metodologi penelitian

11
METODOLOGI PENELITIAN A. KAJIAN PUSTAKA a. Pengertian Menurut Ibnu, dkk (2003) kajian pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan- peraturan, ketetapan-ketetapan, dan sumber-sumber lain. Rofi’udin (2003) mengemukakan bahwa kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang objek (variable) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang diajukan dalam bab yang mendahuluinya. Menurut Hajar (1996) kajian pustaka umumnya dimaknai berupa ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan dari sumber bacaan (literature) yang ada kaitannya tema yang akan diangkat dalam penelitian Berdasarkan tiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kajian pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti dengan memuat dua hal pokok yaitu deskripsi teoritis mengenai variable dan kesimpulan tentang kajian

Upload: cici-cweety-chaniago

Post on 18-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Metolit

TRANSCRIPT

METODOLOGI PENELITIAN

A. KAJIAN PUSTAKAa. PengertianMenurut Ibnu, dkk (2003) kajian pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, dan sumber-sumber lain.Rofiudin (2003) mengemukakan bahwa kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang objek (variable) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang diajukan dalam bab yang mendahuluinya.Menurut Hajar (1996) kajian pustaka umumnya dimaknai berupa ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan dari sumber bacaan (literature) yang ada kaitannya tema yang akan diangkat dalam penelitianBerdasarkan tiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kajian pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti dengan memuat dua hal pokok yaitu deskripsi teoritis mengenai variable dan kesimpulan tentang kajian berupa argumentasi atas hipotesis serta disajikan dalam bentuk ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan dari literature.

b. TujuanMenurut Rofiudin (2003) tujuan kajian pustaka adalah 1) mengumpulkan dan merumuskan informasi yang melatarbelakangi masalah penelitian untuk menganalisis dan merencanakan langkah-langkah penelitian, (2) memperluas cakrawala peneliti sehubungan dengan masalah yang diteliti sebagai bahan untuk menafsirkan dan membahas hasil penelitian.Menurut ibnu dkk, (2003) tujuan kajian pustaka yaitu : 1) mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti, 2) memperdalam pengetahuan, 3) mengkaji teori-teori yang relevan dnegan masalah yang akan diteliti, 4) mengkaji hasil-hasil penelitian yang terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian, dan 5) mendapatkan informasi tentang aspek-aspek mana dari topic yang sama yang pernah diteliti, agar dapat dihindari duplikasi.Menurut bachtiar (1997) tujuan kajian pustaka yang utama adalah untuk mengorganisasikan penemuan-penemuan peneliti yang pernah dilakukan. Hal ini penting karena pembaca akan dapat memahami mengapa masalah atau tema diangkat dalam penelitiannya. Secara lebih rinci tujuan kajian pustaka yaitu : 1) menentukan dan membatasi permasalah penelitian, 2) meletakkan penelitian pada perspektif sejarah dan asosiasional, 3) menghindari replikasi yang tidak sengaja dan tidak perlu, 4) menghubungkan penemuan dengan pengetahuan yang ada dan usulan untuk penelitian lebih lanjut.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan kajian pustaka yaitu : 1) menentukan dan membatasi permasalah penelitian, 2) meletakkan penelitian pada perspektif sejarah dan asosiasional, 3) menghindari replikasi yang tidak sengaja dan tidak perlu, 4) menghubungkan penemuan dengan pengetahuan yang ada dan usulan untuk penelitian lebih lanjut.

B. Sumber Referensi Di Bidang KajianMenurut Rofiudin (2003) sumber dari kajian pustaka adalah pusat informasi, indek berkala, penerbitan berkala (majalah, journal, dsb_, buku dan laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis dan disertasi)Menurut ibnu, dkk (2003) sumber kajian pustaka terbagi dua yaitu primer , sekunder dan tersier. Primer yaitu berasal dari karangan asli yang ditulis langsung oleh orang yang mengamati, mengalami atau mngerjakan sendiri. Sekunder yaitu tulisan berupa laporan penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan, kritik, dan tulisan-tulisan mengenai hal-hal yang tidak langsung diamati atau dialami sendiri oleh penulisnya. Sedangkan sumber tersier adalah sumber yang dapat digunakan sebagai informasi awal dan untuk penelusuran lebih lanjut.Berdasarkan uaraian dari kedua sumber tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sumber dari kajian pustaka yaitu pusat informasi, indek berkala, penerbitan berkala (majalah, journal, dsb_, buku dan laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis dan disertasi) yang dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu primer, sekunder dan tersier.

C. KutipanMenurut Gorys (1997;179) kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Selain itu kutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan missal melalui media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuan sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karanganMenurut Widjono (2007;71) kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan.Sedangkan menurut Karyanto (2006;78) kutipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi dalam penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus diikuti oleh setiap penulis karya ilmiah tanpa kecuali.Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat aris eorang pengarang atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah yang dalam penulisannya ada aturan main yang harus diikuti oleh setiap penulis karya ilmiah tanpa terkecuali

D. Cara membuat kutipanDalam Cody (2011) menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip yaitu diantaranya :1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori4. Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka. Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut.Demi mempermudah dalam menulis karya tulis ilmiah disini akan menjelaskan cara penggunaan kutipan.a. Kutipan langsung dapat dilakukan dengan cara: dalam bentuk aslinya, tidak disingkat, tidak dipotong, dan tidak diterjemahkan; dalam bentuk terjemahan; dalam bahasa aslinya, kemudian diterjemahkan; atau aslinya dimasukkan dalam lampiran, dan terjemahannya dimasukkan dalam teks.b. Kutipan tidak langsung dapat dilakukan dengan cara: menggunakan kata-kata sendiri, akan tetapi pengertiannya tidak berbeda dengan ide/bahan/data orang lain yang dikutip; membuat tabel, peta, diagram dari data orang lain; menyusun bagan data orang lain; menyadur pendapat orang lain.Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan kutipan ada dua cara yaitu pengutipan secara langsung dan pengutipan secara tidak langsung dan dalam penulisannya perlu memperhatikan hal-hal penting yang berkaitan dengan kutipan

E. Kerangka KonseptualMenurut Singarimbun (1982;14) konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Dalam kenyataannya konsep dapat mempubyai tingkat generalisasi yang berbeda. Semakin dekat suatu konsep kepada realita semakin mudah konsep tersebut di ukur dan diartikan.Sedangkan menurut Haryoko dalam iskandar (2008;54) menjelaskan secara teoritis model konseptual variable-variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variable-variabel penelitian yang ingin diteliti, yaitu variable bebas dengan variable terikat.Berdasarkan kedua uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual adalah generalisasi dari kelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama serta menjelaskan pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variable-veriabel penelitian yang ingin diteliti, yaitu variable bebas dengan variable terikatF. Cara membuat kepustakaan1. Penyusunan urutan daftar pustaka menurut alfabet yang dengan berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa memakai angka ( , 2, 3, dan sebagainya )2. Dalam penulisan daftar pustaka butuh di perhatikan banyak hal di bawah ini :menulis nama pengarang ( nama pengarang sisi belakang terlebih dulu ditulis, lantas diikuti dengan nama depan )catat tahun terbit buku, sesudah itu diberi sinyal titik (. )catat tahun terbit buku memberikan garis bawah atau cetak miring. Sesudah judul buku lantas diberikan sinyal titik (. )catat kota terbit serta nama penerbitnya. Pada ke-2 sisi tersebut diberi sinyal titik dua ( : ), setelah nama penerbit diberikan sinyal titik (. )3. Apabila dapat dipakai dua sumber pustaka atau lebih dengan pengarang yang sama, maka sumber dirilis dari buku yang terlebih dulu terbit, lantas diikuti dengan buku yang baru terbit. Pada ke-2 sumber pustaka itu dibubuhkan sinyal garis panjang.4. Apabila daftar pustaka datang dari sumber internet, maka bisa ditulis layaknya yang dianjurkan oleh sophia ( 2002 ), di mana komponen bibliografi online tersebut ditulisSeperti berikut :Nama pengarangTanggal revisi terakhhirJudul makalahMedia yang memuatUrl yang terdiri dari protocol/situs/path/fileTanggal akses5. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama ; penulisan nama untuk awal memakai huruf besar terlebih dulu sesudah nama belakang ditulis beri ( sinyal koma ), diawali dari nama belakang lantas beri ( sinyal koma ) serta dilanjutkan dengan nama depan, ke-2 ; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga ; judul bukunya ingat ditulis unakan huruf miring sesudah judul pakai ( sinyal titik ), keempat ; area diterbitkannya sesudah area penerbitan pakai ( sinyal titik dua ), serta kelima ; penerbit buku tersebut diakhiri dengan ( sinyal titik ). Layaknya perumpamaan di bawah ini :Peranginangin, kasiman (2006). Aplikasi situs dengan php serta mysql. Yogyakarta : penerbit andi offset.Soekirno, harimurti (2005). Langkah gampang menginstall situs server berbasiswindows server 2003. Jakarta : elex media komputindo.6. Penulisan daftar pustaka yang kian lebih satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. Pertama catat nama belakang dari penulis yang pertama sesudah nama belakang beri ( sinyal koma ) lantas catat nama depan bila nama depan berbentuk singkatan catat saja singkatan itu sesudah nama pertama selesai beri (sinyal titik) lantas beri (sinyal koma) untuk nama ke-2 / ketiga ditulis sama layaknya nama sali alis tak ada pergantian, yang beralih penulisannya cuma orang pertama namun orang ke-2 serta ketiga terus. Sesudah penulisan nama ke-2 selesai, nah bila tiga penulis pakai sinyal serta ( & ) pada nama paling akhir begitupula bila penulisnya cuma dua orang saja, sesudah penulisan nama selesai, ke-2 ; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan dimulai sinyal kurung buka serta kurung tutup/ ( ) sesudah itu beri ( sinyal titik ). Ketiga ; judul buku atau karangan sesudah itu beri ( sinyal koma ) serta ditulis dengan huruf miring ok. Keempat ; yakni penulisan area penerbitan/cetakan sesudah itu beri ( sinyal titik dua : ) serta paling akhir kelima ; nama perusahaan penerbit buku atau catatan tersebut serta diakhiri ( sinyal titik ) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. Nah ini perumpamaannya layaknya di bawah ini :Suteja, b. R., sarapung, j. A, & handaya, w. B. T. ( 2008 ). Memasuki dunia e-learning, bandung : penerbit informatika.

DAFTAR PUSTAKAHs. Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi. Jakarta : PT GrasindoIbnu, Suhadi. 2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Malang : Lembaga Penelitian Universitas Negeri MalangIskandar. 2008. Metodologi penelitian pendidikan dan social (kuantitatif dan kualitatif). Jakarta : Gaung Persada PressKaryanto, Umum Budi. 2006. Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi . Pekalongan :STAIN Pekalongan PressKeraf, Gorys. 1997. Komposisi : sebuah pengantar kemahiran bahasa. Ende : Nusa IndahMardalis. (1995). Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta : Bumi AksaraRofiuddin. 2003. Rancangan Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang : Universitas Negeri MalangWhitten, j. l., bentley, l. d., dittman, k. c. ( 2004 ). systems analysis and design methods. indianapolis : mcgraw-hill education.