakat dan Infaq dapat dilaksanakan secara cepat melalui sarana internet.
Bagi mereka yang gemar bersosialisasi atau mencari sahabat, internet menawarkan berjuta
kesempatan. Baik melalui email maupun chatroom, para pengguna internet dapat menjalin
komunikasi dengan rekan-rekannya di segala penjuru dunia dalam waktu singkat dan biaya yang
relatif murah. Apabila dalam surat menyurat konvensional yang menggunakan jasa pos, sebuah
surat bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu dalam perjalanan lintas benua, maka sebuah
email hanya membutuhkan hitungan detik untuk dapat menjangkau segala sudut dunia.
Biaya komunikasi lintas benua dapat lebih ditekan lagi. Dengan hadirnya teknologi VoIP (Voice
over Internet Protocol), pengguna telepon tidak lagi perlu mengeluarkan biaya sambungan
telepon internasional yang sangat mahal untuk menghubungi kolega atau keluarga di luar negeri.
Teknologi ini memungkinkan kita melakukan percakapan telepon internasional dengan ongkos
yang hanya sedikit lebih mahal dari biaya pulsa telepon lokal.
Bagi yang berniat mencari hiburan, internet menawarkan pilihan yang berlimpah. Dengan
memanfaatkan game server, seseorang dapat bermain game bersama lawan dari negara lain
melalui jaringan internet. Pecinta musik juga semakin dimanja dengan hadirnya klip-klip MP3 dari
lagu-lagu favorit. Bagi yang haus akan informasi dari dunia entertainment, internet adalah surga
dengan berlimpahnya situs-situs web para artis, baik nasional maupun internasional.
Sebagaimana hal-hal lain di dunia, internet selain menawarkan manfaat, juga menyimpan
mudharat. Berlimpahnya informasi yang tersedia dari bermacam-macam sumber membuat para
netters harus jeli dalam memilah-milah. Maklum, karena sifatnya yang bebas, maka tidak sulit
bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memajang informasi yang menyesatkan,
atau bahkan yang menjurus ke arah fitnah. Tidak semua informasi yang didapat melalui sarana
internet terjamin akurasinya. Dalam hal ini, para pengguna internet sangat dituntut kejeliannya
agar tidak terlampau mudah percaya terhadap informasi-informasi yang tidak jelas, baik sumber
maupun kredibilitas penyedianya.
Pembajakan karya intelektual juga merupakan salah satu ekses negatif dalam penggunaan
internet. Tahukan anda bahwa format musik MP3 yang populer itu hampir semuanya ilegal? Dan
materi ilegal semacam ini dapat dengan mudah menyebar berkat "jasa" internet.
Disamping contoh-contoh diatas, masih tak terhitung lagi sisi gelap dari penggunaan internet.
Tidak heran, beberapa negara yang terhitung "konservatif", seperti Arab Saudi dan China,
membatasi secara ketat akses internet bagi warganya.
Kemudahan dan kenyamanan dalam berkomunikasi via internet juga ditengarai membuat banyak
netters kehilangan kesempatan, bahkan kemampuan, untuk berkomunikasi secara personal.
Mereka tenggelam dalam keasyikan ber-chatting atau ber-email dengan teman di dunia maya
hingga melupakan sosialisasi di dunia nyata.
Terlepas dari segala ekses negatif tersebut, internet tetaplah hanya sekedar sarana. Ia hanyalah
alat, bukan tujuan. Di tangan para penggunanyalah internet dapat memberikan manfaat atau
malahan justru mudharat.
Aplikasi Open Source dalam Berinternet
Banyak sekali aplikasi untuk mendukung kegiatan berinternet yang berbasis Open Source.
Kelebihan aplikasi ini banyak sekali, terutama dengan harganya yang sangat terjangkau atau
bahkan gratis, dan juga keandalannya dalam melakukan tugasnya, membuat produk Open
Source tidak kalah dibanding produk Propietary yang harganya sangat mahal.
Open Source menawarkan kebebasan penuh bagi penggunanya untuk menggunakan,
mendistribusikan, dan mengubah source code aplikasi tersebut asalkan masih di bawah lisensi
yang disebutkan oleh pembuat aplikasi tersebut.
Dengan bebasnya source code tersebut didapat dan dimodifikasi, bagi sebagian orang yang
memiliki kemampuan pemrograman dapat mengubah aplikasi tersebut sesuai dengan
keinginannya.
Beberapa contoh aplikasi Open Source dalam berinternet yaitu:
- Mozilla Firefox, Merupakan web browser berbasis grafis yang sangat ampuh dengan
dukungan security yang sangat andal. Firefox dapat berjalan pada platform Linux maupun
Windows.
- Lynx, juga merupakan web browser yang hanya menampilkan web dalam mode text tanpa
grafis. Berjalan hanya pada platform Linux.
- Links, web browser berbasis text seperti halnya lynx, hanya ada pada Linux.
- Evolution, mozilla, web browser berbasis grafis.
- Kmail, merupakan email client seperti halnya Outlook Expres pada Windows, Kmail berjalan
pada platform Linux.
- Thunderbird, email client yang sangat ampuh, merupakan kerabat dari firefox, dapat berjalan
pada platform Linux maupun Windows.
- Gaim, merupakan messenger terpadu untuk yahoo, MSN, icq, yang berjalan pada Linux.
- Skype, aplikasi penyedia VoIP yang dapat berjalan pada Linux maupun Windows.
- Open ssh, merupakan tool untuk login ke komputer lain secara remote. Ssh memberikan
jaminan security yang baik dengan adanya fungsi enkripsi terhadap data yang dikirimkan.
- Nmap, netcat, tools untuk scan jaringan dengan banyak fungsi dan kegunaan.
Contoh diatas hanya sebagian kecil dari aplikasi Open Source yang ada. Ribuan lainnya dengan
task yang spesifik menunggu untuk dimanfaatkan. Aplikasi Open Source dikembangkan oleh
banyak orang di seluruh dunia, sehingga pengembangannya tidak akan berhenti, dan akan selalu
ada inovasi-inovasi baru di dalamnya.
Pengenalan Aplikasi OfficeBerbasis Open Source dengan OpenOffice.Org
Achmad FachrieAl Azhar Computer Club (ACC)
Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta Selatan
Pendahuluan
Di dalam dunia open source, ada beberapa aplikasi yang digunakan untuk mendukung dalam
melakukan pekerjaan kantor. Aplikasi perkantoran yang dikatakan bersifat open source karena
dalam penggunaannya bersifat free atau bebas digunakan tanpa keterbatasan yang menyulitkan
dalam penggunaan dan pengembangan.
Linux merupakan sistem operasi pelopor open source. Sehingga di dalamnya lahir pula aplikasi-
aplikasi lain yang bersifat open source. Dalam modul ini salah satunya akan membahas aplikasi
perkantoran bersifat open source. Dalam penggunaan dan pengembangan Linux sebagai sistem
operasi, tentu pada dasarnya memerlukan suatu environment yang mendukung penggunaannya,
atau dalam kata lain adanya sebuah window desktop. Salah satu window desktop yang sering
digunakan adalah KDE, dan dalam penggunaan dan pengembangannya memiliki aplikasi
perkantoran yang merupakan bawaan atau default dari KDE tersebut, yaitu KOffice. Di KOffice
terdapat berbagai aplikasi yang mendukung pekerjaan kantor yang mirip dengan aplikasi yang
selama ini akrab dengan kita, yaitu Microsoft Office. Tetapi KOffice memiliki keterbatasan pada
masalah kompabilitas penggunaan dengan aplikasi perkantoran lain, sehingga menyulitkan
pengguna untuk melakukan manipulasi dokumen ketika berpindah aplikasi. Oleh karena itu,
selain KOffice terdapat aplikasi perkantoran lain, yang lebih powerful dalam penggunaannya,
yaitu OpenOffice.org.
OpenOffice.org atau sering dikenal dengan OpenOffice merupakan aplikasi perkantoran yang
sering digunakan untuk membuat berbagai keperluan perkantoran, seperti word processor,
spreadsheet, presentasi dan lain-lain. Begitu lengkapnya hingga disejajarkan dengan aplikasi
perkantoran lainnya yang sangat dikenal di lingkungan Windows yaitu Microsoft Office. Pada
dasarnya aplikasi yang terdapat didalam OpenOffice ini mirip dengan aplikasi Office lain yaitu
StarOffice. Perbedaannya pada aplikasi StarOffice versi 6, lisensinya tidak free lagi. Sedangkan
aplikasi OpenOffice tetap merupakan open source. Jadi, dapat dikatakan OpenOffice ini
merupakan versi free daripada StarOffice.
Secara umum, bila OpenOffice dijalankan dengan komputer yang memiliki spesifikasi minimal,
yakni pentium 166 dengan RAM 32 MB, maka proses loading-nya akan sangat lambat.
Kelambatan proses loading tersebut dikarenakan aplikasi pada OpenOffice kebanyakan
dijalankan secara aktif, sehingga membutuhkan waktu untuk memanggil aplikasi-aplikasi di
dalam OpenOffice.
Keuntungan yang dimiliki OpenOffice adalah kompabilitas yang baik dengan aplikasi perkantoran
lain, terutama Microsoft Office. Untuk pengolah kata atau word processor seperti Ms. Word,
OpenOffice memiliki OpenOffice Writer. Selain itu untuk mengolah spreadsheet di OpenOffice
memiliki OpenOffice Calc seperti halnya Microsoft Excel. Sedangkan aplikasi untuk membuat
berupa file presentasi, OpenOffice memiliki OpenOffice Impress yang mampu membaca format
file ppt yang berasal dari Microsoft Powerpoint.
Lebih dari semua aplikasi itu, OpenOffice juga memiliki aplikasi Drawing untuk menggambar,
HTML Document untuk membuat file dokumen HTML atau webpage. Ditambah dengan aplikasi
formula untuk membuat berbagai rumus matematika serta fasilitas untuk membuat label,
business card dan lain-lain.
Berikut ini merupakan catatan kecil tentang OpenOffice :
• Low cost. OpenOffice jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan program aplikasi yang
membutuhkan lisensi dalam penggunaan setiap release-nya. Sedangkan OpenOffice
tidak perlu membayar lisensi. Kalaupun ada biaya yang harus dikeluarkan itu hanyalah
biaya dari harga keping CD, download, buku, dan biaya distribusi.
• Easy Migration. Dengan menggunakan OpenOffice setiap user dapat dengan mudah
mengkonversi format file yang dibuat sehingga dapat digunakan pada aplikasi Ms. Office.
• Better Stability. OpenOffice jauh lebih stabil dibandingkan dengan aplikasi Office lain
yang rentan dengan gangguan virus dan gangguan crash karena dijalankan pada
lingkungan aplikasi yang tertutup.
• Better Performance. Peraihan release OpenOffice jauh lebih “bersahabat”
dibandingkan aplikasi lain yang meminta tuntutan saat beralih release.
• Export to PDF. Dokumen yang telah dibuat dengan OpenOffice dapat disimpan atau di
export ke dalam format PDF, sehingga dapat dibaca dengan aplikasi Adobe Acrobat
Reader atau sejenisnya.
Aplikasi Penyesuaian File Tipe DokumenOpenOffice Writer .sxw, .sdw, .doc, .rtf, txt,
.htm/.html
Surat formal, form bisnis,
tugas sekolah, resume, koran
dan laporanOpenOffice Calc .sxc, .dbf, .xls, .sdc, .slk,
.csv, .htm/ .html
Spreadsheets, charts, tabel,
grafik, direktori personil, buku
alamat, anggaran dan
databaseOpenOffice Impress .sxi, .ppt, .sxd, .sdd Presentasi bisnis dan
akademik, presentasi web,
presentasi perkuliahan, dan
slide show.
OpenOffice Writer
OpenOffice Writer adalah suatu aplikasi pengolah kata (word processor) yang memiliki lisensi
publik atau gratis dan dikembangkan secara open source. Menulis menggunakan OpenOffice
Writer mirip dengan aplikasi word processing lainnya yang pernah digunakan atau yang sudah
ada sebelumnya. Word processor adalah seperti teks editor tetapi memiliki beberapa fasilitas
tampilan tambahan yang digunakan untuk format, desain dan cetak dokumen tanpa perlu
menghafal kode-kode tertentu. Selain itu masih banyak aplikasi word processor lainnya, misalnya
• Wordstar
• WordPerfect
• Microsoft Word
• AbiWord
Open Office Writer memiliki semua fungsi sebuah aplikasi pengolah kata seperti membuat,
mengolah, dan mengedit suatu dokumen. Yang tak kalah penting, dengan banyaknya aplikasi
word processor, OpenOffice Writer dapat membuka dan menyimpan berbagai macam dokumen
seperti yang sudah ditulis di atas. Misalnya Microsoft Office, Lotus 123, Text Macintosh, DOS,
Rict Text Format (RTF), dan sebagainya. Hal ini merupakan terobosan yang sangat berarti bagi
para pengguna sering dihadapkan masalah bagaimana bermigrasi dari dokumen satu ke
dokumen lainnya menggunakan word processor yang berbeda dengan mudah dan nyaman.
OpenOffice Writer adalah word processor yang baik dan memiliki tampilan format WYSIWYG
(What You See Is What You Get). Apa yang Anda lihat di OpenOffice Writer itulah yang
didapatkan jika mencetak dokumen. Tampilan yang dimiliki OpenOffice Writer tidak jauh berbeda
dengan aplikasi Word Processor yang dimiliki Microsoft Word.
Gambar Perbandingan Tampilan Microsoft Word dan OpenOffice Writer
Interface utama atau lembar kerja adalah area untuk mengedit dokumen (ruang putih di tengah
window). Di bagian window terdapat bermacam-macam fungsi yang dikumpulkan ke toolbars
dan dengan menu-menu tersebut kita dapat menentukan format huruf, paragraph, ukuran kertas,
perataan (text alignment) dan masih banyak lagi.
Pada OpenOffice Writer terdapat berbagai macam tampilan menu dan juga sub-sub menu
lainnya. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Untuk melakukan kustomisasi toolbar dan menu pada OpenOffice Writer dapat dilakukan dengan
melakukan :
• cara pilih menu View > Toolbars > Customize. Setelah itu akan keluar jendela
Customize Toolbars
• Cara kedua adalah pilih menu Tools > Configure. Menu ini juga dapat digunakan
untuk kustomisasi menu.
• Cara yang terakhir adalah klik kanan pada Toolbar > Customize atau Configure.
Setelah itu akan muncul gambar tampilan seperti pada gambar berikut ini.
Untuk menambahkan atau menghilangkan menu yang diinginkan, klik command Add--> atau <--Remove. Jika sudah sesuai dengan yang diinginkan, klik OK.
Salah satu kelebihan penggunaan OpenOffice Writer adalah sistem yang membuat pengguna
tidak perlu menulis lagi kata yang sudah ditulis. Secara otomatis OpenOffice Writer akan men-
scan setiap kata yang akan diketik. Jika kata tersebut mempunyai kesamaan dengan kata
sebelumnya, maka OpenOffice akan menampilkannya.
OpenOffice Calc
Dari perusahaan sampai dengan ke rumah-rumah, para profesional akan menggunakan
spreadsheets untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaannya, terutama dalam hal catatan,
membuat chart bisnis dan memanipulasi data. OpenOffice Calc adalah software spreadsheets
yang memungkinkan untuk melakukan input dan manipulasi sel data (data cells) yang
terorganisasi dalam baris dan kolom, membuat daftar, memelihara record, dan menganalisa data.
Sebuah sel adalah pengisi untuk bagian individu dari data, seperti kuantitas, label atau formula
matematika.
Beberapa program pengolah spreadsheet yang sejenis dengan OpenOffice Calc adalah :
• StarCalc
• Lotus 123
• Quatro Pro
• SuperCalc
• Microsoft Excel
Bila sudah menguasai salah satu program spreadsheet, maka tidaklah sulit untuk dapat
menggunakan program spreadsheet lainnya,. Karena sifat dan karakteristik perintah-perintah
pada program Spreadsheet hampir sama.
Pada saat membuka spreadsheet baru akan disediakan 3 sheets, Sheet1, Sheet2, Sheet3,
dengan minimal 1 sheet dan dapat menambah atau mengurangi sheet yang ada. Setiap sheet
terdiri dari 256 kolom, yakni kolom A sampai dengan kolom IV dan 32.000 baris.
Ada beberapa istilah dalam penggunaan OpenOffice Calc. Istilah-istilah tersebut adalah :
Istilah KeteranganUntitled1 Nama file standard OpenOffice Calc yang bisa diganti saat Save fileSheet1 Lembar kerja ke-1 dalam sebuah file, nama sheet ini bisa diganti sesuai
dengan keinginan pengguna.Cell Pertemuan antara 1 baris dan 1 kolomPointer Tempat mengetikkan data pada cell yang aktif
Pemasukkan Data
Seperti yang telah ditulis pada tabel. Dalam OpenOffice Calc terdapat layar tampak kotak yang
disebut cells. Sebuah cell merupakan elemen dasar dari worksheet. Setiap cell memiliki address yang diuraikan oleh huruf dari kolom dan angka dari baris di mana cell berada. Addresses ditulis
dalam bentuk A2, B16...
Klik pada sebuah cell di layar. Perhatikan kotak hitam dan berbayang abu-abu yang lebih gelap
pada label kolom dan baris.Kotak hitam mengidentifikasikan cell yang aktif (active cell), atau
letak hasil ketikkan. Sebuah cell dapat terdiri dari text, numbers (angka) atau rumus-rumus
(formulas).
Menggunakan Rumus-Rumus (Formulas)
Beberapa hal penting mengenai rumus adalah :
• Setiap rumus diawali dengan = (tanda sama dengan). Rumus dapat diberikan langsung dalam
bentuk ekspresi matematik
• Hasil dari rumus akan ditampilkan pada cell di mana rumus berada Formula Bar berisi
• Function AutoPilot
• Sum
• Equal Sign
Function AutoPilot akan memandu anda dalam membuat rumus.
Contoh untuk memasukkan rumus:
1. Klik pada A1 untuk mengaktifkan cell
2. Kerik 12.5 dan tekan Enter
3. Ketik 23 dan tekan Enter (A2 adalah active cell)
4. Ketik 1000 dan tekan Enter (A3 adalah active cell)
5. Ketik = (A4 adalah active cell)
6. Klik pada A1
7. Ketik +
8. Klik pada A2
9. Ketik +
10. Klik pada A3
11. Tekan Enter (Hasil: 1035.5)
Rumus tersebut baik digunakan untuk menambahkan tiga cell, namun bagaimana jika
menambahkan 200 cell? Hal ini dapat terselesaikan dengan menggunakan fungsi-fungsi
(functions). Fungsi (functions) merupakan rutin computer, atau program mini yang
menyederhanakan operasi-operasi. Berikut contohnya:
1. Klik A4
2. Ketik =SUM(
3. Klik A1 dan drag down hingga cell A3 (gunakan LMB ke bawah)
4. Ketik ) dan tekan Enter
Cara mudah menggunakan fungsi SUM:
1. Klik A4
2. Klik Σ di sebelah kiri Input Line (Simbol matematis untuk SUM.)
3. Klik green check mark
Tombol Σ secara otomatis menggunakan seluruh cells di atas active cell.
Fungsi SUM merupakan funsi yang paling sering digunakan pada spreadsheets. A1:A3 disebut
cell range. Ini menggambarkan "from A1 to A3". Ada ratusan fungsi lainnya yang tersedia dan
dapat diakses melalui:
11. Klik Help > Contents
12. Klik tab Contents
13. Klik ganda pada ikon Spreadsheets book
14. Klik ganda pada ikon Functions Types and Operators book
15. Klik ganda Mathematical Functions
16. klik pada link SUM pada bagian atas daftar.
OpenOffice Impress
OpenOffice Impress merupakan aplikasi OpenOffice adalah salah satu paket yang terdapat dala,
OpenOffice suite yang dapat digunakan untuk membuat slide presentasi dan dokumen HTML.
Misalnya presentasi rencana proyek, produk, strategi marketing, akademis dan lain sebagainya.
Jika kita membandingkan dengan produk Microsoft Office, Open Office Impress lebih kurang
sama fungsinya dengan Microsoft Power Point.
Jika Anda pengguna Microsoft Power Point sejati, tentu tidak akan susah bagi Anda untuk
menggunakan aplikasi Impress ini. Meskipun ada perbedaan dalam beberapa feature namun
dalam pembuatan sebuah presentasi pada umumnya (tanpa menggunakan feature tambahan
untuk expert presentation) tidaklah ada perbedaan.
Dalam penggunaan OpenOffice Impress ini, pada awalnya akan muncul window menu autopilot
presentation yang menyedikan tiga buah pilihan pembuatan slide, yaitu :
• Empty presentation. Digunakan untuk membuat slide presentasi kreasi sendiri
berdasarkan desain dan efek yang sudah ditentukan di dalam OpenOffice Impress.
• From template. Untuk membuat slide presentasi berdasarkan template OpenOffice
Impress.
• Open Existing presentation. Untuk membuka slide presentasi yang sudah pernah
disimpan sebelumnya.
Gambar 1. Pemilihan tipe presentasi
Kemudian pilih tombol next untuk menuju fasilitas wizard selanjutnya atau klik tombol
create untuk langsung menuju proses penulisan materi presentasi. Gambar di bawah ini
adalah contoh halaman wizard selanjutnya.
Saat kita membuat presentasi, setiap slide akan diberi 5 halaman tambahan dengan fungsi
tersendiri. Kelima halaman tersebut antara lain :
Normal : Halaman untuk menulis presentasi
Outline : Halaman yang berfungsi sebagai indeks tiap slide. Berisi tentang content slide
yang berada di halaman normal.
Notes : Halaman untuk menambahkan note (catatan) pada tiap slide. Catatan ini
berfungi sebagai penjelasan tambahan dari slide yang kita buat.
Handout : Halaman ini untuk mengatur tampilan slide jika presentasi akan dicetak menjadi
bentuk buku.
Slide sorter : Halaman ini untuk mengatur urutan dari slide yang akan ditampilkan
Saat ini aplikasi pembantu pembuatan presentasi yang sering digunakan adalah Microsoft Power
Point. Namun Open Office Impress adalah solusi alternatif kita dalam membuat presentasi
dengan aplikasi yang murah (gratis) dengan fasilitas serta kegunaan sama seperti Microsoft
Power Point.
Presentasi yang kita hadirkan menjadi tetap menarik karena Open Office Impress juga
menyediakan berbagai animasi alide dan efek-efek lainnya. Selain itu Impress menawarkan
fleksibilitas dalam pengisian content seperti pembuatan diagram, spreadsheet, dsb.
Impress juga memberikan kemudahan dalam file transition seperti fasilitas pengubahan
bentuk slide menjadi buku (handout), menjadi berkas e-mail, dokumen pdf, dsb. Dari sisi
keamanan Impress juga menyediakan fasilitas pemberian password untuk file presentasi yang
kita buat.
Penilaian secara menyeluruh dari pemakaian Impress dengan latar belakang MS Power
Point adalah mudah. Maka jika Anda sudah terbiasa menciptakan presentasi menggunakan MS
Power Point, pilihan berpindah menggunakan Impress sangatlah besar, karena dari sisi
kemudahan dan kemiripan kedua aplikasi tersebut.