mitos pada ibu nifas oleh nur ayu sholihah
TRANSCRIPT
Mitos Pada Ibu Nifas
Oleh :
Nur Ayu Sholihah
Pengertianmasa
nifas?????
Klik……
N
I
F
A
S
Masa nifas adalahmasa sesudahpersalinan, masa perubahan, pemulihan, penyembuhan danpengembalian alat-alatkandungan. Proses masa nifasberkisar antara 6 minggu atau40 hari.
Kebudayaan Ibu Nifas dalam SukuTolaki.
Ibu diwajibkan
mengenakan mengenakan
gurita diperut.
Jika ibu duduk atau tidur
harus meluruskan kakinya.
Ibu nifas tidak boleh
makan makanan yang
pedas yang pedas.
Ibu diwajibkan mandi air
hangat/ mengkompres
perut dengan botol yang
diisi dengan air panas.
Ibu dilarang makan terong.
..
Ibu dilarang makan terong
Alasan :Karena terong dapat membuat tubuh si ibu dan bayi
menjadi gatal.Pembuktian :
Terong merupakan salah satu jenis sayuran yang banyakmengandung Vitamin A dan C. Terong jenis ini mempunyai banyakmanfaat dan khasiat, diantaranya mengandung antosianin, termasuk kedalam golongan flavonoid yang merupakan salah satujenis antioksidan. Antioksidan ini dapat membantu daya tahantubuh menjadi lebih baik. Terong juga kaya akan vitamin A dan C untuk meningkatkan daya tahan tubuh selain itu, bagipertumbuhan tubuh terong sangat bagus karena mengandungfosfor dan magnesimu yang akan membantu pertumbuhan tulang.
Oleh karena itu, tidak benar bila terong dapat menyebabkangatal-gatal pada Ibu dan Bayi.
Ibu diwajibkan mandi air hangat/
mengkompres perut dengan botol yang diisi dengan air panas
Alasan :Karena dengan mandi air hangat dapat mengobati luka
dalam pasca melahirkan.Pembuktian :
Hal ini dinilai cukup benar. Karena air hangat dapatmemperlancar peredaran darah. Aliran darah yang lancarsangat mempengaruhi sistem metabolisme dalam tubuh.Dalam darah terkandung oksigen serta nutrisi yang diperlukanbagi sel-sel dalam tubuh, sehingga dalam prosespenyembuhan luka dalam menjadi sedikit lebih cepat.
Ibu nifas tidak boleh makanmakanan yang pedas
Alasan :Karena makanan pedas bila dikonsumsi ibu dapat menyebabkan ASI menjadi
pedas.Pembuktian :
Sebenarnya, makanan pedas yang mengandung cabai memiliki kandungankapsaisin bersifat antikoagulan, yaitu menjaga darah tetap encer dan mencegahterbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Namun, bagi ibu nifas mengonsumsisambal/cabai dapat menyebabkan naiknya asam lambung sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di perut. Bila dikonsumsi berlebih dapat mengakibatkan infeksi padalambung. Bayangkan saja, apabila ibu yang pasca melahirkan masih memiliki lukadidaerah perut(setelah operasi caesar) ataupun rasa sakit pasca melahirkan, kemudianmegonsumsi cabai/makanan pedas lainnya akan menambah rasa sakit bagi ibu. Olehkarena itu, larangan ini memiliki dampak positive bagi Ibu nifas.
Ibu diwajibkan mengenakangurita diperut.
Alasan :Karena gurita dapat mengembalikan
bentuk tubuh yang melar pasca melahirkan.Pembuktian :
Pada dasarnya, dunia kedokteran tidakmenganjurkan setiap pasien bersalin untuk memakaistagen. Stagen tidak memeberikan efek positif dalammengecilkan atau mengencangkan perut karenasifatnya yang pasif. Kebudayaan ini hanya membawadampak positive bagi ibu yang mengalami masalahkurang percaya diri dengan bentuk tubuh yang melarpasca melahirkan. Penggunaan gurita diperbolehkankarena gurita tidak membalut perut ibu terlalukencang seperti stagen. Namun perlu pula diperhatikan bagi ibu yang baru melakukan operasicaesar. Jahitan yang masih baru atau basah jikalangsung dipakaikan gurita, apalagi stagen, malahakan bertambah parah. Jahitan bisa terbuka kembali, atau bahkan bernanah.
Jika ibu duduk atau tidur harusmeluruskan kakinya.•
Alasan :Agar urat-urat tidak kendur.Pembuktian :Pada ibu yang baru saja melahirkan atau berada pada masanifas jelas hal ini sangat mempunyai dampak yang positive bagisi ibu tersebut, karena jika ibu duduk atau tidur pada posisimiring atau di tekuk dapat mempengaruhi posisi tulang ibutersebut karena tulang ibu pada masa nifas seperti bayi, yang apabila si ibu melakukan gerakan miring pada saat tidur danmenekuk saat duduk akan berisiko, larangan ini baik untuk ibukarena pada ibu pada masa nifas mudah terkena varises dandampak negative akan larangan ini jelas tidak ada baik bagi siibu maupun pada bayi yang baru dilahirkan.
Faktor-Faktor Pemicu Kebudayaan IbuNifas
1. Faktor predisposisi
2. Faktor pendukung
3. Faktor pendorong
Faktor predisposisi
Pengetahuan
Pendidikan
Pengalaman
Pekerjaan
Ekonomi
Budaya
Faktor pendukung
Faktor yang terwujuddalam lingkunganfisik, tersedia atautidak bersedianyafasilitas – fasilitas atausarana – saranakesehatan. MisalnyaPuskesmas, obat-obatan, alat-alatkontrasepsi, jamban.
Faktor pendorong
Faktor yang terwujud dalam sikapdan perilaku petugas kesehatan ataupetugas lainnya yang merupakankelompok retefensi dari perilakumasyarakat.
Kesimpulan
Dalam suku Tolaki masih terdapat kebudayaan-kebudayaan Ibu Nifas. Kebudayaan tersebut ada yang bersifatnegative hingga positif.
Kebudayaan tarak(larangan makan makanantertentu) dapat ditemukan dalam suku Tolaki. Diantaranyalarangan makan terong, dan makanan pedas. Kewajiban mandi airhangat, duduk dengan kaki lurus, hingga menggunakan stagen,merupakan beberapa kebudayaan yang masih ada ditengahmasyarakat hingga kini.
Faktor-faktor yang memicu : Faktor predisposisi(pengetahuan, pendidikan, pengalaman, pekerjaan, ekonomi,budaya), faktor pendukung, faktor pendorong.
SEKIAN
TERIMA KASIH