metodologi pelaksanaan review ded master plan majene
TRANSCRIPT
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 1/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
BBabab IVIV
MMetodologietodologi PPelaksanaanelaksanaan
4.1 UMUM
Agar dapat menghasilkan studi yang maksimal berdasarkan ruang lingkup
pekerjaan, maka perlu dirancang suatu pendekatan teknis dan metodologi
yang sistimatis untuk memandu pelaksanaan pekerjaan ini.
Metodologi adalah suatu tahapan pelaksanaan pekerjaan yang berisistrategi, alur pikir atau pendekatan pelaksanaan pekerjaan Review Master
Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene yang akan dilaksanakan
oleh Konsultan. Metodologi ini dibagi dalam 4 tahap. Tahapan tersebut
adalah :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Survey, Pengumpulan dan Pengolahan Data
3. Tahap Evaluasi dan Review Master Plan dan DED Drainase.
4. Tahap Finalisasi
4.2 TAHAP PERSIAPAN
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan persiapan yang sifatnya
konsolidasi tim untuk keberhasilan tim dalam melaksanakan kegiatan.
Diantaranya pembentukan tim dan mengurus kelengkapan administrasi
lapangan demi kelancaran nanti saat tim melaksanakan survey. Kemudian
menyusun Rencana Kerja.
Uraian ringkas mengenai pekerjaan persiapan konsultan adalah sebagai
berikut :
A.Persiapan Administrasi, Perijinan dan Pembentukan Tim
Segera setelah memperoleh Surat Perintah Mulai Kerja dari Direksi
Pemberi Tugas ,Tim konsultan melakukan pertemuan yang dikoordinir
oleh Team Leader. Dalam pertemuan dibahas tentang rencana kerja,
jangka waktu pelaksanaan serta tugas dan tanggungjawab setiap anggota
tim. Team Leader selanjutnya segera melakukan rapat koordinasi untuk
Laporan PendahuluanIV-1
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 2/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
menyiapkan materi yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dan
membagi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing personil.
B.Pemahaman Lingkup Kegiatan dan Penyusunan Rencana Kerja
Rencana kerja disusun setelah anggota tim dan Team Leader memahami
latar belakang, maksud dan tujuan serta sasaran pekerjaan. Rencana
kerja dibuat sebagai acuan dalam mengevaluasi dan penyelesaian
pekerjaan setiap tahapan, guna menghasilkan keluaran yang tepat di
masing-masing tahapan pekerjaan maka diperlukan upaya pendetailan
lebih lanjut dari kegiatan yang akan berlangsung di masing-masing
tahapan, keluaran yang diharapkan serta pembagian tugas antar tenaga
ahli dan target pekerjaan masing-masing tenaga ahli tersebut.
C.Kajian Literatur
Kajian literatur merupakan tindak lanjut hasil inventarisasi data awal yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaaan seluruh anggota tim
yang terlibat. Data literatur yang dikumpulkan antara lain :
1. Peta dasar yang berskala 1:25.000 atau 1:50.000
2. Hasil studi sebelumnya3. Data curah hujan harian selama 10 tahun terakhir
4. Monografi wilayah perencanaan (gambaran wilayah)
5. Peta daerah genangan
6. Daftar harga satuan upah dan bahan
7. Rencana Tata Ruang Kota Majene dan atau RDTR Kota Majene
8. Studi-studi lain yang berkaitan dengan daerah perencanaan
D.Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan digunakan sebagai orientasi identifikasi daerah
perencanaan, sekaligus melakukan wawancara singkat dengan masyrakat
untuk memperoleh gambaran situasi sebagai masukan dalam
perencanaan. Gambaran awal daerah perencanaan memberikan
gambaran situasi dan kondisi daerah perencanaan yang akan
dihadapi,serta perkiraan kemungkinan masalah yang akan timbul pada
saat pelaksanaan pekerjaan.
Laporan PendahuluanIV-2
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 3/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
Dari gambaran awal daerah perencanaan akan diperoleh daerah-daerah
genangan dan diketahui penyebabnya yang selanjutnya dibuat
alternatif pemecahan masalahnya.
Gambaran awal daerah perencanaan bisa didapat dari kompilasi data
maupun studi-studi perencanaan terdahulu yang berkaitan erat dengan
pekerjaan ini
4.3 TAHAP SURVEY, PENGUMPULAN DATA DAN
PENGOLAHAN DATA
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari kegiatan persiapan. Konsultanselanjutnya menyusun ulang metodologi dan rencana kerja serta aspek
persiapan pembiayaan operasional awal sesuai dengan kajian terakhir
yang terkait dengan perkembangan kesiapan / kelengkapan tim kerja dan
sarananya. Materi survey meliputi :
1)Survey data :
Sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat di daerah studi serta
pengumpulan data demografi yang meliputi wilayah administrasi,
jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja tersedia.
Kondisi fisik lingkungan (prasarana dan sarana sistem drainase,
bangunan permukiman dan kondisi lingkungan permukiman, badan
air penerima, kondisi daerah genangan air)
Sistem drainase eksisting, meliputi : dimensi, kapasitas dan
kecepatan aliran, hal ini dilakukan agar peta-peta yang nantinya
digunakan dalam perencanaan merupakan peta yang sesuai dengan
kondisi daerah saat ini.
Hasil studi yang pernah dilakukan
Data curah hujan
Peta peta dan skema: peta ikhtisar, skema jaringan, skema drainase
dan peta genangan
Rencana Tata Ruang Kota Kabupaten Majene (RTRK) atau RDTR Kota
Kanupaten Majene
Studi-studi lain yang berkaitan dengan daerah perencanaan
2)Hukum, kelembagaan dan standar yang berlaku :
Laporan PendahuluanIV-3
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 4/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
• Perundang-undangan yang berlaku
• Ketentuan-ketentuan dan Peraturan-peraturan yang berlaku
• Rencana pemerintah daerah dalam pengembangan prasarana dan
sarana sistem drainase
• Daftar harga satuan upah dan bahan
• Persyaratan Struktur/Konstruksi Bangunan mengikuti persyaratan
dan ketentuan perencanaan yang berlaku umumnya di Indonesia,
seperti :
− Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PPBI)
− Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PBI)
− Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUBB)
− Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)
− Peraturan Muatan Indonesia (PMI)
− Petunjuk Teknis PT-01 tentang Perencanaan Jaringan Irigasi
− Petunjuk Teknis PT-02 tentang Pengukuran Topografi
− Petunjuk Teknis PT-03 tentang Penyelidikan Geoteknik
− Petunjuk Teknis PT-04 tentang Penyelidikan Model Hidrolis
− Kriteria Perencanaan KP-01 tentang Perencanaan Jaringan Irigasi
− Kriteria Perencanaan KP-02 tentang Bangunan Utama (Bangunan
Air)
− Kriteria Perencanaan KP-03 tentang Kriteria Perencanaan Bagian
Saluran
− Kriteria Perencanaan KP-04 tentang Bangunan
− Kriteria Perencanaan KP-06 tentang Kriteria Perencanaan Bagian
Parameter Bangunan
− Kriteria Perencanaan KP-07 tentang Standar Penggambaran
− Standar Perencanaan BI-01 tentang Tipe Bangunan Irigasi
− Standar Perencanaan BI-02 tentang Standar Bangunan Irigasi
− Standar Nasional Indonesia (SNI), seperti :
− SNI Nomor 03-1724-1989 tentang Tata Cara Perencanaan
Hidrologi dan Hidrolika Untuk Bangunan di Sungai
− SNI Nomor 03-6467.2-2000 tentang Metode Pengukuran Debit
Sungai dan Saluran Terbuka
Laporan PendahuluanIV-4
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 5/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
− SNI Nomor 03-6467.2-2000 tentang Tata Cara Pengukuran Aliran
Air pada Saluran Terbuka Secara Tidak Langsung dengan Metode
Kemiringan Luas
− SNI Nomor 03-3441-1994 tentang Tata Cara Perencanaan Teknik
Pelindung Tebing Sungai dari Pasangan Batu
− SNI Nomor 03-1962-1990 tentang Tata Cara Perencanaan
Penangulangan Longsoran SNI Nomor 03-1962-1990 tentang Tata
Cara Perencanaan Penangulangan Longsoran
Hasil pengumpulan data selanjutnya diolah untuk mendapatkan
kesimpulan bersamaan dengan penyusunan kriteria perencanaan. Dalamsurvey lapangan ini dilakukan identifikasi tentang penyebab genangan
berikut dengan data kuantitatifnya, seperti luas, tinggi, lama dan frekuensi
genangan.
A. Analisis Fisik Dasar
Pada prinsipnya analisis fisik dasar ini adalah untuk mengetahui potensi
dan permasalahan fisik serta kemampuannya dalam menampung
perkembangan ruang kegiatan pada masa yang akan datang. Salah
satu metodenya adalah dengan menggunakan skala MABBERI, yaitu
hubungan antara pola penggunaan lahan terhadap sudut lereng yang
optimum.
B. Indikator Kelayakan Investasi
Indikator pemanfaatan investasi yang biasa digunakan adalah metode
Benefit Cost Ratio (BCR).
Benefit Cost Ratio adalah Perbandingan antara Present Value Benefit
dibagi dengan Present Value Cost . Hasil BCR dari suatu proyek dikatakan
layak secara finansial bila nilai BCR adalah lebih besar dari 1. Nilai ini
dilakukan berdasarkan nilai sekarang, yaitu dengan membandingkan
selisih manfaat dengan biaya yang lebih besar dari nol dan selisih manfaat
dan biaya yang lebih kecil dari nol. Persamaan umum untuk metoda ini
adalah sebagai berikut:
CostCapital
BenefitNettValuePresentB/C
Nett
=
Laporan PendahuluanIV-5
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 6/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
Contoh dalam hal pengelolaan jalan nilai B/Cnet yang lebih kecil dari satu,
menunjukkan investasi yang buruk dalam hal pemakaian dan penanganan
suatu jalan. Hal ini menggambarkan bahwa keuntungan yang diperoleh
oleh pemakai jalan lebih kecil daripada investasi yang diberikan pada
penanganan jalan.
Mengingat banyaknya manfaat sosial dan ekonomis dari proyek
pengembangan wilayah yang "tidak dapat diukur = intangible" atau sulit
dinyatakan kuantitas secara akurat, konsultan akan menyusun analisis
kuantitif yang rinci dari manfaat-manfaat tersebut. Manfaat ini tidak
disertakan dalam evaluasi ekonomis pola tetapi digunakan untuk, jika
perlu, pembenaran sekunder pelaksanaan proyek.
Akan dilakukan analisis ekonomis dengan dasar skenario "lakukan
seminim mungkin" versus "lakukan sesuatu" untuk masing-masing
alternatif priliis dan akan dirinci dengan lengkap. Konsultan akan
menyusun semua rencana perbaikan di area studi yang sudah dilakukan
komitmennya untuk disertakan dalam opsi/pilihan "lakukan seminim
mungkin".
C. Beberapa Teknik Proyeksi
Keadaan masa sekarang yang terjadi adalah sebagai akibat dari
perkembangan dan kecenderungan yang terjadi pada masa lalu, dengan
demikian perlu diketahui bagaimana kemungkinan-kemungkinan
terjadinya kecenderungan-kecenderungan keadaan di masa yang akan
datang berdasarkan pengalaman-pengalaman di masa lalu. Hasil-hasil
yang terjadi pada masa lalu itulah yang dijadikan input utama pendekatan
dalam memproyeksikan perkembangan di masa mendatang seperti
pendekatan ekstrapolatif, normatif dan pendekatan campuran.
Teknik proyeksi dapat dilaksanakan dengan berbagai cara dengan
mendasarkan pada data-data yang ada (statistik maupun penelitian),
metode proyeksi yang lazim dipergunakan adalah: i). Metode Garis Trend;
ii). Metode Garis Regresi iii). Metode Ekonometris sedangkan teknik
proyeksi terhadap hal-hal yang bersifat kwalitatif dilakukan dengan
menggunakan: i). Metode Induksi; ii). Metode Generalisasi dan iii). Metode
Deduksi.
Laporan PendahuluanIV-6
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 7/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
D. Model Analisa Ekonomi Wilayah
Dengan menentukan pusat-pusat pembangunan (central development)
dengan memperhatikan indikator-indikator: Kepadatan penduduk dalam
suatu wilayah; Ratio sektoral; Sarana dan prasarana perhubungan; Sarana
dan prasarana perekonomian; Fasilitas dan infrastruktur, dll.
E. Model Prediktif
Metode proyeksi penduduk dilakukan dengan menggunakan formula
kondisi keadaan sekarang dengan kondisi yang akan terjadi pada masa
yang akan datang dengan mengolah, mengkaji dan menganalisis faktor-
faktor yang dominan pada waktu keadaan tertentu.
F. Model untuk Memperkirakan Kebutuhan Ruang
Model standar yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan kebutuhan
ruang, diantaranya :
Model-model Standar Indonesia :
• Pedoman Standar Lingkungan Permukiman Kota (DPMB, Departemen
PU)
• Peraturan Geometrik Jalan Raya dan Jembatan (Departemen PU)
• Pedoman Standar Pembangunan Perumahan Sederhana (DPMB,
Departemen PU).
Model-model standar Referensi Asing :
• Site Planning Standar, Joseph de Chiara
• Urban Design Criteria, Joseph de Chiara
G. Metode dan Analisis Kegiatan Perkotaan
Analisa kegiatan kota bertujuan untuk mengetahui potensi
perkembangan kegiatan kota dan melihat potensi kondisi suatu
kegiatan terhadap kegiatan lainnya sehingga dapat membantu
menghasilkan perkembangan kawasan perencanaan secara optimum.
1.Metode Location Quotient (LQ)
Laporan PendahuluanIV-7
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 8/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
Metode LQ ini dipergunakan untuk melihat dominasi dan peran suatu
kegiatan dalam lingkup luas wilayah tertentu.
N N
S S
N S
N S L
i
i
i
i
qi ==
dimana :
Si = besaran dari suatu kegiatan tertentu yang akan diukur di
kawasan perencanaan
Ni = besaran total untuk kegiatan tertentu dalam daerah yang lebih
luas
S = besaran total untuk seluruh kegiatan di kawasan perencanaan
N = besaran total untuk seluruh kegiatan di daerah yang lebih luas
2.Metoda Analisa Pergeseran (shift and share)
Berguna untuk melihat pertumbuhan/perkembangan dari suatu
kegiatan tertentu pada suatu daerah tertentu. Dapat pula ditujukan
untuk melihat tingkat perkembangan dan kedudukan suatu daerah
dalam sistem wilayah yang lebih luas. Metoda ini terdiri dari :
Total Shift
Rumusan dari Total Shift ini adalah sebagai berikut :
( ) Ejo Eo
Et Ejt ST −=
dimana bila :
Nilai ST (+) = Upward Total Shift, aktivitas ekonomi tersebut
berkembang pesat.
Nilai ST (-)= Downward Total Shift, aktivitas ekonomi berkembang
dengan lambat.
Diferensial Shift
Rumusan dari Diferensial Shift ini adalah sebagai berikut :
Eijo Eio
Eit Eijt SD −=
dimana bila :
Laporan PendahuluanIV-8
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 9/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
Nilai SD (+) = Aktivitas ekonomi daerah tersebut berkembang pesat,
dan memiliki akses yang baik terhadap lokasi pasar dan
bahan baku.
Nilai SD (-) = Aktivitas ekonomi daerah tersebut berkembang
dengan lambat
Proporsionality Shift
Rumusan Proporsionality Shift ini adalah sebagai berikut:
SDST SP −=
dimana bila :
Nilai SP (+) berarti daerah tersebut berspesialisasi dalam aktivitas
ekonomi yang cepat pertumbuhannya.
Nilai SP (-) berarti sebaliknya.
Model Analisa Share
Rumusan dari model analisa share ini adalah sebagai berikut :
Ejo Eo
Et Ejo N −=
Dimana :
Ejo = Besaran aktivitas ekonomi di daerah j pada tahun dasar.
Et = Besaran aktivitas ekonomi Nasional atau sistem daerah yang
ebih luas pada tahun akhir
Eo = Besaran aktivitas ekonomi Nasional atau sistem daerah yang
lebih luas pada tahun dasar
3.Metode dan Analisis Intensitas Penggunaan Lahan
Model ini digunakan untuk menilai tingkat intensitas penggunaan
lahan dari setiap kegiatan permukiman pada seluruh wilayah
perencanaan. Model yang digunakan adalah sebagai berikut :
381,0
KLBlog903,1 += IPL
dimana :
IPL = Intensitas Penggunaan Lahan
KLB = Koefisien Lantai Bangunan
Laporan PendahuluanIV-9
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 10/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
4.Metode Strategi
SWOT (Strengthening, Weakness, Opportunity, Treatment atau
Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman) adalah metodologi yang
populer untuk digunakan dalam banyak aspek dan sektor
penganalisaan. SWOT mempunyai keunggulan antara lain :
• Dapat diaplikasikan di banyak bidang penelitian dan pekerjaan
• Mudah dimengerti dan sederhana aplikasinya
• Merupakan pendekatan kualitatif
Hasil analisis SWOT sangat tergantung pada tingkat pengetahuan dan
pemahaman penggunanya. Semakin detail pemahaman pengguna
maka semakin tajam pula hasil analisisnya. SWOT akan menghasilkanrumusan masalah dan bahan untuk menentukan langkah-langkah
penanganan selanjutnya.
Prosedur SWOT
• Tentukan variabel-variabel yang mempengaruhi, misalnya aspek
kebijaksanaan dan arahan pada penyelanggaraan prasarana dan
sarana
• Pilah-pilah varibel tersebut ke dalam empat kelompok, yaitu
kelompok Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Pada
proses ini sangat dibutuhkan kejelian pengguna dalam
mengklasifikasikan variabel tersebut untuk disesuaikan dengan
goals karena sebuah variabel dapat menjadi ancaman sekaligus
sebagai peluang, tergantung dari cara pandang dan tujuannya.
• Setiap variabel yang dimasukkan sebagai Kekuatan diberikan label
S1, S2, S3, … dan seterusnya. Demikian juga dengan Kelemahan(label W), Peluang (label O) dan Ancaman (label T)
• Kemudian pengguna mencoba mengkombinasikan setiap label,
misalnya S1 dengan T1 (kekuatan 1 dengan ancaman 1) dan
kemudian secara kualitatif dianalisis apa dampak dan pengaruhnya
terhadap pencapaian. Demikian juga untuk kombinasi variabel
lainnya. Disinilah dibutuhkan kejelian pengguna untuk
mengkombinasikan setiap variabel, mengembangkannya sesuai
tujuan dan merumuskan hasilnya.
Laporan PendahuluanIV-10
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 11/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
• Kumpulan kesimpulan tersebut, kemudian dipilah sesuai prioritas
dan besarnya pengaruh, sehingga diperoleh rumusan kesimpulan
sebagai masukan pegambilan keputusan dan kebijakan.
TABEL 4-1
MATRIK SWOT
POTENSI PERMASALAHA
N
S W
PELUANG PENGEMBANGAN
O OS OW
TANTANGAN
PENGEMBANGAN T TS TW
5.Metode dan Model Analisis Lainnya
Model analisis lain yang dapat dipergunakan adalah :
Metode Skalogram
Digunakan untuk menentukan fasilitas, yang selanjutnya merupakan
masukan bagi penentuan hirarki zona-zona berdasarkan kesediaan
fasilitas.
Metode Sentralistis
Merupakan metode penentuan hirarki tingkat pelayanan desa-desa atau
bagian wilayah kota, dimana perhitungannya merupakan kelanjutan
dari hasil yang diperoleh metode skalogram
Metode Komparatif
Digunakan untuk membandingkan suatu keadaan tertentu dengan
keadaan lain. Perbandingan ini bisa dilakukan biasanya oleh karena
adanya perbedaan waktu atau perbedaan jenis. Biasanya penggunaan
model ini disertakan dengan persentase.
Metode yang akan dipergunakan tidak terbatas pada metoda-metoda
yang di uraikan diatas, tetapi juga dapat menggunakan metode-metode
lain apabila dirasakan perlu dalam menganalisis data yang diperlukan.
Laporan PendahuluanIV-11
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 12/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
4.4 TAHAP EVALUASI DAN REVIEW RENCANA INDUK DAN
DED DRAINASE
Seluruh data lapangan dan data sekunder lainnya yang telah dikompilasi
dan disimpulkan kemudian dievaluasi untuk mereview Rencana Induk dan
DED Drainase. Yang selanjutnya menentukan skala prioritas untuk
penanganan tahap mendesak yang akan di DED sesuai dengan kriteria
perencanaan.
Adapun penentuan skala prioritas dilakukan dengan scoring sistem, yaitu
dengan membandingkan besaran nilai dari parameter-parameter setiap
daerah genangan. Daerah yang mempunyai nilai tertinggi mempunyaiprioritas utama untuk ditangani.
Parameter Skala Prioritas.
Parameter skala prioritas ditinjau dari beberapa aspek kerugian yang
diakibatkan oleh terjadinya genangan,diantaranya :
1. Kerugian kepemilikan pribadi (rumah tangga), nilainya tinggi jika
kerugian yang dialami lebih dari 80 % dari milik pribadi.
2. Kerugian Ekonomi,nilainya tinggi jika kawasan terdapat industri,
perdagangan dan perkantoran padat.
3. Gangguan/Kerugian Sosial dan Pemerintahan, nilainya tinggi jika
genangan sudah mengganggu fasilitas sosial dan kantor
pemerintahan.
4. Gangguan/kerugian dibidang transportasi, nilainya tinggi jika
genangan sudah mempengaruhi jaringan transportasi.
5. Gangguan/kerugian terhadap daerah pemukiman, nilainya tinggi jika
genangan mempengaruhi permukiman padat.
Selanjutnya setelah dilakukan penentuan skala prioritas adalah
menetapkan perencanaan terinci (DED) pada kawasan yang mendesak
yang rawan genangan.
Pengukuran Topografi
Pengukuran topografi dilaksanakan setelah kawasan mendesak
mendapatkan prioritas utama untuk ditangani. Pengukuran topografi
dilaksanakan dengan alat ukur waterpas dan teodolite. Sedangkan
Laporan PendahuluanIV-12
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 13/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
metoda pengukuran dan perhitungannya sesuai dengan kaidah-kaidah
Geodesi yang berlaku pada saluran dan bangunan pelengkapnya.
Perhitungan Teknis.
Perhitungan teknis dilakukan berdasarkan kriteria perencanaan, adapun
perhitungan teknis yang dilakukan adalah :
1. Analisa hidrologi untuk penentuan debit dengan kala ulang tertentu.
2. Alternatif rencana sistem yang diusulkan
3. Analisa hidrolika untuk menghitung kapasitas saluran, seperti
dimensi, kemiringan dan kecepatan aliran.
4. Perhitungan struktur untuk menghitung ketebalan dinding saluran,
serta bangunan pelengkap atau bangunan perlintasan seperti gorong-
gorong dan jembatan.
5. Perhitungan volume pekerjaan dan biaya investasi
6. Penyusunan spesifikasi teknis bahan bangunan dan peralatan.
7. Pembuatan Dokumen Lelang.
8. Penyusunan program kegiatan pembangunan drainase selama 20
tahun kedepan dan pentahapan pembangunannya
9. Rekomendasi kelembagaan untuk pengelolaan sistem drainase.
Penggambaran.
Pembuatan gambar teknis tata letak saluran drainase dituangkan
kedalam peta berskala 1:25.000 yang berupa Master Plan Kota
Kabupaten Majene. Peta ini hasil ploting hasil survey dan sebagian dari
pengukuran. Gambar yang lain adalah gambar trase saluran yang
direncanakan baik potongan memanjang maupun potongan melintang.
Serta bangunan-bangunan pelengkap maupun bangunan perlintasan
yang ikut terencana bersama saluran.
Rencana Kelembagaan
Secara umum menyusun dan melaksanakan konsep penanganan banjir
secara komprehensif yang berdasarkan paradigma manajemen air
diperlukan seperangkat peraturan kelembagaan. Lembaga/organisasi
pengelola sistem drainase terdiri dari lima lelompok dengan melibatkan
masyarakat, yaitu penyedia pelayanan (service provider), pengatur
(regulator), organisasi pendukung (support organitation), perencana
Laporan PendahuluanIV-13
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 14/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
(planner) dan pemakai (user). Kesemuanya akan berjalan dengan baik jika
ada fasilitas, standar operasional, keuangan, wewenang dan tanggung
jawab. Wewenang dan tanggung jawab dibagi dua : Pembina pengelola
sebagai penyedia pelayanan, pengatur, perencana. Sedangkan organisasi
pendukung dan pelayanan pemakai dilaksanakan oleh pengelola.
Lembaga pembina pengelola atau pengelola sistem drainase dan
pengendalian banjir mempunyai tanggung jawab antara lain :
1. Mengendalikan peningkatan debit dari daerah hulu dengan jalan
menurunkan aliran permukaan.
2. Mereduksi debit puncak melalui berbagai macam cara, baik tindakan
struktural maupun non struktural.
3. Bertanggung jawab melakukan konservasi lingkungan.
4. Bertanggung jawab terhadap pengembangan rencana dan program.
5. Persiapan dan implementasi sistem pembangunan.
6. Melakukan operasi dan pemeliharaan.
7. Melakukan manajemen keuangan.
8. Menjaga sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support
system).
Secara sosial kelembagaan, permasalahan banjir/genangan di Kota belumditangani secara maksimal, pada kenyataannya sistem dan tanggung
jawab pengelolaan drainase belum melibatkan para pihak yang
berkepentingan (stakeholder). Saat ini pengelolaan sistem drainase masih
terpusat pada Dinas Pekerjaan Umum dalam hal ini Subdinas Ciptakarya.
Diharapkan kedepan pengelolaannya bisa dilaksanakan dengan sistem
terpadu (pemerintah,stakeholder dan masyarakat).
Lembaga pengelola sistem drainase yang ideal adalah yang mampu
menampung seluruh kegiatan yang berkaitan dengan proses perencanaan
program sampai dengan pelaksanaan evaluasi program.
Unit kegiatan yang harus ditampung dalam struktur organisasi tersebut
adalah :
a. Unit/bagian penyusunan program dan perencanaan yang bertanggung
jawab dalam hal :
1. Penyiapan program perencanaan sistem drainase dalam jangka
panjang dan jangka pendek.
2. Perencanaan teknis rinci (detail engineering design)
Laporan PendahuluanIV-14
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 15/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
3. Perencanaan anggaran biaya konstruksi, termasuk biaya
pengelolaan proyek, dan pengadaan barang dan jasa.
4. Penyusunan pedoman-pedoman dan criteria perencanaan
5. Bekerjasama dengan unit/bagian lain dan instansi terkait lainnya.
b. Unit/bagian pembangunan dan pengadaan yang bertanggung jawab
dalam hal :
1. Pengadaan barang dan jasa pelaksanaan program
2. Pengendalian dan pengawasan pelaksanaan program
3. Pemantauan atas pembiayaan pelaksanaan program
4. Penyempurnaan dokumen perencanaan sesuai dengan hasil
pelaksanaan sebenarnya.
5. Bekerjasama dengan unit/bagian lain dan instansi terkait lainnya.
c. Unit/bagian Operasional dan pemeliharaan yang bertanggung jawab
dalam hal :
1. Berfungsinya seluruh sistem yang telah di bangun sesuai dengan
hasil perencanaan dan pembangunan fisik prasarana
2. Mengoperasikan seluruh prasarana (aktif dan pasif) yang ada sesuaidengan Buku Petunjuk Operasional (manual book) atau SOP
(Standard Operating Procedure)
3. Menyusun dan melaksanakan program pemeliharaan prasarana
yang ada, termasuk pembiayaannya.
4. Menyusun dan mengadakan program penyuluhan dan memotivasi
peran serta masyarakat.
5. Bekerjasama dengan unit/bagian lain dan instansi terkait lainnya
4.5 TAHAP FINALISASI PEKERJAAN
Pada dasarnya tahap ini merupakan tahapan rincian pekerjaan yang
dikelompokan dan dirangkum menjadi suatu resume yang dituangkan
kedalam suatu laporan yang dipresentasikan dan atau didiskusi hingga
menjadi satu laporan yang lengkap. Pembahasan laporan hasil formulasi
yang dilakukan dengan Tim Teknis diharapkan dapat menyelaraskan
antara sasaran yang diinginkan Tim Teknis dan aspek kelembagaan,
sosial, lingkungan, pembiayaan yang dikoordinasikan dengan instansi
terkait serta aspek analisis dan perhitungan dari konsultan.
Laporan PendahuluanIV-15
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 16/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
Jika ada perubahan yang harus dilakukan, konsultan akan melaksanakan
penyempurnaan laporan draft menjadi laporan Final.
Secara garis besar pola pikir pendekatan pelaksanaan kegiatan ini dapat
dilihat pada Diagram Alir dalam Gambar 4.1.
Laporan PendahuluanIV-16
7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 17/17
KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant
Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene
Gambar 4-1
Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
Laporan Pendahuluan
TAHAP EVALUASI REVIEW MASTER PLAN & DED