modul rational rose

16
MODUL PRAKTIKUM MODUL PRAKTIKUM MODUL PRAKTIKUM MODUL PRAKTIKUM ANALI ANALI ANALI ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTAS SA DAN PERANCANGAN BERORIENTAS SA DAN PERANCANGAN BERORIENTAS SA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK I OBJEK I OBJEK I OBJEK MENGGUNAKAN RATIONAL ROSE MENGGUNAKAN RATIONAL ROSE MENGGUNAKAN RATIONAL ROSE MENGGUNAKAN RATIONAL ROSE FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG UNIVERSITAS SEMARANG UNIVERSITAS SEMARANG UNIVERSITAS SEMARANG TAHUN 2007 TAHUN 2007 TAHUN 2007 TAHUN 2007

Upload: osmoko

Post on 26-Nov-2015

210 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Modul Rational Rose

TRANSCRIPT

  • MODUL PRAKTIKUMMODUL PRAKTIKUMMODUL PRAKTIKUMMODUL PRAKTIKUM

    ANALIANALIANALIANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASSA DAN PERANCANGAN BERORIENTASSA DAN PERANCANGAN BERORIENTASSA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEKI OBJEKI OBJEKI OBJEK

    MENGGUNAKAN RATIONAL ROSEMENGGUNAKAN RATIONAL ROSEMENGGUNAKAN RATIONAL ROSEMENGGUNAKAN RATIONAL ROSE

    FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASIFAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASIFAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASIFAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS SEMARANGUNIVERSITAS SEMARANGUNIVERSITAS SEMARANGUNIVERSITAS SEMARANG

    TAHUN 2007TAHUN 2007TAHUN 2007TAHUN 2007

  • 1. PENDAHULUAN

    Rational Rose adalah tools pemodelan visual untuk pengembangan sistem berbasis objek yang sangat handal untuk digunakan sebagai bantuan bagi para pengembang dalam melakukan analisis dan perancangan sistem Rational Rose dipergunakan untuk melakukan pemodelan sistem sebelum pengembang menulis kode-kode dalam bahasa pemrograman tertentu Rational Rose mendukung pemodelan bisnis, yang membantu para pengembang untuk memahami sistem secara komprehensif. Rational Rose juga membantu analisis sistem dengan cara pengembang membuat diagram use case untuk melihat fungsionalitas sistem secara keseluruhan sesuai dengan harapan dan keinginan pengguna.

    Dalam Rational Rose, pemodelan adalah cara melihat sistem dari berbagai sudut pandang. Ia mencakup semua diagram yang dikenal dalam UML (Unified Modelling Language), aktor-aktor yang terlibat dalam sistem, use case, objek-objek, kelas-kelas, komponen-komponen, serta simpul-simpul penyebaran (deployment node) Model juga mendeskripsikan rincian yang diperlukan sistem dan bagaimana ia akan bekerja sehingga para pengembang dapat menggunakan model itu sebagai blue print untuk sistem yang akan dikembangkan Rational Rose juga memungkinkan pengembang untuk mendokumentasikan kegiatan-kegiatannya.

    Panduan Singkat Rational Rose ini ditujukan untuk pembaca yang sudah memiliki pengetahuan tentang UML (Unified Modelling Languange)

    2. LANGKAH PERTAMA DALAM RATIONAL ROSE

    Untuk membuat fiie Rational Rose, buka aplikasi Rational Rose sehingga anda akan dihadapkan pada beberapa pilihan seperti pada gambar 1, contohnya jdk - 12, jdk 116, jenterprise, jfc 11, Oracle Database. Rational Unified Process (RUP) VB6 Standard serta model-model yang lain. Model-model ini merupakan pilihan apakah ingin membuat file Rational Rose yang mengandung komponen Java, Visual Basic atau Visual C++. Hal ini dibutuhkan ketika nanti akan melakukan generate code (membuat contoh code) dari design yang telah dibuat

    Gambar. 1 Tampilan Awal dan Framework Wizard

  • Rational Unified Proses (RUP) merupakan pilihan yang tepat untuk membuat suatu design yang lengkap dengan cara mudah karena model ini merupakan template, sehingga kita dapat langsung melakukan perubahan dengan mengganti use case, actors class diagram yang telah ada pada template RUP.

    Namun jika anda tidak ingin memilih salah satu dari model-model di atas ada dapat menekan tombol cancel, sehingga akan didapatkan tampilan seperti berikut ini:

    Gambar 2. Menu Awal Rational Rose

    Di dalam menu awal tersebut terdapat 5 komponen berupa window, yaitu:

    1. Browser, membantu pengguna untuk berpindah secara cepat antar view/ folder maupun antar elemen. Di dalamnya tersedia 4 folder View, yaitu: a. Use Case View, folder yang digunakan untuk membuat use case diagram atau folder

    untuk proses analisis. b. Lagical View, folder yang digunakan untuk membuat sequence diagram dan class

    diagram, atau folder untuk proses desain. c. Component View, folder yang digunakan untuk membuat component diagram dari

    software modul yang akan dibangun yang menunjukkan hubungan antar komponen, atau folder untuk proses pemrograman.

    d. Deployment View, folder yang digunakan untuk membuat deployment diagram dari komponen yang siap diinstalasi atau didistribusikan, atau folder untuk implementasi.

    Beberapa operasi dapat dilakukan dalam browser window ini adalah menambah elemen, menugasi elemen, memindah elemen, menggandakan elemen dan menghapus elemen.

    Browser

    Document Window

    Log Window

    Diagram Toolbar

    Diagram Window

  • 2. Diagram Window, digunakan untuk membuat diagram baru dan mengubah diagram yang sudah ada. Notasi untuk mengisi diagram window bisa diambil dari diagram toolbar, dan elemennya bisa di-drag and drop dari browser.

    3. Diagram Toolbar, tersusun dari beberapa notasi yang digunakan untuk membuat diagram. Diagram toolbar ini menjadi aktif hanya bila diagram window digunakan.

    4. Documentation Window, digunakan untuk melihat, menambah dan memodifikasi deskripsi teks untuk item yang dipilih dari browser maupun diagram. Altenatif dari Documentation Window adalah textbox Documentation dalam elemen Specification.

    5. Log Window, menampilkan file/ folder yang sukses/ gagal dibuka saat membuka model, dan menampilkan error yang terjadi selama berinteraksi dengan Rational Rose.

    Untuk mempersonalisasikan isi dan tampilan dari Rational Rose disediakan menu option untuk mengubah-ubah seting sesuai dengan kenyamanan pengguna.

    Gambar 3. Menu Option untuk Memformat Tampilan dan Isi Diagram

    3. MEMBUAT USE CASE DIAGRAM

    Use case diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan proses atau sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti: Actor, Use Case, Undirectional Association, Generalization.

    3.1. Actor Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subjek (pelaku) dalam suatu proses.

    3.2. Use Case Use case adalah proses-proses yang terjadi dalam suatu software. Use case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang Actor.

  • 3.3 Relasi Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan use case. Relasi-relasi tersebut dapat dibagi menjadi : Undirectional Association Generalization Dependency

    Untuk membuat use case diagram Buka folder Use Case View. Fokuskan kursor pada folder tersebut Klik kanan mouse dan pilih new

    o Pilih Package untuk membuat folder o Pilih Use Case Diagram untuk

    membuat Use Case Diagram yang menampilkan hubungan actor dan use case

    o Pilih Actor untuk untuk membuat Actor o Pilih Use Case untuk membuat Use

    Case

    Gambar 4. Menu di dalam Use Case View Buat Actor dengan nama Penjaga Rental Buat Use Case dengan nama

    o Menerima Pendaftaran o Menerima Sewaan o Menerima Pengembalian Sewaan

    Buat Use Case Diagram dengan nama Penyewaan VCD Setelah notasi dan nama item terbentuk, selanjutnya buat informasi lebih lanjut

    pada masing-masing item dengan cara klik ganda pada item atau menaruh kursor pada item lalu klik mouse kanan dan pilih Open Specification seperti gambar 5.

    Gambar 5. Notasi dan di dalam Use Case View

  • Untuk membuat use case diagram seperti gambar 5, Lakukan double klik pada use case diagram Penyewaan VCD hingga diagram window aktif.

    Lakukan drag and drop untuk actor dan use case ke diagram window Dari toolbar pilih Uni-directional Association, arahkan kursor bermula dari actor

    dan berakhir pada use case sehingga hasilnya seperti gambar 6.

    Gambar 6. Contoh Use Case Diagram

    Apabila diagram window untuk kanvas use case diagram aktif, maka menu toolbarnya akan tampil seperti gambar 7 berikut ini.

    Gambar 7. Menu toolbar pada Use Case Diagram

    Berikut ini penjelasan menu-menu yang ada pada use case diagram. Perhatikan menu yang ada di sebelah kiri kanvas use case diagram 1. Menu no 1 adalah textbox untuk menulis di kanvas 2. Menu no 2 adalah Notes: catatan untuk komentar dari suatu use case atau actor. 3. Menu no 3 line untuk menghubungkan notes dengan komponen yang akan

    diberikan komentar. 4. Menu no 4 untuk membuat suatu package. 5. Menu no 5 untuk membuat suatu use case 6. Menu no 6 untuk membuat suatu actor. 7. Menu no 7 adalah undirectional association untuk menghubungkan actor dengan

    use case. 8. Menu no 8 adalah dependencies line 9. Menu no 9 adalah relasi untuk generalisasi.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

  • Latihan: Buatlah Use Case Diagram seperti di bawah ini, dan simpan dengan nama Bank.mdl

    Gambar 8. Latihan Use Case Diagram

    4. MEMBUAT CLASS DIAGRAM

    Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut yang melekat pada class tersebut. Sebelum membuat class diagram, terlebih dahulu harus dibuat class-class yang diperlukan untuk sistem tersebut. Berikut ini langkah-langkah untuk membuat class:

    1. Membuat package terlebih dahulu yaitu package design model (hal ini bersifat optional) tapi lebih baik class-class dimasukkan ke dalam suatu package yaitu package design model agar lebih terstruktur.

    2. Membuat class dengan cara klik kanan pada package design model New Class, lihat pada gambar 9 di bawah.

    Gambar 9. Memulai Class Diagram

  • 3. Kemudian atur operasi dan atribut dari class yang bersangkutan dengan cara klik kanan open specification atau double klik pada class sehingga akan muncul properties seperti berikut ini:

    Gambar 10. Class Specification

    Untuk menambahkan atribut dari suatu kelas lakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Dari menu Class Specification, pilih tab Attribut. b. Pada textbox, klik kanan mouse dan pilih insert c. DI baris yang ditambahkan pada kolom Name, tuliskan nama attribut dan kolom type

    pilih tipe datanya (untuk pindah kolom gunakan tombol Tab). d. Ulangi langkah b dan c untuk menambahkan atribut lainnya e. Pilih Apply dan OK untuk menutup Class Specification.

    4. Setelah class-class sudah terbentuk dan propertiesnya sudah diatur, langkah selanjutnya adalah menarik class-class yang sudah dibuat ke dalam class diagram yang ada di sebelah kanan dan membuat relasi antar class dari class-class yang ada. a. Untuk membuat hubungan antar class, pilih Unidirectional Assosiation dari diagram

    toolbar b. Klik awal di class pertama dan klik akhir di class kedua. c. Klik kanan mouse di atas garis Assosiation tersebut, sehingga akan tampil menu

    perintah seperti gambar 11 d. Pilih perintah yang sesuai untuk menambah informasi pada asosiasi ini. (Role Name

    untuk memberi nama peran dari masing-masing class, Pilih Multiplicity untuk memilih jumlah obyek yang bisa dihubungkan dengan satu obyek lawannya, Pilih Navigable bila ingin mengubah navigasi yang tadi dibuat berupa unidirectional navigation dan lain-lain.

    Gambar 11 Menu Assosiation

  • Bentuk class diagram yang sudah diisi dapat dilihat seperti pada gambar 12 dibawah ini:

    Gambar 12. Contoh Class Diagram

    5. MEMBUAT SEQUENCE DIAGRAM

    Sequence diagram merupakan interaksi antara objek-objek dalam suatu sistem dan terjadi komunikasi yang berupa pesan (message) serta parameter waktu.

    Untuk membuat sequence diagram, berikut langkah-langkahnya: 1. Buka folder Logical View. 2. Fokuskan kursor pada folder ter-sebut dan klik kanak mouse pilih New. 3. Pilih Squence Diagram untuk membuat diagram baru. 4. Elemen New Diagram tinggal diganti menjadi nama diagram sesuai dengan yang akan

    dibuat. 5. Buat Boundary class PendaftaranFrm, control class PendaftaranMgr, dan entity class

    Pelanggan, termasuk tentukan propertinya 6. Lakukan drag and drop elemen - element tersebut dari browser ke diagram window. 7. Buatlah hubungan antar objek, pilih Object Message dari diagram Toolbar, dan klik awal

    di lifeline bawah Actor Penjaga Rental dan klik akhir di lifeline bawah boundary class PendaftaranFrm, hingga terbentuk garis interaction.

    8. Klik di atas garis interaction sehingga akan tampil menu perintah seperti gambar 13, lalu pilih untuk menambah operasi baru.

  • Gambar 13. Menu new operation

    9. Isi Name dengan nama operasi dan Return Type dengan tipe data untuk informasi yang dikembalikan oleh operasi bila ada.

    10. Lanjutkan interaction antar class yang ada sesuai dengan yang diamanatkan dalam use case specification.

    Gambar 14. Contoh Sequence Diagram 6.

    6. MEMBUAT ACTIVITY DIAGRAM

    Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi mulai aktivitas dimulai sampai aktivitas berhenti. Activity diagram ini mirip dengan flowchart diagram. Untuk membuat activity diagram klik kanan pada design model kemudian klik new activity diagram. Berikut ini adalah contoh dari activity diagram:

  • Gambar 15. Contoh Activity Diagram

    7. MEMBUAT STATECHART DIAGRAM

    Statechart Diagram merupakan diagram yang menggambarkan perubahan State dari state yang satu ke state lainnya. Untuk membuat statechart diagram hamper sama dengan membuat activity diagram yaitu: klik kanan pada Package design model kemudian pilih New Statechart Diagram. Contoh statechart diagram adalah seperti di bawah ini:

    Gambar 16. Gontoh Statechart Diagram

    8. MEMBUAT COMPONENT DIAGRAM

    Component diagrams digunakan untuk menggambarkan organisasi dan ketergantungan komponen-komponen software sistem. Diagaram ini dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana kode pemrograman dibagi menjadi modul-modul. Contah Component Diagram adalah seperti di bawah ini:

    Gambar 17. Contoh Component Diagram

  • 9. MEMBUAT DEPLOYMENT DIAGRAM

    Deployment diagrams mendeskripsikan arsitektur fisik dalam istilah "node" untuk hardware dan software dalam sistem. Diagram ini menggambarkan konfigurasi komponen-komponen software run time, prosesor, dan peralatan yang membentuk arsitektur sistem. Contoh Deployment diagram adalah seperti di bawah ini:

    Gambar 18. Contoh Deployment Diagram

    10. GENERATE DATA MODEL KE VISUAL BASIC CODE

    Untuk melakukan Generating Code ke Visual basic code ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu:

    A. Melakukan Component Assignmet Tool Component Assignment tool berfungsi untuk mengubah unsigned class ke dalam class-class yang termasuk dalam suatu bahasa Visual Basic. Untuk melakukan Component Assignment tool klik Tool kemudian Visual Basic Component Assignment Tool (Lihat Gambar 19 dibawah).

    Gambar 19. Component Assignment Tool

  • Setelah klik Component Assignment tool maka akan muncul pengaturan seperti pada gambar 20 di bawah. Langkah selanjutnya adalah klik Unsigned class kemudian akan terlihat class-class yang belum diassignment.

    Setelah klik pada class tersebut dan tarik (drag) ke visual basic yang ada di sebelah kiri, lakukan hal ini untuk semua class-class yang ada pada unsigned class (lihat gambar 20).

    Setelah class di drag maka pada menu visual basic kiri akan keluar menu project 1 pastikan bahwa class-class yang lainnya di drag pada project 1 bukan pada visual basic karena akan menghasilkan project baru (lihat gambar 21).

    Gambar 20. Component Assignment Tool #1

    Gambar 21. Component Assignment Tool #2

    Setelah semua class di assign ke project 1 kemudian klik ok.

  • B. langkah setelah melakukan assignment tool adalah mengubah stereotype pada properties class specification menjadi Form jika class tersebut dijadikan suatu form, atau jika suatu class akan dijadikan class module maka ubah stereotype class-nya menjadi class module (lihat gambar 22).

    Gambar 22. Class Module

    C. Langkah terakhir dari generating code ini adalah melakukan update code, berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan update code:

    Klik pada tools Visual Basic kemudian updae code (lihat gambar 23). Setelah form code update tool muncul kemudian klik next, setelah itu akan muncul project visual basic yang akan degenerate, beri tanda check pada project 1 kemudian klik next (lihat gambar 24).

    - langkah update code yang terakhir adalah Finish, klik finish maka code visual basic akan langsung degenerate (lihat gambar 31).

    Gambar 23. Code Update Tool-Welcome

  • Gambar 24. Code Update Tool Select Components and Classes

    Gambar 25. Code Update Tool-Finish

    D. Setelah tombol Finish di Klik maka code visual basic akan langsung digenerate tapi sebelumnya Rational rose akan meminta konfirmasi penyimpanan file, simpanlah file rational yang baru dengan nama baru kemudian close form update code, contah hasil code visual basic dapat dilihat pada gambar 26 dibawah.

  • Gambar 26. Hasil Code Visual Basic

    11. DAFTAR PUSTAKA

    a. Alan Dennis, Barbara Haley Wixom, David Tegarden, System Analysis and Design An Object-Oriented Approach with UML, John Wiley & Sons Inc, 2002.

    b. Ahmad Hoirrul Basori, Tutorial Rational Rose, www.ilmukomputer,com. c. Adi Nugroho, Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek, Informatika,

    2005 d. Julius Hermawan, Analisa Desain & Pemrograman Berorientasi Obyek dengan

    UML dan Visual Basic.Net, Andi, 2004 e. Martin Fowler, UML Distilled Edisi 3, Andi, 2005