modul 2 kel 22 fix pti 2015
TRANSCRIPT
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 1/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 1
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan terutama yang bergerak di bidang manufaktur,
dibutuhkan suatu perancangan sistem kerja. Perancangan sistem kerja ini sangat
diperlukan untuk menyatukan seluruh komponen manusia, mesin, alat, bahan, metode,
dan lingkungan agar tercipta kondisi kerja yang EASNE (Efisien, Aman, Sehat, Nyaman,
dan Efektif). Perancangan sistem kerja menjadi sesuatu yang penting agar pekerja dapat
bekerja dengan nyaman dan terkendali dan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar
yang diharapkan. Rancangan sistem kerja yang baik akan mempengaruhi performance
dan kenyamanan operator. Apabila operator merasa nyaman dalam bekerja maka operator
dapat bekerja lebih optimal sehingga produktivitas operator menjadi meningkat.
Sebagai perusahaan baru yang bergerak dalam bidang perakitan tamiya, PT.
Kanishta Garjita Indonesia memerlukan suatu perancangan sistem kerja di dalam
perusahannya. Proses operasi kerja di dalam perusahaan ini sangat memerlukan waktu
penyelesaian pekerjaan yang efektif dan efisien. Untuk meningkatkan produktivitas kerja
maka dibutuhkan suatu metode pengukuran kerja. Dalam laporan ini akan dibahas suatu
pengukuran kerja tidak langsung menggunakan Motion Time Measurement (MTM).
MTM merupakan suatu sistem penetapan awal waktu baku yang dikembangkan
berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang
direkam dalam film. Pengukuran ini termasuk dalam pengukuran kerja tidak langsung
karena data- data waktu setiap elemen gerakan di tiap proses kerja dilihat melalui rekaman
film / video gerakan operator. Metode ini berfungsi untuk mengetahui elemen – elemen
gerakan beserta waktunya di setiap operasi kerja secara detail dan dapat dianalisis secara
lebih teliti. MTM ini akan diterapkan di PT. Kanishta Garjita, untuk mengetahui waktu
baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk utuh, serta dapat dianalisis
metode kerja terbaik untuk diterapkan di perusahaan tersebut.
Dalam suatu perusahaan, untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang
kondusif harus ada pembenahan segala aspek, salah satunya di bagian lantai produksi. Ini
adalah salah satu hal yang tidak dapat dihindarkan karena sangat berpengaruh terhadap
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 2/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 2
2015
produk yang dihasilkan perusahaan. Untuk meningkatkan produktivitas dan sistem kerja
diperlukan adanya standarisasi berupa metode-metode yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan operasi pada stasiun kerja tertentu. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan menyusun suatu konsep kerja berupa Assembly Chart , Presedence
Diagram, dan Bill of Material . Konsep kerja ini dirancang agar perusahaan dapat
memikirkan terlebih dahulu apa yang akan dibuat dalam proses perancangan kerja.
Dengan adanya perbaikan metode desain kerja tersebut, diharapkan dapat
diperoleh produktivitas kerja yang lebih optimal. Tujuan lain dari penerapan perbaikan
metode tersebut adalah dapat meningkatkan fleksibilitas sistem kerja. Sehingga mampu
beradaptasi dengan pasar dan mempunyai kemampuan berkembang untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan.
1.2 Tujuan Praktikum
Dari praktikum ini diharapkan para praktikan :
1. Memahami konsep operasi kerja dan mampu membuat proses operasi kerja.
2. Melakukan pengukuran kerja secara tidak langsung terhadap operasi kerja dengan
menggunakan metode Motion Time Measurement(MTM).
3. Memahami konsep Precedence Diagram dan mampu membuat Precedence Diagram.
4.
Memahami konsep Assembly Chart dan Bill of Material serta mampu membuat
Assembly Chart dan Bill of Material .
5. Membuat Peta Tangan Kanan Tangan Kiri untuk operasi kerja yang dilakukan
6.
Mampu melakukan Method Measurement dengan menentukan waktu standar untuk
tiap operasi kerja.
1.3 Pembatasan Masalah
PT Kanishta Garjita Indonesia ingin memperbaiki perancangan sistem kerja yang
sudah ada agar menjadi lebih baik. Untuk itu pada laporan praktikum ini akan dibahas
mengenai penentuan waktu baku dengan metode Motion Time Measurement (MTM).
Operasi kerja, layout tempat perakitan, serta part – part list tamiya yang digunakan
operator telah ditentukan sebelumnya. Selain itu juga akan dibahas mengenai beberapa
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 3/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 3
2015
konsep kerja berupa assembly chart, bill of material, peta tangan kanan dan tangan kiri,
dan presendence diagram.
1.4 Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang penjelasan latar belakang , tujuan praktikum, pembatasan masalah
serta sistematika penulisan bagaimana praktikum ini bisa dilaksanakan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang kajian literatur yang digunakan sebagai referensi yang digunakan
dalam praktikum perancangan sistem kerja. Kajian literatur tersebut meliputi
pengukuran waktu kerja, gerakan fundamental, prinsip-prinsip ekonomi gerakan,
peta kerja menyeluruh, peta kerja setempat, presendence diagram, assembly chart,
bill of material, dan pengukuran waktu.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Berisi tentang metode pengumpulan data dan alur penelitian yang digunakan dalam
praktikum PTI modul 2 tentang proses pelaksanaan praktikum modul 2 dimana alur
dari praktikum ini akan digambarkan dalam bentuk diagram.Kemudian masing-
masing langkah akan dijelaskan dalam setiap paragraph.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi tentang pengolahan data yang dilakukan, seperti daftar operasi kerja, assembly
chart, bill of material, peta tangan kanan tangan kiri, presentase keefektifan perakitan,
penentuan waktu baku, dan presendence diagram.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi tentang analisa dan interpretasi dari hasil pengolahan data yang didapat,
analisis yang digunakan adalah Analisis proses kerja, analisis assembly chart, analisis
bill of material, analisis peta tangan kanan tangan kiri, analisis layout kerja, analisis
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 4/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 4
2015
penentuan performance rating dan allowance, analisis penentuan waktu normal dan
baku.
BAB VI PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari praktikum.
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 5/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 5
2015
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran Waktu Kerja (Motion Time Measurement)
Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang
dibutuhkan oleh seorang operator dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dalam
kondisi dan tempo kerja yang normal. Berdasarkan pendapat tersebut maka pengukuran
waktu kerja akan berhubungan dengan kegiatan-kegiatan dalam menentukan waktu baku
( standard time) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tujuan dari pengukuran tidak
semata-mata hanya untuk mengetahui waktu kerja, melainkan digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam menentukan bebrapa hal yang lebih kompleks, salah satunya
digunakan dalam memilih alternative metode kerja terbaik diantara beberapa opsi metode
kerja yaitu dengan membandingkan waktu kerja antar metode pada jenis pekerjaan yang
sama. (binus, 2012)
- Pengukuran Waktu Kerja Langsung
Pengukuran waktu kerja langsung adalah pengukuran dimana pengamat/peneliti
berada langsung ditempat pengamatan untuk mengamati waktu dan metode kerja operator
dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan pengukuran tidak langsung yaitu pengamat
tidak berada di tempat kegiatan melainkan melakukan pengukuran memanfaatkan data-
data atau tabel dari kegiatan sejenis yang didapat dari referensi pekerjaan lain.
- Pengukuran Waktu Kerja Tidak Langsung
Pengukuran dilakukan secara tidak langsung adalah pengukuran yang dilakukan
namun pengamat tidak harus melakukan perhitungan waktu kerja di tempat pekerjaan
yang diukur. Operator menggunakan alat bantu berupa video dan kemudian mencatat
waktu operainya ditempat lain, kemudian menganalisanya (Sritomo Wignjosoebroto,
2003)
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 6/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 6
2015
2.2 Gerakan Fundamental (Therblig’s)
Secara umum terdapat 17 elemen therblig, yaitu :
1. Memilih (Select : SE)
Elemen Therbligs yang merupakan gerakan kerja untuk menentukan / memilih suatu
objek diantara dua atau lebih objek yang sama lainnya.
2. Memegang (Grasp : G)
Memegang adalah elemen greakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari
tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja.
3. Menjangkau ( Reach : RE)
Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang menggambarkan gerakan tangan
berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistance) baik gerakan yang menuju
atau menjauhi obyek.
4.
Membawa dengan Beban ( Move : M )
Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini tangan bergerak
dalam kondisi membawa beban (obyek).
5. Merakit ( Assemble : A)
Elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua objek atau lebih menjadi satu
kesatuan.
6.
Lepas Rakit ( Disassemble : DA)
Elemen ini kebalikan dari elemen merakit. Disini dilakukan gerakan memisahkan
atau menguraikan dua objek yang tergabung satu mnjadi objek-objek terpisah.
7.
Memakai (Use : U)
Gerakan ini adalah memakai atau mengontrol suatu alat atau obyek untuk tujuan-
tujuan tertentu.
8. Memeriksa ( Inspect : I)
Elemen ini njamin bahwa objek telah memenuhi persyaratan kualitas yang
ditetapkan.
9. Melepas ( Release : RL)
Gerakan ini diawali sesaat gerakan tangan membuka melepas objek yang dibawa dan
berakhir begitu semua jari jelas tidak menyentuh atau memegang obyek lagi.
10.
Mencari (Search : S)
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 7/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 7
2015
Mencari adalah gerakan dasar operator untuk menentukan lokasi suatu obyek.
Gerakan mencari dimulai dari saat mata bergerak mencari obyek hingga obyek
ditemukan. Mencari merupakan gerakan Therblig yang tidak efektif sehingga
gerakan ini perlu dieliminasi
11. Memegang untuk memakai ( Hold : H)
Elemen ini terjadi bilamana tangan memegang objek tanpa menggerakkan objek
tersebut.
12. Pengarahan Sementara ( Pre-positon : PP)
Gerakan ini adalah mengarahkan obyek pada suatu tempat sementara sehingga pada
saat kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan
mudah akan bisa dipegang dan dibawa kearah tujuan yang dikehendaki.
13. Pengarahan ( Position : P)
Gerakan ini adalah menempatkan objek pada lokasi yang dituju secara tepat.
14. Merencanakan ( Plan : PL)
Elemen therblig merencana ini merupakan proses mental dimana operator berhenti
sejenak bekerja dan berpikir untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang harus
dilakukan selanjutnya.
15. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan (Unavoidable Delay : UD)
Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan merupakan
interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung.
16. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan ( Avoidable Delay : AD)
Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh operator
sehingga perbaikan/penanggulangan yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada
operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja lainnya.
17. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah ( Rest to Overcome Fatigue : R)
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung secara
periodik. (Wignjosoebroto, 1995)
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 8/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 8
2015
Dari ketujuh belas elemen therblig tersebut dapat dibedakan menjadi gerakan
yang efektif dan tidak efektif , berikut pengelompokannya :
Tabel 2.1 Gerakan Efektif dan Inefekif
No Gerakan Efektif Gerakan Inefektif
1 Menjangkau (reach) Mencari (search)
2 Membawa (move) Memilih (select)
3 Melepas (release) Mengarahkan (position)
4 Memegang (Grasp) Memeriksa (inspect)
5Mengarahkan awal (Pre-
position)Merencanakan (plan)
6 Memakai (use)Kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable
delay)
7 Merakit (assemble) Kelambatan yang terhindarkan (avoidable delay)
8Mengurai rakit
(disassemble)Memegang untuk memakai (hold)
9 -Istirahat untuk menghilangkan lelah (rest to
overcome fatigue)
2.3 Prinsip – prinsip Ekonomi Gerakan
Didalam menganalisa dan mengevaluasi metode kerja guna memperoleh metode
kerja yang lebih efesien, maka perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip ekonomi
gerakan (the principles of motion economy). Prinsip ekonomi gerakan ini bisa
dipergunakan untuk menganalisa gerakan-gerakan kerja setempat yang terjadi dalam
sebuah stasiun kerja dan bisa juga untuk kegiatan-kegiatan kerja yang berlangsung secara
menyeluruh dari stasiun-stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya.
Prinsip Ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan badan/anggota tubuh
manusia
Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tempat kerja berlangsung
Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan desain peralatan kerja yang
dipergunakan.
a. Eliminasi Gerakan
Eliminasi semuga kegiatan/aktivitas yang memungkinkan langkah-langkah atau
gerakan-gerakan (dalam hal ini banyak berkaitan dengan aplikasi anggota badan,
kaki, lengan, tangan, dan lain-lain)
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 9/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 9
2015
Eliminasi kondisi yang tak beraturan dalam setiap kegiatan. Letakkan segala
fasilitas dan material/komponen pada lokasi yang tetap
Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya) sebagai holding device,
karena hal ini merupaka aktivitas tidak produktif yang menyebabkan kerja kedua
tangan tidak setimbang.
Eliminasi gerakan-gerakan yang tidak semestinya, abnormal, dan lain-lain.
Hindari pula gerakan-gerakan yang membahayakan dan prisip-prinsip
keselamatan atau kesehatan kerja.
Eliminasi penggunaan tenaga otot untuk melaksanakan kegiatan statis atau fixed
position. Demikian pula sebisa mungkin menggunakan tenaga mesin (mekanisasi)
seperti power tools, power feeds, Material handling equipment , dan lain-lain
untuk menggantukan tenaga otot.
Eliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggu (delay time) dengan
membuat perencanaan/penjadwalan kerja sebaik-baiknya. Idle/delay time bisa
ditolerir bilamana hal tersebut diperuntukkan secara terencana guna melepaskan
lelah.
b.
Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja
Gantikan/kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang berlangsung pendek atau
terputus-putus dan cenderung berubah-ubah arahnya dengan sebuah gerakan yang
kontinyu, tidak patah-patah serta cenderung membentuk sebuah kurva.
Kombinasikan beberapa aktivitas/fungsi yang mampu ditangani oleh sebua
peralatan kerja dengan membuat desain yang “multi purpose”
Distribusikan gerakan dengan membuat keseimbangan kerja antara kedua tangan.
Pola gerakan kerja yang simultan dan simetris akan member gerakan yang palig
efektif. Bilamana kegiatan dilaksanakan secara berkelompok maka diupayakan
agar supaya terjadi beban kerja yang merata diantara anggota kelompok.
c. Penyederhanaan Kegiatan
Laksanakan setiap aktivitas/kegiatan kerja dengan prinsio kebutuhan energi otot
yang digunakan minimal.
Kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja (peralatan kerja, material, dll) dengan
meletakkannya dalam tempat yang tidak berubah-ubah.
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 10/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 10
2015
Letakkan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang normal. Hal ini akan
menyebabkan gerakan tangan berada pada jarak yang sependek-pendeknya.
Sesuaikan letak dari gandles, pedals, buttons, dll dengan memperhatikan dimensi
tubuh manusia (anthropometri) dan kekuatan otot yang dibutuhkan.
(Wignjosoebroto, 1995)
2.4 Peta Kerja
2.4.1 Pengertian Peta Kerja
Peta kerja ( Peta Proses – process chart ) merupaka alat komunikasi yang sistematis
dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir (Sritomo, 2008)
Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk
berkomunikasi secara luas dan melalui peta-peta kerja ini bisa mendapatkan informasi-
informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja. Contoh informasi-
informasi yang diperlukan antara lain jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu
operasi mesin, kapasitas mesin, bahanbahan khusus yang harus disediakan, alat-alat
khusus yang harus disediakan, dan sebagainya
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peta kerja adalah suatu alat
yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Melalui peta kerja ini,
maka dapat dilihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (dalam bentuk bahan baku), kemudian menggambarkan semua
langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan, dan perakitan,
sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau bagian dari suatu produk
lengkap (Sutalaksana, 2006).
Manfaat Peta Kerja adalah untuk membantu mempermudah dalam upaya memperbaiki
metoda kerja yang dapat dilakukan dengan cara :
1. Menghilangkan operasi - operasi yang tidak perlu
2. Menggabungkan satu operasi dan operasi lainnya
3. Menemukan urutan kerja yang lebih baik
4. Menenukan mesin yang lebih ekonomis
5. Menghilangkan waktu menunggu antara operasi
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 11/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 11
2015
Lambang-Lambang Yang Digunakan
Peta-peta kerja yang digunakan pada saat ini ialah peta-peta kerja dikembangkan oleh
Gilberth. Untuk membuat peta kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang dapat
digunakan, yang kemudian disederhanakan menjadi 4 buah lambang. Pada tahun 1947,
American Siciety of Mechanical engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang
peta kerja sebanyak 5 lambang. Lambang yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Operasi
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat baik fisik
maupun kimiawi, mengambil informasi maupun memberikan informasi pada suatu
keadaan juga termasuk operasi. Contoh pekerjaannya menyerut, memotong, memahat,
merakit dan lain sebagainya. Lambang ini juga digunakan untuk menyatakan aktivitas
administrasi, misalnya aktivitas perencanaan dan perhitungan.
b. Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami
pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Contoh pekerjaannya mengukur
dimensi benda, memeriksa warna benda, membaca alat ukur tekanan uap pada suatu
mesin dan sebagainya.
c. Transportasi
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan
mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi. Contoh
pekerjaannya yaitu memindahkan bahan, memindahkan benda kerja dari satu mesin ke
mesin lainnya, dan lain-lain.
d. Menunggu
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak mengalami
kegiatan apa-apa selain menunggu. Contoh pekerjaannya yaitu benda kerja menunggu
untuk diproses, bahan menunggu untuk diangkut, dan sebagainya.
e. Penyimpanan
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 12/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 12
2015
Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup
lama. Contoh pekerjaannya yaitu bahan baku disimpan dalam gudang, barang jadi
disimpan di gudang, dan sebagainya . (Sutalaksana, 1979).
Macam-Macam Peta Kerja :
Berdasarkan kegiatannya, peta kerja dibagi dalam dua bagian. Adapun bagian bagian
peta kerja berdasarkan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan
2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat
Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut
melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk
yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila
kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya hanya melibatkan orang dan
fasilitas dalam jumlah terbatas.
2.4.2 Peta Kerja Menyeluruh
a.
Peta Proses Operasi
Peta Proses Operasi merupakan suatu diagram atau suatu peta yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami oleh bahan baku mengenai
urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk jadi utuh
maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk
analisis lebih lanjut. Jadi, dalam suatu peta proses operasi yang dicatat hanyalah kegiatan-
kegiatan operasi dan pemeriksaan saja. (Sutalaksana, 1979).
Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi :
Sebelum membuat peta proses operasi terdapat prinsip-prinsip yang harus
diketahui terlebih dahulu. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membuat kepala judul “Peta Proses Operasi” yang diikuti oleh identifikasi serta
lainnya seperti nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, dan nomor peta.
2. Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, yang menunjukkan
bahwa material tersebut masuk kedalam proses.
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 13/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 13
2015
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya
perubahan proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan sesuai dengan urutan operasi
yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau secara berurutan sesuai
dengan proses yang terjadi.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan
prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi (Sutalaksana ,1979)
Agar diperoleh gambar peta proses operasi yang baik, gambar peta pada bagian
produk yang paling banyak memerlukan operasi sebaiknya dipetakan terlebih dahulu, dan
ini dilakukan pada bgaian peta sebelah kanan. Secara sketsa, prinsip-prinsip pembuatan
peta proses operasi ini dapat dilihat pada gambar 2. (Sutalaksana, 1979)
Gambar 2.1 Prinsip Pembuatan Peta Operasi Kerja
Keterangan:
W = Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau pemeriksaan.
O – N = Nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut.
I – N = Nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut.
M = Menunjukkan mesin atau tempat dimana kegiatan tersebut dilaksanakan.
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 14/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 14
2015
Gambar 2.2 Contoh Peta Proses Operasi
b. Peta Aliran Proses
Peta Aliran Proses merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan urutan
dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama
satu proses berlangsung, serta di dalamnya memuat pula informasiinformasi yang
diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan.
Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses operasi
Ada dua hal utama yang membedakan antara peta proses operasi dengan peta
aliran proses, yaitu:
1. Peta Aliran Proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar, termasuk
transportasi, menunggu dan menyimpan. Sedangkan pada Peta Proses Operasi,
terbatas pada operasi dan pemeriksaan.
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 15/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 15
2015
2.
Pada Peta Aliran Proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih
lengkap dibanding Peta Proses Operasi, dan memungkinkan untuk digunakan untuk
setiap proses (Sutalaksana, 1979).
Macam-macam Peta Aliran Proses
Peta proses operasi memiliki macam-macamnya, dibawah ini adalah macam dari
peta aliran proses sebagai berikut:
1. Peta Aliran Proses tipe bahan
Peta Aliran Proses tipe bahan adalah suatu peta yang meggambarkan kejadian yang
dialami bahan dalam suatu proses operasi.
2. Peta Aliran Proses tipe orang
Peta Aliran Proses tipe orang adalah suatu peta yang menggambarkan suatu proses
dalam bentuk aktivitas-aktivitas manusia atau operator. Peta Aliran Proses tipe orang
dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu; peta aliran proses pekerja yang menggambarkan
aliran kerja seorang operator, peta aliran Proses pekerja yang menggambarkan aliran
sekelompok manusia, atau sering disebut peta proses kelompok kerja.
Kegunaan peta aliran proses yaitu digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau
aktivitas orang mulai dari awal suatu proses sampai aktivitas terakhir. Dapat
memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu produk. Digunakan untuk
mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau yang dilakukan oleh orang
selama proses berlangsung. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses
atau metode kerja. (Sritomo, 2008).
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 16/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 16
2015
Gambar 2.3 Contoh Peta Aliran Proses
c. Diagram Aliran
Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dangedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran
Proses. Kegunaannya yaitu lebih memperjelas suatu Peta Aliran proses, apalagi jika arah
aliran merupakan faktor yang penting dan menolong dalam perbaikan tata letak tempat
kerja.
Beberapa prinsip dalam pembuatan Diagram Aliran, sebagai berikut :
1 Membuat kepala judul “DIAGRAM ALIRAN” yang diikuti oleh identifikasi lainnya
seperti nama pekerjaan yang dipetakan, tanggal dipetakan, nomor peta, cara sekarang
atau usulan dan nama pembuat peta.
2 Mengidentifikasi setiap aktivitas dengan lambang dan nomor yang sesuai dengan Peta
Aliran proses.
3 Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara periodik sepanjang
garis aliran. (Sutalaksana, 1979).
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 17/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 17
2015
Gambar 2.4 Contoh Diagram Aliran
d. Peta Proses Kelompok Kerja
Peta Proses Kelompok Kerja merupakan Peta Aliran Proses pekerja yang
menggambarkan aliran sekelompok manusia dalam melakukan proses operasi
kegunaannya yaitu: mengurangi ongkos produksi atau proses, mempercepat waktu
penyelsaian produksi atau proses. Peta ini bisa digunakan dalam suatu tempat dimana
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang baik dari
sekelompok kerja. Jenis pekerjaan atau tempat tkerja yang mungkin memerlukan analisis
melalui peta proses kelompok kerja ialah misalnya pekerjaan-pekerjaan pergudangan,
pemeliharaan, atau pekerjaan-pekerjaan pengangkutan material dan lain sebagainya. Peta
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 18/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 18
2015
ini digunakan sebagai alat untuk menganalisis aktivitas kelompok kerja. (Sutalaksana,
1979).
Gambar 2.5 Contoh Peta Proses Kelompok Kerja
2.4.3 Peta Kerja Setempat
a. Peta Pekerja dan Mesin
Peta Pekerja dan mesin merupakan suatu grafik yang menggambarkan koordinasi
antar waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi anatara pekerja dan mesin.
Peta ini juga merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi waktu menganggur.
Kegunaannya yaitu: mengetahui hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan
waktu operasi mesin yang digunakan, dapat meningkatkan efektivitas penggunaan dan
perbaikan keseimbangan kerja (Sutalaksana, 1979).
b. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan merupakan suatu alat dari studi gerakan
untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang memang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini menggambarkan semua
gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan
tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. Kegunaannya yaitu: menyeimbangkan
gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan, menghilangkan atau mengurangi
gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sebagai alat untuk menganalisa
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 19/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 19
2015
tata letak stasiun kerja, sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru dengan cara kerja yang
ideal (Sutalaksana, 1979).
2.5 Presedence Diagram
Precedence Diagram adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara operasi –
operasi kerja dalam suatu proses produksi, (Nasution, 1999). Pada Precedence Diagram
terdapat informasi mengenai urut – urutan operasi kerja dan lamanya waktu pengerjaan
untuk tiap operasi kerja. Selain itu precedence diagram digunakan juga untuk melihat alur
proses produksi secara keseluruhan sehingga dapat digunakan untuk menyusun
keseimbangan lintasan produksi.Pada dasarnya pembuatan precedence diagram pada
lintasan produk identikdengan analisis jaringan, baik untuk simbol yang digunakan
maupun aturan dalampembuatannya.Dalam membuat diagram precedence terdapat dua
buah simbol dasar yang seringdigunakan yaitu :
Simbol elemen
Simbol ini merupakan suatu lingkaran yang memberikan identitas terhadap suatu
aktvitas produksi dengan mencantumkan nomor kegiatan elemen di dalam lingkaran
tersebut.
Gambar 2.6 Simbol Elemen
Hubungan antar simbol
Merupakan suatu keterkaitan yang ditunjukan dengan arah anak panah antara
simbol elemen satu dengan elemen yang lainnya. Aktivitas diagramprecedence
ditunjukan oleh simbol anak panah, tali (ekor anak panah) menunjukan awal dari
suatu kegiatan, dan head (kepala anak panah) menunjukan akhir dari suatu kegiatan.
Terdapat dua buah bentuk hubungan didalam pembuatan diagram precedence ini,
yaitu :
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 20/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 20
2015
Ordered relationship
Menunjukan adanya ketergantungan aktivitas kerja. Bila untuk memulai suatu
kegiatan harus menunggu kegiatan lain selesai
Gambar 2.7 Ordered Relationship
Unordered relationship
Menggambarkan dua buah kegiatan atau untuk memulai suatu kegiatan tidak perlu
menunggu kegiatan lain selesai dan kegiatan mulai.
Gambar 2.8 Unordered Relationship
Setelah precedence diagram dibuat sesuai dengan ketentuan dan operasi produk yang
terjadi, untuk menempatkan lamanya waktu proses elemen tersebut, dapat ditulis pada
bagian kanan atas lingkaran.
Gambar 2.9 Penulisan Waktu Pada Peresedence Diagram
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 21/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 21
2015
Selain itu untuk mendapatkan suatu notasi didalam precedence diagram terdapat
ketentuan sebagai berikut :
Positional Restrictions
Pada bagian ini dijelaskan mengenai posisi seorang operator terhadap elemen
kerjanya. Dalam penulisan pada precedence diagram, operator berada pada posisi
sebelah atas kepala anak panah. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan dengan
jumlah waktu operasi suatu elemen.
Gambar 2.10 Positional Restrictions
Fixed Facility Restictions
Dalam suatu precedence diagram terdapat suatu operasi yang memiliki fasilitas
tetap pada suatu lintasan dan memiliki posisi yang fixed . Artinya posisi tersebut tidak
dapat dipindahkan atau tidak dapat mendahului operasi sebelumnya. Untuk
menggambarkan posisi seperti ini dapat ditandai dengan menggunakan tanda (
) pada
operasi yang memiliki posisi fixed tersebut dibagian bawah lingkaran elemen.
Gambar 2.11 Fixed Facility Restrictions
Closely Related Flements
Dalam beberapa pembuatan produk, kemungkinan besar elemen-elemen terbawa
keluar stasiun kerja dalam suatu operasi kmponen utama. Untuk itu menandakan
komponen utama ini dapat digambarkan dengan menggunakan enclosing pada elemen-
elemen dalam satu lintasan.
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 22/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 22
2015
Gambar 2.12 Closely Related Elements
Common Flement
Kondisi elemen-elemen dalam suatu operasi berada pada dua buah alternatif,
yaitu pada lintasan sub-assembling atau pada main assembling.
Gambar 2.13 Common Filament
Untuk lebih jelasnya contoh precedence diagram adalah sebagai berikut :
Gambar 2.14 Presedence Diagram
Pembuatan Matriks Precedence
Setelah kita membuat precedence diagram, untuk melihat hubungan antara
elemen satu dengan elemen yang lainnya maka dibuatlah matriks precedence
Hubungan tersebut dituangkan dalam bentuk angka, yaitu angka nol (1), satu (1), dan
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 23/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 23
2015
negatif satu (-1). Ukuran dari matriks tersebut, ditentukan oleh jumlah nomor elemen
yang terdapat didalam diagram precedence, baik untuk jumlah baris maupun jumlah
kolomnya. Hubungan precedence bernilai satu (1) diberikan jika elemen yang akan
dihubungkan dikerjakan sebelum elemen yang akan dihubungkan dengannya, nilai
nol (0) apabila tidak tedapat hubungan antara elemen satu dengan elemen lainnya, dan
nilai negatif satu (-1) diberikan jika elemen yang telah dihubungkan tersebut
mendahului elemen sebelumya, penggunaan nilai ini merupakan kebalikan dari nilai
satu (1). Dibawah ini merupakan contoh pembuatan matriks precedence
Gambar 2.15 Matriks Presedence
2.6 Assembly Chart
Diagram rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliram komponen dan
rakitan bagian kedalam rakitan suatu produk, sehingga dapat dilihat:
Komponen-komponen yang membentuk produk
Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama
Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian
Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian
Gambaran menyeluruh dari proses rakitan
Urutan waktu komponen bergabung bersama
Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan
Bentuk dasar diagram rakitan dapat dilihat berikut ini:
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 24/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 24
2015
Gambar 2.16 Assembly Chart
Dasar-dasar pembuatan Suatu Peta Rakitan ( Assembly Chart ) yaitu:
1. Dengan menggunakan senarai komponen dan dokumen barang atau yang sejenis dan
lintasan produksi bagi perakitan, tentukan operasi terakhir dalam produksi atau
dalam rakitan suatu produk. Gambarkan operasi terakhir ini dengan lingkaran
berdiameter 12 mm pada sudut kanan bawah selembar kertas dan tuliskan operasitersebut dengan jelas disebelah kanan lingkaran tadi.
2. Gambarkan garis mendatar dari lingkaran ke arah kiri, tempatkan lingkaran
berdiameter 6 mm pada ujungnya, dan tunjukan setiap komponen (nama, nomor
komponen, jumlah,dsb). Yang dirakit pada operasi tersebut. Komponen sebaiknya
disusun menurut urutan pemasangannya, komponen terakhir dipasang dibawah.
3. Jika yang dihadapi adalah rakitan bagian (bukan Komponen), buat garis tadi sebagian
dan akhiri dengan lingkaran berdiameter 9 mm untuk menggambarkan operasi
rakitan bagian tadi. Kemudian lanjutkan ke kiri rakitan bagian tersebut, diuraikan
kedalam komponen-komponennya. Setelah penggambaran peta rakitan selesai,
rakitan dapat diberi nomor. Garis yang menunjukan komponen mandiri harus ditarik
ke sebelah kiri dan diakhiri dengan lingkaran berdiameter 6 mm yang nomor
komponennya dapat dimasukan.
4. Jika operasi rakitan terakhir dan komponen-komponenya selesai dicatat, gambarkan
garis tegak pendek dari lingkaran 8 mm ke atas, masuki lingkaran 12 mm yang
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 25/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 25
2015
menunjukan operasi rakitan sebelum operasi rakitan yang telah digambarkan pada
langkah 2 dan 3. Ulangi langkah 2 dan 3.
5. Teruskan sampai seluruh produk selesai diuraikan dan semua komponen telah dicatat
di sebelah kiri, dari bawah ke atas.
6. Periksa kembali peta initerhadap dokumen barang untuk meyakinkan bahwa seluruh
komponen telah tercantum. Masukan nomor operasi rakitan dan rakitan bagian ke
dalam lingkaran, jika diperlukan. Setelah selesai, bahan (komponen) yang terdaftar
pada sebelah kiri diberi nomor urut dari atas ke bawah.
Lingkaran yang menunjukan rakitan atau rakitan bagian tidak selaluh harus
menunjukan lintasan stasiun kerja atau lintasan rakitan. Atau bahkan lintasan orang, tetapi
benar-benar hanya menunjukan urutan operasi yang harus dikerjakan. Waktu yang
diperlukan oleh tiap operasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh tiap
operator.
Tujuan utama dari peta rakitan adalah untuk menunjukkan keterkaitan antara
komponen, yang dapat juga digambarkan oleh se buah ‘gambar -terurai’. Teknik -teknik ini
dapat juga digunakan untuk mengajar pekerja yang tidak ahli untuk mengetahui urutan
suatu rakitan yang rumit. (Wignjosoebroto,1995)
2.7 Bill of Material
Bill of Material (BOM) merupakan daftar dari semua material, parts, dan
subassemblies, serta kuantitas dari masing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi
satu unit produk atau parent assembly. BOM juga didefinisikan sebagai cara komponen-
komponen itu bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufakturing (Gaspersz,
2004)
Struktur produk typical akan menunjukkan bahan baku yang dikonversi ke dalam
komponen-komponen fabrikasi, kemudian komponen-komponen itu bergabung secara
bersama untuk membuat subassemblies, kemudian subassemblies bergabung bersama
membuat assemblies, dan seterusnya sampai produk akhir. Struktur produk sering
ditampilkan dalam bentuk gambar (chart format ).
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 26/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 26
2015
Gambar 2.17 Bill Of Material
2.8 Melakukan Pengukuran Waktu
Sebelum kita menentukan semua aspek waktu yang kita inginkan seperti waktu
siklus, waktu normal serta waktu – waktu lain yang kita butuhkan. Maka kita harus
melakukan pengukuran waktu terlebih dahulu. Pengukuran waktu adalah suatu usaha
dimana kita menentukan lama kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator dimana
operator tersebut mempunyai kemampuan yang cukup untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal dan dalam lingkungan kerja
terbaik pada saat itu.
Jenis – Jenis pengukuran waktu kerja tersebut di bagi menjadi 2 yaitu secara
langsung dan secara tidak langsung. Contoh – contoh metode yang ada pada pengukuran
langsung yaitu Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study), Sampling Kerja (Work
Sampling ). Dimana pada masing – masing metode mempunyai kelebihan serta
kekurangan sendiri. Kemudian pada pengukuran tidak langsung terdapat 2 metode juga
yaitu Data waktu baku dan data waktu gerakan. Maka pengukuran waktu yang dilakukan
terhadap beberapa alternative sistem kerja yang terbaik adalah waktu yang tersingkat.
Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian
pekerjaan yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar, normal dan terbaik. ( gunadarma,
2012)
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 27/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 27
2015
2.8.1 Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu antara penyelesaian dari dua pertemuan berturut-turut,
asumsikan konstan untuk semua pertemuan. Dapat dikatakan waktu siklus ,merupakan
hasil pengamatan secara langsung yang tertera dalam stopwatch.
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada umumnya
kan sedikit berbeda dengan dari siklus ke siklus kerja sekalipun operator bekerja pada
kecepatan normal dan uniform ,tiap-tiap elemen dalam siklus yang berbeda tidak selalu
akan bias disesuaikan dalam waktu yang persis sama.Variasi dan nilai waktu ini bias
disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu diantaranya bias terjadi karena perbedaan
didalam menetapkan saat mulai atau berakhirnya suatu elemen kerja yang seharusnya
dibaca dari stopwatch. (Wignjosoebroto, 2000)
Waktu siklus dihitung dengan menggunakan rumus:
.. ...........................................................(1)
Dimana:
X = Waktu Siklus
x = Waktu pengamatan
n= Jumlah pengamatan yang dilakukan
Untuk Mengetahui apakah jumlah pengamatan yang dilakukan sudah
memenuhi syarat (mencukupi) atau masih kurang dapat ditentukan dengan rumus:
.................................................(2)
2.8.2 Performance Rating Dengan Metode Westinghouse dan Waktu Normal
Performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja.
Kinerja juga adalah tentang melakukan pekerjaan, apa yang dikerjakan dan bagaimana
dikerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 28/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 28
2015
dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi
ekonomi.
Metode Westinghouse
Westinghouse company (1927) juga memperkenalkan sistem yang dilaksanakan
bedaux. Disini selain kecakapan dan usaha yang telah dinyatakan oleh Bedaux sebagai
faktor yang mempengaruhi performance manusia. Maka westinghouse menambahkan
lagi dengan kondisi kerja dan konsistensi dari operator dalam menjalankan kerja.
Keterampilan atau skill didefinisikan sebagai kemampuan mengikuti cara kerja yang
ditetapkan. Latihan dapat meningkatkan keterampilan, hanya sampai ketempat tertentu
saja dimana merupakan kemampuan maksimal yang dapat menurun bila terlampau lama
tidak menangani pekerjaan tersebut, atau karena sebab lain seperti kesehatan terganggu,
rasa fatigue yang berlebih dan pengaruh lingkungan sosial. Sedangkan usaha adalah
kesanggupan yang ditunjukan operator ketika melakukan pekerjaannya. Kondisi kerja
pada westinghouse merupakan kondisi fisik lingkungan. (Wignjosoebroto, 2009)
Merupakan rating factor yang digunakan untuk menentukan waktu baku, wasting
house berhasil membuat suatu tabel performance rating yang berisikan nilai-nilai angka
yang berdasarkan tingkatan yang ada untuk masing-masing faktor tersebut. Berikut table
dari performance rating dengan sistem westing ’s house tersebut dapat dilihat pada tabel
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 29/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 29
2015
Tabel 2.2 Performance Rating Subjective Westing’s House
SKILL EFFORT
+0.15 A1 Super skill
+0.13 A2
+0.11 B1 Excellent
+0.08 B2
+0.06 C1 Good +0.03 C2
+0.13 A1 Super skill
+0.12 A2
+0.1 B1 Excellent
+0.08 B2
+0.05 C1 Good +0.02 C2
CONDITION CONSISTENCY
+ 0.06 A Ideal
+ 0.04 B Excellent
+ 0.02 C Good
0.00 D Average
+ 0.04 A Ideal
+ 0.03 B Excellent
+ 0.01 C Good
0.00 D Average
Waktu Normal
Waktu normal adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja dalam
menyelesaikan pekerjaan pada saat kondisi wajar dan dengan kemampuan kerja rata-rata
.................................................(3)
Dimana :
Wn = Waktu normal
Ws = Waktu siklus
P = Faktor penyesuaian
Faktor penyesuaian (P) disini dilakukan perhitungan bimana pengukur berpendapat
bahwa operator bekerja dengan kecepatan yang tidak sebagaimana mestinya sehingga
hasil perhitungan waktu yang digunakan perlu untuk disesuaikan atau dinormalkan
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 30/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 30
2015
terlebih dahulu agar didapatkannya waktu siklus rata-rata yang wajar jika pekerja bekerja
dengan wajar maka faktor penyesuaiannya yakni P = 1, yang artinya adalah waktu siklus
rata-rata telah normal. Apabila pekerja bekerja terlalu lambat maka untuk menormalkan
waktu tersebut pengukur harus memberi nilai P<1, sedangkan jika pekerja bekerja terlalu
cepat diberi nilai P>1. (Sutalaksana, 1979)
2.8.3 Allowance
Waktu Longgar ( Allowance) yang dibutuhkan dan akan menginterupsi proses
produksi ini bisadiklasifikasikan menjadi Personal Allowance, Fatigue Allowance, Delay
Allowance. Personal Allowance merupakan waktu longgar yang diberikan secara
personal kepada masing – masing tenaga kerja yang lebih bersifat kekebutuhan pribadi,
seperti mereka tiba – tiba ada urusan untuk menelepon keluarganya dan hal – hal lain
yang lebih bersifat pribadi.
Fatigue Allowance adalah waktu longgar yang diberikan kepada tenaga kerja yang
dipakai sebagai waktu istirahat atau waktu untuk melepas lelah baik lelah secara mental
maupun secara fisik. Dan Delay Allowance adalah waktu longgar yang diberikan pada
keterlambatan – keterlambatan yang dapat dihindari maupun tidak dapat dihindari. Waktu
normal untuk suatu elemen operasi kerja menunjukan seorang operator bekerja
menyelesaikan pekerjaan dengan tempo yang normal, namun pada prakteknya kita
melihat bahwa tidak bisa diharapkan seorang operator bekerja secara terus – menerus.
(Wignjosoebroto, 1995)
2.8.4 Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja
yang normal dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dikerjakan di dalam sistem kerja
terbaik pada saat itu.
.................................................(4)
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 31/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 31
2015
Dimana :
Wn = Waktu normal
1 = Kelonggaran (allowance)
Kelonggaran atau allowance yang diberikan kepada pekerja disini adalah untuk
menyelesaikan pekerjaan disamping waktu normal yang dibutuhkan pekerja tersebut..
(Sutalaksana, 1979)
2.8.5 Output Standar
Menurut Sritomo (2003) output standar adalah suatu standar jumlah produk jadi
yang dihasilkan dalam satuan waktu tertentu. Rumusya yaitu :
Output standar =WB
1.................................................(5)
Keterangan:
WB = Waktu Baku
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 32/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 32
2015
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Gambar 3.1 Metodologi Praktikum
MULAI
SELESAI
Membuat Bill of
Material
Method Desain
Membuat Assembly
Chart
Membuat Peta Tangan
Kanan dan Tangan Kiri
Penentuan Metode
Standar
Menentukan Waktu
Standar (Waktu Baku)
Membuat Precendence
Diagram
Part List
Tamiya
Daftar
Operasi
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 33/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 33
2015
Pada Pratikum PTI modul 2 Perancangan Sistem Kerja ini, kami melakukan proses
perakitan tamiya mini 4 WD dengan operasi-operasi yang telah ditentukan. Langkah-
langkah dan metodologi dalam praktikumnya adalah sebagai berikut:
Membuat Bill of Material
Proses pembuatan Bill of Material ini digunakan untuk mengetahui dengan jelas
tentang jumlah tiap-tiap part, bentuk bagian-bagian part, jenis part-part, dan bahan
baku yang digunakan untuk menghasilkan sebuah rakitan tamiya mini 4 WD
berdasarkan part list tamiya yang ada.
Membuat Metode Desain
Setelah pembuatan BOM, lanjut ke pembuatan metode desain perakitan tamiya
tersebut. Metode desain juga digunakan untuk pembuatan daftar operasi.
Membuat Assembly Chart
Setelah pembuatan metode desain tamiya dilakukan, langkah yang dilakukan
adalah membuat assembly chart. Assembly chart yang dibuat ini mencakup urutan
proses perakitan tamiya mulai dari komponen (part) Tamiya, sub assembly,
hingga menjadi assembly tamiya.
Membuat peta tangan kanan dan kiri
Peta tangan kanan dan kiri dibuat dengan memperhatikan waktu operasi dan
kegiatan operasi yang dilakukan dalam pembuatan tamiya 4 WD. Peta ini
menggambarkan semua gerakan yang lebih terperinci saat bekerja dan waktu
menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan
suatu pekerjaan sehingga dapat mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu
yang nantinya akan diperoleh urutan yang terbaik.
Penentuan Metode Standar
Pada bagian ini, setelah pembuatan peta tangankanan dan tangan kiri, lalu
dianalisis langkah proses perakitan tersebut untuk mendapatkan metode standar.
Menemukan waktu Standar
Dari analisis waktu dalam peta tangan kanan dan tangan kiri, didapat waktu siklus
operasi. Dari waktu siklus, kita dapat menentukan waktu standar pembuatan
tamiya 4WD. Penentuan waktu standar/baku dilakukan untuk mengetahui berapa
waktu kerja yang dibutuhkan oleh operator normal untuk merakit tamiya mini 4
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 34/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 34
2015
WD yang sudah ditambahkan performance rating dan allowance saat ia
melakukan perakitan tamiya.
Membuat Presendence Diagram
Setelah semua langkah dilakukan, kita dapat membuat presedence diagram
berdasarkan waktu standar dan daftar operasi yang ada. Pembuatan diagram ini
untuk mengetahui aktivitas mana yang harus dilakukan terlebih dahulu. Dalam
suatu operasi, kita harus menyusun sebuah presedence diagram untuk mengetaui
predesesor dari setiap operasi kerja yang dilakukan.
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 35/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 35
2015
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Daftar Operasi Kerja
Tabel 4.1 Daftar Operasi Kerja
No Kegiatan
1 Memasang Gear kecil pada Chasis
2 Memasang Gear besar pada Chasis Assy
3 Memasang roda kanan pada as roda4 Memasang roda kanan pada salah satu sisi as roda
5 Memasukkan as roda assy pada Chasis Assy
6 Memasukkan as roda assy pada Chasis bagian belakang
7 Memasukkan roda kiri pada Chasis assy bagian depan
8 Memasukkan roda kiri pada Chasis assy bagian belakang
9 Memasang Plat belakang kecil pada rumah dinamo
10 Memasang Plat belakang besar pada assy rumah dynamo
11 Memasang dynamo pada assy rumah dynamo
12 Memasang assy rumah dynamo pada Chasis assy
13 Memasang plat depan pada Chasis assy
14 Memasang Gardan pada Chasis assy
15 Memasang pengunci dynamo pada Chasis assy
16 Memasang tuas on off pada chasis assy
17 Memasang penutup plat depan pada Chasis assy
18 Memasang baut pada roller kanan tengan
19 Memasang assy roller kanan tengah ke Chasis assy
20 Memasang baut pada roller kiri tengah
21 Memasang assy roller kiri tengah ke Chasis assy
22 Memasang baut pada roller kanan depan
23 Memasang roller kanan depan assy ke Chasis assy
24 Memasang baut pada roller kiri tengah
25 Memasang roller kiri assy ke depan Chasis assy
26
Memasang sekrup bumper belakang kanan pada Chasis
assy
27 Memasang bumper belakang pada Chasis assy
28 Memasang sekrup bumper belakang kiri pada Chasis assy
29 Memasang sepasang baterai pada Chasis assy
30 Memasang penutup baterei pada Chasis assy
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 36/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 36
2015
Lanjutan Tabel 4.1 Daftar Operasi Kerja
31 Memasang body pada chasis assy
32 Memasang pengunci body pada chasis assy
33 Melakukan inspeksi
4.1.2 Part List Tamiya
Tabel 4.2 Daftar Partlist Tamiya
No Nama Part Kode Gambar Jumlah
1 Chasis Ch 1
2 Body B 1
3 Pengunci Body PBd 1
4Bumper
BelakangBB 1
5 Sekrup S 1
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 37/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 37
2015
Lanjutan Tabel 4.2 Daftar Partlist Tamiya
6 Penutup Baterai PBt 2
7 Penutup Plat
DepanPPD 4
8 Plat Depan PD 4
9 Tuas On Off TO 1
10 Gear Kecil GK 1
11 Gardan Gd 1
12Pengunci
DinamoPDn 1
13 Gear Besar GB 2
14 Dinamo D 4
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 38/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 38
2015
Lanjutan Tabel 4.2 Daftar Partlist Tamiya
15 Gear Dinamo GD 1
16 Rumah Dinamo RD 1
17Plat Belakang
BesarPBB 1
18Plat Belakang
KecilPBK 1
19 As Roda AR 2
20Roda
(Ban+Velg)R 4
21 Baut Bt 4
22
Roller (Depan +
Tengah) RI 4
23 Baterai Bi 2
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 39/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 39
2015
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Assembly Chart
GK
CH
SA1
GB SA2
R
AR
R
AR
SSA2
SA3
SA4
R
R
SA5
SA6
PBK
RD
SSSSA
1
PBB SSSA1
D SSA3 SA7
SSA1
Gambar 4.1 Assembly Chart
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 40/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 40
2015
PD SA8
GD SA9
PD
nSA10
TO SA11
PPd SA12
Bt
Rl
SSA4 SA13
Bt
Rl
SSA5 SA14
Bt
Rl
SSA6 SA15
Lanjutan Gambar 4.1 Assembly Chart
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 41/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 41
2015
Bt
Rl
SSA7 SA16
S
BB
SSA8 SA17
S SA18
BT SA19
PBt SA20
B SA21
PBd SA22
Tamiya
4wd
Lanjutan Gambar 4.1 Assembly Chart
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 42/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 42
2015
4.2.2 Bill of Material
Gambar 4.2 Bill of Material
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 43/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 43
2015
4.2.3 Layout Meja Perakitan
Berikut merupakan layout meja perakitan yang digunakan dalam proses perakitan
Tamiya 4WD PT. Kanishta Garjita :
Gambar 4.3 Layout Meja Perakitan (software)
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 44/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 44
2015
Gambar 4.4 Layout Meja Perakitan (asli)
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 45/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 45
2015
4.2.4 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
No Operasi
Tangan Kiri Tangan Kanan
Elemen
KerjaLambang
Gerakan
Awal
Gerakan
AkhirDurasi
Elemen
KerjaLambang
Gerakan
Awal
Gerakan
AkhirDurasi
1
Memasang
Gear kecil
pada Chasis
MenjangkauChasis RE 00.01.47 00.01.93 00.00.46 AvoidableDelay AD 00.01.47 00.01.93 00.00.46
Memegang
Chasis AssyG 00.01.93 00.02.33 00.00.40
Menjangkau
Gear KecilRE 00.01.93 00.03.07 00.01.14
Membawa
Chasis AssyM 00.02.33 00.03.87 00.01.54
Memegang
Gear KecilG 00.03.07 00.03.17 00.00.10
Merakit A 00.03.87 000.04.60 00.00.73Membawa
Gear KecilM 00.03.17 00.03.87 00.00.70
Memegang
Chasis AssyH 00.04.60 00.04.67 00.00.07 Merakit A 00.03.87 00.04.60 00.00.73
Melepas RL 00.04.60 00.04.67 00.00.07
TOTAL AWAL 00.03.20 TOTAL AWAL 00.03.20
TOTAL AKHIR 00.03.20 TOTAL AKHIR 00.02.74
2
Memasang
Gear Besar
pada Chasis
Assy
Memegang
Chasis AssyH 00.04.67 00.05.40 00.00.73
Menjangkau
Gear BesarRE 00.04.67 00.05.03 00.00.36
Membawa
Chasis AssyM 00.05.40 00.06.37 00.00.97
Memegang
Gear BesarG 00.05.03 00.05.37 00.00.34
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 46/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 46
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Merakit A 00.06.37 00.07.67 00.01.30Membawa
Gear BesarM 00.05.37 00.06.37 00.01.00
Memegang
Chasis AssyH 00.07.67 00.07.70 00.00.03 Merakit A 00.06.37 00.07.67 00.01.30
Melepas RL 00.07.67 00.07.70 00.00.03
TOTAL AWAL 00.03.03 TOTAL AWAL 00.03.03
TOTAL AKHIR 00.03.03 TOTAL AKHIR 00.03.03
3
Memasang
Roda Pada As
Roda
Memegang
Chasis AssyH 00.07.70 00.07.90 00.00.20
Menjangkau
As RodaRE 00.07.70 00.08.20 00.00.50
Meletakkan
Chasis AssyRL 00.07.90 00.08.33 00.00.43
Memegang
As RodaG 00.08.20 00.08.47 00.00.27
Menjangkau
rodaRE 00.08.33 00.08.83 00.00.50
Membawa
As RodaM 00.08.47 00.09.40 00.00.93
Memegang
RodaG 00.08.83 00.08.97 00.00.14 Merakit A 00.09.40 00.10.40 00.01.00
Membawa
RodaM 00.08.97 00.09.40 00.00.43
MembawaAs Roda
Assy
M 00.10.40 00.10.74 00.00.27
Merakit A 00.09.40 00.10.47 00.01.07 Melepas RL 00.10.74 00.10.80 00.00.06
Melepas RL 00.10.47 00.10.74 00.00.27
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 47/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 47
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Menjangkau
RodaRE 00.10.74 00.10.80 00.00.06
TOTAL AWAL 00.03.10 TOTAL AWAL 00.03.10
TOTAL AKHIR 00.03.10 TOTAL AKHIR 00.03.10
4
Memasang
Roda Pada
salah satu As
Roda
Menjangkau
RodaRE 00.10.80 00.11.20 00.00.40
Menjangkau
As RodaRE 00.10.80 00.11.13 00.00.33
Memegang
RodaG 00.11.20 00.11.53 00.00.33
Memegang
As RodaG 00.11.13 00.11.27 00.00.14
Membawa
RodaM 00.11.53 00.12.07 00.00.54
Membawa
As RodaM 00.11.27 00.12.07 00.00.80
Merakit A 00.12.07 00.13.77 00.01.70 Merakit A 00.12.07 00.13.70 00.01.63
Melepas RL 00.13.77 00.13.83 00.00.06
Membawa
As Roda
Assy
M 00.13.70 00.14.20 00.00.43
Avoidable
DelayAD 00.13.83 00.13.87 00.00.04 Melepas RL 00.14.20 00.14.27 00.00.07
MenjangkauChasis Assy
RE 00.13.87 00.14.27 00.00.40
TOTAL AWAL 00.03.47 TOTAL AWAL 00.03.47
TOTAL AKHIR 00.03.43 TOTAL AKHIR 00.03.47
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 48/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 48
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
5
Memasukkan
as roda assy
pada ChasisAssy
Menjangkau
Chasis AssyRE 00.14.27 00.14.53 00.00.26
Menjangkau
As Roda
Assy
RE 00.14.27 00.14.57 00.00.30
Memegang
Chasis AssyG 00.14.53 00.15.50 00.00.97
Memegang
As Roda
Assy
G 00.14.57 00.14.67 00.00.10
MembawaChasis Assy
M 00.15.50 00.16.10 00.00.60
Membawa
As Roda
Assy
M 00.14.67 00.15.27 00.00.60
Memegang
Chasis AssyH 00.16.10 00.15.27 00.00.17 Merakit A 00.15.27 00.19.90 00.04.63
Merakit A 00.15.27 00.19.90 00.03.63 Melepas RL 00.19.90 00.20.10 00.00.20
Memegang
Chasis AssyH 00.19.90 00.20.10 00.00.20
TOTAL AWAL 00.05.83 TOTAL AWAL 00.05.83
TOTAL AKHIR 00.05.83 TOTAL AKHIR 00.05.83
6
Memasukkan
as roda assy
pada Chasis
bagian
belakang
Memegang
Chasis AssyH 00.20.10 00.21.10 00.01.00
MenjangkauAs Roda
Assy
RE 00.20.10 00.20.53 00.00.43
Merakit A 00.21.10 00.25.27 00.04.17
Memegang
As RodaAssy
G 00.20.53 00.20.70 00.00.17
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 49/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 49
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Memegang
Chasis AssyH 00.25.27 00.25.30 00.00.03
Membawa
As Roda
Assy
M 00.20.70 00.21.10 00.00.40
Merakit A 00.21.10 00.25.27 00.04.17
Melepas RL 00.25.27 00.25.30 00.00.03
TOTAL AWAL 00.05.20 TOTAL AWAL 00.05.20
TOTAL AKHIR 00.05.20 TOTAL AKHIR 00.05.20
7
Memasukkan
roda kiri pada
Chasis assy
bagian depan
Memegang
Chasis AssyH 00.25.30 00.26.27 00.00.97
Menjangkau
RodaRE 00.25.30 00.25.63 00.00.33
Merakit A 00.26.27 00.27.93 00.01.66Memegang
RodaG 00.25.63 00.25.83 00.00.20
Memegang
Chasis AssyH 00.27.93 00.27.97 00.00.04
Membawa
RodaM 00.25.83 00.26.27 00.00.44
Merakit A 00.26.27 00.27.93 00.01.66
Melepas RL 00.27.93 00.27.97 00.00.04
TOTAL AWAL 00.02.67 TOTAL AWAL 00.02.67
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 50/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 50
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
TOTAL AKHIR 00.02.67 TOTAL AKHIR 00.02.67
8
Memasukkan
roda kiri padaChasis assy
bagian
belakang
Memegang
Chasis AssyH 00.27.97 00.29.07 00.01.10
Menjangkau
RodaRE 00.27.97 00.28.40 00.00.43
Merakit A 00.29.07 00.30.50 00.01.43Memegang
RodaG 00.28.40 00.28.60 00.00.20
MembawaChasis Assy
M 00.30.50 00.30.53 00.00.03 MembawaRoda
M 00.28.60 00.29.07 00.00.47
Merakit A 00.29.07 00.30.50 00.01.43
Melepas RL 00.30.50 00.30.53 00.00.03
TOTAL AWAL 00.02.56 TOTAL AWAL 00.02.56
TOTAL AKHIR 00.02.56 TOTAL AKHIR 00.02.56
9
Memasang
Plat belakang
kecil pada
rumah
dinamo
Membawa
Chasis AssyM 00.30.53 00.31.23 00.00.70
MenjangkauRumah
dinamo
RE 00.30.53 00.31.13 00.00.60
MelepasChasis Assy
RL 00.31.23 00.31.37 00.00.14
Memegang
Rumah
Dinamo
G 00.31.13 00.31.33 00.00.20
Menjangkau
Plat
Belakang
RE 00.31.37 00.32.07 00.00.70
Membawa
Rumah
Dinamo
M 00.31.33 00.34.00 00.02.67
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 51/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 51
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Memegang
Plat
Belakang
G 00.32.07 00.32.50 00.00.43 Merakit A 00.34.10 00.37.33 00.03.23
Membawa
Plat
Belakang
M 00.32.50 00.34.10 00.01.60
Memegang
Plat
BelakangAssy
H 00.37.33 00.37.47 00.00.14
Merakit A 00.34.10 00.37.33 00.03.23
Melepas RL 00.37.33 00.37.47 00.00.14
TOTAL AWAL 00.06.94 TOTAL AWAL 00.06.94
TOTAL AKHIR 00.06.94 TOTAL AKHIR 00.06.94
10
Memasang
Plat belakang besar pada
assy rumah
dynamo
MenjangkauPlat
Belakang
RE 00.37.47 00.38.40 00.00.93
Memegang
Plat
Belakang
Assy
H 00.37.47 00.39.30 00.01.83
Memegang
Plat
Belakang
G 00.38.40 00.38.43 00.00.03 Merakit A 00.39.30 00.41.33 00.02.03
Membawa
Plat
Belakang
M 00.38.43 0039.30 00.00.87
Memegang
Plat
BelakangAssy
H 00.41.33 00.41.47 00.00.14
Merakit A 00.39.30 00.41.33 00.02.03
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 52/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 52
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Melepas RL 00.41.33 00.41.47 00.00.14
TOTAL AWAL 00.04.00 TOTAL AWAL 00.04.00
TOTAL AKHIR 00.04.00 TOTAL AKHIR 00.04.00
11
Memasangdynamo pada
assy rumah
dynamo
Menjangkau
DinamoRE 00.41.47 00.42.00 00.00.53
Memegang
Plat
Belakang
Assy
H 00.41.47 00.42.80 00.01.33
Memegang
DinamoG 00.42.00 00.42.17 00.00.17 Merakit A 00.42.80 00.44.90 00.02.10
Membawa
DinamoM 00.42.17 00.42.80 00.00.63
Membawa
assy rumah
dynamo
M 00.44.90 00.44.93 00.00.03
Merakit A 00.42.80 00.44.90 00.02.10
Melepas RL 00.44.90 00.44.93 00.00.03
TOTAL AWAL 00.03.46 TOTAL AWAL 00.03.46
TOTAL AKHIR 00.03.46 TOTAL AKHIR 00.03.46
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 53/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 53
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
12
Memasang
assy rumah
dynamo pada
Chasis assy
Menjangkau
Chasis assyRE 00.44.93 00.45.27 00.00.34
Membawa
assy rumah
dynamo
H 00.44.93 00.46.43 00.01.50
Memegang
Chasis assyG 00.45.27 00.46.43 00.01.16
Merakit
assy rumah
dynamo
A 00.46.43 00.47.57 00.01.14
Merakit
assy rumah
dynamo
A 00.46.43 00.47.57 00.01.14 Melepas RL 00.47.57 00.47.60 00.00.03
Membawa
Chasis assyM 00.47.57 00.47.60 00.00.03
TOTAL AWAL 00.02.67 TOTAL AWAL 00.02.67
TOTAL AKHIR 00.02.67 TOTAL AKHIR 00.02.67
13
Memasang
plat depan
pada Chasis
assy
Membawa
Chasis assy M 00.47.60 00.49.60 00.02.00
Menjangkau
plat depan RE 00.47.60 00.48.13 00.00.53
Merakit A 00.49.60 00.51.67 00.02.07Memegang plat depan
G 00.48.13 00.48.50 00.00.37
Membawa
Chasis assyM 00.51.67 00.51.70 00.00.03
Membawa
plat depanM 00.48.50 00.49.60 00.01.10
Merakit A 00.49.60 00.51.67 00.02.07
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 54/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 54
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Melepas RL 00.51.67 00.51.70 00.00.03
TOTAL AWAL 00.04.10 TOTAL AWAL 00.04.10
TOTAL AKHIR 00.04.10 TOTAL AKHIR 00.04.10
14
Memasang
Gardan padaChasis assy
Membawa
Chasis assyM 00.51.70 00.53.57 00.01.87
Menjangkau
gardanRE 00.51.70 00.52.13 00.00.43
Merakit A 00.53.57 00.55.67 00.02.10Memegang
gardanG 00.52.13 00.52.43 00.00.30
Memegang
Chasis assyH 00.55.67 00.55.70 00.00.03
Membawa
gardanM 00.52.43 00.53.57 00.01.14
Merakit A 00.53.57 00.55.67 00.02.10
Melepas RL 00.55.67 00.55.70 00.00.03
TOTAL AWAL 00.04.00 TOTAL AWAL 00.04.00
TOTAL AKHIR 00.04.00 TOTAL AKHIR 00.04.00
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 55/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 55
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
15
Memasang
pengunci
dynamo pada
Chasis assy
Memegang
Chasis assyH 00.55.70 00.58.67 00.02.97
Menjangkau
pengunci
dynamo
RE 00.55.70 00.56.27 00.00.57
Merakit A 00.58.67 01.01.74 00.43.07
Memegang
pengunci
dynamo
G 00.56.27 00.56.43 00.00.16
MemegangChasis assy
RL 01.01.74 01.01.77 00.00.03
Membawa
pengunci
dynamo
M 00.56.43 00.58.67 00.02.24
Merakit A 00.58.67 01.01.74 00.43.07
Melepas RL 01.01.74 01.01.77 00.00.03
TOTAL AWAL 00.46.07 TOTAL AWAL 00.46.07
TOTAL AKHIR 00.46.07 TOTAL AKHIR 00.46.07
16
Memasang
tuas on off
pada chasis
assy
MemegangChasis assy
H 01.01.77 01.03.47 00.01.70Menjangkautuas on off
RE 01.01.77 01.02.30 00.00.53
Merakit A 01.03.47 01.05.40 00.01.93 Memegangtuas on off
G 01.02.30 01.02.70 00.00.40
MemegangChasis assy
H 01.05.40 01.05.43 00.00.03Membawatuas on off
M 01.02.70 01.03.47 00.00.77
Merakit A 01.03.47 01.05.40 00.01.93
Melepas RL 01.05.40 01.05.43 00.00.03
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 56/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 56
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
TOTAL AWAL 00.03.66 TOTAL AWAL 00.03.66TOTAL AKHIR 00.03.66 TOTAL AKHIR 00.03.66
17
Memasang
penutup plat
depan pada
Chasis assy
Memegang
Chasis assyH 01.05.43 01.09.10 00.03.67
Menjangkau penutup plat
depan
RE 01.05.43 01.05.80 00.00.37
Merakit A 01.09.10 01.11.63 00.02.53Memegang
penutup plat
depan
G 01.05.80 01.06.03 00.00.23
Memegang
Chasis assyRL 01.11.63 01.11.67 00.00.04
Membawa
penutup plat
depan
M 01.06.03 01.09.10 00.03.07
Merakit A 01.09.10 01.11.63 00.02.53
Melepas RL 01.11.63 01.11.67 00.00.04
TOTAL AWAL 00.06.24 TOTAL AWAL 00.06.24
TOTAL AKHIR 00.06.24 TOTAL AKHIR 00.06.24
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 57/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 57
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
18
Memasang
baut padaroller kanan
tengan
Memegang
Chasis assyH 01.11.67 01.13.53 00.01.86
Menjangkau
bautRE 01.11.67 01.13.77 00.02.10
Melepaskan
Chasis assyRL 01.13.53 01.13.57 00.00.04
Memegang
bautG 01.13.77 01.14.10 00.00.33
Menjangkau
roller kanantengah
RE 01.13.57 01.14.43 00.00.86Membawa
baut M 01.14.10 01.16.27 00.02.17
Memegang
roller kanan
tengah
G 01.14.43 01.15.57 00.01.14 Merakit A 01.16.27 01.17.77 00.01.50
Membawa
roller kanan
tengah
M 01.15.57 01.16.27 00.00.70
Membawa
roller kanan
tengah assy
M 01.17.77 01.17.80 00.00.03
Merakit A 01.16.27 01.17.77 00.01.50
Melepas RL 01.17.77 01.17.80 00.00.03
TOTAL AWAL 00.06.13 TOTAL AWAL 00.06.13TOTAL AKHIR 00.06.13 TOTAL AKHIR 00.06.13
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 58/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 58
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
19
Memasang
assy roller
kanan tengah
ke Chasisassy
Menjangkau
Chasis assyRE 01.17.80 01.22.13 00.04.33
Membawa
roller kanan
tengah assy
M 01.17.80 01.20.73 00.02.93
Merakit A 01.22.13 01.26.80 00.04.67
Melepas
roller kanan
tengah assy pada chasis
RL 01.20.73 01.20.77 00.00.04
Melepas RL 01.26.80 01.26.83 00.00.03Menjangkau
obengRE 01.20.77 01.20.97 00.00.20
Memegang
Chasis assyH 01.26.83 01.27.20 00.00.37
Memegang
obengG 01.20.97 01.21.13 00.00.16
Membawa
obengM 01.21.13 01.22.13 00.01.00
Merakit A 01.22.13 01.26.80 00.04.67
Melepas RL 01.26.80 01.26.83 00.00.03
Membawa
obengM 01.26.83 01.27.17 00.00.34
Melepaskan
obengRL 01.27.17 01.27.20 00.00.03
TOTAL AWAL 00.09.40 TOTAL AWAL 00.09.40
TOTAL AKHIR 00.09.40 TOTAL AKHIR 00.09.40
20
Memasang
baut pada
roller kiri
tengah
MemegangChasis assy
H 01.27.20 01.27.53 00.00.33Menjangkau
bautRE 01.27.20 01.27.93 00.00.73
Melepaskan
chasis assyRL 01.27.53 01.27.57 00.00.04
Memegang
bautG 01.27.93 01.28.53 00.00.60
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 59/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 59
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Menjangkau
roller kiri
tengah
RE 01.27.57 01.29.03 00.01.46Membawa
bautM 01.28.53 01.29.83 00.01.30
Memegang
roller kiri
tengah
G 01.29.03 01.29.17 00.00.14 Merakit A 01.29.83 01.31.63 00.01.80
Membawa
roller kiri
tengah
M 01.29.17 01.29.83 00.00.66
Membawa
roller assy
kiri tengah
M 01.31.63 01.31.67 00.00.04
Merakit A 01.29.83 01.31.63 00.00.18
Melepas RL 01.31.63 01.31.67 00.00.04
TOTAL AWAL 00.04.47 TOTAL AWAL 00.04.47
TOTAL AKHIR 00.04.47 TOTAL AKHIR 00.04.47
21
Memasang
assy roller
kiri tengah keChasis assy
Menjangkau
Chasis assyRE 01.31.67 01.35.30 00.03.63
Membawa
roller assy
kiri tengah
H 01.31.67 01.34.43 00.02.76
Merakit A 01.35.30 01.40.40 00.05.10
Melepas
roller assy
kiri tengah pada chasis
RL 01.34.43 01.34.47 00.00.04
Melepas RL 01.40.40 01.40.43 00.00.03Menjangkau
obengRE 01.34.47 01.34.73 00.00.26
Memegang
Chasis assyH 01.40.43 01.40.90 00.00.47
Memegang
obengG 01.34.73 01.34.90 00.00.17
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 60/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 60
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Membawa
obengM 01.34.90 01.35.30 00.00.40
Merakit A 01.35.30 01.40.40 00.05.10
Melepas RL 01.40.40 01.40.43 00.00.03
Membawa
obeng M 01.40.43 01.40.83 00.00.40Melepaskan
obengRL 01.40.83 01.40.90 00.00..07
TOTAL AWAL 00.09.23 TOTAL AWAL 00.09.23
TOTAL AKHIR 00.09.23 TOTAL AKHIR 00.09.23
22
Memasang baut pada
roller kanan
depan
Memegang
Chasis assyH 01.40.90 01.41.27 00.00.37
Menjangkau
bautRE 01.40.90 01.41.87 00.00.97
Melepaskan
chasis assyRL 01.41.27 01.41.30 00.00.03
Memegang
bautG 01.41.87 01.42.13 00.00.26
Menjangkau
roller kanan
depan
RE 01.41.30 01.42.37 00.01.07Membawa
bautM 01.42.13 01.43.77 00.01.64
Memegangroller kanan
depan
G 01.42.37 01.42.60 00.00.23 Merakit A 01.43.77 01.44.47 00.00.70
Membawa
roller kanan
depan
M 01.42.60 01.43.77 00.01.17
Membawa
roller assy
kanandepan
M 01.44.47 01.44.50 00.00.03
Merakit A 01.43.77 01.44.47 00.00.70
Melepas RL 01.44.47 01.44.50 00.00.03
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 61/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 61
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
TOTAL AWAL 00.03.60 TOTAL AWAL 00.03.60
TOTAL AKHIR 00.03.60 TOTAL AKHIR 00.03.60
23
Memasang
roller kanan
depan assy
ke Chasis
assy
Menjangkau
Chasis assyRE 01.44.50 01.49.80 00.05.30
Membawaroller assy
kanan
depan
M 01.44.50 01.45.70 00.01.20
Merakit A 01.49.80 01.57.23 00.07.43
Melepas
roller assy
kanan
depan pada
chasis
RL 01.45.70 01.48.80 00.03.10
Melepas RL 01.57.23 01.57.27 00.00.04Menjangkau
obengRE 01.48.80 01.49.17 00.00.37
Membawa
Chasis assyM 01.57.27 01.57.77 00.00.50
Memegang
obengG 01.49.17 01.49.20 00.00.03
Membawa
obengM 01.49.20 01.49.80 00.00.60
Merakit A 01.49.80 01.57.23 00.07.43Melepas RL 01.57.23 01.57.27 00.00.04
Membawa
obengM 01.57.27 01.57.67 00.00.40
Melepaskanobeng
RL 01.57.67 01.57.77 00.00.10
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 62/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 62
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
TOTAL AWAL 00.13.27 TOTAL AWAL 00.13.27
TOTAL AKHIR 00.13.27 TOTAL AKHIR 00.13.27
24
Memasang
baut pada
roller kiri
tengah
Memegang
Chasis assyH 01.57.77 01.57.90 00.00.13
Menjangkau
bautRE 01.57.77 01.58.20 00.00.43
Melepaskan
chasis assy RL 01.57.90 01.58.20 00.00.30
Memegang
baut G 01.58.20 01.59.33 00.01.13Menjangkau
roller kiritengah
RE 01.58.20 01.59.17 00.00.97Membawa
bautM 01.59.33 02.00.27 00.40.94
Memegang
roller kiri
tengah
G 01.59.17 01.59.63 00.00.46 Merakit A 02.00.27 02.02.87 00.02.60
Membawa
roller kiri
tengah
M 01.59.63 02.00.27 00.40.64
Membawa
roller assy
kiri depan
M 02.02.87 02.02.90 00.00.03
Merakit A 02.00.27 02.02.87 00.02.60
Melepas RL 02.02.87 02.02.90 00.00.03
TOTAL AWAL 00.45.13 TOTAL AWAL 00.45.13TOTAL AKHIR 00.45.13 TOTAL AKHIR 00.45.13
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 63/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 63
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
25
Memasang
roller kiri
assy ke depan
Chasis assy
Menjangkau
Chasis assyRE 02.02.90 02.07.83 00.04.93
Membawa
roller assy
kiri depan
M 02.02.90 02.03.23 00.00.33
Merakit A 02.07.83 02.12.63 00.04.80
Melepas
roller assy
kiri depan pada chasis
RL 02.03.23 02.07.07 00.03.84
Melepas RL 02.12.63 02.12.67 00.00.04Menjangkau
obengRE 02.07.07 02.07.33 00.00.26
Memegang
Chasis assyH 02.12.67 02.13.07 00.00.40
Memegang
obengG 02.07.33 02.07.43 00.00.10
Membawa
obengM 02.07.43 02.07.83 00.00.40
Merakit A 02.07.83 02.12.63 00.04.80
Melepas RL 02.12.63 02.12.67 00.00.04
Membawa
obengM 02.12.67 02.12.87 00.00.20
Melepaskan
obengRL 02.12.87 02.13.07 00.00.20
TOTAL AWAL 00.10.17 TOTAL AWAL 00.10.17
TOTAL AKHIR 00.10.17 TOTAL AKHIR 00.10.17
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 64/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 64
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
26
Memasang
sekrup
bumper
belakang
kanan pada
Chasis assy
Menjangkau
Bumbper
Belakang
RE 02.13.07 02.14.17 00.01.10Menjangkau
sekrupRE 02.13.07 02.13.47 00.00.40
Memegang
bumper
belakang
G 02.14.17 02.14.53 00.00.36Memegang
sekrupG 02.13.47 02.14.13 00.00.66
Membawa
bumper
belakang
M 02.14.53 02.15.13 00.00.60Membawa
sekrupM 02.14.13 02.15.13 00.01.00
Merakit A 02.15.13 02.16.60 00.01.47 Merakit A 02.15.13 02.16.60 00.01.47
Melepas RL 02.16.60 02.16.67 00.00.07
Membawa
bumper
belakang ke
chasis assy
M 02.16.60 02.16.67 00.00.07
TOTAL AWAL 00.03.60 TOTAL AWAL 00.03.60
TOTAL AKHIR 00.03.60 TOTAL AKHIR 00.03.60
27
Memasang
bumper
belakang
pada Chasis
assy
Menjangkau
Chasis assyRE 02.16.67 02.17.57 00.00.90
Membawa
bumper
belakang ke
chasis assy
M 02.16.67 02.17.57 00.00.90
Merakit A 02.17.57 02.19.60 00.02.03 Merakit A 02.17.57 02.19.60 00.02.03
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 65/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 65
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Melepas RL 02.19.60 02.19.63 00.00.03 Melepas RL 02.19.60 02.19.63 00.00.03
Memegang
Chasis assyH 02.19.63 02.20.53 00.00.90
Menjangkau
obengRE 02.19.63 02.19.93 00.00.30
Merakit A 02.20.53 02.26.97 00.06.44Memegang
obengG 02.19.93 02.20.10 00.00.17
Melepas RL 02.26.97 02.27.00 00.00.03 Membawaobeng
M 02.20.10 02.20.53 00.00.43
Memegang
Chasis assyH 02.27.00 02.27.33 00.00.33 Merakit A 02.20.53 02.26.97 00.06.44
Melepas RL 02.26.97 02.27.00 00.00.03
Membawa
obengM 02.27.00 02.27.17 00.00.17
Melepas
obengRL 02.27.17 02.27.33 00.00.16
TOTAL AWAL 00.10.66 TOTAL AWAL 00.10.66
TOTAL AKHIR 00.10.66 TOTAL AKHIR 00.10.66
28
Memasang
sekrup
bumper
belakang kiri
pada Chasis
assy
Menjangkau
chasis assyRE 02.27.33 02.29.53 00.02.20
Menjangkau
sekrupRE 02.27.33 02.27.77 00.00.44
Merakit A 02.29.53 02.33.20 00.03.67 Memegangsekrup
G 02.27.77 02.28.47 00.00.70
Melepas RL 02.33.20 02.33.23 00.00.03Membawa
sekrupM 02.28.47 02.29.53 00.01.06
Memegang
Chasis assyH 02.33.23 02.34.33 00.01.10 Merakit A 02.29.53 02.33.20 00.03.67
Merakit A 02.34.33 02.40.70 00.06.37 Melepas RL 02.33.20 02.33.23 00.00.03
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 66/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 66
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Melepas RL 02.40.70 02.40.73 00.00.03Menjangkau
obengRE 02.33.23 02.33.53 00.00.30
Memegang
Chasis assyH 02.40.73 02.41.47 00.00.74
Memegang
obengG 02.33.53 02.33.70 00.00.17
Membawa
obengM 02.33.70 02.34.33 00.00.63
Merakit A 02.34.33 02.40.70 00.06.37
Melepas RL 02.40.70 02.40.73 00.00.03
Membawa
obengM 02.40.73 02.41.07 00.00.34
Melepas
obengRL 02.41.07 02.41.47 00.00.40
TOTAL AWAL 00.14.14 TOTAL AWAL 00.14.14
TOTAL AKHIR 00.14.14 TOTAL AKHIR 00.14.14
29
Memasangsepasang
baterai pada
Chasis assy
Melepas
chasis assyRL 02.41.47 02.43.50 00.00.03
Menjangkau
baterai 1RE 02.41.47 02.42.03 00.00.56
Menjangkau
chasis assy
RE 02.43.50 02.43.33 00.01.83Memegang
baterai 1
G 02.42.03 02.42.67 00.00.64
Merakit
Baterai 1A 02.43.33 02.44.34 00.01.01
Membawa
baterai 1M 02.42.67 02.43.33 00.00.66
Melepas RL 02.44.34 02.44.37 00.00.03Merakit
Baterai 1A 02.43.33 02.44.34 00.01.01
Memegang
Chasis assyH 02.44.37 02.45.40 00.01.03 Melepas RL 02.44.34 02.44.37 00.00.03
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 67/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 67
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Merakit
baterai 2A 02.45.40 02.46.54 00.01.14
Menjangkau
baterai 2RE 02.44.37 02.44.67 00.00.30
Memegang
Chasis assyH 02.46.54 02.46.57 00.00.03
Memegang
baterai 2G 02.44.67 02.44.87 00.00.20
Membawa
baterai 2M 02.44.87 02.45.40 00.00.53
Merakit
baterai 2A 02.45.40 02.46.54 00.01.14
Melepas RL 02.46.54 02.46.57 00.00.03
TOTAL AWAL 00.05.10 TOTAL AWAL 00.05.10
TOTAL AKHIR 00.05.10 TOTAL AKHIR 00.05.10
30
Memasang
penutup
baterei pada
Chasis assy
MemegangChasis assy
H 02.46.57 02.48.00 00.01.43
Menjangkau
penutup
baterai
RE 02.46.57 02.46.97 00.00.40
Merakit
penutup
baterai pada
chasis assy
A 02.48.00 02.51.23 00.03.23Memegang penutup
baterai
G 02.46.97 02.47.33 00.00.36
MemegangChasis assy
H 02.51.20 02.51.23 00.00.03
Membawa
penutup
baterai
M 02.47.33 02.48.00 00.00.67
Merakit
penutup
baterai pada
chasis assy
A 02.48.00 02.51.23 00.03.23
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 68/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 68
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Melepas RL 02.51.20 02.51.23 00.00.03
TOTAL AWAL 00.04.69 TOTAL AWAL 00.04.69
TOTAL AKHIR 00.04.69 TOTAL AKHIR 00.04.69
31Memasang body pada
chasis assy
Memegang
Chasis assyH 02.51.23 02.52.37 00.01.14
Menjangkau
bodyRE 02.51.23 02.51.70 00.00.47
Merakit
body pada
chasis assy
A 02.52.37 02.54.64 00.02.27Membawa
bodyM 02.51.70 02.52.37 00.00.67
Memegang
Chasis assyH 02.54.64 02.54.67 00.00.03
Merakit
body pada
chasis assy
A 02.52.37 02.54.64 00.02.27
Melepas RL 02.54.64 02.54.67 00.00.03
TOTAL AWAL 00.03.44 TOTAL AWAL 00.03.44
TOTAL AKHIR 00.03.44 TOTAL AKHIR 00.03.44
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 69/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 69
2015
Lanjutan Tabel 4.3 Peta Kerja Tangan Kanan dan Tangan Kiri
32
Memasang
pengunci body pada
chasis assy
Memegang
Chasis assyH 02.54.67 02.56.37 00.01.70
Menjangkau
pengunci
body
RE 02.54.67 02.54.97 00.00.30
Merakit
pengunci
body
A 02.56.37 02.58.97 00.02.60
Memegang
pengunci
body
G 02.54.97 02.55.27 00.00.30
MemegangChasis assy
H 02.58.97 02.59.00 00.00.03
Membawa
pengunci
body
M 02.55.27 02.56.37 00.01.10
Merakit
pengunci body
A 02.56.37 02.58.97 00.02.60
Melepas RL 02.58.97 02.59.00 00.00.03
TOTAL AWAL 00.04.33 TOTAL AWAL 00.04.33
TOTAL AKHIR 00.04.33 TOTAL AKHIR 00.04.33
33Melakukan
inspeksi
Memegang
Chasis assyH 02.59.00 02.59.77 00.00.77
Menjangkau
tuas on offRE 02.59.00 02.59.77 00.00.77
Memeriksa I 02.59.77 03.01.30 00.41.53 Memeriksa I 02.59.77 03.01.30 00.41.53
TOTAL AWAL 00.42.30 TOTAL AWAL 00.42.30
TOTAL AKHIR 00.42.30 TOTAL AKHIR 00.42.30
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 70/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 70
2015
Tabel 4.4 Rekapitulasi Waktu Siklus
No Operasi Kerja Waktu Siklus
1 Memasang Gear kecil pada Chasis 00.03.20
2 Memasang Gear besar pada Chasis Assy 00.03.03
3 Memasang roda kanan pada as roda 00.03.10
4 Memasang roda kanan pada salah satu sisi as roda 00.03.47
5 Memasukkan as roda assy pada Chasis Assy 00.05.83
6 Memasukkan as roda assy pada Chasis bagian belakang 00.05.20
7 Memasukkan roda kiri pada Chasis assy bagian depan 00.02.67
8 Memasukkan roda kiri pada Chasis assy bagian belakang 00.02.56
9 Memasang Plat belakang kecil pada rumah dinamo 00.06.94
10 Memasang Plat belakang besar pada assy rumah dynamo 00.04.00
11 Memasang dynamo pada assy rumah dynamo 00.03.46
12 Memasang assy rumah dynamo pada Chasis assy 00.02.67
13 Memasang plat depan pada Chasis assy 00.04.10
14 Memasang Gardan pada Chasis assy 00.04.00
15 Memasang pengunci dynamo pada Chasis assy 00.46.07
16 Memasang tuas on off pada chasis assy 00.03.66
17 Memasang penutup plat depan pada Chasis assy 00.06.24
18 Memasang baut pada roller kanan tengan 00.06.13
19 Memasang assy roller kanan tengah ke Chasis assy 00.09.4020 Memasang baut pada roller kiri tengah 00.04.47
21 Memasang assy roller kiri tengah ke Chasis assy 00.09.23
22 Memasang baut pada roller kanan depan 00.03.60
23 Memasang roller kanan depan assy ke Chasis assy 00.13.27
24 Memasang baut pada roller kiri tengah 00.45.13
25 Memasang roller kiri assy ke depan Chasis assy 00.10.17
26 Memasang sekrup bumper belakang kanan pada Chasis assy 00.03.60
27 Memasang bumper belakang pada Chasis assy 00.10.66
28 Memasang sekrup bumper belakang kiri pada Chasis assy 00.14.1429 Memasang sepasang baterai pada Chasis assy 00.05.10
30 Memasang penutup baterei pada Chasis assy 00.04.69
31 Memasang body pada chasis assy 00.03.44
32 Memasang pengunci body pada chasis assy 00.04.33
33 Melakukan inspeksi 00.42.30
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 71/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 71
2015
4.2.5 Presentase Keseimbangan Gerak Perakitan
Tabel 4.5 Rekap Total Waktu Akhir
Total Waktu Akhir Kiri Total Waktu Akhir Kanan Total Waktu Akhir
02.99.82 02.99.40 05.99.22
Presentase Keseimbangan Tangan Kiri
Total Waktu Akhir Kiri
Total Waktu Akhir× 100%
02.99.82
05.99.22× 100% = 50,035 %
Presentase Keseimbangan Tangan Kanan
Total Waktu Akhir Kanan
Total Waktu Akhir× 100%
02.99.40
05.99.22× 100% = 49,965 %
4.2.6 Presentase Efektif dan Inefektif Perakitan
Tabel 4.6 Rekap Jenis – Jenis Gerakan Efektif dan Inefekif
No Gerakan Efektif Gerakan Inefektif
1 Menjangkau (reach) Mencari (search)
2 Membawa (move) Memilih (select)
3 Melepas (release) Mengarahkan (position)
4 Memegang (Grasp) Memeriksa (inspect)
5Mengarahkan awal (Pre-
position)Merencanakan (plan)
6 Memakai (use)Kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable
delay)
7 Merakit (assemble) Kelambatan yang terhindarkan (avoidable delay)
8Mengurai rakit
(disassemble)Memegang untuk memakai (hold)
9 -Istirahat untuk menghilangkan lelah (rest to
overcome fatigue)
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 72/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 72
2015
Tabel 4.7 Rekap Total Waktu Inefektif dan Efektif Perakitan
TotalWaktu
Inefektif
Kiri
TotalWaktu
Efektif
Kiri
Total
WaktuInefektif
dan
Efektif
Kiri
TotalWaktu
Inefektif
Kanan
TotalWaktu
Efektif
Kanan
Total WaktuInefektif dan
Efektif
Kanan
TotalWaktu
Inefektif
dan
Efektif
00.67.77 02.32.09 02.99.86 00.45.29 02.54.57 02.99.86 05.99.72
Presentase Efektif Tangan Kiri
Total Waktu Efektif Kiri
Total Waktu Inefektif dan Efektif Kiri× 100%
02.32.09
02.99.86× 100% = 77,40 %
Presentase Inefektif Tangan Kiri
Total Waktu Efektif Kiri
Total Waktu Inefektif dan Efektif Kiri× 100%
00.67.7702.99.86
× 100% = 22,60 %
Presentase Efektif Tangan Kanan
Total Waktu Efektif Kanan
Total Waktu Inefektif dan Efektif Kanan× 100%
02.54.57
02.99.86× 100% = 84,90 %
Presentase Inefektif Tangan Kanan
Total Waktu Efektif Kanan
Total Waktu Inefektif dan Efektif Kanan× 100%
00.45.29
02.99.86× 100% = 15,10 %
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 73/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 73
2015
4.2.7 Penentuan Waktu Baku
4.2.7.1 Allowance
Tabel 4.8 Penentuan Allowance
Faktor Contoh PekerjaanKelonggaran (%)
Pria Wanita
A. Tenaga yang dikeluarkan
1. Dapat diabaikan Bekerja dimeja, duduk 3 3
B. Sikap kerja
1. Duduk Bekerja duduk, ringan 0,5 0,5
C. Gerakan kerja
1. Normal Ayunan bebas 0 0
D. Kelelahan Mata
2. Pandangan yang hampir
terus menerusPekerjaan-pekerjaan yang teliti 7 7
E. Keadaan Temperature Tempat Kerja
4. Normal 22-28 3 3
F. Keadaan Atmosfer
1. BaikRuang yang berventilasi baik,
udara segar0 0
G. Keadaan Lingkungan Yang Baik
1. Bersih, sehat, cerah dengan
kebisingan rendah0 0
A. Kelonggaran Untuk
Kebutuhan Pribadi1,5 3,5
Jumlah 15 % 17 %
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 74/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 74
2015
4.2.7.2 Penentuan Waktu Normal dan Waktu Baku
1. Memasang Gear kecil pada Chasis
Waktu Siklus
3,20 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.9 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 1
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,13
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,13 = 1,13
- Objektif
Tabel 4.10 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 1
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantianH 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 75/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 75
2015
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,13 x 1,09 = 1,23
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 3,20 x 1,23
= 3,94 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 3,94 x %% − %
= 4,75 detik
2. Memasang Gear Besar pada Chasis Assy
Waktu Siklus
3,03 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.11 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 2
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,13
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,13 = 1,13
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 76/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 76
2015
-
Objektif
Tabel 4.12 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 2
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian
H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,13 x 1,09 = 1,23
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 3,03 x 1,23
= 3,73 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 3,73 x %
% − %
= 4,50 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 77/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 77
2015
3. Memasang Roda Pada As Roda
Waktu Siklus3,10 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.13 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 3
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,13
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,13 = 1,13
- Objektif
Tabel 4.14 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 3
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal
dengan sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantianH 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09= 1,09
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 78/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 78
2015
Performance rating = p1 x p2 = 1,13 x 1,09 = 1,23
Waktu NormalWaktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 3,10 x 1,23
= 3,82 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 3,82 x %
% − %
= 4,60 detik
4. Memasang Roda Pada salah satu As Roda
Waktu Siklus
3,47 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.15 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 4
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,13
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,13 = 1,13
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 79/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 79
2015
-
Objektif
Tabel 4.16 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 4
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,13 x 1,09 = 1,23
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 3,47 x 1,23
= 4,27 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 4,27 x %
% − %
= 5,15 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 80/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 80
2015
5. Memasukkan as roda assy pada Chasis Assy
Waktu Siklus5,83 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.17 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 5
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C1 0,06
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,16
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,16 = 1,16
- Objektif
Tabel 4.18 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 5
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 81/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 81
2015
Performance rating = p1 x p2 = 1,16 x 1,09 = 1,26
Waktu NormalWaktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 5,83 x 1,26
= 7,37 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 7,37 x %
% − %
= 8,88 detik
6. Memasukkan as roda assy pada Chasis bagian belakang
Waktu Siklus
5,20 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.19 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 6
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C1 0,06
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,16
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,16 = 1,16
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 82/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 82
2015
-
Objektif
Tabel 4.20 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 6
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,16 x 1,09 = 1,26
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 5,20 x 1,26
= 6,57 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 6,57 x %
% − %
= 7,92 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 83/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 83
2015
7. Memasukkan roda kiri pada Chasis assy bagian depan
Waktu Siklus2,67 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.21 Pformance Rating Subjektif Operasi Kerja 7
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,13
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,13 = 1,13
- Objektif
Tabel 4.22 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 7
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah N 0%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 8%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,08 = 1,08
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 84/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 84
2015
Performance rating = p1 x p2 = 1,13 x 1,08 = 1,22
Waktu NormalWaktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 2,67 x 1,22
= 3,26 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 3,26 x %
% − %
= 3,93 detik
8. Memasukkan roda kiri pada Chasis assy bagian belakang
Waktu Siklus
2,56 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.23 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 8
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,13
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,13 = 1,13
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 85/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 85
2015
-
Objektif
Tabel 4.24 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 8
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantianH 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah N 0%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 8%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,08 = 1,08
Performance rating = p1 x p2 = 1,13 x 1,08 = 1,22
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 2,56 x 1,22
= 3,12 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 3,12 x %
% − %
= 3,76 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 86/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 86
2015
9. Memasang Plat belakang kecil pada rumah dinamo
Waktu Siklus6,94 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.25 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 9
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C1 0,06
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,16
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,16 = 1,16
- Objektif
Tabel 4.26 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 9
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tanganKeadaan tangan saling bantu atau
bergantianH 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 87/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 87
2015
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,16 x 1,09 = 1,26
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 6,94 x 1,26
= 8,77 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 8,77 x %% − %
= 10,57 detik
10. Memasang Plat belakang besar pada assy rumah dynamo
Waktu Siklus
4 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.27 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 10
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C1 0,06
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,16
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,16 = 1,16
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 88/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 88
2015
-
Objektif
Tabel 4.28 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 10
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian
H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,16 x 1,09 = 1,26
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 4,0 x 1,26
= 5,06 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 5,06 x %
% − %
= 6,09 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 89/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 89
2015
11. Memasang dynamo pada assy rumah dynamo
Waktu Siklus3,46 detik
Performance rating
- Subjektif
Tabel 4.29 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 11
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,13
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,13 = 1,13
- Objektif
Tabel 4.30 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 11
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian
H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah N 0%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 8%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 90/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 90
2015
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,08 = 1,08
Performance rating = p1 x p2 = 1,13 x 1,08 = 1,22
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 3,46 x 1,22
= 4,22 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
%
% −
= 4,22 x %
% − %
= 5,09 detik
12. Memasang assy rumah dynamo pada Chasis assy
Waktu Siklus
2,67 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.31 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 12
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Excellent B1 0,11
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,21
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,21 = 1,21
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 91/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 91
2015
-
Objektif
Tabel 4.32 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 12
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,21x 1,09 = 1,32
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 2,67 x 1,32
= 3,52 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x %
% −
= 3,52 x %
% − %
= 4,24 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 92/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 92
2015
13. Memasang plat depan pada Chasis assy
Waktu Siklus4,1 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.33 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 13
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Excellent B1 0,11
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Good C1 0,05
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,22
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,22 = 1,22
-
ObjektifTabel 4.34 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 13
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantianH 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah N 0%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 8%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 93/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 93
2015
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,08 = 1,08
Performance rating = p1 x p2 = 1,22x 1,08 = 1,32
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 4,1 x 1,32
= 5,4 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 5,4 x %
% − %
= 6,51 detik
14. Memasang Gardan pada Chasis assy
Waktu Siklus
4 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.35 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 14
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Excellent B2 0,08
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Good B 0,02
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,16
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,22 = 1,16
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 94/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 94
2015
-
Objektif
Tabel 4.36 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 14
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah N 0%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 8%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,08 = 1,08
Performance rating = p1 x p2 = 1,16x 1,08 = 1,25
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 4 x 1,25
= 5,00 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 5,00 x %
% − %
= 6,04 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 95/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 95
2015
15. Memasang pengunci dynamo pada Chasis assy
Waktu Siklus46,07 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.37 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 15
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C1 0,06
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Good B 0,02
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,14
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,14 = 1,14
- Objektif
Tabel 4.38 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 15
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah N 0%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 8%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 96/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 96
2015
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,08 = 1,08
Performance rating = p1 x p2 = 1,14 x 1,08 = 1,23
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 46,07 x 1,23
= 56,7 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 56,7 x %
% − %
= 68,34 detik
16. Memasang tuas on off pada chasis assy
Waktu Siklus
3,66 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.39 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 16
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Excellent B2 0,08
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,18
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,18 = 1,18
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 97/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 97
2015
-
Objektif
Tabel 4.40 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 16
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah N 0%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 8%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,08 = 1,08
Performance rating = p1 x p2 = 1,18x 1,08 = 1,27
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 3,66 x 1,27
= 4,59 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 4,59 x %
% − %
= 5,5 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 98/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 98
2015
17. Memasang penutup plat depan pada Chasis assy
Waktu Siklus6,24 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.41 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 17
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Excellent B2 0,08
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Good C 0,02
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,16
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,18 = 1,16
-
ObjektifTabel 4.42 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 17
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tanganKeadaan tangan saling bantu atau
bergantianH 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah N 0%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 8%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 99/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 99
2015
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,08 = 1,08
Performance rating = p1 x p2 = 1,18x 1,08 = 1,25
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 6,24 x 1,25
= 7,82 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 7,82 x %
% − %
= 9,42 detik
18. Memasang baut pada roller kanan tengan
Waktu Siklus
6,13 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.43 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 18
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C1 0,06
2 Effort Excelllent B2 0,08
3 Kondisi Kerja Good C 0,02
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,17
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,17 = 1,17
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 100/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 100
2015
-
Objektif
Tabel 4.44 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 18
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,17 x 1,09 = 1,275
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 6,13 x 1,275
= 7,82 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 7,82 x %
% − %
= 9,42 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 101/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 101
2015
19. Memasang assy roller kanan tengah ke Chasis assy
Waktu Siklus9,4 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.45 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 19
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C1 0,06
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Good C 0,02
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,14
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,14 = 1,14
- Objektif
Tabel 4.46 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 19
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantianH 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 102/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 102
2015
Performance rating = p1 x p2 = 1,14 x 1,09 = 1,24
Waktu NormalWaktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 9,4 x 1,24
= 11,68 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 11,68 x %
% − %
= 14,07 detik
20. Memasang baut pada roller kiri tengah
Waktu Siklus
4,47 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.47 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 20
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C1 0,06
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Good C 0,02
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,14
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,14 = 1,14
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 103/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 103
2015
-
Objektif
Tabel 4.48 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 20
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,14 x 1,09 = 1,24
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 4,47 x 1,24
= 5,55 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x %
% −
= 5,55 x %
% − %
= 6,69 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 104/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 104
2015
21. Memasang assy roller kiri tengah ke Chasis assy
Waktu Siklus9,23 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.49 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 21
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C1 0,06
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Good C 0,02
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,14
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,14 = 1,14
-
ObjektifTabel 4.50 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 21
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tanganKeadaan tangan saling bantu atau
bergantianH 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 105/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 105
2015
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,14 x 1,09 = 1,24
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 9,23 x 1,24
= 11,47 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 11,47 x %
% − %
= 13,8 detik
22 Memasang baut pada roller kanan depan
Waktu Siklus
3,6 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.51 Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 22
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Excellent B2 0,08
2 Effort Good C1 0,05
3 Kondisi Kerja Good C 0,02
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,16
Performance rating subjektif (p1) = 1 + 0,16 = 1,16
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 106/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 106
2015
-
Objektif
Tabel 4.52 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 22
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Performance rating objektif (p2) = 1 + 0,09 = 1,09
Performance rating = p1 x p2 = 1,16 x 1,1 = 1,26
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 3,6 x 1,26
= 4,55 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 4,55 x %
% − %
= 5,48 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 107/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 107
2015
23. Memasang roller kanan depan assy ke Chasis assy
Waktu Siklus13,27 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.53 Performance Rating Subjektif Operasi 23
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,06
2 Effort Excellent B1 0,10
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,21
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,18 = 1,21
- Objektif
Tabel 4.54 Performance Rating Objektif Operasi 23
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,09 = 1,09
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 108/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 108
2015
P = p1 x p2 = 1,21 x 1,09 = 1,32
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 13,27 x 1,32
= 17,50 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 17,50 x %
% − %
= 21,09 detik
24. Memasang baut pada roller kiri tengah
Waktu Siklus
45,13 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.55 Performance Rating Subjektif Operasi 24
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Excellent B1 0,10
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,18
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,18 = 1,18
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 109/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 109
2015
-
Objektif
Tabel 4.56 Performance Rating Objektif Operasi 24
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,09 = 1,09
P = p1 x p2 = 1,18 x 1,09 = 1,29
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 45,13 x 1,29
= 58,05 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 58,05 x %
% − %
= 69,94 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 110/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 110
2015
25. Memasang roller kiri assy ke depan Chasis assy
Waktu Siklus10,17 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.57 Performance Rating Subjektif Operasi 25
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Excellent B1 0,103 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,18
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,18 = 1,18
- Objektif
Tabel 4.58 Performance Rating Objektif Operasi 25
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian
H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 111/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 111
2015
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,09 = 1,09
P = p1 x p2 = 1,18 x 1,09 = 1,29
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 10,17 x 1,29
= 13,08 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 13,08 x %
% − %
= 15,76 detik
26. Memasang sekrup bumper belakang kanan pada Chasis assy
Waktu Siklus
3,6 detik
Performance Rating
-
Subjektif
Tabel 4.59 Performance Rating Subjektif Operasi 26
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Excellent B1 0,08
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,16
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,18 = 1,16
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 112/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 112
2015
-
Objektif
Tabel 4.60 Performance Rating Objektif Operasi 26
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,09 = 1,09
P = p1 x p2 = 1,16 x 1,09 = 1,26
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 3,6 x 1,26
= 4,55 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x %
% −
= 4,55 x %
% − %
= 5,48 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 113/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 113
2015
27. Memasang bumper belakang pada Chasis assy
Waktu Siklus10,66 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.61 Performance Rating Subjektif Operasi 27
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Excellent B1 0,103 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,16
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,16 = 1,16
- Objektif
Tabel 4.62 Performance Rating Objektif Operasi 27
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,09 = 1,09
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 114/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 114
2015
P = p1 x p2 = 1,16 x 1,09 = 1,26
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 10,66 x 1,26
= 13,48 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 13,48 x %
% − %
= 16,24 detik
28. Memasang sekrup bumper belakang kiri pada Chasis assy
Waktu Siklus
14,14 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.63 Performance Rating Subjektif Operasi 28
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Excellent B2 0,08
2 Effort Excellent B1 0,10
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,21
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,21 = 1,21
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 115/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 115
2015
-
Objektif
Tabel 4.64 Performance Rating Objektif Operasi 28
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,09 = 1,09
P = p1 x p2 = 1,21x 1,09 = 1,32
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 14,14 x 1,32
= 18,65 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
%
% −
= 18,65 x %
% − %
= 22,47 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 116/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 116
2015
29. Memasang sepasang baterai pada Chasis assy
Waktu Siklus5,1 detik
Performance Rating
-
Subjektif
Tabel 4.65 Performance Rating Subjektif Operasi 29
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Excellent B1 0,10
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,18
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,18 = 1,18
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 117/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 117
2015
-
Objektif
Tabel 4.66 Performance Rating Objektif Operasi 29
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,09 = 1,09P = p1 x p2 = 1,18 x 1,09 = 1,29
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 5,1 x 1,29
= 6,56 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 6,56 x %
% − %
= 7,9 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 118/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 118
2015
30. Memasang penutup baterei pada Chasis assy
Waktu Siklus4,69 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.67 Performance Rating Subjektif Operasi 30
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Excellent B1 0,103 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,18
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,18 = 1,18
- Objektif
Tabel 4.68 Performance Rating Objektif Operasi 30
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tanganKeadaan tangan saling bantu atau
bergantianH 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 119/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 119
2015
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,09 = 1,09
P = p1 x p2 = 1,18 x 1,09 = 1,29
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 4,69 x 1,29
= 6,03 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 6,03 x %
% − %
= 7,27 detik
31. Memasang body pada chasis assy
Waktu Siklus
3,44 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.69 Performance Rating Subjektif Operasi 31
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Excellent B1 0,10
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,18
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,18 = 1,18
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 120/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 120
2015
-
Objektif
Tabel 4.70 Performance Rating Objektif Operasi 31
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian
H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,09 = 1,09
P = p1 x p2 = 1,18 x 1,09 = 1,29
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 3,44 x 1,29
= 4,42 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 4,425 x %
% − %
= 5,33 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 121/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 121
2015
32. Memasang pengunci body pada chasis assy
Waktu Siklus4,33 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.71 Performance Rating Subjektif Operasi 32
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Excellent B1 0,103 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,18
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,18 = 1,18
- Objektif
Tabel 4.72 Performance Rating Objektif Operasi 32
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau bergantian
H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dengan sedikit kontrol O 1%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 9%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 122/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 122
2015
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,09 = 1,09
P = p1 x p2 = 1,18 x 1,09 = 1,29
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 4,33 x 1,29
= 5,57 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x%
% −
= 5,57 x %
% − %
= 6,71 detik
33. Melakukan inspeksi
Waktu Siklus
42,3 detik
Performance Rating
- Subjektif
Tabel 4.73 Performance Rating Subjektif Operasi 33
No. Faktor Kelas Lambang
1 Skill Good C2 0,03
2 Effort Excellent B1 0,10
3 Kondisi Kerja Excellent B 0,04
4 Konsistensi Good C 0,01
Total 0,18
Performance rating subjektif p1 = 1 + 0,18 = 1,18
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 123/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 123
2015
-
Objektif
Tabel 4.74 Performance Rating Objektif Operasi 33
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan
dan jariC 2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kakiF 0%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian H 0%
Koordinasi mata dengan tangan
Konstan dan dekat K 4%
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah N 0%
Berat beban (kg)
0,45 B1 2%
Jumlah 8%
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,08 = 1,08
P = p1 x p2 = 1,18 x 1,08 = 1,27
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 42,3 x 1,27
= 53,91 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x %% −
= 53,91 x %
% − %
= 64,95 detik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 124/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 124
2015
4.2.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Waktu Operasi Kerja Perakitan Tamiya
Tabel 4.75 Rekapitulasi Waktu Proses Perakitan
No Operasi Kerja
Performance
Rating
Subjective
Perfomance
Rating
Objective
Performan
ce Rating
Allow
ance
Waktu
Siklus
(detik)
Waktu
Normal
(detik)
Waktu
Baku
(detik)
1Memasang Gear kecil
pada Chasis 1,13 1,09 1,23 17% 3,20 3,94 4,75
2Memasang Gear besar pada
Chasis Assy1,13 1,09 1,23 17% 3,03 3,73 4,50
3Memasang roda kanan pada
as roda1,13 1,09 1,23 17% 3,10 3,82 4,60
4Memasang roda kanan pada
salah satu sisi as roda1,13 1,09 1,23 17% 3,47 4,27 5,15
5Memasukkan as roda assy
pada Chasis Assy1,16 1,09 1,26 17% 5,83 7,37 8,88
6Memasukkan as roda assy
pada Chasis bagian belakang1,16 1,09 1,26 17% 5,20 6,57 7,92
7Memasukkan roda kiri pada
Chasis assy bagian depan1,13 1,08 1,22 17% 2,67 3,26 3,93
8Memasukkan roda kiri pada
Chasis assy bagian belakang1,13 1,08 1,22 17% 2,56 3,12 3,76
9Memasang Plat belakang
kecil pada rumah dinamo1,16 1,09 1,26 17% 6,94 8,77 10,57
10
Memasang Plat belakang
besar pada assy rumah
dynamo
1,16 1,09 1,26 17% 4,00 5,06 6,09
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 125/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 125
2015
Lanjutan Tabel 4.75 Rekapitulasi Waktu Proses Perakitan
11Memasang dynamo pada
assy rumah dynamo1,13 1,08 1,22 17% 3,46 4,22 5,09
12Memasang assy rumah
dynamo pada Chasis assy1,21 1,09 1,32 17% 2,67 3,52 4,24
13Memasang plat depan pada
Chasis assy1,22 1,08 1,32 17% 4,10 5,40 6,51
14Memasang Gardan pada
Chasis assy1,16 1,08 1,25 17% 4,00 5,01 6,04
15Memasang pengunci dynamo
pada Chasis assy1,14 1,08 1,23 17% 46,07 56,72 68,34
16Memasang tuas on off pada
chasis assy1,18 1,08 1,27 17% 3,60 4,59 5,53
17Memasang penutup plat
depan pada Chasis assy1,16 1,08 1,25 17% 6,24 7,82 9,42
18Memasang baut pada roller
kanan tengan1,17 1,09 1,28 17% 6,13 7,82 9,42
19Memasang assy roller kanan
tengah ke Chasis assy1,14 1,09 1,24 17% 9,40 11,68 14,07
20Memasang baut pada roller
kiri tengah1,14 1,09 1,24 17% 4,47 5,55 6,69
21 Memasang assy roller kiritengah ke Chasis assy
1,14 1,09 1,24 17% 9,23 11,47 13,82
22Memasang baut pada roller
kanan depan1,16 1,09 1,26 17% 3,60 4,55 5,48
23Memasang roller kanan
depan assy ke Chasis assy1,21 1,09 1,32 17% 13,27 17,50 21,09
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 126/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 126
2015
Lanjutan Tabel 4.75 Rekapitulasi Waktu Proses Perakitan
24Memasang baut pada roller
kiri tengah1,18 1,09 1,29 17% 45,13 58,05 69,94
25Memasang roller kiri assy ke
depan Chasis assy1,18 1,09 1,29 17% 10,17 13,08 15,76
26
Memasang sekrup bumper
belakang kanan pada Chasisassy
1,16 1,09 1,26 17% 3,60 4,55 5,48
27Memasang bumper
belakang pada Chasis assy1,16 1,09 1,26 17% 10,66 13,48 16,24
28
Memasang sekrup bumper
belakang kiri pada Chasis
assy
1,21 1,09 1,32 17% 14,14 18,65 22,47
29Memasang sepasang baterai
pada Chasis assy1,18 1,09 1,29 17% 5,10 6,56 7,90
30Memasang penutup baterei
pada Chasis assy1,18 1,09 1,29 17% 4,69 6,03 7,27
31Memasang body pada chasis
assy1,18 1,09 1,29 17% 3,44 4,42 5,33
32Memasang pengunci body
pada chasis assy1,18 1,09 1,29 17% 4,33 5,57 6,71
33 Melakukan inspeksi 1,18 1,08 1,27 17% 42,30 53,91 64,95
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 127/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 127
2015
4.3 Presedence Diagram
Tabel 4.75 Predecessor Presedence Diagram
No Kegiatan Predecessor
1 Memasang Gear kecil pada Chasis -
2 Memasang Gear besar pada Chasis Assy -
3 Memasang roda kanan dengan as roda depan -
4 Memesanag roda kanan pada as roda belakang -
5 Memsukkan as roda assy pada chasis bagian depan 1,3
6Memasukkan as roda assy pada Chasis bagian
belakang2,4
7 Memasukkan roda kiri pada Chasis assy bagiandepan 3,5
8Memasukkan roda kiri pada Chasis assy bagian
belakang4,6
9 Memasang Plat belakang kecil pada rumah dinamo -
10Memasang Plat belakang besar pada rumah
dynamo assy-
11 Memasang dynamo pada rumah dynamo assy 9,10
12 Memasang rumah dynamo assy pada Chasis assy 11
13 Memasang plat depan pada Chasis assy -
14 Memasang Gardan pada Chasis assy -
15 Memasang pengunci dynamo pada Chasis assy 12
16 Memasang tuas on off pada chasis assy -
17 Memasang penutup plat depan pada Chasis assy 13
18 Memasang baut pada roller kanan tengah -
19 Memasang assy roller kanan tengah ke Chasis assy 18
20 Memasang baut pada roller kiri tengah -
21 Memasang assy roller kiri tengah ke Chasis assy 20
22 Memasang baut pada roller kanan depan -23 Memasang roller kanan depan assy ke Chasis assy 22
24 Memasang baut pada roller kiri tengah -
25 Memasang roller kiri assy ke depan Chasis assy 24
26Memasang sekrup bumper belakang kanan pada
Chasis assy -
27 Memasang bumper belakang padaChasis assy 26
28Memasang sekrup bumper belakang kiri pada
Chasis assy27
29 Memasang sepasang baterai pada Chasis assy 12, 13,15
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 128/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 128
2015
Lanjutan Tabel 4.75 Predecessor Presedence Diagram
30 Memasang penutup baterei pada Chasis assy 2931 Memasang body pada chasis assy
7,8,12,17,19,21,23,25,28,3
0
32 Memasang pengunci body pada chasis assy 31
33 Melakukan inspeksi 32
3
4
9
10
13
18
20
22
24
26
5
6
11
17
19
21
23
25
27 28
30
8
3231
29
15
7
12
33
4,62 detik
5,18 detik
10,61 detik
0,61 detik
4,62 detik
4,62 detik
4,62 detik
4,62 detik
4,62 detik
4,62 detik
8,84 detik
7,89 detik
5,16 detik
3,99 detik
3,82 detik
15,9 detik
16,38 detik
7,92 detik
22,67 detik
7,33 detik
5,33 detik 6,70 detik
3,53 detik
9,45 detik
14,07 detik
13,82 detik
21,28 detik
4,24 detik 68,34 detik
1
2
4,73 detik
4,49 detik
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Gambar 4.5 Presedence Diagram
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 129/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 129
2015
BAB V
ANALISIS DAN SARAN PERBAIKAN
5.1 Analisis Operasi Kerja
Operasi kerja merupakan urutan proses kerja tiap komponen dari awal hinggi
produk selesai dirakit. Dengan menggunakan operasi kerja ini, maka dapat diketahui
urutan yang pasti dari tiap – tiap operasi kerja dari awal hingga akhir. Penyusunan operasi
kerja pada praktikum ini didasarkan pada kenyamanan operator. Sehingga akan
memudahkan operator dalam proses perakitan. Pada perakitan Tamiya 4WD PT. Kanishta
Garjita ini terdapat 33 operasi kerja untuk menyelesaikan satu unit Tamiya 4WD. Diawali
dengan memasang gear kecil pada chasis hingga memasang pengunci body ke chasis assy.
Dari proses perakitan ini didapatkan waktu siklus tiap operasi kerja yang
dilakukan. Waktu siklur terlama dalam proses perakitan Tamiya 4WD adalah pada
operasi ke 15 yaitu pemasangan pengunci dynamo pada chasis assy dengan catatan
waktu sebesar 46.07 detik. Sedangkan waktu siklus tercepat terjadi pada operasi ke 8
yaitu pemasangan roda kiri pada chasis assy bagian belakang dengan catatan waktu
sebesar 02.56 detik.
5.2 Analisis Assembly Chart
Assembly chart merupakan diagram yang menunjukkan hubungan benda-benda
yang dirangkai, menyatukan elemen-elemen ( part-part ) hingga menjadi produk akhir.
Dalam assembly chart perakitan Tamiya 4WD, setiap komponen ditulis didalam
lingkaran dengan diameter 6 mm, sementara untuk sub assembly maupun sub-sub-sub
assembly ditulis di dalam lingkaran dengan diameter 9 mm, produk akhir (Tamiya 4WD)
ditulis di dalam lingkaran 12 mm.
Assembly chart dimulai dengan memasang gear kecil pada chasis, karena
perakitan ini dilakukan langsung menuju chasis, maka hanya hubunngkan oleh satu garis
saja dan kemudian disebut sebagai sub assembly. Hal ini berlaku pula pada komponen
lainnya yang hanya dihubungkan langsung dengan bagian chasis assy tanpa perlu
dilakukan perakitan sub-sub-sub assembly. Lain halnya dengan peraktian dynamo yang
dimulai dengan memasang plat belakang kecil ke rumah dynamo ( sub-sub-sub-sub
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 130/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 130
2015
assembly) lalu memasang plat belakang besar menuju rumah dynamo assy ( sub-sub-sub
assembl ). Pemasangan dynamo dilakukan kepada rumah dynamo assy setelah
pemasangan blat belakang besar dilakukan sehingga menjadi ( sub-sub assembly) hingga
pada akhirnya rumah dynamo dipasangkan kepada chasis assy sehingga membentuk sub
assembly.
Jika penggabungan keseluruhan sub assembly menjadi satu produk yang
diinginkan telah terpenuhi, maka hal ini disebut assembly, yang pada kasus ini merupakan
Tamiya 4WD.
5.3 Analisis Bill of Material
Bill of Material merupakan daftar seluruh material, komponan, dan sub
assemblies yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau parent assembly.
Bill of Material juga didefinisikan sebagai cara komponen-komponen ini tergabung ke
dalam sebuah produk utuh selama proses manufaktur. Dalam pembuatan Bill of Material
Tamiya 4 WD yang kami lakukan, kami membagi 4 level pada Bill of Material yang
dijelaskan sebagai berikut:
Level 0 : Merupakan assembly produk Tamiya 4 WD sebagai produk akhir
Level 1 : Terdiri dari sub-sub assembly seperti:
- Body sebanyak 1 buah
- Pengunci Body sebanyak 1 buah
-
Chassis Assy sebanyak 1 buah
- Pengunci Baterai sebanyak 1 buah
Level 2 : Terdiri dari sub-sub-sub assembly seperti:
-
As Roda Assy sebanyak 2 buah- Gear Kecil sebanyak 1 buah
- Dynamo Assy sebanyak 1 buah
- Pengunci Dinamo sebanyak 1 buah
- Plat Depan sebanyak 1 buah
-
Tuas On Off sebanyak 1 buah
- Gardan sebanyak 1 buah
-
Penutup Plat Depan sebanyak 1 buah
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 131/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 131
2015
-
Roller Assy sebanyak 4 buah
- Chasis sebanyak 1 buah
- Bumper Belakang Assy sebanyak 1 buah
Level 3 : Terdiri dari sub-sub-sub-sub assembly seperti:
- Roda sebanyak 4 buah
- As Roda sebanyak 2 buah
- Plat Belakang Kecil sebanyak 1 buah
- Plat Belakang Besar sebanyak 1 buah
-
Rumah Dinamo sebanyak 1 buah
- Dinamo sebanyak 1 buah
- Gear sebanyak 1 buah
-
Roller sebanyak 4 buah
- Baut sebanyak 4 buah
- Bumper sebanyak 1 buah
- Sekrup sebanyak 2 buah
5.4 Analisis Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Peta tangan kanan dan tangan kiri (PTKTK) merupakan peta kerja setempat yang
bermanfaat untuk menganlisis gerakan tangan kanan dan tangan kiri dalam melakukan
operasi pekerjaan yang bersifta manual. Hal ini dilakukan untuk mengefisienkan gerakan
antara tangan kanan dan kiri agar terjadi singkronisasi gerakan kedua tangan. Pada
akhirnya, PTKTK akan menjadi acuan penetapan waktu siklus.
Dalam perakitan Tamiya 4WD, PT. Kanishta Garjita menggunakan PTKTK
dengan gerakan elemen Therblig sebanyak 7 elemen yang terdiri dari:
1. Elemen Menjangkau (RE)
Merupakan elemen gerakan yang bertujuan untuk meraih suatu
komponen, contohnya pada pengambilan gear kecil sebelum dirakit pada chasis.
2. Elemen Memegang (G)
Merupakan elemen gerakan dimana operator meyentuh komponen untuk
diambil, contohnya setelah operator menjangkau gear kecil, maka operator
memegang gear kecil tersebut.
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 132/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 132
2015
3.
Elemen Memegang untuk memakai (H)
Merupakan elemen gerakan dimana operator memegang komponen untuk
digunakan sebagai media tempat assembly berlangsung, contohnya ketika
operator menjangkau, dan memegang chasis. Maka chasis di hold untuk
memasukkan part lainnya kedalam chasis.
4. Elemen Membawa (M)
Merupakan gerakan ketika operator membawa komponen hingga
komponen tersebut berhenti, contohnya adalah ketika gear kecil dipegang, maka
gear tersebut dibawa menuju chasis untuk dirakit
5.
Elemen Merakit (A)
Merupakan elemen yang dilakukan untuk memproses pekerjaan sehingga
komponen-komponen dapat menjadi sub assembly hingga selesai proses.
Contohnya ialah pada pemasangan gear kecil ke chasis yang akan membentuk
chasis assy.
6. Elemen Melepas (RL)
Merupakan elemen gerakan yang dilakukan untuk melepas komponen
yang dibawa sebelumnya. Contohnya ialah pada akhir pemasangan roda belakang
kanan pada chasis assy, chasis assy diletakkan agar tangan kiri dapat melakukan
operasi lainnya yaitu pemasangan plat kecil dynamo kepada rumah dynamo.
7. Avoidable delay (AD)
Merupakan elemen yang menujukkan adanya keterlambatan waktu dalam
proses kerja yang dapat dihindari ketika operator melakukan suatu proses operasi
kerja, contohnya ialah pada pemasangan roda kepada as roda, dimana operator
hanya diam atau lupa bahwa tangan kiri seharusnya langsung merakit komponen
bersama dengan tangan kanan.
8. Inspeksi (I)
Merupakan elemen yang dilakukan untuk melihat hasil perakitan ketika
perakitan dalam proses maupun ketika perakitan sudah selesai, contohnya ialah
menyalakan Tamiya 4WD sebagai inspeksi akhir.
Dari peta tangan kanan tangan kiri tersebut dapat iketahui persentase keseimbangan
tangan kanan dan tangan kiri. Pada praktikum ini didapatkan persentase keseimbangan
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 133/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 133
2015
tangan kanan sebesar 49,965% dan tangan kiri sebesar 50,035%. Hal ini disebabkan
karena tangan kiri lebih lama melakukan tiap elemen gerakan daripada tangan kanan.
Sehingga hal tersebut berpengaruh pada durasi total akhir yang merupakan dasar
perhitungan dari persentase keseimbangan gerakan. Selain itu juga dapat diketahui
gerakan inefektif dan efektif dari masing – masing elemen gerakan yang dilakukan. Pada
praktikum ini gerakan inefektif yang dilakukan operator adalah berupa gerakan
memegang untuk memakai (hold) dan avoidable delay. Gerakan memegang (hold)
tersebut tidak dapat dihindarkan, karena merupakan gerakan yang mendukung operator
untuk melakukan gerakan berikutnya. Sedangkan gerakan avoidable delay yang
dilakukan operator ini berupa kegiatan memikir. Tetapi kegiatan tersebut tidak banyak
dilakukan oleh operator. Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan persentase
gerakan inefektif kiri sebesar 22,60 %, gerakan efektif kiri sebesar 77,40 %, gerakan
inefektif kanan sebesar 15,10%, dan gerakan efektif kanan sebesar 84,90 %. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa lebih efektif tangan kanan untuk melakukan gerakan.
Tabel 5.1 Rekomendasi Perbaikan
5.5 Analisis Layout Area Kerja/Meja Perakitan
Layout area kerja merupakan tata letak area kerja yang terdapat bermacam
komponen dan tools untuk menunjang pekerjaan. Perancangan layout harus melihat pada
gerakan operator dalam melaksanakan pekerjaan kedua tangan yang digunakan untuk
merakit dapat melakukan gerakan secara seimbang dan leluasa untuk menghindari
gerakan lainnya yang tidak diperlukan.
Layout area kerja perakitan pada PT. Kanishta Garjita dalam merakit Tamiya
4WD adalah sebagai berikut:
No Operasi Penyebab Rekomendasi
1Operasi 1,
Memasang gear
kecil pada Chasis
Keterlambatan operator dalammemulai pengerjaan sedangkan
video telah direkam
Sebaiknya operator lebih telitidalam melihat aba-aba yang
disebutkan oleh pengambil video
2
Operasi 4,
Memasang roda
pada salah satu as
roda
Operator tidak memperhatikan
pergerakan tangan kiri,
cenderung fokus ke tangan kanan
Sebaiknya operator lebih
menyeimbangkan gerak tangan
kanan dan tangan kirinya secara
baik
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 134/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 134
2015
Gambar 5.1 Layout perakitan tamiya
Merujuk pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa perakitan dimulai dengan area
tengah layout lalu area bawah layout yang terdapat roda dan as roda. Hal ini dilakukan
agar komponen kecil seperti baut dan sekrup yang dijangkau dengan tangan kanan dapat
terpisah dengan komponen lainnya yang akan dijangkau oleh tangan kiri seperti roller
dan bumper belakang. Penempatan komponen pembentuk rumah dynamo assy pada area
kanan layout didasarkan pada kesulitan perakitan yang disebabkan oleh komponen plat
kecil dan plat besar rumah dynamo. Atas dasar tersebut, maka area penempatankomponen tersebut diletakkan dekat dengan tangan kanan yang umumnya lebih dominan
dalam melakukan pekerjaan yang sulit.
Area kiri layout ditujukan untuk komponen yang pemasangannya tidak
memerlukan usaha khusus, sehingga dengan tangan kiri pun dapat dilakukan operasi
sempurna sebagaimana layaknya tangan kanan. Pada area atas, terdapat tuas on off, tutup
on off dan plat on off. Komponen tersebut diletakkan diatas dengan tujuan bahwa chasis
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 135/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 135
2015
assy akan diarahkan mendekati area tersebut, sehingga mengurangi jarak perpindahan
komponen untuk dapat dirakit.
5.6 Analisis Penentuan Performance Rating Dan Allowance
5.6.1 Penentuan Performance Rating
Performance rating merupakan cara penilaian terhadap operator dalam
menyelesaikan tugasnya, dimana penilaiannya dilihat dari berbagai aspek yang kompleks
seperti kondisi kerja secara keseluruhan dan etos kerja dari operator itu sendiri. Pada
analisis ini performance rating dibedakan menjadi dua, yaitu penilaian subjektif
(seberapa besar usaha dan kemampuan operator) dan objektif (kondisi lingkungan kerja
keseluruhan). Dari performance rating ini, nantinya akan dijadikan bahan sebagai
perhitungan pada waktu normal. Setiap proses operasi, performance rating akan berbeda
dikarenakan setiap operasi memiliki kesulitan dan kemudahan masing masing. Pada
praktikum ini menggunakan 2 cara secara obyektif dan subyektif. Secara subyektif
dengan Westing House yaitu suatu pengukuran kerja dimana menurut Bedaux didasarkan
pada kecakapan ( skill), usaha (effort), kondisi kerja (condition), dan konsistensi
(consictency) dari operator di dalam melakukan kerja. Contoh dalam praktikum ini adalah
proses memasang bumper belakang pada Chasis assy. Berdasarkan pengamatan,
performa dari operator dinilai dari 4 aspek yaitu Skill dengan kelas Good (C2) untuk
keterampilan operator dengan nilai +0,03, karena operator masih belum menguasai
langkah-langkah perakitan tamiya, untuk usaha dinilai dengan Excellent Effort (B1)
dengan nilai +0,10 karena operator selalu berusaha keras untuk mengurangi kesalahan,
sedangkan kondisi kerja Excellent (B) 0,04 . Karena kondisi kerja nyaman dan sejuk
sedangkan konsistensi operator dinilai Good (C) dengan nilai C +0,01 karena tangan
kanan dan kiri operator bekerja secara bergantian.
Setelah itu penentuan performance rating secara obyektif terdiri dari enam
kategori yaitu anggota badan yang terpakai, pedal kaki, penggunaan tangan, koordinasi
mata dengan tangan, peralatan, dan berat beban. Misal pada praktikum ini pada
memasang bumper belakang pada chasis assy operator menggunakan lengan bawah,
pergelangan tangan dan jari sehingga nilainya 2% , kemudian tanpa pedal atau satu pedal
dengan sumbu dibawah kaki sehingga nilainya 0% karena tidak ada pedal kaki dalam
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 136/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 136
2015
melakukan pekerjaan ini. Pada penggunaan tangan keadaan tangan operator saling bantu
atau bergantan sehingga nilainya 0%. Sedangkan koordinasi mata dengan tangan pada
operator konstan dan dekat (K) sehingga bernilai 4%. Kondisi Peralatan perlu kontrol dan
penekanan (P) dengan nilai 2% karena pada pemasangan bumper dibutuhkan penekanan
agar terpasang dengan baik. Dan aspek terakhir adalah berat bebat berkisar 0,45 kg (B1)
dengan nilai 2%.
5.6.2 Penentuan Allowance
Dalam penentuan allowance kita harus mengetaui apa arti dari allowance. Arti
Allowance adalah waktu toleransi yang diberikan kepada pekerja untuk melakukan
aktifitas diluar pekerjaan nya saat sedang melakukan tugasnya karena operator
membutuhkan waktu khusus untuk personal needs, melepas lelah, dan lain-lain. Terdapat
3 jenis allowance adalah allowance untuk diri sendiri, kelelahan, allowance keerlambatan.
Pada praktikum ini, ditetapkan 8 faktor allowance yaitu :
1. Tenaga yang dikeluarkan. Faktor ini memiliki range 0-6%, namun pada perakitan
Tamiya ini, kami menggunakan faktor ini sebesar 3%, hal ini dikarenakan
perakitan Tamiya tidak memerlukan tenaga yang terlalu besar dan tidak
menimbulkan kelelahan fisik yang berarti. Kami mengambil kesimpulan kalau
tenaga yang dikeluarkan dalam melakukan pekerjaan ini dapat diabaikan sehingga
menetapkan allowance sebesar 3%
2. Sikap kerja. Faktor ini memiliki range 0-1 dan kami menggunakan nilai 0,5 pada
faktor allowance ini. Hal ini dikarenakan dalam melakukan perakitan Tamiya,
pekerja bekerja dengan sikap kerja duduk dan melakukan pekerjaan yang ringan.
Berdasarkan ketentuan tersebut maka nilai allowance yang ditetapkan sebesar 0,5.
3. Gerakan kerja. Pada faktor gerakan kerja ini allowance yang digunakan adalah,
kami memberikan kelonggaran 0% karena saat bekerja operator tidak melakukan
gerakan yang sulit hanya ayunan bebas.
4. Kelelahan mata. Pekerjaan perakitan Tamiya ini membutuhkan pandangan yang
hampir terus menerus dan banyak operasi kerja yang membutuhkan ketelitian.
Jenis pekerjaan yang seperti ini membuat mata cukup lelah sehingga kami
menetapkan allowance sebesar 7%
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 137/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 137
2015
5.
Keadaan temperature tempat kerja. dengan temperature saat perakitan sebesar 22-
28oC, pekerjaan ini dilakukan pada keadaan temperature normal sehingga nilai
allowance yang diperlukan sebesar 3%
6.
Keadaan atmosfer. Operator bekerja pada keadaan atmosfer yang baik yaitu
dengan ruangan berventilasi baik dan udara segar. Keadaan demikian tidak
memerlukan allowance.
7.
Keadaan lingkungan yang baik dengan kondisi bersih, sehat, dan cerah saat
perakitan tamiya berlangsung, oleh karena itu kami juga tidak memberikan
allowance untuk factor ini.
8.
Kebutuhan pribadi. Kami menggunakan kategori kebutuhan pribadi wanita
dikarenakan kebutuhan pribadi wanita lebih besar daripada kebutuhan pribadi
pria seperti jika wanita dengan kebutuhan yang lebih banyak bisa melakukan
pekerjaan ini maka pria juga pasti bisa namun jika ditetapkan berdasarkan
kebutuhan pribadi pria maka ada kemungkinan wanita tidak bisa menyelesaikan
pekerjaan ini.
Maka dapat diketahui, bahwa allowance yang digunakan pada praktikum modul
2 yang berjudul Perancangan Sistem Kerja adalah 17% allowance wanita, karena untuk
mengantisipasi agar dengan waktu baku yang telah ditetapkan tersebut dapat dilakukan
oleh semua orang termasuk wanita.
5.7 Analisis Penentuan Waktu Normal
Waktu normal merupakan waktu yang diperlukan oleh pekerja dalam
menyelesaikan pekerjaan saat kondisi wajar dan kemampuan rata-rata. Cara menghitung
waktu normal terlebih dahulu harus mencari performance rating yang didapat dari hasil
kali factor performance rating objektif dan performance rating subjektif. Setelah
mengetahui nilai performance rating maka dapat mengetahui hasil waktu normal dengan
mengkalikan hasil performance rating dengan waktu siklus.
Waktu normal mempunyai rumus sebagai berikut:
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 138/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 138
2015
Waktu siklus merupakan waktu rata-rata dari seluruh waktu yang dicatat dalam
menjalankan operasi tertentu. Contoh Perhitungan waktu normal pada operasi 24 yaitu
pemasangan baut roller kiri tengah:
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 45,13 x 1,298
= 58,579 detik
Dari perakitan tamiya 4WD pada PT. Karnishta Garjita Indonesia diketahui waktu
normal terbesar yaitu 58,58 detik pada operasi memasang baut pada roller kiri tengah.
Hal ini dikarenakan dalam operasi memasang baut pada roller kiri tengah diperlukan
tingkat konsentrasi yang tinggi serta tenaga yang kuat untuk memutar baut pada roller
kiri tengah. Selain itu juga dikarenakan obeng yang terlalu kecil sehingga menyulitkan
operator dalam melakukan pekerjaannya. Maka diperlukan konsentrasi yang tinggi,
tenaga yang kuat dan obeng yang nyaman digunakan untuk memudahkan pekerjaan
operator.
5.8 Analisis Penentuan Waktu Baku
Waktu baku merupakan waktu yang diperlukan oleh seorang operator dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaan tertentu dengan mempertimbangkan kondisi kerja,
faktor-faktor kerja, dan toleransi waktu. Waktu baku (Wb) didapat dari waktu normal
(Wn) dengan menambahkan faktor-faktor toleransi sebagai salah satu parameternya,
berikut merupakan rumus perhitungan waktu baku :
Wb = Wn x
%
% −
Waktu baku dihitung per operasi kerja, sehingga dalam perakitan Tamiya 4WD PT.
Kanishta Garjita terdapat 33 waktu baku untuk tiap-tiap operasi kerja, berikut adalah
contoh perhitungan waktu baku pada proses operasi pemasangan baut roller kiri tengah:
Waktu Baku operasi 24:
Wb = Wn x%
% −
= 58,579 x %
% − %
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 139/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 139
2015
= 70,577 detik
Merujuk dari tabel 4.2.8 maka waktu baku terkecil adalah 0,61 detik pada operasi 10,
yaitu memasang plat belakang besar ke rumah dynamo. Waktu baku terbesar adalah 70,58
detik pada proses operasi 24, yaitu memasang baut roller kiri assy ke depan chasis assy.
Pada operasi 24, terdapat faktor eror dimana chasis dari Tamiya 4 WD mengalami
keausan pada kedudukan baut roller kiri tengah sehingga operator harus menekan obeng
dan mengunci baut berulang-ulang kali hingga dirasa cukup. Perhitungan waktu baku
diatas akan digunakan oleh PT. Kanishta Garjita untuk menetapkan kebijakan sebagai
berikut::
-
Menentukan jumlah kapasitas produksi harian
- Penentuan upah standar.
- Dasar penentuan biaya standar dalam operasional pabrik
-
Kebutuhan tenaga kerja
- Penentuan keseimbangan lini produksi
- Luas fasilitas produksi
- Tata letak fasilitas.
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 140/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 140
2015
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Setelah mengikuti serangkaian praktikum hingga sampai pada penyusunan laporan
ini, maka kami dapat simpulkan bahwa :
1.
Terdapat 33 operasi kerja pada perakitan Tamiya 4WD di PT.Kanishta Garjita
Indonesia. Proses operasi kerja yang pertama adalah memasang gear kecil pada chasis
hingga proses operasi. Operasi perakitan ini dibuat secara runtut dan saling berkelanjutan untuk merakit dan menghasilkan Tamiya yang utuh.
2. Dalam praktikum ini pengukuran kerja yang digunakan merupakan pengukuran kerja
tidak langsung dengan metode yang digunakan adalah metode Motion Time
Measurement (MTM). Metode MTM ini diterapkan untuk menentukan waktu siklus
yang diambil berdasarkan data yang telah direkam dalam bentuk film kemudian
dianalisis masing masing elemen kerja pada setiap operasi kerja baik tangan kanan
maupun tangan kiru. Pada perghitungan selanjutnya waktu siklus digunakan untuk
menentukan waktu normal serta performance rating objektif dan performance rating
subjektif. Setelah di dapatkan waktu normal barulah didapatkan waktu baku dari
masing-masing operasi kerja. Setelah praktikum yang kami lalui, didapatkan waktu
siklus terkecil yakni terjadi pada operasi nomor 8 yaitu measukkan roda kiri pada
chasis assy bagian belakang dengan waktu 2,56 detik, sedangkan untuk waktu siklus
terlama yakni terjadi pada operasi nomor 15 yaitu memasang pengunci dinamo pada
chasis assy dengan waktu 46,07 detik.
3. Precendence Diagram merupakan diagram yang menunjukkan hubungan antara
operasi – operasi kerja dalam suatu proses produksi,. Pada presedence diagram
pembuatan Tamiya 4WD, terdapat predecessor yang menunjukan suatu kegiatan yang
harus dikerjakan atau diselesaikan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
selanjutnya. Contohnya pada proses operasi nomor 11(Memasang dinamo assy pada
rumah dinamo ) mempunyai predecessor pada operasi kerja nomor 9 dan 10 yaitu
memasang plat belakang kecil pada rumah dinamo dan memasang plat belakang besar
pada assy rumah dinamo. Pada rangkain operasi kerja pembuatan tamiya 4wd terdapat,
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 141/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 141
2015
dummy activity yang merupakan aktivitas yang dapat dilakukan tanpa harus
memperhatikan urutan proses operasi untuk dikerjakan. Sedangkan constraint activity
adalah aktivitas yang dilakukan dengan memperhatikan urutan proses operasi, apabila
tidak berurutan maka akan menyebabkan kerusakan proses operasi tersebut. Hal ini
dapat diketahui ketika membaut bemper di mana salah satu sekrup harus dipasang
terlebih dahulu untuk memasang sekrup lainnya. Selain predecessor ada istilah lainnya
yaitu subcessor yang merupakan kebalikan dari predecessor.
4. Assembly Chart atau peta rakitan adalah gambaran grafis dari urut-urutan aliran
komponen dan rakitan bagian-bagian untuk menghasilkan produk jadi. Dalam
pembuatan assembly chart ini perlu untuk memperhatikan urutan-urutan proses
operasi dan part mana saja yang termasuk dalam assembly, beberapa sub assembly,
beberapa sub sub assembly, dan juga beberapa sub sub sub assembly. Selain itu,
pembuatan Bill of Material harus memperhatikan detail part-part penyusun Tamiya
mini 4WD. Penyusunan BOM tidak hanya memperhatikan daftar material, suku
cadang dan komponen, tetapi juga berisikan urutan bagaimana produk tersebut dibuat
dapat tergambarkan secara jelas. Dalam praktikum ini terdapat empat tingkatan dalam
BOM pembuatan Tamiya 4WD, yaitu Level 0 yang merupakan Tamiya jadi itu sendiri,
lalu level 1 yang terdiri dari chasis assy, pengunci baterai, body dan pengunci body.
Kemudian untuk level 2 yaitu komponen-komponen utama penyusun chasis assy
seperti plat depan , gear kecil, tuas on/off, panel assy dan lain sebagainya dan level 3
terdiri dari roda, as roda , gear dinamo, dinamo, rumah dinamo, bumper, roller, baut
dan lain sebagainya.
5. Peta tangan kanan tangan kiri merupakan peta yang menunjukkan gerakan tangan
kanan dan tangan kiri pada saat melakukan operasi kerja. Dari peta tangan kanan
tangan kiri akan didapatkan gerakan-gerakan yang efektif dan efisien, mengurangi
gerakan yang sia-sia sehingga dapat mempersingkat waktu kerja, menganalisis tata
letak sistem kerja, serta menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi
kelelahan. Peta tangan kanan kiri diperoleh dari waktu proses tiap-tiap elemen kerja
pada tiap proses operasi serta avoidable delay pada masing-masing proses. Total awal
pada peta tangan kanan kiri merupakan seluruh waktu proses pada seluruh elemen pada
proses operasi tersebut ditambahkan dengan Avoidable Delay, sedangkan waktu total
7/24/2019 Modul 2 Kel 22 FIX pti 2015
http://slidepdf.com/reader/full/modul-2-kel-22-fix-pti-2015 142/142
Laporan Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan Sistem Kerja”
Kelompok 22
akhir adalah seluruh waktu proses pada seluruh elemen pada proses operasi tanpa
ditambah Avoidable Delay. Selanjutnya rekapitulasi peta tangan kanan kiri merupakan
waktu total akhir terbesar dari kedua peta kanan kiri yang disatukan ke dalam satu
tabel. Waktu ini nantinya akan menjadi waktu siklus yang digunakan dalam
perhitungan waktu baku. Dimana dalam praktikum ini juga melihat keseimbangan
tangan kanan dan tangan kiri denga presentase tangan kanan sebesar 49,965 % dan
tangan kiri sebesar 50,035 %
6. Untuk mencari waktu baku, terlebih dahulu harus mengetahui waktu siklus dari waktu
total akhir terlama pada peta tangan kanan dan tangan kiri. Setelah mengetahui waktu
siklus, maka harus mencari performnce rating yang merupakan hasil kali dari
performance rating subjektif dan performance rating objektif. Hasil perkalian dari
performance rating dan waktu sikus adalah waktu normal. Setelah itu menentukan
allowance. Hasil perkalian allowance dan waktu normal adalah waktu baku.
6.2 Saran
Untuk praktikan kedepannya ada saran dari kami, yaitu
1.
Memastikan bahwa praktikan yang bertindak sebagai operator telah berlatih dengan
baik untuk merakit Tamiya 4WD agar kesalahan saat perakitan dapat dikurangi dan