metodologi penelitian a. lokasi dan subyek...
TRANSCRIPT
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta dipilih sebagai lokasi penelitian,
karena merupakan salah satu dari beberapa sekolah yang ditunjuk oleh Dinas
Pendidikan Kota Surakarta sebagai Sekolah percontohan kurikulum 2013. Penerapan
kurikulum 2013 dimaksud untuk membantu anak dalam memaknai pentingnya sebuah
karakter dalam dirinya, mampu meningkatkan dan menerapkan karakter yang mulia
didalam hidup sehari-hari. SMPN 4 Surakarta terletak di Jalan D.I Panjaitan 14
Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah telepon ( 0271 ) 633880, dengan SK kelembagaan
1254/B.17.2.1950 NSS 200040, tipe A dengan NSS 200040 dan luas tanah 4621 m2.
Sejarah bangunan SMP Negeri 4 Surakarta, pada zaman Belanda dipakai MULO.
Setelah Belanda meninggalkan Indonesia, gedung SMP Negeri 4 Surakarta di miliki oleh
PPKS (Perhimpunan Pendidikan Kristen Surakarta), suatu yayasan Kristen yang letak
kantornya berada di sebelah utara SMP Negeri 4 Surakarta. SMP Negeri 4 Surakarta
sendiri berdiri sejak tahun 1949, tepatnya tanggal 10 oktober 1949. Gedung ini
sebelumnya dipakai bersama dengan SMP Negeri 1 Surakarta. Dahulunya SMP Negeri 4
Surakarta merupakan suatu sekolah khusus untuk menampung siswa putri, sedangkan
SMP Negeri 1 Surakarta khusus menampung siswa putra. Sekarang SMP Negeri 1
Surakarta menempati gedung tersendiri di Manahan Surakarta.
Pada tanggal 16 Desember 1974 tanah PPKS Dibeli oleh pemerintah dengan akta
notaris Maria Theresia dengan nomor 091, mengenai pembelian tanah dari PPKS oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dibantu oleh PEMDA Surakarta dan BP3.
49
Sejak SMP Negeri 4 Surakarta telah memiliki status pemilikan tanah yang bersertifikat
berangsur-angsur meningkatkan sarana fisik.
Waktu berdiri SMP Negeri 4 Surakarta dipimpin oleh Bapak Sarmo Hadi Soebroto,
selaku kepala sekolah. Sampai saat ini telah terjadi pergantian kepala sekolah sebanyak
13 kali, adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai kepal sekolah di SMP Negeri 4
Surakarta adalah:
Tabel 3.1 Daftar Kepala Sekolah SMPN 4 Surakarta
NO NAMA KEPALA SEKOLAH TAHUN
1 Sarmo Hadi Soebroto 1949-1957
2 Saridi 1957-1967
3 Drs. Winarno Hami Seno 1967-1969
4 Mardimin 1969-1971
5 Santosa Bc. Hk 1971-1981
6 R. M. Hardijatmo 1981-1983
7 Marjadi 1983-1986
8 Ratno Subroto, BA 1986-1990
9 Soedibyo 1991-1993
10 Drs. Soeratto 1993-1995
11 Drs. Sudarno M. S 1995-1999
12 Drs. Harjono 1999-2002
13 Drs. Djoko Warsito, BBA 2002-2010
14 Hariadi Giarso, S. Pd 2011-2013
15 Endang Mangularsih, S.Pd,MM, M.Pd 2013 - sekarang
50
Keadaan SMP Negeri 4 juga dapat dilihat pada Gambar di bawah ini:
Gambar 1. Gambar Tampak Depan SMPN 4 Surakarta
Gambar 2. Gambar Lingkungan di dalam SMPN 4 Surakarta
Dari Gambar 1 dan 2 Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta adalah unitpelaksana teknis dalam bidang pendidikan yang bertujuan mendidik danmenanamkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa melalui model pembelajaranContextual Teaching Learning.
Penelitian terhadap model pembelajaran Contextual Teaching Learning ini lebih
diarahkan untuk meningkatkan Karakter Kristiani siswa di Sekolah Menengah
51
pertama Negerei 4 Surakarta. Karena itu, subjek utama dalam penelitian ini adalah
siswa di SMP N 4 Surakarta. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa
Kristen yang berjumlah 50 orang. Profil siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4
Surakarta dilihat dalam kategori umur, jenis kelamin, dan tempat mereka
tinggal.Umur untuk mengetahui siswa pada masa remaja. Jenis kelamin untuk tingkat
perkembangan baik secara fisik maupun psikis. Tempat tinggal untuk mengetahui
lingkungan dan pergaulan dari remaja.
Tabel 3.2Profil SiswaSekolah Menengah PertamaNegeri 4 Surakarta
No
Kategori Usia Jenis Kelamin Tempat Tinggal
13Tahu
n14Tahun
15
Tahun
Laki-
laki
Perempua
n
Alamat Rumah
1 40Org 9 Org 1 Org 21 Org 29 Org
Dari data tabel 3.2, siswa sebagian besar berada pada usia remaja dan dari
lingkungan yang beranekaragam. Hal tersebut menjadi pertimbangan dalam
pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen dengan model pembelajaran Contextual
Teaching Learning, untuk meningkatkan karakter Kristiani siswa SMPN 4 Surakarta.
B. Metode penelitian
Penelitian ini hendak melihat keefektifan model pembelajaran CTL dalam
meningkatkan kareakter Kristiani siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4
Surakarta. Maka, untuk membantu tecapainya keefektifan model pembelajaran CTL
diperlukan metode dan pendekatan penelitian agar model pembelajaran CTL efektif
untuk meningkatkan karakter kristiani siswaSekolah Menengah Pertama Negeri 4
Surakarta.
52
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang dipergunakan adalah metode
deskriptif analisis. Menurut Natzir, metode deskriptif analisis dilaksanakan untuk
menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat
yang terkait dengan substansi penelitian.1 Selain itu, pada point ini juga akan dibahas
tentang Kriteria efektivitas model pembelajaran Contextual Teaching Learning.
Kriteria keefektivan model pembelajaran ini dalam dilihat melalui pencapaiannya
secara praktikal signifikan dan statistikal signifikan yang dideskripsikan sebagai
berikut:
1. Praktikal Signifikan
a. Pada tahap pengujian model, teori dan prinsip-prinsip dasarnya harus
memenuhi syarat validasi produk-produk kependidikan melalui penilaian
model oleh guru, peneliti dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.2
b. Perangkat pengujian model pembelajaran Contextual Teaching Learning harus
memenuhi syarat sebagai berikut.
1) Uji validitas dan reliabilitas3
2) Pretest dan Posttest4
3) Uji normalitas dan homogenitas data5
4) Uji rata-rata dan N-gain serta ujibeda dua rata-rata6
1Natzir.Metode Penelitian.(Ghalia Indonesia : Jakarta Timur, 2009).Hal 54-55, 61
2Borg & Gall. Educational Research An Introduction edisi 7.(Boston:Pearson Education, 2003).Hal 570
3Nazir. Metode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia,2009).Hal 145
4Heppner, P.P., et al. Research Design in Counseling (3rd) Edition. (USA : Thomson andBrooks/Cole,2008).Hal 183
5Sundayana, Rostina. Statistika Penelitian Pendidikan. (Garut: TKIP Garut Press, 2010).Hal 87-89
6Hake, R.R.(1998 : 65).Analyzing Change/Gain Scores.[Online]. Tersedia di : http://lists.asu.edu/ [18 Desember2014]
53
c. Hasil pengujian model pembelajaran Contextual Teaching Learning harus
memiliki kekuatan dan dinamika perubahan perilaku, dan memiliki
karakteristik.
2. Statistikal Signifikan
a. Data hasil penelitian harus memperlihatkan data normal dan homogen yang
ditunjukkan melalui nilai α = 0, 05 < (nilai sig), sebelum dilakukan pengujian
statistik terhadap uji rata-rata dan N-gain serta ujibeda dua rata-rata.
b. Nilai rata-rata dan N-gainpre-post yang dihasilkan dari hasil post test harus
lebih tinggi dari nilai pre test.
c. Rekapitulasi peningkatan hasil ujibeda harus memperlihatkan nilai post test
lebih besar dari pre-test, yang ditunjukkan melalui nilai: thitung> ttabel atau dilihat
nilai α = 0, 05 >sig (0,000).
C. Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah pendekatan partisipatif, dan
pendekatan mixed method yaitu gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif,
dideskripsikan sebagai berikut.
1. Penelitian Partisipatif
Jagosh et al mendefinisikan penelitian partisipatif sebagai penelitian kolaborasi
melalui kemitraan antara peneliti dengan orang-orang yang bertanggung jawab atas
tindakan dan masalah yang diteliti.7
7 Jagosh et al.methods for community public health research: integrated and engaged approaches.
54
Penelitian partisipatif sebagai penyelidikan yang sistematis melalui kolaborasi
untuk tujuan pendidikan dan melakukan perubahan. Dalam penelitian ini pendekatan
partisipatif lebih menekankan kolaborasi antara peneliti dengan siswa, guru dan wakil
kepala sekolah bidang kurikulum. Peran peneliti dan guru adalah sejajar, artinya guru
juga berperan sebagai peneliti selama penelitian berlangsung. Penelitian partisipastif
ini dapat dideskripsikan melalui design penelitian berikut ini:
Bagan 3.1Pendekatan Penelitian Partisipatif
(New York: Springer,2012) hal. 3
PENELITI
SISWA
GURU
WAKASEK KURIKULUM
Diskripsi masalah danpemahaman siswatentang karakter
Menyebutkantantangan yangdihadapi oleh siswaSekolah MenengahPertama saat ini
Diskripsi modelpembelajaran CTL
Pelaksanaan CTL dalampengembanganKarakter Kristiani SiswaSEKOLAH MENENGAHPERTAMA
Model pembelajaran CTLdalam proses belajarmengajar
55
2. Penelitian Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif
Penelitian kualitatif dan kuantitatif digunakan secara terpadu dan saling
mendukung (mixed methods design). Menurut Cresswell mixed methods design
adalah suatu prosedur untuk mengumpulkan data, menganalisis, dan mixing
kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian tunggal untuk memahami masalah
penelitian. 8 Penggunaan metode kualitaif dan kuantitatif dideskripsikan melalui
design penelitian sebagai berikut.
8 John W Creswell. Reseacrh Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Method.(Yogyakarta:PustakaPelajar, 2013)
56
3.
4.
5.
TAHAPAN KEGIATAN HASIL
1. PENGUMPULAN DAN PERIMUSANHASIL DATA KUALITATIF MENJADI
DATA KUANTITATIF
(QUAL – QUAN )
Merumuskan permasalahan dan implementasi model Merumuskan variabel dan defenisi operasional Menetapkan kisi kisi instrumen penelitian Merancang instrumen penelitian Pengujian validitas &reliabilitas instrumen penelitian secara
kualitatif dn secara kuantitatif
EXPLORATORY MIXEDMETHOD DESIGN
(EMMD)
2. HASIL DATA KUANTITATIF YANG DIKUALITATIFKAN (QUAN ---QUAL)
Mengolah data hasil pengujian validitasi danreliabilitasi instrumen penelitian secara statistik
Deskripsi hasil pengujian untuk menentukankevalidan data dan reliabilitas intrument penelitian
Penyebaran angket instrumen penelitian
EXPLANATORY MIXEDMETHOD DESIGN
(EMMD)
3..PENDEKATAN KUANTITATIF DANKUALITATIF DIGUNAKAN SECARA
SIMULTAN (BERSAMA)
Bersamaan Dengan Hasil Pengolahan Data PenelitianSecara Statistik Peneliti Dapat MelakukanWawancara Dan Observasi Untuk MengetahuiPerubahan Nilai Nilai Sikap Dan Perilaku
4. INTERPRETASI DAN ANALISIS HASIL DATAKUANTITATIF DAN KUALITATIF
QUAN + QUAL
INTERPRETASI DAN ANALISIS HASIL DATA STATISTIKWAWANCARA DAN OBSERVASI SECARA BERSAMA YANGMENGHASILKAN KERANGKA MODEL DAN MODELHIPOTETIK CTL
MELAKUKAN VALIDITASI ISI DAN EMPIRIK TERHADAPMODEL HIPOTETIK YANG MENGHASILKAN MODEL CTL
QUAN QUAL
INTERPRETASI DAN ANALISIS
EMBEED MIXEDMETHOD DESIGN
(EMMD)
TRIANGGULATIONMIXED METHOD DESIGN
(TMMD)
Bagan 3.2Bagan metode kualitatif dan kuantitatif
57
D. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian Lapangan
Agar tujuan penelitian dapat diperoleh maka diperlukan suatu persiapan
sebagai langkah awal dalam melalukan penelitian, dan langkah awal yang penulis
lakukan adalah:
a. Menentukan obyek penelitian
b. Penyusunan instrumen pengumpulan data, berupa angket dengan butir-butir
yang disesuaikan dengan kisi-kisi.
c. Permohonan ijin kepada Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4
Surakarta.
2. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Hal- hal yang harus dilakukan oleh penulis dalam pelaksanaan pengumpulan
data setelah mendapatkan ijin penelitian adalah:
a. Melakukan penyebaran angket kepada 50 sampel yang telah dipilih yaitu
siswa Kelas 7 Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta.
b. Setelah angket beredar dan terima responden maka responden memberikan
jawaban dalam pengisian angket.
c. Setelah dirasa cukup dalam pengisian angket, penulis melakukan
pengumpulan angket dan penilaian.
Prosedur dalam melaksanakan pengumpulan data yang penulis lakukan
berdasarkan pendapat Sugiyono sebagai berikut:9
1. Membagikan alat pengumpulan data kepada siswa kelas 7 yang menjadi sampel
penelitian.
9Sugiyono. Metode Statistik.(Bandung: Sarlito, 2000). Hal 52
58
2. Memberi informasi yang berkaitan dengan kepentingan penelitian dan memberi
petunjuk pengisian angket pengumpulan data.
3. Mengumpulkan lembar jawaban, melakukan cek ulang untuk memeriksa
kelengkapan identitas serta jawaban remaja pada angket yang telah dibagikan.
4. Menghitung jawaban yang telah diberi tanda check oleh siswa pada setiap
lembar dan memberikan skor.
Setelah data terkumpul kemudian penulis mengolahnya dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Verifikasi Data
Verifikasi dilakukan dengan tujuan untuk menyeleksi data untuk diolah.
Proses seleksi dengan cara memeriksa dan menyeleksi kelayakan pengisian
yang dilakukan oleh remaja, baik identitas maupun jawabannya. Hasil
tersebut didapat dengan mengacu pada pengisian data angket yang dinilai
memenuhi syarat.
b. Penyekoran
Data yang telah ditetapkan diskor dengan sistem yang telah ditetapkan.
Jawaban sangat setuju memperoleh nilai 4
Jawaban setuju memperoleh nilai 3
Jawaban tidak setuju memperoleh nilai 2
Jawaban sangat tidak setuju memperoleh nilai 1
c. Pengelompokan Data
Data dikelompokkan berdasarkan pada 2 variabel yaitu Variabel CTL
dan variabel Karakter Kristiani. Pada pengelompokan ini dilakukan 2 test
59
yaitu pre test dan post test yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan keefektifan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan
karakter Kristiani Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta.
E. Pengembangan Instrumen Penelitian Skala Model Pembelajaran Contextual
Teaching Learning untuk meningkatkan karakter Kristiani siswa Sekolah
Menengah Pertama
1. Uji Validitas
Validitas membahas mengenai apakah peneliti benar-benar mengukur apa yang
sedang diukur. 10 Validitas menunjuk pada alat pengukuran bagaimana yang dapat
mewakili konsep penelitian secara tepat. Validitas berhubungan dengan bagaimana
suatu konsep didefinisikan oleh alat pengukuran. Pengukuran atau pengumpulan data
dengan menggunakan instrumen yang tidak valid akan menghasilkan kesimpulan yang
bias atau menyimpang dari apa yang sebenarnya terjadi.
Thorndike dan Hugen yang dikutip oleh Nazir membagi validitas menjadi dua
jenis, yaitu validitas langsung dan validitas derivatif. Validitas langsung adalah jenis
validitas yang bergantung pada analisa rasional dan putusan pakar, sedangkan
validitas derivatif bergantung pada pembuktian statistik dan empiris. Berbeda dengan
pendapat dua pakar tersebut, Kerlinger yang dikutip oleh Nazir membagi validitas
dalam tiga jenis, yaitu validitas isi, validitas yang berhubungan dengan kriteria, dan
validitas konstruk.11 Validitas isi bergantung pada putusan pakar dan analisa rasional,
sedangkan validitas yang berhubungan dengan kriteria bergantung pada
10Nazir. Metode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia,2009).Hal 145
11 Ibid.146-148
60
pembandingan suatu kriteria atau variabel yang diketahui atau yang dipercaya dapat
digunakan untuk mengukur suatu atribut tertentu. Validitas konstruk bergantung
pada analisa suatu abstraksi dan generalisasi khusus sifat-sifat yang dapat
menerangkan varians dari alat ukur tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, prosedur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah prosedur analisis korelasi. Hal ini didasari bahwa pengukuran
hasil pembelajaran matematika (aljabar dan aritmatika), dipecah ke dalam 20 butir
soal. Jika setiap butir soal tersebut terbukti berkorelasi terhadap konstruknya (hasil
pembelajaran matematika), maka dapat disimpulkan bahwa butir soal yang
digunakan tersebut telah mencapai kriteria valid berdasarkan prosedur analisis
korelasi. Pengujian validitas terhadap instrumen ini dilakukan dengan menggunakan
prosedur Product Moment dari Pearson, dengan tingkat signifikasi (α) ditetapkan
sebesar 0,05 pada tes dua sisi. Kriteria pengujian:
a. Jika ≥ , atau nilai p-value < α = 0,05 maka pernyataan penelitian
tersebut valid.
b. Jika ≤ , atau nilai p-value > α = 0,05 maka pernyataan penelitian
tersebut tidak valid.
Tabel 3.3Kesimpulan Pengujian Validitas
No
Itemr hitung r tabel Kesimpulan
1 0,055 0,279 Tidak Valid
2 0,554 0,279 Valid
3 0,438 0,279 Valid
61
No
Itemr hitung r tabel Kesimpulan
4 0,301 0,279 Valid
5 0,380 0,279 Valid
6 0,246 0,279 Tidak Valid
7 0,308 0,279 Valid
8 0,052 0,279 Tidak Valid
9 0,488 0,279 Valid
10 0,000 0,279 Tidak Valid
11 0,377 0,279 Valid
12 0,375 0,279 Valid
13 0,182 0,279 Tidak Valid
14 0,346 0,279 Valid
15 0,384 0,279 Valid
16. 0,000 0,279 Tidak Valid
17 0,472 0,279 Valid
18. 0,318 0,279 Valid
19. 0,208 0,279 Tidak Valid
20. 0,349 0,279 Valid
21. 0,335 0,279 Valid
22. 0,469 0,279 Valid
23. 0,477 0,279 Valid
24. 0,498 0,279 Valid
25. 0,475 0,279 Valid
26. 0,301 0,279 Valid
27. 0,469 0,279 Valid
Dari data tabel di atas, disimpulkan bahwa dari 27 item pertanyaan yang tidak valid
7, sedangkan yang valid 20 item pertanyaan.
62
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada keterandalan instrument sebagai alat pengumpul
data yang dapat dipercaya dan diandalkan. Pengujian reliabilitas instrumen
pengumpulan data penelitian dimaksudkan untuk melihat konsistensi internal
instrumen yang digunakan. Pengujian reliabilitas dilakukan secara internal, yaitu
analisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument, dengan menggunakan
statistik teknik belah dua (split-half) Spearman-Brown.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dalam kerangka studi pendahuluan yaitu
kajian pustaka dan kajian empiris. Kajian pustaka diperoleh melalui studi
kepustakaan, sedangkan kajian empiris diperoleh melalui wawancara, penyebaran
angket dan obervasi nonpartisipatif yang dibahas berikut ini.
1. Wawancara
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data salah satunya adalah
wawancara. Menurut Sugiyono, wawancara adalah:
Suatu teknik yang menggambarkan peran seorang peneliti mengajukanpertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban yangrelevan dengan masalah penelitian.Wawancara dilakukan secara tidakterstruktur, adalah wawancara bebas dengan pedoman wawancara yangdigunakan hanya garis besar permasalahan yang ditanyakan .12
Alasan wawancara dalam penelitian ini adalah: (1) wawancara awal untuk
mengetahui implementasi model pembelajaran CTL dan permasalahan karakter
Kristiani siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta, (2) wawancara
12Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2012). Hal 140
63
sebelum dan setelah perlakuan oleh peneliti untuk mengetahui perubahan nilai diri,
cara berpikir dan perilaku siswa, (3) wawancara oleh peneliti terhadap siswa, guru
dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk mengetahui keberhasilan model
pembelajaran CTL. Dalam wawancara ini yang menjadi sumber data adalah guru,
wakasek kurikulum dan siswa.
2. Penyebaran Angket
Angket adalah seperangkat penyataan yang akan dijawab responden tentang
variabel penelitian yang diukur. Angket dilakukan secara terbuka dengan jawaban
angket berbentuk interval.13 Penyebaran angket dilakukan melalui 2 tahap yaitu
tahap pertama untuk mengujian validitas dan reliabilitas, tahap kedua untuk
pengujian instrument yang sudah valid. Angket tersebut menggunakan skala linkert
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi siswa Sekolah Menengah Pertama
Negeri 4 Surakarta.
3. Focus Group Discussion (FGD)
Teknik pengumpulan data yang ketiga dengan menerapkan dan
melaksanakan Focus Group Discussion (FGD). FGD atau diskusi kelompok
terarah adalah
“suatu proses pengumpulan informasi suatu masalah tertentu yang sangatspesifik melalui diskusi kelompok yang dipimpin oleh seorang narasumberatau moderator yang secara halus mendorong peserta untuk berani berbicaraterbuka dan spontan tentang hal yang dianggap penting yang berhubungandengan topik diskusi saat itu .”14
Dari Penjelasan diatas, peneliti hendak mengumpulkan data secara
kualitatif melalui teknik FGD. Melalui teknik ini, peneliti mencari informasi
13 Ibid. Hal 142, 143
14Irwanto. Focus Group Discusion ( FGD ), Sebuah Pengantar Praktis, Pusat Kajian PembangunanMasyarakat.(Jakarta:Universitas Katolik Atma Jaya, 1998)
64
berkaitan tentang pemahaman siswa Sekolah Menengah Pertamatentang karakter
Kristiani, pelaksanaan model pembelajaran CTL dan menganalisa manfaat dari
model pembelajaran CTL untuk meningkatkan karakter siswa Sekolah Menengah
Pertama.
4. Observasi
Observasi merupakan suatu proses pengamatan terhadap subjek penelitian
dan dilakukan secara terstruktur.15 Pada teknik ini peneliti melakukan observasi
dengan melalui tahapan dan bentuk observasi yang dilakukan sebagai berikut
lembaran observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap respon serta sikap siswa
dalam menerima materi dengan menggunakan model pembelajaran CTL.
G. Analisis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif menggunakan analisis statistik, sedangkan data kualitatif
menggunakan analisis non statistik.
1. Analisis data kuantitatif
Data kuantitatif menggunakan analisis statistik untuk menguji skala
instrument menurunnya karakter Kristiani siswa Sekolah Menengah Pertama
Negeri 4 Surakarta. Teknik yang digunakan untuk menganalisis skala instrument
tersebut adalah uji validitas dan reliabilitas skala instrument menurunnya karakter
Kristiani siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Surakarta.
15 Ibid. Hal 145, 146
65
2. Analisi data kualitatif
Data kualitatif menggunakan analisis non statistik untuk merumuskan
kelayakan model hipotetik Pembelajaran CTL. Teknik yang digunakan untuk
analisis kelayakan model hipotetik disini adalah uji kepraktisan model. Uji
kepraktisan model dilakukan oleh para guru sebagai praktisi di lapangan,
bertujuan untuk melihat berbagai dimensi yang seyogyanya dipertimbangkan
dalam pengembangan model pembelajaran CTL, sehingga kelayakan opersional
model dapat dipertanggungjawabkan.
A. DEFINISI OPERASIONAL DAN KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
1. Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini adalah yaitu: model pembelajaran CTL sebagai
variable bebas (independen) dan mengembangan karakter siswa Sekolah Menengah
Pertama sebagai variabel terikat (dependen).Variabel ini dideskripsikan dalam
Defenisi Operasional Sebagai berikut: yang dimaksud dengan Model pembelajaran
CTL adalah Contextual Teaching and Learning (CTL) is a concept that helps
teacher relate subject matter to real-world situations. Karakter disini memiliki suatu
muatan yang dijelaskan oleh Lickona. Muatan karakter yang baik adalah kebajikan.
Kebajikan seperti kejujuran, keadilan, keberanian dan belas kasih adalah watak untuk
berkelakuan yang baik secara moral.16 Berarti juga sebuah nilai dan watak yang
dimiliki oleh seseorang.
2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
16 Thomas Lickona.Pendidikan Karakter.(Bantul:Wacana Offset, 2012).Hal 9
66
Tabel 3.4
Kisi-kisi angket disusun berdasarkan variabel dan aspek-aspek penelitian
Variabel CTL
Variabel Aspek Indikator NomorSoal
JumlahSoal
CTL Konstruksivisme Menjelaskan hubungan antara pengalamansiswa dengan model CTL
1,2 2
Menemukan Menjelaskan hubungan antara ketrampilan danpergaulan siswa dengan aspek menemukanpada model CTL
3,4 2
Bertanya Menyebutkan ciri orang yang kritis dalammenerima materi melalui sikap bertanya
5 1
Proses Belajar Menjelaskan relasi antara proses belajar denganlingkungan
6 1
Pemodelan Menjelaskan peran keteladan guru dalamproses pembelajaran dengan metode CTL
7 1
Refleksi Mendiskripsikan wujud penerimaan dirisebagai refleksi atas materi yang telah diterima
8 1
Penilaian Nyata Menjelaskan aspek penilaian dalam model CTLyaitu melalui sikap dan perilaku siswa selamamengikuti proses belajar mengajar
9,10 2
67
Tabel 3.5
Kisi-kisi angket disusun berdasarkan variabel dan aspek-aspek penelitian
Variabel Karakter Kristiani
No Variabel Aspek Indikator Nomor Soal JumlahSoal
KarakterKristiani
Jujur Menjelaskan contoh sikapjujur dalam kehidupan siswa
11,12,13,14 4
Kedisiplinan Menyebutkan contoh ketaatansiswa pada tata tertib
15, 16 2
Tanggungjawab Menjelaskan wujud sikap danperilaku dalam melaksanakantugas yang diberikan oleh guru
17,18 2
Kasih Menyebutkan contoh aplikasihidup dalam kasih
19,20 2