metamorfosis puspa

6
LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Perkembangan Hewan Unit 5 dengan judul Metamorfosis ”. Yang di susun Oleh :   Nama : Puspa Sari  NIM : 1214140007 Kelas : B/02 Kelompok : IV (Empat) telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini telah disetujui. Makassar, Januari 2014 Koordinator Asisten Asisten Akhmad Faqih Dzulkarnain Irwandi Rahmat NIM. 101 404 0003 NIM. 111 404 032 Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab Drs. H. Adnan, M.S NIP :1962 1231 1987021005

Upload: phuz-pha-bearwhiteexanfa

Post on 16-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Perkembangan Hewan Unit 5 dengan judul Metamorfosis. Yang di susun Oleh :Nama: Puspa SariNIM : 1214140007Kelas: B/02Kelompok : IV (Empat)telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini telah disetujui.

Makassar, Januari 2014Koordinator Asisten Asisten

Akhmad Faqih Dzulkarnain Irwandi RahmatNIM. 101 404 0003 NIM. 111 404 032

Mengetahui,Dosen Penanggung Jawab

Drs. H. Adnan, M.S NIP :1962 1231 1987021005

A. Dasar TeoriSejumlah organisme pada saat ditetaskan memiliki bentuk dan fungsi yang masih berbeda dengan individu dewasanya. Organisme-organisme yang demikian masih memerlukan suatu proses perkembangan yang spesifik agar bentuk dan fungsi individu yang baru tersebut menyerupai individu dewasanya. Proses tersebut dinamakan metamorfosis. Fenomena seperti ini dapat dijumpai pada katak atau berbagai jenis serangga (Adnan, 2004).Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai ari telur yang di letakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru (Anonim, 2014).Menurut Campbell (2000), metamorfosis terdiri dari beberapa tahap yaitu:1. Larva (ulat), menghabiskan waktunya untuk makan dan tumbuh, melakukan molting/pergantian kulit.2. Setelah beberapa kali berganti kulit, larva membungkus dirinya sendiri dalam kepompong dan menjadi pupa.3. Di dalam pupa, jaringan larva diurai, dan hewan dewasa tumbuh melalui pembelahan dan diferensiasi sel-sel yang sebelumnya tidak aktif pada tahap larva.4. Akhirnya, hewan dewasa keluar dari kepompong.5. Cairan dipompakan ke dalam vena sayap dan kemudian ditarik kembali, sehingga meninggalkan vena yang mengeras sebagai topangan yang menyangga sayap. Sehingga serangga ini dapat terbang dan bereproduksi, dan mendapatkan banyak kebutuhan nutrisinya dari kalori yang disimpan oleh larva yang selalu makan.Menurut Suroso (2003), jenis metamorfosis dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:1. Metamorfosis sempurna Misalnya pada kupu-kupu masa kecil berupa ulat memiliki ciri-ciri tipe mulut menggigit, makananya daun-daunan, tubuh tidak bersayap, jumlah kaki banyak, yang disebut larva karena berbeda dengan dewasanya, kemudian menjadi kepompong, dan menjadi dewasa kupu-kupu yang memiliki ciri tipe mulut mengisap, makanannya sari madu, tubuh menjadi bersayap, jumlah kaki ada tiga.2. Metamorfosis Tidak SempurnaMisalnya terjadi pada katak dan belalang. Pada katak masa kecil kecebong begerak dengan ekor, bernapas dengan insang. Berbeda sifat dan bentuk dengan dewasanya tidak mengalami masa kepompong. Masa dewasanya katak bergerak dengan kaki dan ekornya menyusut, dan bernafas dengan paru-paru dan kulitnya. Pada belalang masa kecil anak belalang memiliki ciri tipe mulut menggigit, makanannya daun-daunan, tubuh tidak bersayap, jumlah kaki ada tiga pasang, disebut nimpa karena memiliki banyak kesamaan sifat dengan dewasanya, tidak mengalami masa kepompong, masa dewasa belalang bersayap sempurna, tipe mulut menggigit juga, makanannya masih daun-daunan, tubuh menjadi bersayap lengkap, jumlah kaki ada tiga pasang juga.B. Tujuan PraktikumAdapun tujuan diadakannya praktikum ini yaitu untuk mengamati dan mengetahui tahap-tahap metamorfosis.C. Prosedur Kerja1. Membuat kandang dari rang yang dilengkapi dengan pintu2. Mengambil ulat dan menaruh daun segar dalam botol yang telah diisi air.3. Mengambil ulat dan membungkusnya dalam daun segar,agar ulat tidak jatuh dalam air4. Mengamati keadaan metamorfosis dari ulat tersebut setiap hari5. Mencatat dan mengambil foto tahap metamorphosis yang terjadiD. Hasil Pengamatan1. Gambar pengamatan yang seharusnya didapatkan pada praktikum Metamorfosis Kupu-kupuFase telurFase Kepompong/Pupa

Fase Kupu-kupu Dewasa

2. Gambar Pembanding

Sumber: www.artikelbagus.com.

E. PembahasanBerdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, percobaan ini dinyatakan gagal karena tahapan metamorfosis yang kami amati hanya fase telurnya saja. Fase larva, fase telur, kepompong/pupa dan kupu-kupul itu disebabkan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan serta terbatasnya ulat yang diperoleh oleh praktikan dan media yang ditempatinoleh ulat tidak sesuai dengan kondisi ulat.Pengamatan metamorfosis kupu-kupu yang mengalami metamorfosis sempurna terjadi atas beberapa fase yaitu :1. Larva (Ulat)Larva (ulat) pada hari pertama yang disimpan pada rang dan terbungkus oleh daun yang masih segar. Ulat tersebut berwarna hijau. Pada hari kedua, ulat aktif memakan daun sebagai pembungkusnya. Selain itu, aktif pula bergerak dengan tubuh bertambah besar dan warna hijau kecokelatan, perubahan warna tersbut disebabkan karena ulat mengalami pergantian kulit sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pada tahap larva, ulat melakukan proses molting atau pergantian kulit (Anonim,2014).2. Pupa (kepompong)Menurut teori Anonim (2014), fase pupa jika dilihat dari luar seperti periode istirahat, padahal di dalam pupa terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna. Pupa pada umumnya keras, halus dan berupa struktur tanpa anggota tubuh. Pada umumnya pupa berwarna hijau, cokelat atau warna sesuai dengan sekitarnya (berkamuflase). Pembentukan kupu-kupu di dalam pupa biasanya berlangsung selama 7-20 hari tergantung spesiesnya. 3. Fase kupu-kupuKupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna dari larva-pupa/kepompong-imago (kupu-kupu dewasa). Secara teori pertama kali, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya akan menempel di dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Makanya, ulat paling sering berada di daun, karena sebelumnya telur kupu-kupu yang menjadi cikal bakal ulat ini terdapat di daun. Setelah ulat menjadi besar dan memanjang, ia akan berubah menjadi kepompong. Dalam bahasa ilmiah, kita menyebutnya pupa atau chrysalis. Di dalam pupa, cairan pencernaan akan dikeluarkan untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Tidak berapa lama kemudian menjadi kupu-kupu dewasa (Anonim, 2014).F. KesimpulanAdapun kesimpulan yang didapatkan dalam pelaksanaan praktikum kali ini bahwa metamorfosis pada kupu-kupu termasuk metamorfosis sempurna dengan tahap-tahapnya yaitu:a. Fase larva, berupa ulat berwana hijau dan kepala berwarna hitam yang bersifat aktif dan hidup pada dedaunan hijau.b. Fase pupa/kepompong, berwarna coklat kemerahan bersifat tidak aktif dalam pergerakannya (diam).c. Fase kupu-kupu, merupakan fase akhir dimana ulat telah berubah menjadi kupu-kupu yang selanjutnya akan melakukan penyebaran dan reproduksi.G. Saran1. Diharapkan agar praktikan lebih berhati-hati dan teliti dalam melakukan praktikum.2. Diharapkan agar asisten dapat mendampingi praktikan dengan baik agar dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi pada saat praktikum.3. Diharapkan agar pengadaan sarana dalam praktikum dapat lebih ditingkatkan agar proses praktikum bisa berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKAAdnan. 2004. Reproduksi dan Embriologi. Universitas Negeri Makassar: MakassarAnonim. 2014. Metamorfosis. http://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 03 Januari 2014Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Ketiga. Erlangga: Jakarta.Suroso, AY. 2003. Ensiklopedi dan Sains Kehidupan. Jakarta: Tarity Samudra Berlian.