modul prak fermentasi 11
TRANSCRIPT
Lembar kerja praktikum
TEKNOLOGI FERMENTASI
Disusun Oleh :
Ir. Syarifah Rohaya, M.P.
Dewi Yunita, S.TP.,M.Res.
Santi Noviasari, S.TP.
PRAKTIKAN
Nama :
NIM :
Kelompok :
Kelas :
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2010
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
I. TEMPE
A. PENDAHULUAN
Tempe merupakan makanan tradisoanal Indonesia hasil fermentasi oleh kapang
dengan substrat yang umum dipakai adalah kacang kedelai. Tempe merupakan makanan yang
mempunyai cita rasa dan bau yang khas yang lebih enak dari kedelai mentah. Selain itu,
tempe mempunyai nilai cerna yang lebih tinggi serta kandungan vitamin B dan kandungan
mineral khususnya phosphor dan kalsium.
Ada bermacam-macam tempe yang dihasilkan secara tradisonal dengan bahan yang
berbeda-beda, antara lain: tempe bongkrek, tempe kedelai, dan tempe gembus. Karena bahan
dasar yang digunakan berbeda-beda, maka jenis mikroba yang aktif melakukan fermentasi
juga berbeda-beda.
Pada pembuatan tempe umumnya jenis kapang yang tumbuh / aktif adalah dari
golongan Rhizopus sp. Dari genus Rhizopus ini yang baik untuk melakukan fermentasi adalah
Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Adapun pertumbuhan kapang selama proses
fermentasi tempe dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain: oksigen, uap, air, suhu, dan
pH.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui cara fermentasi kedelai menjadi tempe dan mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi selama proses fermentasi.
C. TEORI (minimal 3 literatur)
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat:
Kompor
Panci+sendok pengaduk
Paku paying + lilin 1 buah
Tampah bamboo/saringan
Timbangan
2. Bahan-bahan:
Kedelai 500gr
Ragi tempe (laru) 10gr
Kertas Koran 2 lbr
Pembungkus plastik ukuran 1/4kg (bening) 10 lbr
Daun pisang 1 pelepah
E. CARA KERJA
1. Kedelai dipilh yang bermutu baik. Bersihkan dari kerikil, ranting, biji busuk, dan
kotoran lainnya, kemudian dicuci dengan air bersih.
2. Setelah bersih, kedelai direbus selama 45 menit. Kemudian air rebusnya dibuang dan
diganti dengan air baru sampai kedelai terendam dan dibiarkan selama 1 malam (±12
jam).
3. Setelah perendama semalam airnya dibuang. Lalu diberikan air baru sambil
kacangnya diremass-remas hingga kulit ari terkupas dan dibuang (usahakan biji
kedelai terbelah dua).
4. Kedelai yang telah terkelupas kulit arinya direbus lagi dengan air baru dan bersih
sampai mendidih selama 30 menit (sampai lunak dan tidak hancur). Kemudian
rebusan kedelai ditiriskan pada tampah atau saringan.
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
5. Setelah rebusan kedelai agak dingin, dihamparkan dengan merata pada kertas Koran.
Setelah dingin, taburkan ragi tempe untuk setiap 500gr kedelai masing-masing 1,0gr;
1,5gr; dan 2gr, kemudian aduk sampai merata.
6. Kedelai yang sudah tercanpur rata dibungkus dengan plastic yang telah ditusuk-tusuk
terlebih dahulu dengan paku (berat ± 100gr). Lakukan pula pembungkusan dengan
daun pisang.
7. Simpan dan ingkubasi bungkusan ditempat yang teduh pada suhu ruang selama 2 hari
(48 jam).
8. Amati perubahan-perubahan yang terjadi pada kedelai selama fermentasi pada hari
pertama dan hari kedua. Meliputi : aroma, penempakan, ada tidaknya kontaminan
pada produk, tekstur dan warna.
F. HASIL PENGAMATAN
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui,
Asisten
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
II. TAPE
A. PENDAHULUAN
Tape adalah salah satu bahan makanan hasil fermentasi denga bahan dasar hasil
pertanian yang banyak mengandung karbohidarat. Bahan-bahan hasil pertanian yang sering
dipakai sebagai bahan dasar pembuatan tape adalah beras ketan (Oryzasativa glutinosa) dan
singkong (Manihot uttilissima).
Pada permulaan proses fermentasi , karbohidrat dihidrolisa menjadi gula-gula
sederhana oleh enzim yang dikeluarkan oleh mikroba. Gula-gula teresbut difermentasi
menjadi alcohol dan asam-asam organik dalam jumlah yang banyak sehingga tape akan
berasa sangant asam.
Khamir yang digunakan dalam pembuatan tape adalah ragi pasar yang terdiri dari
bermacam-macam jenis, salah satunya adalah Saccharomyces sp.
B. TUJUAN
Untuk mempelajari fermentasi alkohol dari tape degan bahan dasar hasil pertanian
sumber karbohidrat dan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi selama proses
fermentasi.
C. TEORI (minimal 3 literatur)
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat :
Kompor
Panci + sendok pengaduk
Daun pisang
Timbangan
Wadah ukuran sedang + tutup 2 buah
2. Bahan-bahan :
Beras ketan hitam, beras ketan putih & beras putih (masing-masing 300 gr)
Singkong/ubi kayu 500 gr
Ragi tape 10 gr
Tepung gula 50 gr
Kain pembungkus wadah 2 lbr
E. CARA KERJA
Fermentasi Beras
1. Timbang masing-masing sebanyak 250gr beras ketan (hitam atau putih) dan beras
puih, lalu cuci hingga bersih dan tiriskan.
2. Selanjutnya siram dengan air baru dalam panic hingga terendam dan masak
samapi air terserap habis.
3. Kukus berass yang sudah masak selama ± 30 menit sambil dibalik-balik hingga
matang merata.
4. Dinginkan. Kemudian masing-masing beras yang sudah matang tersebut dibagi
kedalam 2 wadah dengan berta yang sama (150gr) ditaburi ragi tape sebanyak 2,0
gr atau 2,5 gr lalu diaduk rata.
5. Pada wadah 2, beri perlakuan dengan cara menaburkan tepung gula sebanyak ± 10
gr secara merata.
6. Bahan-bahan yang telah diberi ragi tersebut dimasukkan kedalam wadah yang
telah dilapisi daun pisang. Kemudian tutup rapat dan bungkus dengan kain.
7. Inkubasi pada suhu rang ditemapt yang tertutup selama ± 2 hari.
8. Lakukan pengamatan dan catat semua perubahan yang terjadi. Meliputi; rasa,
aroma, penempakan, ada tidaknya kontaminan pada produk, tekstur dan warna.
Fermentasi singkong/ubi kayu
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
1. Singkong sebanyak 500gr dikupas kulitnya dan cuci bersih.
2. Rebus singkong atau ubi kayu hingga menjadi lunak (tidak hancur).
3. Tiriskan dan dinginkan. Kemudian singkong dibelah menjadi dua.
4. Singkong rebus ini kemudian dibagi menjadi 2 wadah dengan berat ynag sama
(250gr), lalu taburka ragi sebanyak 2,0 gr atau 2,5 gr secara merata.
5. Pada wadah 2, beri perlakukan dengan cara menaburkan tepung gula sebanyak ±
10 gr secara merata.
6. Bahan dimasukkan kedalam wadah yang telah dilapisi daun pisang. Kemudian
ditutup rapat dan dibungkus denagn kain, lalu diinkubasi pada suhu ruang
ditempat yang tertutup selama ± 2 hari.
7. Lakukan pengamatan dan catat segala perubahan yang terjadi. Meliputi : rasa,
aroma, penampakan, ada tidaknya kontaminan pada produk, tekstur dan warna.
F. HASIL PENGAMATAN
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui,
Asisten
III. PEMBUATAN BIAKAN MURNI (STARTER) NATA
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
A. PENDAHULUAN
Biakan murni Acetobacter xylinum belum tentu mudah diperoleh disetip daerah. Jika
kita hanya mengandalkan biakan murniyang sudah jadi tentu akan menghambat pekarjaan.
Padahal, biakan murni Acetobacter xylinum bias dibuat sendiri.
Bahan yang diperlukan adalah buah nenas ynag sydah matang 6 kg, air bersih 3 liter,
dan gula pasir 1 kg. perlatan yang diperlukan adalah pisau stainless, parutan atau blender,
timabngan, wadah plastic, botol jar, kertas Koran bekas dan karet, serta ruang ingkubasi.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui sumber dan cara pembuatan biakan murni dari bahan pangan untuk
pembuatan produk fermentasi seperti nata de coco.
C. TEORI ( minimal 3 literatur)
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat :
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
Kompor
panci + sendok pengaduk
wadah plastic (baskom)
parutan / blender
saringn plastic
pisau stainlesstel
gelass ukur 1 liter
timbangan analitik
ruang inkubasi
botol
2. bahan-bahan :
kertas Koran
karet
kain saring/ kain blacu
nenas 1 kg
gula pasir 167 gr
air bersih ½ liter
E. CARA KERJA
1. Kupas buah nenas, lalu cuci dengan air bersih. Potong kecil-kecil, dengan ukuran
2x2 cm atau 1x1 cm.
2. Hancurkan buah nenas dengan menggunakan blender. Bias juga buah nenas yang
masih utuh diparut.
3. Perass hancuran buah nenas hingga sari buahnya habis.
4. Campur air perasan memass dengan air dan gula, aduk hingga semua bahan
tercampur rata, lalu rebus.
5. Masukkan bahan biakan tadi kadalam botol jar yang sudah disterilkan, lalu tutup
dengan kertas Koran dan ikat dengan karet.
6. Biarkan botol-botol yang berisi bahan biakan didalam ruan fermentasi selama satu
minggu.
7. Setelah satu minggu akan terbentuk lapisan tipis yang bewarna putih. Lapisan ini
yang dinamakan Acetobacter xylinum.
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
F. HASIL PENGAMATAN
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui,
Asisten
IV. NATA
A. PENDAHULUAN
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
Nata merupakan sejenis makanan mirip agar-agar yang kekerasannya mendekati
kekerasan kolang-kaling. Nata biasanya disajikan dalam bentuk minuman segar atau
campuran buah-buahan (Coktail).
Nata dihasilkan dari aktivitas bakteri Acetobacter sp. Seperti Acetobacter xylinum,
dan lain-lain. Pada medium air kelapa, ataupun medium air lainnya yang mengandung
sumber karbohidrat. Pemberian nama nata disesuaikan dengan jenis medium yang digunakan,
seperti nata de coco dari air kelapa, nata de pina dari sari nenas, nata de banana skin dari sari
kulit pisang, dan nata de soya dari air limbah tahu.
Bakteri nata berkembang pada media yang mengandung gula, kemudian akan
mengubah gula menjadi selulosa. Agar bakteri ini dapat berkembang dengan baik maka harus
ditambahkan nutrisi dari luar, seperti gula yang merupakan sumber karbohidrat, urea sebagai
sumber nitrogen, dan sebagainya. Kondisi lingkungan seperti pH, suhu, dan lama fermentasi
juga mempengaruhi pertumbuhan bakteri tersebut dalam pembentukan lapisan nata.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui proses pembuatan nata dari air kelapa dan medium lainnya serta
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan nata tersebut.
C. TEORI (minimal 3 literatur)
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat:
Saringan plastiK/kain saring
Kompor
Panci email
Gelas ukur 1 liter dan 50 ml
Pipet tetes
Timbangan analitik
Wadah plastik bentuk persegi empat ukuran ± 15 x 20 cm
2. Bahan-bahan:
Air kelapa/limbah tahu/air tebu 1 liter
Bibit nata/starter 250 ml
Asam cuka 25% 50 ml
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
Gula pasir 500 gr
Urea dan fosfat secukupnya
Kertas Koran 2 lembar
Karet pengikat secukupnya
B. Cara Kerja
1. Air kelapa sebanyak 1 liter disaring, lalu dimasukkan kedalam panci.
2. Kemudian ditambahkan gula pasir sebanyak 150 gr, urea 1 % dan asam cuka 30 ml.
3. Campuran tersebut dipanaskan sampai mendidih sambil diaduk-aduk. Hasilnya
disaring kembali untuk menghilangkan kotoran, lalu dimasukkan kedalam wadah
plastik yang telah dipersiapkan dan ditutup dengan kertas Koran serta diikat (hasil ini
disebut media).
4. Setelah media dingin kemudian dimasukkan bibit nata (starter) dengan hati-hati
sebanyak 250 ml. Media ditutup kembali dan diinkubasi selama 7-14 hari.
5. Selama inkubasi, media tidak boleh digoyang-goyang karena akan mengganggu
aktivitas bakteri.
6. Diamati hasil yang diperoleh.
Meliputi: rasa, aroma, penampakan, ada tidaknya kontaminan pada produk, ketebalan
nata, dan warna.
F. PENGOLAHAN HASIL
Nata yang sudah terbentuk dapat dibuat minuman segar dengan cara:
Nata dicuci dan dibersihkan dari lendir yang ada dipermukaan.
Nata dipotong-potong dadu atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan lalu direbus
berulang-ulang (2-3 kali) untuk menghilangkan bau dan rasa asam, kemudian dicuci
sambil diremas-remas.
Air rebusan terakhir ditambahkan gula secukupnya dan vanili atau essence sebagai
penambah aroma.
Nata siap disajikan (akan lebih nikmat jika dibiarkan semalam dan dalam keadaan
dingin).
G. HASIL PENGAMATAN
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui,
Asisten
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
V. PIKKEL
A. PENDAHULUAN
Pikkel adalah sayur-sayuran yang diawetkan dalam larutan dari campuran asam,
garam, dan gula serta berbagai jenis rempah-rempah. Keterampilan dalam mencampur gula,
garam, vinegar, dan berbagai jenis rempah-rempah dengan sayur-sayuran menghasilkan
tekstur yang renyah, padat serta cita rasa yang tajam. Berdasarkan cita rasanya, pikkel
dikelompokkan menjadi: pikkel asin (dill pickle), pikkel manis(sweet pickle), dan pikkel
asam (sour pickle). Berdasarkan cara pembuatannya, pikkel dikelompokkan menjadi pikkel
tanpa fermentasi, dan pikkel terfermentasi.
Pikkel terfermentasi dapat dikelompokkan menjadi:
1. Pikkel yang difermentasi dalam larutan garam encer (pickle dill).
2. Pikkel yang difermentasi dalam larutan garam pekat (pickle stock garam).
3. Pikkel yang difermentasi dengan menggunakan Kristal garam(dry salting) dengan
konsentrasi rendah seperti pada pembuatan sourkraut.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses fermentasi pada
pembuatan pikkel.
C. TEORI (minimal 3 literatur)
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat: pisau, talenan, baskom, botol/jar
2. Bahan-bahan:
Ketimun 250 gram(ukuran kecil)
Garam yodium 1 bungkus
Plastik 5 lembar
E. CARA KERJA
1. Cuci bersih ketimun dan iris-iris membujur dengan tebal 0,03 mm .
2. Masukkan ketimun ke dalam botol yang telah berisi larutan garam 8-13%, sehingga
seluruh ke timun terendam (garam dilarutkan dalam air hangat) dan tutup rapat
3. simpan dalam ruangan dan lakukan pengamamatan selang 2 hari sekali selama 1
minggu serta catat segala perubahan yang terjadi.
Meliputi: rasa, aroma, penampakan, ada tidaknya kontaminan pada produk, tekstur,
dan warna.
F. HASIL PENGAMATAN
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui,
Asisten
VI. YOGHURT
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
A. PENDAHULUAN
Produk hasil fermentasi susu telah semakin berkembang dan sebagaimana diketahui
banyak variasi dari produk tersebut. Sebagai contoh yoghurt mempunyai berbagai variasi,
misalnya diberi aroma, diberi buah-buahan, dikeringkan, dibekukan, dan sebagainya.
Pemanasan dimaksudkan untuk membunuh semua mikroba yang terdapat dalam susu.
Pendinginan bertujuan untuk memberikan kondisi yang optimum bagi pertumbuhan bakteri
pemeram.
Yoghurt adalah salah satu produk hasil pemeraman susu yang mempunyai cita rasa
spesifik sebagai hasil fermentasi oleh bakteri-bakteri tertentu. Tahap-tahap pembuatan
yoghurt adalah pemanasan, pendinginan, dan pemeraman. Susu yang digunakan untuk
pembuatan yoghurt umumnya susu murni, susu skim, susu bubuk tanpa lemak, susu skim
kondensat, susu yang sebagian lemaknya telah dihilangkan ataupun kombinasi dari berbagai
macam susu tersebut.
Kadar lemak susu dalam yoghurt berkisar antara 1,0 – 3,25%. Berdasarkan kandungan
lemak dalam yoghurt maka yoghurt dapat dibedakan atas 3 kategori, yaitu: a). yoghurt yang
mengandung minimum 3,25% lemak susu, b). yoghurt dengan kadar lemak rendah bila
mengandung lemak susu 0,5 - 2,0%, dan c). yoghurt tanpa lemak bila mengandung lemak
susu < 0,5%.
Bahan-bahan tambahan lain yang ditambahkan dalam pembuatan yoghurt adalah
pemanis, pewarna makanan, bahan penstabil, dan buah-buahan sebagai flavor. Sedangkan
kultur yang digunakan sebagai stater adalah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui proses pembuatan yoghurt pada skala laboratorium dan memahami
karakterisasi dari produk yang dihasilkan.
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
C. TEORI (minimal 3 literarur)
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
D. BAHAN DAN ALAT
1. Bahan-bahan: (untuk 1 kelompok)
susu pasteurisasi 2 liter
kultur 2 gram atau 2 mg
(Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus).
Susu skim 150 gram
Gula pasir 150 gram
Larutan HCl 0,01 N
2. Alat-alat:
Water bath dengan pemanas
Pengaduk
Timbangan
Alat titrasi (buret)
Es batu
Freezer
Wadah stainless steel
Thermometer
Pipet volumetrik
PH meter
Cup plastik
Kompor gas
E. CARA KERJA
Cara 1:
1. Standarisasi kandungan lemak dan penambahan skim milk dilakukan diawal proses
sebelum pemanasan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah susu skim
dan gula yang akan ditambahkan dalam susu pasteurisasi, sehingga dihasilkan total
padatan 16%. Standarisasi dihitung menggunakan pearson’s square method.
2. Setelah diketahui berapa berat susu skim dan gula yang akan ditambahkan (ditimbang
dengan akurat), campurkan susu pasteurisasi dan susu skim sampai tercampur merata
dan setelah larut ditambahkan gula.
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
3. Panaskan susu dalam wadah menggunakan water bath. Pemanasan dilakukan dengan
uap dari air yang ada dalam water bath. (JANGAN MEMANASKAN TANPA
PENGADUKAN).
4. Aduk perlahan-lahan sampai suhu campuran 850C dan temperatur harus dijaga
konstan pada 850C selama 20 menit. Hentikan pengadukan segera setelah holding
time mulai dihitung (pada menit ke-1).
5. Setelah 20 menit, dinginkan campuran dengan segera, baik dengan pengadukan atau
meletakkan panci pada wadah berisi air es atau air dingin (sampai mencapai suhu
inkubasi 40-470C).
6. Tambahkan kultur, kemudian tuangkan ke dalam cup-cup plastik dalam jumlah yang
sama dan inkubasi pada suhu 400C.
7. Monitor tingkat keasaman yoghurt dengan titrasi setiap 30 menit sampai keasaman
mencapai 0,50 % lactic acid (Ph<5,5)
8. Setelah tingkat keasaman tersebut tercapai, pindahkan yoghurt ke dalam lemari
pendingin (proses pendinginan dan proses fermentasi lebih lanjut minimal 1 malam).
9. Monitor keasaman yoghurt sampai < 1,2 %(Ph 4,0-4,4) pada keesokan harinya.
Cara 2:
1. Sterilisasi aquadest pada suhu 1210C selama 15 menit.
2. Diamkan sampai suhu turun menjadi 25-300C.
3. Tambahkan susu bubuk instan full cream sebanyak 12,5% dari volume aquadest yang
digunakan.
4. Masukkan starter sebanyak 5-10%.
5. Kemudian inkubasi pada suhu 400C.
Variasi yang dibuat:
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus = 5%
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus = 10%
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus = 5 % + gula 5%
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus = 10% + gula 10 %
Lactobacillus bulgaricus = 5%
Streptococcus thermophilus =5%
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
TUGAS
Lakukan pengamatan terhadap aroma, rasa, warna, tekstur, dan penampakan dari
yoghurt yang dihasilkan !
Buat variasi rasa dari yoghurt dengan menggunakan variasi aroma dan
rasa/penambahan buah-buahan (saat praktikum) !
F. HASIL PENGAMATAN
DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui,
Asisten
VII. MINYAK PLIEK U
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
A. PENDAHULUAN
Tanaman kelapa (Coccos nucifera) merupakan tanaman perkebunan yang paling luas
diusahakan saat ini. Pengolahan kelapa yang umum dilakukan di Indonesia yaitu pembuatan
minyak kelapa dari kopra dengan cara pengolahan kering. Namun dalam masyarakat Aceh
umumnya di pedesaan, pengisolasian minyak kelapa dilakukan dengan proses fermentasi
alami daging buah kelapa. Minyak yang dihasilkan disebut minyak pliek u. selain untuk
kebutuhan konsumsi sehari-hari, masyarakat Aceh juga menggunakan minyak pliek u untuk
keperluan pengobatan yaitu sebagai bahan dasar pembuatan minyak kemenyan.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui proses fermentasi daging kelapa menjadi minyak pliek u.
C. TEORI (minimal 3 literatur)
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
D.BAHAN DAN ALAT
1. Bahan-bahan:
Daging buah kelapa segar
Daun pisang
Kain saring
2. Alat-alat:
Timbangan
Baskom
Pisau
Plastik hitam
Pengaduk
Alat press
E. CARA KERJA
1. Daging buah kelapa difermentasikan dengan cara dibiarkan pada tempurungnya
selama 2 hari, kemudian dikukur dan difermentasikan selama 5 hari.
2. Dimasukkan kedalam baskom dan ditutup dengan daun pisang. Setiap 1 hari, air pada
daun dibuang sambil diaduk.
3. Dilakukan fermentasi selama 7 hari.
4. Hasil fermentasi dijemur dengan menggunakan alas plastik berwarna hitam di bawah
sinar matahari.
5. Keesokan harinya, di jemur selama 30 menit lalu dipress.
6. Dijemur kembali selama 30 menit lalu dipress. Dilakukan hingga bila padatan tampak
tidak berminyak.
7. Dihitung rendemen minyak.
Rendemen minyak :
F. HASIL PENGAMATAN
Lembar Kerja Praktikum Teknologi Fermentasi
DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui,
Asisten