modul 1 blok 1.1 fk unand 2011

Upload: ranti-jayanti

Post on 07-Jul-2015

551 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Modul 1 Blok 1.1 FK UNANDSkenario 1 : Mahasiswa yang sibuk

TRANSCRIPT

SKENARIO 1 : MAHASISWA YANG SIBUK

TUTORIAL BLOK 1.1 MODUL 1

KELOMPOK 26 D Arief Hidayat Z Putra Pratamadinata Adriyan Sikumalay Ridho Pratama Randa Hayudha Femmy Maysara Vidya Hamzah Firda Syam Mastura Ranti Jayanti

1110311026 1110312026 1110312056 1110312086 1110312116 1110312146 1110313019 1110313049 1110313079

Ahmad Iqram bin Mohamed Sufee

PENDIDIKAN DOKTER 2011 UNIVERSITAS ANDALAS

MODUL 1

SKENARIO 1 : MAHASISWA YANG SIBUKDr.Anjas, 40 tahun, mampir ke rumah orang tuanya di Padang karena kebetulan sedang mengikuti seminar tentang Evidence Based Medicine (EBM). Dia adalah dokter layanan primer yang ditugaskan di Puskesmas daerah terpencil, tetapi sangat peduli dengan perkembangan ilmu kedokteran. Adiknya yang paling kecil, tahun ini juga diterima sebagai mahasiswa kedokteran di FK-UNAND. Dr.Anjas heran dengan aktivitas pembelajaran yang dilakukan adiknya, seperti yang dilihat pada jadwal, ada kegiatan tutorial, kuliah pengantar, skills lab dan diskusi pleno, karena seingatnya dulu kegiatannya hanya kuliah dan praktikum. Dr.Anjas menanyakan hal ini pada adiknya, ternyata sekarang sudah terjadi perubahan paradigma pendidikan dari teacher centered learning menjadi student centered learning. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum berbasis kompetensi. Adiknya juga menjelaskan bahwa metode pembelajarannya adalah Problem Based Learning (PBL), mahasiswa berdiskusi dalam kelompok kecil secara terstruktur menggunakan langkah seven jump. Selain itu metode evaluasi juga berubah tidak hanya ujian tulis tapi juga ada ujian keterampilan dan penilaian selama proses tutorial. Sekarang adiknya sibuk dan harus banyak belajar mandiri. Untuk membantu mahasiswa dalam memahami terminologi medis dalam referensi, mereka diberikan kuliah pengantar oleh pakarnya. Bagaimana dengan pendidikan di tahap klinik, apakah juga ada perubahan? tanya Dr.Anjas.Saya belum begitu paham Kak, tetapi dari informasi yang saya dapatkan memang juga ada perubahan, jawab adiknya. Bagaimana anda menjelaskan tentang pendidikan kedokteran dengan paradigma yang baru ini?

Seven Jumps1. Langah satu : Terminologi dan Definisinya. a. PBL / Problem Based Learning : Suatu proses belajar dengan menggunakan masalah sebagai suatu stimulus untuk mendapatkan informasi dan solusinya. b. TCL / Teacher Centered Learning : Suatu proses pembelajaran dimana hanya terjadi komunikasi satu arah antara dosen dan mahasiswa karena dosen yang menjadi satu-satunya sumber belajar dan mahasiswa hanya sebagai penerima ilmu sehingga mahasiswa menjadi kurang aktif dalam menyelesaikan masalah. c. EBM / Evidence Based Medicine : Paradigma baru pengobatan ilmu kedokteran berdasarkan penelitian dan bukti-bukti yang valid untuk memberikan diagnosa dan treatment terbaik terhadap pasien. d. SCL / Student Centered Learning : Suatu proses belajar dimana pembelajaran berpusat pada mahasiswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam menyelesaikan masalah e. Skills Lab : Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medis.

f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r.

KBK / Kurikulum Berbasis Kompetensi : Suatu kurikulum yang mengaktifkan siswanya dalam setiap pembelajaran. Terminologi medis : Kata-kata sulit dalam bidang ilmu kedokteran. Diskusi Pleno : Sebuah kelompok besar yang dihadiri oleh para pakar yang ahli dibidangnya sebagai narasumber yang bertujuan untuk menyamakan persepsi para anggota lainnya. Seven Jumps : Tujuh langkah yang digunakan dalam diskusi kelompok tutorial untuk mengetahui apa yang perlu, harus, dan ingin diketahui oleh mahasiswa. Paradigma : Masalah tentang pendidikan. Kuliah Pengantar : Kuliah yang mengawali suatu materi yang berisi gambaran umum tentang materi yang akan dikerjakan. Dokter layanan primer : dokter yang melayani pertama kali / dokter keluarga. Puskesmas : Sebuah institusi fungsional di bidang medis dan dapat diterima oleh masyarakat. Referensi : Sumber pembelajaran yang akan menjadi acuan untuk pembelajaran yang diakui secara umum. Metode Evaluasi : Metode dalam penilaian mengenai sesuatu hal yang telah kita lakukan. Tutorial : Diskusi kelompok yang membahas suatu kasus atau skenario dan diselesaikan bersama-sama dimana didalamnya ada tutor dengan tugasnya memfasilitasi mahasiswa. Praktikum : Tahap pembelajaran praktik nyata dalam proses pembelajaran untuk membuktikan teori yang telah dipelajari. Tahap Klinik : Tahapan dimana mahasiswa kedokteran mulai memasuki klinik sebagai tahapan Koas dan menghadapi pasien secara real.

1. Langkah Dua : Definisi Masalah a. Mengapa dr.Anjas mengikuti EBM? b. Mengapa paradigma pendidikan kedokteran berubah dari TCL ke SCL? c. Mengapa metode PBL yang diambil oleh fakultas kedokteran UNAND? d. Mengapa metode evaluasi berubah? e. Bagaimana perubahan pada pendidikan tahap klinik? f. Mengapa dokter peduli dengan ilmu pengetahuan? g. Mengapa ada diskusi pleno dalam pembelajaran? h. Mengapa kurikulum yang digunakan adalah KBK? i. Bagaimana tahap pelaksanaan seven jumps dalam kelompok kecil tutorial? j. Bagaimana proses pembelajaran dalam PBL? k. Bagaimana proses tutorial berlangsung? l. Bagaimana penilaian selama proses tutorial? m. Mengapa mahasiswa harus belajar mandiri? n. Bagaimana proses pembelajaran belajar mandiri yang dilakukan oleh mahasiswa? o. Bagaimana cara pembagian kuliah pengantar dengan terminologi medis? p. Bagaimana menjelaskan tentang pendidikan kedokteran dengan paradigma baru ini?

1. Langkah Tiga : Identifikasi Masalah a. Karena dr.Anjas ingin mengikuti perkembangan ilmu kedokteran. b. Karena pada sistem TCL selain mahasiswa tidak hanya bersifat pasif, juga hanya menerima ilmu pengetahuan dari dosen. Sedangkan SCL para mahasiswa lebih aktif dan bisa menentukan solusisnya sendiri juga memiliki wawasan luas serta bisa lebih memahami masalah tersebut. c. Karena PBL memenuhi kriteria untuk kurikulum yang diambil, yaitu KBK; Karena metode pembelajaran PBL lebih mendominasi dari banyaknya metode pembelajaran yang ada; karena FK UNAND memiliki dosen yang banyak sehingga dirasakan mampu untuk melaksanakan metode pembelajaran PBL. d. Metode berubah sesuai dengan perkembangan zaman; Menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku; Karena sistem pembelajaran yang sudah berubah. e. Pending. f. Karena ilmu kedokteran yang bersifat dinamis terhadap perkembangan zaman sehingga dokter harus terus-menerus mengupdate ilmu kedokterannya. g. Karena dalam diskusi pleno hadir para pakar yang ahli dibidangnya untuk menyamakan persepsi para anggota dari kelompok lain. h. Karena kurikulum KBK relevan dengan proses pembelajaran sekarang; Karena dengan dipilihnya kurikulum KBK diharapkan mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang sudah ditentukan untuk menjadi seorang dokter primer. i. Tahapan Seven Jumps : Mengklarifikasi terminologi dan konsep. Menentukan masalah. Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior knowledge. Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3. Memformulasikan tujuan pembelajaran. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dll. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh. a. Proses pembelajaran dalam PBL meliputi: Kuliah pengantar. Tutorial. Skills Lab. Praktikum. Belajar mandiri. Diskusi pleno. a. Awalnya diberikan suatu skenario. Dari skenario akan didapatkan beberapa masalah. Mahasiswa dituntut untuk belajar mandiri. Lalu ditemukan solusi dari permasalahan tersebut. b. Penilaian tutorial berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam proses tutorial. Menjelaskan kepada mahasiswa lain dengan pengetahuan yang ia miliki dengan bahasa masing-masing. c. Karena belajar mandiri sesuai dengan program SCL dimana mahasiswa dituntut untuk lebih aktif pada proses pembelajaran

d. e. f. g.

sehingga mereka bisa mengetahui pengetahuan baru untuk perluasan wawasan. Mahasiswa dapat mendapatkan informasi dari manapun yang bisa dijadikan sumber, asalkan sumber tersebut sudah valid, dan dapat dipercaya. Dengan cara memberikan gambaran-gambaran umum pada modul yang akan dipelajari. Memudahkan mahasiswa memahami terminologi medis yang ada di referensi. Dengan sistem ini mahasiswa dituntut untuk lebih aktif sehingga mahasiswa memiliki wawasan yang lebih luas karena mereka bisa mencari dari berbagai macam sumber dan tidak terpaut lagi pada dosen.

1. Langkah Empat : Skema dari Skenario.

Menentukan lebih Identifikasi Dokter Praktiku ilmu Perkembangan Belajar menjadi Mahasiswa TCLSkem Terminolog Lahirlah Mencari Tutorial Metode Diskusi meng-upgrade Kuliah Punya Seven Skills sepanjang PB EB L Sharin Tahap Masalahaktif Masalah kompetensi kedokteran Pengantar Informasi Evaluasi ilmunya Jumps hayat Pleno KBK SCL Lab m M O L a i klinik g

2. Langkah Lima : Learning Object a. Dapat menjelaskan tentang PBL. b. Mengetahui perubahan yang terjadi dari TCL ke SCL. c. Mengetahui latar belakang munculnya KBK di Indonesia. d. Mengetahui konsekuensi perkembangan ilmu kedokteran bagi dokter dan mahasiswa itu sendiri. e. Menjelaskan metode evaluasi dalam PBL. f. Menjelaskan hubungan antara EBM, PBL, dan KBK. g. Menjelaskan apa itu EBM. h. Menjelaskan perbedaan tahapan klinik yang terjadi antara sistem konvensional dan sistem dalam PBL.. 1. Langkah Enam : Mengumpulkan Informasi dengan Belajar Mandiri 2. Hasil dari Learning Object a. PBL (Problem based Learning) adalah suatu strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai stimulus untuk menemukan atau mendapatkan informasi yang diperlukan untuk memahami dan mencari solusinya. b. Perubahan yang terjadi dari TCL (Teacher Centered Learning) menjadi SCL (Student Centered Learning) adalah sebagai berikut :

TCL (Teacher Centered Learning)Berpusat pada guru/dosen. Dosen yang aktif memberikan pengetahuan. Sesuai untuk mengembangkan ilmu dalam satu disiplin saja. Iklim pembelajaran lebih individualis dan kompetitif Hanya mahasiswa yang dianggap melakukan pembelajaran. Dosen bertindak sebagai instruktur dan pengambil keputusan dalam pembelajaran

SCL (Student Centered Learning)Berpusat pada mahasiswa. Mahasiswa aktif dalam mendapatkan/mencari pengetahuan dan keterampilan. Sesuai untuk mengembangkan ilmu dengan pendekatan secara interdisipliner. Iklim pembelajaran lebih kolaboratif, suportif, dan kooperatif. Mahasiswa dan dosen belajar bersama-sama dalam mengembangkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan. Dosen bertindak sebagai fasilitator. Mahasiswa bertindak sebagai pengambil keputusan.

c. Latar belakang munculnya KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) di Indonesia adalah kecenderungan global atau yang sering kita sebut ialah globalisasi. Berikut adalah dampak-dampak dari globalisasi yang akhirnya memunculkan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) di Indonesia: Terlalu banyak informasi Terlalu sedikit waktu Penyajian informasi jadi tidak maksimal Mahasiswa tidak mampu menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam mengatasi masalahnya dalam kehidupan sehari-hari Terdapat kesenjangan antara apa yang terjadi di dalam kelas dan yang sedang terjadi pada masyarakat

Perlunya keterampilan diri dalam belajar secara mandiri dan memecahkan masalah sendiri Hasil yang harus dicapai beragam sehingga tidak memungkinkan mahasiswa belajar hanya dengan satu cara/strategi

a. Dengan berkembangnya ilmu kedokteran, para dokter secara tidak langsung dituntut harus mengikuti perkembangan ilmu kedokteran karna akan sangat berpengaruh terhadap penanganan kepada pasien. Sedangkan pada mahasiswa, terjadi perubahan sistem pembelajaran dari TCL (Teacher Centered Learning) menjadi SCL (Student Centered Learning). Mahasiswa dituntut untuk belajar mandiri serta aktif mencari informasi dari berbagai sumber sehingga kedepannya diharapkan mahasiswa menjadi seorang dokter yang mau belajar sepanjang hayat (Long Life Learning) b. Terdapat tiga metode evaluasi dalam PBL (Problem Based Learning): a) Evaluasi terhadap mahasiswa Setiap penilaian terdiri dari: 1) Penilaian tutorial : 20% 2) Ujian skills lab : 20% 3) Ujian tulis : 60% Ujian tulis ini berupa MCQ (Multiple Choise Question) : 40% dan MEQ (Modified Essay Question) : 20%. a) Evaluasi terhadap tutor Evaluasi ini dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan angket pada akhir blok. b) Evaluasi terhadap program Evaluasi ini dilakukan pada setiap akhir penyelanggaraan blok. a. Hubungan dari SCL, PBL, dan KBK adalah: Sehubungan dengan perkembangan ilmu kedokteran, kurikulum yang ditetapkan adalah KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Pada kurikulum ini bukan hanya pengetahuan melainkan keterampilan juga menjadi objek penilaian. Untuk menyukseskan kurikulum tersebut diambilah program yang secara tidak langsung memaksa mahasiswa untuk belajar mandiri, yaitu SCL (Student Centered Learning). Dari sekian banyak sistem pembelajaran SCL (Student Centered Learning), PBL (Problem Based Learning) dipilih oleh Pendidikan Dokter Universitas Andalas untuk menjadi sistem pembelajaran mahasiswanya. Dengan sistem PBL (Problem Based Learning) yang menggunakan masalah sebagai awal dari pembelajaran diharapkan mahasiswa lebih aktif dan mandiri mencari penyelesaian masalah tersebut dari berbagai sumber. Berikut adalah skema hubungan SCL, PBL, dan KBK:

b. EBM (Evidence Based Learning) adalah sebuah paradigma baru tentang sistem kesehatan dimana menggunakan bukti-bukti secara umum dalam literatur kedokteran untuk menyuguhkan diagnosis terbaik kepada pasien.

c. Perbedaan tahap klinik pada sistem konvensional dan sistem PBL (Problem Based Learning):

Konvensional Belum terdapat BST (Bed Side Teaching) Belum terdapat MTE (Meet The Expert) Terdapat junior clerkship dan senior clerkship Siklus besar selama 10 minggu Siklus kecil selama 5 minggu Co-assistent

PBL Sudah terdapat BST (Bed Side Teaching) Sudah terdapat MTE (Meet The Expert) Lebih Komplit dan sempurna Siklus besar selama 8 minggu Siklus kecil selama 4 minggu Doker muda