modul 3 dimensi

33
Modul 3 dimensi Unnar 2010 GAMBAR PERSPEKTIF (3DIMENSI ) PENDAHULUAN Gambar perspektif adalah jenis gambar arsitektur yang seperti pada gambar aksonometri merupakan jenis gambar dengan arah pandangan tunggal. Perbedaan dengan gambar aksonometri adalah terletak pada hasil akhirnya yang tidak terdapat distorsi dan pada umumnya lebih cepat dapat dimengerti karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis gambar-gambar lainnya karena menampilkan bentuk benda/bangunan dalam bentuk 3 dimensi. Proyeksi perspektif adalah cara penggambaran Page 1

Upload: rahmat-kukut

Post on 26-Nov-2015

141 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Modul

TRANSCRIPT

Modul 3 dimensi

Modul 3 dimensiUnnar 2010

GAMBAR PERSPEKTIF (3DIMENSI )PENDAHULUANGambar perspektif adalah jenis gambar arsitektur yang seperti pada gambar aksonometri merupakan jenis gambar dengan arah pandangan tunggal.

Perbedaan dengan gambar aksonometri adalah terletak pada hasil akhirnya yang tidak terdapat distorsi dan pada umumnya lebih cepat dapat dimengerti karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis gambar-gambar lainnya karena menampilkan bentuk benda/bangunan dalam bentuk 3 dimensi. Proyeksi perspektif adalah cara penggambaran pandangan tunggal di mana dalam menggambarkan gambar proyeksinya, garis-garis sejajar dalam salah satu atau dua dimensinya, bertemu pada satu titik yang disebut titik hilang. Oleh karena itu, gambar ini disebut juga sebagai gambar proyeksi titik hilang. Pada proyeksi ini tidak ada satu garis pun yang ukurannya tepat seperti bendanya.

Ada tiga macam gambar perspektif, yaitu:

a. perspektif dengan satu titik hilang (perspektif sudut);

b. perspektif dengan dua titik hilang (perspektif miring);

c. perspektif dengan titik hilang tak terhingga (proyeksi sejajar).

UNSUR POKOK DALAM PERSPEKTIFUntuk membuat gambar perspektif, diperlukan suatu pedoman ukuran karena memang tidak ada satu garis pun yang sejajar sehingga ukurannya tidak ada yang sesuai dengan aslinya. Pedoman/ patokan ini didapat dengan mengambil salah satu bidang-bidang yang sejajar dengan bidang proyeksi yang kits pakai sebagai pedoman ukuran, bidang ini disebut bidang frontal atau bidang taferil. Semua garis pads bidang ini berukuran sebanding dan sesuai dengan panjang aslinya.

Di samping itu, diperlukan pula titik mata atau titik pandang. Melalui titik mata ini dapat dibuat garis-garis yang sejajar dengan sumbu koordinat benda, yang memotong bidang taferil di titik Ti dan T2 yang merupakan tempat kedudukan dari titik hilang.

Diperlukan pula garis lantai/nol/tanah serta garis horizon1cakrawala yang merupakan tempat kedudukan titik-titik hilang sehingga garis vertikal yang melalui T, dan T2 akan memotong garis horizon di kedua titik hilang.

Unsur-unsur yang mutlak ada dalam penggambaran gambar perspektif adalah:

1. Obyek/Benda yang akan digambar

2. Pengamat (P)

3. Kerucut Pandangan

4. Garis Horizon/Cakrawala (GH)

5. Bidang Dasar/Garis Dasar (BD/GD)

6. Bidang Gambar (BG)

7. Titik Lenyap/Titik Hilang (TL/TH)

Untuk jelasnya dapat melihat gambar sketsa berikut.

1. Obyek/BendaObyek atau benda yang akan digambar kesulitannya tergantung dari bentuk benda itu sendiri. Benda yang berbentuk garis lurus, siku dan teratur relatif mudah untuk digambarkan, sedangkan obyek yang semakin hidup atau tidak teratur seperti manusia, pohon atau pemandangan semakin sulit untuk digambar.

2. Pengamat (P)Pengamat dalam gambar perspektif adalah posisi dan arah dari orang yang melihat obyek yang akan digambar. Gambar perspektif yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh jarak dan sudut pandang pengamat.

3. Kerucut PandanganKerucut Pandangan adalah istilah untuk menunjukkan sudut maksimal pandangan pengamat (45o-60o). Seluruh benda atau bagian benda yang akan digambar akan baik apabila berada dalam kerucut pandangan, dan apabila terletak diluarnya hasilnya akan tampak distorsi.

4. Garis Horizon/Cakrawala (GH)Garis Horizon/Cakrawala adalah garis horizontal hayal yang kedudukannya selalu setinggi dengan tinggi mata pengamat dan sejajar dengan bidang dasar.

5. Bidang Dasar/Garis Dasar (BD/GD)Bidang Dasar/Garis Dasar adalah bidang/garis horizontal yang merupakan dasar patokan dari segala ukuran vertikal dari benda yang akan digambar. Obyek yang memotong Bidang Dasar/Garis Dasar ini ukurannya digambarkan sesuai dengan ukuran sebenarnya.

6. Bidang Gambar (BG)Bidang Gambar adalah bidang transparan 2 dimensi yang tegak lurus dengan garis pandangan. Perspektif tiap titik dimanapun juga selalu terletak pada bidang gambar. Pada kenyataannya Bidang Gambar adalah permukaan kertas gambar yang dipakai untuk menggambar perspektif.

7. Titik Lenyap/Titik Hilang (TL/TH)Titik lenyap adalah sebuah titik atau lebih yang mengumpulkan garis-garis (yang sesungguhnya) sejajar pada obyek yang posisinya tidak tegak lurus dengan garis pandangan. Kedudukan titik lenyap terdapat pada sepanjang garis horizon.

Konsep Penggambaran 3 Dimensi

Cara menggambar gambar proyeksi perspektif secara bertahap adalah sebagai berikut.

a. Tentukan dahulu TM atau TP (titik mats/ titik pandang) yang diletakkan sedemikian rupa sehingga garis pandang merupakan jarak terdekat mata terhadap bendanya. (sebaiknya sudut pandang = a jangan lebih dari 30).

b. Tentukan bidang frontal atau B. Taferil, salah satu bidang yang sejajar dengan bidang proyeksi/garis horizontal.

c. Tentukan sumbu koordinat benda dan dari TM ditarik garisgaris sejajar dengan sumbu koordinat tersebut yang memotong bidang frontal di titik Ti dan T, (bila salah satu sumbu tersebut sejajar bidang frontal, akan didapat hanya 1 T atau berarti satu titik hilang).

d. Tentukan garis lantai/nol/tanah dari rencana gambar proyeksi tersebut, serta garis cakrawala /horizon yang berada di atas garis lantai dengan jarak tertentu (disebut tinggi horizon).

e. Proyeksikan secara vertikal titik-titik T, dan T2 ke garis cakrawala akan didapat titik-titik hilang (TH, dan TH 2).

f. Gambarkan penampang perpotongan benda dengan bidang frontal dengan bentuk dan ukuran sesuai sebenarnya serta dasarnya tepat pads garis lantai.

g. Tarik garis-garis proyeksi dari titik hilang ke titik-titik sudut penampang benda yang frontal tersebut, akan tergambar bidang-bidang depan benda tersebut.

h. Untuk menggambarkan setiap titik dari benda tersebut didapat dengan cara menghubungkan titik-titik tersebut ke TM yang memotong atau dipotongkan ke bidang frontal dan dari titik-titik potong ini ditarik garis-garis vertikal yang memotong garis-garis proyeksi yang bersangkutan sehingga terbentuk garis-garis/titik-titik bendanya.

Dari bahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Bila tinggi horizon lebih rendah daripada penampang frontal, benda akan tergambar dengan bidang atas kelihatan.

b. Bila tinggi horizon sama dengan tinggi penampang frontal, benda akan tergambar dengan bidang atas satu garis.

c. Bila tinggi horizon lebih tinggi daripada tinggi penampang frontal, benda akan tergambar dengan bidang atas tidak kelihatan.

d. Bila bidang frontal diletakkan makin ke depan, benda akan tergambar makin kecil. Sebaliknya, bila bidang frontal makin jauh dari TM, benda akan tergambar makin besar.

MENGGAMBAR OBYEK 3D DENGAN AUTOCAD1. KONSEP DASAR

Obyek tiga dimensi (3D) adalah obyek yang digambar dengan penerapan tiga sumbu yaitu X,Y,Z. Gambar 2 D hanya memanfaatkan dua sumbu yaitu X dan Y. Sesungguhnya sumbu X dan Y ini membentuk sebuah bidang yang disebut dengan xy plane. Sumbu Z adalah sumbu tegak lurus terhadap xy plane seperti ditujukkan pada gambar berikut:

2. MERUBAH TITIK PANDANG

Jika kita berada pada 2D maka sesungguhnya kita memandang sebuah bidang gambar xy plane pada pandangan atas, sehingga dalam hal ini sumbu z tidak dapat dilihat ,seperti ilustrasi yang ditampilkan pada gambar diatas.Posisi titik pandang semacam ini tentu tidak menguntungkan untuk proses penggambaran obyek 3D.

Oleh karena itu, posisi titik pandang terhadap xy plane harus kita ubah sehingga seluruh sumbu terlihat.Perubahan itu dapat dilakukan dengan merubah View Point dengan uraian sebagai berikut

Untuk mengembalikan dari titik pandang 3D menjadi 2D , gunakan perintah PLAN dan option yang dipilih adalah W (word)Cara lain yang lebih cepat adalah dengan mengklik sudut pandang isometric yang diinginkan melalui toolbar VIEW

Cara pandang dengan isometric view memiliki keterbatasan , karena sudut pandangnya dibatasi oleh ketentuan satndar gambar teknik.Hal ini kadang kadang menimbulkan masalah dimana sebuah obyel yang sangat tersembunyi tidak dapat diperlihatkan. Agar sudut pandang dapat diatur sesuai dengan keinginan pengguna , maka selain isometric view dapat pula dipakai 3D orbit yang dapat meutar obyek 3D tanpa berpengaruh terhadap UCSnya.

3. WORD COORDINATE SYSTEM

Didalam AutoCAD dikenal dua sistem koordinat yaitu Word Coordinate System (WCS) dan User Coordinate System (UCS).

WCS adalah system koordinat default atau asli sesuai setting awal Autocad. Sedangkan UCS adalah system koordinat yang dirubah sesuai dengan keinginan pengguna

Penulisan koordinat dalam penggambaran 3D sebenarnya agak jarang dilakukan, sebab , obyek asli gambar 3D adalah gambar 2D yang bisa digambar dengan menggunakan system koordinat 2D.Adapun beberapa cara penulisan koordinat 3D adalah sebagai berikut :

4. USER COORDINATE SYSTEM

Perubahan WCS ke UCS secara prinsip adalah memutar bidang xy(xy plane) sesuai kebutuhan pengguna dengan tujuan untuk mempermudah penggambaran.Disamping itu sebagian besar perintah Autocad hanya bida bekerja pada xy plane, sehingga jika mendapati sebuah bidang yang tidak sejajar dengan xy plane maka penggunaan perintah pada bidang itu tidak dapat dilakukan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat ilustrasi berikut:

Prinsip perubahan UCS yaitu dengan meutar system persumbuan pada salah satu sumbu yang dituntuk. Jika dipilih sumbu y , maka sumbu y adalah poros putaran , sehingga yang akan berubah posisi adalah sumbu x dan z seperti contyoh berikut :

Cara pengubahan ucs dapat dilakukan dengan mengetik UCS pada Command promt seperti diatas , dapat pula dilakukan dengan mengklik icon pada toolbar UCS. Jika diklik icon dengan tanda y , berarti sumbu y yang diputar.

Untuk kembali ke WCS , anda dapat mengetik UCS pada command promt , kemudian ketik W untuk memilih option Word Coordinate System, atau dengan mengklik icon UCS world pada toolbar UCS5. MEMUTAR OBYEK 3DTeknik lain untuk menyesuaikan posisi obyek duisamping dengan cara merubah UCS adalah dengan memutar obyek itu sesuai keinginan kita. JIka obyek silinder dari gambar diatas akan kita buat dengan cara ini, maka kita cukup membuat obyek silinder pada xy plane dengan WCS kemudian kita putar miring sebesar kemiringan bidang, dan kemudian kita pindahkan obyek silinder itu pda bidang miring.

Untuk melakukan pemutaran obyek 3d digunakan perintah:Rotate3D sebagai berikut

5. MEMBUAT OBYEK 3D FACE DAN REGIONPengertian obyek face dan region adalah obyek 3D yang berupa penutupan permukaan obyek saja. Jika kita gambar sebuah silinder face berarti bagian dalam silinder tersebut berlubang seperti kaleng. Obyek ini umumnya tidak dapat dimodifikasi. Penutup permukaan ini disebut mesh. Kehalusan bentuk obyek sangat ditentukan oleh kerapatan mesh. Adapaun kerapatan mesth ini dapat diatur dengan merubah jumlah Surftab1 dan surftab2. Jumlah surftab semakin banyak berarti semakin rapat meshnya dan semakin halus bentuk obyeknya. Pengaturan mesh dilakukan dengan prosedur sbb:

Perintah perintah yang termasuk dalam kelompok face dan region adalah sebagai berikut

a. Rulesurf Perintah ini digunakan untuk mennutup permukaan dengan cara menghubungkan dua buah obyek dengan pola garis lurus

b. Tabsurf

Hampir sama dengan rulesurf tetapi obyek penutup permukaan terbentuk dari sebuah obyek acuan/path dan obyek pengarah / vector

c. Revsurf

Digunakan untuk mebuat obyek 3d face dengan pola memutar obyek acuan/ path terhadap titik putar yang disebut dengan revolution axis.

d. Edgesurf

Digunakan untuk membentuk pernutup permukaan denngan pola membentuk garis hubung yang menghubungkan sudut sudut dari sebuah obyek kurva tertutup

6.MEMBUAT OBYEK 3D SOLID

Yang dimaksud dengan obyek solid adalah obyek padat atau pejal.Jadi jika kita merubah sebuah lingkaran menjadi sebuah silinder tiga dimensi , maka silinder stersebut adalah silinder pejal dimana bagian dalamnya tidak berlubang seperti pada 3D face dan region.

a. EXTRUDE

Extrude digunakann untuk merubah obyek 2D menjadi 3 D dengan pola meninggikan obyek kearah sumbu Z.Obyek yang dapat diextrude ahruslah memenuhi syarat :

Harus merupakan kurfa tertutup

Obyek merupakan satu kesatuan atau satu segment

Agar beberapa obyek 2 d menjadi satu dapat dilakukan penggabungandengan menggunakan perintah PEDIT (polyline Edit ) seperti contoh berikut :

1).Extrude dengan High of Extrusion

2). Extrude dengan Path object

b. REVOLVE

Prinsip REVOLVE sama persis dengan REVSURF. Perbedaanya adalah bahwa obyek yang diputar adalah obyek kurva tertutup satu segmen. Hasil dari revolve ini adalah benda putar yang solid / padat

c. MENGISERT OBYEK SOLID

Tidak semua obyek solid diibuat dengan meninggikan obyek 2D. Autocad menyediakan menu khusus obyak solid yang dapat diakses dengan mengklik obyek yang diinginkan pada toolbar solid, kemudian data ukuran obyek kita masukkan melalui command promt.

1. Box

2. Spere

3. Cone

4. Wedge

5. Cylinder

6. Torus

7. MEMANIPULASI OBYEK

Yang dimaksud dengan manipulasi dalam hal ini adalah merubah obyek solid dasar menjadi obyek yang diingingkan dengan pemotongan , penggabungan atau penambahan komponen lain .Sebab pada gambar gambar dengan tingkat kerumitan tertentu tidak dapat dilakukan dengan sekali penggunaan perintah .Perintah perintah pada 2 D seperti move, copy, array dan mirror masih dapat dioperasikan pada gambar 3 D

a. SUBTRACT

Subtract digunakan untuk memotong satu obyek solid dengan obyek solid lainya. Pemotongan yang dimaksud dalat berupa lubang bulat , alur memanjang atau bentuk bentuk lain.Obyek pemotong dapat dikatakan sebagi cetakan karena hasil pemotongan akan mengikuti bentuk dari obyek pemotong ini. Anda dapat membayangkan jika sebuah obyek utama ini dibuah dari tanah liat yang empuk , kemudian kepadanya dimasukkan sebuah bentuk obyek pemotong dari besi dengan bentu tertentu. Maka bekas pemotongan akan mengikuti bentuk besi pemotongnya.

b. UNION Perintah ini digunakan untuk menggabungkan beberapa obyek solid menjadi satu kesatuan. Sehingga jika obyek dengan beberapa komponen diunion , maka akan berubah menjadi satu obyek .Cara kerjanya hyampir sama dengan PEDIT.

Dari gambar diatas terlihat bahwa sebelum diunion , obyek tersebut terdiri gabungan tiga obyek yang tidak berpadu , setelah di gabung dengan union maka tiga obyak tersebut lebur menjadi satu

c. SLICE

Digunakan untuk memotong obyek, tetapi dapat menggunakan obyek 2D atau tdengan titik titik batas pemotongan.Seperti gambar berikut , obyek 3 D dipotong dengan obyek lingkaran 2 D.

d. HIDE DAN RENDERHide adalah perintah 6yang digunakan untuk membuat sebuah garis tersembunyi pada obyek 3D menjadi tidak tampak karena tertutrup oleh obyek didepannya. Dengan perintah ini, obyek 3D hampir mendekati penpilan realistis /sesungguhnya. Sedangkan jika ingin memanpakkkan obyek lebih realistis lagi dapat digunakan perintah RENDER.Pada perintah render ini dapat diatur pola pencahayaan , penerapan material sesuai keinginan, serta background sehingga obyek 3d yang dibuat benar benar seperti obyek yang sesungguhnya.

Untuk melakukan rendering aktifkan toolbar render, kemudian klik icon render seperti gambar berikut :

Render memiliki beberapa variasi pilihan . Pilihan itu ada pada menu render yang akan tampil setelah anda mengaktifkan perintah render baik dengan mengetik render pada commad , maupun mengklik icon render pada toolbar. Adapun tampilan menu render adalah sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut:

8. DIMENSI PADA GAMBAR 3DDimensi pada gambar 3D umumnya jarang dipergunakan. Sebab sifat gambar 3D adalah untuk memperjelas persepsi terhadap gambar pandangan, sehingga umumnya, dimensi/ukuran akanditerakan pada gambar pandanganya, bukan pada gambar 3D. Akan tetapi kadang ada beberapa ukuran pokok yang tetapditerakan pada gambar 3D.

Dimensi hanya dapat bekerja pada xy plane. Sehingga pada bidang bidang yang tidak sejajar dengan xy plane , seperti misalnya dimensi tinggi yang sejajar sumbu z atau bidang miring lainya tidak bisa diberi ukuran secara langsung. Maka untuk memberi ukuran harus memutar xy plane agar sejajar dengan bidang yang akan diberi ukuran. Teknik pemutaran xy plane ini dilakukan dengan merubah wcs menjadi UCS seperti penjeleasan sebelumnya. Disamping harus memutar UCS , harus pula dilakukan pemindahan titik nol ( origin ) pada bidang dimana ukuran akan ditempatkan.Adapun teknik pemberian dimensinya sama seperti dimensi pada 2D. Untuk lebioh jelasnya dapat dilihat dari ilustrasi berikut:

9. VISUALISASI AKHIR

A. MENCETAK OBYEK 3D SAJA

Untuk mencetak obyek 3D saja, anda dapat berpindah dari model space ke paper space ,maka secar otomatis gambar 3D yang dibuat akan tampil dalam ukuran kertas yang telah ditentukan sebelumnya.

JIka anda menghendaki menggunakan ukuran kertas dan garis tepi yang sudah ada didalam program autoCAD maka langkah yang harus dilakukan adalah:

a. Pindahlah dari model space ke paper space dengan mengklik tombol layout1 atau layout 2 di bagian kiri bawah layar

b. Klik Insert pada standar toolbar, pilih menu layout, klik layout from template, dan pilihlah jenis template yang anda inginkan misalkan A4 ISOkemudian aktifkan template tersebut dengan mengklik tombol ISO A4. Template adalah bentuk kertas lengkap dengan ukuran, garis tepi dan kolom etiketnya. Templete ini secara otomatis sudah memiliki viewports dengan batas veiwports berimpit dengan garis tepinya. Pada langkah ini secara otomatis gambar anda akan tampil seperti gambar berikut:

c. Kliklah tengah tengah bidang gambar sehingga anda mengaktifkan viewport dari template yang telah anda pilih denmgan ditandai adanya penebalan garis tepi. Artinya anda sedang bekerja di viewport ini.Anda dapat melakukan perubahan, modifikasi atau bahkan penggambaran obyek jika viewports ini aktif

d. Untuk mengatur skala gambar , anda dapat mengklik View, pilih Zoom, Scale, kemudian isikan besarnya skala sesuai dengan besar kertas dan gambarnya. UNtuk mengisikan skala anda harus menambahkan akhiran XP dibelakang angka skalanya. Contoh , jika menginginkan skala 1: 1 maka ditulis 1 XP. Jika Skala 1:2 maka ditulis 0.5XPe. Aturlah kedudukan gambar dengan mengklik icon PAN, dan buat posisi gambar tepat ditengah tengah bidang gambarf. LAkukan pengecekan dengan print preview

g. Lakukan pencetakan dengan memilih option layout pada set print areanyaB. MENCETAK OBYEK 3D DILENGKAPI DENGAN GAMBAR PANDANGAN

Gambar padangan dapat dibuat secara otomatis oleh computer. Untuk itu langkah yang harus anda lakukan adalah :

a. Pindah dari model ke paper space

b. Masukkan template dengan insert , layout,layout from template seperti langkah sebelumnya

c. Sembunyikan garis tepi dengan masuk ke menu Layer dan matikan layer frame/garis tepi, dengan langkah ini yang akan tersisa hanya viewport saja

d. Hapuslah gambar yang ada di viewports dengan menghapus viewportnya. Cara menghapuis vieport adalah dengan mengklik garis vieport kemudian di Deletee. Ketiklah SOLVIEW pada command promt untuk membuat viewport- viewport baru engan jumlah lebih dari satu sesuai dengan jumlah pandangan yang diinginkan. Perintah solview akan menghasilkan vieport yang secara otomatis memiliki lebih dari sau lapis ( layer).Layer ini dapat digunakan untuk memisahkan antara gambar(VIS), ukuran ( DIM),garsi tersembunyi (HID), dan arsiran (HAT).Jika satu vieport dinamai P DEPAN, maka secara otomatis akan terbentuk PDEPAN.VIS, PDEPAN.HAT,P DEPAN.HID dan P DEPAN. DIM

f. Ketiklah SOLDRAW untuk merubah gambar dalam vieport yang telah terbentuk itu menjadi gambra 2 D , sebab gambar yang terbentuk oleh perintah solview sebenarnya masih merupakan gambar 3 D solid. Jika pengetikan soldraw sudah dilakukan maka kliklah setiap viewport untuk identifikasi kemudian akhiri dengan ENTER maka proses soldraw akan berjalan

g. Jika proses soldraw sudah selesai maka gambar sudah berubah menjadi 2 D , maka kita dapat memperlakukan gambar itu selayaknya gambar 2 D dengan memberikan ukuran , dimensi dan lain- lain sesuai dengan keiinginan.

h. Untuk memberikan dimensi ,harus diletakkan pada layer DIM , caranya ahrus bergantian , jika akan memberikan ukuran pada p[andangan depan , maka layer P ATS .DIM dan POT.DIM harus dibekukan (freeze) dengan mengklik tanda lampu pada layer proprerties sebagimana ditunjukan dalam gambar berikut:

i. Untuk mengatur pola arsiran , kliklah daerah arsiran pada vieport POT, kemudian klik kanan untuk masuk ke Properties atau langsung ke Hatch edit.Pengaturan Hatch ini sama seperti pengaturan hatch pada gambar 2 Dj. Jika semua kelengkapan gambar telah siap sesua permintaan , maka layout ini dapat kita cetak dengan mengklik File , lalu ke Plot sehingga muncul tampilan sebagai berikut :

EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED PBrush

Tentukan jenis printer yang dipakai

Pakai skala 1: 1

EMBED PBrush

EMBED PBrush

Obyek 2D,xy plane dipandang dari atas

Obyek 3D, xy plane dipandang isomentrik

Obyek 3D digambar diatas xy plane yang masih menggunakan WCS

Obyek silinder 3D digambar diatas bidang miring, agar penggambaran menjadi mudah, xy plane dirubah tepat pada bidang miring itu, ini dilakukan dengan merubah WCS menjadi UCS

Obyek 3D dipandang dari atas

Obyek 3D setelah titik pandangnya dirubah dengan Vpoint (Rotate),sudut pandang pada xy plane 330 dan sudut pandang dari xy plane secara vertical 30

Posisi Obyek sebelum diputar

Obyek silinder setelah diputar dengan titik putar pada sumbu y, Base point adalah center, dengan sudut pemutaran 90

Hasil Akhir yang diinginkan ; silinder telah dipindah ke obyek balok

Command: line

Specify first point : klik sembarang

Specify next point : @10,4,0

Specify next point : @0,0,5

Specify next point : @-10,-4,-5

Command: line

Specify first point : klik sembarang

Specify next point : @10