metode pengumpulan biaya 2
TRANSCRIPT
Metode Pengumpulan Biaya
Created by:
Biana Adha Inapty, SE,MSi,AK
Metode penentuan harga pokok produksi
• Full costingmemperhitungkan biaya produksi (BB, TKL, By.FOH variabel & tetap) dan biaya non produksi (biaya pemasaran & by. Adm & umum)
• Variabel Costing memperhitungkan biaya produksi variabel (BB, TKL, By.FOH variabel) ditambah biaya non produksi (by.pemasaran variabel dan by.adm & umum variabel) dan by tetap (by.FOH tetap, by.pemasaran tetap dan by adm & umum tetap)
Laporan Harga Pokok Produksi
Bahan Baku:
Persediaan awal bahan baku
Pembelian bahan
Biaya angkut
Return & potongan Pembelian
Total pembelian bersih
Bahan baku yang siap digunakan
Persediaan bahan baku akhir
Jumlah pemakaian bahan baku
Tenaga kerja langsung
Biaya Overhead:
- TKTL
- by. Pengawas pabrik
- biaya bahan penolong
- by. Asuransi pabrik
- biaya LAT pabrik
- by. Penyusutan pabrik
Total biaya FOH
Total Biaya produksi
Persediaan awal barang dalam proses
Harga pokok produksi yang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir barang dalam proses
Harga Pokok Produksi
Xx
Xx
(xx)
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
(xx)
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
Xx
(xx)
xx
Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
PT.A
Laporan Laba-Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir tanggal 31 Desember 20XX
Pendapatan/penjualan
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan awal Barang dagang
Pembelian
Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual
Persedian akhir
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto
Biaya Usaha:
Biaya Administrasi & Umum
Biaya Pemasaran
Laba Bersih Usaha
Pendapatan Diluar Usaha
Biaya diluar usaha
Laba Bersih sebelum pajak
Pajak penghasilan
Laba bersih setelah Pajak
Xx
Xx
xx
(Xx)
Xx
Xx
Xx
(Xx)
Rp.xx
Xx
xx
Xx
Xx
Xx
(xx)
xx
Laporan Laba – Rugi Perusahaan manufakturPT.A
Laporan Laba – Rugi dengan Pendekatan Full CostingUntuk Tahun Yang Berakhir tanggal 31 Desember 20XX
Pendapatan / penjualanHarga Pokok Penjualan: Persediaan Awal Barang Jadi Harga Pokok Produksi: Persediaan Awal Barang Dalam Proses Biaya Produksi: By.BB By.TKL By.FOH
Persediaan Akhir Barang Dalam Proses Harga Pokok Produksi Harga Pokok Penjualan yang tersedia untuk dijual Persediaan akhir Barang jadiHarga Pokok Penjualan Laba BrutoBiaya Usaha:By.Adm & UmumBy.PemasaranLaba Bersih UsahaPendapatan diluar usahaBiaya diluar usahaLaba bersih sebelum pajakPajak penghasilanLaba bersih setelah pajak
Rp.xxXxxx
Rp.xx
Rp.xxRp.xx
(Rp.xx)
Rp.xx
Rp.xxXx
(xx)
XxXx
Xxxx
Rp.xx
XxXx
XxXx
XxXx
(xx)xx
PT.ALaporan Laba Rugi dengan Pendekatan Variabel CostingUntuk Tahun Yang berakhir tanggal 31 Desember 20XX
Pendapatan / penjualanBiaya Variabel:Harga pokok penjualan variabel: Persediaan awal barang jadi Harga pokok Produksi variabel: Persediaan awal barang dalam proses Biaya produksi variabel: By. BB By.TKl By.FOH variabel
Persediaan akhir barang dalam proses Harga pokok Produksi variabel Harga pokok pejualan yang tersedia untuk dijual Persediaan akhir produk jadiHarga pokok penjualan variabelBiaya administrasi & umum variabelBiaya pemasaran variabelTotal biaya variabelLaba Kontribusi Biaya Tetap:By FOH TetapBy. Adm & Umum tetapBy. Pemasran TetapTotal Biaya TetapLaba bersih
Rp.xxXxxx
Rp.xx
XxXx
(xx)
Rp.xxXxxx
Rp.xx
XxXx
(xx)XxXxxx
Rp.xx
XxXx
Xxxx
Metode harga Pokok Pesanan
Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan:
1. proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus
2. produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan
3. produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memebuhi persediaan di gudang
Karakteristik metode harga pokok pesanan
1. produksi sesuai spesifiksi pemesan HPProduksi dihitung secara individual
2. penggolongan biaya biaya langsung & biaya tak langsung3. By. Produksi BBL, BTKL
By produksi tak langsung BY. FOH4. By. Produksi langsung HPP pesanan berdasarkan biaya
yang sesungguhnya terjadiBy. Produksi tak langsung FOH dihitung ke dalam HPPesanan berdasarkan tarif ditentukan dimuka
5. HPProduksi per unit: jumlah By produksi / jmlh unit produk pesanan
Manfaat Informasi HP.Produksi per pesanan1. menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan
Taksiran biaya produksi untuk pesanan
Taksiran biaya non produksi yang dibebankan kepada pemesan
Taksiran total biaya pesanan
Laba yang dinginkan
Taksiran harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
Rp.xx
Xx
Xx
Xx
xx
Biaya Produksi pesanan:
Taksiran biaya BB
Taksiran By.TKL
Taksiran by.FOH
Taksiran total biaya produksi
Biaya non produksi:
Taksiran by.adm & Umum
Taksiran by. Pemasaran
Taksiran by. Non produksi
Taksiran total harga pokok pesanan
Rp.xx
Xx
Xx
Rp.xx
xx
Rp.xx
Rp.xx
Rp.xx
3. memantau realisasi biaya produksi
4. menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan
5. menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan diNeraca.
Biaya bahan baku sesungguhnya
Biaya tenaga kerja sesungguhnya
Taksiran biaya overhead pabrik *
Taksiran biaya produksi sesungguhnya
Ket: *
Pesanan dibebani dnegan by.FOH mnurut tarif yang ditentukan dimuka (taksiran karena harga pokok pesanan harus dihitung pada saat pesanan, padahal tidak semua biaya FOH dapat dihitung pada saat itu.
Rp.xx
Xx
Xx
xx
Harga jual yang dibebankan ke pemesan
Biaya produksi pesanan tertentu:
Biaya bahan baku sesungguhnya
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya
Taksiran biaya overhead pabrik
Total biaya produksi pesanan
Laba bruto
Rp.xx
Xx
xx
Rp.xx
Rp.xx
Rp.xx
PT.A
Mataram KARTU HARGA POKOK
No. pesanan : A-101 Pemesan : PT.C
Jenis Produk : Undangan sifat pesanan: segera
Tgl pesan : 2 Januari 2009 Jumlah : 1000 eksemplar
Tgl selesai : 20 januari 2009 Harga Jual : Rp.1000
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya FOH
Tgl No.BPBG Ket Jml Tgl No.KJK Jml Tgl Jam mesin
Tarif jml
Jurnal Debet Kredit1. Pembelian Bahan Baku dan Bahan PenolongPersediaan Bahan baku Utang dagang
Persediaan bahan penolong utang dagang
Xx
-
Xx
-
-
Xx
-
xx
2. Pemakaian Bahan Baku dan bahan penolong dalam produksiBarang dalam proses- biaya bahan baku persediaan bahan baku
Biaya overhead pabrik sesungguhnya (utk by. Produksi tak langsung) persediaan bahan penolong
(By.FOH berdsrkan tarif ditentukan dimuka didebet pada rek.BDP)
Xx
-
Xx
-
-
Xx
-
xx
3. Pencatatan biaya tenaga kerja- tenaga kerja terutang Gaji & upah Utang Gaji & Upah
- Distribusi Tenaga kerja BDP – By TKL By. FOH sesungguhnya (ex:TKTL) By Adm & Umum (non produksi) By. Pemasaran (non produksi) Gaji & upah
- pembayaran gaji & upah
Utang Gaji & upah Kas
Xx
-
Xx
Xx
Xx
Xx
-
Xx
-
-
Xx
-
-
-
-
Xx
-
xx
4. Pencatatan Biaya overhead pabrik
- mencatat pembebanan BY.FOH kepada pemesan:
Ex: pesanan 01, by. FOH dibebankan kepada produk berdsrkan tarif sebesar 150% dari TKL Rp.1000.000
BDP – BY. FOH
BY.FOH yang dibebankan
- Mencatat BY.FOH (by. Tidak langsung)
Biaya FOH sesungguhnya
Akumulasi depresiasi mesin
Akumulasi depresiasi gedung
persekot asuransi
persediaan suku cadang
- mencatat apakah by.FOH yang dibebankan berdasarkan tarif menyimpang dari by.FOH sesungguhnya, saldo by FOH yang dibebankan ditutup ke rek. Biaya FOH sesungguhnya. Jurnal penutup:
Biaya FOH yang dibebankan
biaya FOH sesungguhnya
Selisih pembebanan kurang (underapplied) jika by.FOH sesungguhnya (debet) lebih besar dari by FOH dibebankan(Kredit)
Jurnal, Jika terjadi selisih pembebanan kurang:
Selisih biaya FOH
Biaya FOH sesungguhnya
Xx
-
Xx
-
-
-
-
Xx
-
Xx
-
-
Xx
-
Xx
Xx
Xx
Xx
-
Xx
-
xx
5. Pencatatan harga Pokok Produk jadi
persediaan barang jadi
BDP – By. Bahan Baku
BDP – By.TKL
BDP – BY.FOH (berdasarkan tarif)
Xx
-
-
-
-
Xx
Xx
xx
6. Pencatatan Harga pokok produk dalam proses (untuk pesanan yang belum selesai dikerjakan)
Persediaan BDP
BDP – By bahan baku
BDP – By. TKL
BDP – By.FOH
Xx
-
-
-
-
Xx
Xx
xx
7. pencatatan harga pokok produk yang dijual
Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang jaadi
Xx
-
-
xx
8. pencatatn pendapatan penjualan produk
Piutang dagang
Penjualan
Xx
-
-
xx
Latihan Susunlah Harga pokok produksi. Data berikut berasal dari perkiraan-perkiraan millville company:
Keterangan
Persediaan:Barang jadiBarang dalam prosesBahan baku
1 agustus 2009Rp. 20.000
60.00040.000
30 agustus 2009Rp.28.000
36.00048.000
Diskon penjualan 8.000
Diskon pembelian 3.200
Penjualan 1.800.000
Return pembelian & pengurangan harga 20.000
Penyusutan mesin pabrik 160.000
Asuransi pabrik 50.000
Ongkos kirim (freight out) 8.000
Beban pabrik lainnya 16.000
Beban bunga obligasi 50.000
Gaji bagian penjualan 100.000
Ongkos angkut masuk (freight in) 12.000
TKL pabrik 800.000
Pembelian bahan 400.000
Beban iklan 12.000
Soal
Pada tgl 31 desember 2008, saldo buku besar PT. ALMA sebagai berikut:
Debet jumlah Kredit jumlah
Kas Rp. 20.000 Hutang usaha Rp.15.500
Piutang usaha 25.000 Hutang gaji 2.250
Barang jadi 9.500 Saham biasa 60.000
Barang dalam proses 4.500 Laba ditahan 21.250
bahan 10.000
Mesin 30.000
Selama bulan januari 2009, telah diselesiakan transaksi berikut:Bahan-bahan dibeli secara kredit seharga
Rp.92.000
Dikeluarkan biaya overhead pabrik rupa-rupa Rp.18.500
Biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut: untuk produksi langsung Rp.60.500; tenaga kerja tidak langsung Rp.12.500; gaji penjualan Rp.8.000; gaji administrasi Rp.5.000. 10% dari upah dipotong untuk pajak penghasilan
Bahan-bahan yang dipakai sbb: bahan langsung Rp.82.500; bahan tak langsung Rp.8.300
Overhead pabrik yang dibebankan ke produksi Rp.47.330
Produk pesanan yang diselesaikan & disimpan di gudang bernilai Rp.188.000
Semua barang jadi telah dijual dengan syarat 2/10,n/60, kecuali sejumlah Rp.12.000. margin laba adalah 30% diatas biaya produksi
Dari seluruh piutang usaha, 80% ditagih, dikurangi diskon 2%
Untuk berbagai beban pemasaran & administrasi & umum sebesar Rp.30.000; 60% beban pemasaran, sisanya administrasi & umum
Jawab PT.A
Laporan Laba – Rugi dengan Pendekatan Full CostingUntuk Tahun Yang Berakhir tanggal 31 Desember 20XX
Pendapatan / penjualanHarga Pokok Penjualan:Persediaan Awal Barang JadiHarga Pokok Produksi:Persediaan Awal Barang Dalam ProsesBiaya Produksi:By.BB:Pembelian bahan By.TKLBy.FOH
Persediaan Akhir Barang Dalam ProsesHarga Pokok ProduksiHarga Pokok Produk yang tersedia untuk dijualPersediaan akhir Barang jadiHarga Pokok Penjualan Laba BrutoBiaya Usaha:By.Adm & UmumBy.PemasaranLaba Bersih UsahaPendapatan diluar usahaBiaya diluar usahaLaba bersih sebelum pajakPajak penghasilanLaba bersih setelah pajak
xx
60.000
Rp.xxRp.xx
(36.000)
20.000
Rp.xxXx
(28.000)
XxXx
XxXx
Rp.xx
XxXx
XxXx
XxXx
(xx)xx
Metode Harga Pokok Proses - Pengantar
Karakteristik:1. produk yang dihasilkan merupakan
produk standar2. produk yang dihasilkan dari bulan ke
bulan adalah sama3. kegiatan produksi dinilai dengan
diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
Manfaat informasi Harga Pokok Produksi
1. menentukan harga jual produk
2. memantau realisasi biaya produksi
3. menghitung laba atau rugi periodik
4. menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca.
Metode Harga Pokok Proses – Tanpa Memperhitungkan Persediaan Produk Dalam Proses Awal
• Metode harga pokok proses diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi.
• diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen
• Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan HPP per satuan, dengan anggapan:- produk hilang pada awal proses
- produk hilang pada akhir proses
Produk diolah melalui satu departemen
Ex:
Biaya bahan baku Rp.5.000.000
Biaya bahan penolong 7.500.000
Biaya tenaga kerja 11.250.000
Biaya overhead pabrik 16.125.000
Total Biaya Produksi 39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan:Produk jadiProduk Dalam Proses akhir bulan, tingkat penyelesaian: BB 100%; B.Penolong 100%; By.TK 50%; By.FOH 30%
2.000 Kg
500 Kg
Masuk ke dalam proses 2500 Kg
Unsur By.produksi
(1)
Total Biaya
(2)
Unit Ekuivalen
(3)
By.Produksi Per satuan
(2 : 3)
Bahan Baku Rp.5.000.000 2.500 Rp.2.000
Bahan penolong 7.500.000 2.500 3.000
Tenaga Kerja 11.250.000 2.250 5.000
Overhead Pabrik 16.125.000 2.150 7.500
Total 39.875.000 Rp.17.500
2.500 kg
2.250 kg
2.150 kg
UE BB & BP 2000 Kg + (100% x 500)
UE TK 2000 + (50% x 500)
UE FOH 2000 Kg + (30% x 500)
Harga pokok produk jadi: 2.000 x Rp.17.500 Rp.35.000.000
Harga Pokok Persediaan Produk dalam Proses:
By. Bahan Baku 100% x 500 x Rp.2.000 =
Rp.1.000.000
By. Bahan Penolong 100% x 500 x Rp. 3.000 =
1.500.000
By. TK 50% x 500 x Rp.5.000 = 1.250.000
By.FOH 30% x 500 x Rp.7.500 = 1.125.000 4.875.000
Jumlah biaya produksi bulan januari 39.875.000
PT.ALMALaporan Biaya Produksi BUlan Januari 20xx
Data produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 500 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500 kg
Biaya yang dibebankan dalam bulan januari 20xx: Total Per Kg
Biaya Bahan baku Rp.5.000.000 Rp.2.000
Biaya Bahan Penolong 7.500.000 3.000
Biaya Tenaga Kerja 11.250.000 5.000
Biaya Overhead pabrik 16.125.000 7.500
Jumlah Rp.39.875.000 Rp.17.500
Perhitungan Biaya:
HPP jadi yang ditransfer kegudang 2.000 Kg @ 17.500 Rp.35.000.000
Harga Pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Biaya Bahan Baku Rp.1.000.000
biaya bahan penolong 1.500.000
Biaya tenaga kerja 1.250.000
Biaya Overhead pabrik 1.125.000 4.875.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan januari
Rp.39.875.000
Jurnal pencatatan Biaya ProduksiKeterangan Debet Kredit
1. jurnal mencatat biaya bahan baku:
BDP- Biaya Bahan baku Persediaan bahan baku
Rp.5.000.000-
-Rp.5.000.00
0
2. jurnal mencatat biaya bahan penolong: BDP- Bahan Penolong Persediaan bahan penolong
Rp.7.500.000-
-Rp.7.500.00
0
3. jurnal mencatat biaya tenaga kerja: BDP – TK Gaji & Upah
Rp.11.250.000-
-Rp.11.250.0
00
4. jurnal mencatat by.FOH: BDP – BY FOH Berbagai Rek.yg dikredit
Rp.16.125.000-
-Rp.16.125.00
0
5. jurnal mencatat HPP jadi yg ditransfer ke gudang Persediaan produk jadi BDP – biaya bahan baku BDP – Biaya Bahan Penolong BDP – By. Tenaga kerja * BDP – By.FOH **
Ket: * 2.000 Kg x Rp.5.000 ** 2.000 Kg x Rp.7.500
Rp.35.000.000----
-Rp.4.000.000
6.000.00010.000.00015.000.000
6. jurnal mencatat HP.persediaan produk dalam proses (belum selesai): Persediaan produk dalam proses BDP – BB BDP – BP BDP – TK BDP - FOH
Rp.4.875.000----
-Rp.1.000.000
1.500.0001.250.0001.125.000
Metode HPProses-produk diolah melalui lebih dari satu departemen produksi
Ex:Departemen A Departemen
B
Dimasukkan dalam proses 35.000 Kg
Produk selesai yang ditransfer ke departemen B 30.000 Kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 Kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 Kg 6.000 Kg
Biaya yang dikeluarkan bulan januari 20xx:
biaya bahan baku Rp.70.000 Rp.0
biaya tenaga kerja Rp.155.000 Rp.270.000
biaya FOH Rp.248.000 Rp.405.000
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir:
biaya bahan baku 100% -
biaya konversi 20% 50%
• Harga pokok persediaan produk dalam proses di departemen A
Unsur biaya produksi Total biaya
(2)
Unit ekuivalen
(3)
Biaya produksi per Kg
(2) : (3)
Bahan baku Rp.70.000 35.000 Rp.2
Tenaga kerja 155.000 31.000 5
Overhead pabrik 248.000 31.000 8
Total Rp.473.000 Rp.15
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B = 30.000 x Rp.15
Rp.450.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses:
BBB = 100% x 5.000 x Rp.2 = Rp.10.000
BTKL = 20% x 5.000 x Rp.5 = Rp. 5.000
BOP = 20% x 5.000 x Rp.8 = Rp. 8.000
23.000
Jumlah biaya produksi departemen A bulan januari 20XX Rp.473.000
30.000 + (100% x 5.000)
30.000 + (20% x 5.000)
PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Januari 20XX
Data Produksi:Dimasukkan dalam proses
Produk jadi yang ditransfer ke departemen selanjutnya
Produk dalam proses akhir
Jumlah produk yang dihasilkan
35.000
30.000
5.000
35.000
Biaya yang dibebankan Departemen A dalam bulan januari 20xx
Total Per Kg
Biaya Bahan baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead pabrik
Jumlah
Rp.70.000
155.000
248.000
Rp.473.000
Rp.2
5
8
Rp.15
Perhitungan Biaya
Harga Pokok Produk jadi yang ditransfer ke Departemen B = 30.000 Kg x @ Rp.15
Harga Pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Biaya Bahan baku
Biaya tenaga kerja
Biaya Overhead pabrik
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Departemen A bulan januari
Rp.10.000
5.000
8.000
Rp.450.000
23.000
473.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen ANo Keterangan Debet Kredit
1 Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku:
Barang dalam proses – BBB
Persediaan bahan baku
Rp.70.000
-
-
Rp.70.000
2 Jurnal untuk mencatata biaya TKL:Barang Dalam Proses – BTKL
Biaya Gaji & upahRp.155.000
-
-
Rp.155.000
3 Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik:
BDP-BY.OP departemen A
Berbagai yang dikredit
Rp.248.000
-
-
Rp.248.000
4 Jurnal untuk mencatat HPP jadi yang ditransfer oleh departemen A ke Departemen B:
BDP – BBB departemen B
BDP – BBB Departemen A
BDP – BTKL Departemen A
BDP – BY.FOH Departemen A
* 30.000 x Rp.2
** 30.000 x Rp.5
*** 30.000 x Rp.8
450.000
-
-
-
-
60.000*
150.000**
240.000***
Perhitungan Harga Pokok Produksi Dept.B
No. Keterangan Debet Kredit
5 Jurnal untuk mencatat HP.persediaan Produk dalam proses yang belumselesai diolah didepartemen A pada akhir bulan januari 20xx:
Persediaan Produk dalam proses – Departemen A
BDP – BBB Departemen A
BDP – BTKL Departemen A
BDP – BFOH Departemen A
Rp.23.000
-
-
-
-
Rp.10.000
5.000
8.000
Unsur Biaya Produksi Total Biaya
(2)
Unit Ekuivalen
(3)
Biaya Produksi per Kg
(2) : (3)
Tenaga Kerja Rp.270.000 27.000 Rp.10
B.FOH 405.000 27.000 15
Total Rp.675.000 Rp.25
24.000 + (50% x 6.000)
• Perhitungan Harga Pokok produk jadi & produk dalam proses departemen B
HPP selesai yang ditransfer departemen B ke gudang: Harga pokok dari departemen A : 24.000 x Rp.15
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B: 24.000 x Rp.25
Rp.360.000
600.000
Total Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang:
24.000 x Rp.40 Rp.960.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir: Harga pokok dari departemen A: 6.000 x Rp.15
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B:
Biaya tenaga kerja : 50% x Rp.6.000 x Rp.10 = Rp.30.000
biaya FOh : 50% x Rp.6.000 x Rp.15 = Rp. 45.000
Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dept.B
Rp.90.000
75.000
Rp.165.000
Jumlah biaya produksi kumulatif departemen B bulan januari 20xx
Rp.1.125.000
PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departemen B
Bulan Januari 20xx
Data Produksi:Diterima dari Departemen A
Produk Jadi yang ditransfer ke gudang
Produk dalam Proses Akhir
Jumlah produk yang dihasilkan
30.000 Kg
24.000 Kg
6.000 Kg
30.000 Kg
Biaya kumulatif yang dibebankan departemen B dalam bulan januari 20xx
Total Per Kg
Harga pokok dari departemen A (30.000 Kg) Rp.450.000 Rp.15
Biaya yang ditambahkan Departemen B
Biaya Tenaga kerja
Biaya FOH
Jumlah biaya yang ditambahkan Departemen B
Total Biaya Kumulatif di Departemen B
Rp.270.000
405.000
Rp.675.000
Rp.1.125.000
Rp.10
15
Rp.25
Rp.40
Perhitungan biaya:
Harga Pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 24.000 Kg @ Rp.40
Harga Pokok Persediaan Produk dalam Proses akhir:
Harga Pokok dari departemen A Rp.15 x 6.000
biaya yang ditambahkan departemen B:
Biaya Tenaga Kerja
By.FOH
Jml By produksi kumulatif yang dibebankan departemen B bln jan 20xx
Rp.90.000
30.000
45.000
Rp.960.000
165.000
1.125.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen B
no keterangan Debet Kredit
1 Jurnal mencatat penerimaan produk dari dep.A:
BDP – BB departemen B
BDP – B.BB Departemen A
BDP – B.TK Departemen A
BDP – B.FOH Departemen A
Rp.450.000
-
-
-
-
60.000
150.000
240.000
2. Jurnal mencatat BY.Tenaga Kerja:
BDP – BY.TK departemen B
Gaji & Upah
270.000
-
-
270.000
3. Jurnal mencatat By.FOH:
BDP – By FOH Departemen B
Berbagai rekening yang dikredit
405.000
-
-
405.000
4. Jurnal mencatat HPP jadi yg ditransfer oleh Dept. B Ke gudang:
Persediaan Produk jadi
BDP – BBB Dept.B
BDP – BTK Dept B
BDP – BY.FOH Departemen B
960.000
-
-
-
-
360.000*
240.000**
360.000***
Ket : * 24.000 x Rp.15 (HPP Per Kg dari departemen A)
** 24.000 x Rp.10 (By.TK yg ditambahkan oleh Departemen B)
*** 24.000 x Rp.15 (By. FOH yg ditambahkan oleh departemen B)
no Keterangan Debet Kredit
5 Jurnal mencatat HP.persediaan Produk dalam proses yang belum selesai diolah dlm departemen B pada akhir bln januari 20xx:
Persediaan produk dalam proses Dept B
BDP- BBB departemen B
BDP – B.TK departemen B
BDP – B.FOH departemen B
Rp.165.000
-
-
-
-
90.000
30.000
45.000
Soal:• PT.oki sasongko memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan
produknya: departemen A dan departemen B. data produksi dan biaya produksi departemen B tersebut untuk bulan januari 20xx disajikan sbb:
Keterangan Departemen A Departemen B
Dimasukkan dalam proses 35.000 Kg -
Diterima dari departemen A - 30.000 Kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang - 27.000 Kg
Produk dalam proses 5.000 Kg 3.000 Kg
Biaya yang dikeluarkan bulan januari 20xx:
BBB
B.TK
B.FOH
Rp.340.000
462.000
616.000
Rp.0
585.000
702.000
Tingkat penyelesaian produk dalam proses:
BBB
B.konversi
100%
20% 40%
Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap HPP per satuan
• Pengaruh terjadinya produk hilang pada awal proses terhadap perhitungan harga pokok produk per satuan
Ex: PT.ALMA memiliki 2 departemen produksi untuk menghaasilkan produknya: departemen A & B. data produksi & biaya produksi ke-2 departemen tersebut untuk bulan januari 20xx adalah:
Keterangan Departemen A Departemen B
Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 Kg
Produk selesai yang ditransfer ke departemen B 700 Kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg
Produk dalam selesai akhir bulan, dgn tingkat penyelesaian sbb:
BB % penolong 100%, by.konversi 40%
B.penolong 60%, by.konversi 50%200 Kg
-
-
100 Kg
Produk yang hilang dalam proses awal 100 Kg 200 Kg
Menurut catatan bagian akuntansi, biaya produksi yang telah dikeluarkan selama bulan januari 20xx
Perhitungan HPP di departemen A• Karena produk hilang awal proses produk tidak menyerap
by.produksi yang dikeluarkan departemen A dalam bulan januari.
• Produk yang hilang tidak diikutsertakan dlm perhit.unit ekuivalen depart.A. akibatnya by.produksi per kg produk yang dihasilkan oleh departemen A menjadi lebih tinggi.
Keterangan Departemen A Departemen B
By.Bahan Baku Rp.22.500 Rp. -
By.bahan penolong 26.100 16.100
By.tenaga kerja 35.100 22.500
By.FOH 46.800 24.750
Jumlah By.produksi Rp.130.500 Rp.63.350
Jika tidak hilang unit ekuivalennya ex: BB = 700 kg + 100% x 200 + 100 kg = 1000 kg,; B.BB /kg = Rp.22.500/1.000 = Rp.22,5
• Perhit.HPP selesai yang ditransfer ke departemen B & persed.Produk dalam proses akhir dalam departemen A :
Jenis Biaya Jmlh produk yg dihasilkan depart.A (unit ekuivalen)
(1)
By.produksi depart.A
(2)
By.per kg produk yg dihasilkan oleh depart.A (2:1)
B.BB 700 Kg + 100% x 200 Kg = 900 kg Rp.22.500 Rp.25
B.BP 700 kg + 100% x 200 kg = 900 kg 26.100 29
B.TK 700 kg + 40% x 200 kg = 780 kg 35.100 45
B.FOH 700 kg + 40% x 200 kg = 780 kg 46.800 60
Rp.130.500 Rp.159
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B: 700 x Rp.159 Rp.111.300
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (200 kg):
B.BB 200 kg x 100% x Rp.25 = Rp.5.000
B.BP 200 kg x 100% x Rp.29 = 5.800
B.TK 200 kg x 40% x Rp.45 = 3.600
B.FOH 200 kg x 40% x Rp.60 = 4.800 19.200
Jumlah by.produksi departemen A Rp.130.500
PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departemen A
Bulan Januari 20XX
Data produksi:
Produk yang dimasukkan dalam proses
Produk selesai yang ditransfer ke departemen B
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian: B.BB & B.P 100%; by.konversi 40%
Produk yang hilang pada awal proses
700 kg
200 kg
100 kg
1.000 kg
1.000 kg
Biaya yang dibebankan dalam departemen A Total Per kg
Biaya bahan baku
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Jumlah biaya produksi departemen A
Rp.22.500
26.000
35.100
46.800
Rp.130.500
Rp.25
29
45
60
Rp.159
Perhitungan Biaya:
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B 700 x Rp.159
Harga pokok persediaan produk dalam proses pada akhir bulan (200 kg):
Biaya bahan baku
biaya bahan penolong
biaya tenaga kerja
biaya overhead pabrik
Rp.5.000
5.800
3.600
4.800
Rp.111.300
19.200
Jumlah biaya produksi departemen A Rp.130.500
Produk hilang pada awal proses di departemen setelah departemen pertama
Perhitungan HPP per satuan yang ditambahkan di departemen B
Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari dep.A Rp.111.300 : 700
Rp.159
HPP per satuan yang berasal dari Departemen A
setelah adanya produk yang hilang dalam proses di Departemen B
sebanyak 200 Kg adalah Rp.111.300 : (700 – 200 kg)
Penyesuaian HPP per satuan produk yg berasal dari Departemen A
222,6
Rp.63,60
Jenis biaya Jmlh produk yg dihasilkan oleh departemen B (unit ekuivalen)
Jmlh by.produksi yg ditambahkan di departemen B
Biaya per kg yg ditambahkan departemen B
B.BP 400 kg + 60% x 100 kg = 460 kg Rp.16.100 Rp.35
B.TK 400 kg + 50% x 100 kg = 450 kg 22.500 50
B.FOH 400 kg + 50% x 100 kg = 450 kg 24.750 55
Rp.63.350 Rp.140
Perhitungan harga pokok selesai yang ditransfer ke gudang dan produk yang masih dalam proses pada akhir bulan
Laporan biaya produksi departemen B bulan januari 20xx. Produk hilang pada awal proses di departemen setelah departemen pertama
HPP selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg @ Rp.362,60 Rp.145.040
HP.persediaan produk dalam proses akhir bulan (100 kg):
Harga pokok dari departemen A: 100 kg x Rp.222,6
B.BP : 100 kg x 60% x Rp.35
B.TK : 100 kg x 50% x Rp.50
B.FOH: 100 kg x 50% x Rp.55
Rp.22.260
2.100
2.500
2.750 29.610
Jumlah biaya kumulatif dalam departemen B Rp.174.650
Rp.222,6 + 140
PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departemen B
Data produksi:
Jumlah produk yang diterima dari departemen A 700 kg
Jmlh produk selesai yang ditransfer ke gudang
Jmlh produk dlm proses akhir dgn tkt.penyelesaian: B.BP 60%; by.konversi 50%
Jumlah produk yang hilang pada awal proses
400 kg
100
200 700 kg
Biaya yang dibebankan dalam departemen B Total Per kg
HPP yang diterima dari Departemen A
Penyesuaian HP per satuan karna adanya produk yang hilang dalam proses
Rp.111.300 Rp.159
63,60
Rp.111.300 Rp.222,60
Biaya yang ditambahkan dalam departemen B:
B.Bahan penolong
B.tenaga kerja
B.FOH
Rp.16.100
22.500
24.750
Rp.35
50
55
Jumlah biaya yg ditambahkan dalam departemen B Rp.63.350 Rp.140
Jumlah biaya produksi kumulatif dalam departemen B Rp.174.650 Rp.362,60
Perhitungan biaya:
HPP selesai ditransfer ke gudang: 400 kg x Rp.362,6
HPPersed. Produk dlm proses akhir (100 kg)
HPP dari departemen A : 100 kg x Rp.222,6
HP yang dtambahkan dalam departemen B:
B.BP
B.TK
B.FOH
Rp.22.260
2.100
2.500
2.750
Rp.145.040
29.610
Jumlah by. Produksi kumulatif dalam departemen B Rp.174.650
Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada akhir proses terhadap perhitungan HPP per satuan
keterangan Departemen A Departemen B
Produk yang dimasukkan dalam proses
Produk selesai yg ditransfer ke departemen B
Produk selesai yang ditransfer ke gudang
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian sbb:
B.BB & penolong 100%; by,konversi 40%
B.BP 60%; biaya konversi 50%
Produk yang hilang pada akhir proses
1.000 kg
700 kg
-
200 kg
-
100 kg
-
-
400 kg
-
100 kg
200 kg
keterangan Departemen A Departemen B
Biaya bahan baku Rp.22.500 -
Biaya bahan penolong 26.100 16.100
Biaya tenaga kerja 35.100 22.500
Biaya overhead pabrik 46.800 24.750
Jumlah biaya produksi Rp.130.500 Rp.63.350
Perhitungan HP.Produk Departemen A
Perhit.HPP selesai ditransfer ke Departemen B & persed.produk dlm proses akhir
Jenis biaya Jmlh produk yg dihslkan oleh departemen A (unit ekuivalen)
By.produksi Dept.A (Rp)
By.per kg produk dihasilkan departemen A (Rp)
B.BB 700 kg + 100% x 200 kg +100 kg=1000 kg 22.500 22,50
B.BP 700 kg + 100% x 200 kg +100 kg=1000 kg 26.100 26,10
B.TK 700 kg + 40% x 200 kg +100 kg = 880 kg 35.100 39,89
B.FOH 700 kg + 40% x 200 kg +100 kg = 880 kg 46.800 53,18
Rp.130.500 Rp.141,67
HPP selesai yg ditransfer ke Departemen B: 700 x Rp.141,67
Penyesuaian HPP selesai krn adanya produk yg hilang pd akhir proses 100 x Rp.141,67
Rp.99.169
14.167
HPP selesai yg ditransfer ke Departemen B setelah penyesuaian: 700 x Rp.161,91*
HP persediaan produk dalam proses akhir bulan (200 kg):
B.BB 200 kg x 100% x Rp.22,50 = Rp.4.500
B.BP 200 kg x 100% x Rp.26,10 = 5.220
B.TK 200 kg x 40% x Rp.39,89 = 3.191,20
B.FOH 200 kg x 40% x Rp.53,18 = 4.254,40
Rp.113.334,4**
17.165,6
Jmlh biaya produksi departemen A Rp.130.500
* (99.169 + 14.167) : 700 = Rp.161,91
** Jmlh sehrusnya adl Rp.113.336. jmlh tsb disesuaiakan krn adanya pembulatan, & penyesuaian tsb dimaksudkan agar supaya jika dijumlah dgn HP persediaan produk dlm proses akhir, hasilnya sebesar Rp.130.500, jmlh by.produksi departemen A.
PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departeman A
Bulan Januari 20xx
Data produksi:
produk yang dimasukkan dalam proses
produk selesai yang ditransfer ke departemen B
produk dlm proses akhir bln, dgn tkt.penyelesaian :
BBB & BBP 100%; biaya konversi 40%
produk yang hilang pada akhir proses
700 kg
200 kg
100 kg
1.000
Biaya yang dibebankan dalam departemen A Total Per Kg
Biaya bahan baku
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Rp.22.500
26.000
35.100
46.800
Rp.22,50
26,10
39,89
53,18
Jumlah biaya produksi departemen A Rp.130.500 Rp.141,67
Perhitungan Biaya:
HPP selesai yg ditransfer ke departemen B: 700 x Rp.141,67
penyesuaian krn adanya produk yg hilang pd akhir proses
100 x Rp.141,67
HPP selesai yg ditransfer ke departemen B: 700 x Rp.161,91
HP persed.produk dalam proses pada akhir bln (200 kg):
B.BB
B.BP
B.TK
B.FOH
Rp.4.500
5.220
3.191,2
4.254,4
Rp.99.169
14.167
Rp.113.334,4
17.165,6
Jumlah biaya produksi departemen A Rp.130.500
Produk yang hilang pada akhir proses di departemen produksi setelah departemen produksi pertama
• Perhit.HPP selesai yg ditransfer ke gudang &produk dlm proses akhir
Jenia biaya Jmlh produk yg dihasilkan depert.B (UE)
By.produksi yg ditambahkan depart.B
By.per kg yg ditambahkan depart.B
B.BP 400 kg + 60% x 100 kg + 200 kg= 660 kg Rp.16.100 Rp.24,39
B.TK 400 kg + 50% x 100 kg + 200 kg= 650 kg 22.500 34,62
B.FOH 400 kg + 50% x 100 kg + 200 kg= 650 kg 24.750 38,08
Rp.63.350 Rp.97,09
HPP selesai yg ditransfer ke gudang:
HP dari departemen A : 400 kg x Rp.161,91
HP yg ditambahkan dlm Depart.B : 400 kg x Rp.97,09
HPP yg hilang pd akhir proses:
200 kg x (Rp.161,91 + Rp.97,09)
Rp.64.764
38.836
51.800
HPP selesai yg ditransfer ke gudang: 400 kg x Rp.388,50* Rp.155.400
HP persediaan produk dlm proses akhir bulan (100 kg):
HP dari Departemen A: 100 kg x Rp.161,91
B.BP : 100 kg x 60% x Rp.24,39
B.TK : 100 kg x 50% x Rp.34,62
B.FOH : 100 kg x 50% x Rp.38,08
Rp.16.191
1.463,4
1.731
1.904 21.289,4
Jumlah by kumulatif dalam departemen B Rp.176.689,4
* Rp.388,5 adalah hasil bagi Rp.155.400 dengan 400 kg
PT.ALMA
Laporan Biaya Produksi Departeman B
Data produksi:
Jml produk yang ditrima dari departemen A
jmlh produk selesai yang ditransfer ke gudang
Jmlh produk dlm proses akhir bln, dgn tkt.penyelesaian :
BBP 60%; biaya konversi 50%
jmlh produk yang hilang pada akhir proses
400 kg
100 kg
200 kg
700
700 kg
Biaya yg dibebankan dalam departemen B Total Per kg
HPP yg diterima dari departemen A
Biaya yg ditambahkan dalam departemen B:
B.BP
B.TK
B.FOH
Rp.113.334,4
Rp.16.100
22.500
24.750
Rp.161,91
Rp.24,39
34,62
38,08
Jumlah by.yang ditambahkan dalam departemen B Rp.63.350 Rp.97,09
Jmlh by.produksi kumulatif dalam departemen B Rp.176.684,4 Rp.259
Perhitungan Biaya:
HPP selasai yg ditransfer ke gudang:
HP dari departemen A : 400 kg x Rp.161,91
HP yg di(+) Departemen B: 400 kg x Rp.97,09
HPP yg hilang pd akhir proses: 200 kg x (Rp.161,91 + Rp.97,09)
HPP jadi yg ditransfer ke gudang: 400 kg x Rp.389,1 *
Rp.64.764
38.836
51.800
Rp.155.638**
HPPersed.produk dlm proses akhir bln (100 kg)
HPP dari departemen A: 100 kg x Rp.161,91
HP yg di(+) dlm departemen B:
B.BP
B.TK
B,FOH
Jumlah biaya produksi kumulatif dalam departemen B
Rp.16.191
1.219,5
1.731
1.904 21.045,5
Rp.176.684,4
SOAL:Data produksi & biaya departemen A dan departemen B bulan januari 20XX
Departemen A Departemen B
Dimasukkan dalam proses 40.000 kg
Diterima dari departemen A 35.000 kg
Produk yang ditransfer ke gudang 30.000 kg
Produk dalam proses 3.000 kg 2.000 kg
Produk yang hilang dalam proses akhir 2.000 kg 3.000 kg
Biaya yang dikeluarkan bln juli 20XX:
B. bahan baku Rp.500.000 Rp.0
B.tenaga kerja 600.000 400.000
B.FOH 550.000 700.000
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir:
By. Bahan baku 100% -
Biaya konversi 20% 40%