model saylor, alexander, dan lewis (fix)
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)
1/10
Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan sekolah sering disebut pendidikan
formal, sebab sudah memiliki rancangan pendidikan berupa kurikulum tertulis
(writen curriculum) yang tersusun secara sistematis, jelas, dan rinci. Dalam
pelaksanaannya, dilakukan pengawasan dan penilaian untuk mengetahui tingkat
pencapaian kurikulum tersebut.
Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis
dan menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki
kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan,
bahkan kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari
pendidikan itu sendiri. Sangat sulit dibayangkan bagaimana bentuk pelaksanaan
suatu pendidikan di suatu lembaga pendidikan yang tidak memiliki kurikulum.
A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum (curriculum, pada awalnya digunakan dalam dunia olah
raga, berasal dari kata Curir (pelari dan !urere (tempat berpacu. Pada saat itu
kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai
dari start sampai finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Kemudianpengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata
pelajaran (subject matter)yang harus ditempuholeh seorang siswa dari awal sampai akhir
program untuk memperoleh ijazah. Dengan demikian implikasinya adalah bahwa
setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan
menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan. Keberhasilan
siswa ditentukan oleh seberapa jauh mata pelajaran tersebut dikuasainya dan
biasanya disimbolkan dengan skor yang diperoleh setelah mengikuti suatu tes atau
ujian.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian kurikulum berkembang dan
tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran (a set of subject saja melainkan
meliputi semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan
mempengaruhi perkembangan pribadinya. "eberapa ahli berikut ini
mengemukakannya secara jelas.
1. #omine ($%&'. engatakan bahwa kurikulum tidak terbatas pada kegiatan atau aktivitas
-
7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)
2/10
dalam ruangan kelas saja, melainkan mencakup juga kegiatan di luar kelas. Curriculum is
interpreted to mean all of the organized courses, activities, and experiences
which pupil have under the direction of the school, whether in the classroom or
not.
). *arold ". +lberty ($%& memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang
diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah (all of the activities thal are
provided for the students by the school).Kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di
dalam kelas saja, tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
siswa di luar kelas.
. Saylor, +le/ander, dan 0ewis ($%1' menganggap kurikulum sebagai segala
upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan
kelas, di halaman sekolah, maupun di luar sekolah (The curriculum is the sum total of
schoolss efforts to influence learning, whether in the classroom, on the playground, or out of
school).
B. Pemilihan Model
0iteratur pendidikan baru-baru ini membahas pemodelan yang bentuknya
digunakan sebagai petunjuk dalam bertindak dan dapat ditemukan hampir di setiap
akti2itas. Setiap pekerjaan memiliki model instruksi administrasi, e2aluasi, super2ise
dan lainnya. elalui obser2asi, kita dapat menemukan salah satu model
pembelajaran yang bertentangan dengan perkembangan model kurikulum.
Dahulu kata-kata model sering disalah gunakan akibat dari penggunaan
bahasa inggris yang disebut sebagai scenario. Ketikascenarioberubah maka menjadi
suatu rencana atau serangkaian peristiwa sedangkan model merupakan sesuatu hal
yang dapat atau tidak perlu direncanakan. *al itu dapat dijadikan sebagai sebuah
solusi untuk memecahkan masalah.
"eberapa fakultas menggunakan pemodelan selama setahun, mereka
merencanakan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan membuat prosedur
yang mereka sendiri tidak menganggap itu adalah sebuah model pembelajaran.
-
7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)
3/10
1. Keberagaman model
"eberapa model ditemukan dalam literature, ada yang sederhana dan ada yang
sangat kompleks. Dengan memberikan yang spesifik (seperti administrasi, instruksi,
super2isi atau perkembangan kurikulum, model itu bisa berbeda tetapi memiliki
tujuan yang sama. Kesamaan lebih banyak daripada perbedaan.
Pelaksana yang menggunakan model, mereka memiliki tanggung jawab yang
berat pada pemilihan model dalam bidang tertentu yang berasal dari literature
(sumber bacaan yang sering membingungkan. 3ika pelaksana tidak teratur dalam
menggunakan model yang mereka temukan, mereka bisa merancang modelnya
sendiri.
"ab ini akan mengenalkan empat model pengembangan kurikulum, salah satunya
yaitu rancangan penulis. Dengan meneliti model perkembangan kurikulum, kita
dapat menganalisa tahap pengorganisasian susunan mengenai proses yang penting.
aksud pengenalan empat model adalah memperkenalkan kepada pembaca
beberapa pemikiran yang telah terjadi dan sedang terjadi. 4iga model pilihan yang
disusun oleh orang ternama di bidang kurikulum5 *ilda 4aba, 3.6alen Saylor,7illiam . +le/ander, dan +rthur 3. 0ewis. 4iga model (Saylor, +le/ander, dan
0ewis 8 4yler dan penulis adalah model deduktif. Di lain pihak model 4aba adalah
induktif.
+da ' odel Pengembangan kurikulum yang dibahas pada bab ini
diantaranya adalah milik penulis. 9ang menurut penulis dengan menggunakan model
dalam akti2itas pengembangan kurikulum dapat menghasilkan produkti2ias dan
efisiensi yang besar.
Dengan memeriksa model-model pengembangan kurikulum kita bisa
menganalisa fase-fase yang oleh para pencetus pengembangan kurikulum dianggap
penting dalam prosesnya, tujuan dari disajikannya empat model adalah untuk
memperkenalkan pembaca dengan beberapa pemikiran yang telah hilang atau masih
berlangsung di lapangan. 4iga model kurikulum yang disajikan berasal dari orang
yang tekenal pada bidang kurikulum diantaranya 5 *ilda 4aba, 3. 6alen Saylor,
7illian . +le/ander dan +rthur 3.0ewis dan #alph 7. 4yler. odel penulis
-
7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)
4/10
sendiri adalah sebagai bentuk usaha penulis dalam menyatukan komponen-
komponen esensial pada proses pengembangan kurikulum.
4iga model diantaranya (Saylor, +le/ander dan 0ewis8 4yler:s8 dan penulis
menggunakan pendekatan deduktif, yang diproses dari hal-hal yang bersifat umum
menuju hal yang lebih spesifik, dipihak lain model 4aba bersifat induktif, yang
diawali dengan hal yang bersifat aktual menuju hal yang besifat umum.
2. Model Pendekatan Pengembangan Kurikulum
a. 0inear
menyarankan urutan tertentu atau urutan perkembangan melalui berbagai
tahapan-tahapan.
b. ;on 0inear
Pendekatan Ini mengijinkan perencana untuk masuk pada berbagai titik model,
melewati komponen-komponen tertentu, membalik urutan dan bekerja dengan
dua atau lebih komponen secara bersamaan.
Keempat model yang dibahas pada bab ini bersifat Prescriptive atau
menentukan, yang menyarankan hal-hal yang seharusnya dikerjakan. (dan apa yang
telah dilakukan oleh kebanyakan pengembang kurikulum. Sedangkan deskriptifmodel memilik pendekatan yang berbeda. odel Deskriptif oleh Decker < 7alker
biasa disebut dengan pendekatan ;aturalistik yang terdiri dari elemen utama 5
$. Platform
enurut Decker berarti keyakinan atau prinsip-prinsip yang menuntun
pengembangan kurikulum.
). Deliberation (usyawarah.
. Design (*asli dari permusyawarahan.
C. Model Pengembangan Kurikulum (Model Saylor, Alexander, dan Lei!"
Pengembangan Kurikulum yang terlihat disini adalah sebagai sebuah proses
dalam membuat suatu keputusan yang terprogram dan juga untuk mere2isi hasil dari
keputusan berdasarkan e2aluasi yang terus menerus dan berkelanjutan.
Sebuah model dapat membuat kerangka dalam menyusun proses. 4aba 5 =
3ika seseorang memahami Pengembangan Kurikulum sebagai tugas yang
-
7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)
5/10
membutuhkan pemikiran yang tertib, seseorang perlu meneliti dua hal yakni pada
bagaimana keputusan itu dibuat dan dengan cara bagaimana itu dibuat untuk
memastikan ada pertimbangan-pertimbangan yang rele2an yang dibawa dalam
menghasilkan keputusan ini.>
Saylor, +le/ander, dan lewis menggambarkan proses perencanaan kurikulum
dalam model yang ditunjukkan pada gambar &-$. ?ntuk memahami model ini
pertama-tama kita harus menganalisis konsep mereka @kurikulum@ dan @rencana
kurikulum@. Sebelumnya dalam teks ini +nda menemui definisi mereka tentang
kurikulum5 @rencana untuk menyediakan perangkat kesempatan belajar bagi orang-
orang berpendidikan@. ;amun, rencana kurikulum tidak harus dipahami sebagai
sebuah dokumen tunggal melainkan sebagai @rencana yang lebih kecil untuk bagian-
bagian tertentu dari kurikulum@.
#u$uan dan Sa!aran
Peran%angan
Kurikulum
Keputusan untukdesain (s yang
dibuat oleh
kelompok
perencanaan
kurikulum yang
bertanggung jawab
pada pusat
pendidikan tertentu.
endahulukan
keputusan yang
berdasarkan dari
lembaga-lembaga
politik dan sosial
yang dapat
membatasi desain
akhir .
&m'lementa!i
Kurikulum
('etun$uk"
Keputusan untuk
petunjuk yang dibuatmelalui tanggung
jawab guru. #encanakurikulum melibatkan
cara alternatif dengansaran untuk sumber,
media, danorganisasi. aka
akan memacukemudahan dan
kebebasan lebihuntuk guru dan siswa
)alua!i
Kurikulum
Keputusan untukprosedur e2alusi
dalam menentukan
perkembangan
peserta didik yang
dibuat melalui
tanggung jawab
guru. Keputusan
untuk prosedur
e2aluasi dalam
menge2aluasi
rencana kurikulum
yang dibuat melalui
tanggung jawab
kelompok
perencana. Data
e2aluasi menjadi
dasar untuk
membuat keputusan
perencanaan yang
lebih jauh.
-
7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)
6/10
Gambar 5!. "onsep proses perencanaan #uri#ulum oleh
$a%lor, &lexander, dan 'ewis.
4ujuan, sasaran, dan domain. odel ini menunjukkan bahwa perencanakurikulum dimulai dengan menentukan tujuan utama pendidikan dan tujuan khusus
mereka yang ingin dicapai. Saylor, +le/ander, dan lewis mengklasifikasikan
perangkat tujuan luas menjadi empat domain di mana pengalaman belajar ada
didalamnya5 pengembangan pribadi, kompetensi sosial, keterampilan belajar, dan
spesialisasi. Setelah tujuan, sasaran, dan domain telah dibentuk, para perencana
pindah ke proses merancang kurikulum. Para penyusun kurikulum memutuskan
kesempatan belajar yang sesuai untuk setiap domain, bagaimana dan kapan peluang
ini akan ditetapkan. Sebagai contoh, akankah kurikulum dirancang sepanjang garis
disiplin akademis, menurut susunan lembaga sosial, atau dalam hubungannya
dengan kebutuhan dan ketertarikan siswaA
Cara 'embela$aran.Setelah desain telah dibuat dan mungkin ada lebih dari
satu, semua guru dipengaruhi oleh bagian tertentu dari rencana kurikulum yang harus
membuat rencana pembelajaran. ereka memilih metode melalui mana kurikulum
yang berhubungan dengan peserta didik. 4itik utama pada model ini akan
membantu untuk memperkenalkan istilah =tujuan instruksional>. 6uru kemudian
akan menentukan tujuan instruksional sebelum memilih strategi atau mode
presentasi.
)alua!i.+khirnya, perencana kurikulum dan guru terlibat dalam e2aluasi.
eraka harus memilih dari berbagai teknik e2aluasi. Saylor, +le/ander, dan lewis
mengusulkan desain yang dibolehkan ($ e2aluasi program pendidikan total sekolah,
termasuk tujuan, subtujuan, dan sasaran8 efekti2itas instruksi5 dan pencapaian peserta
didik dalam segmen tertentu dari program , serta () e2aluasi dari e2aluasi programitu sendiri. Proses e2aluasi memungkinkan perencana kurikulum untuk menentukan
apakah atau tidak tujuan sekolah dan tujuan instruksi telah terpenuhi.
Saylor, +le/ander, dan lewis menambahkan model mereka pada proses
perencanaan kurikulum dengan menggandengkan model yang menggambarkan
unsur-unsur dari sistem kurikulum, proses mendefinisikan tujuan dan sasaran dari
lembaga pendidikan, dan e2aluasi kurikulum. Perencana kurikulum mungkin
-
7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)
7/10
menemukan beberapa perpaduan model dari proses perencanaan kurikulum dengan
model pendamping diinginkannya.
*. +ung!i Model Pengembangan Kurikulum Saylor
B. Kelebihan dan Kekurangan Model Pengembangan Kurikulum Saylor
$. "elebihan
a. "uri#ulum dapat diguna#an sebagai rencana #egiatan pembelajaran
ni sebagai satu rencana yang dikembangkan untuk mendukung proses
mengajarCbelajar didalam arahan dan bimbingan sekolah, akademi atau
un2ersitas dan para anggotanya stafnya.
b. Kurikulum dapat digunakan untuk mempengaruhi proses belajar
Proses belajar disini baik yang berlangsung di kelas, di halaman maupun
yang ada di luar sekolah, seperti di lingkungan masyarakat.
c. Kurikulum dapat digunakan sebagai tujuan hasil pembelajaran
enempatkan kekuatan-kekuatan fundamental yang peka sekali, karena
hasil yang diinginkan tidak hanya sangat mempengaruhi bentukkurikulum, tetapi memberikan arah dan fokus untuk seluruh program
pendidikan.
d. "uri#ulum dapat diguna#an sebagai hasil belajar
Semua rencana hasil belajar (learning outcomes yang merupakan
tanggung jawab sekolah adalah kurikulum, maka belajar yang diharapkan
dapat tercapai. emandang kurikulum sebagai rekontruksi pengetahuan
dan pengalaman, yang secara sistematis dikembangkan dengan bantuan
sekolah atau (uni2ersitas, agar memungkinkan siswa menambah
penguasaan pengetahuan dan pengalamannya.
e. "uri#ulum dapat diguna#an sebagai evaluasi pembelajarn
Ini ditujukan untuk melakukan e2aluasi terhadap belajar siswa (hasil dan
proses maupun keefektifan kurikulum dan pembelajaran.
f. Kurikulum merupakan pengalaman belajar
-
7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)
8/10
Pengalaman belajar bagi siswa dan pedoman penyelenggaraan Kegiatan
"elajar engajar bagi semua pihak di sekolah, sehingga siswa dapat
berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan.
). Kekurangan
a. Ketidak rele2ansinya pendidikan dengan kurikulum yang berkaitan
dengan tujuan tuntutan di era modern.
b. +danya masalah mutu pendidikan yang berkaitan dengan peningkatan
aspek pendidikan demi menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai
dengan kurikulum yang diajarkan.
c. 4erdapat kesenjangan efisiensi antara terselenggaranya pembelajaran
dengan menggunakan kurikulum tersebut yang berkaitan dengan usaha
memanfaatkan kesempatan dalam proses pendidikan.
-
7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)
9/10
BAB &&&
P-#-P
A. Ke!im'ulan
Keberadaan model-model pengembangan kurikulum memegang peranan
penting dan sangat penting untuk dipahami oleh barbagai pihak yang terlibat dalam
kegiatan pengembangan kurikulum. (Saylor dan +le/ander dalam ;asution, )E5'
mengemukakan bahwa)*he Curriculum is the sum total of school+s effort to
influence learning, whether in classroom, on the pla%ground or out of school. 3adi
segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas,
di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk kurikulum>.
"anyak para ahli yang mengemukakan tentang model-model pengembangan
kurikulum, namun dari berbagai model tersebut mempunyai kelebihan dan
kelemahan masing-masing, dan masing-masing model arah titik berat
pengembangannya sangat berbeda, ada yang menitikberatkan pada pengambil
kebijaksanaan, pada perumusan tujuan, perumusan isi pelajaran, pelaksanaankurikulum itu sendiri dan e2aluasi kuirkulum.
Pemilihan suatu model pengembangan kuirkulum bukan saja didasarkan pada
asas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang
optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan sistem
pengelolaan pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan mana yang
digunakan.
B. Saran
akalah mengenai engenal Pengembangan odel Kurikulum Saylor
diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam proses pengajaran
maupun dalam proses pembelajaran. Dan dapat menjadi gambaran tentang
penyusunan kurikulum dalam lingkungan pembelajaran dan bisa dilakukan dalam
proses pembelajaran di dalam kelas.
-
7/22/2019 Model Saylor, Alexander, Dan Lewis (FIX)
10/10
*A+#A -/-KA
Fli2a, Peter