modul 2

Upload: ranti-jayanti

Post on 08-Jul-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tutorial 2 Blok 1.1 FK UNAND 2011Skenario 2 : Nenek Omi

TRANSCRIPT

TUTORIAL BLOK 1.1 MODUL 2

SKENARIO 2 : NENEK OMI

KELOMPOK 26D Arief Hidayat Z Putra Pratamadinata Adriyan Sikumalay Ridho Pratama Randa Hayudha Femmy Maysara Vidya Hamzah Firda Syam Mastura Ranti Jayanti 1110311026 1110312026 1110312056 1110312086 1110312116 1110312146 1110313019 1110313049 11103130791

Ahmad Iqram bin Mohamed Sufee

1110314003

PENDIDIKAN DOKTER 2011 UNIVERSITAS ANDALAS

2

SKENARIONENEK OMI Nenek Omi 75 thn, dibawa cucunya ke Puskesmas dengan keluhan sudah dua hari tidak bisa turun dari tempat tidur setelah jatuh di kamar mandi dan nenek juga menolak makan. Cucunya menceritakan kejadian tersebut kepada dokter, karena pendengaran nenek Omi sudah jauh berkurang. Dokter mendengarkan dengan penuh perhatian serta menganggukkan kepala beberapa kali. Kemudian setelah minta izin kepada nenek, dokter melakukan pemeriksaan dengan menunjukkan empati pada nenek yang tampak kesakitan. Dokter mengatakan telah terjadi fraktur pada collum femoris dextra pada nenek Omi. Karena nenek tampak letih dan lemah, dokter meminta perawat untuk membantunya menyiapkan infus. Kemudian dokter memberikan resep kepada cucunya. Setelah keadaan nenek membaik, dokter akan merujuk ke RS terdekat. Sebelumnya lebih baik dirundingkan dulu dengan anak dan keponakan beliau, karena kemungkinan akan dioperasi. Setelah selesai memberikan pelayanan pada nenek Omi, dokter pergi ke kantor camat untuk memberikan ceramah tentang bagaimana penularan HIV pada siswa SMA di kecamatan tersebut. Acara ini sehubungan dengan peringatan Hari HIV/AIDS sedunia. Sebagai mahasiswa kedokteran, bagaimanakah seorang dokter melakukan komunikasi efektif dengan pasien dan personal terkait lainnya?

3

Seven Jumps

FIRST JUMP: Mencari terminologi dan defenisinya Fraktur Keretakan atau keadaan tulang patah(Iqram), mendadak(Adrian). Infus Memasukan cairan tertentu pada pembuluh vena(Vidya), untuk mengganti cairan(Ranti), volume cairan yang dimasukkan dalam volume besar(Yudha). Colllum femmoris dextra Leher pada tulang paha kanan(tama) Empati Ikut merasakan emosi atau perasaaan yang dialami orang lain dan mencoba menyelesaikan masalah(arif,femmy) Resep Suatu pesanan dari dokter ke apoteker untuk menyerahkan obat ke pasien (ranti) HIV Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan yang diakibatkan kekerasan

tubuh(tama,femmy) AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome

4

Komunikasi efektif Pesan yang diberikan daripemberi pesan ke penerima (Iqram), ada respon balik(Firda), tidak terjadi kesalahpahaman(Vidya). Dokter Sebuah pekerjaan dalam bidang kesehatan, pengobatan, pencegahan dan pemulihan kepada masyarakat. Pasien Seseorang yang sedang menderita penyakit, dirawat oleh ahli medis. Kecamatan Daerah bagian dari kabupaten/kota yang diketuai oleh camat. Perawat Perlakuan khusus terhadap pasien. Operasi Tindakan pembedahan oleh ahli bedah(Vidya), serangkaian kegiatan yang dilakukan ahli bedah dalam rangka perbaikan dan pembedahan.

SECOND JUMP:Menentukan masalah.1. Mengapa nenek Omi menolak makan setelah jatuh dari tempat tidur? 2. Mengapa pendengaran nenek Omi jauh berkurang? 3. Mengapa dokter mendengar dengan penuh perhatian? 4. Mengapa dokter menganggukan kepala beberapa kali? 5. Mengapa doktrer menunjukan empati? 6. Mengapa terjadi fraktur pada collum femoris dextra pada nenek Omi? 7. Mengapa dokter menjelaskan penyakit yang diderita nenek? 8. Bagaimana sikap dokter saat menerima pasien? 9. Mengapa perlu dirundingkan dulu dengan keluarga sebelum dirujuk? 10. Mengapa ada kemungkinan operasi? 5

11. Mengapa dokter memberikan ceramah pada anak SMA? 12. Bagaimana dokter memberi cerah? 13. Mengapa ada hari peringatan HIV/AIDS sedunia? 14. Bagaimana dokter melakukan komunikasi efektif dengan pasien dan personil terkait? 15. Mengapa nenek Omi perlu dirujuk ke RS?

THIRD JUMP:Analisis masalah1. Kondisi setelah jatuh dari tempat tidur nenek tidak enak badan(Firda), karena pahanya sakit, nafsu makannya hilang(Ranti), nenek Omi mengalami trauma(Ridho). 2. Faktor usia(Iqram), fungsi organ pendengaran berkurang(Ridho), saraf banyak terganggu(Ranti). 3. Merupakan komunikasi efektif dokter dengan pasien(Adrian), agar dokter dapat memahami keluhan pasien dan nantinya melakukan penanganan dengan benar (iqram). 4. Bentuk active listening pada pasien (ranti), bentuk empati dokter pada pasien (vidya) 5. Menunjukkan active listening, menunjukkan perasaan peduli dokter(Tama), menujukkan perhatian, mendengarkan dengan penuh perhatian(Arief). 6. Karna nenek jatuh di kamar mandi(Femmy), tulang trlah rapuh(Ranti). 7. Karena tugas seorang dokter memberi penjelasan kepada pasien(Arief), memerliukan tindakan yang lebih jauh(Firda), agar pasien tau penyakitnya dan penanganan 8. Dengan active yang dibutuhkan(Femmy), ekspresi yang bisa baik, diketahui komunikasi penyakitnya baik dengan berat/ringan(Vidya), persiapan psikologi nenek(Ridho). listening, empati(Tama). 9. Perlu adanya komunikasi dengan keluarga(Tama), faktor biaya yang akan ditanggung pasien (arief), setiap tindakan medis harus disetujui semua pihak yakni pasien dan kelarganya (yudha). 10.Karena nenek mengalami patah tulang (yudha), karena kejadian tersebut telah terjadi 2 hari sebelumnya dan agar tulang nenek yang patah dapat ditangani lebih lanjut (ranti). 6

11.Seorang dokter memiliki pengetahuan lebih mengenai hal tsb dan sebagai penyuluhan agar tidak terjadi bahaya HIV/AIDS (vidya), karena anak SMA lebih berpeluang terkena HIV/AIDS (adrian), karena sifat ingin tahu yang lebih besar pada anak SMA (firda), agar mereka mengetahui penyebab dan akibat HIV/AIDS (tama), karena penderita HIV/AIDS didominasi anak-anak seumuran SMA (arief). 12.Dengan berkomunikasi secara efektif (ridho), dengan memperhatikan penampilan dan cara penyampaian informasi (iqram), melalui media lain seperti infocus berupa teks,gambar atau video (firda), dengan membawa langsung pasien penderita HIV/AIDS jika diizinkan (vidya). 13.Karena HIV/AIDS itu sangat berbahaya (yudha), untuk menimbulkan kesadaran individu (femmy), karena HIV/AIDS telah menelan banyak korban (ranti), sebagai peringatan agar jumlah penderita dan korban menurun (ridho), agar kedepannya semua lebih berhati-hati (firda). 14.Dengan bersikap baik,ramah dan memberikan respn baik terhadap pasien (yudha), dengan memberikan informasi yang dibutuhkan pasien dan penanganan yang dibutuhkan selanjutnya (ranti), dengan mendengarkan pasien dengan penuh perhatian dan menganggukkan kepala (firda). 15.Karena nenek Omi perlu mendapatkan penanganan lebih akan penyakitnya (femmy), karena dirasa perlu adanya operasi (tama), karena mungkin fasilitas puskesmas yang tidak memadai (vidya).

7

8

FOURTH JUMP : membuat pengkajian yang sistematis

EFFECTIVE COMMUNICATION VERBAL EMPATHY NON-VERBAL

COLLEAGUE PATIENTS

REFERENCE

DOCTORS

PATIENTS FAMILYMEDICAL TEAM SOCIETY

DISSCUSSION

INFORMATION9

FIFTH JUMP: Memformulasikan tujuan pembelajaran (LO)1. Menjelaskan prinsip komunikasi 2. Menjelaskan perbedaan komunikasi verbal-non verbal 3. Menjelaskan tujuan komunikasi efektif 4. Menjelaskan cara komunikasi efektif 5. Menjelaskan empati dalam komunikasi 6. Mengidentifikasi hambatan dalam komunikasi 7. Menjelaskan bentuk rujukan dengan teman sejawat 8. Menjelaskan cara pengambilan keputusan dalam masyarakat minang

SIXTH JUMP: Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber SEVENTH JUMP: Sintesa dan uji informasi1. REACH (Respect,Empathy,Audible=dapat dimengerti,Clarity=kejelasan dari pesan yang kita sampaikan,Humble=rendah hati) (tama) Ada 12 prinsip komunikasi secara umum: (femmy) Komunikasi adalah suatu proses simbolik=>terus berkelanjutan Setiap prilaku mempunyai potens komunikasi=>tergantung bagaimana orang lain menanggapi Komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan=>berbeda sesuai partisipan komunikasi Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan=>dari tingkat paling rendah(tidak direncanakan10

secara detail) hingga kmunikasi yang disengaja yang mengharap adanya respon dan pencapaian tujuan. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunkasi=>sesuai norma dan kebiasaan yang berlaku(misal senyum dan sapaan yang dibalas serupa) Komunikasi bersifat sistemik=>yakni sisi internal berupa latar belakang budaya,adat,pendidikan,pengalaman,dl Semakin mirip latar belakang budaya peserta komunikasi maka semakin efektif komunikasi tsb Komunikasi bersifat nonsekuensial=>bukan satu arah, butuh respon Bersifat prosesual,dinamis dan transaksional=>butuh respon Ireversible=>tidak bisa dikontrol efek yang ditimbulkan dan tidak bisa ditarik kembali Bukan panasea untuk menyelesaikan masalah=>bukan satusatunya yang mujarab Komunikasi efektif: kesanggupan untuk mendapatkan dan berbagi informasi dengan pasien,keluarga pasien,masyarakat,teman sejawat dan profesi lain Komunikasi dengan pasien-keluarga pasien Respek Empati dan kepercayaan Keluhan dan harapan11

Informasi sensitif/personal Pengertian Persiapan pasien Penuh perhatian dan beri waktu pada pasien Beri kesempatan Gunakan bahas yang baik Kerjasama dengan keluarga Komunikasi dengan teman sejawat Berikan informasi tentang keadaan pasien(oral,tulisan,elektronik) : surat rujukan,case report,menulis kondisi pasien ketika pulang Komunikasi dengan masyarakat Kebutuhan kesehatan Menggunakan media dan public event dengan efektif Komunikasi dengan sektor lain Promosi kesehatan Keterangan yang jelas Follow up Informasi tentang asuransi kesehatan Memberi informasi visum pada polisi

12

2. (iqram) komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tulis atau lisan,prakteknya dilakukan dengan: Berbicara dan menulis Mendengarkan dan membaca Komunikasi nonverbal tidak efektif karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi verbal dengan baik. (ranti)komunikasi verbal berupa aspek berbicara sedangkan nonverbal tentang bagaimana bersikap selain dari aspek bicara dan bahasa. (ridho) aspek-aspek komunikasi verbal: Vocab Kecepatan Intonasi suara Humor Singkat dan jelas Timing Klasifikasi nonverbal: Pesan kinesik: Gestural:gerakan anggota badan Posural:berkenaan dengan badan Fasial:wajah Pesan proksemik:pengaturan jarak13

Pesan artifaktual:penampilan tubuh Pesan paralinguistik:cara mengungkapkan pesan Pesan sentuhan:sentuhan mewadahkan emosi

(femmy) komunikasi verbal:komunikasi yang menggunakan simbolsimbol verbal=>bahasa Fonologi:bunyi bahasa Sintaksis:struktur kalimat dan bahasa dalam aturan umum Simantik:makna bahasa Pragmatil:bagaimana ia diterima dalam konteks logika Komunkasi nonverbal:bukan berupa kata-kata/kode verbal, tetapi nonverbal bukan berarti nonlisan Objek:misal pakaian Sentukhan:salam,genggaman,berciuman Kronemik:waktu Gerakan tubuh Proxemik:jarak Vokalik:cara bicara Lingkungan

3. (vidya)tujuan komunikasi efektif: memfasilitasi tercapainya pencapaian tujuan dokter dan pasien

14

membantu pengembangan rencana perawatan barsama pasien membantu mamberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan pasien membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang penyakit,perbedaan diagnosis maupun obat yang harus diminum (arief)tujuan komunikasi efektif: memberi kemudahan dalam informasi yang disampaikan dari pemberi pesan ke penerima pemberian informasi dan feedback dapat seimbang melatih penggunaan bahasa dengan baik (yudha)tujuan komunikasi efektif: memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah pasien menggali riwayat penyakit pasien membimbing pasien agar mengerti masalah yang dihadapinya (firda)tambahan:menbuat pasien puas karena didengar dalam menyampaikan keluhannya (tama)tambahan: untuk membimbing pasien dan membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah-langkah yang telah disetujui pasien (ranti)komunikasi efektif berupa perhatian terhadap pasien, memberi respon dan sebagainya. 4. (adrian)cara komunikasi efektif:

15

Menguasai ragam bahasa Bersikap empati Terbuka Fleksibel Lugas dan ringkas Memahami komunikasi nonverbal Pendengar yang baik Konsisten Menghilangkan sifat-sifat pembatas yang mungkin muncul (iqram)tambahan: SAJI=salam,ajak bicara,jelaskan,ingatkan Salam: beri salam,sapa dia dan tunjukkan anda sedia meluangkan waktu untuk pasien Ajak bicara: usahakan komunikasi dua arah Jelaskan:beri pengertian mengenai hal yang menjadi perhatian dan ingin diketahuinya Ingatkan: di akhir percakapan ingatkan tentang hal-hal penting dan koreksi yang keliru (tama)tambahan, harus adanya empat komponen: Komunikator Pesan yang disampaikan Komunikan16

Umpan balik (femmy)komunikasi efektif dokter-pasien: Ciptakan suasana nyaman terlebih dahulu=>dokter Bicara dokter harus jelas(bukan berarti harus keras, sesuaikan sikon) Dengarkan keluhan pasien dan beri respon Kontak mata, jangan acuhkan pasien Berusaha untuk memahami maksud pasien, kalau kurang jelas jangan ragu bertanya Peka terhadap bahasa tubuh Beri umpan balik Jika parlu beri contoh-contoh untuk mengungkapka maksud Beri pendapat kalau diminta Bicara secara bergantian dengan pasien Sesuaikan tingkat bicara=>sesuaikan umur pasien Dengar permintaan pasien Gunakan intuisi dokter(dalam hal bahasa non verbal) 5. (firda)empati adalah suatu bahasa verbal yang diberikan dokter kepada pasiennya seperti sentuhan di punggungnya sehingga 30% psikologisnya sembuh (ridho)empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain

17

(vidya)empathy communication coding system (ECCS) levels: Level 0:dokter menolak sudut pandang pasien Level 1: dokter mengenal secara sambil lalu Level 2: dokter mengenal sudut pandang pasien secara implisit Level 3: dokter menghargai pendapat pasien Level 4: dokter mengkonfirmasi kepada pasien Level 5: dokter berbagi perasaan dari pengalaman dengan pasien (yudha)empati dapat dikembangkan apabila dokter mempunyai keterampilan mendengar dan berbicara. Empati bukan hanya ramah,tapi juga mendengar aktif,memberi respon terhadap pasien untuk kepentingan penyembuhannya. (tama)keterampilan bukan hanya basa-basi melainkan: Active listening Responsif kepada kebutuhan dan kepentingan pasien Usaha dalam memberikan pertolongan kepada pasien (adrian)empati berarti memposisikan diri pada kondisi orang lain. Cara ini membuat dokter mampu bersikapobjektif dalam komunikasi. 6. (arief)hambatan dalam komunikasi: Dokter bersikappasif Bahasa yang berbeda Pemahaman yang berbeda Kurangnya komunikasi non verbal18

(vidya)hambatan dapat berupa: Faktor pengirim pesan: - cara berbicara tidak jelas -punya masalah dengan penerima pesan Faktor pesan: - pesan tidak jelas,tidak sistematis, dan bahasa yang tidak lazim Faktor penerima pesan: - kecurigaan terhadap penerima pesan,tidak konsentrasi,bukan pendengar yang baik,dan kondisi kesehatan yang terganggu Faktor lingkungan: - suasana bising Faktor media: - pemilihan media tidak sesuai (tama)hambatan dari segi fisik,biologis,intelektual,kultural,psikis,teknologi, dan ekonomi. (femmy)tambahan, hambatannya yakni: Beda persepsi dan bahasa yang digunakan Jangankan antar negara,bahkan berbeda daerah saja,bahasa yabng digunakan berbeda pengucapannya. Gangguan emosional, akan sulit memberi atau menerima pesan karena keadaan yang labil Gangguan fisik pesan, yakni jika pesan yang didapat tidak utuh(ditambah atau dikurangi),cahaya redup,dan masalah tulisan jelek (iqram) masalah dapat dilihat dari segi: Mendengar: orang sulit memusatkan perhatian untuk waktu yang lama19

Memahami: berdasarkan bahasa,pengalaman,dan asumsinya. Menyetujui: adanya sifat curiga dan perasaan tidak suka jika dibuktikan bersalah. Bertindak: tidah mudah bagi seseorang untuk mengubah kebiasaannya. 7. (ridho)rujukan ada 2: Vertikal:dari tingkat bawah hingga aras. Misal dari puskesmas pembantu ke puskesmas induk dan seterusnya. Horizontal: yakni dengan sesama teman sejawat baik dokter umum atau spesialis. Yang dirujuk harus bisa memberi pelayanan lebih. Dalam rujukan disertai data pasien berupa penyakit,diagnosa,perlakuan yang telah diberikan,obat-obat dan dosis yang telah diberikan dan info lain yang diperlukan. (yudha)rujukan ada 2: Rujukan medik: terkait dengan upaya penyembuhan pasien(penderita,penjelasan,bahan-bahan) Kesehatan masyarakat: terkait dengan upaya pencegahan dan promosi kesehatan(teknologi,sarana,operasional) Masyarakat=>posyandu=>puskesmas pembantu=>puskesmas=>RS C/D=>RS B=>RS A=>RS A+ 8. (ranti)orang minang mengambil keputusan dengan musyawarah karena menurut mereka kebenaran bukan berasal dari satu individu, melainkan rundingan bersama. (ridho)keputusan diambil berdasarkan proses: Musyawarah orang saparuik/keluarga inti=>sistem matrilineal20

Musyawarah sekaum Musyawarah sekampung Musyawarah sanagari (yudha)kemenakan barajo ka mamak,mamak barajo ka

panghulu,panghulu barajo ka mufakat,mufakat barajo ka nan bana.Ini menunjukkan bahwa jalan menuju kebenaran bersumber dari mufakat dan menurut alur dan patut. Alur yaitu meletakkan sesuatu pada tempatnya, dan patut yaitu harus wajar. Musyawarah digunakan agar semua pihak dapat bertanggung jawab. (femmy)keputusan di minang diambil dengan cara musyawarah mufakat. Awalnya dilakukan oleh orang rumah/keluarga inti, lalu berlanjut ke mamak dan kerabat dekat lainnya. Di minang peran mamak sangat penting. Keputusan bulat nantinya diambil dan menjadi tanggung jawab bersama dan diharapkan dapat memberikan kontribusi bantuan baik moril atau materil. (firda)dengan cara musyawarah mufakat, yakni adat basandi

syarak,syarak basandi kitabullah.(tama)yakni dengan: Musyawarah Kepemimpinan: seperti pohon beringin sbg tempat berlindung,panutan,tahan kritik,menerima saran dan tidak menggurui. Egalitarian dan demokratis Tanah: sangat penting baik ekonomis,praktis maupun emosional dan sentimental.21