minutes+of+meeting logical+framework+analysis+workshop+on+energy+efficient+cities
TRANSCRIPT
MINUTES OF MEETING
“LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS WORKSHOP ON ENERGY EFFICIENT CITIES”
Borobudur Hotel, Jakarta17 – 18 March 2011
Participants:
1. Verania Andria, Programme Manager for Sustainable Energy, Environment Unit UNDP2. Direktorat Konservasi Energi, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi,
Kementrian ESDM3. Direktorat Perkotaan, Ditjen Penataan Ruang, Kementrian PU4. Direktorat Pengembangan Permukiman, Ditjen Cipta Karya, Kementrian PU5. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Kementrian PU6. Balai Besar Teknologi Energi (B2TE)7. GEF Operational Focal Point Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup8. Walikota Probolinggo9. Bapeda Pemda Kabupaten Probolinggo10. Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi (BPPT)11. Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi (BPPT)12. Green Building Council Indonesia (GBCI)13. Ir. Toga H Pandjaitan, Grad. Dipl., Fakultas Teknik Arsitektur, Universitas Indonesia14. Prof. Dr. Ir. Triharso Karyono, B2TE, BPPT
Discussion Session 1: Introductory
Probolinggo:
Pembuatan taman kota Setiap keluarag diharapkan merawat/menanam 2 – 5 pohon Telah diberlakukan perda bangunan gedung Melakukan kerjasama dengan GIZ Jerman dalam proyek Green City Akan dibangun pelabuhan baru dengan kemampuan sandar 12 gross ton Konsumsi lidtrik untuk PJU (Penerangan Jalan Umum) meningkat tajam Masyarakat lebih suka (bangga) naik motor daripada jalan kaki Lampu jalan sudah dinyalakan sejak jam 16.30 Angkutan kota sudah berumur
Puslitkim PU:
Kegiatan emisi CO2 dari permukiman di Bandung Penataan kawasan DAS di Garut dengan konsep eco environment Kajian Green Building
GIZ:
Bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Bappenas mengembangkan kebijakan tentang perubahan iklim
Perumusan Nation Action Plan Pembuatan Guidelines for Climate Change Action Plan
GBCI:
Menangani Building Rating dan Teknologi Konsumsi energy di bangunan mencapai 30% dari total konsumsi energy Indeks konsumsi energy bangunan di Indonesia rata-rata 250 kWh/m2/tahun. Bangunan PU
yang baru bisa mencapai 140 kWh/m2/tahun. Tingkat daya listrik suatu kompleks perkantoran di Jakarta mencapai daya yang diperlukan
oleh kota Wonosobo. Penggunaan daya di bangunan hanya mencapai 60 – 70% Benchmarking harus diikuti dengan suatu regulasi yang mandatory dengan iming2 insentif
(reward and punishment) Pemberian insentif Green Building di Singapore: 6 dollar Singapore/m2 untuk building
owner dan 3 dollar Singapore/m2 untuk building operasional. Di Korea terdapat 140 ESCO Menyarankan pinjaman lunak untuk teknologi hemat energy
ESDM:
Konservasi energy difasilitasi oleh satu direktorat, Direktorat Konservasi, ESDM Permen No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi: kelompok pengguna energy yang
konsumsi energinya mencapai > 6000 TOE wajib menerapkan manajemen energy dan mempunyai manajer energy.
Telah melakukan program kemitraan terhadap 400 industri dan bangunan komersial dengan rekomendasi no cost dan low cost.
Discussion Session 2: Apa saja sistem kota yang diatur dalam tata ruang?
ESDM:
Infrastruktur penyediaan energi, penggunaan jenis bahan bakar
Triharso (B2TE):
Terkait jenis aktivitas manusia (yang membutuhkan energi): o sektor transportasi, o sektor bangunan: pemukiman, sekolah, kesehatan, komersial area,o ruang terbuka (mengurangi suhu kota), o sektor industri kecil.
Kementrian PU:
Struktur dan Pola Ruang – Pedoman Perencanaan Tata Ruang kota o Sistem jaringan transportasi (jalur, terminal/stasiun, angkutan umum)o Jaringan utilitas: sampah, air limbah, drainage.o Peruntukan lokasi: permukiman, perdagangan, industri, kesehatan, pendidikan, TPA,
sarana pejalan kaki, ruang hijau Kota hemat energy adalah kota yang kompak
Puslitkim, Kementrian PU:
Zone regulation (UU Tata Ruang 26/2007): menimbulkan kebutuhan energy
GBCI:
Sustainable Cities
Discussion Session 3: Masalah yang teridentifikasi; Kegiatan yang sudah dilakukan; Kegiatan yang perlu dilakukan (fill in the gap)
Masalah yang teridentifikasi
Kegiatan yang sudah dilakukan Kegiatan yang perlu dilakukan (fill in the gap)
Kebijakan Perencanaan rencana aksi daerah pada 12 kota utk perubahan iklim (KLH, Bappenas, PAKLIM)
Perbaikan kerangka kebijakan perubahan iklim nasional (KLH)
Sustainable Cities: indikator, model urban climate plan (PU)
Roadmap: Strategi pembangunan pemukiman dan infrastruktur perkotaan (PU)
Inisiatif energi bersih: pengurangan emisi dari bahan bakar fosil (EBT dan efisiensi), Mandatory Energy Management/Manager di perusahaan dengan konsumsi energi >6000 TOE, auditor energi, labelisasi, clearing house, RIKEN, keterlibatan swasta berinvestasi sektor EBT (ESDM)
Kendaraan listrik di perkotaan. Moda transportasi dari stasiun KA ke tempat kerja, khususnya sepeda rental (Transport BPPT)
Zonasi perkotaan. Perda masterplan penyediaan energi. Pengembangan energi angin di Probolingo
Pengembangan Payung kebijakan untuk perencanaan dan implementasi kota hemat energi
(integrated planning: kewajiban untuk memasukkan kaidah-kaidah hemat energi dalam perencanaan kota, kebijakan insentif untuk kota-kota yang menerapkan konsep kota hemat energi)
Ketersediaan data (database)
1. ESDM-DANIDA: energi efisiensi bangunan, --
- pengumpulan data konsumsi energi di bangunan di ASEAN dan Indonesia.
- clearing house energi efisiensi: standar/acuan, peralatan hemat energi,
Index SUD, basis data dan informasi perkotaan (PU)
Indentifikasi komponen perumahan terkait emisi co2, emisi co2 per m2 bangunan (Puslitkim PU)
Program kemitraan (audit di industri dan komersial, implementasi rekomendasi baru no dan low cost)
Biogas Sapi dan human. Pengurangan konsumsi
Inventarisasi dan penyusunan database konsumsi energi di kota
Benchmarking dan penyusunan indikator/kriteria penilaian kota hemat energi
energi bangunan.
Teknologi/Model MRV Station (KLH)
LEAP or Markal Model (Mitigation Scenario) (KLH-Bappenas)
Model penataan ruang perumahan. Model Eco Settlement di Kawasan DAS (Puslitkim PU)
Iconic role model: green building, smart community (meningkatkan efisiensi suatu kawasan) (ESDM)
Pengembangan metode dan tools untuk menghitung efek penataan ruang terhadap konsumsi energi di kota.
Capacity Building kepada pemerintah daerah untuk memanfaatkan tools tersebut dalam perencanaan kota
Pengembangan model kota hemat energi
Pendanaan ESCO Pengembangan skema pendanaan untuk implementasi kota hemat energi
Technical assistance untuk pemerintah daerah untuk mendapatkan bantuan pendanaan melalui skema yang diadakan oleh pemerintah pusat maupun investor
Promosi dan Keterlibatan Masyarakat
Award. (memasukkan kriteria kota hemat energi ke dalam award yang sudah ada, ex: Adipura, dll)
Aktifitas promosi dan peningkatan kesadaran hemat energi untuk masyarakat
Kegiatan Pilot Kualitas dan kuantitas RTH di 93 kota (PU)
Pengembangan pemukiman 64 kota (PU)
Pilot project kota hemat energi
Model Lapangan Taman Atap, Model lapangan Eco Settlement di Garut, (Puslitkim PU)
Smart community di kawasan industri 2012. Iconic Island di Sumba: 100% renewable. (ESDM)
(Pemilihan object pilot project disesuaikan dengan kegiatan yang sudah berjalan di Kementrian PU, kementrian ESDM dan Kementrian LH)
BASELINE ACTIVITIES
1. Ditjen Cipta Karya, Kementrian PU
No Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Aktivitas Capaian Durasi Dana1 Penyusunan SPPIP dan
RPKPPMenyusun strategi pembangunan permukiman dan infrastruktrur sampai dengan tahapan rencana aksi program
Penyusunan strategi dan program 5 tahunan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan di tingkat
Tersusunnya strategi dan program yang komprehensif yang dapat menjawab tantangan/ permasalahan kota termasuk masalah efisiensi
1 tahun anggaran
800 juta / tahun/ 1 kota/ kab
2. Puslitbang Permukiman, Kementrian PU
No Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Aktivitas Capaian Durasi Dana1 Dampak pembangunan
perumahan perkotaan terhadap emisi CO2
- identifikasi komponen perumahan terhadap emisi co2- memperkirakan jumlah emisi co2 dari bangunan, domestik akt, sampah , transportasi
- Survei 13 kawasan perumahan di 6 kota- menghitung jumlah emisi dari komponen perumahan
- alternatif model penataan ruang perumahan - jumlah emisi co2/m2 bangunan- hubungan alternatif model dan jumlah emisi co2
3 tahun (2004-2006)
2 Taman atap Efektifitas taman atap sebagai rosot co2
Model lapangan skala 1:1 Jenis tanaman , komposisi tanah 2 th
3 Penyusunan model penilaian ECO degree kawasan permukiman di hulu DAS
Model ECO settlement Model lapangan Model sistem penerapan kosep ECO settlement di kawasan DAS
3 th (2010-2012)
3. Ditjen Penataan Ruang, Kementrian PU
No Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Aktivitas Capaian Durasi Dana
1 Penyusunan SUD indicator (sustainable urban development)
Mengetahui indikator” kota berkelanjutan
Menyelenggarakan fourm SUD
1 th
2 Penyusunan model urban climate plan di 4 kota
Mengembangkan model urban climate plan
Pembuatan model urban climate plan
1 th
3 Peningkatan kualita RTH kota di 93 kota
Menigkatkan kualitas dan kuantitas RTH kota di 93 kota
Mengembangkan rencana detail RTH kota (termasuk feasibility study, sarana dan prasarana)
5 th
4 Penyusunan JAKSTRA perkotaan indonesia
Mengembangkan kebijakan dan strategi perkotaan
1 th
5 Pengembangan basis data dan informasi perkotaan
Mempunyai basis data dan informasi perkotaan di indonesia
1 th
6 Penyusunan aturan tata ruang kota dan sosialisasinya
Semakin membaiknya pengurusan tata ruang kota
Menerus
7 Finalisasi / penyusunan RTH (RTRW, RTR, KSK, RDTR) dan peraturan zonasi perkotaan
Tersedianya perencanaan tata ruang kota dan aturan pengendalian pemanfaatan ruang
Menerus
8 Sayembara RTH untuk kota-kota di Indonesia
Meningkatkan kesadaran PEMKOT tentang pentingnya RTH dan apresiasi terhadap PEMKOT yan g memperhatikan RTH
Pemberian penghargaan Tiap tahun
9 Sedang proses kerjasama dengan swedia untuk pengembangan symbio city di indonesia
4. Kementrian LH
No Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Aktivitas Capaian Durasi Dana1 Kegiatan” di unit asisten
deputi perubahan iklim2 Di asdep mitigasi3 Di asdep pengelolaan
sampah4 Di asdep pengendalian
pencemaran udara dari sumber bergerak
5. TACLIM (KLH-BAPPENAS)
No Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Aktivitas Capaian Durasi Dana1 Partnership with 12 cities in
east –central java to establish “ local climate change action plans”
- GHG inventor- BAU/ mitigation scenarios- Mitigation actions- Monitoring (MRV)
National level:- Work with BAPPENNAS forRANGKAK/NAMAs development- Guidelines for RAD –GRK
-To enable cities to development and implant climate change action plans- To improve the national climate change policy framework
Technicalli assistance capacity building
- MoU with 8 cities, GHG inventotics basline- RAN-GRK/ NAMA’s draft availableMRV startting- MRV starting
2001-2013 (second phase 2013-2016)
20 mill Euro
MRV consept with KLH
6. Pemerintah Kota Probolinggo
No Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Aktivitas Capaian Durasi DanaPengaturan
1 Penyusunan RDTRK kota Probolinggo
Pedoman perijinan pengendalian investori, zonasi
Konsultasi publik RAPERDA 1 th 200 jt
2 RAPERDA penyelenggaraan menara telekomunikasi
Pengaturan menara telekomunikasi
Sosialisasi dan pembahasan di denda
RAPERDA 1 th 150 jt
3 KLHS. RDTRK Tata ruang kaidah lingkungan
Pambahasan PERWALI 1 th 100 jt
4 Masterplan Rencana Jaringan Energi
Pedoman kota hemat energi
Usulan th 2012 PERWALI 2 th 150 jt
5 Rencana Pengembangan Energi angin gending
Alternatif energi listrik Usulan th 2012 PERWALI 1 th 150 jt
Pelaksanaan6 Rencana aksi kendaraan
hemat energiPengurangan / drit bensin solar pada kendaraan
Fasilitasi ke masyarakat Target 500 kendaraan pribadi/umum
1 th 150 jt
7 Pembangunan instalasi biogas di masyarakat kota sapi dan sampah
- mengurangi bau/ sanitasi di masyarakat- pemanfaatan energi biogas untuk dapur / listrik
Fasilitasi ke masyarakat 3 kecamatan 2 th 200 jt
Pengendalian8 Sosialisasi dan pelaksanaan
aturan PERWALI tentang bangunan hemat energi 2007
1 tahun Sosialisasi ke 5 kecamatan
Tahap sosialisasi 1 th 100 jt
7. Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi, BPPT
No Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Aktivitas Capaian Durasi Dana1 Transportasi massal ROL
(sedang berlangsung)Mengurangi penggunaan mobil pribadi dan mengurangi emisi global
Kajian untuk kota besar FS 2009- 2013 200 jt/th
2 Transportasi bus bbg (sedang berlangsung)
Mengurangi penggunaan mobil pribadi dan mengurangi emisi global
Kajian untuk kota kecil dan menengah
Fs 2009- 2013 200 jt/th
3 Network energi mobil listrik (akan)
Mengurangi emisi dalam kota
Modelling skenario sistem mobil listrik
Konsep, pilot ,FS 2011-2014 300 jt/th
4 Penyewaan sepeda, halte – kantor (akan)
Mengurangi emisi global Sistem penyewaan sepeda dan jalur sepeda
Konsep, FS, pilot 2012-2015 300 jt
8. Direktorat Konservasi Energi, Kementrian ESDM
No Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Aktivitas Capaian Durasi Dana1 Kemitraan audit energi Mengetahui peluang ke di
pengguna energiAudit energi Sekitar 100 industri dan bangunan
sudah di audit dan telah melaksanakannya
2005-2010
2 Regulasi Untuk mengatur konservasi energi dan pengelolaan energi
penyusunan - Uu no. 30 th 2001- pp no.70 th 2009- permen ESDM no.13 th 2010- permen ESDM no.14. th 2010-SNI
3 labelisasi Indikator tingkat efisiensi pemanfaatan peralatan energi
pemberlakuan Penyiapan lab. UJI
4 Mandatory managemen energi
Mewajibkan pengguna >= 6000 TOE untuk melaksanakan manajemen energi
Sosialisasi dan koordinasi serta melengkap regulasi
Menyampaikan edaran kpd >600 perusahaan yagn telah di identifikasi
5 Manajer energi Menyusun dan melaksanakan program
Pelatihan dan sertifikasi manajer energi
Permen ESDM tentang standar manajer energi di industri dan
efisiensi energi di perusahaan
bangunan komersial
6 Auditor energi Melaksanakan audit energi Pelatihan dan sertifikasi Rancangan PERMEN ESDM, standar auditor energi
7 Clearing house konservasi energi
Sebagai pusat informasi konservasi energi
- Menyiapkan kantor- SDM- membangun sistem
Clearing house akan diresmikan MEN ESDM pada tanggal 24 03 2011 di kantor DITJEN ketenagalistrikan – KESDM
8 sosialisasi Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan konservasi energi
- Seminar/workshop- ILM- Talkshow- Percontohan
9 RIKEN Rencana induk konservasi energi nasional
Menyiapkan implementasi
Dokumen RIKEN
9. Green Building Council Indonesia
No Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Aktivitas Capaian Durasi Dana1 Benchmarking Penetapan benchmark/ tolak
ukurPenyusunan rating tools Rating tools greenship Sejak 2009
2 sertifikasi Implementasi rating sebagai pengakuan atas konsumsi energi bangunan
- evaluasi-verifikasi- pertimbangan
Penghargaan / sertifikat Sejak 2011
3 edukasi - meningkatkan kompetensi -menyamakan persipsi dan
misi hemat energi-memperkenalkan teknik-
teknik dalam perencanaan dan pengoperasian bangunan untuk efisiensi energi
- mendorong transformasi industri tentang efisiensi
Training greenship proffedional 2 batch training Setiap 3 bulan sekali sejak 2010
energi4 database - Mempunyai data aktual dari
gedung yang tersertifikasi- dipakai untuk tolak ukur
Mengumpulkan data sebagai hasil dari eligibility sertifikasi
Dalam proses Dalam proses
5 Inventori regulasi dan standar
Mengajak pelaku industri untuk mentaati standar / regulasi / peraturan yang ada
Mengumpulkan semua standar/ peraturan/ regulasi yang berhubungan dengan efisiensi energi bangunan
Menjadi dasar benchmark energi dalam rating tools greenship
Sejak 2009
6 sni Mempunyai SNI yang sesuai tuntutan efisiensi energi
Merevisi 4 SNI bersama ESDM - SNI 03-6389-2000 (selubung gedung)-SNI 03-6390-2000 (tata udara)-SNI 03- 6196-2000 (proses audit)-SNI 03-6197-2000 (sistem pencahayaan)
2010 ( dalam tahap legitimasi BSN)
REVISED PIF
PROJECT COMPONENTS, OUTCOMES AND OUTPUTS
REVISED PROJECT COMPONENTS, OUTCOMES AND OUTPUTS
• Project Component 1
– Development of Comprehensive Inventory of Energy Use Patterns in Indonesian Urban Areas
• Expected Outcomes
– Enhanced knowledge of energy consumption associated with daily life in urban areas which has essential components of energy uses in buildings (residential and commercial), water/sewer, streetlights and urban passenger transport
• Expected Outputs
– Documented energy consumption model in Indonesian urban areas; Urban energy auditing methodologies; Energy benchmarking for urban areas; Baseline GHG emission factors; Recommendations and implementation scenarios
• Project Component 1
– Development of energy efficiency indicators for Indonesian Cities
• Expected Outcomes
– Enhanced knowledge of selected energy indicators for energy efficient cities. Proposed criteria for energy efficient cities
• Expected Outputs
– Documented energy consumption database and indicators for Indonesian cities; Energy benchmarking for Indonesian cities; Baseline GHG emission factors
• Project Component 2
– Model of Energy Efficient Cities
• Expected Outcomes
– Enhanced knowledge of energy efficient urban infrastructure and energy efficiency and conservation measures without sacrificing urban dwellers comfort in carrying out their everyday life
• Expected Outputs
– Proposed model of energy efficient cities; Energy management system for urban areas; Guidelines and design of buildings and transport system for green lifestyles; GHG emissions reduction plans; Documented Techno-economic feasibility
• Project Component 2
– Model of Energy Efficient Cities
• Expected Outcomes
– Enhanced knowledge of effective decision support tools and methods for energy efficient city model; Land used patterns; Energy provision strategies
• Expected Outputs
– Proposed decision support tools and methods for energy efficient city model; Guidelines and design of land used patterns for energy efficient buildings and transport system; Established GHG emissions reduction plans
• Project Component 3
– Pilot Projects of Energy Efficient City Model
• Expected Outcomes
– Increased number of energy efficient cities in Indonesia, with resulting in GHG emission reduction.
• Expected Outputs
– Documented results of the implemented urban energy efficiency model; Identified and designed other urban energy efficiency projects
• Project Component 3
– Pilot Projects of Energy Efficient City Model
• Expected Outcomes
– Increased number of energy efficient cities in Indonesia, with resulting in GHG emission reduction.
• Expected Outputs
– Documented results of the implemented urban energy efficiency model; Identified and designed other urban energy efficiency projects
• Project Component 4
– Policy & Institutional Support
• Expected Outcomes
– Approval and implementation of policies supportive of urban energy efficiency projects.
• Expected Outputs
– Proposed policy frameworks supportive of urban energy efficiency projects
• Project Component 4
– Policy & Institutional Support
• Expected Outcomes
– Approval and implementation of policies supportive of efficient urban energy system development; Integrated planning
• Expected Outputs
– Proposed policy frameworks supportive of efficient urban energy system development
• Project Component 5
– Technical and Financing Support for Local Government Institutions
• Expected Outcomes
– Enhanced local government institution capability on energy efficient city projects.
• Expected Outputs
– Documented results of the
• Project Component 5
– Technical and Financing Support for Local Government Institutions
• Expected Outcomes
– Enhanced local government institution capability on energy efficient city projects; Proposed scheme for financing the development of energy efficient cities
capacity building for local government on urban energy efficiency planning and designed financing schemes for energy efficient city projects
• Expected Outputs
– Documented results of the capacity building for local government on efficient urban energy planning and designed financing schemes for energy efficient city projects
• Project Component 6
– Energy Efficient City Promotion
• Expected Outcomes
– Enhanced awareness of the benefits of energy efficiency for urban areas; Increased number of energy efficient cities ; Planned energy efficient city projects.
• Expected Outputs
– Designed and implemented energy efficient city promotional and advocacy program for all urban stakeholders; Energy efficient city award
• Project Component 6
– Energy Efficient City Promotion
• Expected Outcomes
– Enhanced awareness of the benefits of energy efficiency for urban areas
• Expected Outputs
– Designed and implemented energy efficient city promotional and advocacy program for all urban stakeholders; Energy efficient city award embedded to existing awards
• Project Component 7
– Community Empowerment
• Expected Outcomes
– Increased community awareness and understanding of the social, environmental, and economic benefits of energy efficient city programs.
• Expected Outputs
– Documented results of the community involvement in the activities concerning energy efficient cities
• Project Component 7
– Community Empowerment
• Expected Outcomes
– Increased community awareness and understanding of the social, environmental, and economic benefits of energy efficient city programs.
• Expected Outputs
– Documented results of the community involvement in the activities concerning energy efficient cities