metodologi penelitian - web viewdari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan...

26
Nurul Azizah - 1215110396 Siti Jumariah - 1215110552 Teknologi Pendidikan Regular 2011 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta i

Upload: vutruc

Post on 30-Jan-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

Nurul Azizah - 1215110396Siti Jumariah - 1215110552

Teknologi Pendidikan Regular 2011Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Jakartai

Page 2: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas izin dan

limpahan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Penelitian

Evaluatif”.

Terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu kelancaran pembuatan makalah

ini, kepada orang tua dan keluarga besar saya atas semua didikan dan dukungannya, kepada

dosen Metodologi Penelitian Pendidikan Ibu Farida Mukti dan Ibu Dwina Widati atas

bimbingannya, dan kepada seluruh teman-teman atas semangatnya.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu penulis

mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Terlepas dari itu, semoga

karya tulis ini dapat bermanfaat bagi yang para pembacanya.

Jakarta, 2 Oktober 2013

Penulis

ii

Page 3: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................................................... iii

Pembahasan .....................................................................................................................1

A. Pengertian ........................................................................................................... 1B. Manfaat ................................................................................................................1C. Objek penelitian evaluative adalah sebuah sistem ..............................................1D. Prosedur penelitian evaluatif ...............................................................................2E. Pengolahan dan analisis data .............................................................................12

iii

Page 4: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Evaluasi adalah sebuah kegiatan pengumpulan data atau informasi, untuk dibandingkan

dengan kriteria, kemudian diambil kesimpulan. Kesimpulan inilah yang disebut sebagai hasil evaluasi.

Kriteria dalam evaluasi pendidikan adalah ketentuan yang dikeluarkan oleh kementrian pendidikan

nasional. Contoh yang paling mudah adalah ketentuan kelulusan dari sebuah lembaga pendidikan.

Seorang siswa dapat dikatakan lulus apabila nilai UAN dan nilai UAS – mungkin ditambah dengan

persyaratan lain – sudah dicapai oleh siswa yang bersangkutan.

Untuk penelitian evaluatif pada bidang manajemen pendidikan, hampir semuanya dapat

dikategorikan sebagai penelitian evaluatif, karena apa yang dilaksanakan dalam bidang manajemen

merupakan implementasi dari sebuah kebijakan. Sebagai contoh adalah penelitian tentang

perpustakaan sekolah. Penelitian tersebut tentunya mengukur seberapa baik pengelolaan

perpustakaan yang diteliti, seberapa dekat implementasi pengelolaannya dengan aturan yang

diterapkan oleh kementrian pendidikan nasional. Penelitian tentang pembelajaran juga merupakan

penelitian evaluatif, karena mengevaluasi implementasi kebijakan kemdiknas.

Metode penelitian evaluasi dapat digunakan dalam pendekatan kualitatif maupun kuantatif

ataupun keduanya.

A. Manfaat

Penelitian evaluatif bermaksud mengumpulkan data tentang implementasi kebijakan.

Dengan demikian manfaat hasil penelitiannya juga untuk pihak yang membuat kebijakan. Sebetulnya

tujuan penelitian evaluatif itu untuk mengetahui keterlaksanaan kebijakan, bukan hanya pada

kesimpulan sudah terlaksana dengan baik atau tidaknya, tetapi ingin mengetahui kalau belum baik

implementasinya, apa yang telah menyebabkan, dimana letak kelemahannya, dan kalau lemah apa

sebabnya. Dengan kata lain, penelitian evaluatif bermaksud mencari titik-titik lemah dari

implementasi yang mungkin juga letak kelemahan kebijakannya. Berdasarkan data hasil penelitian

tersebut pengambil kebijakan dapat memperbaiki unsur-unsur yang lemah dari kebijakan, yang

tujuan akhirnya adalah meningkatkan mutu dari implementasi dari kebijakan. Dengan adanya

penelitian evaluatif, maka sebuah lembaga dapat ditingkatkan mutu kinerjanya, atau dengan kata

lain, penelitian evaluatif memiliki manfaat sebagai pengembangan kualitas atau quality

improvement.

B. Objek Penelitian Evaluatif Adalah Sebuah System

1

Page 5: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

Keterlaksanaan sebuah kegiatan dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu yang saling kait-

mengkait dalam menentukan pencapaian tujuan.

Contoh 1:

Contoh sederhana adalah acara pulang sekolah. Kepulangan sampai di rumah, dalam arti

cepat atau lambat dan sampai dengan selamat, dipengaruhi sekurang-kurangnya oleh ramainya

jalan, kendaraan yang dipakai, kecepatan kendaraan melaju, rute jalan yang diambil dan mulusnya

jalan yang kita lalui. Semua faktor tersebut merupakan faktor atau unsur dari kegiatan kepulangan

dari sekolah.

Contoh 2:

Seorang mahasiswa yang mengikuti kuliah semester lima ingin mengevaluasi kinerja kuliah,

cepat selesai atau tidak. Suksesnya kegiatan kuliah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain:

Diri mahasiswa yang bersangkutan

Dosen yang mengajar

Pengelolaan perguruan tinggi yang mengatur perkuliahan dan ujian

Sarana pendukung yang dimiliki mahasiswa sendiri dan tempat kuliah

Materi perkuliahan

Lingkungan tempat kuliah

Lingkungan tempat tinggal

Keluarga, dan sebagainya

Dari dua contoh tersebut dapat dipahami bahwa semua kegiatan yang akan diteliti, atau

kegiatan yang akan dievaluasi selalu merupakan sebuah kesatuan. Dengan kata lain, semua kegiatan

yang akan dievaluasi merupakan sebuah system.

Dalam melaksanakan penelitian evaluatif ini, peneliti diharapkan dapat “berfikir sistemik”,

artinya memandang objek yang diteliti sebagai sebuah system, yaitu sebagai sebuah unit yang terdiri

dari beberapa komponen yang saling kait-mengkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. yang

dimaksud dengan komponen dalam hal ini adalah faktor-faktor yang merupakan pendukung

tercapainya tujuan.

Dalam menilai sesuatu, apabila peneliti ditanya apakan sebuah kegiatan itu bagus atau tidak,

tidak boleh langsung menjawab “bagus” atau “tidak bagus”, tetapi harus mengemukakan alasan apa

sebab dapat memberi jawaban seperti itu.

2

Page 6: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

C. Prosedur Penelitian Evaluatif

Untuk melaksanakan penelitian evaluatif, peneliti harus mengidentifikasi komponen dari

objek sebagai sebuah system. Contoh dalam bidang pendidikan: ketika memasuki sekolah, setiap

siswa pasti berkeinginan untuk cepat lulus dengan nilai baik. Namun demikian, keberhasilan

belajarnya dipengaruhi oleh faktor dirinya, guru, sarana belajar, dan lingkungan. Bagi mahasiswa

yang sudah berkerja, faktor penentu keberhasilannya menjadi semakin kompleks, gangguan yang

berasal dari faktor-faktornya bertambah dengan faktor pekerjaan dan lingkungan keluarga.

Secara umum, untuk memahami faktor-faktor yang berpengaruh pada tingginya prestasi

belajar siswa dapat digambarkan dalam sebuah transformasi, yaitu proses pembelajaran yang

bagannya menggambarkan adanya masukan, proses pengelolaan, dan hasil proses. Dalam gambar

transformasi berikut dapat dilihat adanya masukan mentah, masukan instrumental dan keluaran.

GAMBAR PROGRAM PROSES PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran tersebut merupakan sebuah system yang komponen-komponennya

terdiri dari: (1) siswa, (2) guru, (3) materi, (4) sarana, (5) pengelolaan, dan (6) lingkungan. Keenam

komponen tersebut bekerjasama membentuk sebuah proses, yang pada akhirnya menghasilkan

sebuah produk berupa “hasil pembelajaran”. Dari gambaran tersebut jelas bahwa hasil sebuah

kegiatan yang merupakan sebuah system tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja

tetapi semua faktor secara bersama-sama. Jika dalam ujian nasional hasil siswa kurang atau tidak

baik, tidak dapat langsung menyalahkan guru saja tetapi diri siswa sendiri yang juga merupakan

salah satu faktor, juga pasti berbuat salah, misalnya tidak rajin belajar, tidak serius ketika

mengerjakan soal ujian, kurang cermat membaca soal, tidak disiplin mengikuti tata tertib, dan

sebagainya.

3

Page 7: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

Penelitian evaluatif adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sebuah

transformasi pembelajaran. Transformasi sendiri terdiri dari dua kata, yaitu (1) trans dan (2) formasi.

Trans artinya proses pengubahan, sedangkan formasi – dari kata form, artinya bentuk. Jadi arti

keseluruhan dari transformasi adalah pengubahan bentuk. Makna dari proses pembelajaran adalah

upaya untuk mengubah siswa yang semula masih dalam keadaan belum mengetahui ilmu yang

diberikan oleh guru, sesudah melalui proses pembelajaran diharapkan mengetahui dengan baik.

Penelitian evaluatif yang mengarahkan perhatiannya kepada proses pembelajaran, pertama

berusaha untuk mengetahui seberapa baik siswa telah menguasai materi pelajaran yang diberikan

oleh guru. Apabila mungkin tingkat penguasaan siswa belum optimal sesuai dengan tujuan

pembelajaran, maka peneliti bermaksud mengetahui penyebab dari ketidakoptimalan hasil tersebut,

dengan cara yang lebih cermat, yaitu menelusuri kemungkinan penyebab dari keseluruhan faktor

yang berpengaruh terhadap hasil belajar. Bagaimana sorot mata peneliti digambarkan dalam

tampilan berikut ini.

Dalam gambar tersebut jelas, bahwa peneliti evaluatif – digambarkan sebagai sebuah mata

yang menyoroti – dengan anak panah – pertama arahnya ke tujuan. jika tujuan sudah tercapai,

berarti semua komponen sudah bekerja dengan baik. Jika tujuan belum tercapai dengan baik,

peneliti menyoroti – dengan anak panah ke semua komponen yang bekerja sama mencapai tujuan

system. Inilah prosedur pertama yang harus dilakukan oleh peneliti.

Langkah-langkah penelitian evaluatif

Adapun langkah-langkah penelitian evaluatif selengkapnya adalah sebagai berikut:

4

Page 8: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

1. Identifikasi komponen

2. Identifikasi indikator

3. Identifikasi bukti-bukti

4. Menentukan sumber data

5. Menentukan metode pengumpulan data

6. Menentukan instrument pengumpulan data

Langkah 1 sampai dengan 6 tersebut dilakukan dengan membuat kisi-kisi persiapan

penyusunan instrument penelitian evaluatif. Sebagai contoh penyusunan kisi-kisi, berikut ini diambil

kegiatan pembelajaran yang komponennya sudah diketahui, yaitu: siswa, guru, meteri, sarana

pendukung, pengelolaan, dan lingkungan. Dari masing-masing komponen tersebut kita identifikasi

indikator dan bukti-buktinya sebagai berikut.

Identifikasi Komponen Kegiatan Pembelajaran Menjadi Indikator Dan Bukti

No Komponen Indikator Bukti-bukti1 Siswa 1. Kehadiran di sekolah a. Tidak pernah absen

b. Datang tepat waktu c. Pulang tepat waktu 2. Kedisiplinan a. Tata tertib berpakaian b. Manaati sopan santun c. Menaati tata tertib di kelas 3. Tertib mengerjakan a. Mengerjakan semua tugas tugas b. Mengikuti aturan tugas c. Menyerahkan tugas tepat waktu 4. Semangat belajar a. Rajin belajar tinggi b. Rajin membaca di perpustakaan c. Rajin berdiskusi dengan teman 5. Pengaturan waktu baik a. Mempunyai jadwal belajar b. Menepati waktu belajar c. Meninjau kembali jadwalnya 6. Aktif di kelas a. Banyak bertanya kepada guru b. Rajin menjawab pertanyaan guru c. Aktif mencatat hal-hal penting

2 Guru 1. Menguasai materi a. Lancar menyampaikan b. Banyak memberi contoh c. Dapat menjawab pertanyaan 2. Menguasai metode a. Memilih metode secara tepat mengajar dengan baik b. Metode mengajar bervariasi c. Menggunakan dengan benar 3. Menambah pengayaan a. Tepat sesuai materinya materi b. Sesuai minat siswa

5

Page 9: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

c. Mengikuti perkembangan zaman Dan sebagainya

3 Materi 1. Kesesuaian dengan Sesuai dengan standar isi ketentuan Sesuai dengan kd Sesuai dengan indikator 2. Runtut, dengan urutan Tidak bolak-balik yang baik Dari sederhana ke kompleks Dari lingkungan anak ke jauh 3. Mutakhir, kebaruan Selalu ada yang baru Sesuai dengan minat siswa Dapat diaplikasikan 4. Contoh-contoh yang Sesuai materi yang diberikan diberikan guru, baik Dapat diterima oleh siswa Pemberiannya bervariasi 5. Materi soal sudah tepat Mencakup semua materi Mengukur materi secara tepat Pengukuran materi proporsional Dan sebagainya

Komponen pembelajaran berikutnya adalah sarana pembelajaran. Oleh karena sarana yang

terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ruang kelas, labolatorium, perpustakaan,

untuk SMK ada bengkel, ruang unit produksi dan sebagainya, maka untuk itu perlu dirinci dahulu

menjadi sub komponen, baru sesudah itu dirinci lagi menjadi indikator dan bukti-bukti. Untuk

indikator setiap komponennya mungkin hampir sama, yaitu kelengkapan sarana, kualitas sarana,

penataan, dan penggunaanya. Meskipun indikator sama, tetapi ketika dilakukan penelitian evaluatif,

masing-masing sub komponen perlu dievaluasi secara tersendiri. Untuk menghemat tempat, sub

komponen dapat dituliskan langsung satu kolom dengan komponennya. Bentuk tabelnya sama, yaitu

terdiri dari 4 kolom. Kolom 1 untuk nomor, kolom 2 untuk komponen dan tambahan sub komponen,

kolom 3 untuk indikator, dan kolom 4 untuk bukti.

Identifikasi Komponen Sarana Pembelajaran Menjadi Indikator Dan Bukti

No

Komponen dan subkomponen

Indikator Bukti-bukti

4 Sarana 1. Kelengkapan sarana a. Jenis sesuai kebutuhan Ruang kelas b. Jumlah per jenis mencukupi c. Kebutuhan per ruang

memadai 4. Kualitas sarana a. Enak dipandang b. Kuat/bahan bermutu c. Terkini 7. Penataan sarana a. Rapi b. Tidak rawan rusak/pecah

6

Page 10: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

c. Mudah diambil 10. Penggunaan tepat a. Sesuai dengan kebutuhan b. Cara penggunaan mudah c. Melibatkan siswa Dan sebagainya Sarana 1. Kelengkapan sarana Labolatorium 3. Kualitas sarana 5. Penataan 7. Penggunaan sarana Dan sebagainya Sarana 1. Kelengkapan sarana Perpustakaan 3. Kualitas sarana 5. Penataan 7. Penggunaan sarana Dan sebagainya

Untuk komponen ke-5, yaitu pengelolaan, sifatnya hampir sama dengan komponen sarana,

yaitu bahwa dalam rinciannya menjadi indikator dan bukti masih perlu merinci sub komponen

terlebih dahulu. Komponen pengelolaan dapat meliputi:

a. Pengelolaan manusia

b. Pengelolaan kurikulum

c. Pengelolaan waktu pembelajaran

d. Pengelolaan sarana

e. Pengelolaan evaluasi

Dengan demikian tabel identifikasi komponen menjadi indikator dan bukti untuk

pengelolaan dapat disamakan dengan tabel identifikasi komponen menjadi indikator dan bukti untuk

sarana. Cuplikan tabel yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Identifikasi Komponen Pengelolaan Pembelajaran Menjadi Indikator Dan Bukti

No

Komponen dan sub-komponen

Indikator Bukti-bukti

5 Pengelolaan Ketetapan dengan kemampuan Sesuai dengan ijazah

7

Page 11: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

Pengelolaan guru dan Sesuai dengan pelatihan yang staf tata usaha Diperoleh Berpengalaman untuk tugas itu Ketepatan dengan keadaan Kondisi fisik khusus yang bersangkutan Kondisi psikis Hal-hal khusus tertentu Dan sebagainya

Pengelolaan kurikulum Penyusunan KTSP Sistematika benar

Pengisian benar Runtut Penentuan indikator Lengkap sesuai tujuan kd Rumusan benar Rumusan tepat sasaran Sumber bahan Lengkap Sumber bervariasi Sumber bahan mutakhir Dan sebagainya Pengelolaan waktu pembelajaran Pengelolaan sarana Pengelolaan evaluasi

Sebagaimana disebutkan dalam langkah-langkah penelitian ealuatif, yang ada enam langkah

yaitu:

1. Identifikasi komponen (dalam penelitian pada umumnya disebut sub variabel)

2. Identifikasi indikator

3. Identifikasi bukti-bukti

4. Menentukan sumber data

5. Menentukan metode pengumpulan data

6. Menentukan instrumen pengumpulan data

Jika langkah 1, 2 dan 3 sudah dilakukn oleh peneliti, maka lngkah berikutnya adalah

meneruskan langkah 4, 5, dan 6 yaitu dengan menbuat kisi-kisi penyusunan instrument yang akan

memuat keseluruhan usur dan rinciannya, yaitu (1)m komponen (dan mungkin sub komponen), (2)

indikator, (3) bukti, (4) sumber data, (5) metode pengumpulan data dan (6) instrument

pengumpulan data. Setial unsure dan rinciannya akan termuat dalam tabel yang disebut “Kisi-kisi

Penyusunan Instrumen”. Isian untuk kolom 1 sampai dengan 4 sudah kita lakukan, jadi kita tinggal

mengutip saja dari tabel identifikasi komponen menjadi indikator dan bukti. Dari modal tiga kolom

8

Page 12: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

“Sumber data”, perhatian kita lansung tertuju pada bukti. Yang kita pikirkan adalah dari mana kita

dapat memperoleh data untuk bukti tersebut.

Secara garis besar sumber data dpat dibedakan menjadi 3, yaitu (1) person – manusia, (2)

paper – dokumen, (3) place atau tempat. Apabila peneliti sudah tahu dari mana bukti dapat diambil ,

maka metode untuk mengambil dapat juga diketahui, selanjutnya instrument untuk mengumpulkan

data yang berupa bukti-bukti juga dapat ditentukan. Untuk sumber manusia, metodenya adalah

angket atau wawancara; untuk sumber dokumen metodenya dalah pencermatan. Jika data yang

akan dikumpulkan terdapat di dokumen, berate peneliti ingin tahu apa yang tersurat di dalam

dokumen itu. Yang dilakukan olen peneliti tidak lain adalah mencermati isi dari data yang tersurat.

Apabila sebuah dokumen yang diamati hanya deskripsi luarnya, misalnya di papan tulis terdapat

deretan kalimat dan dua buah segitiga, maka data yang seperti itu diketahui dari pengamatan. Akan

tetapi apabila ditanya apa saja isi yang tertulis dalam kalimat-kalimat tersebut, mka mau tidak mau

peneliti harus mencermari apa yang tersirat di dalamnya.

Sumber data yang berupa ‘place atau tempat’ diambil datanya dengan metode atau cara

pengamatan. Data dari sumber data berupa ‘tempa’ ujudnya dapt benda, orang, kejadian, suasana,

kegiatan, penampilan (performance). Data berupa benda, misalnya peneliti menghitung banyaknya

meja di ruangan. Data berupa manusia, misalnya openeliti mengetahui banyanya sia yang hadir di

sebuah kelas. Data berupa kejadian misalnya peneliti menyaksikan siswa yang sedang sibuk

mencatat kesimpulan yang dibuat oleh guru bersama siswa. data berupa suasana, misalnya peneliti

ingin mengetahui bagaimana iklim kelas yang diteliti. Data berupa performance yaitu ketika epneliti

mengamati penampilan guru ketika mengajar. Dalam menentukan metode ini peneliti harus hati-hati

menyebutkannya karena mugnkin dapat keliru. Ketika peneliti mengambil data tentang penampilan

guru jangan keliru menyebut sumber datanya guru kemudian metode pengamatan. Kalau seperti ini

penyebutannya, maka berarti guru akan diamati oleh peneliti, mulai dari rambut kepala, matanya,

dahi, pipi dan seterusnya. Bila sumber datanya guru atau orang, maka metodenya harus wawancara

atau angket.

No. Komponen Indikator Bukti-bukti Sumber data Metode Instrumen1. Siswa 1.1

kehadiran di sekolah

a. tidak pernah absenb. datang tepat waktuc. pulang tepat waktu

a. daftar presensib. guruc. guru

a. pencermatanb. wawancarac. wawancara

a. lembar pencermatanb.pedoman wawancarac. pedoman wawancara

1.2 kedisiplinan

a. mentaati tata tertib sekolah

a1. Guru BKa2. Teman sekelas

a1. Wawancaraa2. Angket

a1. Pedoman wawancaraa2. Angket siswa

b. mentaati sopan santun

b1. Guru kelasb2. Guru mata

b1. Wawancarab2.wawancara

b1. Pedoman wawancara

9

Page 13: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

pelajaran b2. Pedoman wawancara

c. mentaati tata tertib kelas

c1. Guru kelasc2. Teman sekelas

c1.wawancarac2. angket

c1. Pedoman wawancarac2. Angket siswa

2. Guru 2.1 menguasai materi

a. lancar menyampaikan

a1. Semua siswaa2. Penampilan guru

a1. Angketa2. Pengamatan kelas

a1. Angket siswaa2. lembar pengamatan

b. dapat memberi contoh

a1. Semua siswaa2. Penampilan guru

a1. Angketa2. Pengamatan kelas

a1. Angket siswaa2. lembar pengamatan

c. dapat menjawab pertanyaan

a1. Semua siswaa2. Penampilan guru

a1. Angketa2. Pengamatan kelas

a1. Angket siswaa2. lembar pengamatan

2.2 manguasai metode

a. memilih metode secara tepat

a1. Semua siswaa2. Penampilan guru

a1. Angketa2. Pengamatan kelas

a1. Angket siswaa2. lembar pengamatan

b. metode mengajar bervariasi

a1. Semua siswaa2. Penampilan guru

a1. Angketa2. Pengamatan kelas

a1. Angket siswaa2. lembar pengamatan

c. menggunakan metode dengan benar

a1. Semua siswaa2. Penampilan guru

a1. Angketa2. Pengamatan kelas

a1. Angket siswaa2. lembar pengamatan

3. Materi 3.1 kesesuaian dengan ketentuan

a. materi sesuai dengan standar isi

a1. RPP dan standar isia2. Penampilan guru di kelas

a1. Pencermatana2. pengamatan

a1. Lembar pencermatana2. Lembar pengamatan

3.2 kesesuaian dengan KD

b. materi sesuai dengan KD

a1. RPP dan KDa2. Penampilan guru di kelas

a1. Pencermatana2. pengamatan

a1. Lembar pencermatana2. Lembar pengamatan

3.3 Kesesuaian dengan indikator

c. materi sesuai dengan indikator

a1. RPPa2. Penampilan guru di kelas

a1. Pencermatana2. pengamatan

a1. Lembar pencermatana2. Lembar pengamatan

4. Sarana 4.1 kelengkapan sarana

a. jenis sarana sesuai dengan kebutuhan

a1. Guru setiap mata pelajarana2. Wakasek

a1. Wawancaraa2. Wawancara

a1. Pedoman wawancaraa2. Pedoman wawancara

b. jumlah per jenis mencukupi

a1. Guru setiap mata pelajarana2. Semua siswa

a1. Wawancaraa2. Angket

a1. Lembar wawancaraa2. Angket siswa

c. kebutuhan per ruang memadai

a1. Guru setiap mata pelajarana2. Semua siswa

a1. Wawancaraa2. angket

a1. Pedoman wawancaraa2. Angket siswa

… dan seterusnya …5. Pengelolaa

n 6. Lingkungan

10

Page 14: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

Peneliti yang profesional akan menggunakan langkah-langkah melalui sub variabel dan

indikator serta bukti, kemudian membuat kisi-kisi penyusunan instrument unruk mengetahui sumber

data, metode dan isntrume untuk mengumpulkan data yang berupa bukti-bukti tersebut.

Dari kisi-kisi contoh sudah ada empat jenis instrument yang disebutkan untuk

mengumpulkan data tentang siswa, guru, materi dan sarana. Empat intrumen tersebut adalah: (1)

lembar pencermatan, (2) pedoman wawancara, (3) angket, (4) lembar pengamatan. Tidak mesti

semua instrument yang disebutkan dalam kisi-kisi harus digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian. Contohnya pedoman wawancara untuk guru BK. Mungkin butir-butir pedoman

wawancara untuk guru BK hanya beberapa butir saja, dan kalau memang demikian, maka

pertanyaan untuk guru BK tersebut dapat diabaikan.

Pada kolom ‘sumber data’ dalam contoh kisi-kisi tersebut. Ada kalanya sumber data tersebut

ada dua, misalnya a.1 dan a.2 atau b.1 dan b.2, atau c.1 atau c.2. Artinya yakni sebuah bukti dapat

diambil dari dua sumber data. Contoh pertama adalah bukti siswa “mentaati tata tertib sekolah”.

Untuk menggali data tentang bukti siswa tersebut peneliti dapat bertanya kepada guru BK, tetapi

juga dapat bertanya pada guru mata pelajaran. Alasan menggunakan dua sumber data tersebut

adalah untuk meyakinkan atau kebenaran data yang akan dikumpulkan, istilah penelitian adalah

melakukan cross-check atau pengecekan kembali untuk data yang akan diperoleh atau dikumpulkan.

Sebutan lain untuk pengecekan tersebut aalah”triangulasi”. Tri = tiga dan angulasi dari angle astinya

sudut. Melalui tiga cara atau tida metode, teknik atau cara. Contoh peneliti ingin mengetahui apakah

guru membuat RPP sebagai persiapan mengajar. Peneliti tersebut dapat bertanya melaui angket

kepaa guru yang bersangkutan, kemudian datang ke guru mengajukan pertanyaan melalui

wawancara. Untuk lebih melengkapi data, peneliti meminjam RPP dari guru. Dengan demikian ada

tiga metode yang digunakan, yaitu angket, wawancara dan percermatan RPP. Contoh lain, jika

peneliti ingin mengetahui apakah guru masuk kelas tepat waktu, oeneliti bertanya pada gurunya

langsung, bertanya pada guru teman sekolah dan bertanya kepad siswa. Dalam hal ini, peneliti

menggunakan triangulasi tiga suber data, yaitu gurus sendiri, guru teman, dan siswa.

D. Dari sumber data peneliti dapat mengatakan bahwa ada beberapa bihak yang menjadi obek

tempat data atau subjek yang akan diminta menjelaskan bukti-bukti. Apabila sumber data

adalah siswa yang jumlahnya cukup banyak, mereka dapat difungsikan sebagai populasi, dan

utnuk menentukan sumber data mana saja yang akan dijadikan sumber data peneliti

memungsikan mareka sebagai sampel pneltiian. Demikian juga untuk sumber data yang berupa

dokumen, misalnya RPP yang disusun oleh guru. Semua RPP dipandang sebagai populasi, dan

beberapa RPP yang dipulih, dipansang sebagai sampel. Demikian juga untuk sumber data yang

lain. Bagi sumber data yang jumlahnya cukup banyak dan peneliti tidak mungkin menggunakan

11

Page 15: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

semua sumber tersebur sabagai tempat mengalmbil data, daapt memandang sumber data

tersebut sebagia populasi, dan mengambilnya sebagai sampel.

Apakah semua jenis instrument yang disebutkan dalam kolom terakhir pasti

menjadiinsturmen penelitian? Tidak harus. Pemilihan jenis instrument yang akan benar-benar

disusun dan digunakan untuk mengumpulkan data dipertimbangkan hal-hal berikut. (1) yang banyak

muncul dalam kolom instrumen, (2) yang dapat dipercaya sebagai instuen yang dapat digunakan

sebagai pengumpul data yang dipercaya, (3) instrument yang penggunaannya tidak terlalu rumit dan

memakan waktu banyak. Untuk keunggulan dan kelemahan dari msing-masing metode dan

instrument. Sesudah itu peneliti evaluatif mengulang kembali bagaimana cara menyusun masing-

masing instrumen.

E. Pengolahan Dan Analisis Data

Pengolahan data berbeda dengan analisis data. Yang dimasud pengolahan data adalah

mengubah data mentah menjadi data yang lebih bermakna. Sebagai contoh, data dari angket atau

lembar pengamatan yang alternatifnya berskala 4 dengan kolom (1, 2, 3, 4), peneliti perlu

menghitung berapa skor yang diperoleh kelompok.

Contoh:

Jumlah sisiwa 40 orang. Untuk pertanyaan butir 1 terdapat rentangan jawaban sebagai

berikut:

- Yang menjawab 4 ada 15 orang

- Yang menjawab 3 ada 8 orang

- Yang menjawab 2 ada 11 orang

- Yang menjawab 1 ada 6 orang

Maka skor kelas untuk butir 1 tersebut adalah:

15 x 4 + 8 x 4 + 11 x 2 + 6 x 1 = 60 + 32 + 22 + 6 + 120

Skor maksima, yaitu apabila semua siswa menjawab 4 adalah 20 x 4 = 160. Jadi skor kelas untuk

butir 1 tersebut adalah 120 per 160 kali 100% = 75%.

Analisis data merupakan kelanjutan dari pengolahan data. Sesdudah skor semua butir

diketahui, peneliti membandingkan skor antar butir, butir man yang skornya paling tinggi. Dalam

analisis tersebut peneliti sudah melakukan analisis, yaitu membandingkan skor. Jikamisalnya skor

dari lembar pengamatan sudha diperoleh, kemudian peneliti membandingkan dan mengaitkan skor

dari angket dan skor dari lembar pengamatan, pekerjaan ininpun merupakan analisis. Dari data yang

berasal dari dua instrument tersebutmisalnya ada kaitan atai perbedaan, kemudian peneliti mencari

12

Page 16: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

penyebab mengapa terjadi demikian, maka pemikiran peneliti tersebut disebut pembahasan.

Membahas hasil analisis data adalah berpikir tentang kaitan antar data dan mungkin dengan latar

belakang yang menyebaban adanya persamaan atau perbedaa tersebut sehingga mendekatkan data

yang diperoleh dengan kesimpulan peneliti.

Contoh:

Data yang diperoleh dari jawaban sisa adlaha bahwa guru jarang sekali menggunakan alat

peraga, senagkan data jawaban guru mengatakan bahwa guru sering menggunakan alat peraga.

Dengan adanya perbedaan data inipeneliti mengadakan wawancara dengan guru dan sswa untuk

memantapkan data tentang penggunaan alat peraga. Wawancara dengan siswa dilakukan terhadap

3 orang siswa, yaitu seorang siswa yangtermasuk kelompok pandai, seorang darikelompok sedang,

dan seorang dari kelompok rendah. Jawaban guru dan siswadan dari wawancara guru amupun siswa

tersebur diramu dengan opebahasan sebagia berikut.

Dari wawancara dua kali dengan guru diperoleh keterangan bahwa guru sering

menggunakan alat peraga, tetapi jawaban siswa dari angket maupun wawancara diperoleh

keterangan bahwa guru jarang menggunakan alat peraga. Ternyata guru menggunakan papan tulis

untuk menjelaskan beberapa hal. Bagi guru, menggunakn papan tulis tersebut sudah dipandang

menggunakan alat peraga karena tujuannya adalah memperjelas konsep. Siswa beranggapan bahwa

papan tulis bukan alat peraga karena sudah biasa berada di kelas.

Bagi pembaca laporan, memahami pembahasan seperti ini menjadi jelas dan dapat

mengambil kesimulan tentang kesimpulanyang berasal dari yang secara selintas tampak berlawanan,

tetapi setelah peneliti melakukan pembahasan hasilnya menjadi jelas. Makna hasil penelitian

memang tegantung dari kemmpuan peneliti untuk melakukan pembahasan terhadap hasil yang

diperoleh sehingga pembaca menjadi jelas apa yang diperoleh dari membaca laporan penelitian

tersebut.

Pengolahan dan analisis data yang benar harus bertitik tolak dari rumusan masalah atau sub

variabel yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian. Dengan demikian data dari berbagai

instrument dihimpun berdasarkan permasalahn yang ada di rumusan masalah. Untuk penelitian

evaluatif, analisis data dilakukan dengan menghimpun dalam sebuah tabel dengan judul “Kumpulan

Data dari Berbagai instrumen” sebagai berikut.

Kumpulan Data dari Empat Instrumen

No. Komponen Indikator

Data Dari Angket

Data Dari Wawancara

Data Dari Pengamatan

Data Dari Pencermatan Pembahasan

1. Siswaa. Kehadiran di

sekolah

Kehadiran 90%

Jika absen ada alasan

--- Presensi baik Kehadiran siswa baik …

13

Page 17: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

b. kedisiplinan--- dan sebagainya ---

2. Guru a. menguasai

materi

Menurut siswa baik, hanya sesekali kurang lancar

Guru mengakui terkadang kurang lancar

Terlihat satu kali guru membuka buku sumber

Buku sumber masih baru, belum banyak dibaca oleh guru

Guru sedikit kurang menguasai materi, perlu ada peningkatan

b. menguasai metode

Siswa menyukai metode yang digunakan oleh guru

Guru merasa tidak sulit memilih metode

Metode yang digunakan guru sesuai materi

Dalam RPP ditulis matode sesuai materi

Guru menguasai metode yang digunakan

--- dan sebagainya ---3. Sarana

a. kelengkapan

Menurut siswa papan tulis yang hanya 1 menyebabkan waktu terbuang

Guru mengatakan sudah berkali-kali minta tambahan tetapi belum dipenuhi

Papan tulis hanya satu dan kecil, jadi harus berkali-kali menghapus

Dalam daftar inventaris tidak disebutkan

Bagi siswa, papan tulis sangat penting, perlu ada perhatian dari sekolah

b. kualitas Ruang kelas agak pengap

Ruang kelas kurang angin

Terasa pengap, kurang ventilasi

Tidak ada dari dokumen

Perlu diusahakan jendela

--- dan sebagainya ---Untuk komponen-komponen yang lain, caranya sama

Perbedaan antara penelitian biasa dengan penelitian evaluatif terletak pada langkah akhir

dari kesimpulan. Jika dalam penelitian biasa peneliti menuliskan saran-saran, dalam penelitian

evaluatif peneliti mengajukan rekomendasi. Pada umumnya penelitian evaluatif dilakukan karena

ingin mengatahui implementasi dari sebuah kebijakan, misalnya kebijakan pemerintah untuk

mengentaskan anak-anak yang drop outs dengan model pembelajaran dengan modul. Bagaimana

pelanksanaan kebijakan tersebut diteliti melalui penelitian evaluatif. Meskipun demikian, secara

umum kebijakan tidak harus diartikan bhanya dibuat oleh pemerintah, tetapi juga dapat oleh sebuah

yayasan, kelompok diskusi, atau bahkan oleh perseorangan. Sebuah keluarga mengadakan acara

pernikaha. Di akhir perhelatan, keluarga tesebut melakukan evaluasi apakah persiapan sampai

resepsi sudah baik, dan kalau belum memuaskan, bagian manakah yang belum baik dan kira-kira apa

sebabnya. Kegiatan seperti itu pun dapat dinamakan evaluasi program. Jika evaluasi itu dilakukan

menggunakan instrument dan langkah-langkah penelitian, maka kegiatannya dapat disebut juga

sebagi penelitian evaluatif.

Dalam dunia pendidikan banyak sekali hal yang memerlukan penelitian avaluatif dan hali ini

dapat dilakukan oleh guru atau staf tatausaha. Sebagai contoh adalah mengevaluasi upacara bndera

14

Page 18: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

dan setiap kali dilakukan oleh sekolah. Jika kepala sekolah memberikan tugas evaluasi kepada guru

secara bergiliran, hasil dari evaluasi disampaikan dalam rapat guru atau hanya laporan tertulis untuk

kepala sekolah, tentu upacara bendera semakin hari akan semakin baik. Demikian juga dengan

evaluasi acara tutup tahun yang biasanya dihadiri oleh orang tua dan tamu undangan yang lain.

Evaluasi program “kegiatan besar” seperti ini sangat baik dievaluasi agar emperoleh data yang dapat

digunakan sebagai masukan untuk perbaikan di waktu yang akan datang.

Bagi sekolah, evaluasi demikian ini dapat diartkan sebagai evaluasi diri karenan

menginginkan adanya informasi tentang kegiatan yang terjadi secara berulang dari waktu ke waktu

dan memerlukan penyempurnaan. Menerapkan teori yang digunakan dalam penelitian evaluasi ini

memberikan contoh langkah yang lebih operasional dan lebih ilmiah karena menggunakan cara

berpikir analisis dan sintesis sebelum menentukan instrument yang digunakan, jadi peneliti tidak

dapat langsung menunjuka angket, wawancara dan sebagainya sebelum melalui langkah identifikasi

menjadi bagian yang lebih kecil dan membuat kisi-kisi penyusunan instrumen.

15

Page 19: Metodologi Penelitian - Web viewDari dua contoh tersebut dapat dipahami ... terkait dengan pembelajaran cukup banyak, antara lain ... anak yang drop outs dengan model pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta. Hlm. 36-57.

16