meningkatkan hasil belajar kemampuan motorik … · 6. ariyanto yuli kristiwan, s.pd, guru penjas...

22
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB NEGERI SURAKARTA MELALUI AKTIVITAS AKUATIK TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: AFINA ZAKIAH KUSUMANIGRUM K5610004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2016

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN MOTORIK

    KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB NEGERI

    SURAKARTA MELALUI AKTIVITAS AKUATIK

    TAHUN AJARAN 2016/2017

    SKRIPSI

    Oleh:

    AFINA ZAKIAH KUSUMANIGRUM

    K5610004

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    November 2016

  • 222

  • 3

    3

    MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN MOTORIK KASARANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB NEGERI

    SURAKARTA MELALUI AKTIVITAS AKUATIK

    TAHUN AJARAN 2016/2017

    Oleh:

    AFINA ZAKIAH KUSUMANIGRUM

    K5610004

    Skripsi

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar

    Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

  • 4

    4

    November 2016

  • 5

    5

  • 6

    6

    ABSTRAK

    Afina Zakiah Kusumanigrum. K5610004. MENINGKATKAN HASILBELAJAR KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITARINGAN KELAS V SDLB NEGERI SURAKARTA MELALUIAKTIVITAS AKUATIK TAHUN AJARAN 2016/2017. Skripsi, Surakarta:Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta,November 2016.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatkan hasilbelajar kempuan motorik kasar para anak tunagrahita ringan kelas V SDLBSurakarta, Tahun Ajaran 2016/2017 melalui dilatih aktivitas akuatik.

    Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian inidilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDLBSurakarta yang berjumlah 5 orang siswa Sumber data berasal dari guru,siswa,kepala sekolah dan orangtua. Teknik pengumpulan data adalah dengan hasil tesdan pengukuran, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas datamenggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data menggunakan teknikdeskriptif kuantitatif yang didasarkan pada analisis berdasarkan target akhirpencapaian. Prosedur penelitian adalah model spiral putaran sebuah sikluskegiatan bentuk tindakan dijelsakan dalam bentuk siklus seterusnya sampaiperbaikan atau peningkatan tercapai.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui aktivitas akuatik dapatmeningkatkan hasil belajar motorik kasar siswa dari sebelum pelaksananan kesiklus I dan dari siklus I ke siklus II. Untuk peningkatan hasil motorik kasardengan menggunakan pembelajaran aktivitas akuatik yang di rancangmengunakan pendekatan pembelajaran tematik yang merupakan pengembangandari kurikulum upaya pendalamanya setiap tema disesuaikan dengan kondisimasing-masing siswa dan tingkat pengembangan pisikologi serta pengalamandalam proses pembelajaran.Peningkatan terjadi pada siklus I. Hasil belajar siswameningkat walaupun belum optimal. Dari analisis yang diperoleh peningkatanhasil belajar Siklus I rata-rata meningkat sebesar 80% dari Siswa 5 pencapaianketuntasan di Siklus II 100 % atau Siswa telah mencapai ketuntasan KKM 75

    Simpulan penelitian ini adalah melalui akativitas akuatik terjadipeningkatkan hasil belajar Motorik kasar siswa Kelas V SDLB Surakarta, TahunAjaran 2016/2017

    Kata Kunci : Kemampuan Motorik Kasar, Aktivitas Akuatik, Hasil Belajar,Tunagrahita

  • 7

    7

    ABSTRACT

    Afina Zakiah Kusumanigrum. K5610004 IMPROVING THE MENTALLYDISABLE CHILDREN'S LEARNING OUTCOME ON RAW MOTORICABILITY IN THE CLASS V C OF STATE SDLB SURAKARTATHROUGH AQUATIC ACTIVITIES ACADEMIC YEAR 2016/2017.Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas MaretUniversity, November 2016.

    The objective of this research is to identify the improvement of mentallydisable children's learning outcome on raw motoric ability after doing someaquatic activities in the class V C of state SDLB Surakarta, Academic Year 2016/2017.

    This research is a classroom action research (PTK). This study wasconducted in two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, andreflection. The subjects of this research V C SLB surakart which consisted of 5students, the source of the data from teacher, student, head master school andparent. The data collecting technique whit test result, and measurement,observation, interview, and documentation. The validity of the data used was datatriangulation technique score. The researcher used descriptive quantitativetechnique its means quatitative analysis which based on the final target of thisresearch. The research procedure is spiral raund mode a cycle ativity be explainedin the cycle from until sited or improvement is achieved.

    The result of the study showed that through the aquatik activites canimprove the mentally disability children learning outcome on raw motorikability student before implementation to cycle I and from cycle I to cycle II. Toimprovement gross motor results by using the learning aquatic activitythat isdesigned result use tematic learning approach be adapted with the studentscondition and development psychologist . from the analyis result the obtainableenhancement raw motorik in the cycle I from 5 student 80 % achievementstudent was completeness in cycle II 100 % increase or students reaches KKM75.

    The result of research is that through the aquatic activities can improvethe mentally disable children learning outcome on raw motorik ability in the classV C of state SDLB Surakarta Year 2016/2017

    Keywords : Raw Motoric Ability, Aquatic Activities, Learning Outcome, Mentally

    Disable Chil

  • 8

    8

    MOTO

    Nikmat sehat akan terasa jika kita pernah sakit. Nikmat harta akan terasa

    jika kita pernah susah, dan nikmat hidup akan terasa jika kita pernah mendapatkan

    musibah. Musibah adalah awal dari kenikmatan hidup... Bahagianya hidup dengan

    manisnya iman dan menjadikan Allah sebagai tujuan hidup.

    Jangan menyerah... tidak ada yang memalukan dari terjatuh... yang

    memalukan adalah kalau tidak berdiri lagi

    Daripada bersedih tentang masa lalu, lebik baik aku menikmati apa yang

    terjadi sekarang

    Banyak orang gagal karena mereka tidak memahami usaha yang

    diperlukan untuk menjadi sukses.

    Selama kita masih memiliki harapan untuk hidup. Selama itu pula,

    impianmu akan terus ada.

    Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al- Insyirah: 6)

  • 9

    9

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini saya persembahkan untuk:

    Bapak dan Ibu“Tiada hari yang lepas dari detiknya waktu untuk jerih payah, doa, cinta dankasih sayang tulus untuk sang Anak. Begitu banyak harapan dan keinginan untuksesuatu yang perlu diperjuangkan di dunia ini, harta tahta dun cinta kaukorbankan. Dan selalu mengingatkan bahwa hidup ini manis jika Allah sebagaitujuan hidup.”

    Untuk teman seperjuangan Kepor 2010” Setiap kebersamaan pasti akan berakhir, tapi kebahagiaannya akan tetap abadidalam kenangan indah kita”

    Untuk teman menjadi Inspirasi Zandra, Derinda, Novie, dan Aya.”Persahabatan tidak dinilai dari hanya selembut apa kita mengatakan kata-kataindah untuknya, namun harus dibuktikan pula dengan sikap kita dalampersahabatan. Satu sahabat yang selalu mendampingi kita jauh lebih baik daripada seribu teman yang hanya mementingkan diri mereka sendiri”

    Untuk teman yang membantu penelitian Aldi, Danang, Alan, Aris, Fajar, danNoval“Sahabat sejati bukanlah teman yang dapat menghilangkan semua masalahmu,namun yang pasti ia tak akan menghilang saat masalah menimpamu.”

    KATA PENGANTAR

  • 10

    10

    Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yangmemberi ilmu dan inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapatmenyelesaikan skripsi dengan judul ”Meningkatkan Hasil Belajar KemampuanMotorik Kasar Anak Tunagrahita Ringan Kelas V SDLB Negeri Surakartamelalui Aktivitas Akuatik Tahun Ajaran 2016/2017”.

    Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untukmendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Olahraga danKesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas MaretSurakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepasdari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulismenyampaikan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr Joko Nurkamto, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sebelas Maret Surakarta.

    2. Drs. Agustiyanto, M.Pd kepala Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    3. Dra. Ismaryati, M.Kes, Selaku Pembimbing I,yang selalu memberikan motivasidan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

    4. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes ., selaku Pembimbing II, yang selalu5. memberikan pengarahan, semagat dan bimbingan dalam penyusunan skripsi6. Ariyanto Yuli Kristiwan, S.Pd, guru Penjas selaku SLB NEGERI Surakarta, yang

    telah memberi kesempatan dan tempat gunanpengambilan data dalampenelitian.

    7. Drs. Sukamto. SE. MPD, selaku Kepala Sekolah SLB NEGERI Surakarta, yang telahmemberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam

    8. penelitian9. Para siswa kelas V SDLB Nengeri Surakarta Yang telah berpartisipasi dalam

    pelaksanan penelitian ini

    Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan hal iniantara lain karena keterbatasan peneliti. Meskipun demikian, peneliti berharapsemoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan pengembangan ilmu.

    Surakarta ,29 November 2016

    Peneliti

    DAFTAR ISI

  • 11

    11

    HalamanHALAMAN JUDUL........................................................................................ iHALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iiHALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ iiiHALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ivHALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... vHALAMAN ABSTRAK.................................................................................. viHALAMAN MOTTO ...................................................................................... viiHALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viiiKATA PENGANTAR ..................................................................................... ixDAFTAR ISI ................................................................................................... xDAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiDAFTAR TABEL............................................................................................ xii..........................................................................................................................DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiiiBAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1B. Perumusan Masalah ......................................................................... 7C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9

    BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) .................................................... 10

    1. Tunagrahita ................................................................................ 122. Klasifikasi Tunagrahita................................................................ 13

    a. Tunagrahita Ringan.............................................................. 14b. Tunagrahita Sedang ............................................................. 15c. Tunagrahita Berat ................................................................ 15

    3. Anak Berkesulitan Belajar........................................................... 174. Kemampuan Motorik ................................................................. 18

    a. Gerak locomotor .................................................................. 19b. Gerak non-locomotor........................................................... 19c. GerakManipulatif................................................................ 20

    5. Psikologi...................................................................................... 226. Aktivitas Akuatik......................................................................... 24

    a. Perkenalan air ..................................................................... 26b. Melatih gerak locomotor ..................................................... 27c. Melatih Geraknon-locomotor .............................................. 27d. Melatih gerakManipulatif ................................................... 28

    7. Penilaian ..................................................................................... 288. Latihan........................................................................................ 30

    B. Kerangka Berpikir.............................................................................. 31BAB III METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 341. Tempat Penelitian ...................................................................... 342. Waktu Penelitian ........................................................................ 343. Siklus PTK................................................................................... 35

    B. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 35

  • 12

    12

    C. Subjek Penelitian .............................................................................. 36D. Data dan Sumber Data...................................................................... 36E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data................................................. 37F. Teknik Uji Validitas Data .................................................................. 37G. Teknik Analisi Data ........................................................................... 38H. Indikator Kerja Penelitian ................................................................. 39I. Prosedur Penelitian........................................................................... 41

    1. Rancangan Siklus 1 ..................................................................... 412. Rancangan Siklus II ..................................................................... 44

    BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Data ................................................................................... 46

    1. Deskripsi Data Sebelum Tindakan.............................................. 462. Siklus Pertama (Siklus I).............................................................. 483. Siklus Kedua (Siklus II) ................................................................ 53

    B. Pembahasan...................................................................................... 56BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

    A. Simpulan................................................................................... 66B. Implikasi ................................................................................... 67C. Saran ......................................................................................... 68

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 40LAMPIRAN..................................................................................................... 43

  • 13

    13

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman1. Klasifikasi Tunagrahita ............................................................................ 142. Pengelompokan anak Tunagrahita menurut umur dan IQ-nya ............... 163. Motorik Kasar anak Usia 4 – 8tahun .......................................................... 214. Tabel Perkembangan motorik masa anak-anak awal ................................ 225. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ........................... 346. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 367. Standar subtes dan Gross Motor ................................................................ 388. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ....................................................... 409. Indikator Kinerja Penelitian ...................................................................... 4010. Waktu dan Tempat Pelaksanan SIKLUS atau Tindakan. ........................... 4511. Nilai Awal Hasil Belajar Kemampuan Motorik

    Siswa Kelas V SDLB Negeri Surakarta ................................................... 46

    12. Hasil Siklus I ......................................................................................................... 5013. Hasil Siklus II ........................................................................................................ 5414. Rata-Rata Aspek Kognitif , Afektif, dan Motorik Siswa Pada

    Siklus ....................................................................................................... 5815. Kerteria Ketuntasan Minimal (KKM) Gerak Motorik Kasar .. .............................. 5916. Skala Penilaian .................................................................................................... 6017. Penilaian Rata-rata Kognitif , Afektif , Pisikootor Siklus II .................................. 6018. Rata-rata Aspek Kognitif, Aspek Afektif dan Aspek Pisikomotorik

    Yang Dibandingkan Nilai KKM Sekolah ........................... ..................... 61

  • 14

    14

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1. Melompat, Melangkah, Jalan, Lari .............................................................. 192 Memutar lengan , Keseimbangan, Meliukkan badan................................... 193. Melempar, Menangkap, Memukul............................................................... 204. Dua anak mencipratkan air.......................................................................... 265. Dua orang anak bermain kejar-kejaan, mengendong teman, dan melompat

    dari pingir kolam......................................................................................... 276. Menyelam, Mengontrol nafas ...................................................................... 277. Menendang, Melepar, menangkap, dan permaian di kolam renang ............ 288. Kerangka Berfikir........................................................................................ 329. Siklus Penelitian Tindakan (PTK) .............................................................. 3510. Diagram Perbandingan Skor Kognitif

    Sebelum Siklus dengan Siklus I................................................................ 5111. Diagram Perbandingan Skor Afektif Sebelum Siklus dengan Siklus I..... 5112. Diagram Perbandingan Skor Psikomotorik Sebelum Siklus

    dengan Siklus I........................................................................................... 5313. Diagram Perbandingan Skor Kognitif Sebelum Siklus,

    Siklus I dan Siklus II .................................................................................. 5514. Diagram Perbandingan Skor Kognitif Sebelum Siklus,

    Siklus I dan Siklus II .................................................................................. 5515. Diagram Perbandingan Skor Psikomotorik Sebelum Siklus,

    Siklus I dan Siklus II .................................................................................. 56

  • 15

    15

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman1. Si1abus Pembelajaran .......................................................................................... 722. Petunjuk Pelaksanaan TGMD 2 ............................................................................ 823. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Siklus I .............................................. 1124. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Siklus II ............................................. 1305. Lembar Soal Kognitif Siklus I................................................................................. 1476. Lembar Soal Kognitif Siklus II ............................................................................... 1507. Kartu Ceria Aktivitas Motorik Kasar ..................................................................... 1538. Kartu Ceria Aktivitas Akuatik .................................................................... 1549. Rekapitulasi Presensi Siklus I.................................................................... 15510. Rekapitulasi Presensi Siklus II................................................................... 15611. Data Awal Siswa........................................................................................ 15712. Hasil Tabulasi Data Awal........................................................................... ........... 15813. Hasil Tabulasi Data Kognitif Sikus I dan Sikls II .................................................. 16214. Hasil Tabulasi Data Afektif Sikus II....................................................................... 16415. Data Pisikomotorik Tabulasi Data Tes TGMD 2 tes awal ..................................... 16716. Data Pisikomotorik Tabulasi Tes TGMD 2 tes Akhir ........................................... 16917. Data siswa.................................................................................................... 16318. Surat Ketrangan Dokter ............................................................................. 16419. Panduan Wawancara ................................................................................. 16920. Lebar Observasi Aktivitas Guru.................................................................. 17221. Dokumentasi Penelitian ....................................................................................... 17322. Pengajuan Judul.................................................................................................... 17823. Validasi Proposal .................................................................................................. 17924. Surat Keputusan Ijin Penyusunan Skripsi ............................................................. 18025. Surat Permohonan Ijin Penelitian ........................................................................ 18126. Surat Keterangan Penelitian...................................................................... 182

  • 16

    16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Diera globalisasi ini masyarakat masih berprinsip “Orandum est ut sit

    mens sana in corpore sano" yang berarti hendaknya engkau berdoa agar didalam

    tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Olahraga dapat dilakukan di waktu

    senggang untuk memperoleh kepuasan secara emosional seperti kesenangan,

    kegembiraan, serta kepuasan fisik-fisiologis, sehingga mencapai kesehatan yang

    menyeluruh. Olahraga juga sebagai media untuk berjuang melawan alam atau

    paling tidak untuk menyesuaikan diri dengan alam. Salah satu contoh olahraga

    adalah olahraga adaptif. Olahraga adaptif adalah “Olahraga yang dirancang secara

    khusus untuk individu yang memiliki kemapuan terbatas dengan menggunakan

    peralatan yang dimodifikasi” (Hendrayana,2007:7). Olahraga adaptif bersifat

    individu dan berkelompok meliputi kebugaran fisik, pola dan keterampilan gerak

    dasar, keterampilan akuatik dan senam, serta olahraga permainan yang dibuat

    khusus untuk mereka yang memiliki kemapuan terbatas. Oleh karena itu,

    keseluruhanya harus dimodifikasi sekreatif mungkin, sehingga Anak Bekebutuhan

    Khusus (ABK) bisa melakukan aktivitas olahraga seperti anak normal.

    Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang keadan dan

    pertumbuhanya mengalami peyimpangan dari segi fisik, mental, sosial, dan

    emosinya. ABK dapat digolongkan menjadi empat yaitu tunanetra, tunarungu,

    tunagrahita, dan tunadaksa. “Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang

    memiliki kebutuhan khusus yang bersifat permanen, akibat dari kecacatan tertentu

    dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat temporer akibat kesulitan dalam

    menyesuaikan diri, akibat trauma kerusuhan, dan kesulitan konsentrasi karena

    sering diperlakukan dengan kasar atau tidak bisa membaca karena kekeliruan

    mengajar” (Santoso, 2012: 3). Dengan demikian, ABK adalah anak yang memiliki

    keterbelakangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial contohnya

    anak tunagrahita.

  • 17

    17

    Anak tunagrahita termasuk anak berkebutuhan khusus sering disebut juga

    cacat mental. Wardani (2007: 9) mengatakan bahwa anak tunagrahita “Anak yang

    memiliki kemapuan mental yang dibawah anak normal”. Anak tunagrahita dapat

    diklasifikasikan menjadi tiga yaitu tunagrahita ringan, sedang, dan berat. Anak

    tunagrahita mempunyai kecerdasan atau IQ yang di bawah anak normal, sehingga

    mental dan tingkah lakunya tidak sesuai dengan anak normal. Anak tunagrahita

    memiliki masalah dalam belajar, gejalanya tampak antara lain prestasi belajar

    sebagaian besar atau seluruh mata pelajaran umumnya rendah, sering tidak naik

    kelas, sulit menangkap pelajaran, dan lain-lain. Anak tunagrahita memiliki

    kekurangan dalam perkembangan motorik dapat dilihat dari mereka mempunyai

    persepsi lebih rendah tentang kompetensi jasmaninya dibandingkan anak-anak

    normal lainya.

    Kecerdasan fisik anak berkaitan dengan motoriknya. “Motorik adalah

    semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan

    perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur

    kemantangan dan pegendalian tubuh” (Sujiono, 2008: 3). Motorik dibagi menjadi

    dua yaitu motorik kasar (gross motor skills) dan motorik halus ( fine motorik

    skills). Motorik kasar dapat dikatagorikan menjadi tiga yaitu locomotor, non

    locomotor, dan manipulative. Sedangkan motorik halus yaitu gerakan yang

    menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang

    mempegaruhi belajar dan latihan, seperti membaca, menulis, melukis. Sehingga

    kemapuan motorik atau belajar gerak sangat penting untuk anak tunagrahita

    karena anak tunagrahita dituntut dapat melakukan kegiatan normal seperti anak-

    anak lainya.

    Meningkatnya keterampilan motorik kasar sangat terkait dengan latihan,

    “Dalam melaksanakan latihan harus memperhatikan adanya tahapan-tahapan

    dalam perkembangan yang meliputi aspek fisik, mental, dan sosial”(Singgih,1996:

    5). Oleh karena itu, peneliti dibantu guru penjas untuk menyajikan program

    latihan olahraga secara efektif dan layak untuk anak tunagrahita yaitu program

    latihan yang dirancang dan didasarkan atas kebutuhan individual. Tujuan jangka

    panjangnya, meliputi peningkatan perbaikan keterampilan gerak atau motorik

  • 18

    18

    kasar dan kerampilan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, agar berhasil

    dalam berbagi kegiatan dan peningkatan persepsi dirinya terhadap kemampuan

    jasmani yang dimiliki. Program latihan yang diambil peneliti ialah program

    latihan aktivitas jasmani di air dangkal atau aktivitas akuatik.

    Aktivitas akuatik adalah “Aktivitas yang dilakukan di air yang bertujuan

    untuk melatih anak untuk memperoleh kemajuan potensi motorik kasar, kognisi,

    afeksi dan sosial ”(Susanto, 2014: 23). Tujuannya untuk melawan kondisi dan

    karakteristik anak tunagrahita di air dan darat. Jika anak tunagrahita dapat

    menyesuaikan diri di air dengan baik, berarti dapat menyesuaikan diri dari dengan

    baik pula kehidupan di darat. oleh karena itu, aktivitas akuatik sangat cocok untuk

    mereka agar meningkatkan gerak kasarnya atau motorik kasarnya.

    Dalam proses pembelajaran akuatik, sangat terkait dengan prinsip-prinsip

    psikologi karena situasi dan kondisi kegiatan pembelajar anakuatik yang berbeda

    dengan situasi kondisi kegiatan pembelajran yang lainya. Unsur yang harus

    dikembangkan yaitu karakter terhadap diri anak tunagrahita dalam mengikuti

    pembelajaran akuatik. Anak tungarahita pada umumnya saat melakukan aktivitas

    kegiatan di air dangkal terkadang timbul rasa takut, malu-malu, dan perasaan

    lainya, sehingga kurangnya keberanian melakukan aktivitas akuatik. Disini

    peranan peneliti membantu guru untuk memotivasi keberanian agar anak mau

    melakukan ketrampilan gerak kasar atau motorik kasar sesuai dengan target

    tertentu.

    Berdasarkan observasi awal di SLBN (Sekolah Luar Biasa Negeri)

    Surakarta, peneliti disini mendapatkan data bahwa kecerdasan anak tunagrahita

    yang terbatas membuat mereka kesulitan melakukan aktivitas gerak motorik kasar

    dan halus, salah satu contohnya motorik kasar yang kurang, hal ini ditunjukan

    dengan bukti bahwa anak tidak bisa berjalan lurus di atas garis, dan beberapa

    diantaranya memiliki kesegaran jasmani yang kurang, dibuktikan anak cenderung

    tidak mau bergerak, pendiam, susah untuk memperagakan intruksi guru. Hal ini

    juga dikarenakan perkembangan intelegensi, mental lemah. Namun, beberapa

    siswa lainya memiliki kelebihan tenaga, serta susah berkonsentrasi, tidak fokus,

    tidak mau diam, dan tidakmau mendengarkan intruksi guru. Sedangkan kesulitan

  • 19

    19

    motorik halus dibuktikan dengan mereka kesulitan menghitung, membaca dan

    menulis, dikarenakan kurangnya minat membaca,menghitung dan menulis. Anak-

    anak tunagrahita memiliki emosi yang tidak stabil dibuktikan dengan mereka

    berganti-ganti suasana hati saat mengikuti pembelajaran. Faktor lainnya adalah

    masalah ekonomi keluarga dan keharmonisan orang tua, dan lingkungan sekitar

    rumah mereka yang jarang memiliki teman bermain, dan menjadi korban

    pembulian. Secara fisik anak ABK tunagrahita sama seperti anak normal lainya.

    Namun, terdapat cacat fisik kecil seperti kepalanya terbentur dan ada beberapa

    bekas operasi.

    Berdasarkan bukti rekam medis, bahwa siwa SDLBN (Sekolah Dasar Luar

    Biasa Negeri) Surakarta tergolong retardasi (perlambatan pembaharuan) mental

    ringan, tidak ada hendaya (ganguan perilaku) perilaku (F70.0) dengan IQ 50-69

    (hasil tes terlapir). Hasil observasi yang dilakukan peneliti SLB di Surakarta dan

    sekitarnya, ditemukan bahwa aktivitas untuk meningkatkan motorik kasar ABK,

    lebih banyak dilakukan di darat. Meskipun sudah pernah ada dan di terapkan

    aktivitas akuatik, namun aktivitas akuatik yang diberikan pada ABK oleh pihak

    sekolah lebih mengarah pada aktivitas terapi akuatik dan hanya anak tertentu yang

    memiliki kecacatan parah harus mendapatkan terapi fisik kesehatan oleh dokter.

    Tidak semua anak SLB memdapatkan perlakuan rehabilitas akuatik, karena

    rehabilitas akuatik hanya berkembang di beberapa SLB yang bekerjasama dengan

    pusat-pusat rehabilitas. Di SDLBN Surakarta ini belum melaksanakan kegiatan

    akuatik, karena fasilitas belum memadai, padahal hasil wawancara penelitidengan

    orang tua siswa, diketahui bahwa sebagian besar orang tua siswa tunagrahita

    ringan menginginkan pelajaran renang atau aktivitas akuatik sebagai

    matapelajaran pendidikan jasmani disekolahan. Orangtua siswa menginginkan

    anaknya mendapatkan kegiatan aktivitas akuatik, karena mereka yakin bahwa

    aktivitas akuatik dapat meningkatkan motorik anak-anak mereka. Namun, karena

    keterbatasan dana, fasilitas, serta tenanga pengajar professional yang belum

    memadai, sehingga aktivitas akuatik belum terlaksana.

    Berdasarkan hasil observasi lain mengenai motorik kasar pada siswa kelas

    IV SDLBN Surakarta yang berjumlah 5 orang, menunjukan belum adanya

  • 20

    20

    penguasaan motorik kasar. Data diperoleh melalui pengamatan aktivitas darat,

    seperti beberapa anak yang kesulitan melakukan lemparan dan tangkapan bola.

    Halini dikarenakan masih ada rasa malu, kurang percaya diri, atau mentalnya

    terganggu, dan kurangnya persiapan saat kegiatan. Selain itu ditemukan juga

    dalam aktivitas berlari dan melompat. Dalam kegiatan ini ditemukan banyak siswa

    yang kesulitan berlari sesuai dengan teknik lari yang benar ataupun melompat dan

    melakukan pendaratan dengan benar.

    Rendahnya motorik kasar siswa ini juga dapat dilihat di sini guru penjas

    masih menerapkan metode konvensional dan pembelajaran masih bersifat

    monoton, belum adanya aktivitas akuatik untuk meningkatkan motorik kasar, dan

    kurangnya fasilitas dan tenaga profesional membuat terhambatnya sistim

    pembelajaran.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indha Nurika Hapsari 2013

    dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Mengolah Psikomotorik Anak

    Hiperaktif Melalui Aktivitas Terapi Akuatik Happy Water” penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui apakah terapi akuatik happy water efektif dapat

    meningkatkan kemampuan mengelola psikomotorik anak hiperaktif. Peneliti ini

    ingin memberikan wawasan pengembangan model-model treatment di bidang

    psikologi klinis dan menambah alternatif treatment untuk anak-anak hiperaktif.

    Dalam penelitian ini anak kriteria hiperaktif mengikuti pelatihan terapi olahraga

    renang dengan hasil skor skala pengelolaan psikomotorik dan di temukan bahwa

    aktivitas terapi akuatik dapat menurunkan hiperaktif anak.

    Selanjutnya tahun 2015 penelitian yang dilakukan oleh Puput Septiyani

    dengan judul “Pengaruh Aktivitas Akuatik terhadap Kemampuan Motorik Kasar

    Anak Tunagrahita Ringan atas di SLBN Pembina Yogyakarta” penelitian ini

    bertujuan mengetahui pengaruh aktivitas akuatik terhadap kemampuan motorik

    kasar anak tunagrahita ringan kelas atas, dari skripsi terdahulu ini terdapat data

    bahwa aktivitas akuatik dapat meningkatkan motorik kasar anak tunagrahita

    melalui pretest dan posttest secara berulang-ulang sampai ditemukan adanya

    perubahan peningkatannya dengan menerapkan pendekatan pembelajar anakuatik.

  • 21

    21

    Dari hasil penelitian terdahulu tersebut di atas, peneliti melakukan pengamatan

    pada siswa tunagrahita ringan kelas V SDLB Negeri Surakarta yang berjumlah lima

    siswa, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil

    belajar kemapuan Motorik Kasar Anak Tunagrahita Ringan Kelas V SDLB Negeri

    Surakarta melalui Aktivitas Akuatik Tahun Ajaran 2016/2017”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian

    ini adalah: Seberapa besar aktivitas akuatik dapat meningkatkan motorik kasar

    anak tunagrahita ringan kelas V SDLBN Surakarta tahun ajaran 2016/2017?

    Definisi Operasional Variabel

    Dari rumusan masalah di atas definisi operasional variabelnya ialah:

    a. Anak tunagrahita ringan siswa SDLBN (Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri)

    Surakarta tergolong retardasi (perlambatan pembaharuan) mental ringan, tidak

    ada hendaya (ganguan perilaku) perilaku (F70.0) dengan IQ 50-69.

    b. Hasil belajar motorik kasar dalam penelitian ini yang di lakukan gerak

    Locomotor dan Mengontrol Objek yaitu (Lari, GALLOP, LEAP,

    HORIZONTAL, HORIZONTAL JUMP, SLIDE, Memukul Bola di Tee,

    Memantulkan Bola di Tempat,dan Menangkap, Melempar).

    c. Aktivitas jasmani yang dilakukan di air dangkal (aktivitas Akuatik) yang

    bertujuan untuk melatih anak memperoleh kemajuan potensi motorik kasar

    ialah: Pembelajaran Siklus I (berlari,menendang, merangkak, melompat

    jongkok, melopat, berdiri,melangkah maju,melangkah mundur,mengapung,

    meluncur, bernafas dalam air, melempar dan menangkap bola). Untuk Siklus

    II upaya perbaikan pembelajaran Siklus I sehingga meningkatkan kemampuan

    dan keterampilan kemajuan potensi motorik kasar ialah:(berlari,menendang,

    merangkak,melompat jongkok, melopat, berdiri melangkah maju melangkah

    mundur, mengapung, meluncur, bernafas dalam air, melempar dan menangkap

    bola) Pembelajaran ini dikemas secara individu sesuai dengan kebutuhan

    masing-masing anak tunagrahita.

  • 22

    22

    d. Hasil belajar yang diukur:

    1) Afektif melalui penilaian sikap melalui observasi lapangan

    2) Kognitif melalui soal tes motorik kasar

    3) Psikomotor melalui tes TGMD 2

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

    untuk mengetahui besarnya Peningkatan hasil belajar setelah dilatih aktivitas

    akuatik terhadap kemapuan motorik kasar anak tunagrahita ringan kelas V SDLB

    Surakarta melalui aktivitas akuatik.

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

    Upaya Peningkatan hasil belajar keterampilan motorik kasar siswa kelas V di

    SDLBN Surakarta.