mi/grandyos zafna sopir tidak terima ditilang filedki jakarta mulai ke-marin menerapkan sanksi...

1
6 JUMAT, 2 DESEMBER 2011 M EGA POLITAN VINI MARIYANE ROSYA S ETELAH masa sosial- isasi dianggap selesai, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mulai ke- marin menerapkan sanksi ti- lang bagi angkutan umum yang sopirnya tidak menggunakan seragam dan tidak memiliki kartu pengenal pengemudi (KPP) atau kartu pengenal ang- gota (KPA). Namun kenyataan di lapang- an, masih banyak sopir angkut- an umum yang tidak meng- gunakan seragam dan tidak dilengkapi kartu identitas. Yang menjadi ironi, mereka menolak disalahkan karena ber- anggapan itu adalah kesalahan dari pengurus angkutan umum yang mereka awaki. Oleh ka- rena itu, inspeksi mendadak yang dilakukan Dishub DKI di beberapa terminal diwarnai penolakan sanksi tilang dari para sopir angkutan. “Kan itu yang salah kopera- sinya,” ucap Cayudin, 30, salah satu pengemudi yang belum menggunakan seragam dengan nada meninggi. Cayudin kesal lantaran se- ragam yang wajib ia pakai be- lum juga ia terima dari koperasi tempat ia bergabung. Menurut Cayudin, seharusnya Dishub menyalahkan koperasi bukan dirinya. “Dari Kojang Jayanya bilang seragamnya belum ada, Pak,” jelas pengemudi mikrolet M01 tersebut. Tak hanya menolak, seorang sopir mikrolet M01 jurusan Kampung Melayu-Senen lain- nya sampai mengamuk. Si- mangunsong beteriak-teriak di Terminal Senen. “Saya masih ngumpulin duit buat bayar KPP sama seragam, kok duit sera- gamnya harus dipakai buat ba- yar tilang. Mereka yang sudah beres urus kan berarti sudah ada duitnya,” teriaknya. Lain lagi yang dikeluhkan sopir di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Mayoritas sopir masih mengenakan kaus kasu- al. Ketika petugas mendatangi, mereka meresponsnya dengan suara bernada tinggi. “Ya, seragam yang dikasih koperasi cuma satu, Pak. Eng- gak mungkin dipakai tiap hari,” kata Prapto, sopir D02 trayek Pondok Labu-Ciputat. Ia mengakui bahwa kewa- jiban menggunakan seragam bisa memberatkan mereka jika harus membeli seragamnya. “Ya kalau bisa jangan sampai bayar seragamnya, berat lah,” tandasnya. Karena petugas Dishub tidak mau menggubris alasan me- reka, teriakan-teriakan protes lebih banyak dilontarkan. Apa- lagi petugas yang menilang sempat mengambil surat-surat kelengkapan mobil. “Berlebihan ini. Kok tilang- nya STNK? Kenapa enggak KIR-nya,” teriak Jamal. Di Jakarta Utara, sebanyak 20 angkutan umum ditilang dan satu angkutan KWK dikandangkan. Pengandangan angkutan dilakukan karena su- rat kelengkapan yang dimiliki sudah tak berlaku. Adapun di Depok, Dishub setempat masih terus menyo- sialisasikan ketentuan baru itu. Mereka belum mengambil tindakan tilang bagi sopir ang- kutan umum yang melanggar. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menilai secara umum terjadi peningkatan jumlah sopir yang memakai seragam. Beberapa pemilik kendaraan pribadi pun mulai bergabung dengan koperasi. “Saya senang sudah mulai banyak yang pakai se- ragam, punya KPP dan KPA. Berarti pemilik perseorangan mulai mendekati koperasi,” ujarnya. Pristono memastikan bahwa pemberlakuan aturan ini tidak akan ditunda. Ia meminta se- luruh awak angkutan umum menaatinya. “Kalau terus- menerus melawan, ya nanti izin trayeknya dicabut,” tandasnya. (NY/NA/KG/J-3) [email protected] Kewajiban membeli seragam oleh para sopir membuat mereka tidak serempak memakai seragam. Sopir tidak Terima Ditilang M ESKIPUN me ng- usung nama ‘wa- rung’, kenyataannya rumah makan Daeng Tata yang terletak di Jl Soepono Alteri, Permata Hijau, ini jauh lebih mewah daripada sekadar warung. Dengan dekorasi ala rumah masyarakat tradisional Makasar, Mamink Daeng Tata tampil mencolok di antara bangunan lain. Temboknya terbuat dari jalin- an bambu yang membentuk motif khas Makasar. Di daerah asalnya, tembok dari jalinan bambu ini disebut mapacca. Langit-langit bagian dalamnya juga terjalin dari kulit bambu. Menciptakan suasana segar dan alami yang menenangkan. Awalnya, Haji Muhammad Amin Rahim, pemilik Warung Mamink Daeng Tata, memulai usaha makanan dengan meng- gelar warung kaki lima di Jalan Soepomo, yang dinamai Tenda Biru. Warung itu khusus men- jual sup konro, sup coto, dan sup saudara. Dinamai Tenda Biru karena warung itu adalah satu-satunya di daerah itu yang menggunakan terpal berwarna biru. “Bapak memang suka lain daripada yang lain. Warung- warung kaki lima biasanya menggunakan terpal warna jingga, jadi Bapak pakai warna biru, supaya beda,” tutur Haris Amin, putra bungsu H Muh Amin Rahim. Usaha itu berjalan sangat baik sehingga pada 1996, H Muh Amin Rahim membuka Warung Taksi di Jl Casablan- ca. Rumah makan itu laris manis. Dibukanya cabang di ITC Senayan atas permintaan pelanggan. Di balik kesederhanaan Wa- rung Mamink Daeng Tata, terlahir cita rasa masakan khas Makasar yang ‘mewah’. Di rumah makan itu disiapkan iga bakar yang sangat lezat. Juga sup iga, dan makanan Makasar lainnya. Rasanya tidak kalah dengan restoran asing yang banyak di Jakarta. Harga satu porsi iga bakarnya Rp33 ribu dan sup konro anda- lannya Rp15 ribu. Kalau mem- bawa keluarga ke sana, pasti ma- kanan lezat dengan harga murah ini akan menyenangkan kelu- arga. (Grace Satiaputra/J-2) Makanan Bintang Lima Harga Murah Meriah AKHIR PEKAN RAZIA ANGKUTAN UMUM: Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono turun langsung dalam razia angkutan umum di Terminal Senen, Jakarta Pusat, kemarin. MI/GRANDYOS ZAFNA B ANYAK pilihan untuk mengisi liburan Natal dan tahun baru 2012. Namun Wahana Atlantis di Taman Impian Jaya Ancol punya cara tersendiri untuk mengahdir- kan kemeriahan dalam musim liburan yang menutup 2011 tersebut. Tak hanya sebagai wahana berkonsep water park, memasuki pertengahan Desember wa- hana Atlantis akan dilengkapi dengan berbagai hiburan dan nuansa yang melengkapi kegemberiaan pengunjung dalam bermain air. “Pengunjung kami dari beragam usia, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, de- wasa, sampai usia lanjut dapat menikma- ti water park kami. Mereka datang untuk menikmati bermain air. Gelaran pada peak season ini tidak hanya untuk akhir tahun tapi juga Natal. Apa yang akan kami suguhkan lebih untuk meleng- kapi dan menyempurnakan kegembiraan mereka,” ujar Manajer Atlantis, Maharani Sukma Dewi, Senin (28/11). Sebagai tempat rekreasi berkonsep waterpark, Atlantis selama ini memberi- kan kegemberiaan lewat permainan dan aktivitas air. Menjelang Natal dan tahun baru ini, Atlantis akan menawarkan nuansa tematik sesuai dua tema besar itu. Menginjak 17 Desember mendatang, suasana keceriaan Natal dan tahun baru akan terasa begitu pengunjung memasuki Atlantis Water Adventure karena dekorasi yang sangat menunjang, disesuaikan dengan tema liburan Natal dan tahun baru. “Akan ada Santa Claus yang berkeli- ling wahana dan berbagai hiburan serta live musik,” lanjut Sukma. Para pengun- jung dapat mencoba berfoto bersama Santa dan maskot Atlantis, Doki si kodok lucu dalam foto session. Sembilan kolam dengan karakteristik berbeda di lahan seluas 6 Hektar tersebut mampu menam- pung pengunjung hingga belasan ribu. Pada akhir tahun ini, berbagai hiburan spesial akan digelar di sejumlah kolam, salah satunya atraksi adu lari di atas matras di Kolam Tanding. “Mereka akan adu cepat lari di atas matras yang mengambang di kolam tanding. Penon- tonnya juga ikut di dalam kolam. Itu seru, banyak sekali peminatnya,” tutur Kepala Operasional Atlantis, Misbah. Tak hanya itu, di sebuah atraksi games kolosal bagi-bagi hadiah Santa akan dige- lar di kolam tersebut. Sang Santa akan berada di udara membawa bungkusan berisi bola ping pong. Pada saat tak terduga, bola-bola itu akan berjatuhan membanjiri pengunjung. “Di dalamnya ada gulungan kertas yang tercantum hadiah,” tambah Sukma. Sementara itu di Kolam Ombak, penge- lola akan menggelar fun dance kolosal, dua kali sehari. Para penari akan menari dengan iringan lagu yang enerjik. Para pengunjung dapat bergabung mengikuti gerakan tarian tersebut. Sejumlah hadiah telah disiapkan bagi para pengunung yang menari paling bersemangat. “Gerakannya tidak susah, yang penting fun. Penarinya nanti akan berkostum sesuai tema pula,” ujarnya. Fun dance yang selama ini telah berjalan setiap akhir pekan memang banyak dinikmati dan mencuri perhatian pengunjung lainnya. “Nah kali ini kita kemas lebih menarik lagi dance kolosal ini,” imbuhnya. Atlantis pun mengajak pengunjung menikmati perayaan tahun baru bersa- ma-sama. Pada 31 Desember, Atlantis dapat menjadi pilihan tempat untuk me- nyambut tahun baru bersama keluarga, kerabat atau kawan. “Kami akan bagi- bagi terompet pada hari terakhir di 2011 itu,” kata Sukma. Pada 2012 mendatang, Atlantis berjanji akan menghadirkan sesuatu yang baru di kompleks rekreasi hiburan air tersebut. “Kami akan meleng- kapi kegembiraan di akhir tahun ini dan siap menyambut 2012,” tandasnya. Sensasi Rekreasi Air Menyambut 2012 di Atlantis MI/GRANDYOS ZAFNA BERSANTAP: Pengunjung bersantap di rumah makan Daeng Tata yang terletak di Jl Soepono Alteri, Permata Hijau, Jakarta Barat. MI/GRACE SATIAPUTRA

Upload: dinhque

Post on 07-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6 JUMAT, 2 DESEMBER 2011MEGAPOLITAN

VINI MARIYANE ROSYA

SETELAH masa sosial-isasi dianggap selesai, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mulai ke-

marin menerapkan sanksi ti-lang bagi angkutan umum yang sopirnya tidak menggunakan seragam dan tidak memiliki kartu pengenal pengemudi (KPP) atau kartu pengenal ang-gota (KPA).

Namun kenyataan di lapang-an, masih banyak sopir angkut-an umum yang tidak meng-gunakan seragam dan tidak dilengkapi kartu identitas. Yang menjadi ironi, mereka menolak disalahkan karena ber-anggapan itu adalah kesalahan

dari pengurus angkutan umum yang mereka awaki. Oleh ka-rena itu, inspeksi mendadak yang dilakukan Dishub DKI di beberapa terminal diwarnai penolakan sanksi tilang dari para sopir angkutan.

“Kan itu yang salah kopera-sinya,” ucap Cayudin, 30, salah satu pengemudi yang belum menggunakan seragam dengan nada meninggi.

Cayudin kesal lantaran se-ragam yang wajib ia pakai be-lum juga ia terima dari koperasi tempat ia bergabung. Menurut Cayudin, seharusnya Dishub menyalahkan koperasi bukan dirinya. “Dari Kojang Jayanya bilang seragamnya belum ada, Pak,” jelas pengemudi mikrolet

M01 tersebut.Tak hanya menolak, seorang

sopir mikrolet M01 jurusan Kampung Melayu-Senen lain-nya sampai mengamuk. Si-mangunsong beteriak-teriak di Terminal Senen. “Saya masih ngumpulin duit buat bayar KPP sama seragam, kok duit sera-gamnya harus dipakai buat ba-yar tilang. Mereka yang sudah beres urus kan berarti sudah ada duitnya,” teriaknya.

Lain lagi yang dikeluhkan sopir di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Mayoritas sopir masih mengenakan kaus kasu-al. Ketika petugas mendatangi, mereka meresponsnya dengan suara bernada tinggi.

“Ya, seragam yang dikasih koperasi cuma satu, Pak. Eng-gak mungkin dipakai tiap hari,” kata Prapto, sopir D02 trayek Pondok Labu-Ciputat.

Ia mengakui bahwa kewa-

jiban menggunakan seragam bisa memberatkan mereka jika harus membeli seragamnya. “Ya kalau bisa jangan sampai bayar seragamnya, berat lah,” tandasnya.

Karena petugas Dishub tidak mau menggubris alasan me-reka, teriakan-teriakan protes lebih banyak dilontarkan. Apa-lagi petugas yang menilang sempat mengambil surat-surat kelengkapan mobil.

“Berlebihan ini. Kok tilang-nya STNK? Kenapa enggak KIR-nya,” teriak Jamal.

Di Jakarta Utara, sebanyak 20 angkutan umum ditilang dan satu angkutan KWK dikandang kan. Pengandangan angkutan dilakukan karena su-rat kelengkapan yang dimiliki sudah tak berlaku.

Adapun di Depok, Dishub setempat masih terus menyo-sialisasikan ketentuan baru

itu. Mereka belum mengambil tindakan tilang bagi sopir ang-kutan umum yang melanggar.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menilai secara umum terjadi peningkatan jumlah sopir yang memakai seragam. Beberapa pemilik kendaraan pribadi pun mulai bergabung dengan koperasi. “Saya senang sudah mulai banyak yang pakai se-ragam, punya KPP dan KPA. Berarti pemilik perseorangan mulai mendekati koperasi,” ujarnya.

Pristono memastikan bahwa pemberlakuan aturan ini tidak akan ditunda. Ia meminta se-luruh awak angkutan umum menaatinya. “Kalau terus-menerus melawan, ya nanti izin trayeknya dicabut,” tandasnya. (NY/NA/KG/J-3)

[email protected]

Kewajiban membeli seragam oleh para sopir membuat mereka tidak serempak memakai seragam.

Sopir tidak Terima Ditilang

ME S K I P U N m e n g -usung nama ‘wa-rung’, kenyataannya

rumah makan Daeng Tata yang terletak di Jl Soepono Alteri, Permata Hijau, ini jauh lebih mewah daripada sekadar warung. Dengan dekorasi ala rumah masyarakat tradisional Makasar, Mamink Daeng Tata tampil mencolok di antara bangunan lain.

Temboknya terbuat dari jalin-an bambu yang membentuk motif khas Makasar. Di daerah asalnya, tembok dari jalinan bambu ini disebut mapacca. Langit-langit bagian dalamnya juga terjalin dari kulit bambu. Menciptakan suasana segar dan alami yang menenangkan.

Awalnya, Haji Muhammad Amin Rahim, pemilik Warung Mamink Daeng Tata, memulai usaha makanan dengan meng-gelar warung kaki lima di Jalan Soepomo, yang dinamai Tenda Biru. Warung itu khusus men-jual sup konro, sup coto, dan sup saudara. Dinamai Tenda Biru karena warung itu adalah satu-satunya di daerah itu yang menggunakan terpal berwarna

biru. “Bapak memang suka lain daripada yang lain. Warung-warung kaki lima biasanya menggunakan terpal warna jingga, jadi Bapak pakai warna biru, supaya beda,” tutur Haris Amin, putra bungsu H Muh Amin Rahim.

Usaha itu berjalan sangat baik sehingga pada 1996, H Muh Amin Rahim membuka Warung Taksi di Jl Casablan-ca. Rumah makan itu laris manis. Dibukanya cabang di ITC Senayan atas permintaan pelanggan.

Di balik kesederhanaan Wa-rung Mamink Daeng Tata, terlahir cita rasa masakan khas Makasar yang ‘mewah’. Di rumah makan itu disiapkan iga bakar yang sangat lezat. Juga sup iga, dan makanan Makasar lainnya. Rasanya tidak kalah dengan restoran asing yang banyak di Jakarta.

Harga satu porsi iga bakarnya Rp33 ribu dan sup konro anda-lannya Rp15 ribu. Kalau mem-bawa keluarga ke sana, pasti ma-kanan lezat dengan harga murah ini akan menyenangkan kelu-arga. (Grace Satiaputra/J-2)

Makanan Bintang LimaHarga Murah Meriah

AKHIR PEKAN

RAZIA ANGKUTAN UMUM: Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono turun langsung dalam razia angkutan umum di Terminal Senen, Jakarta Pusat, kemarin.

MI/GRANDYOS ZAFNA

BANYAK pilihan untuk mengisi liburan Natal dan tahun baru 2012. Namun Wahana Atlantis di Taman Impian Jaya Ancol

punya cara tersendiri untuk mengahdir-kan kemeriahan dalam musim liburan yang menutup 2011 tersebut. Tak hanya sebagai wahana berkonsep water park, memasuki pertengahan Desember wa-hana Atlantis akan dilengkapi dengan berbagai hiburan dan nuansa yang melengkapi kegemberiaan pengunjung dalam bermain air.

“Pengunjung kami dari beragam usia, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, de-wasa, sampai usia lanjut dapat menikma-ti water park kami. Mereka datang untuk menikmati bermain air. Gelaran pada peak season ini tidak hanya untuk akhir tahun tapi juga Natal. Apa yang akan kami suguhkan lebih untuk meleng-kapi dan menyempurnakan ke gembiraan mereka,” ujar Manajer Atlantis, Maharani

Sukma Dewi, Senin (28/11).Sebagai tempat rekreasi berkonsep

waterpark, Atlantis selama ini memberi-kan kegemberiaan lewat permainan dan aktivitas air. Menjelang Natal dan tahun baru ini, Atlantis akan menawarkan nuansa tematik sesuai dua tema besar itu. Menginjak 17 Desember mendatang, suasana keceriaan Natal dan tahun baru akan terasa begitu pengunjung memasuki Atlantis Water Adventure karena dekorasi yang sangat menunjang, disesuaikan dengan tema liburan Natal dan tahun baru.

“Akan ada Santa Claus yang berkeli-ling wahana dan berbagai hiburan serta live musik,” lanjut Sukma. Para pengun-jung dapat mencoba berfoto bersama Santa dan maskot Atlantis, Doki si kodok lucu dalam foto session. Sembilan kolam dengan karakteristik berbeda di lahan seluas 6 Hektar tersebut mampu menam-pung pengunjung hingga belasan ribu.

Pada akhir tahun ini, berbagai hiburan spesial akan digelar di sejumlah kolam, salah satunya atraksi adu lari di atas matras di Kolam Tanding. “Mereka akan adu cepat lari di atas matras yang mengambang di kolam tanding. Penon-tonnya juga ikut di dalam kolam. Itu seru, banyak sekali peminatnya,” tutur Kepala Operasional Atlantis, Misbah.

Tak hanya itu, di sebuah atraksi games kolosal bagi-bagi hadiah Santa akan dige-lar di kolam tersebut. Sang Santa akan berada di udara membawa bungkusan berisi bola ping pong. Pada saat tak terduga, bola-bola itu akan berjatuhan membanjiri pengunjung. “Di dalamnya ada gulungan kertas yang tercantum hadiah,” tambah Sukma.

Sementara itu di Kolam Ombak, penge-lola akan menggelar fun dance kolosal, dua kali sehari. Para penari akan menari dengan iringan lagu yang enerjik. Para pengunjung dapat bergabung mengikuti gerakan tarian tersebut. Sejumlah hadiah telah disiapkan bagi para pengunung yang menari paling bersemangat.

“Gerakannya tidak susah, yang pen ting fun. Penarinya nanti akan berkostum sesuai tema pula,” ujarnya. Fun dance yang selama ini telah berjalan setiap akhir pekan memang banyak dinikmati dan mencuri perhatian pengunjung lainnya. “Nah kali ini kita kemas lebih menarik lagi dance kolosal ini,” imbuhnya.

Atlantis pun mengajak pengunjung menikmati perayaan tahun baru bersa-ma-sama. Pada 31 Desember, Atlantis dapat menjadi pilihan tempat untuk me-nyambut tahun baru bersama keluarga, kerabat atau kawan. “Kami akan bagi-bagi terompet pada hari terakhir di 2011 itu,” kata Sukma. Pada 2012 mendatang, Atlantis berjanji akan menghadirkan sesuatu yang baru di kompleks rekreasi hiburan air tersebut. “Kami akan meleng-kapi kegembiraan di akhir tahun ini dan siap menyambut 2012,” tandasnya.

Sensasi Rekreasi Air Menyambut 2012 di Atlantis

MI/GRANDYOS ZAFNA

BERSANTAP: Pengunjung bersantap di rumah makan Daeng Tata yang terletak di Jl Soepono Alteri, Permata Hijau, Jakarta Barat.

MI/GRACE SATIAPUTRA