metodologi harmonisasi regulasi rantai pasok sapi potong
DESCRIPTION
approaches to harmonize regulation in beef supply chainTRANSCRIPT
Pengembangan MetodologiHarmonisasi Regulasi Terkait Rantai
Pasok Sapi PotongTogar M. Simatupang dan Setijadi
Masyarakat Logistik dan Rantai Pasok Indonesia (MLRI) danSekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung
Disampaikan pada diskusi tentang Pengembangan Metodologi Harmonisasi RegulasiLogistik di lingkungan Kementerian Perdagangan, Direktorat Logistik dan Sarana
Distribusi bekerja sama dengan World Bank pada tanggal 10 Mei 2012
Kilasan
• Pendahuluan• Manajemen Logistik• Logistik perdagangan• Instrumen Kebijakan• Persoalan Regulasi• Harmonisasi Regulasi• Metodologi kajian dalam harmonisasi regulasi• Studi Kasus Rantai Pasok Sapi Potong• Penutup
2
Pendahuluan
• Harmonisasi regulasi bukanlah isu baru dalam kebijakanlogistik perdagangan.
• Sokongan dan penolakan terhadap harmonisasi regulasitelah sering diperdebatkan.
• Harmonisasi diperlukan untuk menghindari penyimpanganperdagangan.
• Pada awalnya harmonisasi sebagai cara memfasilitasiperdagangan tetapi sekarang lebih difokuskan padainstrumen kebijakan sebagai contoh standar, standar prosesatau prosedur, dan skema lainnya yang menekankankeadilan dan kepatutan.
• Harmonisasi juga menjaga tidak diabaikannya aspek sosialdan lingkungan dalam perdagangan.
3
Strategi Perdagangan Bank DuniaTR
AD
E C
OM
PET
ITIV
ENSS
• In Country- Trade policy reform- Reduce costs- Improvevalue chain
• Export Markets- Access/entry constraints- Analysis
TRA
DE
FAC
ILIT
ATI
ON
& L
OG
ISTI
CS
• Customs and border management
• Logisticsservices
• Transit corridors
• TradetransportInfrastructure
TRA
DE
FIN
AN
CE
• IFC trade finance facilities
• Export credit agencies
• Tradeinsurance
• Workingcapital forSME exporters
TRA
DE
CO
OPER
ATI
ON
• RegionalIntegration
• WTO-Doha Round
• Research, capacity building and advocacy
• Participation in Aid forTrade initiative
• Collective actions touse trade fordevelopment
TRA
DE
DA
TA A
ND
SYSTE
MS
• Data as a globalpublic good
• Monitoring and evaluation
• National statistical capacity building
http://www.worldbank.org/tradestrategy4
Logistik
• Logistik adalah pengelolaan pergerakan danpenyimpanan barang atau orang dari pengadaansampai penggunaan.
• Strategi logistik: persediaan, fasilitas, transportasi, dan informasi.
• Tujuan strategi logistik:– Penghematan biaya (biaya berubah)
– Pengurangan modal (investasi, biaya tetap)
– Peningkatan pelayanan (kegunaan waktu, tempat, kuantitas, dan jaminan)
5
Manajemen Logistik
Orientasi
Pemasaran
(keunggulan
bersaing)
Kegunaan
waktu, tempat,
dan volume
Arus efisien ke
pelanggan
Utilisasi aset
Sumberdaya fisik
(tanah, fasilitas,
dan peralatan)
Sumberdaya
manusia
Sumberdaya
Keuangan
Sumberdaya
informasi
Tindakan Manajemen
Kegiatan Logistik
• Layanan pelanggan
• Peramalan permintaan
• Distribusi
• Pengendalian persediaan
• Penanganan material
• Pengolahan pesanan
• Dukungan suku cadang
• Pemilihan lokasi
• Pengadaan dan pembelian
• Pengemasan
• Penanganan retur
• Pembuangan sisa
• Transportasi dan rute
• Pergudangan dan Penyimpanan
Bahan
Baku
Persediaan
Antara
Barang
Jadi
MASUKAN
Pemasok
Manajemen Logistik
Pelanggan
KELUARAN
Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian
6
Logistik Perdagangan
• Logistik perdagangan adalah koordinasi secara menyeluruh berbagaikegiatan yang berkaitan dengan aliran barang, informasi, jasa, dan energidalam perdagangan mulai dari titik produksi sampai titik tersedia bagipelanggan.
• Proses pemasaran dan manufaktur tidaklah lengkap tanpa dukunganlogistik.
• Logistik perdagangan kurang dikenal tetapi dapat dikelompokkan dalamkegiatan jasa:– Konsolidasi informasi– Persediaan– Transportasi– Kurir– Penanganan Material– Pergudangan– Pengemasan– Transit
7
Indeks Logistik Perdagangan
• Sasarannya adalah mengukur sumbangsih logistikterhadap daya saing perdagangan nasional.
• Indeks biasanya terdiri dari:
– Persediaan (nilai dan lamanya)
– Moda transportasi (ongkos dan waktu)
– Urusan bea cukai (ongkos dan lamanya)
– Penanganan pelabuhan (ongkos dan waktu)
– Data yang rinci biasanya sulit diukur di lapangan
Trade logistics Composite index comprising: inventory, transit,
customs, handling (time + cost)
8
Apa itu instrumen kebijakan?
• Instrumen kebijakan digunakan untuk menggambarkan carayang digunakan oleh pemerintah untuk mencapai efek atauhasil yang diinginkan.
• Jenis instrumen:1. Instrumen regulasi adalah aturan yang mengikat untuk
mencapai tujuan tertentu. Misalnya, untuk mengurangitingkat kecelakaan, pemerintah mengeluarkan peraturanberkendaraan.
2. Instrumen ekonomi adalah sejenis investasi, subsidi, insentif, ijin dagang, biaya, penalti, atau pajak yang mempengaruhitindakan individu atau perusahan.
3. Pengembangan kapasitas4. Kelembagaan5. Informasi
9
Instrumen Kebijakan
Instrumen:Cara mencapai
tujuan kebijakan
Regulasi:• Undang-Undang
• Peraturan• Regulasi
• Keputusan• Norma, Standar, dan
Pengkodean• Sertifikat
• Petunjuk Pelaksana danTeknis
Kelembagaan:• Investasi pubik
• Privatisasi• Persetujuan dan
Kemitraan• Jejaring
• Struktur divisi• Sukarela• Mediasi
Informasi: • Iklan
•Kampanye• Promosi
• Penyadaran• Publikasi dan Pusat Data
•Pedoman• Simbol dan logo
Ekonomi: • Dana publik
• Kepemilikan Publik• Pajak dan pungutan
• Pinjaman• Jaminan Pinjaman
• Hak terbatas• Asuransi• Kontrak
PengembanganKapasitas:• Konsultasi• Pemantauan
• Penelitian Ilmiah• Alih Teknologi
• Pelatihan• Sertifikasi
10
Instrumen Kebijakan
• Kebijakan berbasis insentif– Incentive berbasis pasar (berdasarkan sinyal pasar bukan arahan yang
jelas)• Tarif atau Harga
– Positif– Negatif
• Kuantitas atau kuota– Beban kepatuhan– Penciptaan Permintaan
• Gesekan pasar– Informasi– Biaya transaksi
– Insentif dengan sponsor pemerintah (pajak, pungutan, subsidi)
• Tindakan publik langsung– Perintah dan kendali (regulasi) (batasan, larangan, standar, hak,
kewajiban)– Produksi publik (pasar, pusat ditribusi, pengendali banjir)
11
Unsur-Unsur Regulasi
• Kebijakan dan Sasaran
• Proses dan Prosedur Standar
• Petunjuk Pelaksanaan
• Petuntuk Teknis
• Daftar periksa, borang, dan pengarsipan
12
Alasan Kebijakan: Bilamana kebijakan diperlukan?
• Meningkatkan efisiensi ekonomi dengan cara mengoreksi kegagalan pasar (market failure):
– Ketidaksamaan informasi (iklan, teknis, biaya, kemampuan, kualitas, penipuan)
– Diferensiasi produk (label, merek)
– Sumberdaya tidak dapat dipindahkan
– Kekuatan pasar (monopoli dan oligopoli, kolusi, laba tidak normal, hambatan masuk)
– Pasar tidak cukup menyediakan jasa atau barang
– Adanya ongkos atau manfaat eksternal (polusi, kemacetan, pendidikan, inovasi, pelatihan)
– Ketidakadilan (inequality) (kemiskinan, ketimpangan pendapatan, diskriminasi, pemukiman)
• Melakukan pembagian manfaat dan/atau biaya penggunaan sumberdaya alam:
– Antar anggota generasi sekarang
– Antar generasi
• Menjalankan tindakan kolektif melalui program pemerintah:
– Swasembada
• Mengatasi kegagalan pemerintah (government failure) campur tangan pemerintah pada kegagalan pasarmembuat situasi memburuk:
– Insentif tidak ada untuk mengoreksi situasi
– Informasi tidak tersedia untuk mengatasi masalah
– Masalahnya terlalu rumit (konflik, ongkos administrasi)
– Pemburu rente (konsesi, korupsi, lobi)
– Campur tangan pemerintah tidak diperbaiki dan lambat menanggapi masalah baru
13
Pengembangan Kebijakan
PrumusanKebijakan
ImplementasiKebijakan
Kebijakan BerlakuPemantauan/
Evaluasi
Model Operasional(Indikator)
Model Proyeksi
Harmonisasi/ Perbaikan
Siapa yang terlibat, apa, dimana, mengapa(harapan), dan bagaimana(instrumen, metode)?
PenentuanAgenda
Proposal, negosiasi, konsensus, draflegislasi, pengambilankeputusan
Sosialisasi, administrasi
Pengawasan, penegakan, hasilsebagai perubahanperilaku
Evaluasi judisial, politis, danadministrasi
14
Penyusunan dan Evaluasi Kebijakan
• Siklus kebijakan terdiri dari penetapan agenda, perumusan, implementasi, danevaluasi untuk menentukan pengaruhnya. Hasil pemantauan atau evaluasidigunakan untuk melakkan harmonisasi atau perbaikan ataupun penghapusankebijakan.
• Evaluasi kebijakan mempertanyakan: apa sumbangsih instrumen kebijakan dalammewujudkan sasaran kebijakan (efektivitas), seberapa efektif biaya dari instrumenkebijakan, apakah sasaran tercapai dengan biaya yang lebih rendah?
• Pertanyaan tersebut dilakukan pada tingkatan program (paket instrumen dalammencapai sasaran tertentu) dan tingkatan instrumen (pada kasus jenis instrumentertentu)
• Evaluasi kebijakan bukan hanya berfokus pada hasil akhir tetapi juga pada prosesimplementasi, kuantifikasi keberhasilan dan kegagalan instrumen melaluipengembangan indikator pada setiap tahap implementasi, dan memberikanwawasan mengapa kebijakan berhasil atau gagal dan bagaimana dapatmemperbaikinya.
15
Tingkatan regulasi
• Internasional– Badan dunia
• Nasional– Penetapan visi, kebijakan, stragei, kelembagaan,
regulasi, dan pendanaan
• Daerah– Perencanaan, koordinasi, dan implementasi kebijakan
yang telah dibuat
• Perusahaan– Model manajemen operasional yang bertindak di
lapangan
16
Persoalan Regulasi
• Keputusan kebijakan biasanya dilakukan pada beberapa tingkatan:
– Global – Kawasan – Nasional – Sektoral - Pemerintah Daerah - Komunitas – Perusahaan – Keluarga - Individu
• Orang yang membuat kebijakan pada setiap tingkat mempunyai perbedaan carapandang, kepentingan, kebutuhan, dan ketersediaan informasi.
• Keterkaitan antar keputusan tergantung pada:
– Politik dan moral kebijakan
– Aliran informasi antar tingkatan
– Kondisi lingkungan (budaya, konteks, dan lain-lain)
• Konflik akan terjadi dalam dan antar tingkatan.
– Semakin buruk aliran informasi antar tingkatan, semakin tinggi konflik dan biaya yang terjadi.
– Setiap tingkat mempunyai agenda dan kepentingan tersendiri.
• Harmonisasi dan perbaikan diperlukan untuk mengatasi konflik yang terjadi.
17
Apa itu harmonisasi?
• Pengertian harmonisasi
– Membawa sejajar atau mencocokkan
– Mengacu pada instrumen kebijakan
• Upaya harmonisasi bukanlah mencapai regulasi yang identik tetapimengacu pada metode dalam mengembangkan dan menggunakanstandar.
• Cara harmonisasi antara lain:
– Persiapan (pre-launching): koordinasi prosedur untuk mengkaji, menyetujui, dan mendaftarkan aturan sebelum diluncurkan.
– Pengakuan bersama (mutual recognition): saling menerima standaryang satu dengan lainnya.
– Kesetaraan (equivalency): standar yang ada mempunyai kesetaraan.
– Standar acuan (reference standard): mengacu pada standar, pedoman, atau rekomendasi yang diakui secara internasional.
18
Proses Harmonisasi Regulasi
• Pengumpulan fakta lapangan untuk mengidentifikasikebutuhan pemangku kepentingan dan sumberdaya.
• Penentuan cara-cara memenuhi kebutuhan yang tidakterpenuhi saat ini.
• Pemilihan cara terbaik yang akan dijalankan danmenyusunnya menjadi kebijakan baru.
• Implementasi kebijakan dengan rencana tindak.
• Pemantauan pengaruh dari rencana tindak.
• Perbaikan atau perubahan rencana dan kebijakan biladiperlukan.
19
Regulasi Logistik Perdagangan
• Tujuan regulasi adalah pengurangan atau penghilangan hambatan terhadap berbagaitingkatan sistem logistik perdagangan dan membangun logistik yang lebin terpadu.
• Kajian diperlukan untuk memberikan bukti berupa fakta lapangan tentang hambatan yang terjadi:
– Pungutan, tarif, informasi yang berbeda, perbedaan pelaksanaan, administrasi logistik yang lama danrumit, kurangnya prasarana, ketiadaan standar, korupsi
• Sasaran yang hendak dicapai, antara lain:
– Komitmen perdagangan yang adil
– Definisi dan istilah yang sama
– Regulasi dan prosedur yang berjalan dengan baik
– Tersedianya prasarana dan pengembangan kapasitas
– Tercapainya pengurangan pemborosan
– Efektivitas administrasi• Arus perdagangan yang semakin baik
• Penggunaan sumberdaya publik yang lebih efisien
– Daya saing perdagangan• Dukungan terhadap sektor perdagangan nasional
• Biaya transaksi yang lebih rendah
20
Infrastructure
Customs and border processing
Logistics competence of local service providers
Domestic costs
Timeliness
Tracking and Tracing
Ease of arranging international shipments
Himpunan data untuk mengukur kinerja logistik
suatu negara berdasarkan dimensi logistik:
Contoh Survei
www.worldbank.org/lpi
Overall synthetic index (LPI) on a 1-5 scale, Ranking and component
Logistics Business environment
Numerical data
Available as: Rankings, Maps, scorecards
21
Bagaimana membangun jaringanlogistik yang lebih terpadu?
• Standarisasi
– Fasilitas dan peralatan logistik
– Teknologi
– Jaringan informasi
• Harmonisasi dan fasilitasi
– Ketetapan pentarifan
– Prosedur
– Kesepakatan saling pengakuan (mutual recognition agreement)
– Peta dan standar kompetensi kerja nasional bidang logistik
– Indeks kinerja logistiks daerah/kota
• Kelembagaan (kerjasama)
– Seminar bersama tentang logistik terpadu
– Mekanisme penyelesaian sengketa
• Insentif
– Subsidi transportasi antar moda
– Insentif pengembangan logistik pantai
– Insentif pelatihan logistik
• Implementasi
– Dukungan skema investasi Public-Private Partnership (PPP) bidang logistik
– Pengembangan basis data logistik
– Kriteria logistik sebagai bagian dari pengembangan wilayah
– Tindakan perbaikan logistik
22
Metode Kajian Harmonisasi
• Menemukenali hambatan danrintangan terhadap sistem logistik yang terpadu (institusional, legal, kepabeaan,
fisik, dan teknis)• Mengukur indeks logistik
• Persepsi pemangku kepentingan• Pemantauan pelaksanaan regulasi• Pemetaan dan identifikasi konflik
regulasi
• Evaluasi dampak ekonomi dari sistemlogistik terpadu
• Evaluasi regulasi
• Survei Kuesioner• Studi Kasus• Lokakarya
• FGD• Analisis Konten
• Simulasi• Ekonometrika• Eksperimen• Statistika
23
24
Origin [0]
Cow Farmer
Cows
slaughterhouse
Origin [1]
Storage [cool & dry]
Warehouse
Destination
Small Distributor
End User
Market
Shop
Remote Area
Destination
•Loading•Palleting•QC
•Loading & Unloading•Packing•Palleting•QC
•Loading & Unloading•Packing•Palleting•QC
End User
•Loading & Unloading•QC
Warehouse
QA
RANTAI PASOK PERDAGANGAN SAPI
25Sumber: Peraturan Menteri Pertanian No. 19 tahun 2010 tentang PedomanUmum Program Swasembada Daging Sapi 2014
Rekapitulasi Kontribusi Kegiatan Operasional Terhadap Peningkatan Produksi Daging Sapi
26Sumber: Peraturan Menteri Pertanian No. 19 tahun 2010 tentang PedomanUmum Program Swasembada Daging Sapi 2014
27
Sumber: Peraturan Menteri Pertanian No. 19 tahun 2010 tentang PedomanUmum Program Swasembada Daging Sapi 2014
Pembiayaan Program Swasembada Daging Sapi
28Sumber: Peraturan Menteri Pertanian No. 19 tahun 2010 tentang PedomanUmum Program Swasembada Daging Sapi 2014
SURVEI PEMANTAUAN RANTAI PASOK SAPI POTONG
Definisi:Survei ini diperlukan dalam pencarian fakta tentang jenis dan kuantitas aliransapi potong, asal, tujuan, waktu pengiriman, fasilitas pengiriman, penguatankelembagaan, regulasi, dan hal lainnya yangterkait dalam kurun waktu tertentu.
Fungsi:Masalah aliran rantai pasok seringkali menjadi kendala dalam penyediaan sapipotong. Survei aliran rantai pasok sapi dapat memberikan gambaran keadaan dilapangan dan kendala yang dihadapi.
Metode:1. Prosedur Studi2. Pemilihan indikator atau variabel: asal sapi, tujuan, sarana pengangkutan, kelembagaan,
penanganan sapi, fasilitas kandang, ongkos angkutan, dll.3. Survei aliran rantai pasok sapi potong dilakukan dengan cara mengunjungi pusat-pusat
peternakan dan pengangkut sapi potong, serta menghimpun data sekunder dari sumber-sumber yang relevan. Metode survei: wawancara, pengamatan, dan dokumentasi
4. Identifikasi pola aliran rantai pasok perdagangan sapi potong:4.1. Pola pasokan dan permintaan serta harga beli dan harga jual4.2. Pola aliran dan perlakuan dan aktor yang terlibat4.3. Biaya logistik (angkutan, penyimpanan, dan pemotongan)4.4. Regulasi yang terkait4.5. Hambatan yang terjadi di lapangan 29
Survei Aliran Sapi Potong
LATAR BELAKANG
• Survei ini dilakukan dalampencarian fakta tentangjenis dan kuantitas aliransapi potong, asal, tujuan, waktu pengiriman, fasilitaspengiriman, penguatankelembagaan, regulasi, danhal lainnya yang terkait.
• Melatih kemampuandalam merancang surveidan mengumpulkan faktalapangan.
TUJUAN
• Memperoleh gambaran rantai pasok sapi, mencakup:
• Pola pasokan dan permintaan
• Pola pengangkutan
• Harga beli dan harga jual
• Rute aliran dan kondisi jalan
• Perlakuan terhadap sapi
• Aktor yang terlibat
• Biaya logistik
• Regulasi yang terkait
• Hambatan yang terjadidi lapangan
30
Evaluasi Kajian
Ciri-ciri kajian yang baik1. Maksud penelitian didefinisikan secara jelas
dan tajam dan tidak ambigu.
2. Prosedur penelitian harus diuraikan secararinci agar memungkinkan peneliti lain dapatmengulangi penelitian tersebut.
3. Perancangan dan prosedur pengumpulan data direncanakan secara seksama untukmemberikan hasil yang seobjektif mungkin.
4. Bukti-bukti mengenai sejauh mana sampeldapat mewakili populasi.
5. Melaporkan dengan jujur hasil pengumpulandata.
6. Analisis data memadai untuk mengungkapkanhasil atau temuan
7. Kesimpulan ditarik pada hal-hal yang didukungoleh data dan pada hal-hal mana data menjadidasar yang cukup.
Evaluasi sementara1. Maksud survei cukup jelas
2. Prosedur disajikan secara rinci
3. Perencanaan pengumpulan data dilaksanakandengan seksama
4. Sampel belum mewakili populasi
5. Hasil survei dilaporkan dengan jujur
6. Analisis data deskriptif
7. Kesimpulan dibatasi pada hal-hal yang disokong oleh data
31
Penutup
1. Harmonisasi regulasi adalah upaya untuk mencocokkan ataumenyetarakan regulasi antar tingkatan sesuai dengan acuankebijakan.
2. Persoalan dan solusi harmonisasi perlu ditunjang oleh kajian yang obyektif.
3. Tujuan harmonisasi merupakan titik tolak untuk merancangmetode kajian termasuk survei.
4. Penarikan kesimpulan yang benar harus memenuhi kaidah prosespenelitian yang obyektif, representatif, faktual, dan absah.
5. Survei rantai pasok sapi potong merupakan wahana latihan untukkemudiannya dapat dikembangkan untuk menopang kajianharmonisasi regulasi.
32