menggigil
TRANSCRIPT
Menggigil – mekanismeAPRIL 30, 2010
tags: dingin, fisiologi, hipotalamus, mekanisme, menggigil, panas,pusat suhu, suhu tubuh
Mekanisme Efektor Neural yang Menurunkan atau Meningkatkan Temperatur Tubuh
Ketika hipotalamus (pusat suhu) mendeteksi bahwa suhu tubuh terlalu panas atau terlalu dingin,
pusat akan memberikan prosedur penurunan atau peningkatan suhu yang sesuai.
Mekanisme Penurunan Temperatur Bila Tubuh Terlalu Panas
Pusat suhu menggunakan 3 mekanisme untuk menurunkan panas tubuh ketika temperatur
menjadi tinggi:
1. Vasodilatasi Pembuluh Darah Kulit. Semua area dalam tubuh, pembuluh darah kulit
berdilatasi kuat, sehingga vasodilatasi penuh meningkatkan pemindahan panas ke kulit. Hal
ini disebabkan oleh hambatan pusat simpatis di hipotalamus posterior yang menyebabkan
vasokontriksi.
2. Berkeringat. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1 ˚C, menyebabkan pengeluaran keringat
cukup banyak untuk membuang 10x kecepatan pembentukan panas basal
3. Penurunan Pembentukan Panas. Mekanisme yang menyebabkan pembentukan panas
berlebih, seperti menggigil dan termogenesis kimia, di hambat dengan kuat
Mekanisme Peningkatan Temperatur Bila Tubuh Terlalu Dingin
Pusat suhu menggunakan 3 mekanisme untuk menaikkan panas tubuh ketika temperatur menjadi
rendah:
1. Vasokontriksi Kulit di Seluruh Tubuh. Hal ini disebabkan oleh rangsangan dari pusat
simpatis hipotalamus posterior.
2. Piloereksi. Yang berarti “berdiri pada akarnya”. Rangsangan simpatis menyebabkan
arektor pili yang melekat ke folikel rambut berkontraksi, sehingga rambut berdiri tegak,
walaupun mekanisme ini pada manusia tidak berpengaruh, pada hewan memungkinkan
untuk membentuk lapisan tebal “isolator udara” yang bersebelahan dengan kulit, sehingga
pemindahan panas ke lingkungan sangat ditekan.
3. Peningkatan Pembentukan Panas. Pembentukan panas oleh system metabolism
meningkat dengan memicu terjadinya menggigil, rangsangan simpatis untuk pembentukan
panas, dan sekresi tiroksin.
Rangsangan Hipotalamik terhadap Menggigil
Terletak pada bagian dorsomedial dari hipotalamus posterior dekat dinding ventrikel ketiga yang
merupakan area pusat motorik primer untuk menggigil. Area ini normalnya dihambat oleh
sinyal dari pusat panas pada area preoptik-hipotalamus anterior, tapi dirangsang oleh sinyal
dingin dari kulit dan medulla spinalis.
Ketika terjadi peningkatan yang tiba-tiba dalam “produksi panas”, pusat ini teraktivasi ketika
suhu tubuh turun bahkan hanya beberapa derajat dibawah nilai suhu kritis. Pusat ini kemudian
meneruskan sinyal yang menyebabkan menggigil melalui traktus bilateral turun ke batang otak,
ke dalam kolumna lateralis medulla spinalis, dan akhirnya, ke neuron motorik anterior. Sinyal ini
tidak teratur, dan tidak benar-benar menyebabkan gerakan otot yang sebenarnya. Sebaliknya,
sinyal tersebut meningkatkan tonus otot rangka diseluruh tubuh. Ketika tonus meningkat diatas
tingkat kritis, proses menggigil dimulai. Selama proses menggigil maksimum, pembentukan
panas tubuh dapat meningkat sebesar 4-5 kali dari normal.
Referensi
Guyton A. C, Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC.
http://panmedical.wordpress.com/2010/04/30/menggigil-–-mekanisme/
FISIOLOGI METABOLISME
Dr. Suparyanto, M.Kes
Apa Itu Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.
Macam Metabolisme
Metabolisme dibedakan 2 macam :
Katabolisme : proses penguraian makanan menjadi energi, yang terjadi pada proses respirasi sel.
Anabolisme : proses pembentukan (sintesa) zat organik komplek yang berasal dari zat yang lebih sederhana
Contoh Metabolisme
Contoh Katabolisme :
Glikogenolisis : proses pemecahan glikogen menjadi glukose
Glikolisis : proses pemecahan glukose menjadi asam piruvat
Contoh Anabolisme :
Glikogenesis : proses pembentukan glikogen dari glukose
Glikoneogenesis : proses pembentukan glukose dari prtein atau lemak
Alur Metabolisme
Hasil Metabolisme
Hasil metabolisme berupa energi dan panas → energi tersebut belum dapat digunakan langsung oleh sel → berikatan adenin, fosfat dan ribose → ATP (Adenosin Tri Fosfat).
ATP tersebut merupakan simpanan energi → siap digunakan oleh sel untuk : transport membran, sintesis senyawa kimia, kerja mekanik.
Jika sel memerlukan energi, maka energi diambil dari ATP dengan cara melepas satu gugus fosfat menjadi ADP (Adenosin Di Phosfat) dengan melepas 8.000 kalori.
Penggunaan ATP
ATP → ADP + PO4 + 8.000 kalori
ADP → AMP + PO4 + 8.000 kalori
AMP sudah tidak dapat mengeluarkan energi lagi → harus diisi lagi dengan energi baru yang berasal dari metabolisme makanan → menjadi ATP.
Metabolisme → proses merubah makanan → ATP
Kreatin + ATP → Fosforil kreatin + ADP
Kreatin di otot dalam keadaan istirahat mampu mengikat ATP menjadi Fosforil kreatin (simpanan energi)
Jika otot perlu energi untuk gerak maka fosforil kreatin dipecah →Kreatin + ATP.
ATP inilah yang digunakan untuk gerak
Fase Metabolisme Karbohidrat
Glikolisis → proses merubah glukose → asetil Co-A
Siklus Kreb → proses merubah asetil Co-A → H
Fosforilasi Oksidatif → proses mereaksikan H + O → H2O + ATP
Glikolisis
Glikolisis: glukose → asam piruvat/ asetil co-A
R/ Glukose + 2 ADP + 2 PO4 → 2 Asam Piruvat + 2 ATP + 4 H
Hasil akhir glikolisis:
Asam piruvat / Acetil co-A
2 ATP
Siklus Asam Sitrat
Siklus Kreb: asetil co-A → H
R/ 2 Asetil Ko-A + 6 H2O + 2 ADP → 4 CO2 + 16 H + 2 Ko-A + 2 ATP
Hasil utama: H (hidrogen) dan 2ATP
Fosforilasi Oksidatif
Rantai Respirasi → transfer H dari satu karier ke karier lainya dengan enzim dehidrogenase
H + O2 → H2O + ATP
R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
ATP hasil fosforilasi oksidatif = 34 ATP
Metabolisme Lemak
Ada 3 fase:
β oksidasi → proses merubah asam lemak → asetil Co-A
Siklus Kreb → proses merubah asetil Co-A →H
Fosforilasi Oksidatif → proses mereaksikan H + O → H2O + ATP
Metabolisme Protein
Ada 3 tahap
Deaminasi → proses merubah asam amino → asetil Co-A
Siklus Kreb → proses merubah asetil Co-A → H
Fosforilasi Oksidatif →proses mereaksikan H + O → H2O + ATP
Keseimbangan Energi
Energi didalam tubuh kita dikatakan seimbang, jika jumlah energi yang masuk melalui makanan sama besar dengan jumlah energi yang dikeluarkan untuk kelangsungan hidup
Basal Metabolisme Rate (BMR)
Basal Metabolisme Rate ( BMR ) : adalah keadaan metabolisme tubuh dalam keadaan istirahat fisik maupun mental
Jadi dalam keadaan BMR, diperlukan jumlah tenaga minimal untuk kelangsungan hidup yang terpenting : gerak nafas, suhu tubuh, sirkulasi darah.
BMR rata rata: 2.000 kalori / hari,
Kebutuhan energi manusia > 2.000 kalori / hari yang dipergunakan untuk: BMR, kegiatan fisik dan SDA
SDA( Specifik Dinamic Action ) yaitu energi yang dibutuhkan untuk metabolisme makanan
Laju metabolik → jumlah tenaga yang dibebaskan per satuan waktu
Cara Pengukuran BMR
Tidak makan minimal 12 jam
Tidur nyenyak semalam
Tanpa gerak badan setelah tidur
Menghilangkan faktor psikis dan fisik yang merangsang metabolisme
Suhu harus nyaman ( 25 – 300 C )
Faktor BMR
1. Gerak badan
2. Makan / minum
3. Suhu lingkungan
4. Tinggi badan, Berat badan
5. Jenis kelamin
6. Suhu tubuh
7. Kehamilan, menstruasi
8. Hormon tiroid
9. Hormon epineprin dan nonepineprin
Cara Menghitung Kebutuhan Energi
Untuk menghitung kebutuhan energi seseorang, maka harus diketahui BMR nya dan kegiatan fisiknya, dan untuk memperkirakan jumlah energi yang diperlukan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut
Rumus BMR
Energi Aktivitas Fisik
Suhu Tubuh
Suhu tubuh normal rata rata per oral = 37oC (36,40C - 37,2OC).
Kehilangan panas tubuh melalui cara:
Radiasi : 60 %
Konduksi ke tempat lain : 3 %
Konveksi ke udara: 15 %
Evaporasi: 22 %
Perpindahan Panas
Konduksi → perpindahan kalor melalui suatu medium, tanpa disertai perpindahan partikel medium tersebut
Misal: perpindahan panas tubuh ke kursi
Konveksi: perpindahan kalor melalui suatu medium, yang disertai perpindahan partikel medium tersebut
Misal: perpindahan panas tubuh ke udara
Radiasi → perpindahan panas tanpa melalui medium, dalam bentuk gelombang elektromagnetik
Misal: sinar, sinar gama, sinar X, sinar infra merah
Evaporasi → perpindahan panas melalui penguapan
Misal: penguapan keringat memerlukan kalori
Keseimbangan Panas
Panas secara terus menerus dihasilkan oleh tubuh sebagai hasil sampingan metabolisme, dan panas juga dibuang ke lingkungan sekitar.
Bila kecepatan pembentukan panas tepat sama dengan kehilangan panas maka tubuh dalam keadaan keseimbangan panas.
Tetapi bila keduanya diluar keseimbangan, maka suhu tubuh akan meningkat atau menurun.
Jika suhu tubuh > suhu lingkungan → panas akan hilang dengan cara radiasi dan konduksi
Jika suhu tubuh < suhu lingkungan → tubuh dapat panas dari radiasi dan konduksi lingkungan → membuang panas dengan Evaporasi.
Pengaturan Suhu Tubuh
Pusat pengatur suhu tubuh →Termostat Hipotalamus
Reseptor suhu tubuh :
Neuron di area Preoptika Hipotalamus
Reseptor suhu kulit
Reseptor suhu didalam Medulla spinalis, Abdomen.
Mekanisme Pembuangan Panas
Perangsangan kelenjar keringat → pembuangan panas secara penguapan.
Menghambat pusat simpatis di Hipotalamus posterior, sehingga menghilangkan tonus vasokonstriksi normal pada pembuluh kulit →terjadi vasodilatasi dan kehilangan banyak panas dari tubuh
Mekanisme Pembentukan Panas
Vasokonstriksi pada kulit → mencegah konduksi panas dari dalam tubuh ke kulit.
Piloereksi “rambut berdiri“ → membentuk isolator pada kulit, efek ini tidak begitu penting pada manusia.
Peniadaan keringat → penguapan terhenti.
Peningkatan pembentukan panas :
Menggigil (Pusat motorik efek menggigil terletak pada bagian Dorsomedial Hipotalamus Posterior)
Peningkatan rangsangan simpatis pembentukan panas → Hormon epinefrin dan norepinefrin meningkatkan metabolisme.
Peningkatan pengeluaran Hormon Tiroksin → meningkatkan metabolisme.
Fisiologi Demam
Demam → adalah suhu tubuh diatas batas normal biasa, yang disebabkan oleh zat toksik (Pirogen), penyakit bakteri, tumor otak, atau dehidrasi yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu (termostat hipotalamus).
Pirogen tsb merangsang termostat hipotalamus, untuk di set pada suhu yang lebih tinggi
Karena suhu tubuh lebih rendah dari pada setelan ( set ) termostat hipotalamus → maka terjadi peningkatan suhu tubuh dan terjadilah demam (diatas normal) sampai mencapai suhu kritis (38,6OC)
Pada suhu kritis tsb (38,6OC) → maka tubuh berusaha men-set termostat hipotalamus pada suhu normal (37OC) → maka terjadi vasodilatasi, dan berkeringat.
Perubahan peristiwa yang mendadak pada demam dari suhu kritis menuju normal disebut Kritis atau FLUSH
Bila suhu tubuh meningkat sampai melebihi 40,5OC → terjadi sengatan panas (HEAD STROKE) dengan gejala : dizziness, distress abdomen, delirium, kehilangan kesadaran.
Obat anti Piretik (Aspirin) → mempunyai kasiat menurunkan panas, dengan jalan menurunkan penyetelan termostat hipotalamus (kebalikan efek Pirogen).
Diposkan oleh dr. Suparyanto, M.Kes di 05:51
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/04/fisiologi-metabolisme.html
Pengaturan dan terjadinya peningkatan suhu tubuh
THERMOREGULASI (Pengaturan Suhu Tubuh)
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal penellitian
atau persoalan di klinik seperti :
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3. Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus
kedinginan yang ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat -
tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh relative
konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan suhu tubuh pada
manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Mis kenaikan suhu 10
derajat Celcius bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya.
Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam kegiatan sehari-hari.
Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai puncaknya
pada sore hari (jam 2 - 3 sore).
PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu
yaitu :
Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat Celcius,
yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm
kedalam.(Ts)
Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb :
Temperatur Mean Body) dengan rumus ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai
thermostat yang berada dibawah otak.
Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
Mekanisme pengaturan suhu
Kulit –> Reseptor ferifer –> hipotalamus (posterior dan anterior) –> Preoptika hypotalamus –>
Nervus eferent –> kehilangan/pembentukan panas
SUMBER PANAS
1. Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh.
Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada
waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5
kalinya.
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat,
melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi
disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible
water loss).
kulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jam dengan cara evaporasi 20 - 25%.Inspiration
perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari metabolisme
dikeluarkan
2. Radiasi
terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.Bila
suhu disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas, bila disekitar dingin akan
melepaskan panas. Proses ini permukaan tubuh
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut
turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali
menyiram dengan air)
4. Konveksi
pada tubuh akan dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan
diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran
panas.Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya
pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat menjadi
Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :
1. Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari perubahan
sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) –> erector villi
2. Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.
Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :
1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)
Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan
panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau
penambahan isolator yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
2. Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)
Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan)
bila seluruh anggota badan didinginkan
Pengaturan secara kimia
Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara
sengaja dengan melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil adalah
kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi pada
group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi secara
simultan sehingga seluruh badan kaku dan terjadi spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan
panas, dengan menggigil pada suhu 5 derajat Celcius selama 60 menit produksi panas
meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali.
PENGATURAN SUHU TUBUH DALAM KEADAAN PANAS
1. Fisik
• Penambahan aliran darah permukaan tubuh
• Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
• Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 34 derajat Celcialiran
darah konduktivity)us. penambahan penambahan konduktivitas panas (thermal
2. Keringat
(evaporasi).• Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan
radiasi, dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang
dipakai dalam keadaan ini dengan cara penguapan
periodic memompa tetesan cairan keringat dari lumen permukaan kulit merupakan mekanisme
pendingin yang paling efektif.• Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara
keringat
MEKANISME DEMAM
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan meningkatkan
titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh
berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
• Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen
endogen.
• Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.
• Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang
merangsang hipotalamus.
http://veraendang.blogspot.com/p/pengaturan-dan-terjadinya-peningkatan.html
Pengertian Ilmu Sosial dan Dasar BudayaPublished By admin On Sunday, August 14th 2011. Under Serambi Budaya Tags: cabang ilmu
pengetahuan, Dasar Budaya,pengertian dasar budaya, Pengertian Ilmu Sosial
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan integrasi dari dua
ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi (sosio:sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya
yang merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial
adalah cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi
masalah-masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan
budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.
Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Istilah ISBD
dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin
humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the
humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai
homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari
ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia
itu sendiri.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal mula ilmu sosial dan budaya dasar, perlu diketahui
pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah
dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis
untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat
prediksi.
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ). Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil pengkajian ini lebih bersifat kualitatif, sebab hal ini
menyangkut pola perilaku dan tingkah laku manusia di masyarakat yang cenderung berubah-ubah.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-
peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin)
seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti
seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar adalah usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan
lain ISBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan sosial
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji
masalah masalah sosial manusia di masyarakat dalam tingkah lakunya dalam kehidupan dan
kebudayaan yang menyertainya.
Ilmu sosial dan budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa
Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the
humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya
(homo humanus). Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar bukan hanya ilmu tentang budaya,
melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaannya.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ISBD. Kedua masalah pokok itu
adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-
masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam
kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah ISBD, nampak dengan jelas bahwa
manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian.
Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan
bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam ilmu sosial dan budaya
dasar ini.
http://bukancuma.com/pengertian-ilmu-sosial-dan-dasar-budaya/