modul 1 perkembangan mutakhir sektor rumahsakit di indonesia · •peserta memahami aspek...
TRANSCRIPT
Modul 1Perkembangan mutakhir sektor
rumahsakit di Indonesia
Laksono Trisnantoro
Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Workshop
PELATIHAN PENGGALANGAN DANA KEMANUSIAAN
Untuk jaringan pelayanan kesehatan PELKESI
Kaliurang, 7 sd 9 Juli 2010
Tujuan Workshop:
ûMemahami perkembangan mutakhir sektor rumahsakit di Indonesia
ûMemahami posisi dana kemanusiaan dalam sumber pembiayaan RS non-profit dari aspek ekonomi dan pencitraan
ûMemahami Donor dan tipologinya
ûMemahami proposal penggalian dana kemanusiaan.
ûMerencanakan kegiatan untuk memadukan keinginan donor dan kebutuhan rumahsakit
Isi Kegiatan:
• Diskusi mengenai dinamika manajemen dan pembiayaan rumahsakit di Indonesia
• Diskusi mengenai konsep Manajemen Dana Kemanusiaan bagi Rumahsakit
• Latihan mengidentifikasi kelompok donor dan jenis dana yang dapat diperoleh.
• Latihan menyusun struktur unit/lembaga penggalangan dana rumahsakit.
• Latihan mengembangkan proposal penggalangan dana kemanusiaan; memperhitungkan biaya dan harapan pendapatan..
Modul 1. Perkembangan mutakhir sektor rumahsakit di Indonesia
Tujuan Instruksional:
• Memahami perkembangan mutakhir situasi RS di Indonesia dalam perspektif sejarah
• Memahami indikator rumahsakit keagamaan berbasis Balanced Score Card
Modul 2. Posisi dana kemanusiaan dalam sumber pembiayaan RS non-profit dari aspek ekonomi dan pencitraan
Tujuan Instruksional:
• Peserta memahami mengenai konsep penggalangan dana untuk RS keagamaan
• Peserta memahami kebijakan perpajakan dan Corporate Social Responsibility.
• Peserta memahami aspek pencitraan dari penggalangan dana
Modul 3. Donor dan tipologinya
Tujuan Instruksional:
• Peserta mampu melakukan pemetaan penggalangan dana dan tempatnya dalam Rencana Bisnis RS
• Peserta mampu melakukan identifikasi pemberi dana dalam konsep pemasaran.
Modul 4. Menyusun proposal penggalian dana kemanusiaan.
Tujuan Instruksional:
• Peserta memahami berbagai cara penggalangan dana dan teknik komunikasinya
• Peserta memahami etika dan evaluasipenggalangan dana
Modul 5. Penyusunan rencana kegiatan untuk memadukan keinginan donor dan kebutuhan rumahsakit
Tujuan Instruksional:
• Peserta melakukan perencanaan kegiatan untuk mengembangkan dana kemanusiaan dalam waktu 5 tahun ke depan
• Peserta menyusun anggaran kegiatan penggalian dana kemanusiaan.
HASIL YANG DI HARAPKAN
• Perubahan cara pandang peserta tentang posisi peran RS non-profit dan peran dana kemanusiaan
• Strategi RS untuk menggalang dana kemanusiaan
• Draft proposal untuk mencari dana kemanusiaan
Tujuan Instruksional:
• Memahami perkembangan mutakhir situasi RS di Indonesia dalam perspektif sejarah
• Memahami indikator rumahsakit keagamaan berbasis Balanced Score Card
Bagian 1: Memahami rumahsakit sebagai sektor yang
berdasarkan mekanisme pasar
• Sejarah RS di Indonesia
• Jenis RS Menurut UU RS tahun 2009
• RS Publik: RS non-profit/nirlaba (RS Pemerintah dan RS Swasta Yayasan/Perkumpulan)
• RS Private: RS for profit ( RS Swasta berbentuk PT)
Sejarah RS di Indonesia
• Masa Kolonial: Dari Militer dan Perkebunan ke Misi dan Politik Etis
• Pasca kemerdekaan: Berkurangnya bantuan luar negeri
• Orde Baru;Pendekatan pasar dan peran negara yang sedikit.
• Pasca Reformasi 1997: RS menjadi isu politik, termasuk pendanaan masyarakat.
• 2009: UU RS menjanjikan adanya insentif pajak
Situasi segmentasi pasar RS saat iniTeknologi Tinggi
Teknologi menengah
Teknologi Sederhana
Masyarakat Sosial Ekonomi Tinggi
RS Luar negeri RS Luar NegeriRS Swasta
RS Luar NegeriRS Swasta
Masyarakat Sosial Ekonomi Menengah
RS Luar NegeriRS PendidikanRS Swasta (tertentu, sedikit)
RS Luar NegeriRS Pendidikan pemerintah dan non pendidikanRS Swasta
RS Pendidikan pemerintah dan non pendidikanRS Swasta
Masyarakat Sosial Ekonomi Rendah
RS Pendidikan RS Pendidikan pemerintah dan non pendidikanRS Swasta (terutama rs nirlaba)
RS Pendidikan pemerintah dan non pendidikanRS Swasta (terutama rs nirlaba)
RS-RS di Singapura, Bangkok, Malaysia,
RS di Indonesia:
ûDari yang paling mewah, sampai yang paling sederhanaûDari mutu yang sangat
tinggi, sampai ke yang paling burukûDari pengguna masyarakat
atas sampai masyarakat bawah
ûSebagian besar berada di daerah yang sulit
Dinamika RS 1998 - 2008
• RS Pemerintah: termasuk RS BUMN dan Militer.
• RS Swasta: Perseroan Terbatas (PT), Yayasan dan Perkumpulan
• Ada fakta mekanisme pasar di sektor kesehatan.
Perkembangan RS Pemerintah dan RS Swasta: 1998 - 2008
589 591 593 595 598 609 617 625 642 655 667
491 511 518550
580606 617 621 626 638 653
0
100
200
300
400
500
600
700
800
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Jum
lah
Rum
ah S
akit
Pemerintah Swasta
Perkembangan Jumlah TT RS
79930 80069 80286 80670 81095 81243 81581 82456 8539188856 89596
41389 42557 43312 44837 47245 48946 49512 49775 51375 51475 53288
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
90,000
100,000
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Jum
lah
Tem
pat T
idur
Pemerintah Swasta
RS berbentuk PT
Meningkat sangat pesat. Dari 34 di tahun 1998 menjadi 85 di tahun 2008.
Cenderung berada di kelompok pasar menengah atas
Sebagian berasal dari bentuk Yayasan. Antara tahun 2002 sd 2008, ada penambahan 25 RS PT dari bentuk Yayasan. Sebaliknya hanya 5 PT menjadi Yayasan
Berbasis UU PT yang cukup rinci dan mampu memperkuat governance (tata-kelola) rumahsakit.
Perkembangan RS Swastaberbentuk PT
34 39 39 40 42 49 52 55 60 71 85
434 449 456487
513 530 538 538 538 539 539
23 23 23 23 25 27 27 28 28 28 290
100
200
300
400
500
600
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Jum
lah
Rum
ah S
akit
Perusahaan Yayasan Perkumpulan
Lokasi RS Swasta berbentuk PT
RS Yayasan dan PerkumpulanûDari 1998 - 2004 berkembang pesat dari 434 menjadi 538ûDalam 5 tahun terakhir tidak mempunyai banyak
perkembanganûSebagian rumahsakit Yayasan berubah menjadi PT (25)ûSemakin berat aspek ekonominya karena segmen yang
dilayani harus sampai ke masyarakat ekonomi bawah. ûMelayani Jamkesmas yang tarif DRGnya mungkin di bawah
unit-costûSebagian kurang efisien karena mempunyai overhead yang
besar dan “beban historis”.ûSelama bertahun-tahun tidak mempunyai insentif pajak.
Perlakukan pajak dan retribusi hampir sama dengan RS for-profit
Perkembangan RS SwastaYayasan
34 39 39 40 42 49 52 55 60 71 85
434 449 456487
513 530 538 538 538 539 539
23 23 23 23 25 27 27 28 28 28 290
100
200
300
400
500
600
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Jum
lah
Rum
ah S
akit
Perusahaan Yayasan Perkumpulan
Lokasi RS berbentuk Yayasan/Perkumpulan
Ringkasan dinamika RS 1998 - 2008
û RS Swasta berkembang dengan TT yang lebih kecil, berbentuk PT untuk sasaran menengah ke atas
û RS Yayasan melambat perkembangannya
û Beberapa RS Keagamaan dalam posisi menurun
û RS Pemerintah meningkat jumlah TTnya. Ada kemungkinan pengaruh Jamkesmas.
û RS militer, BUMN cenderung statis
Pemaknaan:ûPeran mekanisme pasar
menguat. RS-RS swasta cenderung ke PTûPeran subsidi pemerintah pusat
dan daerah juga menguatûDinamika RS berada dalam
suasana pasar namun ada intervensi pemerintah, walaupun sedikit.
Bagian 2
Intervensi Pemerintah
Mengapa ada intervensi pemerintah?Risiko apabila pasar RS dilepaskan bebas tanpa intervensi Pemerintah
Bagi Masyarakat pengguna
• Masyarakat miskin tidak dapat memperoleh manfaat atau memperoleh dengan mutu rendah
• Rumahsakit hanya digunakan oleh yang mampu
Bagi Rumahsakit:- RS Pemerintah dapat tidak
berjalan dengan baik.- RS Swasta Yayasan dapat
terbebani misi sosial kemanusiaan jika tanpa dukungan pemerintah
- RS Swasta PT menjadi tanpa support/proteksi untuk bersaing dengan RS luar negeri.
Intervensi pemerintah untuk pasar rumahsakit berdasar konsep Circular Flow
Model Circular Flow dalam kehidupan
Input yang dibutuhkan firma
Firma
Pasar Produksi
Rumah tangga
Pasar Faktor-faktor Produksi
Pengeluaran rupiah oleh
rumah tangga
Barang dan jasa yang dibutuhkan
Pemasukan rupiah dari produksi
Pasokan input dari rumahtangga
Penerimaan
Pasokan Barang
Biaya Produksi yang dibayar firma
Intervensi Pemerintah dalam pasar RS saat ini
Input yang dibutuhkan firma
Firma
Pasar Produksi
Rumah tangga
Pasar Faktor-faktor Produksi
Pengeluaran rupiah oleh
rumah tangga
Barang dan jasa yang dibutuhkan
Pemasukan rupiah dari produksi
Pasokan input dari rumahtangga
Penerimaan
Pasokan Barang
Biaya Produksi yang dibayar firma
Subsidi bagi rumahtangga
Subsidi bagi RSRumah Sakit
Subsidi
Untuk masyarakatûPelayanan digratiskan bagi
masyarakat miskinSetelah Krisis di tahun 1997ûJaring Pengaman SosialûAskeskinûJaminan Kesehatan
Masyarakat Pusat dan Daerah
Untuk Rumahsakit
• Subsidi Gaji
• Subsidi biaya operasional
• Subsidi biaya modal
• ...
• ...
Catatan penting (1):
• Dengan adanya kebijakan JPS BK sampai Jamkesmas/Jamkesda: isu subsidi silang di RS hilang.
• Pasien VIP tidak membiayai pasien miskin.
• Jamkesmas/Jamkesda dapat dipergunakan di RS Swasta
• Kesempatan bagi RS swasta
Catatan penting (2)
ûRS-RS Keagamaan selama 40 tahun terakhir cenderung berperilaku seperti RS for-profit
ûDana kemanusiaan dari masyarakat dan gereja menurun
ûPendapatan dari RS bahkan ada yang masuk ke “pemilik” (subsidi dari orang sakit ke orang sehat)
ûRS menjadi tempat mencari uang bukan untuk menolong orang miskin
ûSDM (terutama dokter) ada yang berperilaku seperti bekerja di lembaga for-profit.
Apa akibat intervensi pemerintah untuk sektor RS?
ûPasien meningkat karena program JamkesmasûJumlah dokter masih
relatif kurang, terutama di daerah yang “miskin”.ûTerjadi antrean untuk
dilayani dokter (waktu tunggu)
Mengakibatkan:ûMasalah mutu pelayanan.ûKetidak adilan geografis.
Kebijakan pemerintah saat ini
• Harus dipergunakan sebagai momentum untuk merubah situasi di RS keagamaan
• RS Keagamaan mempunyai kesempatan lebih baik untuk berkembang sebagai pelayanan masyarakat miskin
• Mengembalikan RS sebagai tempat pelayanan sosial namun mempunyai aspek business yang baik
Intervensi Pemerintah yang diperkirakan akan ada di masa mendatang
Intervensi lebih lanjut
Input yang dibutuhkan firma
Firma
Pasar Produksi
Rumah tangga
Pasar Faktor-faktor Produksi
Pengeluaran rupiah oleh
rumah tangga
Barang dan jasa yang dibutuhkan
Pemasukan rupiah dari produksi
Pasokan input dari rumahtangga
Penerimaan
Pasokan Barang
Biaya Produksi yang dibayar firma
Subsidi bagi RS
Insentif Pajak
Pengurangan Bea Masuk
Pajak Dr Progressif
Menambah jumlah dokter spesialis/sub tertentu
Rumah Sakit
Dua isu kunci dalam intervensi pemerintah di aspek faktor-faktor produksi:
- Aspek pajak dan bea (sudah mulai ditangani)
- Aspek ketersediaan tenaga spesialis (belum ditangani dengan penuh)
Bagian 3:Peluang Usaha RS
Bahan renungan:Pernyataan diungkapkan seorang direktur:
û“Masyarakat mengira di rumah sakit banyak uang melimpah dan bahkan yang minta banyak sekali, selain dari perguruan tinggi, atau dari organisasi ,… ûgereja-gereja pun malah terbalik gitu lho mestinya
dia berpikir juga bagaimana mestinya gereja ikut memikirkan kita,……umpamanya gereja minta bantuan nyumbang untuk ini ……ûMemang sekarang itu …ya itu tadi dari luar mengira
dengan bangunan gini itu sudah wajib dimintai bantuan…”
Peluang Usaha berdasarkan segmen pasar dan teknologi
Teknologi Tinggi
Teknologi menengah
Teknologi Sederhana
Masyarakat Sosial Ekonomi Tinggi
1 2 3
Masyarakat Sosial Ekonomi Menengah
4 5 6
Masyarakat Sosial Ekonomi Rendah
7 8 9
Kemana RS Keagamaan akan menuju?
Teknologi Tinggi
Teknologi menengah
Teknologi Sederhana
Masyarakat Sosial Ekonomi Tinggi
1 2 3
Masyarakat Sosial Ekonomi Menengah
4 5 6
Masyarakat Sosial Ekonomi Rendah
7 8 9
Kemana RS Keagamaan akan menuju?
Teknologi Tinggi
Teknologi menengah
Teknologi Sederhana
Masyarakat Sosial Ekonomi Tinggi
1 2 3
Masyarakat Sosial Ekonomi Menengah
4 5 6
Masyarakat Sosial Ekonomi Rendah
7 8 9Apakah RS Keagamaan akan
menghindari beroperasi di daerah ini karena merugikan atau justru
masuk lebih dalam?
Latihan:
Para peserta dibagi menjadi kelompok Wilayah Pelkesi (1-5), yang mempunyai anggota RS dan Pengurus Pusat
• Melakukan identifikasi segmen masyarakat yang dilayani selama 20 tahun terakhir.
• Melakukan identifikasi sumber pendanaan yang ada selama 10 tahun terakhir
• Melakukan proyeksi ke masa depan dalam sumber pendanaan RS.
Harapan tentang arah strategi usaha RS Keagamaan
• Tidak boleh meninggalkan misi untuk melayani kaum miskin
• Tetap mengedepankan misi sosial
• Harus mempunyai kegiatan yang memberikan survival yang tinggi
• Berani masuk ke daerah baru yang sulit.
Ada kemungkinan strategi untuk melayani masyarakat atas
• Mengembangkan Bangsal VIP lebih banyak lagi
• RS keagamaan bekerja sama dengan lembaga lain atau bekerja sendiri mendirikan RS berbentuk PT
Catatan:
Bila RS Keagamaan berada di segmen ini dengan mencolok pertanyaannya adalah:
• Dimana letak keagamaannya?
• Khusus untuk RS Kristiani, dimana pengaruh Nabi Jesus sebagai Nabi dengan mukzizat penyembuh?
Posisi mana yang anda pilih sebagai RS Kristen?
• A
• RS Swasta Kristen
• RS Pemerintah
• B
• RS P RS Swasta Kristen
Masyarakat miskin
Masyarakat kaya
Untuk melayani masyarakat miskin secara sehat
Membutuhkan dana kemanusiaan dari
• Pemerintah
• Masyarakat
• Perusahaan yang menyumbang
Bagaimana Indikator RS Non-Profit?
Apa indikator RS yang menjalankan misi sosial namun sehat keuangannya?
Balanced Score Card
Status Keuangan RS dan
Menjalankan misi
Memuaskan Pasien yang
membeli
Memuaskan Pemberi Subsidi
Memuaskan Pemberi Donor
Kemanusiaan
Proses Pelayanan Yang bermutu
Sumber Daya Manusia
Modul 2.
• Posisi dana kemanusiaan dalam sumber pembiayaan RS non-profit dari aspek ekonomi dan pencitraan
Tujuan Instruksional:
• Peserta memahami mengenai konsep penggalangan dana untuk RS keagamaan
• Peserta memahami kebijakan perpajakan dan Corporate Social Responsibility.
• Peserta memahami aspek pencitraan dari penggalangan dana
Diskusi awal:
Rumahsakit Keagamaan termasuk lembaga apa?
• komersial (misal PT)
• atau lembaga sosial murni (misal gereja, masjid, panti asuhan).
• Atau yang lainnya?
Murni Kemanusiaan Murni Komersial
·Motivasi.· Metode, dan· Tujuan
Demi Kebaikan Dipandu oleh misi Nilai-nilai Sosial
Motivasi campuran Dipandu oleh misi dan nilai-nilai pasarNilai-nilai sosial dan ekonomi
Terkesan untuk maksud sendiri Dipandu oleh nilai pasarNilai-nilai ekonomi
Stake-holderskunci
Pihak yang diuntungkan
Tidak membayar sama sekali
Mempunyai subsidi berdasarkan kemampuan dan mereka yang tidak membayar sama sekali
Membayar tarif berdasarkan nilai pasar
Modal Sumbangan dana kemanusian dan hibah
Campuran antara sumbangan dana kemanusiaan dan modal yang dinilai berdasarkan pasar
Modal yang berdasarkan nilai pasar
Tenaga Kerja
Sukarela Di bayar di bawah nilai pasar, atau campuran antara sukarela dengan yang dibayar penuh
Kompensasi berdasar nilai pasar
Pasokan bahan
Diberikan pasokan bahan berdasarkan sumbangan kemanusiaan
Ada potongan khusus, atau campuran antara sumbangan dengan pasokan yang full-price.
Pasokan bahan dibayar berdasarkan nilai pasar
Murni Kemanusiaan Murni Komersial
·Motivasi.· Metode, dan· Tujuan
Demi Kebaikan Dipandu oleh misiNilai-nilai Sosial
Motivasi campuran Dipandu oleh misi dan nilai-nilai pasarNilai-nilai sosial dan ekonomi
Terkesan untuk maksud sendiri Dipandu oleh nilai pasar Nilai-nilai ekonomi
Stake-holderskunci
Pihak yang diuntungkan
Tidak membayar sama sekali
Mempunyai subsidi berdasarkan kemampuan dan mereka yang tidak membayar sama sekali
Membayar tarif berdasarkan nilai pasar
Modal Sumbangan dana kemanusian dan hibah
Campuran antara sumbangan dana kemanusiaan dan modal yang dinilai berdasarkan pasar
Modal yang berdasarkan nilai pasar
Tenaga Kerja
Sukarela Di bayar di bawah nilai pasar, atau campuran antara sukarela dengan yang dibayar penuh
Kompensasi berdasar nilai pasar
Pasokan bahan
Diberikan pasokan bahan berdasarkan sumbangan kemanusiaan
Ada potongan khusus, atau campuran antara sumbangan dengan pasokan yang full-price.
Pasokan bahan dibayar berdasarkan nilai pasar
Sebagai lembaga campuran:
• Mempunyai kesempatan bagus untuk melakukan strategi pembiayaan khususnya bagi masyarakat miskin
Indikator RS
Status Keuangan RS dan
Menjalankan misi
Memuaskan Pasien yang
membeli
Memuaskan Pemberi Subsidi
Memuaskan Pemberi Donor
Kemanusiaan
Proses Pelayanan Yang bermutu
Sumber Daya Manusia
Mengapa ada kesempatan besar untuk melayani masyarakat miskin dengan lebih baik?
• Sifat RS keagamaan sebagai lembaga yang tidak murni komersial
• Adanya Jamkesmas dan Jamkesda
• Adanya gerakan masyarakat untuk menolong sesama
• Akan didukung oleh pemerintah dengan memberikan insentif pajak
Terobosan untuk pembiayaan bagi kelompok miskin:
•Kombinasi sumber dana Pemerintah dan Swasta
Pola hubungan
Pemerintah Private
Pemerintah 1 2
Private 3 4
Pelaksana
Budget Sources
Pola hubungan
Pemerintah Private
Pemerintah 1 Dana Jamkesmas +
Private 3 Dana Kemanusiaan
Pelaksana
Budget Sources
Isu-isu Kunci:
A. Sistem manajemen harus tegas sebagai lembaga non-profit dan menggunakan cost-leadership
B. Aspek Perpajakan
C. Corporate Social Responsibility
A• Sistem manajemen harus tegas sebagai
lembaga non-profit dan menggunakan strategi cost-leadership
• Sifa non-profit ini harus dihayati oleh seluruh SDM RS, termasuk pemilik dan dokter
Cost Leader-Ship Strategy
Subsidi dan dana-dana kemanusiaan
Pendapatan dari pasien yang membeli
Pengembangan Jaringan RS Kristentermasuk public relation bersama
Catatan penting tentang strategi:
Strategi Cost-Leadership:berupaya semaksimal mungkin mengungguli pesaing melalui:
1. Pemberian jasa pelayanan yang lebih murah dari rumah sakit lain.
2. Mutunya sama atau lebih baik.
Strategi ini penting untuk menarik pemberi donor kemanusiaan dan pemberi subsidi.
Catatan:• Walaupun untuk
masyarakat miskin, tetap RS Keagamaan mempunyai market masyarakat menengah atas
• Harus hati-hati, termasuk perencanaan arsitekturnya
• Strategi bagi masyarakat menengah atas adalah diferensiasi
Diferensiansi:
• Memberikan nilai sesuai dengan harapan pengguna yang mungkin mau membayarnya
B. Aspek Perpajakan
Mendapat Insentif Pajak
• Sedang diusahakan
• Proses masih sulit dan Panjang
• Menyangkut misi sosial RS : Butuh PP untuk definisi misi sosial
• Perlu untuk merubah berbagai pasal di dalam UU Pajak
Mendapat hibah dari pihak lain• UU Pajak belum memberi
insentif bagi penyumbang untuk memberikan ke RS
• Perlu perubahan
C. Corporate Social Responsibility
• Saat ini ada aturan pemerintah yang mewajibkan CSR
• Rumahsakit belum memanfaatkan dengan baik
• Ada masalah pencitraan
• RS dianggap sudah kaya
Pencitraan RS Keagamaan: sebuah perenungan
• Rumahsakit dianggap masyarakat tidak perlu disumbang
• Rumahsakit dianggap sudah kaya (terpengaruh oleh citra dokter)
• Rumahsakit justru dimintai sumbangan
• Rumahsakit menjadi andalan pemilik untuk mendapat dana.
• Apakah hal tersebut benar untuk RS anda?
Latihan
• Peserta melakukan analisis mengenai pandangan terhadap dana kemanusiaan. Dalam latihan ini akan dilihat bagaimana pandangan dukungan stakeholders terhadap dana kemanusiaan.
Modul 3. Donor dan tipologinya
Tujuan Instruksional:
• Peserta mampu melakukan pemetaan penggalangan dana dan tempatnya dalam Rencana Bisnis RS
• Peserta mampu melakukan identifikasi pemberi dana dalam konsep pemasaran.
Business Plan
• Komponen Business Plan RS:a) Misi dan Visi
b) Analisis Lingkungan
c) Analsis SWOT
d) Alternatif Stratejik
e) Program Klinik dan Non Klinik
f) Rencana Keuangan
Misi dan Visi
• Upaya penggalian dana harus sejalan dengan misi organisasi dan visinya.
• Misi organisasi menjadi dasar untuk menetapkan goal penggalian dana kemanusiaan, yang akan mengarah ke:– identifikasi kegiatan atau program yang akan
didanai; dan
– identifikasi berapa banyak dana yang perlu dikumpulkan
Analisis Lingkungan & Analisis SWOT
• Setiap lembaga penggalang dana memiliki kekuatan – tangible dan intangible – masing-masing dalam hal menggalang dana kemanusiaan.
• Aset-aset yang dimiliki perlu diidentifikasi sebagai kekuatan dan merupakan bagian dari keseluruhan rencana penggalangan dana.
Langkah-langkahnya:
1. Identifikasi kekuatan yang merupakan aset anda a. Identifikasi aset yang terlihat maupun tidak terlihat
(misalnya komitmen staf) dan gunakan utk menarik donor
b. Sesuaikan tipe aset yg dimiliki dengan jenis kegiatan penggalangan dana yg dilakukan
2. Hadapi & terima kenyataan ttg kelemahan lembaga anda, misalnya anggota board yg kontroversial, banyak anggota/volunteer tapi pendidikan rendah, dll.
3. Buat list aset
Contoh Fundrising Worksheet: Kekuatan untuk melakukan fundraising
Tipe aset Deskripsi aset Kemungkinan pemanfaatan aset
Misi lembaga
Program lembaga
Reputasi atau sejarah lembaga khususnya terkait dengan kegiatan kemanusiaan
Akses lembaga ke kelompok penyumbang potensial
Fasilitas fisik atau sumber daya yg dapat diakses oleh board, staff atau relawan
Contoh Fundrising Worksheet: Kekuatan untuk melakukan fundraising (lanjutan)
Tipe aset Deskripsi aset Kemungkinan pemanfaatan aset
Direktur eksekutif
Direktur pengembangan
Asisten pengembangan
Staf pengembangan lainnya
Anggota board
Komite fundraising board
Relawan aktif
Relawan program secara umum
Koneksi lembaga lainnya
Strategi dan Program
• Setelah memahami kekuatan dan kelemahan organisasi, dan mengetahui perkiraan kebutuhan dana, saatnya memikirkan cara bagaimana mengumpulkan dana tersebut
• Drafting rencana
– Gunakan worksheet sebelumnya utk menyusun worksheet rencana, lakukan bersama dengan staf, volunteer, board member, etc (group)
• Menyusun strategi bersama grup yang lebih besar
– Draft awal disajikan dihadapan board dan staf pada rapat terpisah. Jika ada relawan eksternal kunci, undang juga pada rapat terpisah.
Rencana Keuangan
• Kaitkan rencana (program) yang telah dibuat dengan kondisi keuangan:– Identifikasi berapa kebutuhan biaya untuk
melakukan program penggalangan dana
– Targetkan berapa dana yang akan dikumpulkan dari setiap program tersebut
Contoh Fundraising Worksheet : Rencana Tahunan Penggalian Dana
Aktivitas atau sumber daya
Jumlah yang harus dikumpulkan
Pengeluaran baru atau yg tidak biasa
Jumlah total (kolom 2 kurang
kolom 3)
Proposal penggalian dana
Rp 100 juta Rp 10 juta Rp
Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
Rp RpJumlah totalRp
Kolom 1: kegiatan yg akan dilakukanKolom 2: jumlah dana yang ditargetkan terkumpul dari kegiatan tsbKolom 3: pengeluaran tambahan yg mungkin terjadi diluar biaya rutinJumlah total: perkiraan total dana terkumpul dalam setahun
Identifikasi pemberi dana dalam konsep pemasaran.
• Apa saja kegiatan RS yang dapat ditawarkan ke donor?
• Mengapa kita menggunakan konsep pemasaran?
• Siapa saja yang potensial menjadi donor?
Kegiatan yang dapat didanai donor
Kegiatan Investasi:
• Pembangunan/renovasi Gedung
• Pembangunan/renovasi prasarana
• Pembelian alat medik
• Pembelian fasilitas RSPendidikan dan Pelatihan SDM
• ...
• ...
Kegiatan Operasional:
• Mendanai kekurangan Jamkesmas
• Mendanai kebutuhan pasien miskin
• Pembayaran Listrik
• Pembayaran air
• Pemeliharaan taman
• ....
• ...
• Mengapa Kita menggunakan konsep pemasaran untuk mengembangkan donor kemanusiaan?
Organisasi keagamaan mengumpulkandana melalui 3 kemungkinan tahap
pemikiran:
1. Tahap produk,sikap yang ditunjukkan dalamtahap ini adalah "kita mempunyaihal yang bagus, orang-orangharus mendukung".
Mentalitas pengemis
91
2. Tahap penjualan.Sikap yang ditunjukkan "Ada banyak orang disana yang mungkin mau memberi uang dan kita harus mendapatkan mereka".
Mentalitas Pedagang asongan
92
3. Tahap pemasaran.Sikap yang ditunjukkan : "Kita harusmenganalisa posisi RS kita dalampasar donor. Kita harusberkonsentrasi pada sumber danayang minatnya sama dengan kita. Program permohonan dana harusdirancang untuk memuaskan ataumemenuhi kebutuhan tiapkelompok donor".
Mentalitas: pemasar93
Analisis Pasar Donor
• individual atau perseorangan • yayasan• perusahaan dan • pemerintah
94
Ada empat pasar donor yang utama, yaitu :
Penyumbang Perseorangan
1. Kebutuhan akan harga diri. 2. Kebutuhan untuk dikenang atau diingat orang lain. 3. Ketakutan akan kejangkitan penyakit.4. Kebiasaan memberi.5. Nuisana Giver. 6. Harus memberi.7. Orang-orang ini ikut merasa sedih atas orang yang telah
kejangkitan penyakit.8. Dari orang untuk orang (People to people givers)9. Pemerhati masalah kemanusiaan
95
Motif Memberi Perseorangan
2 kelompok Individu penyumbang:
• Jumlah banyak, menyumbang Rp yang kecil dengan frekuensi sering. (tipe para jamaah masjid atau gereja).
• Jumlah orangnya sedikit, namun menyumbang banyak Rp (tipe orang-orang kaya)
96
Adakah potensi ini? Siapa mereka?
.
97
Biasanya para pencari danamenggunakan 5 langkah pendekatan :
• Identifikasi,
• pengenalan,
• pengusahaan ( Multivation ),
• Pengumpulan ( Solicitation ) dan
• penghargaan ( Appreciation ).
98
Penyumbang di gereja
• Identifikasi,
• Pengenalan manfaat
• pengusahaan ( Multivation ), Para pendetadan pemuka agama mendorong.
• Pengumpulan ( Solicitation ) di Gereja tiapMinggu
• penghargaan ( Appreciation ) setiap Minggu berikutnya.
99
Untuk Gereja
Untuk masyarakat miskin yang sakit
Orang kaya yang menyumbang• Identifikasi: Siapa mereka.
• Pengenalan: apa yang diinginkan mereka. Menyumbang investasi atau operasional
• pengusahaan ( Multivation ): Bagaimana mendekati mereka
• Pengumpulan ( Solicitation ): Bagaimana mengumpulkannya? dan
• Penghargaan ( Appreciation ): Bagaimana menghargai mereka?
Sumbangan Yayasan
1. Yayasan Keluarga, dibentuk oleh orang-orang kaya, untuk mendukung sejumlah aktivitas yang disukai pendiri yayasan.
Adakah potensi ini? Di dalam atau di luar negeri?
101
2. Yayasan Umum. Dibentuk untuk mendukung berbagai aktivitas keagamaan dan biasanya yayasan ini dikelola oleh staff profesional.
Adakah potensi ini? Di dalam atau di luar negeri?
Apakah ada Yayasan Kristen di Indonesia atau di LN?
102
3. Yayasan Perusahaan. Dibentuk olehberbagai perusahaan dan biasanyamenyumbang sampai sejumlah 5% dari pendapatan perusahaan yang terkena pajak.
Adakah yayasan ini?
4. Community Trust, terbentuk dikota-kota atau daerah dan terdiridari yayasan-yayasan kecil yang dananya dikumpulkan untukmendapat pengaruh lebih besar.
104
pengaruhpengaruhpengaruh
• Yayasan biasanya membutuhkan Proposal
105
Tiap proposal bantuan harus mencakup minimal beberapa elemen berikut :
1. Cover letter2. Proposal3. Budget 4. Personal
106
Beberapa kriteria pemberian yang digunakan yayasan antara lain:
1. Kepentingan dan kualitas proyek yang diajukan
2. Reputasi RS yang mengajukan proposal
3. Kemampuan RS menggunakan dana secara efektif dan efisien
4. Tingkat manfaat yang diperoleh yayasan dari kegiatan mendukung proposal itu.107
Sumbangan Perusahaan
• Pertama, perusahaan menganggap sumbangan sebagai aktivitas kecil
• Kedua, perusahaan biasanya lebih memperhatikan manfaat yang akan mereka dapat dari memberi sumbangan
Hanya sedikit perusahaan yang bersikap dermawan dan membantu orang yang
membutuhkan uang, seakan-akan perusahaan adalah seorang paman
yang berkedudukan tinggi yang harus memberi keuntungan pada keluarganya tanpa
ada imbalan apapun.108
Sebagian besar perusahaan memberiuang karena hak itu memuaskanminat atau dampak memuaskanminat atau kepentingan mereka
sendiri.
109
Ciri beberapa perusahaan yang dapatmenjadi penyumbang dana yang efektif
1. Perusahaan setempat.2. Aktivitas yang sama.3. Mengumumkan sumbangannya4. Ada Hubungan atau kontak personal
Dapat dipicu oleh kebijakan pajak dan Corporate Social Responsibility.
110
Pemerintah
• Dana Pemda• Dana Bagian Sosial
111
Sumber dana lain yang dapat dimintai bantuan dana adalah kantor-kantor pemerintah.
Catatan:
• Sebagai kegiatan pemasaran maka perlu dana untuk menjalankannya
• Pengeluaran dana perlu dilihat efektifitasnya
Evaluasi Efektifitas Pencarian Dana
Pengeluaran• SDM yang mengusahakan
sumbangan
• Keperluan administrasi
• Biaya lain-lain
Penerimaan• Komposisi sumbangan:
dari mereka yang banyak orang menyumbang sedikit2, dan sedikit pihak yang menyumbangkan banyak.
• Jumlah donor:
• Jumlah Rata-rata Sumbangan:
113
RasioPengeluaran/Sumbangan: Sebaiknya tidak lebih dari
20%
Catatan Penutup (1):Apa manfaat lain dari usaha ini?
• Untuk melengkapi kebutuhan apabila Jamkesmas tidak mencukupi
• Untuk meningkatkan citra bahwarumahsakit masih membutuhkansumbangan. Minimal mengurangi permintaan sumbangan
• Untuk meyajinkan Mahkamah Konstitusi agar UU pajak perlu di amandemen
Catatan Penutup (2): Apa peran Pelkesi Pusat?
Dalam hal manajemen dana kemanusiaan perlu didiskusikan fungsi Pelkesi Pusat:
• Dapat berfungsi sebagai pusat manajemen penggalian dana secara nasional dan internasional
• Apakah usaha untuk mendapatkan penyumbang dikelola oleh Pelkesi
• Apakah Pelkesi mendistribusikan ke berbagai RS yang membutuhkan
Catatan Penutup (3): Bagaimana memobilisasi Penyumbang?
• Tipe jemaah gereja: Jumlah Rp yang disumbang kecil, namun jumlah penyumbang banyak
• Tipe konglomerat: Jumlah Rp yang disumbang banyak, namun jumlah penyumbang kecil
• Membutuhkan dukungan tokoh-tokoh nasional dan internasional Kristen, pendeta, dan kesadaran masyarakat Kristen.
• Membutuhkan perubahan cara pandang terhadap RS
Latihan
• Peserta melakukan identifikasi donor berdasarkan tipe dan sifatnya. Kegiatan-kegiatan apa yang dapat dilakukan donor? Apakah kegiatan investasi ataukah operasional?
Diskusi lebih lanjut:
• Peserta melakukan diskusi untuk yang disebut sebagai donor “lokal”, donor nasional, dan donor internasional.
• Bagaimana cara melakukan pembagian wilayah agar tidak terjadi tumpang tindih.
• Perlu ada diskusi antara tingkat Pelkesi pusat dan wilayah..