model analisis dan perubahan perilaku manusia
TRANSCRIPT
MODEL ANALISIS DAN PERUBAHAN
PERILAKU MANUSIA
Aplikasi Praktis Teori Interaksionisme Simbolik dalam Praktik Pekerjaan Sosial
BUDHI WIBHAWA
Kondisi
Pribadi
Kondisi
Khusus
Kondisi
Umum
Pribadi
Posisi
Peranan
ANALISIS
Perilaku
Manusia
Pendekatan
Pengembangan
Fenomenologis
Humanistik
Strategi
Penyuluhan Sosial
Bimbingan Sosial
Bantuan Sosial
Sasaran
Kesempatan/
Sumber-sumber
Kemampuan
Motivasi
TREATMENT
MODEL ANALISIS DAN
PERUBAHAN PERILAKU MANUSIA
Aplikasi Praktis Teori Interaksionisme Simbolik
dalam Praktik Pekerjaan Sosial
BUDHI WIBHAWA
2016
ii
ISBN: 978-602-6242-03-7
Judul Buku:
MODEL ANALISIS DAN PERUBAHAN PERILAKU
MANUSIA: Aplikasi Praktis Teori Interaksionisme Simbolik
dalam Praktik Pekerjaan Sosial
Penulis: BUDHI WIBHAWA
Jl. Raya Bandung – Sumedang km 21 Sumedang Tlp. (022) 843 88812 Website: lppm.unpad.ac.id Email: [email protected] Bandung 45363 1Jil, 71 hlm, 21 X 14,8 cm Cetakan Pertama ISBN: 978-602-6242-03-7
Setting & Layout: Santoso Tri Raharjo Pengetikan Ulang: Dyana C. jatnika @ hak cipta ada pada penulis
9 7 8 - 6 0 2 - 6 2 4 2
ISBN: 978-602-6242-03-7
2016
iii
PRAKATA
Karena kesamaan sudut pandang tentang manusia, namun
berbeda dalam sifat kajiannya, sering dikatakan bahwa
Pekerjaan Sosial adalah Sosiologi Terapan. Sosiologi
menyelidiki, menelaah, dan menarik kesimpulan-kesimpulan
tentang perilaku sosial manusia dengan segala perangkatnya;
sementara Pekerjaan Sosial menekankan kepada tindakan
untuk memanipulasikan perilaku sosial tersebut untuk
membantu orang agar memiliki kapasitas untuk menolong diri
mereka sendiri. Dengan demikian hasil kajian sosiologis
menjadi salah satu landasan keilmuan bagi praktik Pekerjaan
Sosial; artinya penekanan kajian Pekerjaan Sosial adalah pada
strategi, metode, teknik, serta model praktik, yang didasarkan
terutama pada konsep-konsep teoritik sosiologis tentang
perilaku manusia.
Buku kecil ini yang diberi judul ‘Model Analisis dan
Perubahan Perilaku Manusia’, diharapkan menjadi sebuah
contoh tentang bagaiman perspektif teoritik Sosiologi
kemudian diturunkan ke dalam sebuah model pemikiran
iv
tentang ‘treatment’ pekerjaan sosial terhadap manusia. Dengan
tulisan ini saya bermaksud menyampaikan pesan kepada para
pembaca –yang khususnya saya bayangkan mahasiswa- untuk
membiasakan diri berfikir dengan berlandaskan asumsi-asumsi
konseptual untuk selanjutnya secara kreatif menghasilkan
aspek operasional untuk kepentingan treatment yang
merupakan kekhususan bidang keahlian Pekerjaan Sosial.
Ucapan terimakasih serta penghargaan setinggi-tingginya dan
setulus-tulusnya saya sampaikan kepada guru, ayah, dan
sahabat saya Drs. Soetarso, MSW, atas segala pelajaran yang
beliau berikan kepada saya selama belasan tahun, yang
merupakan salah satu periode terindah dalam hidup saya;
bahkan ide penulisan buku ini juga merupakan hasil diskusi
saya dengan beliau yang kemudian mendorong saya untuk
menuliskannya dalam bentuk buku ini. Terimakasih pula saya
sampaikan kepada kolega-kolega muda saya Dr. Santoso Tri
Raharjo, Dr. Rudi S. Darwis, Dr. Nurliana C. Apsari, yang
selalu siap membantu saya dengan menjadi mitra belajar saya,
serta dengan kecanggihan mereka dalam olah komputer.
Demikian pula, saya sampaikan terimakasih kepada kolega
termuda saya Dyana C. Jatnika, S.Kesos. yang telah
v
mengetikkan ulang naskah ini dengan beberapa perbaikan
teknis.
Akhirnya saya sampaikan buku kecil ini dengan harapan dapat
membantu para pembaca untuk memahami manusia sebagai
mahluk sosial, dan menerapkannya secara kreatif dalam
kehidupan pergaulan dengan sesama manusia; serta mendorong
timbulnya motivasi untuk mengembangkan model-model
treatment bagi pengembangan bangunan ilmu dan praktik
pekerjaan sosial, khususnya di Indonesia.
Bandung, April 2016
Budhi Wibhawa
vi
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
2 SYMBOLIC INTERACTIONISM SEBAGAI SUATU PERSPEKTIF ....... 7
A. Pengertian Perspektif ......................................................... 7
B. Perspektif Interaksionisme Simbolik ................................ 19
3 KONSEP DIRI SOSIAL MENURUT COOLEY DAN MEAD .............. 27
A. Charles Horton Cooley (1864-1929) ................................... 28
B. George Herbert Mead (1863-1931) .................................... 37
C. Perbandingan Pandangan Cooley dan Mead ...................... 46
D. Ulasan Tentang Pandangan Cooley dan Mead ................... 50
4 PENERAPAN PERSPEKTIF INTERAKSIONISME SIMBOLIK DALAM
METODE PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL: Sebuah Model Praktek
Pekerjaan Sosial ....................................................................... 60
5 PENUTUP .................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 90
1
1 PENDAHULUAN
Salah satu mata rantai dalam rangkaian teori yang
membentuk bangunan sosiologi sebagai ilmu yang mandiri
adalah ‘Social Behaviorism’ yang muncul setelah pemikiran
‘Sociological Formalism’, yang secara khas berusaha untuk
menemukan suatu definisi khusus tentang bidang bahasan
sosiologis tanpa pengulangan jalan pada cara-cara formalistik.
‘Social Behaviorism’ dilandasi oleh seperangkat
pemikiran filosofis dari Neo-Idealism, Neo-Hegelianism, dan
Pragmatism. Pandangan Neo-Idealism dipelopori antara lain
oleh Rudolf Hermann Lotze (1817-1881), Gustav Theodor
Fachner (1801-1887), dan Eduard von Hartmann (1842-1906).
Terlepas dari perbedaan-perbedaan detail pandangan mereka,
namun terdapat suatu keselarasan pandangan secara mendasar,
yaitu pendapat tentang adanya dua aspek dalam kehidupan
manusia dan masyarakat, yaitu aspek spiritual yang merupakan
aspek kreatif dan aspek alam (fisik) yang merupakan aspek
mekanis. Secara ringkas, Neo-Idealism menunjukkan adanya
2
upaya untuk memadukan filsafat idealistik dengan keluasan
pengetahuan ilmiah, artinya upaya untuk membangun Neo-
Idealism dengan basis realistik-ilmiah. Selanjutnya, Neo-
Hegelianism sebenarnya merupakan suatu bentuk dari Neo-
Idealism yang terlepas dari kekeliruan pandangan anti-
ilmiahnya, telah memberikan sumbangan gagasan-gagasan
konseptual terhadap ilmu-ilmu sosial. Pandangan Neo-
Hegelianism dipelopori oleh Francis H. Bradley (1846-1924),
yang lebih jauh daripada neo-idealism, menekankan pada
hubungan (relation) sebagai esensi kehidupan; Josial Royce
(1855-1916) yang menekankan pandangannya pada makna/arti
(meaning) yang merupakan kandungan ideal dari pengalaman;
serta Wilheim Wundt (1832-1920) yang mengemukakan titik
pandangan idealistiknya dengan menyatakan adanya perbedaan
di antara kausalitas psikis dan kausalitas fisik, dan ada
paralelisme pada psikis dan fisik.
Sebagai penyumbang bagi tradisi-tradisi idealistik yang
bersumber pada pandangan Hegel, maka pandangan neo-
hegelianisme telah menunjukkan suatu penataan kembali
bentuk-bentuk holistik dari idealism. Ringkasnya, Neo-
Hegelianism cenderung untuk memodifikasi Hegelianism
untuk memberikan dasar bagi pembahasan kepribadian.
9 7 8 - 6 0 2 - 6 2 4 2
ISBN: 978-602-6242-03-7
Karena kesamaan sudut pandang tentang
manusia, namun berbeda dalam sifat
kajiannya, sering dikatakan bahwa Pekerjaan
Sosial adalah Sosiologi Terapan. Sosiologi
menyelidiki, menelaah, dan menarik
kesimpulan-kesimpulan tentang perilaku
sosial manusia dengan segala perangkatnya;
sementara Pekerjaan Sosial menekankan
kepada tindakan untuk memanipulasikan
perilaku sosial tersebut untuk membantu
orang agar memiliki kapasitas untuk
menolong diri mereka sendiri. Dengan
demikian hasil kajian sosiologis menjadi salah
satu landasan keilmuan bagi praktik Pekerjaan
Sosial; artinya penekanan kajian Pekerjaan
Sosial adalah pada strategi, metode, teknik,
serta model praktik, yang didasarkan terutama
pada konsep-konsep teoritik sosiologis
tentang perilaku manusia.
Buku kecil ini yang diberi judul ‘Model
Analisis dan Perubahan Perilaku Manusia’,
diharapkan menjadi sebuah contoh tentang
bagaiman perspektif teoritik Sosiologi
kemudian diturunkan ke dalam sebuah model
pemikiran tentang ‘treatment’ pekerjaan sosial
terhadap manusia. Dengan tulisan ini saya
bermaksud menyampaikan pesan kepada para
pembaca –yang khususnya saya bayangkan
mahasiswa- untuk membiasakan diri berfikir
dengan berlandaskan asumsi-asumsi
konseptual untuk selanjutnya secara kreatif
menghasilkan aspek operasional untuk
kepentingan treatment yang merupakan
kekhususan bidang keahlian Pekerjaan Sosial.