mikro.blok tropmed
TRANSCRIPT
PENYAKIT INFEKSILaboratorium MikrobiologiFK UISU2011
INFEKSI Suatu proses dimana mikroorganisme
yang patogen memasuki tubuh host, mengadakan invasi, berkembangbiak dan menimbulkan penyakit
DATA/ FAKTA
Tahun : 1980: 1986 Morbilitas & mortalitas tinggi: 1992
DKK MEDAN Infeksi saluran napas akut peringkat pertama
(45,98%)
DIVISI PULMONOLOGI PENYAKIT DALAM FK USUInfeksi paru 62,64%
6 Penyakit infeksi yang mematikan(1998)
• Pneumonia• TBC• Penyakit diare • Malaria • Campak• HIV/AIDS
Bertanggung jawab atas separuh dari semua kematian prematur dan kematian golongan anak & dewasa muda
PROSES INFEKSI
diikuti perkembangan
mikrokoloni dan patogenesis infeksi
MENYEBARdarah
MEMPERBANYAK DIRI
SISTEM LIMFATIK
MENEMPEL DISEL EPITEL
KEJARINGANKEJARINGAN
Mikroorganisme penyebab infeksi
Kriteria mikroorganisme penyebab infeksi :•Memiliki daya patogenitas yang tinggi•Memiliki daya virulensi yang tinggi•Memiliki daya invasi yang tinggi•Memiliki daya pertahanan dan daya
hindar yang baik
Syarat timbulnya suatu infeksi
•Adanya jalan masuk bagi mikroorganisme- saluran nafas, saluran cerna, kulit, mukosa
•Tempat berkembangbiak dan melakukan invasi
•Harus ada jalan keluar
Bentuk-bentuk penyakit infeksi1. INFEKSI BAKTERI ; ISPA, Tifus
Abdominal, Tetanus, TB, Pneumonia, …….
2. INFEKSI VIRUS ; Influenza, Flu burung, Flu babi, DHF, Demam Dengue, Chikungunya, ……..
3. INFEKSI JAMUR ; Candidiasis, Aspergilosis, Mikosis superficialis, …….
4. INFEKSI NOSOKOMIAL ; Sepsis/Bakteremia
Mikroorganisme penyebab infeksi1. Mikroorganisme patogen
konvensional
2. Mikroorganisme patogen kondisional
3. Mikroorganisme patogen oportunistik
Mikroorganisme patogen konvensionalMenyebabkan penyakit pada orang sehat,
karena tidak adanya kekebalan spesifik terhadap kuman tersebut.
Contoh : Staphylococcus aureus, S. pyogenes, E. coli, Salmonella
Mikroorganisme patogen kondisionalMenyebabkan penyakit jika ada faktor
predisposisi spesifik pada orang yang daya tahannya menurun. Kuman langsung masuk kedalam jaringan yang biasanya steril
Contoh : Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas, Klebsiella
Mikroorganisme patogen oportunistikMenyebabkan penyakit menyeluruh pada
penderita yang daya tahan tubuhnya menurun
Contoh : Candida albicans
Tujuan pengenalan infeksi
1. Pengambilan bahan pemeriksaan untuk penentuan agen penyebab infeksi
2. Pengobatan adekuat, misalnya; pemberian antibiotik yang sesuai penyebab infeksi
Pencegahan penyakit infeksi•Menghambat perkembangan penyakit
sebelum terjadi
• * Melambatkan progresifitas dari penyakit
* Menghentikan progresifitas dari penyakit
Faktor-faktor yang harus diperhatikan•Faktor hospes
•Faktor mikroorganisme
•Faktor lingkungan
MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
1. Faktor anatomi dan fisik2. Sel fagosit dan inflamasi3. Respon imun
Humoral Seluler
Rusak karena :
1. Alkohol 2. Rokok3. PPOK4. Keganasan5. Obat Kortikosteroid
Sitostatika
INFEKSI
Faktor non spesifikKekebalan alamiah dimana merupakan
kekebalan yang tidak diperoleh melalui kontak terlebih dahulu dengan penyebab infeksi
Diturunkan secara genetik
Faktor spesifikMekanisme pertahanan tubuh ini
didasarkan adanya respon imun terhadap suatu antigen yang masuk kedalam tubuh hospes
Imunitas spesifik yang didapat ini diperoleh melalui dua cara : kekebalan aktif dan kekebalan pasif
Kekebalan aktif ; melalui imunisasi aktif dengan pemberian vaksinasi
Kekebalan pasif ; imunisasi pasif : sediaan gama globulin, serum atau plasma
FAKTOR MIKROORGANISMEPencegahan dengan mengendalikan
pertumbuhan dan kontaminasi oleh mikroorganisme
Meliputi kegiatan yang dapat menghambat, membasmi, atau menyingkirkan mikroorganisme penyebab infeksi
Caranya…..
1. Cara fisikSterilsasi dan
desinfeksi2. Cara kimia
3. Antibiotika profilaksis
1. Cara fisik
•Pemanasan ; panas kering dan panas basah
•Radiasi•Filtrasi; filter yang terbuat dari asbes,
porselen•Ultrasonik •Sinar UV, sinar X, sinar Gamma
2. Cara kimiawiDesinfektan atau antiseptika•Gol. Fenol•Senyawa Alkohol•Gol. Halogen ; iodium tinctur•Gol. Aldehid ; formaldehid
3. Antibiotika profilaksis
Tujuan mencegah terjadinya infeksi akibat tindakan medis yang dilakukan terhadap penderita atau berbagai jenis trauma
seperti : luka bakar yang luas, pembedahan, episiotomi, infeksi sekunder
Perlu diperhatikan : cara pemberian dan dosis obat
3. Antibiotika profilaksis
Tujuan mencegah terjadinya infeksi akibat tindakan medis yang dilakukan terhadap penderita atau berbagai jenis trauma
seperti : luka bakar yang luas, pembedahan, episiotomi, infeksi sekunder
Perlu diperhatikan : cara pemberian dan dosis obat
Antibiotik profilaktik
•Penyebaran dan penggunaan antibiotik yg sembarangan mempercepat munculnya bakteri resisten antibiotik dan meningkatkan baik insidens efek samping toksik maupun biaya pengobatan.
•Namun antibiotik profilaksis memainkan peran penting dlm pengendalian infeksi.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI
ROSIHAN ANWAR
26
Antibiotik profilaktik
•Indikasi spesifik termasuk profilaksis peri-operatif diperlukan thdp infeksi bakteri anaerob dlm pembedahan saluran cerna dan ginekologis, dan bakteriuria pada saat tindakan bedah urologi atau instrumentasi terhadap isolat urin.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI
ROSIHAN ANWAR
27
Antibiotik profilaktik
•Kebijakan yang membatasi pemilihan dan pemakaian antibiotik spektrum lebar merupakan hal penting untuk profilaksis dan pengobatan.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI
ROSIHAN ANWAR
28
FAKTOR LINGKUNGANPHBS
meliputi :•Penyediaan air bersih•Pemberantasan nyamuk dan tikus•Perbaikan rumah•Menaikkan gizi masyarakat
•Penyakit infeksi masalah utama di Indonesia
Kenapa???
Masalah Kesehatan Terkait• Penyakit HIV/AIDS meningkat• TB ranking 3 dunia• Malaria di semua provinsi• Re emerging diseases (leptospira, meningitis dll) &
new emerging diseases (AI, Flu baru H1N1, dll)• Penyakit berpotensi wabah (morbili, chikungunya,
DHF, HFMD ,difteri, diare dll)• Eradikasi global (Poliomielitis, frambusia)• Irrasional terapi antibiotik dlm manajemen infeksi
Resistensi obat/multi drug resistent thd kuman, parasit
•Meningkatnya penyakit degeneratif - DM, peny. Jantung & hipertensi, LE, kanker dll•Meningkatnya kasus penyalah gunaan narkotika •Pencemaran lingkungan •Keracunan makanan, pestisida & bahan
berbahaya
Emerging dan re-emerging infectious diseases(ERID)
•Sejak 1991 mewabah di seluruh bagian dunia
•Banyak penyakit telah berhasil dikendalikan, seperti: cholera,dengue dan diphtheria, namun bangkit kembali atau meluas ke daerah baru.
•Meskipun kemajuan luar biasa dalam penelitian medis dan perawatan selama abad 20, penyakit menular tetap menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia karena tiga alasan:
•(1) munculnya penyakit infeksi baru (emerging disease)
•(2) munculnya kembali penyakit menular lama (re-emerging disease)
Emerging disease
•termasuk wabah penyakit menular yang tidak diketahui sebelumnya atau penyakit menular baru yang insidennya meningkat signifikan dalam dua dekade terakhir.
Re-emerging disease
•yang biasa disebut resurging disease
•adalah wabah penyakit menular yang muncul kembali setelah penurunan yang signifikan dalam insiden dimasa lampau
Faktor-faktor pemberi kontribusi atas ERID
•Peristiwa di masyarakat: ekonomi lemah, perang, konflik, pertumbuhan penduduk & migrasi, kumuh
•Pelayanan kesehatan: obat-obatan penyebab imunosupresi
•Perilaku: seksual, drug use, diet, perjalanan
•Perubahan lingkungan: deforestasi, perubahan ekosistem air, banjir, kelaparan, peningkatan suhu bumi
•Kesehatan masyarakat: infrastruktur tidak memadai, kurangnya SDM
•Adaptasi mikroba: virulensi meningkat dan toksis, drug resistance
•Perpindahan secara massal yang membawa serta wabah penyakit tertentu (travel diseases)
•Evolusi dari microbial agent seperti variasi genetik, rekombinasi, mutasi dan adaptasi
•Hubungan microbial agent dengan hewan perantara (zoonotic encounter)
Akibat Mutasi
•Perubahan Genotipe
•Perubahan Fenotipe (protein)
•Lebih ganas
•Meloncati penghalang spesies
•Potensi Pandemi
Materi genetik mudah berubah : MutasiEnzim pengkopi
RNA-nya (RNA-Polimerase) mudah membuat kesalahan
•Sudah banyak microbial agent ( virus, bakteri, jamur) yang telah terindikasi menyebabkan wabah penyakit bagi manusia dan juga memiliki karakteristik untuk mengubah pola penyakit tersebut sehingga menyebabkan wabah penyakit yang baru
National Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID) yang membagi menjadi 3 kelompok besar
•Grup I : Pathogen baru yang diakui dalam 2 dekade terakhir
•Grup II : Re-emerging pathogen
•Grup III : Pathogen yang berpontesial sebagai bioterorisme
Pengendalian Infeksi
• Peran laboratorium Mikrobiologi sangat penting
•Antara lain :1.Mengidentifikasi mikroorganisme
penyebab infeksi dan membantu dalam diagnosa klinik
2.Pelaporan, surveillance3.Penelitian4.Uji resistensi antibiotik
Tujuan Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi new-emerging diseases dan re-emerging diseases :• Membangun sistem nasional untuk deteksi etiologi
penyakit infeksi new-emerging diseases dan re-emerging diseases secara akurat dan cepat, sehingga dapat segera ditindaklanjuti;
• Memperluas jangkauan, meningkatkan mutu dan efisiensi dalam upaya identifikasi karakteristik etiologi penyakit infeksi new-emerging diseases dan re-emerging diseases;
•Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap spesimen klinik yang berpotensi menimbulkan kepedulian kesehatan masyarakat dan kedaruratan kesehatan masyarakat, dan disalahgunakan menjadi atau sebagai senjata biologi, dan atau memiliki dampak nilai ekonomi tinggi bagi negara dan masyarakat.
Aktivitas Lab Mikrobiologi
1. Pemeriksaan bakteriologik2. Pemeriksaan virologi3. Pemeriksaan mikologis4. Uji kepekaan
Pemeriksaan bakteri
•Pemeriksaan langsung spesimen : darah, urin, dahak, CSF, pus,
feces pewarnaan : gram, BTA, spora, kapsul
•Kultur
Pemeriksaan Virologi
•Deteksi RNA virus- RT PCR :
Gel based RT PCR, Real time RT PCR
•Serologis
•Kultur virus
Lab diagnosis Influenza baru A/H1N1
spesimen Alikuot spesimen
Pengiriman spesimen ke lab regional dan
litbangkes
Reagen mixEkstraksi RNA
pencatatan
Mix reaction
Real- time RT- PCRAnalisis hasilpelaporan
Pemeriksaan mikologi
•Direct smeer mounting fluid
•Kultur