MINYAK ATSIRI DARI DAUN

ROSEMARY (Rosmarinus officinalis)

SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI

MELALUI METODE HIDRODESTILASI

Ardianto Wibowo

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Latar Belakang

• Indonesia merupakan negara penghasil tanaman minyak atsiri

• Fungsi minyak atsiri bermacam – macam

• Rosemary dapat digunakan sebagai repellent (of insects)

• Penelitian ini dilakukan sebagai pembuktian dan/atau referensi

Rosmarinus officinalis

Alat destilasi

Metodologi A. Destilasi

Residu

Na2SO4 + air Minyak atsiri

Daun rosemary 100 gram

Minyak atsiri dalam pelarut air

B.Metode Identifikasi Senyawa Kromatografi Gas Spektroskopi Massa (KG-SM)

Destilat Minyak Rosemary

Kandungan Senyawa Kimia dalam Minyak Atsiri

- diatur kondisi ideal alat KG-SM - diinjekkan ke dalam alat KG-SM

- dianalisa dengan KG-SM

C. Uji Insektisida menggunakan Larva Instar III Nyamuk Aedes aegypti

Destilat minyak atsiri

Nilai LC50

Hasil dan Pembahasan Tabel 1 Komposisi kimia minyak atsiri R.officinalis

Puncak no. RT (waktu retensi) Senyawa Rumus molekul Massa molekul % Area

1 6,129 α-Pinene C10H16 136 22,85

2 6,498 Camphene C10H16 136 3,59

3 6,567 Verbenene C10H14 134 0,85

4 7,099 Myrcene C10H16 136 2,81

5 7,606 α-Phellandrene C10H16 136 0,26

6 7,867 α-Terpinene- C10H16 136 0,57

7 8,038 p-Cimene C10H14 134 1,76

8 8,159 Limonene C10H16 136 4,58

9 8,286 1,8-Cineole C10H18O 154 19,50

10 8,781 γ-Terpinene C10H16 136 0,86

11 9,539 Linalool C10H18O 154 4,96

12 10,309 3-Caren-10-al C10H14O 150 0,43

13 10,842 Camphor C10H16O 152 4,19

14 11,162 Santolina alkohol C10H18O 154 1,79

15 11,258 Borneol C10H18O 154 3,05

16 11,414 Terpinene-4-ol C10H18O 154 4,06

17 11,638 α-Terpineol C10H18O 154 3,99

18 12,125 Verbenone C10H14O 150 13,51

19 12,663 Geraniol C10H18O 154 2,78

20 12,958 Citral C10H16O 152 1,15

21 13,399 Bornil asetat C12H20O2 196 0,99

22 14,728 Geranil asetat C12H20O2 196 0,28

23 15,149 Metil Eugenol C11H14O2 178 0,28

24 15,848 β-Caryophyllene C15H24 204 0,63

25 18,281 Caryophyllene oksida C15H24O 220 0,25

Uji Insektisida menggunakan Larva Instar III Nyamuk Aedes aegypti

Konsentrasi (ppm)

Hidup

Rata-rata

hidup

Mati Rata-rata mati

1000 0 0 0 0 10 10 10 10

500 0 0 0 0 10 10 10 10

250 4 3 5 4 6 7 5 6

125 10 10 10 10 0 0 0 0

62,5 10 10 10 10 0 0 0 0

31,25 10 10 10 10 0 0 0 0

Tabel 2 Jumlah larva A.aegypti yang mati pada larutan uji minyak atsiri sampel daun

Tabel 3 Perhitungan % mortalitas larutan minyak atsiri

Konsen trasi

(ppm)

Log konsen trasi (x)

Mati akumu lasi (A)

Hidup aku mulasi (B)

Mati akumu lasi kon trol (C)

Jumlah total (D=

A+B)

Ratio mati

total (E= {A-C}/D)

% Mortal itas (y)

1000 3,0000 26 0 0 26 1 100

500 2,6989 16 0 0 16 1 100

250 2,3979 6 4 0 10 0,6 60

125 2,0969 0 14 0 14 0 0

62,5 1,7958 0 24 0 24 0 0

31,25 1,4948 0 34 0 34 0 0

Grafik log konsentrasi versus % mortalitas pada range konsentrasi 31,25 ppm – 1000 ppm

Nilai LC50 diperoleh dari persamaan regresi linier antara log konsentrasi (sebagai sumbu-x) dengan % mortalitas (sebagai sumbu-y). Konsentrasi larutan minyak atsiri sampel daun yang digunakan 1000; 500; 250; 125; 62,5; 31,25 ppm.

y = 166,1x – 344,96

50 = 166,1x – 344,96

x = (344,96 + 50) / 166,1

x = 2,377

LC50 = inv x

= 238,69 ppm

Kesimpulan

1. Senyawa yang teridentifikasi melalui analisa KG-SM 25 campuran senyawa

2. Terdapat 3 senyawa mayor α-pinene, 1,8-cineole, dan verbenone

3. Minyak atsiri dari rosemary memiliki nilai LC50 238,69 ppm (aktif sebagai insektisida)

“Jika kau tidak menyibukkan diri untuk memperbaiki diri maka kau akan disibukkan oleh kehancuran”

TERIMA KASIH

Bob Dylan

Kromatogram minyak atsiri

Senyawa mayor dari R.officinalis

α-pinene 1,8-cineole verbenone