model latihan inkuiri
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan satu langkah
yang sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini. Memasuki era
industrialisasi dan globalisasi banyak terjadi perubahan dalam kehidupan,
sehingga manusia ditantang untuk lebih memiliki kemampuan guna
menghadapi perubahan tesebut. Salah satu cara untuk meningkatkan
sumberdaya manusia tersebut adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan
terutama pendidikan sains, karena disadari bahwa perkembangan teknologi
berawal dari perkembangan sains.
Agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai, maka dalam proses
pembelajarannya menuntut agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran
terutama melalui kegiatan penemuan, sedangkan guru yang semula bertindak
sebagai sumber belajar beralih fungsi menjadi seorang fasilitator kegiatan
pembelajaran yang berperan mengarahkan (membimbing) siswa untuk
memecahkan masalah- masalah yang dihadapi dalam belajar atau menemukan
sendiri konsep-konsep yang sedang dipelajari.
Melalui model latihan inkuiri, siswa akan diperkenalkan dan dilatih
dengan seperangkat prosedur yang biasa dilakukan oleh para ahli dalam
mengorganisasikan pengetahuan sampai menghasilkan prinsip yang
menjelaskan sebab akibat. Prosedur yang dimaksud antaralain mengidentifikasi
variabel yang ada pada suatu gejala/objek, menggali informasi yang ada pada
suatu objek sebanyak-banyaknya melalui pengajuan pertanyaan, membuat
hipotesis dan menguji hipotesis dengan cara mengumpulkan data, kemudian
menganalisisnya melalui kegiatan praktikum, menarik kesimpulan dengan
menganalisis data dari informasi yang diperoleh selama melakukan praktikum,
dan tahap terakhir yaitu menganalisis proses inkuiri. Melalui serangkaian
1
kegiatan tersebut, sangat dimungkinkan keterampilan proses ilmiah siswa akan
meningkat.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk memahami konsep
dasar inkuiri dan metode latihan inkiri dalam penerapannya dalam proses
belajar dan pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Pembelajaran Inkuiri
A. Pengertian Inkuiri
Metode inkuiri adalah suatu cara yang digunakan dalam proses
pembelajaran sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk bertanya,
memeriksa, atau menyelidiki sesuatu yang melibatkan seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri. Dengan kata lain, inkuiri adalah
suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan
masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis dan logis.
Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa
dalam pembekajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi
pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa
untuk belajar.
Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi-kondisi umum yang
merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa, yaitu : (1) aspek
sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang
mengundang siswa berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis yang perlu diuji
kebenarannya; dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses
pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana
lazimnya dalam pengujian hipotesis.
B. Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri, di antaranya:
3
Pertama, pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya, pada pembelajaran inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa
tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran melalui penjelasan
guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari
materi pelajaran itu sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan
demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai satu-
satunya sumber belajar, tetapi lebih diposisikan sebagai konselor, konsultan,
teman yang kritis dan fasilitator serta motivator belajar siswa
Ketiga, tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam
pembelajaran pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai
materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi
yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan
dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai
materi pelajaran.
C. Tujuan Pembelajaran Inkuiri
Metode pembelajaran inkuiri memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Memperoleh keterampilan untuk memproses secara Ilmiah ( mengamati,
mengumpulkan dan mengorganisasikan data, mengidentifikasikan variabel,
merumuskan, danmenguji hipotesis, serta mengambil kesimpulan ).
2) Lebih berkembangnya daya kreativitas anak.
4
3) Belajar secara mandiri.
4) Lebih memahami hal-hal yang mendua.
5) Perolehan sikap ilmiah terhadap ilmu pengetahuan yang menerimanya
secara tentatif (Gulo, 2002:101)
2.2 Model Latihan Inkuiri (Inquiry Training Model )
Model latihan inkuiri merupakan model pembelajaran yang melatih
siswa untuk belajar berangkat dari fakta menuju teori (Handayanto, 2003:72).
Artinya siswa dituntut untuk dapat menyusun fakta, membentuk konsep, dan
kemudian menghasilkan penjelasan atau teori yang menerangkan fenomena
yang sedang diselidiki.
Berdasarkan model latihan inkuiri para siswa akan dilatih untuk
menjadi ilmuan, karena dalam proses pembelajarannya siswa diperkenalkan
dengan seperangkat prosedur yang biasa dilakukan oleh para ahli dalam
mengorganisasikan pengetahuan sampai menghasilkan prinsip yang
menjelaskan sebab akibat (Tobing, 1981:1).
Menurut Joyce et al (dalam Laksmi:2007) Model latihan inkuiri
dirancang untuk melatih siswa dalam suatu penelitian ilmiah sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa ingin tahu dalam
diri siswa, menumbuh kembangkan kemampuan intelektual dalam berfikir
induktif, kemampuan meneliti, kemampuan berargumentasi dan kemampuan
mengembangkan teori. Selain itu, model latihan inkuiri juga dirancang agar
siswa dapat langsung mengontrol sendiri pembelajarannya (Suchman dalam
Laksmi:2007).
Jadi, penerapan model latihan inkuiri dalam proses pembelajaran
benar-benar melibatkan siswa untuk aktif berfikir dan menemukan pengertian
yang ingin diketahuinya, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator
5
yang bertugas menyediakan kondisi belajar, mengatur proses belajar, mengatur
kegiatan belajar mengajar dan membantu dalam mengevaluasi kemajuan siswa.
Langkah- langkah (sintaks) model pembelajaran latihan inkuiri sebagai
berikut.
1. Menghadapkan pada masalah.
Guru memulai proses pembelajaran dengan menjelaskan prosedur-prosedur
inkuiri kemudian menyajikan kejadian ganjil.
2. Tahap pengumpulan data-verifikasi.
Menguji keadaan dan kondisi dari objek, menguji bagaimana terjadinya
kejadian dari situasi masalah.
3. Pengumpulan data-eksperimentasi.
Memisahkan variabel-variabel yang relevan, berhipotesis ( menguji
hubungan kausalitas).
4. Mengorganisasi, merumuskan penjelasan.
Merumuskan hukum-hukum atau penejelasan-penjelasan.
5. Menganalasis proses inkuiri.
Setelah keempat tahap latihan inkuiri telah dilaksanakan, guru dan siswa
bersama-sama merefleksi/menganalisis strategi inkuiri yang telah dilakukan
dan mengembangkannya menjadi lebih efektif. (Tobing, 1981:4)
2.3 Sintak Model Latihan Inkuiri
Secara umum, langkah-langkah atau sintak dari model pembelajaran
Latihan Inkuiri adalah sebagai berikut:
6
1) Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana
pembelajaran yang responsif. Gambaran suasana ini adalah peserta didik
memiliki motivasi untuk belajar karena mereka memperoleh masalah untuk
dipecahkan. Situasi di mana peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
lalu termotivasi untuk memenuhi rasa ingin tahu itu dengan cara melakukan
kegiatan dan berfikir. Dan situasi seperti menjadi penentu keberhasilan
penggunaan model pembelajaran Latihan Inkuiri ini. Beberapa hal yang dapat
dilakukan guru untuk menciptakan situasi tersebut antara lain:
Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai
oleh peserta didik.
Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah
inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan
masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hubungkan topik ini
dalam kehidupannya dan apa manfaat belajar dari topik ini.
2) Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa peserta didik
pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan
adalah persoalan yang menantang peserta didik untuk berpikir memecahkan
teka-teki tersebut. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin
dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya. Proses mencari jawaban
masalah tersebut itulah yang penting dalam penerapan model pembelajaran
Latihan Inkuiri. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan
masalah, antara lain:
7
Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh peserta didik. Hal ini akan
memotivasi peserta didik untuk mencari jawabannya, sebab dia merasa
terlibat di dalamnya.
Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar peserta didik dapat
merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada,
tinggal peserta didik mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.
Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui
terlebih dahulu oleh peserta didik. Maka guru seharusnya yakin terlebih
dahulu bahwa peserta didik benar-benar telah mengetahui konsep-konsep
tersebut.
3) Mengajukan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Hipotesis tersebut harus didasarkan pada kerangka berpikir yang kokoh.
4) Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam model Latihan
Inkuiri ini, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting
dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data disamping
membutuhkan motivasi berpikir, juga ketekunan, ketelitian.
5) Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Kegiatan ini melatih peserta didik untuk memberikan
jawaban dengan menggunakan cara berpikir logis argumentatif yang disertai
dengan bukti-bukti atau data-data yang telah diperoleh.
8
6) Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan
merupakan tahap akhir dari sebuah pembelajaran dengan menggunakan model
Latihan Inkuiri ini.
2.4 Contoh Penerapan Model Latihan Inkuiri
Berdasarkan pembahasan di atas, model pembelajaran Latihan Inkuiri
dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa, terutama pada mata pelajaran IPA. Berikut ini akan diberikan contoh
implementasi model Latihan Inkuiri dalam pembelajaran IPA.
Fase / Tahap Kegiatan
Orientasi Memicu rasa ingin tahu peserta didik dengan
pertanyaan yang membutuhkan jawaban: Air dan
Larutan gula (air+gula) kalau dididihkan mana yang
lebih tinggi titik didihnya?
Minta peserta didik untuk menebak jawabannya
berdasarkan pikirannya.
Ajukan pertanyaan, apakah peserta ingin
jawabannya? Kalau ingin jawabannya, minta peserta
didik untuk membuktikan sendiri melalui sebuah
percobaan.
Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang
diharapkan
Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model Latihan Inkuiri.
Bentuk kelompok untuk melakukan eksperimen
9
Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan (di
Laboratorium Kimia)
Merumuskan
Masalah
Menjelaskan bagaimana cara merumuskan masalah
Setiap kelompok merumuskan masalah, misalnya:
(1) Apakah penambahan zat terlarut dalam air akan
merubah titik didih larutan? (2) Berapakah
perubahan titik didih air sebelum ditambah zat
terlarut dengan air yang sudah ditambah zat terlarut?
Minta setiap kelompok mencari informasi tentang
sifat koligatif larutan dari referensi yang ada
Merumuskan
Hipotesis
Berdasarkan pada kajian referensi yang dilakukan
setiap kelompok, minta setiap kelompok
merumuskan hipotesisnya
Mengumpulan Data
Setiap kelompok melakukan eksperimen
(percobaan)
Membimbing setiap kelompok untuk melakukan
kegiatan eksperimen
Membimbing setiap kelompok untuk melakukan
pengamatan untuk memperoleh data yang
mendukung
Menguji Hipotesis
Berdasarkan data yang telah diperoleh, setiap
kelompok melakukan analisis data untuk menguji
hipotesis yang telah dirumuskan
Membimbing menganalisis data
Merumuskan
Kesimpulan
Membimbing setiap kelompok untuk merumuskan
kesimpulan
Meminta setiap kelompok untuk menulis laporan
10
hasil eksperimen
Mepresentasikan laporan
2.5 Tingkatan Pembelajaran Inkuiri
Ada tiga tingkatan inkuiri berdasarkan variasi bentuk keterlibatannya
dan intensistas keterlibatan siswa, yaitu:
1) Inkuiri tingkat pertama
Inkuiri tingkat pertama atau inkuiri terbimbing merupakan kegiatan
inkuiri dengan masalah dikemukakan oleh guru atau bersumber dari buku teks
kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut
di bawah bimbingan yang intensif dari guru.
Inkuiri jenis ini cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran mengenai
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasar dalam bidang ilmu tertentu.
Orlich, etal (1998) menyatakan ada beberapa karakteristik dari inkuiri
terbimbing yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Siswa mengembangkan kemampuan berpikir melalui observasi spesifik
hingga membuat inferensi atau generalisasi.
b) Sasarannya adalah mempelajari proses mengamati kejadian atau obyek
kemudian menyusun generalisasi yang sesuai.
c) Guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran misalnya kejadian, data,
materi dan berperan sebagai pemimpin kelas.
d) Tiap-tiap siswa berusaha untuk membangun pola yang bermakna
berdasarkan hasil observasi di dalam kelas.
f ) Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran.
g). Biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan diperoleh dari siswa.
11
h).Guru memotivasi semua siswa untuk mengkomunikasikan hasil
generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa dalam
kelas.
2) Inkuiri Bebas
Inkuiri bebas merupkan kegiatan siswa yang difasilitasi untuk dapat
mengidentifikasi masalah dan merancang proses penyelidikan. Siswa
dimotivasi untuk mengemukakan gagasannya dan merancang cara untuk
menguji gagasan tersebut. Siswa diberi motivasi untuk melatih keterampilan
berpikir kritis seperti mencari informasi, menganalisis argumen dan data,
membangun dan mensintesis ide-ide baru, memanfaatkan ide-ide awalnya
untuk memecahkan masalah serta menggeneralisasikan data. Guru berperan
dalam mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan tentatif yang
menjadikan kegiatan belajar lebih menyerupai kegiatan penelitian seperti yang
biasa dilakukan oleh para ahli.
Beberapa karakteristik yang menandai kegiatan inkuiri bebas ialah:
a) Siswa mengembangkan kemampuannya dalam melakukan observasi khusus
untuk membuat inferensi.
b) Sasaran belajar adalah proses pengamatan kejadian, obyek dan data yang
kemudian mengarahkan pada perangkat generalisasi yang sesuai
c) Guru hanya mengontrol ketersediaan materi dan menyarankan materi
inisiasi.
d) Dari materi yang tersedia siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan tanpa
bimbingan guru
e) Ketersediaan materi di dalam kelas menjadi penting agar kelas dapat
berfungsi sebagai laboratorium
f) Kebermaknaan didapatkan oleh siswa melalui observasi dan inferensi serta
melalui interaksi dengan siswa lain
12
g) Guru tidak membatasi generalisasi yang dibuat oleh siswa.
h) Guru mendorong siswa untuk mengkomunikasikan generalisasi yang dibuat
sehingga dapat bermanfaat bagi semua siswa dalam kelas.
3). Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan ( modified free inquiry approach)
Pendekatan ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua
pendekatan inkuiri sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri terbimbing dan
pendekatan inkuiri bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan
topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum
yang telah ada. Artinya, dalam pendekatan ini siswa tidak dapat memilih atau
menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa yang belajar
dengan pendekatan ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan
tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit
dari Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.
Dalam pendekatan inkuiri jenis ini guru membatasi memberi
bimbingan, agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan
harapan agar siswa dapat menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila
ada siswa yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan
dapat diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-contoh yang
relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa
dalam kelompok lain.
2.6 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
A. Keunggulan Model Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak
dianjurkan, karena memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
1. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,
13
sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih
bermakna.
2. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar
sesuai dengan gaya belajar mereka.
3. Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah
proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4. Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan
belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
B. Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri ini juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu
yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu
yang telah ditentukan.
4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka strategi ini tampaknya akan sulit
diimplementasikan.
BAB III
14
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan
beberapa hal berikut:
1. Model inkuiri dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang terpusat
pada siswa, dimana siswadidorong untuk terlibat langsung dalam
melakukan inkuiri yaitu bertanya, merumuskan masalah, melakukan
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan,
berdiskusi dan berkomunikasi
2. Metode pembelajaran inkuiri memungkinkan para peserta didik
menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai
tujuan belajarnya, karena Metode Inkuiri melibatkan peserta didik dalam
proses-proses mental untuk penemuan suatu konsep berdasarkan
informasi-informasi yang diberikan guru.
3. Model latihan inkuiri adlah pola belajar mengajar yang dirancang untuk
melatih siswa melakukan proses meneliti. Peneliatian ini dapat terjjadi bila
siswa dihadapkan pada masalah yang mmengandung tantangan
inntelektual secara bebas, terarah ke dalam kegiatan meneliti untuk
memperoleh pengetahuan.
4. Model pembelajaran Latihan Inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankann pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan.
5. Model pembelajaran Latihan Inkuiri ini didasarkan pada aliran belajar
kognitif. Aliran ini menyatakan bahwa belajar adalah proses mental dan
proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap
individu secara optimal
3.2 Saran
15
Tujuan dari metode pembelajaran inkuiri adalah memperbaiki
pendidikan pengajar dan untuk peningkatan peristiwa kegiatan belajar
mengajar. Seorang pengajar hendaknya dapat mengembangkan proses inkuiri
dengan memusatkan pada masalah-masalah yang perlu dipecahkan oleh peserta
didik. Hendaknya guru lebih berorientasi pada proses dari pada hasil dalam
pembelajaran. Hendaknya guru lebih termotivasi lagi untuk mempelajari
berbagai model pembelajaran kreatif, efektif, interaktif agar proses
pembelajaran di kelas mampu mengubah cara pandang siswa terhadap proses
belajar. Hendaknya lembaga-lembaga diklat guru mengembangkan kurikulum
yang bermuatan materi-materi model pembelajaran kreatif dan
mendiklatkannya kepada guru-guru.
DAFTAR PUSTAKA
16
Anonim.2011.Model Latihan Inkuiri (http://htmlimg1.scribdassets.com/gg5j771q818d4lb/model -latihan- inkuiri/). Diakses 27 September 2012.
Anonim.2011. Pembelajaran Inkuiri (http://skripsi-tesis-karyailmiah.blogspot.com/2011/05/pembelajaran-inkuiri-inquiry-teaching.html) Diakses 27 September 2012.
Sudrajat,Akhmad.2011.Pembelajaran Inkuiri(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/). Diakses 27 September 2012.
Mahmuddin.2009.Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran(http://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/10/pendekatan-inkuiri-dalam-pembelajaran/). Diakses 27 September 2012.
17