karyailmiah.narotama.ac.idkaryailmiah.narotama.ac.id/files/pengaruh merek... · web viewpengaruh...

19
PENGARUH MEREK, KERAGAMAN PRODUK DAN DESAIN TERHADAP MINAT BELI SEPEDA MOTOR SUZUKI DI SURABAYA Oleh Widodo Lestari [email protected] Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Narotama Surabaya Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh merek, keragaman produk dan desain terhadap minat beli produk. Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif berdasarkan metode kuesioner yang melibatkan 100 responden di kota Surabaya. Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji Validitas dan Reliabilitas. Selanjut nya untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian ini menunjuk kan bahwa variabel merek (X1), keragaman produk (X2) dan merek (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor Suzuki di Surabaya (Y) hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan uji F sebesar 7,078 > F tabel 2,70 dengan nilai p sebesar 0,000 < 0,05. Nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini sebesar 0,156 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 15,60% sedang kan sisa nya sebesar 84.40% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Selanjut nya untuk uji t diketahui bahwa secara partial variabel merek (X1) dan keragaman produk (X2) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat beli (Y). Kata Kunci : Merek, Keragaman Produk, Desain, Minat Beli. Abstract The purpose of this study is to determine the extent to which the brand influence, product diversity and design to the interest of buying products. The method used in this research is quantitative method based on 1

Upload: nguyenduong

Post on 11-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH MEREK, KERAGAMAN PRODUK DAN DESAIN TERHADAP MINAT BELI SEPEDA MOTOR SUZUKI DI SURABAYA

OlehWidodo Lestari

[email protected] Ekonomi dan Bisnis, Universitas Narotama Surabaya

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh merek, keragaman produk dan desain terhadap minat beli produk. Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif berdasarkan metode kuesioner yang melibatkan 100 responden di kota Surabaya. Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji Validitas dan Reliabilitas. Selanjut nya untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian ini menunjuk kan bahwa variabel merek (X1), keragaman produk (X2) dan merek (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor Suzuki di Surabaya (Y) hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan uji F sebesar 7,078 > F tabel 2,70 dengan nilai p sebesar 0,000 < 0,05. Nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini sebesar 0,156 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 15,60% sedang kan sisa nya sebesar 84.40% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Selanjut nya untuk uji t diketahui bahwa secara partial variabel merek (X1) dan keragaman produk (X2) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat beli (Y). Kata Kunci : Merek, Keragaman Produk, Desain, Minat Beli.

Abstract

The purpose of this study is to determine the extent to which the brand influence, product diversity and design to the interest of buying products. The method used in this research is quantitative method based on questionnaire method involving 100 respondents in Surabaya city. Testing instruments in this study using the test Validity and Reliability. Furthermore for the technique of data analysis using multiple linear regression method with F test and t test. The results of this study indicate that the variables of brand (X1), product diversity (X2) and brand (X3) simultaneously have a significant effect on the buying interest of Suzuki motorcycles in Surabaya (Y) this is evidenced by the result of F test calculation of 7.078> F table 2.70 with a p value of 0.000 <0.05. Adjusted R Square value in this research is 0.156 which means that the influence of independent variable to dependent variable is 15,60% while its residual equal to 84.40% influenced by other variable outside this research. Furthermore, for t-test, it is found that partially brand variable (X1) and product diversity (X2) have no significant effect on buying interest (Y).Keywords: Brand, Product Diversity, Design, Buying Interest.

1

PENDAHULUAN Sepada motor adalah alat transportasi yang

paling digemari di Indonesia, karena kendaraan ini harga nya cukup murah dan perawatan nya lebih mudah dari pada mobil. Honda, Yamaha, Kawasaki dan Suzuki adalah produsen sekaligus merek sepeda motor dari Jepang yang sudah lama dipasar kan di Indonesia sehingga konsumen sudah sangat familiar dengan merek-merek tersebut. Berikut ini data penjualan sepeda motor di Indonesia berdasarkan merek yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) pada tahun 2012 sampai tahun 2016.

Grafik 1 : Grafik dan data penjualan sepeda motor berdasarkan merek tahun 2012-2016, Nasional. Sumber : www.aisi.or.id/statistic/

Berdasarkan data pada grafik 1, jumlah total penjualan sepeda motor pada tahun 2014 sampai tahun 2016 cenderung mengalami penurunan, dimana penurunan terendah terjadi pada tahun 2016. Penurunan penjualan ini tidak hanya dialami oleh satu merek saja tetapi dialami oleh semua merek. Menurut Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata, penurunan penjualan sepeda motor pada tahun 2016 disebab kan karena turun nya daya beli masyarakat, sehingga penjualan sepeda motor mengalami penurunan.

Penurunan daya beli masyarakat ini tidak hanya mempengaruhi turun nya penjualan sepeda motor pada semua merek, tetapi juga mempengaruhi penguasaan pangsa pasar pada masing-masing merek, berikut ini data penguasaan pasar yang diolah berdasarkan data pada grafik 1.

Grafik 2 : Penguasaan pangsa pasar berdasar merek tahun 2012 sampai 2016, Nasional.

Berdasarkan data pada grafik 2, bisa dilihat bahwa pangsa pasar Honda mengalami kenaikan dari tahun ketahun yaitu mulai 57.34%, 60.65%, 64.20%, 68.73% dan puncak nya pada tahun 2016 yang mencapai 73.86%. Berbeda dengan Honda, pangsa pasar Yamaha justru mengalami penurunan dari 34.10%, 32.19%, 30.14%, 27.76% dan 23.50% pada tahun 2016. Pangsa pasar Suzuki juga mengalami penurunan yaitu dari 6.46%, 5.09%, 3.50%, 1.70% dan 0.96% pada tahun 2016. Pangsa pasar Kawasaki relatif stabil meskipun sedikit mengalami penurunan yaitu sebesar 1.84% menjadi 1.96%, 2.10%, 1.77% dan terakhir 1.65% pada tahun 2016. Peristiwa kenaikan pangsa pasar yang dialami Honda dan peristiwa penurunan pangsa pasar yang dialami Yamaha dan Suzuki disinyalir dipengaruhi oleh merek, dengan demikian variabel merek menarik untuk diteliti pengaruhnya terhadap minat beli konsumen.

Masih mengacu pada grafik 2, ada peristiwa yang menarik dari data penguasaan pangsa pasar merek Suzuki, yaitu penurunan pangsa pasar yang terjadi secara terus menerus dari tahun 2012 hingga tahun 2016, dimana puncak nya penguasaan pangsa pasar Suzuki tinggal 0,96% pada tahun 2016. Kondisi ini otomatis menghantarkan Suzuki pada posisi terbawah dalam penguasaan pangsa pasar. Kondisi yang dialami Suzuki saat ini sangat kontras dengan kondisi Suzuki pada tahun 1990 sampai dengan tahun 2000, dimana saat itu Suzuki merupakan merek yang sangat diminati oleh konsumen serta menguasai sebagian besar pangsa pasar. Sebagai informasi, saat itu Suzuki menempati posisi ke dua penguasaan pangsa pasar dan menjadi pesaing ketat bagi Honda

2

Untuk mencari jawaban apa penyebab penurunan pangsa pasar yang saat ini dialami Suzuki maka penulis melakukan kunjungan langsung ke beberapa dealer Suzuki di Surabaya untuk melihat langsung produk-produk sepeda motor yang di tawarkan oleh delaer Suzuki, selanjut nya penulis berkunjung ke beberapa dealer lain seperti Honda, Yamaha dan Kawasaki sebagai bahan pembanding. Berikut ini data yang penulis dapat kan dari hasil kunjungan tersebut :

Tabel perbandingan keragaman produk sepeda motor merek Suzuki, Honda, Yamaha, dan Kawasaki.

Berdasarkan data dan informasi pada tabel diatas, jika ditinjau dari jumlah keragaman produk, ternyata Suzuki tidak memiliki keragaman produk sebanyak yang dimiliki Honda dan Yamaha. Begitu pula dengan Kawasaki, Kawasaki ternyata juga tidak memiliki keragaman produk sebanyak Honda dan Yamaha. Berdasarkan info dari team Marketing Kawasaki, Kawasaki memang sengaja berkonsentrasi untuk memproduksi Motor Sport dan Adventure yang ditujukan untuk segment High End, sehingga ragam produk Kawasaki untuk segment Mid Low tidak ada. Berdasarkan data primer yang berhasil penulis kumpulkan, penulis melihat bahwa ragam produk yang ditawarkan Suzuki tidak sebanyak ragam produk yang ditawarkan oleh Honda dan Yamaha, tetapi target pasar yang dituju oleh Suzuki sama dengan target pasar yang dituju oleh Honda dan Yamaha. Sehingga persaingan yang ketat diantara Honda, Yamaha dan Suzuki tidak bisa dihindari. Oleh karena ragam produk yang ditawarkan Suzuki tidak sebanyak yang ditawarkan oleh Honda dan Yamaha maka peluang penjualan produk-produk Suzuki tidak sebanyak peluang yang didapatkan Honda dan Yamaha, untuk itu keragaman produk menarik untuk diteliti

pengaruhnya terhadap minat pembelian sepeda motor.

Selain variabel Merek dan Keragaman Produk, penulis menemukan satu variabel penting lain yang menurut pandangan penulis merupakan variabel yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Variabel tersebut adalah Desain produk yang meliputi, model, kinerja dan daya tahan produk. Berikut ini contoh perbandingan desain produk motor scooter matic Suzuki, Honda, dan Yamaha.

Perbandingan desain motor matic Suzuki, Honda dan Yamaha : Dari kiri ke kanan, Suzuki Address, Honda Beat dan Yamaha Mio M3

Berdasarkan gambar perbandingan diatas, penulis berpendapat bahwa setiap konsumen memiliki penilaian yang berbeda-beda dalam menilai desain suatu produk. Penilaian itu bisa saja dari segi desain bentuk produk, warna serta corak produk tersebut. Ada kalanya konsumen menyukai desain bentuk suatu produk tetapi tidak menyukai warna dan corak nya, sebalik nya ada konsumen yang menyukai warna dan corak suatu produk tetapi tidak menyukai bentuk nya. Untuk itu variabel Desain menarik untuk diteliti pengaruh nya terhadap Minat Beli.

Berdasarkan permasalahan yang telah penulis sampaikan sebelum nya, maka masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Apakah Merek, Keragaman Produk dan Desain berpengaruh signifikan secara partial terhadap Minat Beli sepeda motor Suzuki di Surabaya?

2. Apakah Merek, Keragaman Produk dan Desain berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Minat Beli sepeda motor Suzuki di Surabaya

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :1. Untuk menganalisa pengaruh secara partial

variabel Merek, Keragaman Produk dan Desain terhadap minat beli sepeda motor Suzuki di Surabaya?

3

2. Untuk menganalisa pengaruh secara simultan variabel Merek, Keragaman Produk dan Desain terhadap Minat beli sepeda motor Suzuki di Surabaya

TINJAUAN PUSTAKAMinat Beli Konsumen

Minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akihr nya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memiliki nya (Kotler, 2008). Menurut Mc. Carthy (2002:298) minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Thamrin (2003:142) berpendapat minat beli konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum membeli benar-benar dilaksanakan. Jadi dapat disimpulkan minat beli konsumen adalah niatan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan pembelian suatu produk atau jasa dengan pertimbangan sebelum proses pembelian berlangsung.

Menurut Ferdinand (2002:129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut :

1. Minat transaksionalYaitu kecenderungan seseorang untuk

membeli produk. Hal ini bermaksud yakni konsumen telah memiliki minat untuk melakukan pembelian suatu produk tertentu yang ia inginkan.

2. Minat referensial.Yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain. Hal ini bermaksud yakni seorang konsumen yang telah memiliki minat untuk membeli akan menyarankan orang terdekat nya untuk melakukan pembelian produk yang sama.

3. Minat preferensialYaitu minat yang menggambarkan

perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

4. Minat ekploratifMinat ini menggambarkan perilaku

seseorang yang selalu mencari informasi

mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

MerekMenurut Durianto, Sugiarto, dan Joko

Budiman (2004 : 2) mendefinisikan merek adalah nama, istilah tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing dan merek merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah merek dagang (trademark) yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasar bila dikelola dengan tepat.

Aaker (2001:10) mengemukakan bahwa merek adalah sebuah nama ataupun simbol yang bertujuan untuk membedakan dan mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual ataupun sekelompok penjual yang merupakan pesaing mereka. Selain itu sebuah merek juga dapat menjadi sebuah sinyal bagi pelanggan atas sebuah produk, dan melindungi baik pelanggan maupun produsen dari pesaing yang akan berusaha untuk menyediakan produk yang akan muncul.

Richard Koch (2005:5) mengidentifikasikan merek sebagai sebuah desain visual dan/atau nama yang diberikan kepada suatu produk atau jasa oleh suatu organisasi yang bertujuan untuk membedakan produknya dari produk-produk pesaing dan menjamin konsumen bahwa produk tersebut memiliki kualitas tinggi yang konsisten.

Merek bertujuan untuk menghindari adanya pemalsuan produk tertentu, karena bila tidak disertai merek maka setiap pesaing akan mudah untuk meniru produk yang telah berhasil dipasaran. Dengan ada nya merek maka akan mempermudah distributor untuk menangani suatu produk tertentu, dan agar dapat meningkatkan mutu produk tersebut. Sedangkan bagi konsumen dengan adanya merek akan mempermudah dalam berbelanja dan mengetahui mutu atau kualitas suatu produk.

Dari berbagai uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa merek merupakan sesuatu yang dapat berupa tanda, gambar, simbol, nama, kata huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya untuk membedakan sebuah produk dengan produk pesaing melalui keunikan serta segala sesuatu yang dapat memberikan nilai tambah bagi

4

pelanggan dengan tujuan untuk menjalin sebuah hubungan yang erat antara konsumen dan perusahaan melalui sebuah makna psikologis.

Menurut Durianto (2004:4) indikator merek antara lain :

1. Kesadaran MerkMenunjukkan kesanggupan seorang

calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

2. Asosiasi MerekMencerminkan pencitraan suatu

merek terhadap suatu kesan dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain.

3. Persepsi MerekMencerminkan persepsi pelanggan

terhadap keseluruhan kualitas suatu produk berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

4. Loyalitas MerekMencerminkan tingkat kesetiaan

konsumen terhadap suatu produk. Konsumen akan loyal pada suatu merek jika produknya dapat memberikan kepuasan.

Keragaman ProdukMenurut Kotler dan Keller (2007:69), produk

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan.

Setiap produk secara hirarkis berhubungan dengan produk tertentu lainnya (Kotler:2003). Berikut ini penjelasan mengenai tujuh hirarki produk:

1. Kelompok Kebutuhan.2. Kelompok Produk3. Kelas produk4. Lini Produk5. Tipe Produk

Keragaman produk adalah kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Keragaman produk yang dihasilkan suatu perusahaan memiliki lebar, panjang,

kedalaman, dan konsistensi tertentu, Kotler dan Keller (2007) memberikan gambaran:

1. Lebar, mengacu pada beberapa banyak lini produk yang berbeda dimiliki perusahaan tersebut.

2. Kedalaman, mengacu pada jumlah seluruh barang pada bauran barang tersebut.

3. Keleluasaan, mengacu pada beberapa banyak jenis yang ditawarkan masing-masing produk pada lini tersebut.

4. Konsistensi bauran produk, mengacu pada seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam pengguna akhir, ketentuan produksi, saluran distribusi, atau lainnya. Alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dengan perusahaan lainnya.

DesainMenurut Kotler (2008) desain merupakan

totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan. Desain produk berfungsi untuk membedakan satu produk dengan produk lain.

Menurut Rosnani (1020:233) berpendapat bahwa desain dapat diartikan sebagai salah satu aktivitas dari inovasi desain dan teknologi yang digagaskan , dibuat, dipertukarkan (melalui transaksi jual beli) dan fungsional. Agus Sachari (2005:7) mengemukakan bahwa desain pada hakikatnya merupakan upaya manusia memberdayakan diri melalui benda ciptaannya untuk menjalani kehidupan yang lebih aman dan sejahtera.

Desain merupakan dimensi yang unik dari sebuah produk. Dimensi ini banyak memberikan aspek emosional yang tinggi dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan. Desain produk dalam pasar yang berubah mengikuti zaman, harga dan teknologi tidaklah cukup untuk memberikan kepuasan bagi konsumen jika produk tersebut tidak memiliki nilai emosional yang tinggi.

Desain merupakan faktor yang sering menjadi keunggulan perusahaan otomotif khususnya sepeda motor. Produsen-produsen sepeda motor di Indonesia saat ini berlomba-lomba untuk menciptakan sepeda motor yang memiliki desain yang unik dan futuristik.

Desain produk juga berhubungan dengan model yang beraneka ragam bentuk dan ukuran yang menarik. Jika model secara sederhana menjelaskan

5

bentuk luar produk, sedangkan desain lebih dari sekedar kulit ari tetapi desain menjadi jantungnya produk yang mempertimbangkan bentuk luar, menciptakan bentuk produk mudah aman, tidak mahal untuk diproduksi serta ekonomis untuk didistribusikan.

Dari pengertian desain produk di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu perusahaan haruslah dapat menciptakan suatu desain yang menarik dan berbeda dengan produk pesaing yang sejenis. Semakin bagus desain produk akan sangat mudah diterima konsumen dan desain tersebut akan menjadi ciri khas akan produk yang diproduksi. Menurut Kotler (2008) terdapat 7 (tujuh) indikator desain produk , yaitu :

1. Ciri-ciri2. Kinerja3. Mutu Kesesuaian4. Daya Tahan (Durability)5. Daya Uji (Reliabilitas)6. Kemudahan Perbaikan (Repairability)7. Model (Style)

METODE PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian dengan

pendekatan kuantitatif, yakni metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2006:14). Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang sebelumnya pernah memiliki sepeda motor Suzuki yang saat ini berencana membeli sepeda motor baru untuk digunakan sendiri atau untuk digunakan oleh anggota keluarganya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non random sampling, dimana tidak semua responden dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sample. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pendapat Arikunto yaitu sebanyak 100 responden.Sumber Data

1. Data Primer, adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari responden melalui kuesioner dan wawancara.

2. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh melalui perusahaan dan sumber lainnya. Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari media cetak, media elektonik dan dari data-data penjualan sepeda motor yang dipublikasikan oleh AISI di internet.

Teknik Analisis Data Uji Instrumen

1. Uji Validitas, dilakukan atas item-item pertanyaan pada kuesioner yaitu dengan jalan menghitung koefisien korelasi dari tiap-tiap pertanyaan dengan skor total yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritis r produk moment. Bila koefisien korelasinya lebih besar dari pada nilai kritis maka suatu pertanyaan dianggap valid Ghozali (2013: 135)

2. Uji Reabilitas, pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat croncbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach aplha masing-masing variabel lebih dari 60 % atau 0,6 maka penelitian ini dikatakan reliabel Ghozali (2013 : 42).

Uji Asumsi Klasik1. Uji Normalitas, dimaksudkan untuk

mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal.

2. Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Nilai dari VIF antara 0 sampai dengan 10 menandakan tidak adanya

6

gejala multikolinearitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas (Singgih Santoso, 2001).

3. Uji Heterokesdatisitas. Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terdapat kesamaan varians dari residul dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain sama, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians bebeda disebut heteroskedestisitas.

Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Arikunto (2010:289), analisa regresi linier berganda adalah suatu prosedur statistik dalam menganalisa hubungan antara variabel satu atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen rumus multiple regresinya adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Pengujian Hipotesis1. Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 2. Pengujian Hipotesis (Uji t)

Pengujian uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas penelitian terhadap variabel terikat pada tingkat signifikansi yaitu 5 persen.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskipsi Hasil Penelitian

Jumlah responden yang dianalisis dalam penelitian ini adalah 100 orang. Dari hasil 100 orang tersebut dapat diketahui gambaran responden yang diteliti yaitu : usia responden, jenis kelamin responden, pekerjaan responden, pendapatan responden dan motor Suzuki yang pernah dimiliki. Semua responden yang diambil ini merupakan responden yang sebelum nya pernah memiliki motor Suzuki yang saat ini sedang berencana membeli motor baru untuk digunakan sendiri atau untuk digunakan anggota keluarga responden.

1. Uji Validitas Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh

item pertanyaan menenai merek, keragaman produk, desain dan minat beli berjumlah 19 item, mempunyai r hasil > r tabel dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga hal ini berarti bahwa seluruh item pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Selanjutnya hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha yang lebih besar dari yang dipersyaratkan, yaitu sebesar 0,6, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa masing-masing instrument kuesioner dari setiap variabel adalah reliabel atau handal.2. Uji Asumsi Klasik

1) NormalitasOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100 Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .51391521 Most Extreme Differences

Absolute .057 Positive .037 Negative -.057

Kolmogorov-Smirnov Z .575 Asymp. Sig. (2-tailed) .896

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji Normalitas diatas, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.896 > 0.05 artinya variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdistribusi normal karena nilai nilai Asymp. Sig. (2-tailed) nya lebih besar dari 0.05, dengan demikian maka asumsi normalitas sudah terpenuhi.

2) MultikolinieritasCoefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .776 .324 2.394 .019

Merek .179 .098 .223 1.829 .071 .575 1.740

Keragaman

Produk

.024 .092 .030 .256 .798 .611 1.636

Desain .420 .174 .254 2.410 .018 .768 1.302

a. Dependent Variable: Minat Beli

Berdasarkan hasil uji Multikolinieritas diatas, nilai Tolerance dan VIF masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

7

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

Merek 0.575 > 0.10 1.740 < 10.00Tidak terjadi Multikolinieri

tas

Keragaman Produk 0.611 > 0.10 1.636 < 10.00

Desain 0.768 > 0.10 1.302 < 10.00

Berdasarkan hasil uji diatas bisa disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami Multikolinieritas.

3) HeterokedastisitasCoefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .471 .188 2.509 .014

Merek -.069 .057 -.158 -1.214 .228 Keragaman Produk -.070 .053 -.166 -1.315 .192 Desain .147 .101 .164 1.453 .149

a. Dependent Variable: RES1

Berdasarkan hasil uji Heterokedastisitas diatas, nilai Sig. masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

Variabel Signifikansi KesimpulanMerek 0.228 > 0.05

Tidak terjadi HeterokedastisitasKeragaman Produk 0.192 > 0.05

Desain 0.149 > 0.05

Berdasarkan hasil uji diatas bisa disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami Heterokedastisitas.

Analisis Regresi Linier BergandaCoefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

95.0% Confidence

Interval for B

B Std. Error Beta Lower

BoundUpper Bound

1 (Constant) .776 .324 2.394 .019 .133 1.419Merek .179 .098 .223 1.829 .071 -.015 .373Keragaman Produk

.024 .092 .030 .256 .798 -.159 .206

Desain .420 .174 .254 2.410 .018 .074 .766a. Dependen Variable: Minat Beli

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 0.776 + 0.179 X1 + 0.024 X2 + 0.420 X3 + eInterprestasi dari model regresi diatas adalah sebagai berikut :1. Konstanta (β0) = 0.776 hal ini menunjukkan

bahwa besarnya variabel minat beli yang tidak dipengaruhi oleh variabel Merek (X1),

Keragaman Produk (X2) dan Desain (X3) = 0 maka nilai minat beli sebesar 0.776.

2. Nilai koefisien merek (X1) sebesar 0.179, hal ini menunjukkan bahwa jika variabel merek (X1) ditingkatkan, maka akan mengakibatkan peningkatan minat beli sebesar 0.179 dengan asumsi variabel lain konstan.

3. Nilai koefisien keragaman produk (X2) sebesar 0.024, hal ini menunjukkan bahwa jika variabel keragaman produk (X2) ditingkatkan, maka akan mengakibatkan peningkatan minat beli sebesar 0.024 dengan asumsi variabel lain konstan.

4. Nilai koefisien desain (X3) sebesar 0.420, hal ini menunjukkan bahwa jika variabel keragaman produk (X2) ditingkatkan, maka akan mengakibatkan peningkatan minat beli sebesar 0.420 dengan asumsi variabel lain konstan.

Prengujian Hipotesis1. Uji Signifikasi Pengaruh Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 5.783 3 1.928 7.078 .000a

Residual 26.147 96 .272Total 31.930 99

a. Predictors: (Constant), Desain, Keragaman Produk, Merekb. Dependen Variable: Minat Beli

Berdasarkan hasil uji F diatas nilai F hitung > F tabel yaitu 7.078 > 2.70, maka H0 ditolak pada tingkat signifikasi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa varibel bebas merek (X1), keragaman produk (X2) dan desain(X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli (Y).

2. Uji Signifikasi Parsial (Uji t)Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

95.0% Confidence

Interval for B

B Std. Error Beta Lower

BoundUpper Bound

1 (Constant) .776 .324 2.394 .019 .133 1.419Merek .179 .098 .223 1.829 .071 -.015 .373Keragaman Produk

.024 .092 .030 .256 .798 -.159 .206

Desain .420 .174 .254 2.410 .018 .074 .766a. Dependen Variable: Minat Beli

8

Berdasarkan hasil uji t diatas maka dapat disimpulkan :

Variabel

Hasil Uji t pada kolom

sig.

Keterangan Kesimpulan

Merek 0.71 > 0.05

Nilai Sig. Merek > 0.05

Secara Partial variabel Merek tidak berpengaruh

terhadap Minat Beli.

Keragaman Produk

0.789 > 0.05

Nilai Sig. Keragaman

Produk > 0.05

Secara Partial variabel Keragaman Produk Tidak

berpengaruh terhadap Minat Beli.

Desain 0.018 < 0.05

Nilai Sig. Desain < 0.05

Secara Partial variabel Desain berpengaruh terhadap Minat Beli

PEMBAHASAN1. Pengaruh secara simultan.

Variabel Bebas (X)

Variabel Terikat (Y)

Hasil uji (Hitung f

hitung dengan f

tabel)

Hasil uji signifikasi. Kesimpulan

Merek, Keragaman Produk dan

Desain

Minat Beli 7.078 > 2.70

0.000 < 0.05

Merek, Keragaman Produk dan

Desain berpengaruh signifikan

terhadap Minat Beli

Secara simultan, Merek (X1), Keragaman Produk (X2) dan Desain (X3) berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Y), karena variabel ini merupakan variabel-variabel penting yang mayoritas dijadikan acuan konsumen di Indonesia dalam menentukan minat pembelian dan keputusan pembelian sepeda motor.2. Pengaruh secara partial.

Variabel Bebas (X)

Variabel Terikat (Y) Hasil Uji t Kesimpulan

Merek Minat Beli Nilai Sig. Merek > 0.05

Merek tidak berpengaruh terhadap Minat Beli

Keragaman Produk

Minat Beli Nilai Sig. Keragaman Produk > 0.05

Keragaman Produk tidak berpengaruh terhadap Minat Beli

Desain Minat BeliNilai Sig. Desain < 0.05

Desain berpengaruh terhadap Minat Beli.

Secara partial, variabel Merek (X1) tidak berpengaruh terhadap Minat Beli (Y) karena citra merek Suzuki kurang positif sehingga konsumen

kurang berminat untuk membeli produk sepeda motor Suzuki.

Secara partial, variabel Keragaman (X2) Produk tidak berpengaruh terhadap Minat Beli (Y) karena ketersediaan barang didealer kurang lengkap dan pilihan nya sedikit.

Secara partial, variabel Desain (X3) berpengaruh terhadap Minat Beli (Y), hal ini terjadi pada produk Suzuki yaitu Satria FU (berdasarkan jawaban kuesioner) sehingga desain produk seperti ini perlu dipertahankan dan terus diinovasi supaya tetap diterima oleh konsumen.

KESIMPULAN DAN SARAN.Berdasarkan hasil uji didalam penelitian ini maka penulis menyimpulkan sekaligus menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

VariableKesimpulan

(Berdasarkan hasil uji penelitian)

Saran

MerekKesadaran Merek

Konsumen kurang mengenal sepeda motor Merek Suzuki, sehingga peluang terciptanya minat pembelian dan pembelian menjadi sedikit

Tingkat kan promosi melalui media elektronik, media cetak dan kegiatan-kegiatan promosi supaya konsumen mengenal produk-produk sepeda motor Suzuki

Asosiasi Merek

Citra sepeda motor merek Suzuki terkesan kurang mampu memberikan manfaat yang optimal serta kurang mampu mercerminkan kebiasaan dan gaya hidup konsumen

Ciptakan produk sepeda motor yang disukai oleh konsumen dengan cara meningkat kualitas produk dari segala sektor dan memberikan fitur-fitur tambahan yang bermanfaat serta mampu mencerminkan kebiasaan dan gaya hidup konsumen. Dengan demikian diharapkan Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Merek dan Loyalitas Merek menjadi positif.

Persepsi Merek

Kualitas sepeda motor Suzuki belum memenuhi harapan konsumen

Loyalitas Merek

Pelanggang loyal Suzuki tidak banyak karena merasa produk sepeda motor Suzuki belum mampu memberikan kepuasan yang optimal kepada

9

konsumen nya.Keragaman ProdukLebar Lini Produk Suzuki

terdiri dari sepeda motor matic, cub dan sport dimana lini produk ini juga diproduksi oleh pesaing nya yang lebih terkenal akan kualitas dan pelayanannya yang baik. Sehingga persaingan ketat dengan pesaing tidak bisa dihindari.

Terus menggali pasar dengan cara mengenal apa yang dibutuh kan oleh konsumen lalu menciptakan inovasi produk baru sesuai kebutuhan pasar, sehingga persaingan ketat dengan pesaing bisa diminimalisir. Dengan demikian diharapkan kondisi ini bisa menghantarkan produsen menjadi pioner atas produk baru tersebut.

Kedalaman Pilihan Produk pada setiap lini relatif sedikit jika dibanding dengan produk pesaing

Ciptakan produk-produk baru yang mampu mengakomodir kebutuhan konsumen dari segi kelengkapan fitur, manfaat dan kubikasi mesin.

Keleluasaan Konsumen merasa tidak leluasa memilih produk yang diinginkan karena pilihan nya terbatas dan kualitas nya masih kalah dengan produk pesaing

Konsistensi Bauran Produk

Ketersediaan produk di dealer satu dan yang lain nya tidak merata, sehingga terkesan kurang kurang berminat dalam menggeluti bisnis otomotif.

Perbaiki sistem distribusi dari pabrik sampai ke dealer-dealer sehingga produk akan tersedia dengan lengkap dan konsisten

DesainCiri-Ciri Ciri-ciri produk

Suzuki kurang dikenali oleh konsumen, hal ini terjadi karena populasi nya sedikit.

Ciptakan produk baru yang yang memiliki differensiasi dengan cara memberikan teknologi yang selangkah lebih maju dari pesaing serta memberikan edukasi kepada konsumen tentang kelebihan dan cara merawat nya, sehingga produk akan selalu dalam kondisi performance yang

Kinerja Kinerja mesin dan teknologi Suzuki dirasa masih dibawah pesaing nya

Mutu Kesesuaian

Mutu sepeda motor Suzuki dirasa

belum sesuai dengan harapan konsumen.

baik. Dengan demikian ciri-ciri, kenerja, mutu, daya tahan dan daya uji produk tersebut akan tetap terjaga dan citra nya akan menjadi positif.

Daya Tahan Daya tahan sepeda motor Suzuki dirasa belum sesuai dengan harapan konsumen

Daya Uji Daya tahan sepeda motor Suzuki dirasa belum sesuai dengan harapan konsumen

Kemudahan Perbaikan

Biaya perbaikan sepeda motor Suzuki relatif mahal dan spare part nya susah untuk dicari.

Memproduksi spare part dalam skala besar sehingga harga nya semakin kompetitif. Dengan demikian ketersediaan spare part dan biaya perbaikan bisa ditekan seoptimal mungkin

Model (Style) Model (style) sepeda motor Suzuki banyak yang tidak disukai.

Pertahan kan dan terus tingkat kan produk yang model nya sudah disukai konsumen , selanjutnya ciptakan lagi model (style) body yang baik, indah dan proporsional yang sekiranya mampu mengakomodir kebutuhan konsumen dari segi manfaat dan gaya hidup.

Minat BeliMinat Transaksional

Konsumen kurang berminat untuk bertransaksi.

Ciptakan citra merek yang bagus dengan cara memberikan produk yang berkualitas, mudah dalam perbaikan dan menjaga ketersediaan produk dan spare part di dealer-dealer resmi secara konsisten. Dengan demikian diharapkan minat beli konsumen akan meningkat dengan disertai keputusan pembelian.

Minat Referensional

Bayak konsumen mereferensikan untuk tidak membeli sepeda motor Suzuki .

Minat Preferensional

Konsumen tidak menempatkan Suzuki sebagai pilihan utama saat akan membeli sepeda motor baru.

Minat Ekploratif.

Konsumen tidak berminat untuk mengekplorasi kelebihan dan kekurangan sepeda motor Suzuki.

DAFTAR PUSTAKA

10

Aaker, David A. 2001. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Terjemahan Aris Ananda, Jakarta: Spektrum.

Amstrong, Gary&Philip, Kotler.( 2002). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Alihbahasa Alexander Sindorodan Benyamin Molan. Jakarta: PenerbitPrenhalindo.

Durianto, dkk. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Ghozali Imam. 2006. Ekonometrika. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS18 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Koch, Richard. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, Philip.( 2000), “Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control, Tenth Edition”, Prentice Hall International, Inc., New Jersey.

(2007).ManajemenPemasaran, edisikeduabelasjilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Index. (2012).ManajemenPemasaran, edisikeduabelasjilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Index.

Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Rosnani. 2010. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sachari, Agus. 2005. Metode Peneltian Kuantitatif Dan Kualitatif. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Sugiyono. 2007. Analisi Korelasi, Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Simamora, Henry. 2002. Manajemen Pemasaran Internasional Jilid 1Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

11