menteri lingkungan hidup l)an kehutanan republik …amdal.menlhk.go.id/amdal/uploads/izin/pt....
TRANSCRIPT
F t 7 (
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP l)AN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANREPUBLIK INDONESIA
NOMOR SK. 1 0 0 /M enlhk/Setjen/PK L. 1 /2 /2 0 1 8
TEN'l'ANGIZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT ATAS NAMA
PT. SMELTING
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
M enim bang : a. bahw a berd asark an k e ten tu an Pasal 3 ayat (1)P era tu ran M enteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 T ahun 2006 ten tang Persyaratan dan Tata C ara Perizinan Pem buangan Air Limbah Ke Laut, setiap u sa h a d a n /a ta u kegiatan yang akan m elakukan pem buangan air lim bah ke lau t wajib m endapatkan izin dari Menteri;
b. bahw a EVP Director and General Manager PI'. Sm elting m elalui su ra t Nomor: SAD-869/OL- G /V III/16 tanggal 8 A gustus 2016 m engajukan perm ohonan Izin Pem buangan Air Limbah ke Laut;
c. bahw a berdasarkan :1) hasil verifikasi adm in istrasi oleh Pelayanan
Terpadu S a tu P intu K em enterian Lingkungan H idup dan K ehutanan sesuai Nomor Registrasi R 201608160046 tanggal 16 A gustus 2016;
2) hasil pem bahasan tekn is P em baharuan Izin Pem buangan Air Limbah ke Laut PT Sm elting sesuai Berita Aeara Nomor : BA-95/PPKPL- 3 /2 0 1 6 tanggal 10 O ktober 2016;
3) S u ra t EVP Director and General ManagerPT. Sm elting Nomor: SA D -1143/O L -G /X /2016 tanggal 26 O ktober 2016 perihal T indak Lanjut Pem bahasan Teknis P em baharuan Izin Pem buangan Air Limbah ke Laut PT. Smelting;
4) hasil veiifikasi lapangan Izin Pem buangan AirLimbah ke Laut PT Sm elting sesuai Berita Aeara Nomor : BA -109/PPK PL-3/2016 tanggal 24November 2016;
5) S u ra t EVP Director and General ManagerPT. Sm elting Nomor: SAD-12 8 5 /Q L -G /X II/2 0 16 tanggal 5 D esem ber 2016 perihal T indak Lanjut Verifikasi Lapangan terkait P em baharuan Izin
- 2 -
perm ohonan Izin Pem buangan Air Limbah ke Laut a ta s nam a PT Sm elting telah m em enuhi persyara tan ;
d. bahw a b erd asark an pertim bangan sebagaim ana d im aksud dalam h u ru f a sam pai dengan h u ru f c, perlu m eneiapkan K eputusan M enteri Lingkungan H idup dan K ehutanan ten tang Izin Pem buangan Air Limbah ke Laut a ta s nam a PT. Smelting;
M engingat
M em perhatikan
: 1. U ndang-undang Nomor 32 T ahun 2009 ten tang Perlindungan dan Pengelolan Lingkungan Hidup;
2. P era tu ran Pem erintah Nomor 19 T ahun 1999ten tang Pengendalian Pencem aran d a n /a ta u P erusakan Laut;
3. P era tu ran Pem erintah Nomor 27 T ahun 2012ten tang Izin Lingkungan;
4. P era tu ran Presiden Nomor 7 T ahun 2015 ten tang O rganisasi K em enterian Negara;
5. P era tu ran Presiden Nomor 16 T ahun 2015 ten tang K em enterian Lingkungan H idup dan K ehutanan;
6. K eputusan Menteri Negara L ingkungan HidupNomor 51 T ahun 2004 T entang B aku M utu Air Laut sebagaim ana telah d iubah denganK eputusan M enteri Negara Lingkungan HidupNomor 179 T ahun 2004;
7. P era tu ran M enteri Negara L ingkungan HidupNomor 12 T ahun 2006 ten tang P ersyaratan dan Tata Cara Perizinan Pem buangan Air Limbah Ke Laut;
8. P era tu ran Menteri Negara L ingkungan HidupNomor 08 T ahun 2009 ten tang Baku M utu Air Limbah bagi U saha d a n /a ta u Kegiatan Pem bangkit Listrik Tenaga Termal;
9. P era tu ran M enteri L ingkungan H idup Nomor 05 T ahun 2014 ten tang B aku M utu Air Limbah;
10. P era tu ran M enteri L ingkungan H idup danK ehutanan Nomor P. 18/M enLH K -II/2015 ten tang O rganisasi dan T ata Kerja Kem enterianLingkungan H idup dan K ehutanan;
: 1. K eputusan Kepala D inas L ingkungan Hidup, Pertam bangan dan Energi K abupaten Gresik Nomor: 6 6 0 /4 9 7 /4 0 3 .5 9 /2 0 0 5 tanggal 22 A gustus 2005 ten tang P erse tu juan Revisi Rencana Pengelolaan Lingkungan H idup dan Rencana P em an tauan Lingkungan H idup (RKL dan RPL) Pengem bangan Industri Peleburan dan Pem urnian Tem baga PT Smelting;
2. K eputusan Kepala B adan Penanam an Modal Provinsi Jaw a Tim ur a ta s n am a G ubernu r Jaw a Tim ur Nomor: P2T/ 15/ 1 7 .0 5 /0 1 /V II/2 0 14 tanggal 25 Ju li 2014 ten tang Izin Lingkungan;
- 4 -
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
KEENAM
KETUJUH
: Pem buangan air lim bah ke lau t sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA wajib m em enuhi ke ten tuan :1. lokasi pem buangan air lim bah sebagaim ana
tercan tum dalam Lam piran I h u ru f A K eputusan ini;
2. a ir lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA dilengkapi dengan koordinat penaa tan air lim bah (effluent) sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran i h u ru f C K eputusan ini;
3. a ir lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA d ibuang ke lau t pada koordinat pem buangan air lim bah (outfall) dan pada kedalam an lau t sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran I h u ru f D K eputusan ini; dan
4. pem an tau an kua litas air lau t d ilakukan pada titik p an tau kua litas air lau t sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran I h u ru f E K epu tusan ini.
: Air lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA sebelum dibuang ke lau t wajib diolah terlebih d ah u lu melalui:1. in sta lasi pengolahan air lim bah /w a s te w ater
treatm ent p lant (WWTP) u n tu k air lim bah proses u tam a; dan
2. kanal pem buangan air lim bah u n tu k air lim bah pendingin sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran II h u ru f A K epu tusan ini.
: Dalam m engolah air lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEEMPAT, sebelum d ibuang ke lau t Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan wajib:1. m elakukan pengukuran debit harian air lim bah
dengan m enggunakan a la t u k u r debit a tau laju alir a ir lim bah dan m elakukan p enca ta tan debit harian air lim bah; dan
2. m elakukan p em an tau an ku a litas air lim bah pada koordinat p en aa tan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KETIGA angka 2, paling sedikit d ilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bu lan dengan m enggunakan laboratorium yang terakred itasi.
: P em an tauan kua litas air lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KELIMA angka 2 wajib m em enuhi baku m u tu k onsen trasi param eter air lim bah pada koordinat p en aa tan air lim bah sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran II h u ru f B K eputusan ini.
: Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan dalam m elaksanakan pem buangan a ir lim bah ke lau t sebagaim ana d im aksud dalam Am ar KETIGA, wajib m enaati ke ten tuan :1. m em buane air l i m b a h k e l a u t v a n ? m e r u n a k a n ai r
- 7 -
kondisi d a ru ra t dalam jan g k a w ak tu paling lam a 1 x 24 (satu kali d u a pu lu h em pat) jam kepada:1. M enteri L ingkungan H idup dan K ehutanan
m elalui D irektur Jen d era l Pengendalian Pencem aran dan K erusakan Lingkungan;
2. G ubernu r Jaw a T im ur m elalui Kepala D inas L ingkungan H idup Provinsi Ja w a Tim ur; dan
3. B upati G resik m elalui Kepala D inas Lingkungan H idup K abupaten Gresik.
KEDELAPAN BELAS : D alam p e lak san aan Izin Pem buangan Air Lim bah keLaut sebagaim ana d im aksud dalam K epu tusan ini, M enteri m enugaskan kepada Pejabat Pengawas L ingkungan Hidup u n tu k m elakukan pengaw asan.
KESEMBILAN BELAS : Dalam hal b e rd asa rk an hasil pengaw asansebagaim ana d im aksud dalam Am ar KEDELAPAN BELAS d item ukan pelanggaran, d ikenakan sanksi sesua i k e ten tu an p e ra tu ran p e rundang -undangan .
KEDUA PULUH : Sanksi sebagaim ana d im aksud dalam Am arKESEMBILAN BELAS tidak m em bebaskan Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan dari tanggung jaw ab pem ulihan fungsi lingkungan hidup.
KEDUA PULUH SATU : K epu tusan ini m ulai berlaku pad a tanggal d ite tapkanu n tu k jangka w ak tu selam a 5 (lima) ta h u n dan d ap a t d iperpan jang dengan m engajukan perm ohonan perpan jangan izin kepada M enteri L ingkungan Hidup d an K ehutanan , paling lam bat 60 (enam puluh) hari kerja sebelum jan g k a w ak tu izin berakhir.
D itetapkan di J a k a r tapada tanggal 22 Februari 2018
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SITI NURBAYA
Salinan K epu tusan ini d isam paikan Kepada Yth. :1. Sekretaris Je n d e ra l K em enterian L ingkungan H idup d an K ehutanan;2. D irektur Je n d era l Pengendalian Pencem aran dan K erusakan Lingkungan;3. D irektur Je n d era l Planologi K ehutanan dan Tata Lingkungan;4. D irektur Je n d e ra l Penegakan H ukum Lingkungan H idup d an K ehutanan;5. G ubernur Ja w a Tim ur;6. B upati Gresik;7. Kepala D inas L ingkungan H idup Provinsi Jaw a Timur;8. Kepala D inas L ingkunean H idun Kahimatpn
LAM PI RAN IKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR: SK. 100/Menlhk/Set jen /PKL. 1 /2 /2 0 1 8TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT ATAS NAMAPT. SMELTING
A. LOKASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH
L a y O u t PT. S m e ltin g
1. OUTLET IPAL = 7° 8' 24,30" LS; 112° 38’ 11,30" BT2. OUTLET PENGOLAHAN AIR LIMBAH SANITARI= 7° 8' 26,7" LS; 112° 38' 7,20" BT3. OUTLET AIR LAUT PENDINGIN TAK KONTAK = 7° 7' 26,50" LS; 112“ 38’ 22,90" BT4. OUTLET DESALINASI AIR LAUT = 7“ 8' 34,74" LS; 112“ 38' 9,23" BT5. INLET AIR LAUT PENDINGIN TAK KONTAK = 7“ T 39,29" LS; 112° 39' 17,10” BT6. INLET IPAL r 7“ 8' 27,01" LS; 112“ 38' 10,37" BT
TITIK OUTFALL B = 7° 7' 42,45" LS; 112“ 38' 52,25" BT TITIK SAMPLING (STA1) = 7" 7' 40,52" LS; 112“ 38' 47,48" ST TITIK SAMPLING (STA 2) = 7“ 7’ 37,69" LS; 112° 38' 50,08" BT TITIK SAMPLING (STA 3) = V T 32,83” LS; 1121 38' 54,31”BTTITIK SAMPLING (STA 4) = V T 39,63" LS; 112# 38' 56,42"BTTITIK SAMPLING (STA 5) = 7* 7' 44,34" LS; 1121 38' 57,02"BTTITIK SAMPLING (STA 6) - V T 41,82" LS; 112 ‘ 38' 53,13"BT
luiusun
- 2 -
B. KOORDINAT INLET
Je n is Air LimbahN am a/
Kode Titik P enaatan
Koordinat P enaatan
LintangSelatan B ujur Tim ur
Air lim bah proses PT GPI, air lim bah proses PT GGI, air lim bah pabrik peleburan , air lim bah proses pem urn ian , a ir lim bah pabrik asam sulfat, a ir lim bah laboratorium , a ir lim bah proses g ranu lasi c-slag, d au r u lang p e la ru t CaCO dan CA (OH)2, run o ff a ir h u jan 15 m m 3 pertam a m usim hu jan
Inlet IPAL 0 7 °0 8 '2 7 ,0 1" 112°38' 10,37"
C. KOORDINAT PENAATAN AIR LIMBAH (EFFLUENT}
Koordinat P enaatan
No Je n is Air LimbahNama /
Kode Titik Penaatan
LintangSelatan
B ujur Tim ur
1. Air lim bah proses PT GPI, a ir lim bah proses PT GGI, air lim bah pabrik peleburan , a ir lim bah proses pem urn ian , air lim bah pabrik asam sulfat, a ir lim bah laboratorium , air lim bah proses g ranu lasi c-slag, D aur u lang pelaru t CaCO d an CA (OH)2, run o ff a ir h u jan 15 m m 3 pertam a m usim hu jan
Outlet IPAL 07°08'24,3" 112°38' 11,3"
2. MCK (selain black water) d an kan tin
OutletSanitasi
07°08'26,7" 112°38'7,2"
3. B uangan a ir pendingin non kon tak
OutletB uangan
airpendingin
07°08'26,5" 112°38'22,9"
4 Air lim bah D esalinasi OutletD esalinasi 07°08'34,74" 112°38'9,23"
KE
Mf (
V
- 3 -
D. KOORDINAT PEMBUANGAN AIR LIMBAH (OUTFALL) DAN KEDALAMAN PEMBUANGAN
Je n is Air Lim bah
N am a/KodeTitik
Outfall
Koordinat Titik Pem buangan K edalam an dari
perm u- k aan lau t
(m)
LintangSelatan
B ujur T im ur
Outlet IPAL, D esalinasi, bu an g an air pendingin dan air lim bah san itasi
Outfall 07°07' 42,45" 112°38'52,25" 0
E. KOORDINAT PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT
NoTitik P em an tauan K oordinat
K ualitas Air L aut Lintang Selatan B ujur T im ur
1. STA 1 07° 0 7 ’ 40 ,52” 112° 3 8 ’ 47 ,48”
2. STA 2 07° 0 7 ’ 37 ,69” 112° 3 8 ’ 50 ,08”
3. STA 3 07° 0 7 ’ 32 ,83” 112° 3 8 ’ 54 ,31”
4. STA 4 07° 0 7 ’ 39 ,63” 112° 3 8 ’ 59 ,42”
5. STA 5 07° 0 7 ’ 44 ,34” 112° 3 8 ’ 57 ,02”
6. STA 6 07° 7 ’ 41 ,82” 112° 3 8 ’ 53 ,13”
ai dengan aslinya HUKUM,
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd .
SITI NURBAYA
LAMPIRAN IIKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANREPUBLIK INDONESIANOMOR:TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT ATAS NAMA PT. SMELTING
A. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
1. Neraca Air d an Air Limbaha. Proses
LAUT
K e tera n g a n :1 = T itik s a m p lin g O u tle t IPAL2 = T itik s a m p lin g O u tle t Air L im b ah S a n ita r i
Suplai a ir proses sebanyak 175 (seratus tu ju h pu lu h lima) m eter kubik per jam , d ipom pakan ke Pabrik Peleburan sebanyak 114 (seratus em pat belas) m eter kub ik per jam , yaitu u n tu k pending inan pera latan , pencucian Cl-slag belt conveyor, pencetakan anoda tem baga, g ranulasi Cl-slag d an C-slag; d ipom pakan ke PT. G resik Power Indonesia dan PT. G resik G ases Indonesia sebanyak 10 (sepuluh) m eter kubik per jam ; d ipom pakan ke Pabrik Pem urnian sebanyak 6 (enam) m eter kubik per jam ; d ipom pakan ke Pabrik Asam Sulfat sebanyak 34 (tiga pu luh empat) m eter kub ik per jam ; dipom pakan ke Laboratorium sebanyak 2 (dua) m eter kubik per jam ; Pem adam K ebakaran dan Penghijauan sebanyak 1 (satu) m eter kubik per jam ; san itari sebanyak 8 (delapan) m eter kubik per jam . Air lim bah dari se lu ruh u n it proses sebanyak 90 (sem bilan
- 2 -
(delapan) m eter kub ik per jam diolah di Unit Pengolahan Sanitari, hingga m enghasilkan efluen yang m em enuhi baku m u tu .
b. Air Pendingin
AIR AUT
13.060 m2 3/jam
695 m3/jam PENDINGIN KOMPRESOR PABRIK PEI.EBURAN
695 m3/iam T200 m3/jair
165 mtjaij
DESALINASI AIR LAUT AT
105 m /jam
60 m3/iaing.200 m3/jai
AIR TAWAR SEBAGAI AIR PROSES
2.500 nv/jam -------- ;—►
PENDINGIN TANIJR PABRIK PEI F.BURAN
2.500 m3/jam
PENDINGINPT. GRESIK POWER INDONESIA
&PT. GRESIK GASES INDONESIA
1̂.200 m3/jam
PENDINGINPABRIK ASAM SULK AT
300 m3/ian PENDINGIN PABRIK PEMURNTAN
8.200 nv/jam
300 m3/jam
13.000 m3/jam
L A U T
K e te r a n g a n :3 = T itik s a m p lin g O u tle t Air L au t P e n d in g in4 = T itik s a m p lin g O u tle t D e s a lin a s i Air L aut
Air lau t sebanyak 13.060 (tiga belas ribu enam puluh) m eter kubik per jam d igunakan sebagai pendingin non kontak , d ialirkan m elalui saringan dan u n it k lorinasi u n tu k se lan ju tnya d ipom pakan ke Pabrik Peleburan sebanyak 3 .195 (tiga ribu se ra tu s sem bilan p u luh lima) m eter kubik per jam , Pabrik Pem urnian sebanyak 300 (tiga ratus) m eter kubik per jam , Pabrik Asam Sulfat sebanyak 8.200 (delapan ribu d u a ratus) m eter kubik per jam , U nit D esalinasi Air Laut sebanyak 165 (seratus enam pu luh lima) m eter kubik per jam dan PT. G resik Power Indonesia dan PT. Gresik G ases Indonesia sebanyak 1.200 (seribu d u a ratus) m eter kubik per jam . S e lan ju tnya air lau t bekas pendingin sebanyak 13.000 (tiga belas ribu) m eter kubik per jam d ialirkan ke lau t m elalui titik pem buangan (outfall).
2. Diagram Alir Proses Pengolahan Air Limbah
a. Sistem Pengolahan Air Limbah IPAL Proses U tam aSelu ruh a ir lim bah yang d ihasilkan dalam proses diolah di IPAL sebelum d ibuang ke laut. K apasitas te rpasang IPAL adalah 90 (sem bilan puluh) m eter kubik per jam , sebagai beriku t :■ Air lim bah asam , la ru tan elektrolit dan logam berat, terdiri dari : a ir
lim bah (bleed off) dari Pabrik Pem urnian (5 (lima) m eter kubik per jam ), Pabrik Asam Sulfat (19,5 (sem bilan belas dan lima persepuluh) m eter kubik per jam) dan Laboratorium (2 (dua) m eter kubik ner iaml
- 3 -
■ Air lim bah yang m em punyai pH netra l n am u n m engandung logam berat, terd iri dari : a ir lim bah dari Pabrik Peleburan (54 (lima puluh em pat) m eter kubik per jam ), PT. G resik Power Indonesia dan PT. G resik G ases Indonesia (9 (sembilan) m eter kubik per jam) dan air h u jan (0,5 (lima persepuluh) m eter kubik per jam ). Air hu jan adalah 15 (lima belas) m ilim eter hu jan pertam a setelah m usim kem arau .
Proses pengolahan air lim bah di IPAL m enggunakan proses fisika dan kimia. Proses pengolahannya m eliputi tiga tah ap u tam a pengolahan. Pertam a ada lah tah ap pem isahan gipsum , d im ana lim bah asam dan elektrolit yang berasa l dari Pabrik Pem urnian , Pabrik Asam Sulfat dan L aboratorium p ertam a-tam a d ip isahkan dari partikel-partikel padatan dan se lan ju tnya diikuti proses penetra lan dengan m enggunakan ba tu gam ping (CaC03), k a rena lim bah asam nya m engandung asam sulfat encer, m aka pada proses penetra lan ini m enghasilkan gypsum (CaSCh). F iltrat dari tah ap pertam a kem udian dikirim ke tah ap kedua, sedangkan gypsum yang d ihasilkan ak an d ipasarkan sebagai p roduk sam ping. Pada tah ap kedua, filtrat dari tah ap pem isahan gipsum d icam pur dengan air lim bah dari Pabrik Peleburan, PT. G resik Power Indonesia, PT. Gresik G ases Indonesia dan air h u jan (storm w ater pond). T ahap kedua adalah tah ap penghilangan logam bera t dengan proses pengendapan m enggunakan slaked lime, Ca(OH)2. Sludge yang d ihasilkan dari tahap kedua ak an dikirim ke Pabrik Peleburan (Smelter) u n tu k d idau r ulang.
T erakhir adalah tah ap penyerapurnaan , pada tah ap ini logam bera t yang m asih ters isa di dalam filtrat te ru tam a a rsen akan d iendapkan dengan p en am b ah an na trium hidrogen sulfida dan feri klorida, dengan dem ikian k an d u n g an logam bera t di dalam efluen d ap a t m em enuhi baku m utu . Sedangkan sludge yang d ihasilkan dari tah ap ketiga ini akan d id au r u lang ke tah ap kedua. Jad i pada d asarn y a PT. Sm elting tidak m enghasilkan sludge sebagai lim bah. Sebagian efluen (m aksim um 0,7f t l l i l l V i n p r Q p n n 1 n V t \ m p t o r K i 1 ̂ ~ \ ---------- ---- - 1 — ' * ' * * *
- 4 -
b. Pengolahan Air Lim bah Sanitari
Limbah Sanitari
Air Buangan Terolah
IKe Laut
Aliran lim bah san ita ri dari se lu ru h fasilitas ak an diolah di fasilitas pengolahan lim bah san ita ri sebelum dibuang. Debit a ir lim bah san itari sebesar 8 (delapan) m eter kubik per jam . Pengolahan lim bah san itari m enggunakan sistem lu m pur aktif. Dalam sistem ini d igunakan m ikroorganism e yang bercam pur dengan lim bah san ita ri dalam tangki aerasi. Setelah m engalam i aerasi beberapa jam , air lim bah d ialirkan ke tangki pengendapan . Di sini lum pur aktif akan m engendap di d a sa r tangki lalu dipom pa ke kotak d istribusi dengan sistem air lift pum p. Efluen m engalir ke Tangki D isinfektasi, yaitu dengan penam bahan kaporit u n tu k m em bunuh bakteri patogen. Pada kondisi pabrik beroperasi norm al, efluen dari san itari akan d id au r u lang sebagai air proses di pabrik peleburan , nam u n jika pabrik stop operasi (shutdown), efluen san ita ri akan d ialirkan ke laut.
- 5 -
c. D esalinasi Air Laut
A I R L A U T
A I R P R O S E S
( A I R T A W A R )
K e te r a n g a n :4 = T itik s a m p lin g Outlet Air L au t P e n d in g in
Air lau t dengan debit 165 (seratus enam p u luh lima) m eter kubik per jam d itam b ah k an b ah an pengendap (koagulan)/FeC l3 dan bahan penggum pal (flokulan)/polim er anion (PAC), lalu d ipom pakan ke Tangki Pengendapan air lau t, yang dilengkapi dengan Lamella, berfungsi sebagai se ttler u n tu k m engurangi w aktu tinggal dengan ca ra m eningkatkan kecepatan pengendapan . Apabila su a tu partikel flok te rb en tu k melewati pelat se ttle r dengan kem iringan 60° (enam p u luh derajat) akan m eningkatkan kecepatan endapan dengan m em percepat w aktu tinggal di Tangki Pengendapan. Air lau t ke luaran Tangki Pengendapan diinjeksikan NaHSC>3 40% (em pat pu luh perseratus) u n tu k m enghilangkan sisa klorin di a ir laut. K arena klorin d ap a t m enyebabkan k e ru sak an filter di tah ap Filtrasi M ultim edia, se rta m em bran RO.
S elan ju tnya a ir lau t d ipom pakan ke Filtrasi M ultim edia, yang terdiri dari filter pasir, filter m angan dan filter karbon aktif, yang berfungsi u n tu k m enghilangkan p ad a tan te rsu sp en s i d an partikel koloid, se rta k an d u n g an senyaw a organik di air lau t. Air lau t ke luaran sistem filtrasi m ultim edia dengan debit 160 (seratus enam puluh) m eter kubik per jam d itam b ah k an la ru tan an ti pengerakan, yang bersifat ram ah lingkungan dan d irekom endasikan u n tu k penggunaan pada pengolahan a ir m inum , yang berfungsi u n tu k m encegah terben tuknya kerak pada m em bran RO, ak iba t m ineral yang te rkandung di dalam air laut. Kem udian a ir lau t d ilew atkan Cartridge Filter u n tu k m enghilangkan< s p H i m p n L m m r f p r K o x i m ~ c: i ± ± i ------------------- 1 * 1
- 6 -
dengan tek an an tinggi se rta d ikom binasi dengan Pom pa Booster Hidrolis u n tu k m encapai tek an an 37,8 (tiga pu luh tu ju h dan delapan persepuluh) bar, lalu dilew atkan ke sistem m em bran SWRO (tahap 1). Modul m em bran osm osis balik terdiri dari d u a tahap , tah ap pertam a d isebut SWRO yang m enghasilkan ke luaran air dengan kadar Na, Cl, dan TDS yang m asih tinggi, sehingga ke luaran dari SWRO (sea w ater reverse osmosis) d ilew atkan ke m em bran osm osis balik tah ap kedua yang d isebu t BWRO (Brine Water Reverse Osmosis) m enghasilkan ke luaran air taw ar yang m em enuhi syara t sebagai air proses sebanyak 60 (enam puluh) m eter kubik per jam . Sisa air lau t yang tidak lolos desalinasi sebanyak 105 (se ra tu s lima) m eter kubik per jam dialirkan ke sistem pem buangan air lau t pendingin yang m enuju ke laut.
B. BAKU MUTU KONSENTRASI PARAMETER AIR LIMBAH PADA KOORDINAT PENAATAN
1. BAKU MUTU KONSENTRASI PARAMETER AIR LIMBAH PADA KOORDINAT PENAATAN OUTLETIPAL PROSES UTAMA
No Param eter S a tuan B aku M utu
1 TDS m g/L2000 m g/L di a ta s badan air
penerim a
2 TSS m g/L 50
3 Fe m g/L 103 Cu m g/L 24 Zn m g/L 55 Cd m g/L 0,16 Hg m g/L 0,0057 Pb m g/L 0,58 As m g/L 0,59 Ni m g/L 0,510 F m g/L 1511 pH 6 - 9
2. BAKU MUTU KONSENTRASI PARAMETER AIR LIMBAH PADA KOORDINAT PENAATAN BUANGAN AIR PENDINGIN
No Param eter S a tuan B aku M utu1 T em peratu r °C 402 Klorin Bebas
(Ch)m g/L 0,5
3. BAKU MUTU KONSENTRASI PARAMETER AIR LIMBAH PADA KOORDINAT PENAATAN BUANGAN AIR DESALINASI
No Param eter S a tu an B aku M utu1 PH - 6 - 9
- 7 -
dari lokasi pem bua- ngan air lim bah ke laut, k adar salin itas air lim bah sudah h a ru s sam a dengan k ad ar sa lin itas alami.
4. BAKU MUTU KONSENTRASI PARAMETER AIR LIMBAH PADA KOORDINAT PENAATAN OUTLET I PAL SANITASI
No Param eter S a tu an B aku M utu
1 PH - 6 - 9
2 BOD m g/L 303 COD m g/L 1004 TSS m g/L 30
5 M inyak & Lemak m g/L 56 Amoniak m g/L 107 Total Coliform J u m la h / 100 ml 3000
C. DEBIT PALING TINGGI MARIAN AIR LIMBAH YANG DIIZINKAN DIBUANG KE LAUT
NoN am a/K ode
Titik P enaatan OutfallLokasi
Pem buanganM aksim um
(m3/jam )1. Outlet IPAL Outfall Laut 90
2.B uangan Air Pendingin
Outfall Laut 13.000
3.Outlet IPAL San itasi
Outfall Laut 8
D. PERHITUNGAN BEBAN AIR LIMBAH BULANAN DARI OUTLET
L ou t = Q b u lan an x C ou t
E. PERHITUNGAN BEBAN AIR LIMBAH BULANAN DARI INLET
L in = Q b u lan an x C in
F. PERHITUNGAN EFISIENSI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
EfiPALL in - L ou t
L inx 100%
K eterangan : L o u t b e b a n p e n c e m a r a n a ir lim b a h outlet
- 8 -
Q b u la n a n C o u t
C in
D eb it a k u m u la t if b u la n a n a ir lim b a hh a s i l u ji p a r a m e te r a ir lim b a h b u la n a n y a n g d iu k u r o le hla b o r a to r iu m di outleth a s i l u ji p a r a m e te r a ir lim b a h b u la n a n y a n g d iu k u r o le h la b o r a to r iu m d i inlet
G. BAKU MUTU AIR LAUT
No Param eter S a tu an B aku M utu
Fisika
1 Kecerahan*7) M >3
2 K ebauan - Tidak berbau3 P ada tan tersuspensi<8) m g/ L 804 S am pah - Nihil*1)*4)5 Suhu*9> °C Alami*3)*9)
6 lap isan minyak*5) - Nihil*1)*5)
Kimia1 pH*19) - 7 - 8,5*10)
2 S alin itas*1 b %0 Alami*3)*11)3 am m onia total (NH3-N) m g/L 0,34 sulfida (H2S) m g/L 0,035 h id rokarbon total m g/L 1
6 Senyaw a fenol total m g/L 0,0027 PCB total (poliklorbifenil) Mg/L 0,018 su rfak tan (detergen) m g/L MBAS 19 M inyak dan lem ak m g/L 510 TBT (tributiltin)*6) Mg/L 0,01
Logam Terlarut1 R aksa (Hg) m g/L 0,0032 Kadm ium (Cd) m g/L 0,013 Tem baga (Cu) m g/L 0,054 Timbal (Pb) m g/L 0,055 Seng (Zn) m g/L 0,1
Biologi1 Coliform (total)*12) M PN/100 ml 1000*12>
Keterangan:
(1) Nihil ada lah tidak terdeteksi dengan b a tas deteksi a la t yang d igunakan (sesuai dengan m etode yang digunakan).
(2) Metode an a lisa m engacu pada m etode analisa u n tu k a ir lau t yang telah ada, baik in ternasional m au p u n nasional.
(3) Alami adalah kondisi norm al su a tu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, m alam , dan m usim ).
(4) Pengam atan oleh m an u sia (visual).(5) Pengam atan oleh m an u sia (visual). Lapisan m inyak yang diacu
adalah lap isan tipis (thin layer) dengan ketebalan 0 ,0 1 mm.(6 ) TBT ad a lah zat an ti fouling yang b iasanya te rd ap a t pada cat kapal.(7) D iperbolehkan terjadi p e ru b ah an sam pai dengan <10% kedalam an
- 9 -
(8) d iperbolehkan terjad i p e ru b ah an sam pai dengan <10% k onsen trasi ra ta - ra ta m usim an;
(9) d iperbolehkan terjadi p e ru b ah an sam pai dengan <2°C dari su h u alam i;
(10) d iperbo lehkan terjad i p e ru b ah an sam pai dengan <0,2 sa tu a n pH;(11) d iperbolehkan terjadi p e ru b ah an sam pai dengan <5% salin itas ra ta -
ra ta m usim an; dan(12) d iperbolehkan terjad i p e ru b ah an sam pai dengan <10% k onsen trasi
ra ta -ra ta m usim an.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SITI NURBAYA
LAMPIRAN IIIKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR: SK. 1 0 0 /M enlhk/Setjen/PK L. 1 /2 /2 0 1 8TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT ATAS NAMAPT. SMELTING
TATA CARA PENANGANAN KONDISI DARURAT PENGOLAHAN AIR LIMBAH
1. Penanganan K eadaan D aru ra t jika param eter m elebihi baku m utulingkungana. Partial sirku lasi pada tah ap an cleaning section d an sludge section u n tu k
m en u ru n k an k an dungan logam bera t sam pai hasil an a lisa m enun jukkan nilai di baw ah baku m u tu lingkungan.
b. J ik a k an d u n g an logam bera t yang melebihi baku m u tu lingkungan sudah m encapai cooling pond, m aka segera m em asang pom pa subm ersible u n tu k m en transfer a ir di cooling pond m enu ju sludge section d an cleaning section. D ilakukan m onitoring k an dungan logam bera t berkala setiap jam sam pai hasil p en g u k u ran m enun jukkan angka di baw ah baku m utu lingkungan.
c. J ik a kondisi pH air o lahan (treated water) d iluar baku m u tu Lingkungan (6-9) m aka d ilakukan p en g atu ran m enggunakan injeksi asam lem ah jika pH d ia tas 9 dan NaOH flakes u n tu k pH di baw ah 6.
d. S ta rt operasi IPAL hanya dilakukaxi setelah sem ua param eter baku m utu lingkungan su d ah terpenuhi.
2. Penanganan K eadaan D aru ra t jika Listrik Padam (Power Black-out)a. Pada sa a t terjadi listrik padam sem ua proses di a rea IPAL akan berhenti
secara se ren tak d ikarenakan sem ua proses tran sfe r air lim bah dan bahan kim ia m enggunakan tenaga listrik.
b. Air lim bah ak an berada di tem patnya dan tidak berp indah , se rta tidak ada efluen yang m engalir ke lingkungan.
c. Pada sa a t listrik norm al kem bali, terlebih d ah u lu akan d ilakukan pengecekan se lu ru h pera la tan di IPAL sebelum d ih idupkan kem bali u n tu k m eyakinkan proses pengolahan berjalan norm al kem bali dan d ilakukan p em an tau an .
3. Penanganan K eadaan D aru ra t terjadi kebocoran lim bah a ta u b ah an kim iaa. Area IPAL dikelilingi oleh tanggul pem batas yang kedap air, sehingga jika
terjadi tu m p a h a n air lim bah a ta u b ah an kim ia di fasilitas IPAL, m aka akan te rtam p u n g di dalam area IPAL dan tidak ak an m engalir ke lingkungan, yang m enim bulkan pencem aran tanah .
b. O perasi IPAL akan d ihen tikan , jika kebocoran cukup besar.c. AP & WWTP berkoordinasi dengan M aintenance & Utility u n tu k perbaikan
kebocoran / ke ru sak an .d. Air lim bah yang te rtam pung di dalam tanggul pem batas, dialirkan ke
tangki penyim pan u n tu k d ium pankan kem bali ke p roses pengolahan air lim bah setelah perbaikan d ilakukan.
- 2 -
4. K eadaan D aru ra t P enanganan C eceran /T u m p ah an Sludgea. J ik a terjad i tu m p ah an , m aka :
1) m elokalisir tem pat tu m p ah an , m isalnya dengan p em b u a tan tanggul dari sa n d bag a ta u k ap u r, agar sludge m au p u n a ir lindi tidak m engalir ke lingkungan;
2) m elakukan pem bersihan dan m engem balikan tu m p a h a n sludge ke tem pat penyim panan .
b. Pem bersihan c e c e ra n /tu m p a h a n sludge di sek ita r tem pat penyim panan d ilakukan oleh seksi Acid & WWTP, sedangkan pem bersihan c e c e ra n /tu m p a h a n sludge selam a pengangku tan ke RMH d ilakukan oleh seksi Sm elter.
c. Pertolongan p ertam a jika terjadi kon tak dengan anggota badan , m eliputi :1) T erkena m ata :
segera b ilas dengan a ir sebanyak-banyaknya selam a 10 (sepuluh) m enit, lalu segera dibaw a ke d o k te r/ru m a h sakit.
2) T erkena ku litsegera b ilas dengan a ir sebanyak-banyaknya selam a 10 (sepuluh) m enit, jik a terjad i iritasi, segera dibaw a ke d o k te r/sa k it.
3) Tertelan :bila sa d a r beri m inum 1-2 (satu sam pai dua) gelas air u n tu k pengenceran , segera dibaw a ke d o k te r /ru m a h sak it
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SITI NURBAYA