merinduka(n)lian(mu)

2
Apa kabar? Kalian sehat? Semoga tetap berada dilindungan-Nya ya Ini kerjaan saya sekarang, mencoba menulis keresahan saya. Sebenernya pengen nulis keresahan keresahan menjadi suatu materi standup comedy, tapi apa daya, saya belum diberi kekuatan untuk coba memulai dan masih tetap berperan sebagai penikmat. Yasudah. Lets make laugh! Bingung harus memulai darimana, karena saya tidak pandai merangkai kata. Tak seperti John Lennon dengan “Hey Jude” dan “Imagine” nya, ataupun belah durennya jupe. Saya juga tak bisa seperti rangga yang menulis puisi yang romantis untuk cinta, atau seperti cinta yang dengan begitu merdu dan indahnya menyanyikan puisi dari rangga. Sosuit! (ter-AADC) Sudah beberapa tahun kita berpisah, setelah pernah melewati masaindahbangetsekalipisan yang tak akan pernah terlupakan. Sekarang kalian sibuk merangkai mimpi, sibuk mencari jalan untuk masa depan, dan kasarnya kalian sudah punya hidup kalian sendiri. Dan nyatanya hidup itu terus berjalan, tetap harus melaju kedepan. Apa kalian ingat apa saja yang pernah kalian lewati dalam perjalanan sejauh itu? Berapa banyak yang terlibat? Saya yakin, kalian akan tetap ingat dan mengenang mereka. Beberapa hari dan malam kebelakang, saya dihantui oleh bayang-bayang kalian. Bagaimana dengan jelasnya tergambar saat-saat dimana kita tertawa, menangis, terharu bersama. Terbayang wajah yang selalu memberi kecerahan disetiap harinya, wajah yang selalu memberikan senyum setiap saat. Lalu, pertanyaannya adalah, masih bisakah saya merasakan kehangatan semacam itu? Masih adakah senyum, dan semua rasa bahagia yang dulu ada? Semoga kalian masih menyimpan, atau sudi dengan tanpa paksaan memberi kembali padaku. Dengan kata lain, saya merindukan kalian. Kalian yang dulu pernah berbagi segala rasa bersama, semua yang pernah terlibat dalam perjalanan yang jauh ini. Jujur saja, tanpa kalian mungkin saya tak akan seperti sekarang, karena saya banyak belajar dari apa yang sudah saya lewati bersama kalian. Tanpa kalian saya tidak akan sekuat ini, tanpa kalian saya takan mampu menapakkan kaki sejauh ini. Dan tanpa kalian saya takkan bisa segila ini hahaha. Terimakasih! :*

Upload: delan

Post on 11-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Cerita tentang kerinduan

TRANSCRIPT

Page 1: Merinduka(n)Lian(Mu)

Apa kabar? Kalian sehat? Semoga tetap berada dilindungan-Nya ya

Ini kerjaan saya sekarang, mencoba menulis keresahan saya. Sebenernya pengen nulis keresahan keresahan menjadi suatu materi standup comedy, tapi apa daya, saya belum diberi kekuatan untuk coba memulai dan masih tetap berperan sebagai penikmat. Yasudah. Lets make laugh!

Bingung harus memulai darimana, karena saya tidak pandai merangkai kata. Tak seperti John Lennon dengan “Hey Jude” dan “Imagine” nya, ataupun belah durennya jupe. Saya juga tak bisa seperti rangga yang menulis puisi yang romantis untuk cinta, atau seperti cinta yang dengan begitu merdu dan indahnya menyanyikan puisi dari rangga. Sosuit! (ter-AADC)

Sudah beberapa tahun kita berpisah, setelah pernah melewati masaindahbangetsekalipisan yang tak akan pernah terlupakan. Sekarang kalian sibuk merangkai mimpi, sibuk mencari jalan untuk masa depan, dan kasarnya kalian sudah punya hidup kalian sendiri. Dan nyatanya hidup itu terus berjalan, tetap harus melaju kedepan. Apa kalian ingat apa saja yang pernah kalian lewati dalam perjalanan sejauh itu? Berapa banyak yang terlibat? Saya yakin, kalian akan tetap ingat dan mengenang mereka.

Beberapa hari dan malam kebelakang, saya dihantui oleh bayang-bayang kalian. Bagaimana dengan jelasnya tergambar saat-saat dimana kita tertawa, menangis, terharu bersama. Terbayang wajah yang selalu memberi kecerahan disetiap harinya, wajah yang selalu memberikan senyum setiap saat. Lalu, pertanyaannya adalah, masih bisakah saya merasakan kehangatan semacam itu? Masih adakah senyum, dan semua rasa bahagia yang dulu ada? Semoga kalian masih menyimpan, atau sudi dengan tanpa paksaan memberi kembali padaku. Dengan kata lain, saya merindukan kalian. Kalian yang dulu pernah berbagi segala rasa bersama, semua yang pernah terlibat dalam perjalanan yang jauh ini. Jujur saja, tanpa kalian mungkin saya tak akan seperti sekarang, karena saya banyak belajar dari apa yang sudah saya lewati bersama kalian. Tanpa kalian saya tidak akan sekuat ini, tanpa kalian saya takan mampu menapakkan kaki sejauh ini. Dan tanpa kalian saya takkan bisa segila ini hahaha. Terimakasih! :*

Tulisan ini ditujukan kepada teman, sahabat, dulur, dan semua orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Terimakasih amang tukang cireng isi, lumpia basah, tahu pedas, cilok sigurilem, cuankie, mieayam dan baso rudal. Juga ibi tukang lotek, karedok, bala-bala, karoket, gehu, ciwang dll. Dan terimakasih juga kepada “kalian” yang tidak bisa disebutkan disini {} *ngke harim aing ngadat wae coba goblog* ngahaha heup, I LEUV YOU SO!!!