minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian
DESCRIPTION
minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadianTRANSCRIPT
![Page 1: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/1.jpg)
1
RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN
TEORI PROBABILITASMINGGU KE-4
![Page 2: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/2.jpg)
2
Definisi-definisi
Himpunan (set) adalah kumpulan objek. Himpunan semua outcome yang mungkin
muncul dalam suatu percobaan/pengamatan disebut dengan himpunan semesta sampel/ruang sampel (sample space) dinyatakan dengan lambang T
Masing-masing outcome disebut dengan elemen atau titik sampel
![Page 3: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Definisi-definisi
Salah satu cara untuk me-list semua outcome adalah dengan menggunakan tree diagram
Contoh:Sebuah permainan terdiri atas dari dua percobaan. Pada percobaan pertama dilakukan pengambilan sebuah kartu bridge. Jika kartu yang didapat berwarna merah maka dilakukan pelemparan dua dadu. Sebaliknya dilakukan pelemparan sebuah dadu saja. Jumlah mata dadu ini merupakan outcome dari percobaan kedua. Pertanyaan: buatlah list semua outcome yang mungkin dari permainan ini!
![Page 4: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/4.jpg)
4
Definisi-definisi
Dari suatu semesta sampel, biasanya kita hanya tertarik dengan bagian tertentu dari semesta tersebut yang disebut dengan event/kejadian. Jadi event merupakan bagian dari semesta sampel.
Fakta bahwa a anggota (elemen) himpunan (semesta) T dapat dituliskan dalam simbol a T
Jika tiap anggota himpunan A1 juga merupakan anggota dari himpunan A2, maka himpunan A1 disebut dengan himpunan bagian dari himpunan A2 atau dapat dituliskan dalam bentuk simbol A1 A2
![Page 5: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Definisi-definisi
Jika himpunan A tidak memiliki anggota maka A disebut dengan himpunan kosong dan dituliskan sebagai A = .
Himpunan dari semua elemen yang setidaknya menjadi anggota salah satu dari himpunan A1 dan himpunan A2 disebut union dari A1 dan A2. Union ini disimbolkan dengan A1 A2
![Page 6: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Definisi-definisi
Himpunan dari semua elemen yang termasuk dalam himpunan A1 dan juga dalam himpunan A2 disebut dengan interseksi dari A1 dan A2. Interseksi A1 dan A2 disimbolkan dengan A1 A2.
Himpunan yang terdiri atas elemen yang bukan elemen A disebut dengan komplemen A (mengacu pada A) dan disimbolkan dengan A*.
![Page 7: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/7.jpg)
7
Definisi-definisi
Dua buah himpunan dikatakan saling bebas (mutually exclusive) atau disjoint, jika interseksi keduanya adalah himpunan kosong. Himpunan A dikatakan mutually exclusive terhadap himpunan B jika A B =
![Page 8: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/8.jpg)
8
PERHITUNGAN TITIK SAMPEL
![Page 9: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/9.jpg)
9
Teorema: Multiplication Rule
Jika suatu operasi dapat berlangsung dalam n1 cara, dan dari masing-masing cara ini dilakukan operasi kedua yang dapat berlangsung dalam n2 cara, maka kedua operasi dapat dilakukan secara bersama dalam n1n2 cara. Secara umum teorema ini berlaku juga pada k operasi berturutan, yaitu k operasi ini dapat dilakukan dalam n1n2…nk
Hasil dua pelemparan uang logam dapat muncul dalam 4 cara. Pelemparan uang logam pertama memiliki 2 cara kemunculan dan pelemparan uang logam kedua memiliki 2 cara kemunculan, sehingga secara keseluruhan terdapat 4 (= 2 x 2) cara kemunculan hasil pelemparan 2 kali uang logam.
![Page 10: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/10.jpg)
10
Permutasi
Permutasi adalah suatu penyusunan atas semua atau sebagian dari kumpulan obyek tertentu.
Jumlah permutasi dari n buah obyek yang berbeda adalah sejumlah n!
Contoh: Dari tiga judul buku dapat disusun pada rak sejumlah 3! = 1 x 2 x 3 = 6 permutasi
![Page 11: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/11.jpg)
11
Teorema Permutasi
Jumlah permutasi dari n objek yang berbeda yang diambil sejumlah r pada suatu waktu adalah:
nPr =
Berapa permutasi dari bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, dan 5 sehingga dapat terbentuk suatu bilangan 3 digit (setiap bilangan dipakai sekali)? Bagaimana dengan 0, 1, 2, 3, 4, dan 5?
)!(
!
rn
n
![Page 12: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/12.jpg)
12
Teorema Permutasi
Jumlah permutasi dari n objek berbeda yang disusun secara sirkular adalah (n-1)!
Jumlah permutasi yang berbeda yang dapat disusun dari n objek yang terdiri atas n1 objek dari jenis pertama, n2 objek dari jenis kedua, dan seterusnya sampai nk objek dari jenis ke-k adalah :
!!!!
21 knnnn
![Page 13: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/13.jpg)
13
Teorema Permutasi
Dalam satu barisan terdapat 3 orang alumni TI, 3 orang alumni teknik lainnya, dan 2 orang alumni MIPA. Dalam berapa cara kedelapan orang itu dapat membentuk barisan yang berbeda berdasarkan latar belakang pendidikannya?
![Page 14: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/14.jpg)
14
Teorema Partisi
Jumlah cara membagi suatu kumpulan n objek ke dalam r sel dengan jumlah elemen n1 pada sel pertama, n2 pada sel kedua, dan seterusnya sampai nk elemen pada sel ke-k adalah:
di mana n1+ n2 + … + nr = n.
!!!!
,,, 2121 kr nnnn
nnn
n
![Page 15: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/15.jpg)
15
Teorema Partisi
Contoh:Sebuah rombongan 6 orang mahasiswa menyewa 3 kamar hotel berukuran double. Ada berapa cara pembagian ruangan yang mungkin dilakukan?
![Page 16: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/16.jpg)
16
Kombinasi
Sering kali kita tertarik pada cara memilih r objek dari sejumlah n objek tanpa memperhatikan urutan yang terbentuk. Cara pemilihan ini disebut dengan kombinasi.
Jumlah kombinasi dari n objek yang berbeda yang diambil sejumlah r dalam satu waktu adalah:
)!(!!
rnrn
r
n
![Page 17: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/17.jpg)
17
Contoh:Di kelas sistem manufaktur terdapat 12 orang lulusan TI, 8 lulusan teknik lainnya, dan 4 lulusan MIPA. Jika ingin dibentuk sebuah kelompok beranggotakan 6 orang dengan komposisi 3 lulusan TI, 2 lulusan teknik lainnya, dan 1 MIPA, ada berapa cara yang bisa dilakukan?
![Page 18: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/18.jpg)
18
OUTLINE
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan
Konsep-Konsep Dasar Probabilitas
Distribusi Probabilitas Diskrit
Distribusi Normal
Teori Keputusan
Pengertian Probabilitas dan Manfaat Probabilitas
Pendekatan Terhadap Probabilitas
Hukum Dasar Probabilitas
Teorema Bayes
Menggunakan MS Excel Untuk Probabilitas
![Page 19: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/19.jpg)
19
PENDEKATAN PROBABILITAS
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
1. Pendekatan Klasik
2. Pendekatan Relatif
3. Pendekatan Subjektif
![Page 20: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/20.jpg)
20
PENDEKATAN KLASIK
Definisi:Setiap peristiwa mempunyai kesempatan yang sama untuk terjadi.
Rumus:
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
Probabilitas = jumlah kemungkinan hasil suatu peristiwa jumlah total kemungkinan hasil
![Page 21: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/21.jpg)
21
PENDEKATAN KLASIK
Percobaan Hasil Probabi-litas
Kegiatan melempar uang
1. Muncul gambar2. Muncul angka
2 ½
Kegiatan perdagangan saham
1. Menjual saham2. Membeli saham
2 ½
Perubahan harga 1. Inflasi (harga naik)2. Deflasi (harga turun)
2 ½
Mahasiswa belajar
1. Lulus memuaskan2. Lulus sangat memuaskan3. Lulus terpuji
3 1/3
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
![Page 22: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/22.jpg)
22
Definisi:Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, tergantung dari berapa banyak suatu kejadian terjadi.
Rumus:
PENDEKATAN RELATIF
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
Probabilitas = jumlah peristiwa yang terjadi suatu peristiwa jumlah total percobaan
Contoh:
![Page 23: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/23.jpg)
23
PENDEKATAN SUBJEKTIF
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
Definisi:
Probabilitas suatu kejadian didasarkan pada penilaian pribadi yang dinyatakan dalam suatu derajat kepercayaan.
![Page 24: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/24.jpg)
24
OUTLINE
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
BAGIAN II Probabilitas dan Teori Keputusan
Konsep-konsep Dasar Probabilitas
Distribusi Probabilitas Diskrit
Distribusi Normal
Teori Keputusan
Pengertian Probabilitas dan Manfaat Probabilitas
Pendekatan Terhadap Probabilitas
Hukum Dasar Probabilitas
Teorema Bayes
Menggunakan MS Excel Untuk Probabilitas
![Page 25: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/25.jpg)
25
KONSEP DASAR HUKUM PROBABILITAS
A. Hukum Penjumlahan
A BAB
Apabila P(AB) = 0,2, maka ,P(A ATAU B) = 0,35 + 0, 40 – 0,2 = 0,55
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
• Peristiwa atau Kejadian Bersama
Contoh : P(A) = 0,35, P(B)=0,40 DAN P (C)=0,25 Maka P(A ATAU C ) = 0,35 + 0,25 = 0,60
P(A ATAU B) = P(A) + P(B)
P(A ATAU B) = P(A) + P(B) – P (AB)
![Page 26: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/26.jpg)
26
• Peristiwa Saling LepasP(AB) = 0Maka P(A ATAU B) = P (A) + P(B) + 0
= P(A) + P(B)
A B
• Hukum Perkalian P( A DAN B) = P(A) X P(B) Apabila P(A)=0,35 DAN P(B) = 0,25 Maka P(A DAN B) = 0,35 X 0,25 = 0,0875
• Kejadian Bersyarat P(B|A) P(B|A) = P(AB)/P(A)={P(A)+P(B)}/P(A)
KONSEP DASAR HUKUM PROBABILITAS
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
![Page 27: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/27.jpg)
27
KONSEP DASAR HUKUM PROBABILITAS
Peristiwa Pelengkap (Complementary Event)
P(A) + P(B) = 1 atau P(A) = 1 – P(B)
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
![Page 28: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/28.jpg)
28
DIAGRAM POHON
1
Beli
Jual
0,6
BNI
BLP
BCA
BNI
BLP
BCA
0,25
0,40
0,35
0,25
0,40
0,35
Keputusan Jual atau Beli Jenis Saham
Probabilitas Bersyarat
Probabilitas bersama
1 x 0,6 x 0,35 = 0,21
1 x 0,6 x 0,40 = 0,24
1 x 0,6 x 0,25 = 0,15
1 x 0,4 x 0,35 = 0,14
1 x 0,4 x 0,40 = 0,16
1 x 0,4 x 0,25 = 0,10
0,21+0,24+0,15+0,14 +0,16+0,10 =1,0
Jumlah Harus = 1.0
• Diagram Pohon
Suatu diagram berbentuk pohon yang membantu mempermudah mengetahui probabilitas suatu peristiwa
Konsep Dasar Probabilitas Bab 7
![Page 29: minggu ke 4 -ruang-sampel-dan-kejadian](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061515/5571f1eb49795947648bcf56/html5/thumbnails/29.jpg)
29
TERIMA KASIH