modul mk gambar bentuk - digilib.esaunggul.ac.id filemodul mata kuliah gambar bentuk –oleh abdul...
TRANSCRIPT
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Modul MK Gambar Bentuk
Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom
Menggambar
Kata menggambar atau kegiatan menggambar dapat diartikan sebagai
memindahkan satu atau beberapa objek ke atas bidang gambar tanpa melibatkan emosi,
perasaan dan karakter penggambarnya. Pemindahan ini dalam pengertian pemindahan
bentuk atau rupa dengan memperkecil atau memperbesar ukuran keseluruhan yang untuk
kepentingan tertentu dapat juga mempergunakan skala perbandingan (perbandingan ukuran)
secara akurat Gambar bentuk merupakan gambar yang meniru objek gambar nyata yang ada
di alam atau buatan. Objek gambar bentuk sangat beragam, mulai dari benda yang dipakai
sehari-hari, manusia, tumbuhan, hewan, ataupun alam pemandangan. Ukuran objekpun
bermacam-macam, mulai dari yang ukuran besar seperti gajah, gunung, dan pemandangan
alam, sampai yang berukuran kecil, seperti sel, tumbuhan, akar, dan kuman. Gambar bentuk
dapat dibuat berwarna atau hitam putih.
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pendapat yang lain menggambar bentuk adalah memindahkan benda-benda yang diamati ke
dalam bidang gambar (2 demensi) sesuai dengan apa adanya. Gambar di ciptakan tanpa
memberikan rasa/ ekspresi/ kejiwaan pada gambar tersebut. Menggambar bentuk
merupakan usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan ide/ gagasan, perasaan dalam
wujud dwi matra yang bernilai artistik dengan menggunakan garis dan warna. Ungkapan
tersebut sesuai dengan bentuk benda yang digambar, hasil gambarnya menunjukkan
keterampilan maupun keterampilan penggambar dalam menampilkan ketepatan bentuk
maupun jenis benda yang digambar.
Lebih lanjut disebutkan bahwa proses dalam menggambar bentuk sangat dituntut
ketepatan bentuk benda yang digambar, oleh sebab itu diperlukan pengetahuan tentang
dasar-dasar ketepatan bentuk yakni proporsi atau ukuran perbandingan dan ketepatan garis
maupun tekstur yang menunjukkan ketepatan jenis benda tersebut.
Menurut Sudarsono ada tiga tahapan dalam menggambar model (1) tahapan yang
paling awal adalah sketsa awal, dimana garis-garis sketsa digoreskan untuk menangkap
bentuk dari model dengan global.Dengan garis-garis sketsa awal ini pendekatan bentuk harus
telah terkuasai (2) sketsa paripurna. Dalam sketsa paripurna ini kita dituntut untuk
menyelesaikan detail-detail dari sketsa awal tadi (3) gambar model paripurna, dimana setelah
sketsa awal maupun paripurna terselesaikan dengan baik, maka giliran gambar model
paripurna itu dilakukan, yaitu mulai membuat detai-detail yang telah dibuat di sketsa
paripurna lebih ditegaskan dan mengarah pada finishing.
Bagi orang yang pandai menggambar dapat menggambar langsung dengan tepat apa
yang digambar. Bagi orang yang masih belajar perlu mengetahui dasar-dasar proporsi
tersebut, dengan menggunakan garis-garis pertolongan untuk membagi-bagi bentuk benda
dalam ukuran perbandingan tertentu supaya gambarnya tepat. Model yang biasanya
digunakan dalam menggambar bentuk adalah makhluk hidup maupun benda-benda yang
tidak bernyawa.
Kemampuan untuk menggambar bentuk ini sangat diperlukan sekali dalam
kesenirupaan, karena menggambar bentuk merupakan salah satu hal yang mendasari dalam
semua bidang seni rupa, seperti; seni lukis, seni patung, desain kriya, desain tekstil, desain
interior maupun grafis yang suatu ketika membutuhkan keterampilan dalam hal menggambar.
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Komposisi
Pengertian komposisi adalah menata dari unsur-unsur seni rupa meliputi garis, bidang
/ ruang, warna, dan tekstur. Unsur-unsur seni rupa akan menimbulkan suatu karya rupa
menpunyai bobot, berkadar atau tidak setelah mengalami pengolahan komposisinya melalui
tangan perupa, disamping faktor lain yang tak kalah pentingnya dalam penggunaan suatu
karya seni. Menyusun, menata unsur-unsur seni rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang
harmonis untuk tujuan pengekspresian itu didefinisikan sebagai komposisi. Kata komposisi itu
berasal dari bahasa Belanda : Compositie, dalam bahasa Inggris : Composition (to compose)
yang berarti menyusun, menata.
Tujuan komposisi dalam hal ini adalah untuk melatih menciptakan suatu bentuk
pengekspresian. Bagaimana menggambarkan suasana yang tenang dalam karya rupa, hanya
dengan melalui garis/goresan atau warna saja. Bagaimana melukiskan suasana keras, panas,
dan sebagainya dengan unsur seni rupa yang ada. Pencapaian hasil tersebut adalah relatif bagi
tiap perupa. Demikian pula pengetahuan tentang warna mulai dari yang dasar standar sampai
pada campuran secara detail.
Yang paling utama dari sisi komposisi adalah menghasilkan visual impact yaitu
sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang inginkan untuk berekspresi.
Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan tersebut tercapai,
apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan, lain
dari yang lain, maupun hal yang eksentrik. Dalam komposisi selalu ada satu titik
perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi,
subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau
pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian
pengamat pada satu titik.
Secara keseluruhan, komposisi yang baik akan memiliki proporsi yang enak
dipandang. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan
ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada
kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin akan membutuhkan
komposisi seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang buat lebih dinamis dan secara
visual lebih menarik bila menempatkan subjek ditengah. harus menghindari sebuah
garis pembagi biarpun itu vertikal. Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
diperlukan juga kehadiran irama. Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-
kali sebuah objek yang berukuran kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan
adanya suatu gerakan.
GARIS (Line)
Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak
pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi
adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu
lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting
garis-garis itu menjadi dinamis.
Bidang
Dan garis yang memiliki dua ujung, ketika bertemu akan menjadi bidang. Dimana yang
membuat lingkup bernama ruang. Bidang yang berpola membuat bentuk. Ada segitiga dengan
tiga titik, lingkaran dengan empat titik, segilima dengan lima titk dan sebagainya.
Tekstur
Tekstur adalah sifat permukaan benda yang disajikan dalam gambar secara tepat
sesual dengan aslinya. Misalnya sutera, karung goni, logam mengkilat seharusnya tampil
sebagaimana adanya. tekstur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari
shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa
kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek. Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang
berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila mendekatkan diri pada subyek untuk
memperbesar apa yang dilihat, misalnya bila ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun.
Ada pula saat dimana harus mundur karena subyek yang dituju adalah pemandangan yang
sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut
rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
Warna
Warna adalah unsur seni lukis yang mudah menyentuh jiwa manusia. Oleh karena itu banyak
kemungkinan yang kita capai dalam bergaul dengan warna itu. Mempelajari ilmu warna dalam
komposisi ini dengan tujuan agar dapat dipergunakan sebagai tujuan pengekspresian.
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selanjutnya akan lebih baik apabila diketahui lebih dulu tentang “warna”itu. Apakah
warna itu, bagaimana menggunakannya dan bagaimana perbedaan-perbedaan antara yang
satu dengan yang lainnya sampai pada dimensi-dimensinya.
Warna adalah pembiasan sinar, berdasarkan penglihatan, dari sinar matahari.
Selain itu ada warna yang berupa pigmen/ bahan dari merah, kuning, biru atau hasil campuran
dari warna diatas.
Dapat dibedakan menjadi tiga macam :
1. panas – dinginnya warna : perbedaan nama-nama warna.
2. terang gelapnya warna : harga-harga warna.
3. cerah – suramnya warna : kekuatan-kekuatan warna.
Nama-nama warna dapat disebutkan disini dengan ketentuan yang disepakati. Sudah tentu
dinegara lain ada dialek tertentu tentang suatu warna. Tapi disini dipakai nama dasar saja
sehingga memudahkan mengingat dan sifatnya universal :
primary : merah (M) biru (B) Kuning (K)
secondary (binary) : Hijau (H) Ungu (U) Jingga (J)
Tertiar : (KH + KJ) – (BU + MU) – (BU + MJ)
Quartenary : (KH + KJ) + (MU + MJ) dsb.
Warna primary juga disebut warna pokok.
Warna secondary disebut warna kedua
Warna complementair ialah warna yang kedudukannya berlawanan.
Panas dan dinginnya warna.
Sifat warna : Mempunyai kecenderungan terhadap perasaan seseorang; oleh karena itu
sangat penting untuk diketahui bagaimana mengadakan pengaturan terhadap warna-warna
itu.
Warna dingin :
Mempunyai sifat kesenangan, kecintaan.
Misalnya : biru, ungu,hijau, terasa dingin suasanannya dan tampak mundur sehingga
membuat obyek itu tenggelam jauh kedalam., memperkecil obyek, mengurangi
keluasan.
Warna panas :
Warna yang memajukan, membuat obyek tampak menonjol maju, lebih besar dan
dekat memberi kesan suka cita, bersemangat.
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Misalnya : warna merah, jingga, kuning, dsb.
Terang dan gelapnya warna.
Mengenai terang gelapnya warna dapat dimulai dari putih sampai hitam. Urutan secara
sederhana adalah :
Putih (yang paling terang)
Kuning
Jingga kuning, hijau kuning
Jingga, hijau
Merah, biru
Merah ungu, biru ungu
Ungu
Hitam
Dalam pelaksanaanya kita dapat merubah gelap terang suatu warna dengan jalan sebagai
berikut :
Pada warna tersebut dapat ditammbah jumlah pencairnya agar lebig terang, dan
ditambah pigmen hitam supaya lebih gelap.
Pengaruh perbedaan-perbedaan gelap terang suatu warna dalam komposisi :
Warna-warna dingin akan tampak lebih gelap
Warna gelap akan tampak mengurangi luas daerah/obyek.
Hitam dan warna gelap akan mengisap warna.
Kekuatan hitam dalam suatu kesatuan warna-warna bersama akan dapat membawa
keselarasan.
Putih dan warna terang akan tampak menambah luasnya obyek, dapat memantulkan
sinar.
Kekuatan warna.
Terang gelapnya suatu warna itu mempunyai kekuatan :
Beberapa warna mempunyai kekuatan yang tak sama.
Warna dapat dibuat terang atau gelap dengan menambah atau mengurangi
komplementairnya (lawan warnanya).
Warna akan timbul apabila diletakkan warna complement disampingnya.
Warna yang cerah akan menghilangkan bayangan dari complemetairnya.
Tingkatan warna menurut ahli warna bernama Munsell.
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Merah bernilai 10
2. Purple blue 8
3. Kekuning-kuningan 7
4. Kuning 7
5. Hijau 7
6. Purple 6
7. Merah purple 6
8. Hijau kekuning-kuningan 6
9. Hijau biru 5
Bagimana mempergunakan warna :
1. sebenarnya tidak ada hukum tertentu/pasti, yang jelas haruslah dikerjakan dengan penuh
kecintaan.
2. haruslah mempunyai pengetahuan tentang pembuatan warna. Dalam kepentingan
komposisi, warna dapat mencapai keseimbangan secara menyeluruh (unity) sebagai
berikut :
a. daerah yang luas harus ditenagkan sedangkan daerah yang kecil harus
dikontraskan.
b. Keseimbangan warna cerah dan warna suram; daerah kecil harus dicerahkan,
daerah luas harus disuramkan.
c. Keseimbangan dari warna gelap-gelap terang :
i. Keseimbangan dari warna complementairnya.
ii. Keseimbangan melalui selang-seling atau pengulangan supaya ada
kesatuan.
Penguncian warna.
Sebuah percampuran warna dapat dikatakan dikunci apabila pada tiap-tiap warna itu
mempunyai satu persamaan warna.
Suatu komposisi warna dapat dikunci dengan cara :
1. mencampurkan putih atau hitam pada tiap-tiap warnanya.
2. mencampurkan warna yang sama.
3. dilapisi warna yang sejenis (transparent).
4. memakai teksture.
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keselarasan warna.
Suatu komposisi warna haruslah dapat menghasilkan keselarasan. Pelaksanaanya ada dua
macam :
1. keselarasan dari warna-warna yang berhubungan.
2. keselarasan dari warna-warna yang kontras.
Keselarasan dari warna-warna yang berhubungan :
Keselarasan dari satu warna.
Misalnya : membuat komposisi dengan hanya menggunakan satu macam variasi kuning (satu
warna).
Keselarasan dengan persamaan warna.
Misalnya : - Kuning hijau dengan hijau dan biru hijau
- Kuning jingga dengan jingga dan merah jingga
- Merah ungu dengan ungu dan biru ungu
Keselarasan dari warna-warna yang kontras.
Keselarasan dengan warna yang kontras (bertentangan) :
1. Keselarasan komplementer
2. Keselarasan komplementer rangkap
3. Keselarasan komplementer memancar
4. Keselarasan komplementer segitiga.
Pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Keselarasan komplementer yaitu komposisi warna terdiri dari Hijau, jingga dan
ungu, dengan warna-warna komplemennya.
2. Keselarasan komplementer rangkap yaitu komposisi warna yang terdiri dari
kuning, hijau-kuning dengan ungu, merah-ungu, jingga, jingga-kuning dengan
ungu, biru-ungu. Jingga, jingga-merah dengan iru, Hijau-biru. Merah, merah-ungu
dengan hijau, kuning-hijau. Merah, merah-jingga dengan hijau, biru-hijau.
3. Keselarasan komplementer memancar, yaitu komposisi warna terdiri dari
Biru, dengan jingga-merah dan jingga-kuning.
Merah dengan hijua-biru dan hijau-kuning.
Kuning dengan merah-ungu dan biru-ungu.
Jingga dengan biru-ungu dan hijau-biru.
Ungu dengan jingga-kuning dan hijau-kuning.
Hijau dengan jingga-merah dan merah-ungu.
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Keselarasan komplementer segitiga.
Keselarasan ini terdiri dari komposisi warna meliputi :
Jingga-kuning, hijau-biru dan merah-ungu.
Jingga-merah, hijau-kuning dan biru-ungu.
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perlengkapan Menggambar Alat :
Pensil
Penghapus
Penggaris
Kertas Gambar
Perlengkapan lain yang mendukung
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 1 Menggambar garis Tujuan : Mhs mampu membuat gais lurus dan garis lengkung Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah dua gambar tentang garis dengan pensil 2B. Tugas kali ini adalah membuat garis lurus dan garis lengkung. Untuk garis Lurus buatlah dengan format 20 cm x 20 cm didalam tengah bidang kertas gambar A3. Begitu juga dengan garis lengkung dibuat dengan format yang sama. Keterangan : dalam membuat garis lurus maupunlengkung dilarang menggunakan penggaris.
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 2 Menggambar bidang dan bentuk
Tujuan : Mhs mampu membuat bidang yang memadukan antara gairs lurus dan garis lengkung Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah bidang miring dan datar dengan menghasilkan bentuk kubus dan segitiga (bisa yang lain) sehingga menjadi paduan yang menarik. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3 ukuran bidang 20cm x 20cm. Alat gambar : Pencil Tanpa penggaris
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 3 Menggambar Sketsa Tujuan : Mahasiswa mampu menggambar Sketsa Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah 10 sketsa yang berhubungan dengan kegiatan keseharianmu. Seperti ketika dikantin, di kelas, maupun dirumah. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A4. Alat gambar : Pencil
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 4 Menggambar Drapery Tujuan : Mahasiswa mampu menggambar Drapery yang bersifat kasar maupun lembut Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah gambar yang mengutamakan kualitas draperi dari kain. Perhatikan kualitas teksture pembentuk shadow dan hi lightnya. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 5 Menggambar Perspektif 1 titip lenyap
Tujuan : Mahasiswa mampu menggambar Perspektif 1 titik lenyap Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah gambar benda dengan menggunakan perspektif 1 titik lenyap. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 6 Menggambar Perspektif 2 titip lenyap
Tujuan : Mahasiswa mampu menggambar Perspektif dengan 2 titik lenyap Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Gambarlah Gedung dengan menggunakan pespektif 2 titik lenyap. Perhatikan komposisi, sudut pandang serta proporsinya. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 7 Menggambar Obyek dan Kesan – Bola karet diatas kain- Tujuan : Mahasiswa mampu menggambar obyek yang memiliki karakter yang berbeda Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah gambar bola diatas meja atau papan yang dialasi dengan kain. Silakan mengambil posisi yang sekiranya enak untuk membuat gambar tersebut. Perhatikan sudut pandang, serta shadow dan hi lightnya. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 8 Menggambar Obyek dan Kesan – Kue/snack diatas piring kaca- Tujuan : Mahasiswa mampu menggambar Obyek yang memiliki kesan. Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah gambar kue atau jajan pasar yang sudah tersaji dalam piring. Priing yang digunakan adakah piring yang mengkilat ya. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 9 Menggambar Suasana – Suasana Ruang kamar Tujuan : Mahasiswa mampu menggambar suasana ruangan. Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah gambar tentang suasana ruangan kamarmu, dengan memperhatikan detil obyek yang ada serta perspektif dan proporsinya. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 10 Menggambar Suasana – Suasana Alam
Tujuan : Mahasiswa mampu menggambar suasana alam dan lingkungannya. Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah gambar pemandangan alam yang terdiri atas tumbuhan dan manusia Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 11 Menggambar Suasana – Suasana obyek reflektif Tujuan : Mahasiswa mampu menggambar obyak yang mengkilat. Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah gambar tetesan air sehingga terkesan timbul dan refeksinya akan tetap terabadikan. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil
+++ Selamat Mengerjakan +++
Modul Mata Kuliah Gambar Bentuk –Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom FDIK Universitas Esa Unggul Jakarta
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 12 Menggambar manusia – bagian Wajah Tujuan : Mahasiswa mampu menggambar bagian-bagian dari wajah manusia. Waktu : 2 Sks ( 2 x 100’ ), 1 x Praktikum Tugas Praktikum 1 ( 30 point ) Buatlah gambar bagian dari wajah manusia, yang meliputi mata, hidung dan mulut. Berikutnya buatlah kombinasi dari ketiga elemen wajah tersebut. Perhatikan proporsi dan kualitas goresan. Keterangan : dibuat diatas media kertas gambar A3. Alat gambar : Pencil
+++ Selamat Mengerjakan +++