metode peramalan deretwaktu - stat.ipb.ac.id series/kuliah 12 - identifikasi model.pdfΒ Β· untuk...

26
Metode Peramalan Deret Waktu

Upload: hoangnga

Post on 13-Aug-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

Metode Peramalan Deret Waktu

Page 2: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

Proses pemodelan Box & Jenkins

1. Spesifikasi/identifikasi model

Penentuan model tentatif berdasarkan data contoh untukmengidentifikasi nilai 𝑝 dan π‘ž

2. Model fitting

pendugaan parameter model ARMA(p,q) yang diidentifikasi

3. Diagnostik model

memeriksa sisaan model untuk melihat kelayakan model

Page 3: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

Untuk pengamatan π‘Œ1, π‘Œ2, … , π‘Œπ‘› , berlaku:

dengan π‘Ÿπ‘˜ merupakan penduga bagi πœŒπ‘˜ .

Page 4: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

Jika π‘Œπ‘‘ adalah deret waktu yang berdistribusi normal, maka:

πœ™π‘˜π‘˜ = πΆπ‘œπ‘Ÿπ‘Ÿ π‘Œπ‘‘ , π‘Œπ‘‘βˆ’π‘˜ π‘Œπ‘‘βˆ’1, π‘Œπ‘‘βˆ’2, … , π‘Œπ‘‘βˆ’π‘˜+1

Misal:

fungsi linear 𝛽1π‘Œπ‘‘βˆ’1 + 𝛽2π‘Œπ‘‘βˆ’2 +β‹―+ π›½π‘˜βˆ’1π‘Œπ‘‘βˆ’π‘˜+1 prediksi π‘Œπ‘‘

PACF pada lag ke-π‘˜ korelasi antara galat prediksi

Page 5: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

Persamaan yule-walker:

πœŒπ‘— = πœ™π‘˜1πœŒπ‘—βˆ’1 + πœ™π‘˜2πœŒπ‘—βˆ’2 +β‹―+ πœ™π‘˜π‘˜πœŒπ‘—βˆ’π‘˜ ,untuk 𝑗 = 1,2, … , π‘˜

catatan:

πœŒπ‘— = πœŒβˆ’π‘— ; 𝜌0 =1

πœŒπ‘˜ ACF

πœ™π‘˜π‘˜ PACF

πœ™π‘˜π‘˜ penduga bagi πœ™π‘˜π‘˜

Page 6: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

dengan:

Page 7: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌
Page 8: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

Misal diketahui data berikut:

4, 2, 5, 1

Tentukan ACF π‘Ÿ1, π‘Ÿ2 dan PACF πœ™11, πœ™22berdasarkan data contoh di atas.

Page 9: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

π‘Ÿ1 = 𝑑=1+14 π‘Œπ‘‘ βˆ’ π‘Œ π‘Œπ‘‘βˆ’1 βˆ’ π‘Œ

𝑑=14 π‘Œπ‘‘ βˆ’ π‘Œ

2

π‘Ÿ1 =2 βˆ’ 3 4 βˆ’ 3 + 5 βˆ’ 3 2 βˆ’ 3 + 1 βˆ’ 3 5 βˆ’ 3

4 βˆ’ 3 2 + 2 βˆ’ 3 2 + 5 βˆ’ 3 2 + 1 βˆ’ 3 2

π‘Ÿ1 =βˆ’7

10= βˆ’0.7

π‘Ÿ2 = 𝑑=2+14 π‘Œπ‘‘ βˆ’ π‘Œ π‘Œπ‘‘βˆ’2 βˆ’ π‘Œ

𝑑=14 π‘Œπ‘‘ βˆ’ π‘Œ

2=

5 βˆ’ 3 4 βˆ’ 3 + 1 βˆ’ 3 2 βˆ’ 3

4 βˆ’ 3 2 + 2 βˆ’ 3 2 + 5 βˆ’ 3 2 + 1 βˆ’ 3 2= 0.4

π‘Œ =1

44 + 2 + 5 + 1 = 3

Page 10: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

Persamaan Yule-Walker:

𝜌1 = πœ™21𝜌0 + πœ™22𝜌1 ↔ πœ™21 = 𝜌1βˆ’πœ™22𝜌1

𝜌2 = πœ™21𝜌1 + πœ™22𝜌0

↔ 𝜌2 = 𝜌1βˆ’πœ™22𝜌1 𝜌1 + πœ™22𝜌0

↔ 𝜌2 = 𝜌12 βˆ’ πœ™22𝜌1

2 + πœ™22

↔ πœ™22 =𝜌2 βˆ’ 𝜌1

2

1 βˆ’ 𝜌12

Page 11: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

πœ™11 = π‘Ÿ1 = βˆ’0.7

πœ™22 =π‘Ÿ2 βˆ’ π‘Ÿ1

2

1 βˆ’ π‘Ÿ12=0.4 βˆ’ βˆ’0.7 2

1 βˆ’ βˆ’0.7 2= βˆ’0.176

Page 12: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

AR(𝒑) MA(𝒒)ARMA(𝑝, π‘ž),

𝑝 > 0, dan π‘ž > 0

ACF Tails offCuts off setelah

lag qTails off

PACF

Cuts off setelah

lag p Tails off Tails off

Catatan: ACF atau PACF turun secara perlahan tidak stasioner

Page 13: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

π‘Œπ‘‘ = 𝑒𝑑 βˆ’ πœƒπ‘’π‘‘βˆ’1

Page 14: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

π‘Œπ‘‘ = 𝑒𝑑 βˆ’ πœƒ1π‘’π‘‘βˆ’1 βˆ’ πœƒ2π‘’π‘‘βˆ’2

Page 15: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

Galat baku bagi π‘Ÿπ‘˜ adalah π‘†π‘Ÿπ‘˜ =1

𝑛,

dengan n menyatakan banyaknya data contoh

Hipotesis 𝐻0: πœŒπ‘˜ = 0 ditolak jika π‘Ÿπ‘˜ >

2π‘†π‘Ÿπ‘˜ atau π‘Ÿπ‘˜ >2

𝑛

Page 16: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌
Page 17: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌
Page 18: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌
Page 19: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

π‘Œπ‘‘ = πœ™π‘Œπ‘‘βˆ’1 + 𝑒𝑑

Page 20: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

Hipotesis 𝐻0: πœ™π‘˜π‘˜ = 0 ditolak jika πœ™π‘˜π‘˜ >2

𝑛

Page 21: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌
Page 22: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌
Page 23: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌
Page 24: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌
Page 25: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌
Page 26: Metode Peramalan DeretWaktu - stat.ipb.ac.id series/Kuliah 12 - Identifikasi Model.pdfΒ Β· Untuk pengamatan π‘Œ1,π‘Œ2,…,π‘Œπ‘›, berlaku: dengan Þ merupakan penduga bagi 𝜌

1. Cryer JD, Chan KS. 2008. Time Series Analysis with Application with R. New York: Springer.

2. Pustaka lain yang relevan.