meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli …/meningkatkan...belajar passing atas bolavoli...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS
BOLAVOLI MELALUI MEDIA / ALAT PEMBELAJARAN
BOLA PLASTIK UKURAN 4 PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO
KABUPATEN SRAGEN
SKRIPSI
Oleh:
S U T O T O
X4711221
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : S u t o t o
NIM : X4711221
Jurusan/Program Studi : JPOK/ Penjaskesrek
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul : “MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI MEDIA / ALAT
PEMBELAJARAN BOLA PLASTIK UKURAN 4 PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN
SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
S u t o t o
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS
BOLAVOLI MELALUI MEDIA / ALAT PEMBELAJARAN
BOLA PLASTIK UKURAN 4 PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO
KABUPATEN SRAGEN
Oleh :
S U T O T O
NIM. X 4711221
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I
Dr. AGUS KRISTIYANTO.M.Pd
NIP 19651128 199003 1 001
Pembimbing II
Drs. AGUS MARGONO.M.Kes
NIP 19580822 198403 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada hari : Senin
Tanggal : 31 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi :
(Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : Djoko Nugroho, S.Pd, M.Or
Sekretaris : Febriani Fajar Ekawati, S.Pd, M.Or
Anggota I : Dr. Agus Kristiyanto, M. Pd
Anggota II : Drs. Agus Margono, M. Kes
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer.nat Sajidan, M. Si NIP : 19660415 199103 1 002
1. ...........
2. ..........,
3. ...........
4. ............
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
S u t o t o. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI MEDIA / ALAT PEMBELAJARAN BOLA PLASTIK UKURAN 4 PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUKOREJO KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan passing atas
pada siswa kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen
Tahun Ajaran 2011/2012 melalui model pembelajaran bermain.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Sumber data dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V SD Negeri Sukorejo
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun ajaran 2011/2012. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo
tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 25 orang yang terbagi atas 12 siswa putra dan
13 siswa putri. Teknik pengumpulan data adalah melalui tes dan pengukuran
kemampuan passing atas dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara penelitian
tindakan kelas ( PTK ) Prosedur penelitian ini meliputi planning, acting,
observasi dan reflecting.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa melalui model
pembelajaran bermain dapat meningkatkan kemampuan passing atas pada siswa
kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun
ajaran 2011/2012. Dari hasil analisis yamg diperoleh terdapat peningkatan
kemampuan Passing atas dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II. Kemampuan
passing atas pada kondisi awal (52%), siklus I (64%), siklus II (88%).
Kata kunci : Pengertian bola voli, Teknik dasar bola voli, Passing atas
bola voli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
J Gerbang meraih ilmu adalah dengan cara banyak membaca (penulis)
J Percayadiri
Yakin pada kemampuan diri
Bertanggung jawab
Menggali potensi diri
Berfikir positif
Berani mengambil keputusan
Tidak putus asa (penulis)
J Jadilah manusia yang bijaksana (penulis)
J Jadilah pendidik yang professional dan berkarakter (penulis)
J Dengan kejujuran hidup menjadi tenang dan nyaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
{ Bapak, ibuku dalam memori perjalanan hidupku dan sambungan jiwaku.
{ Keluarga tercinta, Istriku Annah dan ketiga anakku Ananto yesi hutajulu,
Yulius mei lana, dan Wisnu aji kalian yang selalu memotivasi semangatku
untuk tetap bertahan dan tidak mudah menyerah.
{ Teman-teman guru penjaskes kelompok sragen satu, suka duka sudah kita
lewati bersama, telah banyak rangkaian cerita ada dimasing-masing hati
kita, bila kita ingat suatu saat akan melahirkan sebuah kenangan dan
nostalgia, senyum, tawa, maupun keharuan.
{ Rekan-rekan satu angkatan di PPKHB JPOK UNS keberhasilan ada
ditangan kita, kebahagiaan kita adalah saat menyadari telah tercipta sebuah
pembelajaran yang penuh kegembiraan dan syarat motivasi diantara
mahasiswa.
{ Anak-anakku siswa-siswi kelas V (lima) SD Negeri Sukorejo Kec.
Sambirejo Kab. Sragen karena kalianlah maka tercipta skripsi ini.
{ Bapak ibu dosen yang telah membimbingku dalam menyelesaikan skripsi.
{ FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta tempatku menimba ilmu,
membuka mata, memperkuat wawasan cakrawala pengetahuan.
{ Keluarga besar S1 Penjaskesrek.
{ Almamater.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
PUJI SYUKUR KEPADA Tuhan Yang Maha Esa, atas semua limpahan
rahmat dan kasihNya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi ini dengan
judul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI
MELALUI MEDIA / ALAT PEMBELAJARAN BOLA PLASTIK UKURAN 4
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUKOREJO KECAMATAN
SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Penjaskesrek, Jurusan Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari
bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan
dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Mulyono, M.M. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
3. Waluyo, S. Pd, M. Or, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Dr. Agus Kristiyanto, M. Pd. selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi ini.
5. Drs. Agus Margono, M. Kes. selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi ini.
6. Drs. Sunardi, M. Kes. selaku Pembimbing Akademik, yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan kepada saya selama menjadi
mahasiswa di Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
7. Kepala sekolah dan guru-guru serta staf SD Negeri Sukorejo Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Siswa kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten
Sragen tahun ajaran 2011/2012 yang dengan senang hati bersedia menjadi
obyek bagi penelitian ini.
9. Istri dan anak serta keluarga tersayang yang telah mendoa’akan,
mendukung serta memberi semangat.
10. Rekan JPOK yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Tuhan membalas pengorbanan
yang telah diberikan dengan balasan yang lebih baik.
Surakarta, Juli 2012
S u t o t o
DAFTAR ISI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
Halaman
JUDUL ……………......................…………………………………….. i
PERNYATAAN ............................................................................ ii
PENGAJUAN SKRIPSI .......…………………………………………. iii
PERSETUJUAN ……………..………………………........................ iv
PENGESAHAN ………………...………………….............................. v
ABSTRAK ………….....................…………..................................... vi
MOTTO ............................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................ viii
KATA PENGANTAR .............................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....…………………......................
B. Rumusan Masalah ………………………………………….
C. Tujuan Penelitian ……………..……………………………
D. Manfaat Penelitian ....................…………………………..
1
4
4
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ..………………………………….....……….
1. Permainan Bola Voli………………………...........……
a. Pengertian Bola Voli……………………………….
b. Teknik Dasar Bola Voli………………..…………...
c. Passing Atas Bola Voli……………………………..
2. Pembelajaran ..................………………………………
a. Konsep Pembelajaran ………………………………
b. Pembelajaran Passing Atas Berkelompok………….
c. Latihan Passing Atas ……………………….............
6
6
6
7
8
10
10
10
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
3. Media Pembelajaran.........................................................
a. Pengertian Media Pembelajaran................................
b. Manfaat Media Pembelajaran....................................
c. Pemilihan Media Pembelajaran…………………….
4. Alat Bantu Pembelajaran……………………..………...
5. Pengertian Bola Plastik…………………………………
B. Kerangka Berpikir... ……………………………………......
19
19
19
20
21
22
22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………..
1. Waktu Penelitian ………………………………………
2. Tempat Penelitian ……………………………………..
B. Subjek Penelitian ………………………………………….
C. Sumber Data ……………………………………………….
D. Pengumpulan Data………………………………………….
E. Uji Validitas Data ………………………………………….
F. Analisis Data ………….……………………………………
G. Prosedur Penelitian ...............................................................
H. Indikator Capaian Penenlitian................................................
24
24
24
25
25
25
26
27
28
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tiap Siklus ............................................................
1. Pra Siklus……………………………………….…..…..
2. Siklus I Pertemuan I ........................................................
a. Perencanaan Tindakan……...………………………
b. Tahap Pelaksanaan……………………………….....
c. Observasi dan Interprestasi…………………………
d. Analisis dan refleksi………………………………..
3. Siklus I Pertemuan II…………………………………..
a. Perencanaan Tindakan……...………………………
b. Tahap Pelaksanaan………………………………….
32
32
35
35
35
37
38
39
39
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
c. Observasi dan Interprestasi…………………………
d. Analisis dan refleksi………………………………..
4. Siklus II Pertemuan I…………………………………..
a. Perencanaan Tindakan……...………………………
b. Tahap Pelaksanaan………………………………….
c. Observasi dan Interprestasi…………………………
d. Analisis dan refleksi………………………………..
5. Siklus II Pertemuan II………………………………….
a. Perencanaan Tindakan……...………………………
b. Tahap Peklaksanaan………………………………...
c. Observasi dan Interprestasi…………………………
d. Analisis dan refleksi………………………………..
B. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus………………..
C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………….
42
43
44
44
45
47
48
49
49
49
52
52
53
54
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan……………………………………………………
B. Implikasi……………………………………………………
C. Saran………………………………………………………..
57
57
59
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
LAMPIRAN .............................................................................................
60
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1
2
3
4
5
6
7
Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Penelitian …………………………
Indikator Capaian Rata-rata Nilai Passing Atas……………......……….
Deskripsi Data Awal/Pra Siklus Passing Atas Pada Siswa Kelas V SD
Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun
Ajaran 2011/2012 ........................................................................
Deskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Passing Atas Pada Siswa Kelas V
SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun
Ajaran 2011/2012.........................................................................
Deskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Passing Atas Pada Siswa Kelas V
SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun
Ajaran 2011/2012.........................................................................
Deskripsi Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas
Siswa .........................................................................................
Perbandingan Data Pra Siklus, Akhir Siklus I, dan Akhir Siklus II
Hasil Passing Atas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sukorejo
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Ajaran
2011/2012.................................................................................................
24
31
34
43
52
54
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman .
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Passing Atas Berkelompok ...………………….............................
Passing Atas Berkelompok ………………………………………….
Passing Atas Berkelompok ………………………...............................
Passing Atas Berkelompok ………………………………….............
Passing Atas Berkelompok ………………………………....................
Permainan passing Berkelompok..........................................................
Permainan passing Berkelompok ……………………………………
Permainan service berpasangan..........................................................
Permainan service bawah melewati net……………………………….
Permainan service bawah arahan angka………………....................
Permainan service atas berpasangan......................................................
Permainan service atas berpasangan melewati net…………………….
Permainan service atas dan passing bawah……………………………
Permainan passing arena………………………………………………
Permainan bola voli sesungguhnya…………………………………..
Alur Kerangka Berfikir……………………………………………….
Skema Triangulasi Sumber Data Penelitian………………………….
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas………………………………….
Histogram Nilai Rata-rata Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas.
Siswa………………………………………………………………….
Histogram Perbandingan Hasil Belajar Passing Atas Setelah.
Diberikan Model Pembelajaran Bermain Pada Siswa Kelas V SD.
Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun.
Pelajaran 2011/2012…………………………………………………..
11
11
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
23
27
28
54
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jadwal Pelaksanaan PTK.........................................................
Daftar Kelompok dan Jadwal Kegiatan PKM Mahasiswa S-1
PPKHB UNS Kelompok I Kabupaten Sragen ............................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1.....................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 2.........................
Pendapat Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran Passing Atas
( Kartu Ceria ) ..........................................................................
Rekapitulasi Hasil Angket Siswa……........................................
Lembar Observasi Untuk Mengamati Kualitas Penguasaan
Komponen Ketrampilan Pembelajaran Siklus 1 (satu).....................
Lembar Observasi Untuk Mengamati Kualitas Penguasaan
Komponen Ketrampilan Pembelajaran Siklus 2 (dua)......................
Alokasi Waktu Pembelajaran Siklus 1..............................................
Alokasi Waktu Pembelajaran Siklus 2..............................................
Format Observasi Pembelajaran Siklus 1..........................................
Absen Siswa Pertemuan Siklus 1 s/d 2 ……………………………
Daftar Nilai Pra Pembelajaran……………………………………...
Daftar Nilai Siklus 1……………………………………................
Daftar Nilai Siklus 2……………………………………...............
Surat ijin penelitian kepala SD Negeri Sukorejo………………….
Surat keterangan kepala SD Negeri Sukorejo……………………...
61
62
64
85
107
108
109
110
111
112
113
115
116
117
118
127
128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengertian strategi dan taktik menurut Suharto (1989 : 1-2) “ pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu siasat atau akal yang digunakan
untuk mencapai kemenangan dalam suatu perlombaan atau pertandingan baik
secara perorangan, kelompok, ataupun suatu tim “. Perbedaan antara strategi dan
taktik adalah bahwa strategi merupakan siasat atau akal yang digunakan atau
disusun sebelum pertandingan, dan merupakan suatu rencana persiapan untuk
digunakan dalam suatu pertandingan atau suatu perlombaan. Sedangkan taktik
adalah tindakan pelaksanaan strategi yang sudah direncanakan dalam suatu
perlombaan atau pertandingan yang sesuai dengan kondisi dan situasi kemampuan
lawan yang sedang dihadapi dalam usaha mencapai suatu kemenangan yang
sportif. Dapat pula taktik-taktik yang dijalankan dalam suatu pertandingan itu
tidak sesuai dengan rencana strategi yang sudah ditetapkan atau disusun
sebelumnya, hal ini disebabkan oleh kesalahan prediksi terhadap situasi atau
kondisi kemampuan lawan yang akan dihadapi atau karena tingkat kemampuan
taktik lawan yang jauh lebih tinggi. Selain itu dikatakan pula oleh suharno
(1989:2) “ bahwa dalam strategi pelatihan lebih dominan dalam peranannya
dibandingkan dengan atlit, sedangkan dalam taktik lebih dominan peran atlit,
karena atlitlah sebagai peran utamanya “. Disamping petunjuk-petunjuk dari luar
yang diberikan oleh pelatih. Perlu pula diingat bahwa dalam semua situasi pelatih
boleh memberi petunjuk kepada atlitnya yang sedang bertanding. Hal ini sudah
diatur dalam cabang olahraga masing-masing.
Hakikat dari strategi dan taktik adalah menyusun siasat dan melakukan
suatu usaha dengan menggunakan akal pikiran yang berdasarkan pada kondisi
fisik dan kemampuan teknik yang sudah dimilikinya, serta mempertimbangkan
kemampuan dan kelemahan-kelemahan lawan untuk melakukan tindakan-
tindakan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku agar dapat mencapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kemenangan dalam pertandingan. Suatu ide tentang rencana strategi haruslah
diletakkan dalam suatu konteks yang menyeluruh, dimulai dari menganalisa dan
mengkaji semua situasi, kemudian menyusun dan merumuskan suatu rencana
yang sudah mempertimbangkan semua aspek yang terkait, sesudah itu dilatih dan
didrill dalam suatu sistem pola-pola tertentu agar dapat dikuasai secara otomatis.
Hasil-hasil latihan itu perlu diuji cobakan kemudian dievaluasi dan
dipoles kembali sebelum diturunkan dalam kancah pertandingan yang
sesungguhnya. Dalam perkembangannya permainan bola voli untuk tingkat
sekolah dasar juga dikembangkan dengan membuat permainan yang sesuai
dengan tingkat perkembangan dan usia anak sekolah yaitu dengan permainan bola
voli mini. Permainan bola voli mini ditingkat sekolah dasar mempunyai perhatian
khusus dalam menuntaskan pembelajaran bola voli. Hal ini mendorong guru
pendidikan jasmani untuk dapat memajukan dan meningkatkan kualitas
permainan bola voli mini yang ada untuk dapat bersaing pada kompetisi yang
diselenggarakan dan untuk dapat menjadi modal siswa dalam menentukan
bakatnya dimasa yang akan datang.
Pengertian serangan dalam arti luas adalah semua pukulan yang
mengarah kedaerah lawan yang bertujuan untuk mematikan bola tersebut didaerah
lawan. Namun yang dimaksud dengan serangan disini dibagi dalam ; serangan
perorangan, serangan kelompok, dan serangan dalam bentuk tim. Salah satu jenis
serangan kelompok dan bentuk tim adalah salah satunya menggunakan taktik
pasing atas ( umpan ). Umpan adalah penyajian bola kepada teman sendiri dalam
satu regu, agar bola tersebut dapat diserangkan dengan pukulan smash kedaerah
lawan.
Beberapa petunjuk taktik umpan adalah: a. Berilah umpan didaerah yang
tidak ada blocknya; b. Berilah umpan didaerah yang blocknya lemah; c. Berilah
umpan diatas bloker yang pendek; d. Berilah umpan sesuai dengan keistimewaan
masing-masing smaster; e. Berilah umpan yang bervariasi antara umpan tinggi,
umpan semi, umpan quick, umpan push secara berganti-gantian untuk merusak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pertahannan lawan; f. Gunakan kode-kode tertentu antara smashter dan
pengumpan sebelum memberi umpan tertentu; g. Berilah umpan jauh-jauh dari
net jika block lawan sukar ditembus, dan h. Jangan memberi umpan kepada
smashter yang salah posisi atau berada pada posisi yang tidak menguntungkan.
Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran bola voli mini adalah
pada kegitan pasing atas yang dilakukan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Banyak mengalami
permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa
yang rata-rata hasil belajarnya hanya mencapai 52% dari jumlah siswa sebanyak
25 anak, diukur dari ketetapan nilai KKM 70,00. Minimnya pemain spesialis
pasing atas ( pengumpan ) dalam mencari bibit pemain bola voli mini, sebanyak
pemain berusaha untuk menjadi smashter, pada pembelajaran khususnya pada
teknik pasing atas sarana kurang memadai sehingga banyak siswa antri menunggu
giliran dan ini hampir menjadi masalah yang utama disekolah-sekolah lain karena
minimnya sarana dan prasarana., kurangnya pemberian metode pembelajaran
ysang menyenangkan sehingga siswa menyukai permainan bola voli mini
khususnya pada kegiatan pasing atas kurang menerapkan metode bermain yang
menyenangkan, kesempatan untuk materi pemain bola voli mini sangat terbatas,
mengakibatkan tidak maksimal seperti apa yang diharapkan, teknik pasing atas
kurang dikuasai oleh siswa dalam permainan bola voli mini, terlihat dalam
permainan tidak dapat berkembang dengan kata lain permainan bersifat monoton,
fisik para siswa yang peneliti kerjakan kurang mendukung dengan melihat materi
yang ada pada permainan bola voli mini, kurang adanya motivasi dalam
pembelajaran permainan bola voli mini mengakibatkan anak malas belajar teknik-
teknik dasar permainan bola voli mini yang diterapkan oleh peneliti, pebelajaran
tidak diberikan latihan pengenalan terhadap bola, yang pada dasarnya
menciptakan situasi yang menyenangkan dengan bermacam-macam bentuk
memainkan bola. Dari berbagai permasalahan yang ada menjadi perhatian peneliti
Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Passing Atas Bola voli Melalui Media
Alat Pembelajaran Bola Plastik Ukuran 4 Pada Siswa Kelas V SD Negeri
Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Rumusan Masalah
peneliti dapat merumuskan masalah yang ada sebagai tindak lanjut
pembelajaran permainan bola voli dengan harapan apa yang menjadi tujuan
pembelajaran tercapai. Rumusan masalah yang bisa diambil peneliti adalah :
Bagaimanakah media alat bola plastik ukuran 4 dapat meningkatkan hasil belajar
pasing atas atas bola voli pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukorejo,
Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen tahun ajaran 2011 / 2012 ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli melalui media
alat pembelajaran bola plastik ukuran 4 pada siswa kelas v SD Negeri Sukorejo
kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Guru :
Membantu guru penjas di SD Negeri Sukorejo untuk melaksanakan
pembelajaran passing atas bola voli yang efektif, inovatif dan kreatif serta menjadi
acuan bagi guru dalam memilih / menentukan alternative metode pembelajaran.
2. Bagi Siswa :
Dapat meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli bagi siswa yang
dijadikan objek penelitian serta dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, sehingga kreatifitas siswa dapat tersalurkan dengan baik.
3. Bagi Sekolah :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk
mengembangkan metode / model pembelajaran sebagai alternatif upaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengaktifkan siswa dalam belajar dan juga sebagai bahan rujukan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Permainan Bola Voli
a. Pengertian Bolavoli
Olahraga merupakan bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat
didalam permaianan, perlombaan, dan kegiatan jasmani yang intensif
dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi optimal.
Dari berbagai macam kegiatan jasmani yang melibatkan banyak orang
yang merupakan kesatuan sebagai regu atau tim salah satunya adalah
permainan bola voli.
Munasifah ( 2009 : 3 ) berpendapat bahwa bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri atas enam orang dengan jenis kelamin yang sama. Kemampuan individu/perorangan yang tinggi akan memudahkan untuk menggalang suatu kerja sama yang memberikan hasil akhir yang bermutu dan baik. Bola dimainkan diudara dengan melewati net, setiap regu hanya bisa memainkan bola tiga kali pukulan.
Pendapat serupa juga dinyatakan Bachtiar (2003 : 11.9) “ Permainan
bola voli adalah suatu permainan yang menggunakan bola sebagai alat
pokoknya dilakukan dua tim terdiri dari enam orang, dan menggunakan
tangan untuk memainkannya, dalam bentuk yang lebih sederhana baik
mengenai ukuran lapangan , peraturan maupun perwasitan “.
Dalam sebuah tim permainan bola voli terdapat empat peran penting
yaitu tosser, spiker, libero, dan defender.
Tosser sering juga disebut setter atau pengumpan. Tugasnya adalah
mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya
permainan.
Spiker adalah pemain yang melakukan spike atau smash. Tugasnya
adalah memukul bola agar jatuh didaerah pertahanan lawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk.
Namun, libero tidak boleh melakukan smash bola ke seberang net.
Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan
dari lawan.
b. Teknik Dasar Bola voli
Permainan bola voli termasuk jenis permainan yang memerlukan
latihan yang teratur dan terarah, karena permainan bola voli mengandung
berbagai macam unsur gerak.
Seperti yang dikemukakan oleh Suharno HP (1979:12) bahwa dalam permainan bola voli secara baik dan berprestasi sangat memerlukan penguasaan teknik-teknik dasar secara sempurna dan baik. Teknik dasar dalam permainan bola voli adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan bola voli .
Teknik dasar dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara
yang mendasar yang efektif dan efisien sesuai dengan peraturan
permainan yang berlaku untuk mencapai hasil optimal.
Seperti cabang olahraga yang lain, permainan bola voli memerlukan
teknik dasar yang harus dikuasai dengan baik dan benar. Teknik adalah
proses melahirkan dan pembuktian dalam praktek dengan baik mungkin
untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan bola voli. Teknik
dasar adalah cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu
secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk
mencapai hasil yang optimal.
Sedangkan yang dimaksud dengan “ Teknik dasar permainan bola
voli adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian
suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang
pasti dalam cabang permainan bola voli (Suharno HP 1979:14) “.
Teknik dasar bola voli harus dipelajari terlabih dahulu guna
pengembangan mutu prestasi pembinaan bola voli. Penguasaan teknik
dasar bola voli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menang atau kalahnya suatu regu dalam permainan disamping unsur-
unsur kondisi fisik dan mental. Teknik dasar tersebut harus benar-benar
dikuasai terlebih dahulu, sehingga dapat mengembangkan mutu
permainan. Namun ketrampilan teknik saja belum dapat mengembangkan
permainan untuk penguasaan teknik yang benar perlu diterapkan suatu
teknik. Teknik adalah suatu siasat yang diperlukan dalam bola voli untuk
mencapai kemenangan secara sportif. Jadi untuk dapat mengembangkan
memenangkan sesuatu diperlukan teknik dan taktik yang benar. Teknik
dasar permainan bola voli selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan pengetahuan dan teknologi dan ilmu-ilmu yang lain.
Adapun teknik-teknik dalam permainan bola voli meliputi: (1) servis, (2)
pas, (3) umpan, (4) smas, dan (5) bendungan (M. Yunus, 1992:68).
c. Passing Atas Bola Voli
Menurut ( Bachtiar, 2003 : 3.16 ) “ passing atas (upperhand pass)
adalah merupakan suatu teknik bola voli yang selalu dipergunakan dalam
permainan “. Oleh sebab itu sejak awal mulai pembelajaran sudah harus
diperhatikan dan dilakukan perbaikan sedini mungkin, terutama
pengumpan. Seorang pengumpan harus memiliki passing atas yang lebih
baik karena dia harus dapat menempatkan bola sedemikian rupa, sehingga
bola dapat dipukul dengan baik sesuai dengan keinginan smasher. Umpan
yang baik adalah
a. Penempatan bola yang tepat dan sesuai dengan keinginan smasher.
b. Umpan yang baik harus dapat membangun serangan, sehingga
smasher dapat menghindar block lawan.
c. Pengumpan harus dapat dan cepat membaca situasi apakah akan
bermain cepat atau lambat, dari posisi mana harus menyerang dan
dengan bola yang bagaimana harus diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Passing atas merupakan elemen yang penting, dalam permainan bola
voli. Penguasaan teknik passing atas yang baik akan menentukan
keberhasilan regu untuk membantu serangan yang baik. Apalagi jika
dilakukan secara bervariasi, maka seluruh potensi penyerangan regu dapat
dimanfaatkan. Proses pelaksanaan gerakan passing atas adalah sebagai
berikut:
a) Sikap permulaan
Ambil posisi dengan sikap siap untuk memainkan bola berdiri
dengan kedua kaki terbuka selebar bahu, salah satu kaki berada di
depan berat badan bertumpu pada tapak kaki bagian depan, lutut
ditekuk dengan badan merendah,, tempatkan badan secepat mungkin
di bawah bola, dengan kedua langan diangkat dan di tekuk, kedua
tangan terbuka lebar jari-jari tangan terbuka membentuk mangkok
seperti setengah lingkaan ibu jari dan tulunjuk membentuk segi tiga
,kedua siku tidak terlalu terbuka ke samping.
b) Cara Pelaksanaan
Tepat saat bola berada di atas, kedua tangan agak ditekuk pada
siku maupun pergelangan tangan, tangan berada sedikit diatas dahi,.
Perkenaan bola pada permukaan ruas jari-jari tangan terutama ruas
pertama dan kedua, dan yang dominan mendorong bola adalah ibu
jari, jari telunjuk dan jari tengah. Pada saat tangan bersentuhan bola
jari-jari agak ditegangkan agar bola dapat memantul dengan baik
kemudian bola didorong dengan menggerakkan pergelangan tangan
diikuti dengan meluruskan siku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Pembelajaran
a. Konsep Pembelajaran
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001:725), pendekatan
diartikan sebagai proses, metode atau cara untuk mencapai sesuatu. Dalam
kaitannya dengan penelitian ini pendekatan diartikan dengan metode
mengajar. Berkaitan dengan metode mengajar Aif syarifuddin dan Muhadi
(1991/1992:292) menyatakan bahwa metode mengajar adalah suatu cara
yang digunakan oleh guru untuk menentukan urutan kegiatan didalam
melaksanakan kegitan belajar mengajar sebagai salah satu usaha mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan mengajar adalah cara yang
mempergunakan teknik yang beraneka ragam yang didasari oleh
pengertian yang mendalam dari guru akan memperbesar minat belajar
murid-murid sehingga mempertinggi hasil belajar.
pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih
kegiatan pembelajaran apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran
dengan materi bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan tertentu,
atau dengan menggunakan materi yang terkait suatu dengan yang lainnya
dalam tingkat kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi
yang terintegrasi dalam suatu kesatuan multi disiplin ilmu. Pendekatan
pembelajaran merupakan penjelasan untuk mempermudah bagi siswa
untuk memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan tetap
memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan.
b. Pembelajaran pasing atas berkelompok
Setiap kelompok terdiri minimal 5 orang anak dengan formasi
melingkar. Bola dipasing berdasarkan arah jarum jam dan kebalikannya.
Setelah itu, setiap anak bebas mengarahkan kesiapa saja. Usahakan agar
setiap anak dapat melakukan kesempatan yang sama dalam melakukan
pasing atas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Latihan dilanjutkan dengan menempatkan seorang anak berada di
tengah-tengah lingkaran. Setiap anak yang berada disamping lingkaran
mengarahkan bola anak yang berada ditengah. Posisi anak yang ditengah
diganti setelah melakukan 4 kali pasing atas.
Lapangan dibagi dua bagian, lakukan permainan voli dengan cara
memvoli bola hanya dengan menggunakan pasing atas. Setiap kelompok
terdiri dari 5-10 orang anak. Regu yang menang adalah yang terlebih dulu
memperoleh skor 15.
Gambar 1
Passing atas berkelompok
( Sumber : Bachtiar, dkk 2007 : 4.13
Gambar 2
Passing atas berkelompok
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 4.14 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Peraturan :
1. Setiap regu boleh memotivasi bola maksimal 3 pantauan.
2. Poin diperoleh apabila lawan tidak mampu menyeberangkan bola ke
atas net atau hasil pengambilan bola keluar dari lapangan permainan.
Pelanggaran dan hukuman :
1. Setiap anak boleh menyentuh net dengan anggota tubuh bagian
manapun.
2. Bola hanya boleh dipantulkan (divoli) dengan cara pasing atas, diluar
gerakan itu dinyatakan gagal dan poin untuk lawan.
c. Latihan pasing atas
1) Latihan pasing atas berkelompok
Setiap kelompok terdiri minimal 5 orang anak dengan formasi
melingkar. Awali latihan dengan pasing yang teratur yaitu
mengarahkan bola sesuai dengan arah jarum jam dan sebaliknya.
Latihan dilanjutkan dengan setiap anak bebas mengarahkan kesiapa
saja. Usahakan agar setiap anak dapat melakukan kesempatan yang
sama dalam melakukan pasing atas.
Gambar 3
Permainan passing atas berkelompok
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 4.16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Latihan dilanjutkan dengan menempatkan seorang anak berada
ditengah-tengah lingkaran. Setiap anak yang berada disamping
lingkaran mengarahkan bola ke anak yang berada di tengah. Posisi
anak yang ditengah diganti setelah melakukan 4 kali pasing atas.
2) Bermain pasing atas
Lapangan dibagi dua bagian, lakukan permainan voli dengan cara
memvoli bola hanya dengan menggunakan pasing atas. Setiap
kelompok terdiri dari 5-10 orang anak. Regu yang menang adalah yang
terlebih dahulu memperoleh skor 15.
Gambar 4
Passing atas berkelompok
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 3.17 )
Gambar 5
Passing atas berkelompok
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 3.17 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 7
Permainan passing berkelompok
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 3.19 )
Peraturan :
1. Setiap regu boleh memvoli bola maksimal 3 pantulan.
2. Poin diperoleh apabila lawan tidak mampu untuk
menyeberangkan bola ke atas net atau hasil pengembalian
bola keluar dari lapangan permainan.
Pelanggaran dan hukuman :
1. Setiap anak tidak boleh menyentuh net dengan anggota
tubuh bagian manapun.
2. Bola hanya boleh dipantulkan (divoli) dengan cara pasing
atas, di luar gerakan itu dinyatakan gagal dan poin untuk
lawan.
3) Permainan pasing
Lapangan dibagi empat bagian yang dibatasi net atau tali. Setiap
bagian lapangan diisi oleh 5 orang anak. Setiap kelompok harus
mempasing bola menyeberangi net kearah lapangan kelompok yang
lain.
Gambar 6
Permainan passing berkelompok
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 3.19 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4) Latihan servis atas sambil berhadapan.
(a) Lakukan servis atas sambil berhadapan.
Seorang anak melakukan servis atas diarahkan ke temannya yang
berada didepan. Temannya yang didepan menangkap bola
kemudian melakukan servis atas diarahkan ke anak yang pertama
melakukan servis atas. Begitu seterusnya.
Latihan seperti diatas tetapi bola diharuskan melewati net/tali yang
memisahkan dua orang anak yang saling berhadapan.
(b) Latihan ketetapan servis atas.
Lapangan dibagi dua bagian dan setiap bagian dibuat enam kotak
yang setiap kotaknya berisi skor yang berbeda-beda (seperti pasa
Gambar 8
Permainan service berpasangan
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007:4.29 )
Gambar 9
Permainan Service bawah melewati net
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 4.30 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
gambar di bawah). Tugas anak melakukan servis atas. Bola hasil
servis harus melewati net dan jatuh dikotak-kotak yang berisi skor.
(c) Latihan servis atas
(1) Lakukan servis atas sambil berhadapan.
Seorang anak melakukan servis atas diarahkan ketemannya
yang berada didepan. Temannya yang didepan menangkap bola
kemudian melakukan servis atas diarahkan ke anak yang
pertama melakukan servis atas. Begitu seterusnya.
Latihan seperti diatas tetapi bola diharuskan melewati net/tali
yang memisahkan dua orang anak yang saling berhadapan.
Gambar 10
Permainan service bawah arahan angka
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 4.30 )
Gambar 11
Permainan service atas berpasangan
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 4.30 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Permainan servis dan “ bump game “
Setiap kelompok terdiri dari 5 orang anak yang berada di satu bidang
lapangan. Suatu anak (A) melakukan servis atas dengan bola harus
melewati net/tali, anak yang lain (B) menerima bola dengan passing atas
diarahkan keteman (C) kemudian C melakukan passing atas. Lakukan
tugas gerak secara bergantian.
e. Bermain bola voli
Melakukan permainan bola voli yang dimodifikasi dari jumlah
pemain, lapangan dan peraturan.
1) Lapangan 4 bidang
Lapangan dibagi empat bidang yang dibatasi net atau tali. Setiap
bidang lapangan diisi oleh tiga orang anak. Sistem pertandingannya
setiap yang kalah harus segera diganti. Regu yang menang adalah yang
Gambar 12
Permainan service atas berpasangan melewati net
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 4.31 )
Gambar 13
Permainan service atas dan passing bawah
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 4.33 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pertama memperoleh skor 5 dengan system raly point. Sehingga setiap
game pertandingan hanya satu regu yang masih dilapangan sedang tiga
regu yang lain harus diganti.
2) Blindman’s Volleyball
Lapangan dibagi dua bidang dipisahkan oleh net yang tertutup
sehingga setiap pemain dari setiap regu tidak dapat melihat posisi
lawannya. Setiap regu terdiri dari 6 orang anak. Permainan diawali
oleh servis. Regu yang menang adalah yang pertama memperoleh skor
15 dengan system rallypoint.
Gambar 14
Permainan passing arena
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 4.3 )
Gambar 15
Permainan bola voli sesungguhnya
( Sumber : Bachtiar, dkk. 2007 : 4.52 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media/Alat Pembelajaran
Media pembelajaran adalah penggunaan model nyata yang dapat
diamati dan dipegang secara langsung oleh siswa. Memungkinkan siswa
untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan.
Penggunaan media dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya
disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Media yang
digunakan antara lain berupa Bola Plastik ukuran 4 yang digunakan untuk
pembelajaran permainan bola voli mini dalam passing atas.
Pemanfaatan alat bantu sederhana Bola Plastik ukuran 4 sebagai
sarana guru dalam menjelaskan teknik dasar passing atas pada siswa
melalui alat bantu sederhana tersebut guru dapat memperlihatkan dan
memberikan penjelasan yang mendetail mengenai teknik dasar permainan
bola voli passing atas.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua
arah yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagainya media belajar yang
dapat digunakan sendiri oleh siswa. Media yang dipakai sebagai alat bantu
mengajar disebut dependent media. Sebagai alat bantu efektifitas media itu
sangat tergantung pada cara dan kemampuan guru dalam menggunakan
alat tersebut, tetapi kalau guru kurang kreatif atau tak banyak
memanfaatkannya siswa tak akan banyak belajar dari media itu. Jadi guru
harus dituntut untuk lebih pandai dan kreatif dalam menggunakan media
pembelajaran. Media belajar yang digunakan siswa dalam kegiatan belajar
mandiri, disebut independent media. Beberapa keuntungan yang diperoleh
meliputi peran dan kegunaan media adalah:
1) Guru mempunyai lebih banyak waktu untuk membantu siswa yang
lemah. Sementara siswa sibuk belajar sendiri, guru dapat
memberikan bantuan siswa yang lebih membutuhkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Siswa akan belajar secara aktif.
3) Siswa dapat belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan masing-
masing.
c. Pemilihan Media Pembelajaran Salah satu penyebab mengapa orang memilih media adalah untuk
memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Sekiranya
suatu media yang telah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka
media tersebut dapat dimanfaatkan. Salah satu cerita yang harus digunakan
dalam pemilihan media yaitu dengan faktor-faktor di atas. Sumiati dan
Asra (2009:165) menyebutkan beberapa factor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran adalah : 1) Jenis
kemampuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan, 2) Kegunaan dari
berbagai jenis media pembelajaran itu sendiri, 3) Kemampuan guru
menggunakan suatu jenis media pembelajaran, 4) Fleksibilitas ( lentur),
tahan lama dan kenyamanan media pembelajaran, 5) Keefektifan sesuai
media pembelajaran dibandingkan dengan jenis media pembelajaran lain
untuk digunakan dalam pembelajaran suatu materi pembelajaran tertentu.
Menurut Gagne dan Briggs (1979:195) yang dikutip Sumiati dan
Asra (2009:166) menyarankan suatu cara dalam langkah-langkah memilih
media pembelajaran untuk pembelajaran. Langkah dalam memilih media
pembelajaran menurut keduanya adalah :
1) Merumuskan tujuan pembelajaran. 2) Mengklasifikasi tujuan berdasarkan domain atau tipe belajar. 3) Memilih peristiwa-peristiwa pembelajaran yang akan
berlangsung. 4) Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa. 5) Mendaftar media pembelajaran yang dapat digunakan pada
setiap peristiwa dalam pembelajaran. 6) Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media
pembelajaran yang dipakai. 7) Menentukan media pembelajaran yang terpilih akan digunakan. 8) Menulis rasional (penalaran) memilih media pembelajaran
tersebut. 9) Menulis tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10) Menuliskan naskah pembicaraan dalam penggunaan media pembelajaran.
4. Alat Bantu Pembelajaran
Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat
peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan sesuatu dalam
proses pendidikan pengajaran.
Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo (2003) yang dikutip Agus
Kristiyanto (2010:129) secara terperinci manfaat alat peraga antara lain
sebagai berikut:
a) Menimbulkan minat sasaran pendidikan. b) Mencapai sasaran yang lebih banyak. c) Membantu mengatasi hambatan bahasa. d) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-
pesan kesehatan. e) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan
cepat. f) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-
pesan yang diterima kepada orang lain. g) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh
para pendidik pelaku pendidikan. h) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.
5. Bola Plastik
Dalam pengenalan bola plastik tentu tidak lepas dengan pemikiran
bahwa benda tersebut berbentuk bulat dan sangat ringan. Akan tetapi tidak
hanya itu dalam pengertian bola plastik.
“ Bola adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah sisi lengkung /
kulit bola. Unsur-unsur Bola Bola hanya memiliki satu sisi “
http://www.crayonpedia.org/mw/Tabung_Kerucut_Dan_Bola_9.1.
Crayonpedia (2011) Diperoleh Tanggal 19 Mei 2012.
Sedangkan Plastik adalah polimer, rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik. Ahvenainen, Raija. (2003) Diperoleh Tanggal 4 Mei 2012.
Jadi dari pengertian Bola dan Plastik diatas dapat kami simpulkan bahwa
pengertian Bola Plastik adalah Suatu benda berbentuk bulat yang memiliki
bangun ruang dan mempunyai satu sisi lengkung serta terbuat dari bahan yang
sangat ringan dan mudah terbakar. Bola plastik ini sangat bermanfaat sekali
bagi permainan bola voli terutama pada taraf belajar atau pada taraf
peningkatan pembelajaran karena media atau benda yang digunakan terbuat
dari bahan yang sangat ringan dan mudah didapatkan.
B. Kerangka Berfikir
Pembelajaran passing atas dengan pendekatan bermain merupakan
bentuk pembelajaran yang dirancang dalam bentuk permainan bertujuan
untuk memenuhi hasrat gerak siswa yang didalamnya terdapat unsur belajar.
Atau dengan kata lain bermain dengan belajar. Dalam pelaksanaannya
pembelajaran passing atas dengan pendekatan bermain yaitu sesuai dengan
karakteristik dari permainan yang sebenarnya. Siswa dituntut mengarahkan
passingnya pada sasaran yang telah ditentukan. Pembelajaran ini dilakukan
secara kompetitif antara siswa satu dengan lainnya atau kelompok satu
dengan kelompok lainnya. Berdasarkan karakteristik dan penekanan dari
pendekatan drill dan bermain tersebut menunjukkan bahwa, keduanya
memiliki perbedaan yang cukup jelas. Perbedaan perlakuan yang diberikan
dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan respon yang berbeda pula
terhadap hasil belajar passing atas dalam permainan bola voli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penelitian memfokuskan pada upaya meningkatkan hasil belajar
passing atas bola voli melalui model bermain pada siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.
Berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini, alur kerangka
pemikiran dalam penelitian ini secara skematis sebagai berikut :
Guru kurang kreatif dan inovatif dalam mengajar pembelajaran passing atas
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi
Menerapkan modifikasi alat bantu pembelajaran
Melalui penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran passing atas, hasil belajar siswa dapat meningkat
a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjas
b. Dan yang paling utama hasil belajar passing atas rendah
Siklus I: guru dan peneliti menyusun bentuk pembelajaran dengan pemanfaatan bola plastic ukuran 4 guna mempermudah passing atas sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan
Siklus II: upaya perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan hasil belajar passing atas dapat meningkat
Gambar 16. Alur Kerangka Berfikir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dilaksanakan pada
siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo, Kabupaten
Sragen.
2. Waktu Penelitian :
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada bulan april sampai
dengan bulan juni 2012. Untuk lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan
penelitian sebagai berikut :
Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Penelitian
No Rencana Kegiatan Tahun 2011 – 2012
Apr Mei Jun Jul
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Observasi
b. Identifikasi Masalah
c. Penentuan Tindakan
d. Pengajuan Judul
e. Penyusunan Proposal
f. Pengajuan Ijin Penelitian
g. Tindakan terhadap masalah
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Pelaksanaan Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Pengumpulan Data
3. Tahap Penyusunan Hasil Penelitian
a. Penulisan hasil penelitian
b. Skripsi
B. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen dengan jumlah
siswa sebanyak 25 siswa. Terdiri dari 12 siswa putra, dan 13 siswa putri.
C. Sumber Data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut :
1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang penerapan latihan variasi passing
yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran bola voli pada siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.
2. Guru, Sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan
model variasi passing dalam meningkatkan hasil pembelajaran bola voli
pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukorejo, Kecamatan
Sambirejo, Kabupaten Sragen.
D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
terdiri dari :
1. Tes
Tes ini untuk mengukur pengetahuan, pengalaman dan keterampilan
responden. Peneliti menggunakan tes sebagai alat untuk mendapatkan data dari
hasil pembelajaran siswa tentang bola voli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Observasi
Observasi digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran penerapan model variasi
passing untuk meningkatkan hasil pembelajaran kemampuan bola voli pada siswa
kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo, Kabupaten
Sragen.
3. Dokumantasi Data
Data Dokumentasi adalah salah satu cara pengumpulan data yang
membantu peneliti untuk mengumpulkan informasi dengan melihat subyek
melalui media gambar, membaca, membayangkan, mengambil catatan, dan lain-
lain metode ini membantu karena memang tanpa mengganggu objek atau situasi
penelitian.
E. Uji Validitas Data
Teknik uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi. Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang biasanya menggabungkan dari banyak teknik
pengumpulan data dan sumber data. Dalam Stainback triangulasi dalam Sugiyono
(2008: 241) menyatakan bahwa tujuannya adalah tidak menentukan kebenaran
tentang beberapa fenomena khusus, bukan tujuan triangulasi adalah untuk
meningkatkan pemahaman seseorang tentang apa pun yang sedang diselidiki,
tujuan triangulasi ini bukan untuk mencari yang fenomena beberapa kebenaran,
tetapi lebih meningkatkan pemahaman peneliti dalam apa yang mereka telah
ditemukan. Menurut Mathison dalam Sugiyono (2008: 241) nilai triangulasi
terletak dalam memberikan bukti, apakah konvergen, tidak konsisten atau
bertentangan. Melalui triangulasi dapat membangun pada kekuatan dari setiap
jenis pengumpulan data dan meminimalkan kelemahan dalam pendekatan tunggal.
Skema triangulasi penelitian ini adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 17
Skema triangulasi sumber data penelitian
F. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase
untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
1. Hasil keterampilan teknik passing atas bola voli : dengan menganalisis nilai
rata-rata tes passing atas. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor
yang telah ditentukan.
2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan passing atas bola
voli : dengan menganalisis rangkaian gerakan passing atas. Kemudian
dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.
Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat unjuk
kerja passing atas bola voli. Menurut Iskandar, ( 2009 : 131 ) yang menyatakan
bahwa, “ Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan prosentase untuk
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran “.
Observasi Ujian / Tes
Penelitian
Studi dokumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Apakah Indikator SUDAH tercapai?
G. Prosedur Penelitian
Prosedur / langkah-langkah penelitian tindakan kelas diuraikan secara rinci
yang meliputi kegiatan dalam perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
hingga refleksi pada setiap siklus.
a. Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu
dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ( penyiapan perangkat pembelajaran
yang meliputi RPP dengan scenario secara jelas dan rinci yang relevan dengan
tindakan, pengadaan media, bahan dan alat, dan pengembangan instrument
penelitian ).
b. Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang dilakukan
oleh guru dan siswa dalam pembelajaran.
c. Observasi dan interpretasi berisi penjelasan mengenai objek amatan (
misalnya partisipasi siswa secara berkelompok dalam membuat peta semantic
) dan cara pengamatannya.
d. Tahap analisis dan refleksi menguraikan cara asesmen yang digunakan.
Selanjutnya dalam tahap refleksi diuraikan prosedur, alat, pelaku, sumber
informasi, dan cara analisisnya.
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Pelaksanaan
Belum, perlu diadakan siklus III
Refleksi
Sudah, Penelitian bisa diakhiri
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 18. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
H. Indikator Capaian Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi bola voli melalui penerapan variasi passing dengan
modifikasi pembelajaran bola plastic ukuran 4 pada siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, pada tahun ajaran
2011 / 2012. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut
dalam satu unit sebagai satu siklus.
1. Siklus 1
1. Rancangan Siklus 1
a. Tahap Perencanaan.
Pada tahap ini peneliti menyusun sekenario pembelajaran yang terdiri
dari :
1) Tim peneliti melakukan analisi kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam
pembelajran.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (
treatment) yang diterapkan dalam PTK yaitu pembelajaran bola
voli
3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian
bola voli
4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan.
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
proses pembelajaran dilapangan dengan langkah-langkah kegiatan
antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar bola voli
2) Melakukan pemanasan
3) Membentuk kelompok dalam proses belajar mengajar
4) Melakukan latihan teknik langkah dasar dalam bola voli
(a) Cara melakukan sikap pasing atas
(b) Cara melakukan gabungan gerak passing dengan media
bola plastik
(c) Sikap gerakan passing berpasangan dengan bola plastic
(d) Gerakan fariasi gerak passing dengan modifikasi permainan
5) Menarik kesimpulan
6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung
7) Pendinginan
c. Pengamatan Tindakan.
Pengamatan dilakukan terhadap (1) hasil keterampilan gerak bola voli
(2) kemampuan melakukan rangkaian gerak bola voli dengan
penerapan variasi passing atas (3) aktifitas siswa selama pembelajaran
berlangsung.
d. Tahap Evaluasi
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang dilaksanakan serta cerita dan rencana bagi siklus
tindakan berikutnya.
Rata-rata indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel
berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 2. Indikator Capaian Rata-Rata Nilai Passing Atas
Aspek yang diukur
Prosentase Target Pencapaian
Cara mengukur Pra
Siklus Siklus
I Siklus
II
Ketuntasan hasil belajar siswa 30% 60% 70%
Diukur melalui ketuntasan siswa belajar passing atas melalui hasil penjumlahan aspek (afektif, kognitif dan psikomotor) Dengan acuan KKM sekolah adalah : ….
2. Rancangan Siklus 2
Pada siklus 2 perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang
telah dicapai pada tindakan siklus 1 sebagai upaya perbaikan dari siklus
tersebut dengan materi pembelajaran sesuia dengan silabus mata pelajaran
pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan terhadap
pelaksanaan, observasi, dan interpretasi, serta analisis, dan refleksi yang
juga mengacu pada siklus sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tiap Siklus
1. Pra Siklus
Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu
peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang
ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Siswa kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten
Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012, yang mengikuti materi pelajaran
penjasorkes khususnya dalam permainan bola voli mini adalah 25 siswa,
yang terdiri atas 12 siswa putra dan 13 siswa putri. Dilihat dari proses
pembelajaran khususnya materi bola voli passing atas dapat dikatakan
proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.
2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran bola
voli passing atas, sebab guru kurang kreatif dalam mengajar materi bola
voli passing atas, sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti
pembelajaran bola voli passing atas.
3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa
menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan
guru, tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang
berbicara dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri dengan
temannya dan ada juga yang berpura-pura sakit.
4. Guru kesulitan menemukan contoh / model pembelajaran bola voli passing
atas yang baik dan benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru
melalui peragaan langsung sehingga kurang dapat dicermati oleh siswa
secara baik, sebab siswa kurang dapat melihat contoh gerakan yang
diperagakan oleh guru hal ini karena kurangnya antusiasme siswa atau
contoh gerakan kurang dapat dipahami oleh siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Guru kurang bisa dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran bola
voli passing atas. Guru kurang kreatif untuk membuat cara agar siswa
tertarik dan senang mengikuti materi bola voli passing atas.
6. Guru sedikit kesulitan menemukan model pembelajaran yang baik
kepada siswa agar mampu meningkatkan peran aktif siswa selama
mengikuti pembelajaran bola voli passing atas. Pembelajaran yang
monoton atau konvensional mengakibatkan motivasi belajar siswa
menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar bola voli
passing atas.
Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator
melakukan pengambilan data awal penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi awal keadaan siswa dalam materi pembelajaran bola voli
passing atas pada siswa kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun diskripsi data yang
diambil adalah hasil belajar bola voli passing atas pada siswa kelas V SD Negeri
Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.
Kondisi awal hasil belajar bola voli passing atas pada siswa V SD Negeri
Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
sebelum diberikan tindakan model pembelajaran bermain disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 3. Diskripsi Data Awal/ Pra Siklus Hasil pembelajaran bola voli passing
atas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah
Anak Prosentase
80 – 95 Baik Sekali Tuntas 10 40%
75 – 79 Baik Tuntas 3 12%
70 – 74 Cukup Tuntas - 0%
65 – 69 Kurang Tidak Tuntas - 0%
50 – 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 12 48%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan tindakan
maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa kelas V SD Negeri Sukorejo
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 belum
menunjukan hasil belajar yang baik khususnya materi pembelajaran bola voli
passing atas, hal ini diketahui dari prosentase ketuntasan belajar 48% siswa atau
13 siswa yang telah tuntas dalam materi pembelajaran bola voli passing atas dari
jumlah 25 siswa.
Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut kriteria keberhasilan
pembelajaran yang kurang khususnya materi pembelajaran bola voli passing atas.
Dari observasi data awal maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil
pembelajaran bola voli passing atas pada siswa Kelas V SD Negeri Sukorejo
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui
model pembelajaran bermain. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2
siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni : (1) Perencanaan,
(2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan
Refleksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Siklus I Pertemuan I
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal 18 Juni
2012, sebagai berikut :
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan model pembelajaran
bermain dalam pelaksanaan pembelajaran bola voli.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran bola
voli.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, meliputi :
1) Pemanasan
a) Berdoa dan absensi siswa
b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
c) Melakukan pemanasan
Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada inti
pembelajaran. Adapun permainan ini bernama permainan bola berantai.
Cara permainan bola berantai adalah sebagai berikut :
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing
kelompok membentuk formasi berbanjar. Siswa paling depan
memegang bola lalu diberikan teman di belakang melalui atas kepala
hingga siswa paling belakang. Dari belakang bola diberikan ke teman di
depannya melalui bawah antara dua kaki, dan seterusnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Inti Pelajaran
a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan materi pembelajaran sikap /
gerakan badan dalam passing atas. Setelah guru selesai menjelaskan
kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerakan-gerakan
tersebut dan dilakukan secara individu dengan menggunakan bola
plastik ukuran 4. Satu persatu siswa melakukan passing atas dan
disesuaikan dengan urutan barisan.
b) Setelah selesai melakukan gerakan passing atas kemudian guru
menjelaskan gerak ayunan tangan dalam passing atas ( lempar tangkap
individu dan berpasangan ). Kedua tangan dijulurkan keatas ibu jari
sejajar, kedua tangan lengan lurus dan relak, ayun kedua tangan keatas,
lepaskan bola pada posisi antara ke dua tangan dengan dipantulkan
keatas. Siswa melakukan latihan dengan tertib dan gembira dengan
panduan guru.
c) Kemudian guru menjelaskan dengan contoh, pembelajaran gerakan
dasar memukul/mempassing bola pada saat yang tepat. Pandangan mata
ke arah bola yang datang. Posisi badan ideal dengan bola yang datang.
Memukul /mempassing bola pada ketinggian satu meter keatas.dan dua
meter keatas. Perkenaan pada bidang yang rata pada dua tangan yang
dikaitkan. Siswa melakukan kegiatan sesuai program dan dilakukan
berpasangan dengan teman.
d) Guru menjelaskan dengan contoh dan peragaan, gerak lanjut ( follow
through ). Gerakan tangan setelah mempassing relak mengikuti arah
bola, kedua lutut diluruskan, kaki belakang melangkah maju untuk
menjaga keseimbangan, pandangan mata kearah bola yang melambung.
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan contoh dan penjelasan guru.
e) Setelah selesai bermain dan melakukan gerakan-gerakan dalam
pembelajaran passing atas kemudian siswa dikumpulkan untuk
melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa
mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran passing atas yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa
ditugaskan untuk melakukan kembali gabungan gerak dasar dalam
passing atas, sikap ayunan tangan, cara memukul/mempassing bola
pada saat yang tepat dan gerak lanjut ( follow through ), untuk memberi
penguatan dari materi pembelajaran yang telah diajarkan. siswa
ditugaskan untuk melakukan gerakan tersebut dilapangan voli yang
telah disediakan dihalaman sekolah dan dilakukan sesuai dengan urutan
absen siswa.
3) Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan :
a) Siswa dibariskan kemudian diminta untuk duduk dengan kedua kaki
diluruskan.
b) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang belum dipahami.
c) Evaluasi Umum terhadap Proses Pembelajaran gerak dasar dalam bola
voli.
d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok dan atau individu.
e) Tindak Lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya).
f) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin
berdoa kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan
guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi
menyimpulkan bahwa siswa terlihat senang dengan model pembelajaran bermain.
Hal ini terlihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung,
siswa semangat dan antusias saat proses pembelajaran berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang
dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan
karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan
biasanya.
b) Inti
Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan model pembelajaran
bermain yang guru berikan. Hal ini terbukti dari peran aktif siswa saat
pembelajaran berlangsung dan berulang kali siswa meminta untuk melakukan
kembali gerakan maupun teknik-teknik yang telah diajarkan. Bahkan saat siswa
melakukan permainan untuk meningkatkan kemampuan passing atas dengan
berkompetisi terlihat sangat bersemangat serta menunjukkan kerjasama yang
baik dalam tiap kelompoknya masing-masing. Dan pada saat melakukan
rangkaian gerakan passing atas siswa menunjukkan kemampuannya masing-
masing dan terlihat bersungguh-sungguh dalam melakukannya terbukti dari
perubahan kemampuan gerakan passing atas siswa dan juga catatan waktu
siswa yang dihasilkan.
d. Analisis dan Refleksi
Pada pertemuan pertama terdapat keberhasilan dan kegagalan yang
terjadi, adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Keberhasilan guru/siswa :
Pembelajaran melalui model pembelajaran bermain dapat meningkatkan
peran aktif siswa selama mengikuti pembelajaran, unsur-unsur kompetisi
dalam permainan memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran khususnya passing atas dan juga mampu
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerakan-gerakan
passing atas. Selain itu dengan model pembelajaran bermain siswa tidak
menjadi jenuh selama mengikuti pembelajaran passing atas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Kendala yang dihadapi guru/siswa :
Dengan model pembelajaran bermain yang terdapat unsur-unsur
kompetisi membuat siswa harus mau bekerjasama dalam kelompoknya,
kendala yang dihadapi dalam hal ini adalah membuat siswa putra dan
putri mau bersatu dan satu kelompok tanpa ada batasan dan juga rasa
malu. Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan
pembelajaran serta menghilangkan batasan dan juga rasa malu tersebut
maka sebaiknya peneliti memberikan reward kepada siswa, misalnya
berupa pujian seperti : bagus, baik sekali, tepat sekali, bagus sekali, dan
lain sebagainya. Sehingga siswa mampu termotivasi dan juga melupakan
batasan dan juga rasa malu tersebut setelah larut dalam permainan yang
diberikan.
3) Rencana Perbaikan :
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama
maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, guna
meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih maksimal. Adapun hal-hal
yang dilakukan antara lain :
a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan
pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara
bermain dengan benar dalam pelaksanaan pembelajaran passing atas.
b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan
diberikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.
Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi
pembelajaran yang berorientasi pada model pembelajaran bermain.
3. Siklus I Pertemuan II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I, maka perencanaan tindakan
pada siklus I pertemuan II tanggal 20 Juni 2012 yang juga akan dilakukan
penilaian adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran
penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan model
pembelajaran bermain dalam pelaksanaan pembelajaran passing atas.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :
1) Pemanasan.
a) Berdoa dan absensi siswa
b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
c) Melakukan pemanasan
Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu permainan lempar
sasaran. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok
berada dalam satu kotak/lingkaran dan salah satu berada di luar. Siswa
yang di luar berusaha melempar teman di dalam lingkaran dengan
lemparan dua tangan dari bawah. Siswa yang di dalam berusaha
menghindar, dan yang terkena terkena lemparan ganti menjadi pelempar
dan seterusnya.
2) Inti Pelajaran
a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan materi pembelajaran sikap /
gerakan badan dalam passing atas. Setelah guru selesai menjelaskan
kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerakan-gerakan
tersebut dan dilakukan secara individu dengan menggunakan bola plastik
ukuran 4. Satu persatu siswa melakukan passing atas dan disesuaikan
dengan urutan barisan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b) Setelah selesai melakukan gerakan passing atas kemudian guru
menjelaskan gerak ayunan tangan dalam passing atas ( lempar tangkap
individu dan berpasangan ). Kedua tangan dijulurkan keatas ibu jari
sejajar, kedua tangan lengan lurus dan relak, ayun kedua tangan keatas,
lepaskan bola pada posisi antara ke dua tangan dengan dipantulkan
keatas. Siswa melakukan latihan dengan tertib dan gembira dengan
panduan guru.
c) Kemudian guru menjelaskan dengan contoh, pembelajaran gerakan dasar
memukul/mempassing bola pada saat yang tepat. Pandangan mata ke
arah bola yang datang. Posisi badan ideal dengan bola yang datang.
Memukul /mempassing bola pada ketinggian satu meter keatas.dan dua
meter keatas. Perkenaan pada bidang yang rata pada dua tangan yang
dikaitkan. Siswa melakukan kegiatan sesuai program dan dilakukan
berpasangan dengan teman.
d) Guru menjelaskan dengan contoh dan peragaan, gerak lanjut ( follow
through ). Gerakan tangan setelah mempassing relak mengikuti arah
bola, kedua lutut diluruskan, kaki belakang melangkah maju untuk
menjaga keseimbangan, pandangan mata kearah bola yang melambung.
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan contoh dan penjelasan guru.
e) Setelah selesai bermain dan melakukan gerakan-gerakan dalam
pembelajaran passing atas kemudian siswa dikumpulkan untuk
melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa
mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi pembelajaran passing atas yang belum
dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan
untuk melakukan kembali gabungan gerak dasar dalam passing atas,
sikap ayunan tangan, cara memukul/mempassing bola pada saat yang
tepat dan gerak lanjut ( follow through ), untuk memberi penguatan dari
materi pembelajaran yang telah diajarkan. siswa ditugaskan untuk
melakukan gerakan tersebut dilapangan voli yang telah disediakan
dihalaman sekolah dan dilakukan sesuai dengan urutan absen siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan :
a) Siswa dibariskan kemudian diminta untuk duduk dengan kedua kaki
diluruskan.
b) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang belum dipahami.
c) Evaluasi Umum terhadap Proses Pembelajaran gerak dasar dalam
mempassing bola voli.
d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok dan atau individu.
e) Tindak Lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya).
f) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin
berdoa kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada dasarnya pembelajaran melalui model pembelajaran bermain cukup
memberikan gairah dan semangat baru pada pembelajaran passing atas, hal ini
dapat dilihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan
juga banyak siswa yang meminta untuk mengulangi tes passing atas karena belum
puas dengan hasil yang telah didapatkan. Meski hasilnya belum memenuhi target
yang diharapkan masih ada siklus ke II sebagai perbaikan dari siklus I dan
diharapkan ada peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran passing atas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4. Diskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar passing atas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah
Anak Prosentase
80 – 95 Baik Sekali Tuntas 11 44%
75 – 79 Baik Tuntas 5 20%
70 – 74 Cukup Tuntas - 0%
65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 3 12%
50 – 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 6 24%
Jumlah 25 100%
d. Analisis dan Refleksi
Dari tabel pencapaian hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa passing atas meningkat sesuai target capaian yang dicantumkan pada
proposal. Akan tetapi masih perlu peningkatan pada metode yang diterapkan.
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan 2 siklus I
adalah :
1) Keberhasilan guru/siswa :
Pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar passing atas yang
cukup bagus dengan prosentase siswa yang tuntas 64% atau 16 siswa
sedangkan siswa yang belum tuntas 36% atau 9 siswa.
2) Kendala yang dihadapi guru/siswa :
a) Kendala yang dihadapi pada pertemuan 1 pada siklus I sedikit demi
sedikit dapat diatasi meskipun demikian masih perlu peningkatan dan
juga pengembangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada
pertemuan siklus II.
b) Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal masih perlu
meningkatkan pendekatan internal kepada siswa terutama pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
semangat dan peran aktif siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
passing atas.
3) Rencana Perbaikan
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada
perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, untuk mendapatkan hasil belajar
yang maksimal, adapun rencana perbaikan tersebut antara lain :
a) Mempersiapkan skenario pembelajaran yang lebih matang agar siswa
dapat menerima pembelajaran dengan baik dan juga menghimbau
kepada siswa agar menjaga kondisi fisik sehingga dapat mengikuti
pembelajaran dengan maksimal.
b) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa
masih kurang berhasil agar siswa tersebut mengetahui kekurangan
sehingga termotivasi untuk lebih meningkatkan hasil belajarnya.
4. Siklus II Pertemuan I
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka
perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 21 Juni l2012 sebagai
berikut :
1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.
Pembelajaran dengan model bermain yang pada pertemuan sebelumnya
kurang berhasil dibuat lebih menarik lagi untuk lebih meningkatkan
semangat dan peran aktif siswa sehingga dapat memperoleh hasil belajar
yang maksimal
2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar
proses perlaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, adapun skenario pembelajaran passing
atas sebagai berikut :
1) Pemanasan.
a) Berdoa dan absensi siswa
b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
c) Melakukan pemanasan
Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada pembelajaran
inti, dalam pemanasan kali ini menggunakan permainan yang diberi nama
Bola berantai. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-
masing kelompok membentuk formasi berbanjar. Siswa paling depan
memegang bola lalu diberikan teman di belakang melalui atas kepala
hingga siswa paling belakang. Dari belakang bola diberikan ke teman di
depannya melalui bawah antara dua kaki, dan seterusnya.
2) Inti Pelajaran
a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan materi pembelajaran sikap /
gerakan badan dalam passing atas. Setelah guru selesai menjelaskan
kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerakan-gerakan
tersebut dan dilakukan secara individu dengan menggunakan bola voli
yang sesungguhnya. Satu persatu siswa melakukan passing atas dan
disesuaikan dengan urutan barisan.
b) Setelah selesai melakukan gerakan passing atas kemudian guru
menjelaskan gerak ayunan tangan dalam passing atas ( lempar tangkap
individu dan berpasangan ). Kedua tangan dijulurkan keatas ibu jari
sejajar, kedua tangan lengan lurus dan relak, ayun kedua tangan keatas,
lepaskan bola pada posisi antara ke dua tangan dengan dipantulkan
keatas. Siswa melakukan latihan dengan tertib dan gembira dengan
panduan guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Kemudian guru menjelaskan dengan contoh, pembelajaran gerakan dasar
memukul/mempassing bola pada saat yang tepat. Pandangan mata ke arah
bola yang datang. Posisi badan ideal dengan bola yang datang. Memukul
/mempassing bola pada ketinggian satu meter keatas.dan dua meter
keatas. Perkenaan pada bidang yang rata pada dua tangan yang dikaitkan.
Siswa melakukan kegiatan sesuai program dan dilakukan berpasangan
dengan teman.
d) Guru menjelaskan dengan contoh dan peragaan, gerak lanjut ( follow
through ). Gerakan tangan setelah mempassing relak mengikuti arah bola,
kedua lutut diluruskan, kaki belakang melangkah maju untuk menjaga
keseimbangan, pandangan mata kearah bola yang melambung. Siswa
melaksanakan tugas sesuai dengan contoh dan penjelasan guru.
e) Setelah selesai bermain dan melakukan gerakan-gerakan dalam
pembelajaran passing atas kemudian siswa dikumpulkan untuk
melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa
mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi pembelajaran passing atas yang belum
dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan
untuk melakukan kembali gabungan gerak dasar dalam passing atas,
sikap ayunan tangan, cara memukul/mempassing bola pada saat yang
tepat dan gerak lanjut ( follow through ), untuk memberi penguatan dari
materi pembelajaran yang telah diajarkan. siswa ditugaskan untuk
melakukan gerakan tersebut dilapangan voli yang telah disediakan
dihalaman sekolah dan dilakukan sesuai dengan urutan absen siswa.
3) Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan :
a) Siswa dibariskan kemudian diminta untuk duduk dengan kedua kaki
diluruskan.
b) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang belum dipahami.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Evaluasi Umum terhadap Proses Pembelajaran gerak dasar dalam
mempassing bola voli.
d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok dan atau individu.
e) Tindak Lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya).
f) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin berdoa
kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada langkah observasi dan interpretasi ini dilakukan oleh peneliti dan
guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi
menyimpulkan bahwa :
Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias
melakukan pembelajaran passing atas, tampak tidak ada kejenuhan dari siswa
selama mengikuti proses pembelajaran.
1) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dengan pemanasan yang dikemas
dengan cara permainan. Siswa lebih banyak bergerak dan melakukan
dengan rasa antusias.
2) Inti
Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan model
pembelajaran bermain yang guru berikan. Hal ini terbukti dari peran
aktif siswa saat pembelajaran berlangsung dan berulang kali siswa
meminta untuk melakukan kembali gerakan maupun teknik-teknik yang
telah diajarkan. Bahkan saat siswa melakukan permainan untuk
meningkatkan kemampuan passing atas dengan berkompetisi terlihat
sangat bersemangat serta menunjukkan kerjasama yang baik dalam tiap
kelompoknya masing-masing. Dan pada saat melakukan rangkaian
gerakan passing atas siswa menunjukkan kemampuannya masing-
masing dan terlihat bersungguh-sungguh. Seluruh siswa melakukannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan sungguh-sungguh serta saling berlomba untuk menjadi yang
tercepat.
d. Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus II
pertemuan pertama adalah sebagai berikut :
1) Keberhasilan guru/ siswa :
Penerapan model pembelajaran bermain pada siklus II ini tampaknya
semakin membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini
terbukti dengan sikap siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba
setiap unsur gerakan dan meminta guru untuk mengevaluasi serta selalu
ingin mengulangi lagi kompetisi dalam permainan yang diberikan dalam
pembelajaran passing atas.
2) Kendala yang dihadapi guru/ siswa :
a) Untuk semakin memacu semangat siswa hadiah selalu disiapkan
berupa pujian, tepuk tangan, dan acungan jempol pada siswa yang
melakukan rangkaian gerakan dengan benar akan tetapi terkadang
siswa merasa hadiah berupa pujian dari guru merupakan hal yang
biasa dan meminta hadiah yang lain.
b) Peneliti harus selalu memonitor kegiatan siswa dari awal hingga
akhir selama proses pembelajaran berlangsung agar guru mengetahui
siswa yang belum menguasai dengan benar gerakan-gerakan passing
atas yang diajarkan akan tetapi dengan jumlah siswa yang cukup
banyak terkadang guru kesulitan untuk memonitor satu persatu
siswa.
3) Rencana Perbaikan :
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus pertemuan pertama,
maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, adapun
rencana perbaikan yang akan dilakukan antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a) Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut
maka peneliti memberikan penjelasan cara bermain dengan benar dalam
pembelajaran passing atas untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan
diberikan perhatian lebih dan diberikan semangat untuk terus berlatih
dan mencoba gerakan-gerakan dalam passing atas yang telah diajarkan.
c) Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi agar
siswa tetap bersemangat dalam mengikuti pembelajaran passing atas.
5. Siklus II Pertemuan II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I siklus II, maka perencanaan
tindakan pada siklus II pertemuan II tanggal 22 Juni 2012, yang juga dijadikan
untuk melakukan penilaian adalah sebagai berikut :
1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.
2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian
passing atas.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar
proses pelaksanaan pembelajaran passing atas dapat berjalan dengan
lancar.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan sesuai dengan rencana pembelajaran
yang telah dibuat, adapun tahap pelaksanaan sebagai berikut :
1) Pemanasan
a) Berdoa dan absensi
b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
c) Melakukan pemanasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Seperti pada pertemuan sebelumnya pemanasan menggunakan
permainan yang mengarah pada materi inti, pada pertemuan II siklus
II guru menggunakan permainan seperti pada pertemuan II siklus I
yaitu permainan lempar sasaran yang dirasa paling mendekati dan
memberikan dampak positif pada pembelajaran passing atas. Adapun
permainan lempar sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok berada
dalam satu kotak/lingkaran dan salah satu berada di luar. Siswa yang
di luar berusaha melempar teman di dalam lingkaran dengan lemparan
dua tangan dari bawah. Siswa yang di dalam berusaha menghindar,
dan yang terkena terkena lemparan ganti menjadi pelempar dan
seterusnya.
2) Inti Pelajaran
a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan materi pembelajaran sikap /
gerakan badan dalam passing atas. Setelah guru selesai menjelaskan
kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerakan-gerakan
tersebut dan dilakukan secara individu dengan menggunakan bola voli
yang sesungguhnya. Satu persatu siswa melakukan passing atas dan
disesuaikan dengan urutan barisan.
b) Setelah selesai melakukan gerakan passing atas kemudian guru
menjelaskan gerak ayunan tangan dalam passing atas ( lempar
tangkap individu dan berpasangan ). Kedua tangan dijulurkan keatas
ibu jari sejajar, kedua tangan lengan lurus dan relak, ayun kedua
tangan keatas, lepaskan bola pada posisi antara ke dua tangan dengan
dipantulkan keatas. Siswa melakukan latihan dengan tertib dan
gembira dengan panduan guru.
c) Kemudian guru menjelaskan dengan contoh, teknik
memukul/mempassing bola pada saat yang tepat. Pandangan mata ke
arah bola yang datang. Posisi badan ideal dengan bola yang datang.
Memukul /mempassing bola pada ketinggian satu meter keatas.dan
dua meter keatas. Perkenaan pada bidang yang rata pada dua tangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang dikaitkan. Siswa melakukan kegiatan sesuai program dan
dilakukan berpasangan dengan teman.
d) Guru menjelaskan dengan contoh dan peragaan, gerak lanjut ( follow
through ). Gerakan tangan setelah mempassing relak mengikuti arah
bola, kedua lutut diluruskan, kaki belakang melangkah maju untuk
menjaga keseimbangan, pandangan mata kearah bola yang
melambung. Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan contoh dan
penjelasan guru.
e) Setelah selesai bermain dan melakukan gerakan-gerakan dalam
pembelajaran passing atas kemudian siswa dikumpulkan untuk
melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar
siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran passing
atas yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian
siswa ditugaskan untuk melakukan kembali gabungan gerak dasar
dalam passing atas, sikap ayunan tangan, cara memukul/mempassing
bola pada saat yang tepat dan gerak lanjut ( follow through ), untuk
memberi penguatan dari materi pembelajaran yang telah diajarkan.
siswa ditugaskan untuk melakukan gerakan tersebut dilapangan voli
yang telah disediakan dihalaman sekolah dan dilakukan sesuai dengan
urutan absen siswa..
3) Penutup Melaksanakan penenangan / pendinginan :
a) Siswa dibariskan kemudian diminta untuk duduk dengan kedua kaki
diluruskan.
b) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang belum dipahami.
c) Evaluasi Umum terhadap Proses Pembelajaran gerak dasar dalam
mempassing bola voli.
d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok dan atau individu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e) Tindak Lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya).
f) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin
berdoa kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada pembelajaran bola voli passing atas dengan model pembelajaran
bermain, ternyata dapat meningkatkan semangat serta peran aktif siswa dalam
mengikuti pembelajaran passing atas, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada
siklus II yang memuaskan.
Tabel 5. Diskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Belajar Passing Atas Pada Siswa
Kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
80 – 95 Baik Sekali Tuntas 13 52% 75 – 79 Baik Tuntas 9 36% 70 – 74 Cukup Tuntas - 0% 65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 1 4% 50 – 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 2 8%
Jumlah 25 100%
d. Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1) Keberhasilan guru/siswa:
Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar passing
atas meningkat dari 52% pada kondisi awal menjadi 64% pada akhir siklus
I dan meningkat menjadi 88% pada akhir siklus II. Dari perbandingan
peningkatan prosentase tersebut maka guru mampu memberikan materi
pembelajaran passing atas dengan baik yaitu dengan melakukan model
pembelajaran bermain dan berdampak pada antusias siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengikuti pembelajaran yang baik sehingga siswa mampu memahami
pembelajaran passing atas secara maksimal dan juga pencapaian hasil
pembelajaran passing atas yang maksimal pula. Penerapan model
pembelajaran bermain ternyata dapat memberi pencerahan sebagai alternatif
dalam memberikan pembelajaran guna meningkatkan peran aktif siswa dalam
mengikuti pembelajaran passing atas sehingga siswa dapat menerima
pembelajaran dengan baik dan memiliki antusias yang tinggi sehingga
mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Dari prosentase di atas maka hasil pembelajaran passing atas pada siklus II
pertemuan ke II telah memenuhi target dari yang diharapkan. Oleh karena itu
model pembelajaran bermain dalam pelaksanaan pembelajaran passing atas
dapat memberikan pencerahan kepada guru sebagai alternatif dalam memilih
model-model pembelajaran khususnya materi pembelajaran passing atas guna
meningkatkan hasil belajar siswa dan juga sebagai bentuk usaha guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran agar siswa dapat berperan aktif selama
mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut
dapat tercapai secara maksimal.
B. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
Setelah dilakukan deskripsi data tiap siklus. Maka dari hasil tersebut
disajikan perbandingan perkembangan antar siklus untuk mendeskripsikan
peningkatan hasil penelitiann yang telah dicapai. Berdasarkan analisis yang
dilakukan pada tes awal, tes setelah siklus I dan setelah siklus II maka deskripsi
analisis data hasil tes passing atas dan nilai ketuntasan belajar siswa disajikan
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 6. Deskripsi Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas Siswa
Tes Statistik
Pra siklus Jumlah 1749 Rerata 69,96
Siklus I Jumlah 1960 Rerata 74,4
Siklus II Jumlah 1968 Rerata 78,72
Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata ketuntasan hasil belajar passing
atas siswa dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut :
Gambar 19. Histogram Nilai Rata-Rata Ketuntasan Hasil Belajar passing atas
Siswa
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II maka
dapat disimpulkan adanya peningkatan pembelajaran passing atas pada siswa
kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 2011/2012. Perbandingan hasil belajar pada Pra silkus, akhir siklus I
dan akhir siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 7. Perbandingan Data Pra Siklus, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Hasil
Belajar Passing Atas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sukorejo
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
Rentang Nilai Keterangan Prosentasi
Pra Siklus Siklus I Siklus II
80 – 95 Baik Sekali 40% 44% 52%
75 – 79 Baik 12% 20% 36%
70 – 74 Cukup 0% 0% 0%
65 – 69 Kurang 0% 12% 4%
50 – 64 Kurang Sekali 12% 24% 8%
Melalui tabel perbandingan hasil belajar passing atas di atas apabila
diilustrasikan dalam grafik perbandingan, disajikan sebagai berikut :
Gambar 20. Histogram Perbandingan Hasil Belajar Passing Atas Setelah
Diberikan Model Pembelajaran Bermain Pada Siswa Kelas V SD
Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari Histogram perbandingan hasil belajar passing atas pada siswa kelas V
SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2011/2012 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari
prasiklus, siklus I dan siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SD Negeri Sukorejo
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
dilaksanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri atas empat tahapan,
yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,
dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan
pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa:
Pembelajaran melalui model bermain, dapat meningkatkan hasil belajar
passing atas pada siswa kelas V SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis yang diperoleh
peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar passing atas
pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 64% jumlah siswa yang tuntas adalah
16 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam
kategori tuntas sebesar 88%, sedangkan siswa yang tuntas 22 siswa.
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan
proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang
digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan
materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam
mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta
pembelajaran gerakan dasar yang digunakan guru sebagai sarana untuk
menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Model pembelajaran yang menarik
dapat juga membantu motivasi siswa belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil
belajar yang optimal dalam hal ini khususnya model pembelajaran bermain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus
diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru
dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di
lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan
materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan
prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.
Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat
dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,
efektif, dan efisien.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui model
pembelajaran bermain dapat meningkatkan hasil belajar siswa ( baik proses
maupun hasil ), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu
pertimbangan bagi guru yang ingin memilih alternatif dalam menggunakan
model-model pembelajaran. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani olahraga
dan kesehatan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu
alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang
berkaitan dengan peningkatan hasil belajar passing atas yang efektif dan menarik
yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai
pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya membosankan menjadi
pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan
yang lebih kreatif dalam membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak.
Ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang
tersedia di sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik
yang profesional dan inovatif.
Dengan diterapkannya model pembelajaran melalui bermain untuk
peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran passing atas, maka siswa
memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran
Penjasorkes sebelumnya. Pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya
membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa
terdapat kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada
pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan
yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat
dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas ( baik
proses maupun hasil ) dan peningkatan hasil belajar siswa. Dari segi proses
pembelajaran Penjas, penerapan model pembelajaran melalui bermain dapat
merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam
pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan
kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan
mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam
pendidikan jasmani.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,
khususnya pada guru SD Negeri Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten
Sragen :
1. Guru hendaknya lebih inovatif dan kreatif dalam menerapkan metode untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
2. Guru hendaknya memberikan pembelajaran kepada siswa dengan permainan
yang sederhana tetapi tetap mengandung unsur materi yang diberikan, agar
siswa tidak terlalu jenuh dan dapat berperan aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Karena pembelajaran bermain merupakan karakter siswa
sekolah dasar dimana di dalam bermain mengandung unsur kegembiraan dan
keceriaan.