miasis makhluk hidup

31
Oleh: KELOMPOK 1 NIM P27834014001 – P27834014018 Myasis Manusia dan Hewan

Upload: durrotul-faizah

Post on 14-Apr-2017

220 views

Category:

Health & Medicine


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Miasis Makhluk Hidup

Oleh:KELOMPOK 1

NIM P27834014001 – P27834014018

Myasis Manusia dan Hewan

Page 2: Miasis Makhluk Hidup

Myasis• Nama lain : Belatungan, Baulat, Koreng, Borok• Berasal dari bahasa Yunani “myia” berarti lalat.• Merupakan investasi larva lalat (diphtera) ke dalam

jaringan hidup manusia/hewan vertebrata lainnya dalam periode tertentu dengan memakan jaringan inangnya, termasuk cairan substansi tubuh.

• Di Indonesia dikenal dengan penyakit Belatungan. Di India dikenal dengan peenash dan scholechiasis.

• Terjadi pada masyarakat sosio-ekonomi rendah terutama di negara tropis pada musim penghujan

Page 3: Miasis Makhluk Hidup
Page 4: Miasis Makhluk Hidup

Gejala KlinisPada Manusia• Demam• Gatal – gatal• Sakit Kepala• Vertigo• Eritrema• Radang (inflamasi)• Pendarahan• Memicu terjadinya infeksi

sekunder oleh bakteri• Hipereusinopilia• Neutropil meningkat

Pada Hewan• Demam• Radang• Peningkatan Suhu Tubuh• Kurang nafsu makan• Penurunan berat badan dan

produksi susu• Kerusakan jaringan• Infertilitas• Hipereusinopilia• Anemia

Page 5: Miasis Makhluk Hidup

Diagnosis Ditemukannya larva lalat C. bezziana pada luka di hewan. Umumnya, larva C. bezziana ditemukan pada kondisi infestasi primer, namun jika telah terjadi lama maka akan dijumpai larva lalat lain seperti Sarcophaga sp, C. megachepala, atau M. domestica. Identifikasi larva lalat dilakukan dibawah mikroskop stereo untuk melihat spirakel anterior dan posterior serta bentuk spina (duri) yang khas pada masing-masing spesies larva lalat.

Dalam beberapa kasus, myasis terjadi dalam beberapa bentuk multi infestasi, yaitu terdapat lebih dari stadium dalam luka larva tersebut. Larva C. bezziana tidak pernah dijumpai dalam bangkai karena sifatnya sebagai obligat parasit

Page 6: Miasis Makhluk Hidup

Larva instar I (L1), Larva instar II (L2), Larva instar III (L3). (Sumber: Koleksi: April H Wardhana – Bbalitvet)

L1

L2

L3

Page 7: Miasis Makhluk Hidup

PengobatanPengobatan terhadap penyakit myasis dapat dilakukan dengan cara antara lain :•Bersihkan luka dengan antiseptik yang ada• Keluarkan larva dari dalam luka dengan cara dicabuti, tetapi sebelumnya larva harus dibunuh dulu menggunakan insektisida seperti (Coumaphos, Diazinon, Ivermectin)•Setelah larvanya habis dicabuti, berikan salep (Diazinon atau Coumaphos) 2% dalam vaselin dioleskan langsung disekitar borok untuk mencegah infeksi ulang•Untuk mencegah infeksi sekunder diberikan antibiotik (penicilin 20.000 IU/Kg bb) dan sulfanilamida serbuk. •Untuk mempercepat kesembuhan luka dapat diberikan minyak ikan karena mengandung vitamin A dan D yang bagus untuk regenerasi kulit.

Page 8: Miasis Makhluk Hidup

Pencegahan

• Hygine sanitasi • Ternak yang menderita myasis harus diobati

hingga tuntas sebelum dijual atau dimasukkan ke wilayah lain

• Menutup makanan atau minuman agar tidak dihinggapi lalat

Page 9: Miasis Makhluk Hidup

Lalat C. bezziana

Page 10: Miasis Makhluk Hidup

Klasifikasi

Family : Calliphoridae Ordo : Diphtera Sub ordo : Cyclorrapha Kelas : Insecta Genus : Chrysomya Spesies : Chrysomya bezziana

Chrysomya megacephalaChrysomya rufifaciesChrysomya varipes

Page 11: Miasis Makhluk Hidup

Distribusi Geografik

• Lalat C. bezziana tersebar di kawasan Afrika bagian tropis & subtropis, sub kontinen India, Asia Tenggara dari Cina Selatan menuju Malaysia dan Filipina hingga Papua New Guinea termasuk Indonesia.

Page 12: Miasis Makhluk Hidup

Morfologi• Berwarna biru metalik, biru

keunguan atau biru kehijauan.

• Kepala berwarna oranye dengan mata berwarna merah gelap.

• Panjang tubuhnya rata-rata 10 mm dengan lebar kepala berkisar rata-rata 4,1 mm.

Perbedaan antara lalat betina dan jantan terletak pada matanya. Lalat betina memiliki celah yang memisahkan mata kanan dan kiri lebih lebar dibandingkan lalat jantan.

Page 13: Miasis Makhluk Hidup

Morfologi

• Telur Chrysomya bezziana berwarna putih transparan dengan panjang 1,25 mm dan berdiameter 0,26 mm berbentuk silindris serta tumpul pada kedua ujungnya.

• Larva C. bezziana terbagi menjadi tiga instar, yaitu L1, L2, dan L3.

• Larva ini mempunyai 12 segmen, yaitu 1 segmen kepala, 3 segmen torak, dan 8 segmen abdominal.

Page 14: Miasis Makhluk Hidup

SIKLUS HIDUP Siklus hidup berkisar antara 9-15 hari & lalat betina bertelur sekitar 150-200 telur sekaligus. Telur diletakkan di luka dan selaput lendir dari hewan hidup dan akan menetas setelah 24 jam pada suhu 30°C.

Setelah 12-18 jam dari waktu penetasan telur, larva stadium I muncul dari dalam telur dan bergerak dipermukaan luka atau pada jaringan yang basah. Larva ini berubah menjadi larva stadium II setelah 30 jam dan larva stadium III setelah 4 hari. Larva stadium II dan III menembus jaringan hidup dari host dan hidup dari jaringannya.

Pada saat makan hanya kait-kait posterior yang tampak. Larva stadium III meninggalkan luka setelah makan dan berubah menjadi pupa dan kemudian lalat dewasa. Larva akan membentuk pupa dalam waktu 24 jam pada suhu 28°C. Penetasan lalat dari pupa sangat tergantung dari lingkungan. Pupa akan menetas menjadi lalat dalam seminggu pada suhu 25°C-30°C, sedangkan pada temperatur yang lebih rendah akan lebih lama bahkan sampai berbulan-bulan. Lalat jantan dan betina mempunyai daya tahan hidup yang relatif sama yaitu 15 hari dalam kondisi laboratorium, hingga empat puluh hari.

Page 15: Miasis Makhluk Hidup
Page 16: Miasis Makhluk Hidup

PATOGENITASKejadian myasis di Indonesia pertama kali ditemukan

pada kuku sapi dan kuda yang terinfeksi larva lalat C. bezziana di daerah minahasa. Beberapa kasus myasis yang terjadi pada hewan di Indonesia disebabkan oleh infestasi larva C. bezziana atau bercampur dengan Sarcophaga sp. Sulawesi, Sumba Timur, Pulau Lombok, Sumbawa, Papua dan Jawa telah dilaporkan sebagai daerah endemik myasis.

Page 17: Miasis Makhluk Hidup

Larva C. bezziana pada Hewan Ternak

Page 18: Miasis Makhluk Hidup

Chrysomya megacephala(Lalat Hijau)

Page 19: Miasis Makhluk Hidup

Morfologi• Warna tubuh hijau kebiruan metalik, mengkilat• Ukuran kira-kira 1,5 kali lalat rumah. • Sayatan jernih dengan guratan urat-urat yang jelas, seluruh tubuh tertutup

dengan bulu-bulu keras dan jarang letaknya. • Abdomen berwarna hijau metalik dengan mata bewarna jingga dan bagian

mulutnya bewarna kuning. • Panjang kurang lebih 8mm dari kepala sampai ujung abdomen. • Lalat jantan terdapat bentuk mata faset yang membesar pada pertengahan

atas mata sehingga memberi batas yang jelas dan seolah-olah membagi mata faset atas dua bagian.

• Pemakan zat-zat organik yang membusuk • Berkembang biak didalam bangkai, dan meletakkan telurnya pada bangkai,

dan larvanya memakan jaringan-jaringan yang membusuk.• Berpotensi menyebabkan myasis pada manusia, hewan maupun bahan

makanan

Page 20: Miasis Makhluk Hidup

Siklus Hidup

• Daur hidup : Telur – Larva – Pupa – Dewasa/imago (metamorfosis sempurna)

• Lalat bertelur pada karkas,feses atau bahan organik yang membusuk. Jumlah telur rata-rata 254 butir.

• Telur menetas 9 – 10 jam. Lama stadium larva sekitar 4 hari. Lalat dewasa dapat hidup sampai 105 hari.

Page 21: Miasis Makhluk Hidup

Sarcophaga sp.(Lalat Blirik/ Daging)

Page 22: Miasis Makhluk Hidup

Klasifikasi

• Kingdom: Animalia• Phylum: Arthropoda• Class: Insecta • Order: Diptera• Family: Sarcophagidae• Subfamily: Sarcophaginae• Genus: Sarcophaga

Page 23: Miasis Makhluk Hidup

Morfologi

• berwarna abu-abu, • berukuran sedang sampai besar, kira-kira 6-14 mm

panjangnya. • mempunyai tiga garis gelap pada bagian dorsal toraks,

dan perutnya mempunyai corak seperti papan catur. • bersifat viviparus dan mengeluarkan larva hidup pada

tempat perkembangbiakannya sperti daging, bangkai, kotoran dan sayur-sayuran yang sedang membusuk.

Page 24: Miasis Makhluk Hidup

Musca domestica(Lalat Rumah)

Page 25: Miasis Makhluk Hidup

Klasifikasi

• Kingdom : Animalia• Phylum : Arthoropoda• Kelas : Hexapoda• Ordo : Diptera• Family : Muscidae• Genus : Musca• Spesies : Musca domestica

Page 26: Miasis Makhluk Hidup

Morfologi • Ukuran 6-9 mm, warnanya kelabu

hitam• Pada bagian dorsal thorax terdapat

4 buah garis longitudinal• Kepala: sepasang antene yang

memiliki 3 segmen berbulu/ arista• Mempunyai mulut tipe menghisap• Mempunyai satu pasang sayap

dengan ciri khusus vena ke 3 & ke 4 saling bertemu pada bagian terminal

•Mempunyai 3 pasang kaki, jenis kelamin terpisah•Habitat: tempat kotor (sampah, kotoran hewan, bangkai)•Mata lalat betina mempunyai celah lebih lebar dibandingkan lalat jantan.

Page 27: Miasis Makhluk Hidup

Siklus HidupTerdiri dari 4 tahapan, yaitu telur, larva, pupa dan lalat

dewasa.Lalat dewasa akan menghasilkan telur berwarna putih dan

berbentuk oval. Telur ini lalu berkembang menjadi larva (berwarna coklat keputihan) di feses yang lembab (basah). Setelah larva menjadi dewasa, larva ini keluar dari feses atau lokasi yang lembab menuju daerah yang relatif kering untuk berkembang menjadi pupa. Dan akhirnya, pupa yang berwarna coklat ini berubah menjadi seekor lalat dewasa. Pada kondisi yang optimal (cocok untuk perkembangbiakan lalat), 1 siklus hidup lalat tersebut (telur menjadi lalat dewasa) hanya memerlukan waktu sekitar 7-10 hari dan biasanya lalat dewasa memiliki usia hidup selama 15-25 hari.

Page 28: Miasis Makhluk Hidup

Siklus Hidup

Page 29: Miasis Makhluk Hidup

Gejala Klinis

Penyakit-penyakit yang biasanya ditularkan melalui lalat antara lain: Estamoeba,Dysenteriae ( Disentri Diare), Typhoid, Kolera (Vibrio cholera) , tuberculosis (TBC), Cacingan

Page 30: Miasis Makhluk Hidup

Ophthalmic Myasis on Cat

Page 31: Miasis Makhluk Hidup