mmp2

20
EFEK SITOTOKSIK, APOPTOSIS DAN ANTIPROLIFERASI EKSTRAK ETANOL BIJI MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl.) PADA SEL KANKER COLON WiDr Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S2 Program Studi Ilmu Kedokteran Dasar & Biomedis Minat Histologi dan Biologi sel Diajukan oleh Yudanti Riastiti 18477/III-2/3301/02 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2005

Upload: roatfatchuri

Post on 28-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mmp2

TRANSCRIPT

Page 1: mmp2

EFEK SITOTOKSIK, APOPTOSIS DAN ANTIPROLIFERASI

EKSTRAK ETANOL BIJI MAHKOTA DEWA (Phaleria

macrocarpa Scheff. Boerl.) PADA SEL KANKER COLON WiDr

Tesis

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana S2

Program Studi Ilmu Kedokteran Dasar & Biomedis

Minat Histologi dan Biologi sel

Diajukan oleh

Yudanti Riastiti

18477/III-2/3301/02

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2005

Page 2: mmp2

iii

Page 3: mmp2

iv

Page 4: mmp2

v

PRAKATA

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat,

hidayah dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “EFEK

SITOTOKSIK, APOPTOSIS DAN ANTIPROLIFERASI EKSTRAK ETANOL BIJI

MAHKOATA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) PADA SEL

KANKER COLON WIDR “. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai

derajat kesarjanan S2 di Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Program

Studi Ilmu Kedokteran Dasar minat Histologi dan Biologi sel.

Selesainya pene litian dan penyusunan naskah ini tidak terlepas dari dukungan

berbagai pihak yang membantu penulis sejak awal sampai selesainya tesis ini.

Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih

yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. dr Marsetyawan HNES, M.Sc. Ph.D., selaku Pengelola Program studi

Ilmu kedokteran Dasar dan Biomedis Pascasarjana Universitas Gadjah Mada

yang telah memberi kesempatan untuk menjalani studi sebagai karyasiswa.

2. dr Rina Susilowati Ph.D., selaku pembimbing utama yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan, saran dan jalan keluar kepada penulis selama

penelitian dan penyusunan naskah ini.

3. Dr Med. Dr Indwiani Astuti, selaku pembimbing pendamping yang dengan

sabar meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan

jalan keluar kepada penulis.

4. Prof. dr. Sofia Mubarika, M. Med.Sc, Ph.D. dan Drs. Muhammad Gufron, MS..

yang telah memberikan ijin penggunakan cell line kanker colon WiDr dan juga

Page 5: mmp2

vi

selaku dewan penguji yang banyak memberikan masukan demi sempurnanya

penulisan tesis ini.

5. Dra. Mae Sri Hartati, MS. Apt. yang telah memberikan ijin penggunakan cell

line kanker colon WiDr

6. dr Sutrisno SpA, selaku ketua Minat Histologi dan Biologi sel yang telah

memberikan kesempatan penulis untuk belajar sebagai karyasiswa.

7. Seluruh staf dan pengajar Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis terutama

Bagian Histologi dan Biologi Sel.

8. Para teknisi Laboratorium Ilmu Hayati yang banyak mendampingi dan

membantu selama penelitian.

9. Rekan-rekan karyasiswa ilmu kedokteran dasar khususnya angkatan 2002 yang

telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis selama kuliah sampai

penyusunan naskah ini.

10. Kedua orang tuaku Bapak/ibu Joebaidi dan mertuaku Bapak/ibu Rudjito yang

senantiasa memberikan bantuan dan doa untuk kebaikan, kebahagiaan dan

keberhasilan penulis.

11. Suamiku tercinta Tri Bakti Mulianto dan putriku tersayang Fida Azmi atas

kesabaran, pengertian, dukungan baik moril maupun materiil serta doanya

selama penulis mengikuti pendidikan

Semoga Allah yang Maha Kuasa melimpahkan rahmat dan berkahnya

bagi kita semua. Dan dengan segala kekurangannya mudah-mudahan tesis ini

bisa bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, Januari 2005

Penulis

Page 6: mmp2

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL …………………………………………………… HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………. PRAKATA ……………………………………………………………… DAFTAR ISI ……………………………………………………………… DAFTAR TABEL ………………………………………………………… DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… DAFTAR SINGKATAN …..………………………………..……………. INTISARI ………………………………………………………………… ABSTRACT ………………………………………………………………. BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… B. Perumusan Masalah ……………………………………………… C. Keaslian Penelitian ……………………………………………….. D. Tujuan Penelitian ………………………………………………… E. Manfaat Penelitian ………………………………………………..

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker

1. Karakteristik Kanker …………………………………………. 2. Regulasi Siklus Sel dan Kanker ……………………………… 3. Apoptosis pada Kanker ……………………………………… 4. Obat-obat Anti Kanker ……………………………………….

B. Kanker Colon ……………………………………………………... C. Sel Kanker Colon WiDr ………………………………………….. D. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl)

1. Klasifikasi …………………………………………………….. 2. Morfologi ……………………………………………………... 3. Kandungan dan Manfaat ………………………………………

E. Landasan Teori ……………………………………………………. F. Hipotesis ………………………………………………………….

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……………………………………………………. B. Variabel Penelitian………………………………………………… C. Alat dan Bahan

1. Alat Penelitian ………………………………………………… 2. Bahan Penelitian

a. Bahan uji ………………………………………………

i ii iii iv v

vii ix x

xii xiii xiv xv

1 5 5 6 6

7 8

11 15 18 21

22 22 24 26 27

28 28

28

29

Page 7: mmp2

viii

b. Sel kanker colon WiDr …………………………………… c. Untuk uji sitotoksik dan penghambatan proliferasi ............ d. Untuk uji apoptosis .............................................................

D. Jalan Penelitian 1. Determinasi Tanaman ………………………………………… 2. Pembuatan Ekstrak ……………………………………………. 3. Pembuatan Larutan Stok ……………………………………... 4. Uji Sitotoksisitas ……………………………………………… 5. Deteksi Apoptosis dengan TUNEL. ………………………….. 6. Uji Penghambatan Proliferasi …………………………………

E. Definisi Oprasional ………………………………………………. F. Analisis Hasil ……………………………………………………..

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ………………………………………………………………. B. Pembahasan ………………………………………………………..

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………………………………………………………. B. Saran ……………………………………………………………....

BAB VI. RINGKASAN DAFTAR PUSTAKA

29 29 29

30 30 31 31 34 36 37 37

40 53

60 59 61 70

Page 8: mmp2

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5.

Rerata persentase penghambatan sel kanker colon WiDr dan nilai probit setelah perlakuan dengan bahan uji dengan inkubasi 24 dan 48 jam Nilai IC50 bahan uji setelah inkubasi 24 dan 48 jam pada kultur sel kanker colon WiDr Rerata persentase apoptosis sel kanker colon WiDr setelah perlakuan dengan bahan uji inkubasi 48 jam Rerata jumlah sel kanker colon WiDr yang hidup setelah perlakuan dengan bahan uji pada jam ke-0, 24, 48 dan 72 Persamaan garis kurva antara log jumlah sel dengan waktu, dan nilai doubling time sel kanker colon setelah perlakuan dengan bahan uji

42

46

48

49

51

Page 9: mmp2

x

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11.

Kompleks cyclin-CDK yang mengatur siklus sel Pengaturan aktifasi Rb dan E2F Dua jalur apoptosis, death receptor pathway dan mitocondrial pathway Tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Biji Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Skema pengisian mikrokultur Bilik hitung pada haemocytometer Gambaran sel kanker colon WiDr setelah perlakuan 48 jam (diamati dengan perbesaran 40x) (A) Sel kanker colon Widr tanpa perlakuan, (B) Sel kanker colon Widr dengan perlakuan5-FU 31,25µg/mL (C) Sel kanker colon Widr dengan perlakuan ekstrak etanol biji Mahkota Dewa 31,25µg/mL Grafik hubungan konsentrasi dengan persentase penghambatan sel kanker colon WiDr (A).Setelah perlakuan dengan ekstrak etanol biji Mahkota Dewa inkubasi 24 jam dan 48 jam (B). setelah perlakuan dengan 5-FU inkubasi 24 jam dan 48 jam Grafik hubungan log konsentrasi dengan nilai probit. (A). perlakuan dengan ekstrak etanol biji Mahkota Dewa inkubasi 24 jam dan 48 jam (B). perlakuan 5-FU inkubasi 24 jam dan 48 jam Gambar sel kanker colon WiDr setelah pengecatan dengan metode TUNNEL (A) kontrol negatif, (B) perlakuan dengan bahan uji

9

10

14

23

24

33

34

41

43

43

45

46 47

Page 10: mmp2

xi

Gambar 12. Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15.

Grafik Hubungan Konsentrasi dengan persentase apoptosis sel kanker colon WiDr setelah perlakuan ekstrak etanol biji mahkota Dewa dan 5-FU Kurva provil pertumbuhan sel kanker colon WiDr pada kontrol, perlakuan ekstrak etanol biji Mahkota Dewa konsentrasi 15,625 µg/mL, 7,813µg/mL, 3,965 µg/mL Kurva profil pertumbuhan sel kanker colon WiDr pada kontrol, perlakuan 5-FU konsentrasi 15,625 µg/mL, 7,813µg/mL, 3,965 µg/mL Diagram batang rerata waktu penghambatan sel kanker colon WiDr pada kontrol dan setelah perlakuan dengan bahan uji

48

50

50

52

Page 11: mmp2

xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12.

Determinasi tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Hasil perhitungan penghambatan sel kanker colon WiDr setelah perlakuan dengan bahan uji inkubasi 24 jam Hasil perhitungan penghambatan sel kanker colon WiDr setelah perlakuan dengan bahan uji inkubasi 48 jam Analisis statistik Anova seri konsentrasi perlakuan ekstrak etanol biji Mahkota Dewa dan lama inkubasi dengan persentase penghambatan sel Analisis statistik Anova seri konsentrasi perlakuan 5-fluorouracil (5-FU) dan lama inkubasi dengan persentase penghambatan sel Contoh perhitungan Nilai IC50 Data lengkap persentase apoptosis sel kanker colon WiDr setelah perlakuan dengan bahan uji inkubasi 48 jam Analisis Korelasi-Regresi antara persentase penghambatan sel dengan persentasi apoptosis sel kanker colon WiDr Data lengkap jumlah sel hidup setelah perlakuan dengan bahan uji berbagai konsentrasi pada jam ke-0. 24, 48 dan 72 Uji statistik seri konsentrasi perlakuan ekstrak etanol biji Mahkota Dewa dan lama inkubasi dengan jumlah sel hidup dengan Anova Uji statistik seri konsentrasi perlakuan 5-Fluorouracil dan lama inkubasi dengan jumlah sel hidup dengan Anova Perhitungan statistik untuk menentukan nilai doubling time

Page 12: mmp2

xiii

DAFTAR SINGKATAN

Anova : analysis of variance

CDKs : cyclin dependent kinases

CDKIs : cyclin dependent kinase inhibitors

COX-1 : cyclooxygenase-1

COX-2 : cyclooxygenase-2

DNA : deoksiribonuklease

DR : death receptor

FBS : fetal bovine serum

HEPES : 4(2-hydroxymethyl)-1-piperazine-ethane-sulphonic acid

IC50 : inhibitory Concetration 50%

JNK : c-Jun N-terminal kinase

LC50 : Lethal Concentration 50%

MAP kinase : mitogen-activated protein kinase

NFκB : nuclear factor κB

PBS : phosphat buffer saline

PARP : poly adenosine-5-diphosphate-ribose polymerase

PPARs : peroksisome proliferator-activated receptors

PTP : permeability transition pore

RIP : ribosome-inactivating protein

RPMI : Rosewell Park Memorial Institute

TdT : terminal deoxynucleotidyl transferase

TUNEL : TdT mediated dUTP Nick End Labeling

TNF-α : tumor necrosis factor-α

TNFR : tumor necrosis factor receptor

TCF : tissue culture flask

WHO : World Health Organization

µg/mL : mikrogram per milimeter

mg/mL : miligram per milimeter

Page 13: mmp2

xiv

INTISARI

EFEK SITOTOKSIK, APOPTOSIS DAN ANTIPROLIFERASI EKSTRAK ETANOL BIJI MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa

(Scheff.) Boerl.) PADA SEL KANKER COLON WiDr Latar Belakang : Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) adalah tanaman obat yang secara empiris telah digunakan untuk mengobati penyakit kanker, tetapi belum banyak data ilmiah yang mendukung. Biji Mahkota Dewa diketahui memiliki efek sitotoksik terbesar Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dan penghambatan proliferasi ekstrak etanol biji mahkota dewa pada sel kanker colon WiDr in vitro dan mengetahui apakah efek sitotoksiknya terjadi melalui pengaktifan program apoptosis. Metode : Uji aktivitas sitotoksik ekstrak etanol biji Mahkota Dewa dilakukan dengan memberikan enam dosis bahan uji pada sel kanker colon WiDr yang kemudian diinkubasikan selama 24 dan 48 jam. Penghitungan sel dilakukan setelah pewarnaan trypan blue. Apoptosis diamati dengan menggunakan metode TdT mediated x-dUTP nick and labeling (TUNEL), setelah sel diinkubasikan selama 48 jam. Persentase apoptosis dihitung tiap 100 sel. Aktivitas penghambatan proliferasi diamati setelah sel kanker colon WiDr diinkubasikan dengan tiga dosis dibawah IC50 bahan uji selama 24, 48 dan 72 jam. Setelah dilakukan penghitungan sel, hasilnya dianalisis dengan regresi linear untuk menentukan nilai doubling time. Hasil : Ekstrak etanol biji Mahkota Dewa mempunyai efek sitotoksik dengan nilai IC50 sebesar 41,31µg/mL pada inkubasi 24 jam dan 22,7 µg/mL pada inkubasi 48 jam, sedangkan IC50 5-Fluorouracil (5-FU) adalah 191,87 µg/mL pada inkubasi 24 jam dan 46,56µg/mL pada inkubasi 48 jam. Ditemukan sel TUNEL + pada kelompok perlakuan. Analisis Korelasi-Regresi menunjukkan ada hubungan yang erat antara prosentase apoptosis dan prosentase penghambatan. Ekstrak etanol biji Mahkota Dewa memperpanjang doubling time dari 26,5 jam pada kelompok kontrol menjadi 73,77 jam pada konsentrasi 15,625 µg/mL, 44,94 jam pada konsentrasi 7,813 µg/mL dan 34,05 jam pada konsentrasi 3,965 µg/mL. Nilai doubling time 5-FU pada konsentrasi 15,625 µg/mL adalah 118,02 jam, konsentrasi 7,813 µg/mL 83,88 jam sedangkan konsentrasi 3,965 µg/mL 62,36 jam. Kesimpulan : Ekstrak etanol biji Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) bersifat sitotoksik dengan mengaktifkan program apoptosis pada sel kanker colon WiDr dan dapat menghambat proliferasi sel kanker colon WiDr. Kata kunci: Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl., Mahkota Dewa, sitotoksik, proliferasi, apoptosis, kanker colon

Page 14: mmp2

xv

ABSTRACT

CYTOTOXIC, APOPTOTIC AND ANTIPROLIFERATIVE EFFECTS OF ETHANOL EXTRACT OF MAHKOTA DEWA SEED (Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl.) ON COLON CANCER CELL LINE WiDr

Background: Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) seed is one of the herbal medicine empirically has been used for cancer treatment, but until now there is no supportive scientific evidence on this. Mahkota Dewa seed is known to have the greatest cytotoxic effect. Objective: The aim of this study is to find out the cytotoxic and proliferative inhibition activity of the ethanol extract of Mahkota Dewa seed on colon cancer cell line WiDr in vitro and to investigate whether the cytotoxic effect is achieved through apoptosis. Method: Cytotoxic activity assay of the ethanol extract of Mahkota Dewa seed was done by incubating 6 doses of test compounds on colon cancer cell line WiDr for 24 and 48 hours and counted using trypan blue exclusion method. Apoptotic effect was investigated using TdT mediated x-dUTP nick end labeling (TUNEL) assay, after 48 hours. Apoptotic cells were counted in every 100 cells. Proliferative inhibition activity was investigated after incubation with three doses under IC50 of test compound for 24, 48 and 72 hours and counted using triphan blue exclusion method. The result was analyzed with linear regression to determine the doubling time. Results: The ethanol extract of Mahkota Dewa seed has cytotoxic effect with the IC50 41,31 µg/mL (24 hours) and 22,7 µg/mL (48 hours), while IC50 of Fluouracil (5-FU) is 191,87µg/mL (24 hours) and 46,56 µg/mL (48 hours). TUNEL + cells were observed in group with test compound. Regression-Correlation analysis show close correlation between apoptotic percentage and inhibition percentage. The ethanol extract of mahkota dewa seed prolonged WiDr cells doubling time from 26, 5 hours in control group to 73,77 hours at 15,625µg/mL, to 44,94 hours at 7, 813µg/mL and to 62,36 hours at 3,965 µg/mL, while 5-FU prolonged its doubling time from 26, 5 hours to 118,02 hours at 15,625µg/mL, to 83,88 hours at 7, 813µg/mL and to 34,05 hours at 3,965 µg/mL. Conclusion: The ethanol extract of Mahkota Dewa seed (P. macrocarpa (Scheff.) Boerl) has cytotoxic effect on colon cancer cell line WiDr through apoptosis and inhibits its proliferative activity . Key Words : Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl, Mahkota Dewa, citotoxic, proliferative, apoptosis, colon cancer.

Page 15: mmp2

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kanker merupakan masalah di bidang kesehatan karena sukar

disembuhkan dan menyebabkan kematian bagi penderita. Pada tahun 2000,

kanker menjadi penyebab lebih dari 7 juta kematian (13% dari kematian total)

berada pada peringkat ketiga penyebab kematian di dunia sesudah penyakit

kardiovaskuler, penyakit infeksi dan parasit. Lebih dari 60% kematian karena

kanker terjadi di negara-negara yang sedang berkembang (Shibuya dkk., 2002). Di

samping itu jumlah penderita kanker terus bertambah, terdapat lebih dari 10 juta

kasus kanker baru di seluruh dunia pada tahun 2000 dan diperkirakan akan ada

170-190 kasus baru untuk setiap 100.000 penduduk setiap tahunnya (Tjindarbudi

dan Mangunkusumo, 2002). Di Indonesia, kanker menempati peringkat keenam

penyebab kematian setelah penyakit infeksi, kardiovaskuler, kecelakaan lalu

lintas, defisiensi nutrisi dan penyakit bawaan (Tjindarbudi dan Mangunkusumo,

2002).

Kanker colon merupakan kanker ganas epitelial pada usus besar yang

banyak terjadi di negara-negara barat. Kanker colon ini merupakan kanker kedua

terbanyak setelah kanker paru pada laki- laki dan kanker payudara pada wanita

(Jessup dkk., 1996) dan peringkat kedua penyebab kematian karena kanker di

negara-negara barat (Ries dkk., 2000). Tahun 2000, angka kejadian kanker colon

di seluruh dunia adalah 944,7 ribu dengan angka kematian sebesar 492,4 ribu

Page 16: mmp2

2

(Parkin dkk., 2001). Di Indonesia kanker colon ini juga termasuk 10 besar kanker

yang sering terjadi (Tjindarbudi dan Mangunkusumo, 2002).

Kanker merupakan pertumbuhan sel dan jaringan baru yang tidak

terkontrol yang bersifat infiltratif. Pada kanker terjadi proliferasi sel yang tidak

terkendali dan hilangnya kemampuan mengaktifkan program apoptosis sehingga

sel kanker menjadi imortal. Pertumbuhan kanker yang tidak terkendali tersebut

diikuti dengan proses invasi ke jaringan sekitar dan penyebaran (metastase) ke

bagian tubuh yang lain (Sher, 1996; King, 2000).

Penatalaksanaan kanker biasanya didasarkan pada upaya pengangkatan

jaringan kanker yang terlokalisasi (pembedahan). Pembedahan mempunyai

keterbatasan karena tidak dapat dilakukan pada kanker sel darah serta pada

kanker yang telah metastase. Karena itu pembedahan juga harus diikuti dengan

upaya mematikan sel kanker dengan kemoterapi atau penyinaran dengan sinar X

untuk mengatasi kemungkinan metastase (King, 2000). Target kemoterapi

biasanya di arahkan pada pemacuan apoptosis (Lowe dan Lin, 2000), pengaturan

siklus sel dan kontrol checkpoint yang akan mempengaruhi proliferasi sel

(Saphiro dan Harper, 1999), pengaturan tranduksi sinyal faktor pertumbuhan

(growth factor) (Gibb, 2000) dan penghambatan angiogenesis (Keshet dan Sasson,

1999).

Selama empat dekade, 5-Fluorouracil (5-FU), suatu inhibitor sintesis

DNA merupakan kemoterapi yang paling sering dan secara luas digunakan untuk

pengobatan kanker colon baik sebagai agen tunggal maupun kombinasi dengan

obat lain (Leukovorin dan irinotecan). 5-FU adalah senyawa yang berubah

Page 17: mmp2

3

intraselular menjadi beberapa metabolit dan menghambat pertumbuhan kanker

dengan mekanisme yang merusak sintesis DNA dan menurunkan viabilitas seluler

(El-Deiry, 2002). Bukti menunjukkan bahwa induksi apoptosis pada sel tumor

merupakan mekanisme penting dari efek anti tumor 5-FU. 5-FU menggunakan

jalur apoptosis lewat mitokondria yang melibatkan pelepasan sitokrom c ke sitosol

dan aktivasi caspase 9 dan caspase 3 (Sun dkk, 2002).

Kemoterapi yang telah tersedia saat ini belum sepenuhnya mengatasi

kanker. Secara klinis efektivitas obat anti kanker belum memuaskan karena

selektivitas yang rendah. Masalah lain adalah timbulnya sel kanker yang resisten

terhadap kemoterapi. Timbulnya masalah-masalah dalam kemoterapi sebagai anti

kanker tersebut telah mendorong perlunya usaha menemukan anti kanker baru

(Goldie, 2001). Para peneliti obat kanker, sejak beberapa dekade terakhir, mulai

memfokuskan penelitiannya kepada berbagai sumber alam termasuk tanaman

yang diduga memiliki efek antitumor dan immunostimulator, sehingga dapat

digunakan sebagai obat untuk membantu menurunkan risiko kanker maupun

memperlambat progresivitas kanker (Mans dkk., 2000).

Di Indonesia pengobatan tradisional dengan menggunakan tumbuh-

tumbuhan termasuk penggunaan beberapa tanaman yang berpotensi untuk

menyembuhkan berbagai jenis kanker sudah menjadi kebiasaan selama berpuluh-

puluh tahun (Hutapea, 1994). Walaupun demikian bukti ilmiah tentang efektifitas

penyembuhannya belum terungkap seluruhnya. Aktivitas antikanker suatu

tanaman obat atau senyawa dapat dievaluasi dari efek sitotoksiknya secara in vitro

pada berbagai macam kultur sel tumor (Thompson, 1985; Hoffman, 1999; Maris

Page 18: mmp2

4

dkk., 2000) salah satunya adalah sel kanker colon WiDr (Teisei, 2003; Klieser

dkk., 2002).

Salah satu tumbuhan Indonesia yang menarik dikaji adalah tanaman

Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.). Secara empiris Mahkota

Dewa telah digunakan untuk pengobatan terhadap kanker, asam urat, diabetes,

darah tinggi dan rematik (Harmanto, 2001; Winarto, 2002; Kardinan dan Taryono,

2003). Penelitian terhadap efek Mahkota Dewa terhadap Artemia salina Leach

dan sel kanker telah dilakukan oleh beberapa peneliti walaupun masih terbatas.

Dari penelitian yang telah dilakukan pada ekstrak air, etanol dan kloroform daun

Mahkota Dewa hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol mempunyai efek

toksisitas yang tertinggi (Hartati dkk., 2002) dan ekstrak biji lebih toksik

dibandingkan ekstrak buah dan daun Mahkota Dewa (Purwantini dkk., 2002).

Efek Mahkota Dewa pada cell line kanker colon WiDr belum diketahui.

Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian tentang efek sitotoksik dan

antiproliferasi ekstrak etanol biji Mahkota Dewa pada cell line kanker colon WiDr

dan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah efek sitotoksiknya dengan

mengaktifkan program apoptosis.

Page 19: mmp2

5

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang diajukan pada

penelitian ini adalah :

1. Apakah ekstrak etanol biji Mahkota Dewa (P. macrocarpa (Scheff.) Boerl)

mempunyai efek sitotoksik terhadap sel kanker colon WiDr ?

2. Apakah efek sitotoksik ekstrak etanol biji Mahkota Dewa pada sel kanker

colon WiDr melalui pengaktifan apoptosis ?

3. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol biji Mahkota Dewa terhadap kinetika

proliferasi sel kanker Colon WiDr ?

C. Keaslian Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan tentang efek Mahkota Dewa terhadap sel

kanker selama ini antara lain dilakukan oleh Purwantini dkk (2002) yang meneliti

efek sitotoksik ekstrak etanol daging buah, biji dan daun Mahkota Dewa pada

Artemia salina Leach dengan hasil ekstrak etanol biji yang paling toksik ( LC50)

1,6 x 10-2 µg/mL. Lisdawati (2002) meneliti ekstrak daging buah dan cangkang

biji Mahkota Dewa terhadap sel leukemia L1210 dengan hasil IC50 4,99-

7,71µg/mL. Penelitian lain dilakukan oleh Bakhriansyah (2004) yang meneliti

efek sitotoksik, antiproliferasi dan penghambatan ekspresi cox-2 ekstrak etanol

biji Mahkota Dewa pada sel kanker payudara T47D.

Penelitian tentang aktivitas sitotoksisitas, apoptosis dan penghambatan

proliferasi ekstrak etanol biji buah Mahkota Dewa (P. macrocarpa (Scheff.)

Boerl.) terhadap cell line kanker colon WiDr belum pernah dilakukan.

Page 20: mmp2

6

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk :

1. Mengetahui efek sitotoksik ekstrak etanol biji Mahkota Dewa (P. macrocarpa

(Scheff.) Boerl) terhadap sel kanker colon WiDr in vitro.

2. Mengetahui apakah efek sitotoksik ekstrak etanol biji Mahkota Dewa terjadi

melalui pengaktifan apoptosis.

3. Mengetahui pengaruh ekstrak etanol biji Mahkota Dewa terhadap aktivitas

proliferasi pada sel kanker colon WiDr.

E. Manfaat Penelitian

1. Akan diperoleh informasi ilmiah tentang efek sitotoksik, apoptosis dan

penghambatan proliferasi ekstrak etanol biji Mahkota Dewa terhadap sel

kanker colon WiDr.

2. Dapat dijadikan dasar ilmiah untuk mengkaji lebih jauh tentang mekanisme

anti kanker dari ekstrak etanol biji Mahkota Dewa.