menuju masyarakat ekonomi asean 2015
DESCRIPTION
Makalah pada acara Seminar Nasional Tekstil 2013 - 15 April 2013TRANSCRIPT
4/16/2013
1
Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia1
Pembentukan Masyarakat
ASEAN
Masyarakat Ekonomi
ASEAN
Peluang Menghadapi MEA
Potensi Nasional
Tantangan MEA
Langkah Kedepan
2
MENUJU MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN 2015
DIREKTORAT KERJASAMA EKONOMI
ASEAN
Bandung, 15 APRIL 2013
4/16/2013
2
PEMBENTUKAN MASYARAKAT
ASEAN
3
Presiden Soeharto dalam pembukaan sidangumum MPR tahun 1966 menyampaikan bahwa:“Indonesia perlu memperluas kerja samaMaphilindo (Malaysia, Filipina, Indonesia)dalam konteks yang lebih luas agar dapatmencapai sebuah kawasan Asia Tenggara yangmemiliki kerja sama diberbagai sektor sepertiekonomi, teknologi, dan budaya. Denganterintegrasinya kawasan Asia Tenggara, makakawasan ini akan mampu menghadapitantangan dan intervensi dari luar baik secaraekonomi maupun militer.”
4
Sumber: CPF Luhulima, Jakarta Post
4/16/2013
3
“…mengedepankan pengembangan arsitektur kawasan yang memungkinkan kerja sama dalam menjawab tantangan-tantangan keamanan baik yang bersifat
tradisional maupun non-tradisional… guna mewujudkan kawasan yang damai, aman, dan stabil sehingga memungkinkan negara-negara di kawasan,
khususnya Indonesia, untuk dapat melaksanakan pembangunan ekonomi demi meningkatkan kesejahteraan rakyat.”
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
5
“….now is the time for us to evolve a new culture of peace, revolved around partnerships
and cooperation, and a win-win world outlook. I constantly tell my defense officials, that
the more friends and partners we have, the more secure and the stronger we
become. Which is why one new theme in Indonesia's foreign policy is "a million friends
and zero enemy”
SBY, Jakarta International Defense Dialogue,
23 Maret 2011
DiplomasiDiplomasiDiplomasiDiplomasi RegionalRegionalRegionalRegional
PolitikPolitikPolitikPolitik LuarLuarLuarLuar NegeriNegeriNegeriNegeri IndonesiaIndonesiaIndonesiaIndonesia
“Asia too is changing. Relations across the board have long been de-
ideologized. Emerging powers are rising. The strategic and economic
weight of the world is shifting towards this region. There is talk about
this being the “Asian Century”; though I am more inclined to call it the
Asia Pacific century.”
“A durable architecture must also be built on a dynamic equilibrium”
“Keeping this dynamic equilibrium is important in view of the evolving
power relationships, a process that will continue well into the coming
decades”
“This dynamic equilibrium consists of at least 2 major challenges.
First, ensuring that the state of relations among the major powers will remain peaceful, stable and
cooperative well into the long future. If a new pattern of polarization and rivalry among the major
powers emerge, that will be a step backward and will lead regional affairs in the wrong direction.
Furthermore, a dynamic equilibrium must also ensure that the rise of the present and next
emerging powers, finds their proper accommodation in the regional architecture. The rise of
emerging powers should be seen as a positive development – they can provide valuable assets
for spreading peace and prosperity”
SBY, The Shangri-la Dialogue, Singapura
1 Juni 20126
TransformasiTransformasiTransformasiTransformasi GeopolitikGeopolitikGeopolitikGeopolitik AsiaAsiaAsiaAsia
4/16/2013
4
Krisis keuangan Asia 1998 telah menyebabkankehancuran ekonomi negara-negara ‘Macan-Asia’. Pascakrisis, negara di kawasan khususnya Indonesia mengalamikesulitan likuiditas. Saat itu, kegiatan ekspor-imporIndonesia terhambat dengan ditolaknya Letter of Credit(LC) bank-bank nasional, sehingga perlu mendapatkanbantuan dari bank-bank asing, antara lain dari kawasan.Untuk memulihkan ekonomi kawasan dan kepercayaaninvestor asing, ASEAN sepakat untuk melakukan integrasiekonomi, agar kawasan ASEAN lebih menarik bagiinvestor.
Pertumbuhan ekonomi India dan China (tertinggi didunia) saat memasuki abad ke-21 telah menyulitkannegara-negara di kawasan Asia Tenggara untukberkompetisi. Integrasi ekonomi ke-10 negara anggota diAsia Tenggara telah meningkatkan daya tawar maupundaya saing ASEAN vis a vis China dan India. Pertumbuhanekonomi ASEAN saat ini menjadi paling dinamis.
7
8Cebu Declaration 2007, percepatan pembentukan AEC dari 2020 menjadi tahun 2015
Vientiane Action Program 2004-2010, KTT ke-10 ASEAN di Vientiane, Laos 2004. Sebagai program kerja untuk mewujudkan ASEAN Vision.
Bali Concord II, KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 yang menyetujui pembentukan Masyarakat ASEAN
Roadmap of Integration of ASEAN (RIA), KTT ke-7 tanggal 5 November 2001
Ha Noi Plan of Action, KTT ke-6 ASEAN tanggal 16 Desember 1998
Disahkannya ASEAN Vision 2020 15 Desember 1997 pada KTT ke-2 di Kuala Lumpur
4/16/2013
5
9
ASEAN Charter, KTT ke-13 di Singapura 2007. Sebagai payung hukum yang menjadi basis komitmen dalam meningkatkan dan mendorong kerja sama diantara negara-negara anggota ASEAN.
ASEAN Economic Community Blue Print, Disepakati pada Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) pada bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia. Merupakan pedoman bagi negara-negara Anggota ASEAN
untuk mencapai AEC 2015.
MASYARAKAT ASEAN 2015
POLITIK DAN KEAMANAN ASEAN
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
MASYARAKAT SOSIAL BUDAYA ASEAN
MasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakat ASEANASEANASEANASEAN
Vision:
“ASEAN as a concert of Southeast Asian nations,
outward looking, living in peace, stability and
prosperity, bonded together in partnership in a just,
democratic, and harmonious environment, dynamic
development and ever closer economic integration
and in a community of caring societies, conscious of
its ties of history, aware of its shared cultural heritage
and bound by a common regional identity”
10
4/16/2013
6
11
P E R L U A S A NP
E N
D A
L A
M A
N
1967: INA, MAL
PHI, SIN, THA
1977: PTA
1992: CEPT AFTA
1984: BRU 1995: VN
1997: LAO, MYM
1999: CAM
1995: AFAS
2004: ASN-China
2006: ASN-KOR
2008: ASN-JAP
2009: ASN-ANZ;
ASN-India;
ASN-China Investment;
ASN Korea Investment
EAFTA Study
CEPEA Study
1997: ASEAN Vision 2020
1998: AIA
2003: 3 Pillars of ASEAN Community 2020;
11 Priority Integration Sectors (PIS)
2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC Blueprint
2008: first year of AEC Blueprint;
ASEAN Charter entered into force
2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard
ASEAN Economic Community 2015
2005: Logistics as PIS
2010: ASEAN Plus Working
Groups on ROO, Tariff
Nomenclature, Customs, Ec
Cooperation
2010: Connectivity Master Plan
2011: ASEAN Framework
for Regional Comprehensive
Economic Partnership
2011: ASEAN Framework for Equitable
Economic Development
2009: Roadmap for an ASEAN Community 2009-2015
2012: Launching of
Regional Comprehensive
Economic Partnership
Untuk memperkuat daya saing ASEAN dalam menghadapi kompetisi global seperti dengan India dan China.
Adanya Potensi penurunan biayaproduksi di ASEAN sebesar 10-20 persensebagai dampak integrasi ekonomi
Untuk meningkatkan kemampuankawasan dengan implementasi standardan praktik internasional
Diselaraskan dengan target pencapaianMDGs 2015
12
PercepatanPercepatan 20152015
4/16/2013
7
MASYARAKAT EKONOMI
ASEAN
13
14
1. Pasar tunggal dan basis produksi, dimana terdapat aliran
barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terampil yang lebih
bebas
2. Menuju kawasan berdaya saing tinggi (perlindungan
konsumen, pengembangan infrastruktur, HAKI)
3. Pembangunan ekonomi merata pengembangan UKM ASEAN
dan peningkatan kapasitas bagi CLMV melalui program
Iniatives on ASEAN Integration atau (IAI)
4. Integrasi ASEAN ke dalam ekonomi global
MasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakat EkonomiEkonomiEkonomiEkonomi ASEANASEANASEANASEAN
4/16/2013
8
ASEAN ECONOMIC COMMUNITY
Strategic Schedule
Free flow of goods
SINGLE MARKET AND
PRODUCTION BASE
Free flow of
services
Free flow of
investment
Freer flow of
capital
Free flow of skilled
labor
Priority Integration
Sectors
Food, Agriculture and
Forestry
EQUITABLE
ECONOMIC
DEVELOPMENT
Initiative for
ASEAN Integration
(IAI)
SME development
Integration into the
Global Economy
Coherent
Approach towards
External Economic
Relations
Enhanced
participation in
global supply
networks
COMPETITIVE
ECONOMIC
REGION
Competition policy
Intellectual
Property Rights
Infrastructure
development
Taxation
e-Commerce
Consumer
Protection
Human Resource Development Research and Development
15
16
Sampai dengan Maret 2013 (1 Januari 2008-Maret 2013), tingkat implementasi
kebijakan (measures) dibawah Cetak Biru AEC dari seluruh negara anggota
ASEAN mencapai 77.54% (Sumber: Sekretariat ASEAN/AEC Scorecard).
Terkait AEC Scorecard, total implementasi Indonesia (dari 2008-2013) mencapai
83,2% atau kedua terendah setelah Laos.
Beberapa kendala menuju AEC 2015 yang digaris bawahi dan perlu menjadi
perhatian para leaders dalam upaya menuju AEC 2015 meliputi: terhambatnya
implementasi beberapa measures (trade facilitation, liberalisasi sektor jasa,
dan ratifikasi perjanjian perhubungan), kondisi perekonomian dunia yang
masih stagnan, dan memastikan AEC sejalan dengan keinginan pasar.
AEC ScorecardAEC ScorecardAEC ScorecardAEC Scorecard
4/16/2013
9
PELUANG
MENGHADAPI MEA 2015
17
Meningkatkan akses pasar;
Meningkatkan transparansipublik dan mempercepat prosespenyesuaian peraturan & standar domestik sesuai standarregional & internasional;
Meningkatkan daya tarikIndonesia sebagai tujuaninvestasi dan pariwisata;
Mengurangi biaya transaksi;
Meningkatkan fasilitasiperdagangan seperti ASEAN Single Window dan ASEAN Trade Facilitation Repository
Meningkatkan daya saing UKM Indonesia.
PeluangPeluangPeluangPeluang Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia terkaitterkaitterkaitterkait MEAMEAMEAMEA
18
4/16/2013
10
19
• Menegakkan disiplin dan memberikan arah serta kerangka waktu yang jelas untuk mewujudkan AEC kepastian arah kebijakan bagi dunia usaha nasional
• Merangkum komitmen yang sudah disepakati (CEPT-AFTA; AFAS; ACIA) serta memperluas danmemperdalamnya berdasarkan prinsip open, outward-looking, inclusive, market driven, no back-loading of commitments tetapi bisa mendapatkan pre-agreed flexibility
• Momentum tepat untuk mempercepat laju proses reformasi iklim usaha yang lebih kondusif hadapi persaingan dunia yang meningkat
• Membantu memberikan fokus pada sektor-sektor unggulan dan sektor-sektor potensial sectoralroadmaps menuju daya saing lebih baik
• Sejalan dengan platform reformasi Indonesia; program reformasi nasional yang di adopt ke tingkat regional bukan “threats” tetapi “opportunity” bagi Indonesia
PeluangPeluangPeluangPeluang Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia terkaitterkaitterkaitterkait MEAMEAMEAMEA
POTENSI NASIONAL
MENGHADAPI KEA 2015
20
4/16/2013
11
21
PotensiPotensiPotensiPotensi NasionalNasionalNasionalNasional
Pelemahan ekonomi AS dan austerity measures di Uni Eropa telah menciptakan kebijakan moneter yang ‘loose’, sehingga arus investasidari kedua kawasan tersebut cukup deras. Dari tiga pusat pertumbuhan dunia (Asia Selatan, AsiaTimur dan Asia Tenggara), yang menikmati pertumbuhan tertinggi yaitu Asia Tenggara-ASEAN. Dari seluruh anggota ASEAN, pertumbuhan ekonomi tertinggi dialamiIndonesia yaitu sebesar 6,4% % (Bank Dunia 2011),berada pada urutan ketiga di Asia, setelah China dan India.
Realisasi Investasi pada 2012 mencapai Rp. 313,2 triliun (tertinggi sepanjang sejarah Indonesia)
Kelas Menengah (middle class) Indonesia yang terus meningkat, dari hanya sebesar 37,7% pada 2003, menjadi 56,6% pada 2010 ataumencapai 134 juta jiwa (Bank Dunia)
Total PDB Indonesia sebesar US$846 milyar (2011) terbesar di ASEAN dan ke-16 di dunia (satu-satunya anggota ASEAN yang menjadianggota G20)
Debt to GDP Ratio (Rasio Hutang terhadap PDB) Indonesia cukup rendah dibanding negara ASEAN lainnya yaitu 24% (2011), sebagai salahsatu indikator membaiknya makro-ekonomi. Sebagai ilustrasi, Debt to GDP Ratio Malaysia mencapai 56%.
Peta usia penduduk Indonesia yang cukup muda, sumber daya alam yang besar dan pasar yang besar mampu mendukung produktivitasnasional (Pulling Factor).
22
PotensiPotensiPotensiPotensi NasionalNasionalNasionalNasional
4/16/2013
12
Adanya urbanisasi, munculnya kelas menengah dan tersedianya komoditas adalah 3
elemen kunci yang akan mendorong Indonesia menjadi salah satu negara dengan
pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dalam dua dekade mendatang. Indonesia
mengikuti China dan India akan menjadi mesin “global super-cycle”.
Besarnya populasi usia-kerja di Indonesia akan mendukung pertumbuhan ekonomi
jangka menengah dan jangka panjang, dengan menghadirkan pasar domestik yang
besar dan tenaga kerja yang berlimpah. Pasar domestik yang besar akan melindungi
Indonesia dari guncangan eksternal dan memperkuat ketahanan finansial nasional.
Sementara itu, transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor dengan
pendapatan lebih tinggi akan memperkuat kelas menengah yang menjadi tulang punggung
“super-cycle” di Indonesia.
Kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati (prudent), konsisten, dan kredibel akan
memperkuat fundamental ekonomi Indonesia dan memberikan dukungan bagi super-
cycle Indonesia. Untuk itu, Indonesia perlu mengoptimalkan peluang perdagangan
internasional, khususnya yang berbasis komoditas. Fundamental ekonomi domestik yang
solid dan neraca pembayaran yang kuat diperkirakan akan memperkuat nilai Rupiah (IDR)
dalam jangka menengah maupun panjang.
23
Indonesia saat ini Indonesia 2030
Ekonomi terbesar ke-16 dunia Ekonomi terbesar ke-7 di dunia
45 juta orang konsumen berdaya beli 137 juta orang konsumen berdaya beli
53% populasi ada di perkotaan dan
memperoduksi 74%GDP
71% populasi ada di perkotaan dan
memproduksi 86% GDP
Memiliki 55 juta tenaga kerja terampil
yang siap kerja
Membutuhkan 113 juta tenaga kerja
terampil yang siap kerja
Adalah peluang pasar senilai US$ 0.5
triliun (sekitar Rp 4.800 triliun) bagi
produk jasa, pertanian, perikanan,
sumber daya alam, dan pendidikan
Adalah peluang pasar senilai US$ 1.8
triliun (sekitar Rp 17.280 triliun) bagi
produk jasa, pertanian, perikanan,
sumber daya alam, dan pendidikan
24
Laporan Mckinsey Global Institute 2012:
“The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential”
4/16/2013
13
Kajian HSBC secara spesifik menyebutkan bahwa Indonesia memiliki profil demografis terbaik
di antara negara-negara anggota ASEAN lainnya sebagai destinasi investasi asing (FDI),
antara lain :
Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar terbesar di dunia
Jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia, dan terus berkembang dari 242 juta orang (2012)
menjadi 300 juta (2050) menurut estimasi PBB
Ketersediaan tenaga kerja yang sangat besar dengan jumlah penduduk usia produktif 165
juta orang (2012) menjadi 183 juta orang (2020)
Pasar domestik yang dinamis dengan jumlah kelas menengah yang terus meningkat
Kaya akan sumber daya alam yang menarik bagi pasar ekspor
Tingkat permintaan domestik yang cukup kuat untuk menumbuhkan GDP di atas 6% pada
tahun 2012-2013
25
TANTANGAN
MENGHADAPI MEA 2015
26
4/16/2013
14
27
28
Dahulu……
Kemudian…..
4/16/2013
15
29
Sekarang……
30
4/16/2013
16
• Sinkronisasi program & kebijakan pemerintah (pusat dengan daerah)
menghadapi KEA 2015, diperlukan kesamaan pandang diantara pejabat pusat
dan daerah. Global Competitive Index oleh World Economic Forum
menempatkan Indonesia pada urutan ke 50, dibawah sebagian negara ASEAN
(Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand).
• Lemahnya Infrastruktur, khususnya bidang transportasi dan energi menyebabkan
biaya ekonomi tinggi, utamanya sektor produksi dan bagi pasar.
• Pelaku usaha yang inward-looking. Besarnya pasar domestik mendorong pelaku
usaha memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pasar domestik.
• Terbatasnya jumlah SDM yang kompeten untuk mendukung produktivitas
nasional
• Birokrasi yang belum efisien dan belum sepenuhnys berpihak pada pebisnis.
31
32
LANGKAH KEDEPANLANGKAH KEDEPAN
4/16/2013
17
LangkahLangkahLangkahLangkah----langkahlangkahlangkahlangkah PemerintahPemerintahPemerintahPemerintah
• Inpres No. 5 Thn 2008 tentang Fokus Program Ekonomi
• Inpres No 11 Thn 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN. Menko Perekonomian sebagai Koordinator
• Keppres No 23 Thn 2012 tentang Susunan Keanggotaan Sekretariat Nasional ASEAN
• Program pembangunan seperti MP3EI
• Hilirisasi melalui Resource Base Production seperti Agro, kelautan, Manufaktur, dan Mineral.
• Menargetkan penurunan biaya logistik menjadi 10% (saat ini 15%)
• Menyusun Roadmap Daya Saing
• Policy Paper mengenai kesiapan Indonesia menghadapi MEA
33
“Memperkuat daya saing nasional dalam kerangka Diplomasi Total”
34
PeranPeranPeranPeran Serta Serta Serta Serta PelakuPelakuPelakuPelaku UsahaUsahaUsahaUsaha
4/16/2013
18
PENUTUPPENUTUP
• Menjadikan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 sebagaiagenda prioritas nasional, termasuk oleh partai politik.
• Meningkatkan sumber daya manusia Indonesia, baikkalangan birokrasi maupun swasta
• Meningkatkan peran dan daya saing UMKM dalam prosesintegrasi kawasan termasuk menjadikannya sebagai bagiandari Regional Supply Chain
• Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan sistem logistikguna menunjang industri nasional
• Penguatan Standar Nasional Indonesia sebagai safeguardterhadap derasnya arus impor
• Melakukan pemasyarakatan Masyarakat Ekonomi ASEANkepada stake holders
35
36