modul agama islam

80
PENGUMUMAN Perkuliahan ini hanya wajib bagi umat Islam 1. Bagi umat Kristiani, wajib mengikuti perkuliahan pendidikan agama kristen pada jadwal yang akan disusun dua minggu kemudian 2. Bagi umat Hindu dan Budha, wajib mengikuti kegiatan kerohanian di tempat peribadatan masing- masing. Data kehadiran, tugas dan nilai lainnya harus diserahkan kepada ketua jurusan pada waktu yang ditetapkan (tidak boleh terlambat)

Upload: ptprudential-life-assurance

Post on 05-Jul-2015

567 views

Category:

Spiritual


5 download

DESCRIPTION

Semster 5 BSI

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Agama Islam

PENGUMUMAN

Perkuliahan ini hanya wajib bagi umat Islam

1. Bagi umat Kristiani, wajib mengikuti perkuliahan

pendidikan agama kristen pada jadwal yang akan

disusun dua minggu kemudian

2. Bagi umat Hindu dan Budha, wajib mengikuti

kegiatan kerohanian di tempat peribadatan masing-

masing. Data kehadiran, tugas dan nilai lainnya

harus diserahkan kepada ketua jurusan pada waktu

yang ditetapkan (tidak boleh terlambat)

Page 2: Modul Agama Islam

KONSEP PEMBELAJARAN

SEBAGAI MATAKULIAH KBK

1. Untuk pertemuan 1-6 (Sebelum UTS) kuliah terstruktur berjalan seperti biasa, bersifat ceramah teori yang diberikan oleh Dosen Pendidikan Agama Islam di kelas. Jika ada Pertemuan ke 7 bersifat mereview materi dan atau Quiz serta merecek tentang kesiapan kelompok yang telah dibentuk dengan tema tugas yang telah ditentukan

2. Ujian Tengah Semester (UTS) dengan nilai 30% bersifat teoritis dengan sistem multiple choise, seperti yang selama ini sudah berjalan di BSI. Materi UTS dari pertemuan 1-6

3. Pertemuan 9-14 pelaksanaan presentasi oleh kelompok mahasiswa yang telah terbentuk. Jika ada pertemuan ke 15 bersifat mereview hasil presentasi.

4. Penginputan nilai dari kehadiran pertemuan 1-14 (10%), tugas Individu yang diambil diluar makalah kelompok (20%) dan presentasi makalah kelompok (40% = Nilai UAS) dilakukan via web bsi oleh dosen pengajar sesuai petunjuk.

Page 3: Modul Agama Islam

PRESENTASI DISKUSI KELOMPOK

Presentasi diskusi kelompok yang dibagi ke dalam 6 / lebih kelompok berdasarkan hasil pembagian dan tema yang dipilih melalui pengundian yang dilakukan oleh Bapak/Ibu dosen. Adapun temanya antara lain:

1. Dinamika aliran-aliran Sesat

2. Etika, Moral dan Akhlaq

3. Ekonomi Islam

4. Keluarga Sakina (Super family)

5. Menuju hidup lebih baik dengan Islam (Reza Syarif)

6. Super student dalam Islam

7. Kontroversi pemikiran Islam di Indonesia

8. Sepuluh langkah menuju sukses dalam Islam

9. Jihad dalam pandangan Islam (Kasus Bom Bunuh Diri)

10. Kepemimpinan dalam Islam

11. dll. (tema disesuaikan)

Page 4: Modul Agama Islam

Makalah studi pustaka atau hasil observasinya, disusun

sesuai ketentuan sebagai berikut:

a. Margin Kiri 4cm, Kanan, Atas dan Bawah: 3cm

b. Jumlah Halaman minimal 15 halaman

c. Outline atau isi bab terdiri dari:

1) Bab I Pendahuluan, berisi Pentingnya tema yang

dibahas dalam Pendidikan Agama Islam

2) Bab II Pembahasan, berisi Pokok Bahasan yang

harus dibahas sehubungan dengan tema

3) Bab III Penutup, Berisi Kesimpulan dari Tema yang

dibahas

4) Daftar Pustaka

Page 5: Modul Agama Islam

d. Kertas yang digunakan Kuarto Ukuran minimal 70 gram

e. Font Times New Roman ukuran 12

f. Di jilid biasa, halaman muka diberi Judul Pembahasan,

g. Dikumpulkan pada saat presentasi

h. Yang dinilai: Ketepatan waktu dalam pengumpulan,

teknis penulisan, kelengkapan outline

i. Bobot Nilai 10% dan merupakan bagian dari nilai tugas 20%, jika terlambat dikumpulkan maka nilai dikurangi per hari 2 point di rentang 6 hari di minggu pertama, dikurangi 5 point untuk 6 hari di minggu- minggu selanjutnya.

j. Teknis penulisan mengikuti buku panduan KKP/Tugas Akhir yang dapat di download di web www.bsi.ac.id ruang mahasiswa.

Page 6: Modul Agama Islam
Page 7: Modul Agama Islam
Page 8: Modul Agama Islam

PERTEMUAN 1

KONSEP KETUHANAN

DALAM ISLAM

Page 9: Modul Agama Islam

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Agama : Kepercayaan terhadap satu atau

beberapa benda (nyata/gaib) yang

diyakini mempunyai kekuatan mengatur

manusia dan alam sekitarnya (kamus

istilah agam islam : hal 25)

Agama islam : agama dari Allah yang disampaikan

melalui jibril kepada Muhammad saw yang

berisi aqidah, syari’ah dan ibadah

untuk kebahagiaan hidup dunia dan

akhirat

Page 10: Modul Agama Islam

Agama dilihat dari cara munculnya :

1. Agama Samawi adalah Agama Tauhid dari

Allah swt, contoh : yahudi, nasrani (sebelum

terjadi penyimpangan aqidah), Islam (agama

yg datang dari Alah disampaikan melalui

jibril kepada Rasul yang berisi aqidah,

syari’ah dan ibadah untuk kebahagiaan

hidup dunia dan akhirat)

2. Agama ardli adalah agama ciptaan

pemikiran manusia. (politheisme, animisme,

dinamisme, atheisme dll)

Page 11: Modul Agama Islam

Ciri-ciri

Agama

Samawi

1. Monotheisme

(Tauhid)

2. Disebarkan oleh

Rasul

3. Kitab Suci

Murni 4. Ajaran Tetap

(Pelaksanaan

fleksibel)

5. Kebenarannya Universal

Page 12: Modul Agama Islam

Ciri-ciri Agama Ardli

1. Konsep ketuhanannya politheisme (percaya

pada banyak tuhan), animisme, dinamisme,

atheisme dan paling tinggi adalah monotheisme

nisbi (relatif). Misalnya Trinitas (Kristen),

Trimurti (Hindu)

2. Disebarkan oleh manusia biasa (bukan rasul)

3. Memiliki kitab suci yang terkontaminasi oleh

“tangan-tangan kotor manusia" atau bahkan

dibuat oleh manusia itu sendiri

4. Kebenaran ajarannya tidak universal

Page 13: Modul Agama Islam

Konsep Tuhan Menurut Agama lain

1. Tuhan menurut agama Yahudi (Uzair adalah anak

Allah) (QS At Taubah : 30)

2. Tuhan menurut agama Nasrani dengan konsep

Trinitas (Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Roh Kudus)

3. Tuhan menurut agama Majusi (Ahuramazda

(Cahaya) dan Ahriman (kegelapan))

4. Tuhan menurut agama Shabiah (percaya kepada

roh-roh nenek moyang)

5. Tuhan menurut agama Hindu dengan konsep

Trimurti (Brahma, Siwa dan Wisnu)

6. Tuhan menurut agama Budha (Brahma)

Page 14: Modul Agama Islam

Kesimpulan

1. Agama samawi bertujuan memurnikan aqidah

dan penyembahan kepada Allah swt saja

2. Agama ardli cenderung membawa manusia

kedalam kemusyrikan

Page 15: Modul Agama Islam

PERTEMUAN 2

SUMBER HUKUM ISLAM

(Al-Qur’an)

Page 16: Modul Agama Islam

SUMBER HUKUM ISLAM (Al-Qur’an)

Al-Qur'an menurut bahasa = Bacaan

Al-Qur'an menurut definisi = firman Allah yang diwahyukan

kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril yang

mengandung aqidah, syariah dan ibadah sebagai petunjuk

hidup bagi manusia di dunia dan bagi yang membacanya

mendapat pahala (Studi ilmu-ilmu Al-Qur’an : hal 17)

Page 17: Modul Agama Islam

Cara diturunkannya Al-Qur’an

1. Diturunkan sekaligus dari lauhul mahfudz ke baitul izzah

pada malam qodar (sebuah tempat di lapisan-lapisan

langit). Kaum jin diwajibkan pula taat pada Al-Qur’an (al

ahqoof : 29)

2. Dari baitul izzah ke bumi secara berangsur-angsur

Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara bertahap

1. Menguatkan dan meneguhkan hati rasul (al kahfi : 6)

2. Tantangan dan mukjizat (al furqon : 33, Hud : 13)

3. Memudahkan hafalan dan pemahaman (al jumu’ah : 2)

4. Disesuaikan dengan situasi dan kondisi

5. Bukti bahwa Al-Qur’an benar-benar firman Allah (Huud : 1)

Page 18: Modul Agama Islam

Bukti – Bukti Kebenaran Al-Qur’an

1. Tetap dalam bahasa aslinya (QS Yusuf : 2)

2. Dijamin kemurniannya (QS Al Hijr : 9)

3. Penyampainya Ummiy (QS Al Jumu’ah : 2)

4. Menundukkan semua makhluk (QS Al ahqof : 29)

5. Tidak ada yang dapat meniru (QS Al Isra : 88)

6. Tidak ada pertentangan di dalamnya (An Nisa : 82)

7. Mampu dihapal oleh jutaan orang (Al Qomar : 17,

22, 32, 40)

8. Menjelaskan hal-hal yang gaib, kisah masa lalu,

masa sekarang dan masa yang akan datang

(kiamat)

9. Dan lain-lain

Page 19: Modul Agama Islam

Al-Qur’an adalah kitab suci yang paripurna,

mengakomodasi seluruh kepentingan umat

manusia dalam hal :

1. Aqidah (Rukun iman), ibadah (rukun islam) dan

akhlak (muamalah)

2. Perekonomian, pemerintahan

3. Pernikahan, perceraian, jual-beli

4. Berperang di jalan Allah swt, harta rampasan

perang, perlakuan terhadap tawanan

5. Ilmu pengetahuan dan teknologi (geografi,

kosmologi, biologi, dll)

6. Etika, moral, hukum dan HAM

7. Hak-hak bertetangga

8. Dan lain-lain

Page 20: Modul Agama Islam

Cara diturunkannya wahyu kepada rasul

(Sirah nabawiyah : 191 – 195)

1. Mimpi yang hakiki. (kitab Jamiush shahih : 96)

2. Apa yang disusupkan kedalam hati atau jiwa

Rasulullah saw, tanpa dilihatnya

3. Malaikat muncul dihadapan Rasulullah saw

berupa seorang laki-laki (Kitab Jamiush

shahih : 5)

4. Wahyu datang seperti bunyi lonceng.

5. Rasulullah saw melihat malaikat dalam bentuk

aslinya. (An Najm : 6)

Page 21: Modul Agama Islam

6. Wahyu disampaikan kepada Rasulullah saw

dilapisan langit ketika terjadi isra’ dan mi’raj

7. Allah swt berfirman secara langsung kepada

Rasulullah saw tanpa perantara seperti yang terjadi

pada Musa Bin Imran (perintah sholat)

Penyebutan ayat dalam Al-Qur’an

1. Assab ‘atuth thiwaal (tujuh surat yang panjang –

panjang yaitu surat QS Al-Baqoroh QS Ali-Imran , QS

An-Nisaa , QS Al-A'raf , QS Al-An'am ,QS Al-Maidah

,QS Yunus )

2. Fawaatihush shuwaar (surat yang diawali dengan

huruf hizaiyyah), ada 29 surat

Page 22: Modul Agama Islam

3. Al miun (surat yang ayatnya lebih dari 100 ayat)

4. Al matsani (surat yang ayatnya kurang dari 100 ayat)

5. Al mufashshol (surat yang ayatnya pendek - pendek)

Sikap manusia terhadap Al-Qur’an : Beriman, Munafiq

dan Kafir (berpaling)

Peringatan Allah kepada manusia :

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (Al-

Qur’an), maka sesungguhnya baginya penghidupan

yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya

pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Thohaa :

124)

Page 23: Modul Agama Islam

Disiplin ilmu dalam Al-Qur'an

Mawatin nuzul : ilmu tentang tempat-tempat turunnya

ayat (1. makiyyah ayat yang turun sebelum rasul

hijrah. 2. Madaniyyah ayat yang turun setelah rasul

hijrah).

Asbabun nuzul : Ilmu tentang sebab-sebab turunnya

ayat

1. Kisah turunnya surah al lahab

2. Kisah turunnya surat al kafirun, dll

Page 24: Modul Agama Islam

Muhkamat dan mutasyabihat : ilmu tentang kata atau

kalimat yang mudah dan yang sulit difahami, contoh

:Alim lam mim, nun, thoha, yasin disebut

Fawatihushuwar (semua ayat ini hanya Allah yang

tahu maknanya). Orang yg dalam hatinya condong

pada kesesatan cenderung mengikuti ayat

mutasyabihat (ali imran : 7)

Nasakh dan mansukh : ilmu tentang ayat-ayat yang

menghapus dan yang dihapus hukumnya, contoh

hukum yang dihapus

1. Sholat menghadap baitul maqdis

2. Menikahi mantan istri bapak

3. Praktik perbudakan, dll

Page 25: Modul Agama Islam

Aqsamul qur’an : ilmu tentang sumpah-

sumpah Allah dalam Al Qur’an (demi

masa, demi malam, demi bukit sinai, demi

waktu duha, dll)

Amtsalul qur’an : ilmu tentang perumpamaan-

perumpamaan dalam Al Qur’an (perumpamaan

orang berinfaq, perumpamaan orang kafir, dll)

Qoshoshul qur’an : ilmu tentang kisah- kisah

dalam Al Qur’an (kisah para nabi dan

umatnya, kisah munculnya sihir di jaman

nabi sulaiman, dll)

Tajwid : ilmu tentang tata cara membaca Al

Qur’an

Page 26: Modul Agama Islam

Tiga cara berinterkasi dengan Al-Qur'an

1. Membaca dan menghafal (membaca adalah langkah

awal untuk memahami)

a. Perintah rasul untuk membaca Al-Qur’an karena

dapat memberi syafaat di hari kiamat

b. rasul mengutamakan orang yang menghafal Al-

Qur’an dalam hal kepemimpinan dan tugas

dakwah

2. Memahami dan menafsirkan (memahami adalah

langkah awal untuk mengamalkan)

a. memahami Al-Qur’an yang ideal dengan

mengetahui karakteristik bahasa arab,

pengetahuan tentang sebab turunnya ayat,

tujuan turunnya ayat, kandungan hukum dalam

ayat dan lain-lain

Page 27: Modul Agama Islam

Cara menafsirkan Al-Qur’an

1. Ayat dengan ayat

2. Ayat dengan sunnah Rasul yang shahih

3. Ayat dengan perilaku sahabat

4. Ayat dengan perilaku tabi’in

5. Ayat dengan perilaku tabi’ut tabi’in

Hal-hal yang harus dihindari dalam memahami &

menafsirkan Al-Qur’an

1. Mengikuti ayat yang mutasyabihat (ayat yang sulit

dipahami) dan meninggalkan ayat yang muhkamat

(yang mudah dipahami)

2. Menghindari takwil yang tanpa dalil

3. Menafsirkan ayat hanya berdasarkan hasil pemikiran

akal

Page 28: Modul Agama Islam

4. Menghindari kisah-kisah israiliyat (kisah dari ahli kitab

yang baru masuk islam)

5. Keluar dari ijma (kesepakatan) para ulama

6. Mengikuti selain jalan orang mukmin yang tulus dan

ikhlas

7. Taqlid (mengikuti pendapat orang lain tanpa dasar)

Menafsirkan ayat Al-Qur’an dengan cara lain tidak

dibenarkan, misalnya :

1. Kaum rasionalis (mengandalkan akal, rasio)

2. Kaum sufi dengan ajaran tasawufnya

3. Tafsir ilmiah (berdasarkan teknologi)

4. Dan lain-lain

Page 29: Modul Agama Islam

3. Mengamalkan dan berdakwah

a. Al-Qur’an harus menjadi kitab yang diikuti, bukan

mengikuti

b. Al-Qur’an pengobat hati (sombong, hasad,

gelisah, putus asa, dll), bukan semata obat fisik

c. Al-Qur’an bukan semata penolak jin atau setan

yang biasa ditempel di dinding, dikalungkan di

leher, ditulis di piring lalu airnya diminum

d. Akal harus tunduk pada Al-Qur’an, karena

kemampuan akal sangat terbatas

e. Menyampaikan Al-Qur’an dengan dasar ilmu yang

benar dan niat yang lurus (dakwah)

f. Peringatan Allah “… dan janganlah kamu

mengatakan terhadap Allah swt, kecuali yang

benar…” (an nisa : 171)

Page 30: Modul Agama Islam

PERTEMUAN 3

SUMBER HUKUM ISLAM

(Hadis)

Page 31: Modul Agama Islam

SUMBER HUKUM ISLAM (Hadis)

Hadis dan sunnah Hadis menurut bahasa : baru atau kabar Hadis menurut definisi : catatan tentang segala ucapan,

perbuatan dan ketetapan rasulullah Oleh karena hadis berupa catatan, maka tidak menutup

kemungkinan catatan itu salah, kurang, ditambah-tambah atau dipalsukan. Hadis harus dianalisa lebih lanjut

Sunnah menurut bahasa : kebiasaan Sunnah menurut definisi : segala ucapan, perbuatan dan

ketetapan rasulullah saw

Page 32: Modul Agama Islam

Kedudukan sunnah Sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an Sebagai tafsir Al-Qur'an

Fungsi Sunnah :

Bayan Tafshil (perincian. Contoh cara wudlu, cara sholat,

cara ibadah haji dll )

Bayan Takhsish (pengkhususan. Contoh perintah sholat

jum’at)

Bayan Ta’yin (Penentu. Contoh kifarat bagi pelanggar

amalan haji)

Bayan Nasakh (penghapus hukum. Contoh dulu sholat

menghadap baitul maqdis)

Bayan Taqrir (ketetapan. Contoh orang yang sholat dua

rokaat sebelum maghrib)

Page 33: Modul Agama Islam

Perbedaan Al-Qur’an dan sunnah (hadis)

1. Al-Qur’an nilai kebenarannya mutlak, sedangkan al-

hadits adalah dhanni/nisbi (mengandung dugaan

kecuali hadits mutawatir)

2. Seluruh ayat al-Qur’an harus menjadi pedoman hidup.

Tetapi tidak semua hadits mesti kita jadikan sebagai

pedoman hidup.

3. Al-Qur’an sudah tentu autentik lafadz dan maknanya,

sedangkan hadits tidak semuanya autentik.

4. Apabila al-Qur’an berbicara tentang masalah- masalah

aqidah atau hal-hal yang ghaib maka setiap muslim

wajib mengimaninya. Tetapi tidak demikian al-hadits.

Page 34: Modul Agama Islam

Perbedaan antara Al-Qur'an, hadis qudsi dan hadis nabawi

Al-Qur'an Hadis qudsi Hadis Nabawi

Allah Allah Rasulullah

Allah Rasulullah Rasulullah

Macam-macam hadis dilihat dari segi kualitas :

1. Hadis shahih

2. Hadis hasan

3. Hadis dlo’if

4. Hadis maudlu’

Page 35: Modul Agama Islam

Unsur pembentuk hadis

1. Matan artinya adalah kata-kata yang terkandung dalam

hadis

2. Sanad artinya sandaran hadis sehingga sampai kepada si

penerima

3. Perawi artinya orang yang meriwayatkan hadis

Hadis dilihat dari segi jumlah perawi

1. Hadis mutawatir (hadis yang diriwayatkan dengan banyak

sanad yang berlainan perawinya)

2. Hadis masyhur (hadis yang diriwayatkan oleh tiga sanad

yang berbeda)

3. Hadis ahad (hadis yang diriwayatkan oleh satu orang)

Page 36: Modul Agama Islam

Sebab-sebab munculnya hadis palsu :

1. Karena hendak meyesatkan manusia dari jalan yang

benar

2. Karena hendak mengacaukan agama

3. Karena hendak digunakan untuk mencari penghidupan

4. Karena hendak memperturutkan hawa nafsu para

pemimpin yang zalim

5. Karena ada orang yang menganggap bahwa boleh

mengada-adakan sanad bagi ucapan yang baik-baik

6. Karena hendak membela madzhab secara fanatik

7. Karena hendak menakut-nakutkan orang untuk

mengerjakan kejahatan

8. Karena ingin mengerahkan orang untuk melakukan

perbuatan yang baik

Page 37: Modul Agama Islam

Hadis dilihat dari segi siapa yang berperan :

1. Hadis marfu’ yaitu hadis yang sabda, perbuatan

atau keizinan itu langsung disandarkan kepada

Rasulullah.

2. Hadis mauquf yaitu perkataan, perbuatan atau

keizinan yang disandarkan kepada seorang

sahabat Rasulullah.

3. Hadis maqthu’ yaitu perkataan, perbuatan dan

taqrir yang disandarkan kepada tabiin atau

orang yang berada sesudahnya.

Page 38: Modul Agama Islam

Beberapa disiplin ilmu hadis

1. Ilmu rijalul hadis yaitu ilmu yang membahas tokoh-tokoh

yang berperan dalam riwayat hadis

2. Ilmu jarh wat ta’dil, yaitu ilmu yang membahas tentang

jujur dan tidaknya pembawa-pembawa hadis

3. Ilmu tanilmubhamat yaitu ilmu yang membahas tentang

orang yang tidak nampak perananya dalam periwayatan

suatu hadis

4. Ilmu ilalil hadis yaitu, ilmu yang membahas tentang

penyakit-penyakit (cacat-cacat) yang tidak nampak

dalam suatu hadis yang dapat menjatuhkan kwalitas

hadis tersebut

Page 39: Modul Agama Islam

Paradigma memahami dan mengamalkan hadis

a. Mempelajari kaidah ilmu mushtholah hadis

b. Mangamalkan hadis yang sahih

c. Mengikuti sikap tiga generasi umat islam (sahabat,

tabi’in dan tabi’ut tabi’in)

d. Tidak cukup memahami dan mengamalkan hadis hanya

dari segi tekstual.

e. Memahami hadis secara tekstual (karakteristik bhs

arab), sebab diucapkannya hadis, tujuan diucapkannya,

dll

Ijtihad

Secara Istilah ijtihad adalah penggunaan akal sekuat

mungkin untuk menemukan sesuatu keputusan hukum

tertentu yang tidak ditetapkan secara eksplesit dalam al-

Qur’an dan as-Sunnah.

Page 40: Modul Agama Islam

Kedudukan Ijtihad:

Ijtihad merupakan dasar hukum Islam yang ketiga.

ijtihad terikat dengan ketentuan-ketentuan sebagai

berikut:

a. Pada dasarnya yang ditetapkan oleh ijtihad tidak

dapat melahirkan keputusan yang mutlak absolut.

Sebab ijtihad merupakan aktivitas akal pikiran

manusia yang relatif.

b. Sesuatu yang ditetapkan oleh ijtihad, mungkin

berlaku bagi seseorang atau sekelompok orang tapi

tidak berlaku bagi orang lain.

c. Ijtihad tidak berlaku dalam urusan penambahan

ibadah Mahdlah. Sebab urusan ibadah Mahdlah

hanya di atur oleh Allah swt dan Rasul-Nya.

Page 41: Modul Agama Islam

d. Keputusan Ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-

Qur’an dan as-Sunnah

e. Dalam berijtihad hendaknya dipertimbangkan faktor-

faktor motivasi, akibat kemaslahatan umum,

kemanfaatan bersama dan nilai-nilai yang menjadi ciri

dan jiwa dari pada ajaran Islam

Cara Berijtihad

a. Qiyas secara bahasa artinya perbandingan.

b. Ijma secara bahasa ialah kesepakatan.

c. Istihsan secara bahasa yaitu mencari kebaikan.

d. Mashalihul Murshalah= Utilitty (manfaat)

Page 42: Modul Agama Islam

PERTEMUAN 4

PEMAHAMAN MADZHAB

Page 43: Modul Agama Islam

PEMAHAMAN MADZHAB

1. Hanafi (Abu hanifah an nukman bin tsabit bin zufi at

tamimi). Lahir di Kuffah (Irak) tahun 80 – 150 H / 699

– 767 M. mempunyai pertailan darah dengan ali bin

abi thalib.

2. Maliki (Malik bi anas). Lahir di medinah tahun 93 –

179 / 712 – 795 M.

3. Syafi’I (muhammad bin idris asy syafi’I al quraisyi)

lahir di ghazzah tahun 150 – 204 H / 769 – 820 M.

4. Hambali (abu abdullah ahmad bin muhammad bin

hambal bin hilal asy syaibani). Lahir di baghdad 164

– 241 H / 780 – 855 M.

Page 44: Modul Agama Islam

Pernyataan para imam madzhab untuk mengikuti

sunah dan meninggalkan yang menyalahi sunah

1. Abu Hanifah

a. .“Jika suatu hadis shahih, itulah madzhabku”

b. .“Tidak halal bagi seseorang mengikuti perkataan kami

bila ia tidak tahu dari mana kami mengambil

sumbernya”

c. “Kalau saya mengemukakan suatu pendapat yang

bertentangan dengan Al Qur’an dan hadis Rasulullah

saw., tinggalkanlah pendapatku itu”

Page 45: Modul Agama Islam

2. Imam Anas Bin Malik

a. .“Saya hanyalah seorang manusia, terkadang salah,

terkadang benar. Oleh karena itu, telitilah pendapatku.

Bila sesuai dengan Al Qur’an dan sunnah, ambillah, dan

jika tidak sesuai dengan Al Qur’an dan sunnah,

tinggalkanlah”.

b. .“Siapapun perkataannya bisa ditolak dan bisa diterima,

kecuali hanya Nabi saw. sendiri”

3. Imam Syafi’I

a. “Setiap orang harus bermadzhab kepada Rasulullah dan

mengikutinya. Apapun pendapat yang aku katakan atau

sesuatu yang aku katakan itu berasal dari Rasulullah

tetapi berlawanan dengan pendapatku, apa yang

disabdakan Rasulullah itulah yang menjadi pendapatku”.

Page 46: Modul Agama Islam

b. “Seluruh kaum muslimin telah sepakat bahwa orang yang

secara jelas telah mengetahui suatu hadis dari Rasululah

tidak halal meninggalkannya guna mengikuti pendapat

seseorang”

c. “Bila kalian menemukan dalam kitabku sesuatu yang

berlainan dengan hadis Rasulullah, peganglah hadis

Rasulullah itu dan tinggalkanlah pendapatku itu”

d. “Bila suatu hadis shahih, itulah madzhabku”

e. “Kalian lebih tahu tentang hadis dan para rawinya daripada

aku. Apabila suatu hadis itu shahih, beritahukanlah kepadaku

biar di manapun orangnya, apakah di Kuffah, Bashrah, atau

Syam, sampai aku pergi menemuinya”

f. “Bila suatu masalah ada hadisnya yang sah dari Rasulullah

saw. dari ahli hadis, tetapi pendapatku menyalahinya, pasti

aku akan mencabutnya, baik selama aku masih hidup

maupun setelah aku mati”

Page 47: Modul Agama Islam

g. .“Bila kalian mengetahui aku mengatakan suatu pendapat

yang ternyata menyalahi hadis Nabi yang shahih, ketahuilah

bahwa hal itu berarti pendapatku tidak berguna”

h. .“Setiap perkataanku bila berlainan dengan riwayat yang

shahih dari Nabi, hadis Nabi lebih utama dan kalian jangan

bertaqlid kepadaku”

4. Imam Ahmad Bin Hanbal

a. .“Janganlah engkau taqlid kepadaku atau kepada Malik,

Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, tetapi ambillah dari sumber mereka

mengambilnya”

b. .“Pendapat Auzai’, Malik, dan Abu Hanifah adalah ra’yu

(pikiran). Bagi saya semua ra’yu sama saja tetapi yang

menjadi hujjah agama adalah yang ada pada hadis.”

c. .“Barang siapa yang menolak hadis Nabi, dia berada di jurang

kehancuran”.

Page 48: Modul Agama Islam

KESALAHAN KOLEKTIF UMAT

a. Perpegang teguh pada hadis “perbedaan dalam umatku

adalah rahmat”. Hadis ini tidak berasal dari Rasulullah

b. Tidak mengerti anjuran para imam madzhab

c. Fanatisme buta (taqlid)

d. Tidak mau mengamalkan hadis shahih karena sudah

terbiasa dengan kekeliruan Kesimpulan a. Ahli hadis lebih mendekati kebenaran daripada ahli

fiqih, karena ahli hadis sangat hati-hati b. Adanya kewajiban bagi setiap muslim untuk mempelajari

ilmu hadis dan berbagai macam kaidahnya

Page 49: Modul Agama Islam

c. Lemahnya motivasi umat islam dalam mengkaji berbagai macam fatwa yang dikemukakan oleh imam madzhabnya sendiri

d. Terjadinya kesalahan kolektif pada umat yang justru disebabkan oleh ketidakfahaman mereka akan hadis yang dijadikan hujah dalam mengemukakan argumen yang tidak sepatutnya digunakan.

e. Kesalahan yang paling ironis adalah hujah yang digunakan oleh para muqollid justru sangat bertentangan dengan firman-firman Allah yang dengan tegas melarang umat untuk berselisih, bercerai-berai, membanggakan golongannya.

Page 50: Modul Agama Islam

PERTEMUAN 5

EKONOMI DAN KEBUDAYAAN

DALAM ISLAM

Page 51: Modul Agama Islam

A. EKONOMI ISLAM

Ciri-ciri Ekonomi Islam

1. Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan

mengarahkan kegiatan ekonomi.

2. Syari’ah sebagai batasan-batasan untuk memformulasi

keputusan ekonomi.

3. Akhlaq berfungsi sebagai parameter dalam proses

optimalisasi kegiatan ekonomi.

Tujuan Ekonomi Islam (duniawi & ukhrawi)

Yang dimaksud tujuan duniawi adalah bahwa kegiatan

ekonomi sebagai upaya mempertahankan hidup,

menfasilitasi ibadah pribadi, ibadah sosial, meningkatakan

peradaban dan membekali keturunan agar mempunyai

keberdayaan / kejayaan yang lebih baik.

Page 52: Modul Agama Islam

Dasar-Dasar Ekonomi Islam

1. Dalam sistem Islam, pelaku ekonomi harus

mengimplementasikan fungsi kekhalifahan dan

ibadah karena mengacu kepada Q.S : Al-Baqarah

(2):30 dan Adz-Dzariat (51):56

2. Karena efektifitas fungsi kekhalifahan, maka perilaku

ekonomi individu dalam Islam harus senantiasa

menghormati kepentingan ekonomi agregat (ekonomi

makro).

3. Karena efektifitas fungsi ibadah, maka disiplin taqwa

dalam perilaku ekonomi adalah pembeda bagi

perilaku ekonomi konvensional. Yaitu individu pelaku

ekonomi harus menghindari cara bisnis dan objek

bisnis yang haram.

Page 53: Modul Agama Islam

4. Dalam sistem Islam berlaku asas “Kepunyaan Allah

atas apa yang ada di langit dan dibumi”. Q.S Ali Imran

(3): 189 dan Al-Baqarah (2): 284 Artinya antara lain

bahwa “economi opportunities” (peluang-peluang

ekonomi) tidaklah menjadi klaim manusia hanya karena

faktor sebagai penguasa, sebagai pemilik modal dan

sebagai lainnya.

Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

1. Konsumsi dan Permintaan Kebutuhan

2. Alokasi sumber daya alam dan manusia

3. Produksi

4. Distribusi

Page 54: Modul Agama Islam

Riba artinya (secara bahasa) “tambahan”, adapun

menurut syara’ riba artinya adalah akad yang terjadi

dengan penukaran yang tertentu, tidak diketahui sama

atau tidaknya (kadar barang yang ditukarkan bahkan

cenderung disembunyikan) menurut aturan syara’ atau

terlambat menerimanya.

Larangan Riba (QS al baqoroh : 275, Ali imran : 130)

Jenis-jenis riba :

1. Riba fadli 3. Riba qordli

2. Riba yad 4. Riba nasa’

Page 55: Modul Agama Islam

Macam-macam riba

(Bank syari’ah dari teori ke praktik, Muh. Syafi’I Antonio)

. Riba fadli yaitu menukarkan dua barang yang sejenis

dengan tidak sama (ukurannya).

. Riba qordli yaitu utang dengan syarat ada

keuntungan bagi yang memberi utang.

. Riba yad yaitu berpisah dari tempat akad sebelum

timbang terima.

. Riba nasa’ yaitu disyarat dari salah satu kedua

barang yang dipertukarkan ditangguhkan

penyerahannya.

. Riba jahiliyah yaitu utang dibayar lebih dari pokoknya

karena terlambat membayar cicilan

Page 56: Modul Agama Islam

Riba dalam pandangan agama lain:

a. Kitab exodus pasal 22 ayat 25

b. Kitab Deutoronomi pasal 23 ayat 19

c. Kitab Livecitus pasal 25 ayat 36–37

d. Lukas 6 : 34-35

Jenis-jenis mualamah islami :

1. Salam 8. Qirod

2. Musaqoh 9. Serikat ‘inan

3. Muzaro’ah 10. Mukhobaroh

4. Ji’alah 11. Hiwalah

5. Utang piutang. 12. Jaminan

6. Wadi’ah (titipan) 13. Luqothoh

7. Laqithoh 14. ‘ariyah

Page 57: Modul Agama Islam

Perbedaan Antara Bank Konvensional dengan

Praktik Ekonomi Syari’ah:

Bank konvensional (bunga)

Penentuan bunga dibuat pada saat akad tanpa

berpedoman pada untung rugi

Besarnya prosentasi berdasarkan pada jumlah uang

(modal) yang dipinjamkan

Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan

tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan

oleh pihak nasabah untung atau rugi

Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat sekalipun

jumlah keuntungan berlipat ganda

Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama

termasuk agama islam

Page 58: Modul Agama Islam

Bank Muamalat (bagi hasil)

Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada

waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan

untung rugi

Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah

keuntungan yang diperoleh

Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang

dijalankan, jika tidak mendapatkan keuntungan

maka kerugian akan ditanggung bersama oleh

kedua belah pihak

Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan

Tidak ada yang meragukan keabsahan keuntungan

bagi hasil

Page 59: Modul Agama Islam

Bank konvensional

Memakai perangkat bunga

Profit oriented

Hubungan dengan nasabah adalah bentuk

Hubungan kreditur dan debitur

Creator of money supply

Investasi yang halal dan haram

Tidak ada dewan seperti yang terdapat di Bank

Muamalat

Page 60: Modul Agama Islam

Bank Muamalat

Berdasarkan margin keuntungan

Profit dan “falah” orientid

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk

hubungan kemitraan

Users of real funds

Melakukan investasi-investasi yang halal saja

Page 61: Modul Agama Islam

B. KEBUDAYAAN ISLAM

1. Konsep Kebudayaan Dalam Islam

Secara umum kebudayaan dapat dipahami sebagai

hasil oleh akal, budi cipta rasa, karsa, dan karya

manusia. Kebudayaan adalah hasil olah akal, budi

cipta rasa, karsa dan karya manusia yang tidak

lepas dari nilai-nilai ketuhanan. Hasil olah akal,

budi, rasa dan karsa yang telah terseleksi oleh

nilai-nilai kemanusiaan yang universal berkembang

menjadi sebuah peradaban.

Page 62: Modul Agama Islam

2. Sejarah Intelektual Islam

Menurut Harun Nasution, sejarah intelektual Islam dapat dikelompokkan kedalam tiga masa:

a. Masa Klasik yaitu tahun 650 – 1250 M (Rasulullah

s/d khulafaur rasyidin)

1. Abu Bakar (Irak & Syiria) 2. Umar Bin Khotob (Damaskus & Mesir) 3. Utsman Bin’Affan (Palestina) 4. Ali Bin Abi Thalib (statis, perlawanan Muawiyah

dan khowarij)

Page 63: Modul Agama Islam

Setelah Ali ibn Thalib, maka kekusaan beralih pada

Mu’awiyah yang membentuk Dinasti Umaiyah (661-

750M) dan ekspansi Islam dilanjutkan oleh keluarga ini.

Adapun khalifah-khalifah besar dari dinasti ini ialah

Mu’awiyah ibn Sofyan (661-680 M), Abdul Malik ibn

Marwan (685-705 M), Walid ibn Abdul Malik (705-715M),

Umar bin Abd Aziz (717-720M) dan Hisyam ibn Abdul

Malik (724-743 M).

Page 64: Modul Agama Islam

b. Masa Pertengahan yaitu tahun 1250 – 1800 M dibagi dua masa

1. masa kemunduran tahun 1250 -1500 M 2. Masa Tiga Kerajaan Besar tahun 1500 M -1800 M Penyebab kemunduran 1. Pengaruh Kristen 2. Sekularisme Di masa ini terdapat tiga kerajaan besar 1. Kerajaam Utsmani (Turki) 2. Kerajaan Safawi (Persia – Iran) 3. Kerajaan Mughol (India)

Page 65: Modul Agama Islam

c. Masa Moderen yaitu tahun 1800 – sekarang. (masa kebangkitan dari kemunduran)

Penyebab kebangkitan : 1. Memurnikan ajaran islam 2. Mengimbangi barat 3. Membebaskan diri dari penjajahan

Page 66: Modul Agama Islam

PERTEMUAN 6

HUKUM dan DEMOKRASI

DALAM ISLAM

Page 67: Modul Agama Islam

A. HUKUM DALAM ISLAM

Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah

swt melalui wahyu-Nya yang kini terdapat dalam al-Qur’an

dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw sebagai

rasulnya melalui sunnah beliau yang kini terhimpun dalam

kitab-kitab hadits.

Kajian hukum islam:

1.Hukum-hukum ibadah (Rukun islam)

2.Hukum-hukum muamalah (bertetangga, bertamu, jual

beli, menikah, dll)

Page 68: Modul Agama Islam

Adapun tujuan hukum Islam secara umum adalah:

a. Untuk mencegah kerusakan pada manusia dan

mendatangkan kemaslahatan bagi mereka

b. Mengarahkan mereka kepada kebenaran untuk

mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia ini

dan di akhirat kelak, dengan jalan mengambil segala

yang manfaat dan mencegah atau menolak yang

madlarat yakni yang tidak berguna bagi hidup dan

kehidupan manusia.

Page 69: Modul Agama Islam

Kewajiban yang diperintahkan kepada umat manusia

dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu:

a. Huququllah (hak-hak Allah)

b. Huququl ‘Ibad (hak-hak manusia)

Demokrasi Dalam Islam

Dasar hukum demokrasi dalam islam QS ath tholaq : 6

Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan Dan

Penegakan Hukum

UU RI nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan

Peraturan pemerintah nomor 28 tahun 1977 tentang

perwakafan tanah milik

Page 70: Modul Agama Islam

UU RI nomor 7 tahun 1989 tentang peradilan agama

Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang

kompilasi hukum Islam

UU RI nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat

UU RI nomor 17 tentang penyelenggaraan ibadah haji

Page 71: Modul Agama Islam

B. DEMOKRASI: SISTEM POLITIK ISLAM

Pengertian Sistem Politik Islam

Dalam fikih siasah disebutkan bahwa garis

besar fikih siasah meliputi: (Acep Djazuli,

2000:15)

a. Siasah dusturiyah (Tata Negara Dalam Islam)

b. Siasah Dauliyyah (Politik yang mengatur

hubungan antara satu negara Islam dengan

negara Islam yang lain atau dengan negara

sekuler lainnya)

c. Siasah Maaliyah (Sistem ekonomi negara)

Page 72: Modul Agama Islam

Prinsip-Prinsip Dasar Siasah (Politik) Dalam

Islam (Siasah Dusturiyah) Prinsip-prinsip dasar siasah dalam Islam meliputi antara

lain:

1. Musyawarah,

2. Pembahasan bersama

3. Tujuan bersama yakni untuk mencapai suatu

keputusan

4. Keputusan itu merupakan penyelesaian dari

suatu masalah yang dihadapi bersama

5. Keadilan,

6. Al-Musaawah atau persamaan

7. Al-Hurriyah (kemerdekaan/kebebasan)

8. Perlindungan jiwa raga dan harta masyarakat

Page 73: Modul Agama Islam

Prinsip-Prinsip Politik Luar Negeri Dalam Islam

(Siasah Dauliyyah)

Menurut Ali Anwar, ada beberapa prinsip politik luar

negeri dalam Islam, yakni: (Ali Anwar, 2002: 195)

a. Saling menghormati fakta-fakta dan traktat-traktat (Q.S.

8:58; 9:4,7; 16:91; 17:34)

b. Kehormatan dan integrasi nasional (Q.S. 16:92)

c. Keadilan Universal (Internasional) (Q.S. 5:8)

d. Menjaga perdamaian abadi (Q.S. 5:61)

e. Menjaga kenetralan negara-negara lain (Q.S. 4:89,90)

f. Larangan terhadap eksploitasi para imperalis (Q.S.6:92)

Page 74: Modul Agama Islam

g. Memberikan perlindungan dan dukungan kepada

orang-orang Islam yang hidup di negara lain

(Q.S. 8:72)

h. Bersahabat dengan kekuasaan-kekuasaan netral

(Q.S 60:8,9)

i. Kehormatan dalam hubungan international

(Q.S.55:60)

j. Persamaan keadilan untuk para penyerang

(Q.S.2:195; 16:126; 42:40).

Page 75: Modul Agama Islam

Kontribusi Umat Islam terhadap Kehidupan Politik

Di Indonesia

Islam sebagai sebuah ajaran yang mencakup

persoalan spiritual dan politik telah memberikan

kontribusi yang cukup signifikan terhadap kehidupan

politik di Indonesia:

a. Ditandai dengan munculnya partai-partai berasaskan

Islam serta partai nasionalis berbasis umat Islam

b. Ditandai sikap pro aktifnya tokoh-tokoh politik Islam dan

umat Islam terhadap keutuhan negara kesatuan

Republik Indonesia, sejak proses awal kemerdekaan,

hingga sekarang jaman reformasi.

Page 76: Modul Agama Islam

Umat Islam Indonesia dapat menyetujui Pancasila dan

UUD 45 setidak-tidaknya atas dua pertimbangan:

a. Nilai-nilainya dibenarkan oleh ajaran agama Islam

b. Fungsinya sebagai kesepakatan antar berbagai

golongan untuk mewujudkan kesatuan politik

bersama

Bentuk Sistem Pemerintahan Islam

1. Sistem pemerintahan pada masa Nabi (Theokrasi)

2. Pada masa al-Khulafa’as-Rasyidin (11 - 41 H/632 -

661 M) => Republik

3. Setelah periode al-Khulafa’ar-Rasyidin (Monarki)

4. Pada masa kontemporer (campuran)

Page 77: Modul Agama Islam

Pemikiran Para Politikus Islam

1. Ali Abd. al-Raziq “sistem politik pemerintahan menurut Islam boleh

mengambil bentuk apa saja”

2. Nurcholish Madjid nilai negara dan pemerintahan dalam Islam adalah

instrumental dan bukan tujuan itu sendiri

3. KH. Abdurrahman Wahid negara harus dilihat dari segi fungsinya , bukan dari

norma formalnya, atau negara Islam atau bukan

Page 78: Modul Agama Islam

Konsep Demokrasi Dalam Islam

Pakar-Pakar Konsep Demokrasi Dalam Islam

1. Fazlur Rahman

“sistem demokrasi ini merupakan sistem pemerintahan

mayoritas yang menerapkan metode permusyawaratan

dalam pengambilan keputusan. Mereka menyamakan

konsep demokrasi dengan konsep syura yang terdapat

dalam Al-Qur’an surah Asy-Syura (23):38 dan surah Ali

Imran (3):159.

Page 79: Modul Agama Islam

2. Muhammad Iqbal

“kohesi antara Islam dengan ide demokrasi terletak pada

prinsip persamaan (equlity), yang di dalam Islam

dimanifestasikan oleh ajaran Tauhid sebagai satu gagasan

kerja dalam kehidupan sosio–politik umat Islam.”

3. Moh. Amin Rais

“sistem politik demokrasi Islam dengan konsep theo

demokrasi” dengan ciri-ciri:

a. Diselenggarakan dengan adil

b. Ditegakkan atas dasar musyawarah

c. dijalankan atas persaudaraan islam (tanpa diskriminasi)

Page 80: Modul Agama Islam

PERTEMUAN 7

TUGAS