model saylor, alexander, dan lewis (fix)

Upload: mohammad-arfi-setiawan

Post on 10-Feb-2018

715 views

Category:

Documents


52 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)

    1/10

    Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan sekolah sering disebut pendidikan

    formal, sebab sudah memiliki rancangan pendidikan berupa kurikulum tertulis

    (writen curriculum) yang tersusun secara sistematis, jelas, dan rinci. Dalam

    pelaksanaannya, dilakukan pengawasan dan penilaian untuk mengetahui tingkat

    pencapaian kurikulum tersebut.

    Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis

    dan menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki

    kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan,

    bahkan kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari

    pendidikan itu sendiri. Sangat sulit dibayangkan bagaimana bentuk pelaksanaan

    suatu pendidikan di suatu lembaga pendidikan yang tidak memiliki kurikulum.

    A. Pengertian Kurikulum

    Istilah kurikulum (curriculum, pada awalnya digunakan dalam dunia olah

    raga, berasal dari kata Curir (pelari dan !urere (tempat berpacu. Pada saat itu

    kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai

    dari start sampai finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Kemudianpengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata

    pelajaran (subject matter)yang harus ditempuholeh seorang siswa dari awal sampai akhir

    program untuk memperoleh ijazah. Dengan demikian implikasinya adalah bahwa

    setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan

    menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan. Keberhasilan

    siswa ditentukan oleh seberapa jauh mata pelajaran tersebut dikuasainya dan

    biasanya disimbolkan dengan skor yang diperoleh setelah mengikuti suatu tes atau

    ujian.

    Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian kurikulum berkembang dan

    tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran (a set of subject saja melainkan

    meliputi semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan

    mempengaruhi perkembangan pribadinya. "eberapa ahli berikut ini

    mengemukakannya secara jelas.

    1. #omine ($%&'. engatakan bahwa kurikulum tidak terbatas pada kegiatan atau aktivitas

  • 7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)

    2/10

    dalam ruangan kelas saja, melainkan mencakup juga kegiatan di luar kelas. Curriculum is

    interpreted to mean all of the organized courses, activities, and experiences

    which pupil have under the direction of the school, whether in the classroom or

    not.

    ). *arold ". +lberty ($%& memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang

    diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah (all of the activities thal are

    provided for the students by the school).Kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di

    dalam kelas saja, tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

    siswa di luar kelas.

    . Saylor, +le/ander, dan 0ewis ($%1' menganggap kurikulum sebagai segala

    upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan

    kelas, di halaman sekolah, maupun di luar sekolah (The curriculum is the sum total of

    schoolss efforts to influence learning, whether in the classroom, on the playground, or out of

    school).

    B. Pemilihan Model

    0iteratur pendidikan baru-baru ini membahas pemodelan yang bentuknya

    digunakan sebagai petunjuk dalam bertindak dan dapat ditemukan hampir di setiap

    akti2itas. Setiap pekerjaan memiliki model instruksi administrasi, e2aluasi, super2ise

    dan lainnya. elalui obser2asi, kita dapat menemukan salah satu model

    pembelajaran yang bertentangan dengan perkembangan model kurikulum.

    Dahulu kata-kata model sering disalah gunakan akibat dari penggunaan

    bahasa inggris yang disebut sebagai scenario. Ketikascenarioberubah maka menjadi

    suatu rencana atau serangkaian peristiwa sedangkan model merupakan sesuatu hal

    yang dapat atau tidak perlu direncanakan. *al itu dapat dijadikan sebagai sebuah

    solusi untuk memecahkan masalah.

    "eberapa fakultas menggunakan pemodelan selama setahun, mereka

    merencanakan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan membuat prosedur

    yang mereka sendiri tidak menganggap itu adalah sebuah model pembelajaran.

  • 7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)

    3/10

    1. Keberagaman model

    "eberapa model ditemukan dalam literature, ada yang sederhana dan ada yang

    sangat kompleks. Dengan memberikan yang spesifik (seperti administrasi, instruksi,

    super2isi atau perkembangan kurikulum, model itu bisa berbeda tetapi memiliki

    tujuan yang sama. Kesamaan lebih banyak daripada perbedaan.

    Pelaksana yang menggunakan model, mereka memiliki tanggung jawab yang

    berat pada pemilihan model dalam bidang tertentu yang berasal dari literature

    (sumber bacaan yang sering membingungkan. 3ika pelaksana tidak teratur dalam

    menggunakan model yang mereka temukan, mereka bisa merancang modelnya

    sendiri.

    "ab ini akan mengenalkan empat model pengembangan kurikulum, salah satunya

    yaitu rancangan penulis. Dengan meneliti model perkembangan kurikulum, kita

    dapat menganalisa tahap pengorganisasian susunan mengenai proses yang penting.

    aksud pengenalan empat model adalah memperkenalkan kepada pembaca

    beberapa pemikiran yang telah terjadi dan sedang terjadi. 4iga model pilihan yang

    disusun oleh orang ternama di bidang kurikulum5 *ilda 4aba, 3.6alen Saylor,7illiam . +le/ander, dan +rthur 3. 0ewis. 4iga model (Saylor, +le/ander, dan

    0ewis 8 4yler dan penulis adalah model deduktif. Di lain pihak model 4aba adalah

    induktif.

    +da ' odel Pengembangan kurikulum yang dibahas pada bab ini

    diantaranya adalah milik penulis. 9ang menurut penulis dengan menggunakan model

    dalam akti2itas pengembangan kurikulum dapat menghasilkan produkti2ias dan

    efisiensi yang besar.

    Dengan memeriksa model-model pengembangan kurikulum kita bisa

    menganalisa fase-fase yang oleh para pencetus pengembangan kurikulum dianggap

    penting dalam prosesnya, tujuan dari disajikannya empat model adalah untuk

    memperkenalkan pembaca dengan beberapa pemikiran yang telah hilang atau masih

    berlangsung di lapangan. 4iga model kurikulum yang disajikan berasal dari orang

    yang tekenal pada bidang kurikulum diantaranya 5 *ilda 4aba, 3. 6alen Saylor,

    7illian . +le/ander dan +rthur 3.0ewis dan #alph 7. 4yler. odel penulis

  • 7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)

    4/10

    sendiri adalah sebagai bentuk usaha penulis dalam menyatukan komponen-

    komponen esensial pada proses pengembangan kurikulum.

    4iga model diantaranya (Saylor, +le/ander dan 0ewis8 4yler:s8 dan penulis

    menggunakan pendekatan deduktif, yang diproses dari hal-hal yang bersifat umum

    menuju hal yang lebih spesifik, dipihak lain model 4aba bersifat induktif, yang

    diawali dengan hal yang bersifat aktual menuju hal yang besifat umum.

    2. Model Pendekatan Pengembangan Kurikulum

    a. 0inear

    menyarankan urutan tertentu atau urutan perkembangan melalui berbagai

    tahapan-tahapan.

    b. ;on 0inear

    Pendekatan Ini mengijinkan perencana untuk masuk pada berbagai titik model,

    melewati komponen-komponen tertentu, membalik urutan dan bekerja dengan

    dua atau lebih komponen secara bersamaan.

    Keempat model yang dibahas pada bab ini bersifat Prescriptive atau

    menentukan, yang menyarankan hal-hal yang seharusnya dikerjakan. (dan apa yang

    telah dilakukan oleh kebanyakan pengembang kurikulum. Sedangkan deskriptifmodel memilik pendekatan yang berbeda. odel Deskriptif oleh Decker < 7alker

    biasa disebut dengan pendekatan ;aturalistik yang terdiri dari elemen utama 5

    $. Platform

    enurut Decker berarti keyakinan atau prinsip-prinsip yang menuntun

    pengembangan kurikulum.

    ). Deliberation (usyawarah.

    . Design (*asli dari permusyawarahan.

    C. Model Pengembangan Kurikulum (Model Saylor, Alexander, dan Lei!"

    Pengembangan Kurikulum yang terlihat disini adalah sebagai sebuah proses

    dalam membuat suatu keputusan yang terprogram dan juga untuk mere2isi hasil dari

    keputusan berdasarkan e2aluasi yang terus menerus dan berkelanjutan.

    Sebuah model dapat membuat kerangka dalam menyusun proses. 4aba 5 =

    3ika seseorang memahami Pengembangan Kurikulum sebagai tugas yang

  • 7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)

    5/10

    membutuhkan pemikiran yang tertib, seseorang perlu meneliti dua hal yakni pada

    bagaimana keputusan itu dibuat dan dengan cara bagaimana itu dibuat untuk

    memastikan ada pertimbangan-pertimbangan yang rele2an yang dibawa dalam

    menghasilkan keputusan ini.>

    Saylor, +le/ander, dan lewis menggambarkan proses perencanaan kurikulum

    dalam model yang ditunjukkan pada gambar &-$. ?ntuk memahami model ini

    pertama-tama kita harus menganalisis konsep mereka @kurikulum@ dan @rencana

    kurikulum@. Sebelumnya dalam teks ini +nda menemui definisi mereka tentang

    kurikulum5 @rencana untuk menyediakan perangkat kesempatan belajar bagi orang-

    orang berpendidikan@. ;amun, rencana kurikulum tidak harus dipahami sebagai

    sebuah dokumen tunggal melainkan sebagai @rencana yang lebih kecil untuk bagian-

    bagian tertentu dari kurikulum@.

    #u$uan dan Sa!aran

    Peran%angan

    Kurikulum

    Keputusan untukdesain (s yang

    dibuat oleh

    kelompok

    perencanaan

    kurikulum yang

    bertanggung jawab

    pada pusat

    pendidikan tertentu.

    endahulukan

    keputusan yang

    berdasarkan dari

    lembaga-lembaga

    politik dan sosial

    yang dapat

    membatasi desain

    akhir .

    &m'lementa!i

    Kurikulum

    ('etun$uk"

    Keputusan untuk

    petunjuk yang dibuatmelalui tanggung

    jawab guru. #encanakurikulum melibatkan

    cara alternatif dengansaran untuk sumber,

    media, danorganisasi. aka

    akan memacukemudahan dan

    kebebasan lebihuntuk guru dan siswa

    )alua!i

    Kurikulum

    Keputusan untukprosedur e2alusi

    dalam menentukan

    perkembangan

    peserta didik yang

    dibuat melalui

    tanggung jawab

    guru. Keputusan

    untuk prosedur

    e2aluasi dalam

    menge2aluasi

    rencana kurikulum

    yang dibuat melalui

    tanggung jawab

    kelompok

    perencana. Data

    e2aluasi menjadi

    dasar untuk

    membuat keputusan

    perencanaan yang

    lebih jauh.

  • 7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)

    6/10

    Gambar 5!. "onsep proses perencanaan #uri#ulum oleh

    $a%lor, &lexander, dan 'ewis.

    4ujuan, sasaran, dan domain. odel ini menunjukkan bahwa perencanakurikulum dimulai dengan menentukan tujuan utama pendidikan dan tujuan khusus

    mereka yang ingin dicapai. Saylor, +le/ander, dan lewis mengklasifikasikan

    perangkat tujuan luas menjadi empat domain di mana pengalaman belajar ada

    didalamnya5 pengembangan pribadi, kompetensi sosial, keterampilan belajar, dan

    spesialisasi. Setelah tujuan, sasaran, dan domain telah dibentuk, para perencana

    pindah ke proses merancang kurikulum. Para penyusun kurikulum memutuskan

    kesempatan belajar yang sesuai untuk setiap domain, bagaimana dan kapan peluang

    ini akan ditetapkan. Sebagai contoh, akankah kurikulum dirancang sepanjang garis

    disiplin akademis, menurut susunan lembaga sosial, atau dalam hubungannya

    dengan kebutuhan dan ketertarikan siswaA

    Cara 'embela$aran.Setelah desain telah dibuat dan mungkin ada lebih dari

    satu, semua guru dipengaruhi oleh bagian tertentu dari rencana kurikulum yang harus

    membuat rencana pembelajaran. ereka memilih metode melalui mana kurikulum

    yang berhubungan dengan peserta didik. 4itik utama pada model ini akan

    membantu untuk memperkenalkan istilah =tujuan instruksional>. 6uru kemudian

    akan menentukan tujuan instruksional sebelum memilih strategi atau mode

    presentasi.

    )alua!i.+khirnya, perencana kurikulum dan guru terlibat dalam e2aluasi.

    eraka harus memilih dari berbagai teknik e2aluasi. Saylor, +le/ander, dan lewis

    mengusulkan desain yang dibolehkan ($ e2aluasi program pendidikan total sekolah,

    termasuk tujuan, subtujuan, dan sasaran8 efekti2itas instruksi5 dan pencapaian peserta

    didik dalam segmen tertentu dari program , serta () e2aluasi dari e2aluasi programitu sendiri. Proses e2aluasi memungkinkan perencana kurikulum untuk menentukan

    apakah atau tidak tujuan sekolah dan tujuan instruksi telah terpenuhi.

    Saylor, +le/ander, dan lewis menambahkan model mereka pada proses

    perencanaan kurikulum dengan menggandengkan model yang menggambarkan

    unsur-unsur dari sistem kurikulum, proses mendefinisikan tujuan dan sasaran dari

    lembaga pendidikan, dan e2aluasi kurikulum. Perencana kurikulum mungkin

  • 7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)

    7/10

    menemukan beberapa perpaduan model dari proses perencanaan kurikulum dengan

    model pendamping diinginkannya.

    *. +ung!i Model Pengembangan Kurikulum Saylor

    B. Kelebihan dan Kekurangan Model Pengembangan Kurikulum Saylor

    $. "elebihan

    a. "uri#ulum dapat diguna#an sebagai rencana #egiatan pembelajaran

    ni sebagai satu rencana yang dikembangkan untuk mendukung proses

    mengajarCbelajar didalam arahan dan bimbingan sekolah, akademi atau

    un2ersitas dan para anggotanya stafnya.

    b. Kurikulum dapat digunakan untuk mempengaruhi proses belajar

    Proses belajar disini baik yang berlangsung di kelas, di halaman maupun

    yang ada di luar sekolah, seperti di lingkungan masyarakat.

    c. Kurikulum dapat digunakan sebagai tujuan hasil pembelajaran

    enempatkan kekuatan-kekuatan fundamental yang peka sekali, karena

    hasil yang diinginkan tidak hanya sangat mempengaruhi bentukkurikulum, tetapi memberikan arah dan fokus untuk seluruh program

    pendidikan.

    d. "uri#ulum dapat diguna#an sebagai hasil belajar

    Semua rencana hasil belajar (learning outcomes yang merupakan

    tanggung jawab sekolah adalah kurikulum, maka belajar yang diharapkan

    dapat tercapai. emandang kurikulum sebagai rekontruksi pengetahuan

    dan pengalaman, yang secara sistematis dikembangkan dengan bantuan

    sekolah atau (uni2ersitas, agar memungkinkan siswa menambah

    penguasaan pengetahuan dan pengalamannya.

    e. "uri#ulum dapat diguna#an sebagai evaluasi pembelajarn

    Ini ditujukan untuk melakukan e2aluasi terhadap belajar siswa (hasil dan

    proses maupun keefektifan kurikulum dan pembelajaran.

    f. Kurikulum merupakan pengalaman belajar

  • 7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)

    8/10

    Pengalaman belajar bagi siswa dan pedoman penyelenggaraan Kegiatan

    "elajar engajar bagi semua pihak di sekolah, sehingga siswa dapat

    berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan.

    ). Kekurangan

    a. Ketidak rele2ansinya pendidikan dengan kurikulum yang berkaitan

    dengan tujuan tuntutan di era modern.

    b. +danya masalah mutu pendidikan yang berkaitan dengan peningkatan

    aspek pendidikan demi menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai

    dengan kurikulum yang diajarkan.

    c. 4erdapat kesenjangan efisiensi antara terselenggaranya pembelajaran

    dengan menggunakan kurikulum tersebut yang berkaitan dengan usaha

    memanfaatkan kesempatan dalam proses pendidikan.

  • 7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)

    9/10

    BAB &&&

    P-#-P

    A. Ke!im'ulan

    Keberadaan model-model pengembangan kurikulum memegang peranan

    penting dan sangat penting untuk dipahami oleh barbagai pihak yang terlibat dalam

    kegiatan pengembangan kurikulum. (Saylor dan +le/ander dalam ;asution, )E5'

    mengemukakan bahwa)*he Curriculum is the sum total of school+s effort to

    influence learning, whether in classroom, on the pla%ground or out of school. 3adi

    segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas,

    di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk kurikulum>.

    "anyak para ahli yang mengemukakan tentang model-model pengembangan

    kurikulum, namun dari berbagai model tersebut mempunyai kelebihan dan

    kelemahan masing-masing, dan masing-masing model arah titik berat

    pengembangannya sangat berbeda, ada yang menitikberatkan pada pengambil

    kebijaksanaan, pada perumusan tujuan, perumusan isi pelajaran, pelaksanaankurikulum itu sendiri dan e2aluasi kuirkulum.

    Pemilihan suatu model pengembangan kuirkulum bukan saja didasarkan pada

    asas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang

    optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan sistem

    pengelolaan pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan mana yang

    digunakan.

    B. Saran

    akalah mengenai engenal Pengembangan odel Kurikulum Saylor

    diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam proses pengajaran

    maupun dalam proses pembelajaran. Dan dapat menjadi gambaran tentang

    penyusunan kurikulum dalam lingkungan pembelajaran dan bisa dilakukan dalam

    proses pembelajaran di dalam kelas.

  • 7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)

    10/10

    *A+#A -/-KA

    Fli2a, Peter