mengenal undur-undur laut (crustacea: decapoda: hippidae

13
14 MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE) DAN MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN Oleh Rianta Pratiwi 1 ABSTRACT GET CLOSER TO KNOW THE SEA MOLE CRAB (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE) AND THE BENEFITS FOR LIFE. The mole crab or also known as yutuk is an animal belonging to the group of crustaceans. The crab has a small body size and live immersed in the open beach sand in the tropics and sub-tropics. In Indonesia, many are found along the beaches around Yogjakarta, Central Java. One of the most common of species is Emerita emertus, Hippa adactyla and Hippa ovalis. It is highly hunted by the locals as the crab has high economic value, especially for source of nutrious food. Ecologically the crab is an important component in the food chain, in which the crab acts as an initial consumer in trophic level. Continuous and large-scale harvesting can disrupt the stability of the population in nature, therefore knowledge- based management is required to sustain the balanced population PENDAHULUAN Masyarakat di Indonesia banyak yang belum mengenal hewan undur- undur (mole crab) yang tergolong hewan komersial dari kelompok crustacea, umumnya yang mereka kenal hanyalah lobster, udang, kepiting, teritip dan kelomang. Hewan yang menghuni pantai berpasir di daerah intertidal merupakan komponen penting dari komunitas makrobentos di pantai berpasir terbuka, baik di daerah tropis maupun di negara- negara yang memiliki empat musim (Dugan dalam Mashar & Wardiatno, 2013a). Salah satu jenis undur-undur laut yang banyak dijumpai di Indonesia adalah jenis Emerita emeritus, Hippa adactyla, Hippa ovalis dan Blepharipoda occidentalis (Gambar 1 & 2) (Mashar & Wardiatno, 2013 a & b). Undur- undur laut jenis E. emiretus dikenal dengan nama lokal “yutuk jambe” dan H. adactyla dikenal dengan nama lokal yutuk batok”. Secara ekonomi, undur-undur laut menjadi sumber penghasilan (mata pencaharian) bagi beberapa nelayan di daerah pesisir Indonesia (Jawa Tengah), baik untuk konsumsi keluarga ataupun dijual sebagai makanan (jajanan) berupa kudapan dan laut pauk (karena mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, terutama mengandung protein dan omega-6). Selain dijual sebagai makanan, hewan ini juga digunakan sebagai umpan pancing dan pakan hewan ternak seperti itik (karena telur itik yang dihasilkan akan mengandung omega-3) 1) Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI Oseana, Volume XLIII, Nomor 1 Tahun 2018 : 14 - 26 ISSN 0216-1877

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

14

MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE) DAN MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN

OlehRianta Pratiwi 1

ABSTRACT

GET CLOSER TO KNOW THE SEA MOLE CRAB (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE) AND THE BENEFITS FOR LIFE. The mole crab or also known as yutuk is an animal belonging to the group of crustaceans. The crab has a small body size and live immersed in the open beach sand in the tropics and sub-tropics. In Indonesia, many are found along the beaches around Yogjakarta, Central Java. One of the most common of species is Emerita emertus, Hippa adactyla and Hippa ovalis. It is highly hunted by the locals as the crab has high economic value, especially for source of nutrious food. Ecologically the crab is an important component in the food chain, in which the crab acts as an initial consumer in trophic level. Continuous and large-scale harvesting can disrupt the stability of the population in nature, therefore knowledge-based management is required to sustain the balanced population

PENDAHULUAN

Masyarakat di Indonesia banyak yang belum mengenal hewan undur-undur (mole crab) yang tergolong hewan komersial dari kelompok crustacea, umumnya yang mereka kenal hanyalah lobster, udang, kepiting, teritip dan kelomang. Hewan yang menghuni pantai berpasir di daerah intertidal merupakan komponen penting dari komunitas makrobentos di pantai berpasir terbuka, baik di daerah tropis maupun di negara-negara yang memiliki empat musim (Dugan dalam Mashar & Wardiatno, 2013a). Salah satu jenis undur-undur laut yang banyak dijumpai di Indonesia adalah jenis Emerita emeritus, Hippa adactyla, Hippa ovalis dan Blepharipoda occidentalis (Gambar 1 & 2) (Mashar

& Wardiatno, 2013 a & b). Undur-undur laut jenis E. emiretus dikenal dengan nama lokal “yutuk jambe” dan H. adactyla dikenal dengan nama lokal “yutuk batok”.

Secara ekonomi, undur-undur laut menjadi sumber penghasilan (mata pencaharian) bagi beberapa nelayan di daerah pesisir Indonesia (Jawa Tengah), baik untuk konsumsi keluarga ataupun dijual sebagai makanan (jajanan) berupa kudapan dan laut pauk (karena mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, terutama mengandung protein dan omega-6). Selain dijual sebagai makanan, hewan ini juga digunakan sebagai umpan pancing dan pakan hewan ternak seperti itik (karena telur itik yang dihasilkan akan mengandung omega-3)

1) Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI

Oseana, Volume XLIII, Nomor 1 Tahun 2018 : 14 - 26 ISSN 0216-1877

Page 2: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

15

(Hartono et al., 2010). Pemanfaatan sebagai bahan makanan tambahan sudah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan di wilayah pesisir kabupaten Kebumen dan daerah-daerah lain di sekitar pantai di Jawa Tengah. Namun

demikian, secara ekologi undur-undur laut merupakan sumberdaya penting dalam siklus rantai makanan yang pada trofik level merupakan konsumen tingkat awal di daerah pantai berpasir (Hurband & Dugan dalam Megawati, 2012).

Gambar 1. Emerita sp. (Megawati, 2012)

Gambar 2. Hippa sp. (Megawati, 2012)

Page 3: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

16

Selain dimanfaatkan sebagai sumber protein, undur-undur laut juga dimanfaatkan sebagai indikator pencemaran untuk merkuri, karena dapat mengakumulasi logam tersebut. Undur-undur laut mempunyai daerah sebaran yang luas, sangat mudah ditangkap dan dekat dengan aktivitas manusia di pantai (Boere et al., 2011). Menurut Bhagawati et al. (2016), keberadaan undur-undur laut saat ini di alam mulai sulit diperoleh, hal ini disebabkan adanya eksploitasi yang dilakukan secara terus menerus serta terganggunya habitat karena bencana alam maupun dampak kegiatan antropogenik dari masyarakat sekitarnya. Adapun tujuan dari penulisan ini untuk memberikan informasi mengenai undur-undur laut yang belum banyak diketahui oleh masyarakat awam dan peranannya bagi kehidupan manusia.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN UNDUR-UNDUR LAUT?

Di alam diketahui ada dua jenis undur-undur yaitu: “undur-undur laut” dan “undur-undur darat”. Keduanya termasuk dalam filum Arthropoda yaitu filum terbesar dalam dunia hewan yang mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan, dan lainnya serta dikenal sebagai hewan yang berbuku-buku atau hewan beruas-ruas. Hewan ini hidup di dalam tanah atau pasir laut di pantai yang kering, dan larvanya berjalan mundur saat menggali sarang di tanah atau di pasir, sehingga dinamakan “undur-undur”.

Reproduksi dari kedua hewan ini juga berbeda, dimana undur-undur

darat mengalami fase sempurna yaitu: mengalami metamorfosis secara lengkap: telur, larva, kepompong, dan dewasa, sedangkan undur-undur laut melalui molting, kopulasi, bertelur dan dewasa layaknya jenis krustasea lainnya (Bhagawati et al., 2016).

TINGKAH LAKU UNDUR-UNDUR LAUT

Undur-undur laut makan pada saat laut dalam kondisi tenang. Makanan undur-undur laut berupa plankton dan detritus yang terbawa oleh air laut, sehingga sering disebut filter feeder. Undur-undur laut memiliki sifat membenamkan diri dalam pasir untuk menghindari predator dan untuk menyimpan energi. Hewan tersebut akan menggali pasir menggunakan uropod dan keempat pasang kakinya, sehingga seringkali muncul ketika tersapu gelombang pasang, dan akan membenamkan diri ketika gelombang surut dan hanya antena saja yang terlihat. Antena berfungsi sebagai penyaring plankton dan detritus-detritus yang terbawa gelombang pasang surut (Megawati, 2012).

PERBEDAAN UNDUR-UNDUR LAUT DAN UNDUR-UNDUR DARAT

Undur-undur laut, ketam pasir, ketam laut atau juga yutuk, adalah sebangsa krustasea mirip ketam yang tergolong dalam famili Hippidae. Tubuh beruas-ruas hidup di pasir pantai pada garis air laut dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “sand crab, mole crab, atau sand flea”. Dalam bahasa lokal disebut “yutuk jambe” atau “yutuk batok”. Sedangkan

Page 4: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

17

Undur-undur darat adalah sebangsa serangga dari famili Myrmeleontidae. Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur darat dan mereka tersebar di seluruh dunia, terutama di

wilayah bersuhu hangat dan berpasir. Untuk lebih jelas melihat perbedaan antara kedua hewan tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.

Page 5: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

Tabe

l 1. P

erbe

daan

und

ur-u

ndur

laut

dan

und

ur-u

ndur

dar

at.

Nam

a Ilm

iah

Nam

a Lo

kal

Nam

a Asi

ngK

lasi

fikas

iC

iri-c

iriR

epro

duks

iH

abita

tSe

bara

nFo

to

Emer

ita

spp.

Und

ur-u

ndur

la

ut, y

utuk

ja

mbe

, ket

am

pasi

r, ke

tam

la

ut (N

ontji

, 19

93 d

an

Mur

syid

in,

2007

)

Sand

cra

b, m

ole

crab

, san

d fle

a (A

noni

m, 2

014)

.

Ker

ajaa

n

: A

nim

alia

Filu

m

:

Arth

ropo

daA

nak-

filu

m

:

Cru

stac

eaK

elas

: M

alac

ostra

caB

angs

a

: D

ecap

oda

Infr

a-ba

ngsa

: A

nom

ura

Supe

r-suk

u

:

Hip

poid

eaSu

ku

:

Hip

pida

eG

enus

:

Em

erita

Jeni

s

: E

mer

ita s

pp.

(WoR

MS

http

://w

ww.

mar

ines

peci

es.o

rg/a

phia

.ph

p?p=

taxd

etai

ls&

id=2

1032

2 da

n

Zipc

odez

o, 2

012)

Jeni

s kep

iting

ata

u ke

tam

. Ja

ntan

be

ruku

ran

15 m

m d

an b

etin

a m

empu

nyai

uku

ran

23-2

4 m

m.

Kar

apas

den

gan

dua

ante

na se

perti

sisi

r yan

g be

rben

tuk

hur

uf “

V”.

an

tena

dig

unak

an

untu

k m

enan

gkap

m

akan

an y

ang

beru

pa p

lank

ton

dan

detri

tus y

ang

terb

awa

dala

m a

ir,

sehi

ngga

serin

g di

sebu

t filte

r fee

der

Tubu

h p

ende

k da

n m

elen

gkun

g,

abdo

men

bila

tera

l sim

etris

, lu

nak,

pip

ih d

orso

vent

ral,

atau

mem

bula

t (ha

mpi

r bul

at

telu

t); u

jung

pos

terio

r, ab

dom

en

terli

pat k

e ar

ah v

entra

l dan

ke

depa

n,

ceph

alot

hora

ks tu

mbu

hsan

gat b

aik,

ra

ta a

tau

lebi

h ku

rang

si

lindr

is; r

ostru

m k

ecil

atau

mer

eduk

si;

tels

on d

i baw

ah th

orak

s, m

eman

jang

dan

mer

unci

ng;

Kak

i per

tam

a ch

elat

e at

au su

bche

late

; ka

ki k

elim

a be

nar-b

enar

tere

duks

i dan

m

elip

at, s

erta

sela

lu b

erad

a di

baw

ah k

arap

as

Pasa

ngan

kak

i (pe

reio

pod)

per

tam

a tid

ak b

erbe

ntuk

sapi

t, da

n ru

as u

jung

ek

or (t

elso

n) b

eruk

uran

rela

tif b

esar

at

au p

anja

ngTi

dak

bisa

ber

jala

n; k

akin

ya

bera

dapt

asi u

ntuk

dap

at m

engg

ali p

asir

deng

an c

epat

Dap

at m

engg

erak

kan

ekor

nya

(uro

pod)

unt

uk b

eren

ang

(Zen

&

Dor

othy

, 199

7).

Pada

saat

om

bak

data

ng, U

ndur

-und

ur

akan

kel

uar d

an m

elom

pat d

ari p

asir

pant

ai, y

ang

kem

udia

n ak

an m

asuk

ke

mba

li pa

da sa

at o

mba

k su

rut.

Rep

rodu

kasi

pad

a bu

lan

Febr

uari

– O

ktob

er.

Kem

elim

paha

n ya

ng sa

ngat

ting

gite

ruta

ma

pada

per

-teng

ahan

m

usim

ke

mar

au,a

tau

seki

tar M

ei-J

uni

(Mur

syid

in, 2

007)

.

Und

ur-u

ndur

be

tina

bisa

ber

telu

r se

bany

ak 1

.410

11.9

83 b

utir

Mur

syid

in, 2

007)

at

au 5

0-45

.000

bu

tir d

alam

sebu

lan

(Ano

nim

, 201

4)

Telu

r ber

war

na

kuni

ng

oran

ge y

ang

terle

tak

di

bagi

an u

jung

vent

ral,

bias

anya

ditu

tupi

ole

h te

lson

Hid

up d

i pa

sir p

anta

i te

rbuk

a te

ruta

ma

di p

anta

i be

rpas

ir hi

tam

(p

asir

besi

), pa

da z

ona

basa

han

anta

ra a

ir pa

sang

te

rting

gi

dan

air s

urut

te

rend

ah.

Hid

up

dega

n ca

ra

men

ggal

i pa

sir

Dap

at d

item

ukan

di

pan

tai b

erpa

sir

di se

mua

bag

ian

duni

a, k

ecua

li w

ilaya

h ku

tub.

Ters

ebar

sang

at

luas

, yai

tu d

i se

panj

ang

pesi

sir

laut

Atla

ntik

sam

pai

Peru

dan

Chi

le,

serta

di p

esis

ir la

ut

Pasi

fik sa

mpa

i A

mer

ika

Uta

ra d

an

Sela

tan.

Di p

esis

ir la

ut A

mer

ika,

dar

i A

lask

a sa

mpa

i B

aja,

Cal

iforn

ia

(Sve

n &

Fue

ntes

., 20

03).

Di I

ndon

esia

belu

m b

anya

k di

keta

hui

seba

rann

ya.

Ban

yak

dite

muk

an

dida

erah

pes

isir

sela

tan

Jogy

akar

ta,

pant

ai-p

anta

i be

rpas

ir se

kita

r Jo

gyak

arta

, Kul

on

Prog

o, B

antu

l da

n K

ebum

en

(Meg

awat

i, 20

12).

Emer

ita sp

. (W

ikip

edia

In

done

sia,

http

s://

id.w

ikip

edia

.org

/w

iki/U

ndur

-und

ur_

laut

)

18

Page 6: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

Nam

a Ilm

iah

Nam

a Lo

kal

Nam

a Asi

ngK

lasi

fikas

iC

iri-c

iriR

epro

duks

iH

abita

tSe

bara

nFo

to

Palp

ares

sp

p.U

ndur

-und

ur

dara

t, se

mut

si

nga,

Myr

mex

leon

an

tlion

(W

ikip

edia

In

done

sia)

ht

tps:

//id

.wik

iped

ia.

org/

wik

i/Und

ur-

undu

r dar

at

Ker

ajaa

n

: A

nim

alia

Filu

m

:

Arth

ropo

daA

nak-

filu

m

:

Hex

apod

aK

elas

: In

sect

aIn

fra-

kela

s

:

Neo

pter

a B

angs

a

: N

euro

pter

aSu

ku

: M

yrm

eleo

ntid

aeA

nak-

suku

: P

alpa

rinae

G

enus

:

Palp

ares

Je

nis

:

Palp

ares

sp.

(Wik

iped

ia In

done

sia

http

s://

id.w

ikip

edia

.org

/wik

i/Und

ur-u

ndur

da

rat)

Jeni

s ser

angg

a. S

ekila

s miri

p de

ngan

ca

pung

kar

ena

sam

a-sa

ma

mem

iliki

ab

dom

enny

a pa

njan

g da

n m

emili

ki d

ua

pasa

ng sa

yap

trans

para

n be

rura

t pad

a th

orax

nya.

Bis

a di

beda

kan

deng

an c

apun

g de

ngan

m

elih

at a

nten

anya

yan

g pa

njan

g da

n uj

ungn

ya se

diki

t mel

engk

ung,

Uku

rann

ya r

ata-

rata

lebi

h ke

cil,

dan

mat

anya

yan

g te

rleta

k di

sisi

kep

ala

beru

kura

n le

bih

keci

l dib

andi

ngka

n m

ata

capu

ng.

Und

ur-u

ndur

juga

tida

k bi

sa te

rban

g se

cepa

t dan

selin

cah

capu

ng k

aren

a

pada

das

arny

a m

erup

akan

pen

erba

ng

lem

ahU

ndur

-und

ur d

ewas

a ja

rang

terli

hat

pada

sian

g ha

ri, k

aren

a bi

asan

ya a

ktif

kelu

ar d

i sor

e ha

ri da

n bi

asan

ya te

rliha

t m

engg

erom

bol d

i mal

am h

ari s

aat

seda

ng m

enca

ri pa

sang

an u

ntuk

kaw

in

(kop

ulas

i).

(Wik

iped

ia In

done

sia)

http

s://

id.w

ikip

edia

.org

/wik

i/Und

ur-u

ndur

da

rat

Rep

rodu

kasi

pad

a bu

lan

Febr

uari

– O

ktob

er.

repr

oduk

si te

rjadi

tid

ak la

ma

sete

lah

undu

r-und

ur b

aru

saja

kel

uar d

ari

kepo

mpo

ng n

ya.

Perk

awin

an d

imul

ai

ketik

a se

pasa

ng

undu

r-und

ur ja

ntan

da

n be

tina

hing

gap

di p

ohon

.

Sepa

sang

und

ur-

undu

r itu

lalu

m

elak

ukan

kop

ulas

i de

ngan

car

a sa

ling

mel

ekat

kan

ujun

g ab

dom

enny

a.

Kop

ulas

i bis

a be

rlang

sung

hin

gga

dua

jam

lam

anya

.

Und

ur-u

ndur

bet

ina

yang

suda

h di

buah

i te

lurn

ya se

lanj

utny

a ak

an p

ergi

men

cari

tem

pat u

ntuk

be

rtelu

r dan

mas

ih

mun

gkin

kem

bali

ke te

mpa

t yan

g sa

ma

untu

k ke

mba

li ka

win

.

Men

gala

mi

met

amor

fosi

s se

mpu

rna:

telu

r, la

rva,

kep

ompo

ng,

dan

dew

asa

Hid

up d

alam

ta

nah

di

dara

t

Di d

unia

ini

dipe

rkira

kan

ada

seki

tar 2

.000

sp

esie

s und

ur-

undu

r dan

ters

ebar

di

selu

ruh

duni

a,

teru

tam

a di

wila

yah

bers

uhu

hang

at

dan

berp

asir

(Wik

iped

ia)

Hid

up d

i Afr

ika

dan

rent

ang

saya

pnya

m

enca

pai 1

6 cm

. Sp

esie

s ter

keci

l be

rasa

l dar

i wila

yah

Ara

bia

dan

rent

ang

saya

pnya

han

ya

seki

tar 2

cm

May

orita

s un

dur-u

ndur

se

ndiri

um

umny

a be

ruku

ran

anta

ra

4–10

cm

Und

ur-u

ndur

dar

at(W

ikip

edia

In

done

sia,

http

s://

id.w

ikip

edia

.org

/w

iki/U

ndur

-und

ur

dara

t)

Luba

ng u

ndur

-und

ur

dara

t (W

ikep

edia

In

done

sia)

http

s://

id.w

ikip

edia

.org

/w

iki/U

ndur

-und

ur

dara

t

19

Page 7: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

Nam

a Ilm

iah

Nam

a Lo

kal

Nam

a Asi

ngK

lasi

fikas

iC

iri-c

iriR

epro

duks

iH

abita

tSe

bara

nFo

to

Perk

emba

ngan

di

mul

ai k

etik

a be

tina

mel

etak

kan

telu

rnya

di d

alam

ta

nah

berp

asir

deng

an c

ara

men

getu

k-ng

etuk

ab

dom

enny

a ke

da

lam

tana

h da

n m

enge

luar

kan

telu

r-te

lurn

ya d

i san

a.

Und

ur-u

ndur

bet

ina

bisa

men

gelu

arka

n te

lur h

ingg

a 20

but

ir se

kali

berte

lur d

an

bias

anya

mem

ilih

pasi

r yan

g be

rsuh

u ha

ngat

(wik

iped

ia

Indo

nesi

a) h

ttps:

//id

.wik

iped

ia.o

rg/

wik

i/Und

ur-u

ndur

da

rat

20

Page 8: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

21

Siklus hidup dan reproduksi undur-undur laut

Pada umumnya, siklus hidup undur-undur laut yaitu: telur-protozoa-zoea-megalopa- juvenil-dewasa. Menurut Hanson dalam Megawati (2012), menyatakan bahwa undur-undur laut memiliki daur hidup yang relatif lama. Daur hidup tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

Undur-undur laut memiliki 8-11 stadia larva dan selama stadia tersebut larva berada di lepas pantai (off shore). Ketika stadia larva selesai, hewan tersebut kembali ke pantai memasuki fase recruitment, yang terjadi sepanjang tahun di daerah sub-tropis. Jumlah terbesar terjadi saat musim panas dan musim gugur, saat musim dingin undur-undur laut berada dalam pasir di daerah lepas pantai (off shore) dan akan kembali ke pantai saat musim semi. Sedangkan di daerah tropis fase recruitment terjadi pada bulan Februari dan Maret (Phasuk & Bonruang dalam Megawati, 2012).

Kisaran parameter lingkungan yang memengaruhi kehidupan larva undur-undur laut yaitu: suhu 25,5OC dan salinitas berkisar 34,45‰ – 35,8 ‰. Musim reproduksi terjadi pada bulan Februari sampai Oktober, biasanya undur undur laut betina mampu menghasilkan telur hingga 50-45.000 butir telur persiklus dan terjadi saat air tenang (FMSA dalam Megawati, 2012).

Hanson dalam Megawati (2012) mengatakan bahwa telur undur-undur laut mempunyai ciri dan warna bermacam-macam. Hewan tersebut akan bertelur saat panjang karapas telah mencapai ukuran 11,5 mm dan telur berwarna kuning. Pada stadia selanjutnya warna telur akan menjadi transparan yang kemudian akan berkembang menjadi embrio. Perkembangan embrio terjadi selama 15-21 hari. Bakir et al. dalam Megawati (2012), membagi stadia telur menjadi tiga stadia yang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 3. Daur hidup undur undur laut (Hanson dalam Megawati, 2012)

Page 9: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

22

Gambar 4. Stadia telur Ordo Decapoda (Bakir et al. dalam Megawati, 2012)

MANFAAT BAGI KEHIDUPAN

1. Sebagai sumber ekonomi keluarga

Secara ekonomi, undur-undur laut dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan (mata pencaharian) keluarga yang sangat menjanjikan dan dapat menambah pendapatan keluarga, karena hewan tersebut memiliki nilai jual. Warga sekitar pesisir pantai menjadikan undur-undur laut sebagai makanan khas pantai yang sangat digemari, oleh karenanya setiap hari undur-undur laut sangat dicari atau diburu untuk ditangkap sebagai kebutuhan warung-warung sepanjang pantai. Undur-undur laut atau yutuk dapat dijual dengan harga Rp. 25.000/kg. Undur-undur laut dapat dikelola

sebagai makanan ringan sebagai kudapan (cemilan) seperti: digoreng kering dan dimasukan dalam kemasan plastik yang sangat bagus, dibuat rempeyek, bahkan ditumis sebagai lauk yang dimakan dengan nasi saat hangat (Gambar 5). Alat tangkap atau pencari undur-undur laut yang dilakukan oleh nelayan biasanya sangat sederhana (alat tradisional setempat), dimana alat itu terbuat dari bambu yang berbentuk seperti huruf T (disebut “sorok”). Pengambilan undur-undur laut dengan cara menyusur pantai sepanjang 3 kilometer atau lebih dengan alat tersebut yang didorong seperti cara pengoperasian alat garuk untuk menjemur padi (Gambar 6).

Page 10: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

23

Gambar 5. Macam-macam makanan dari undur-undur laut: a. goreng kering undur-undur (dalam kemasan); b. rempeyek undur-undur; C. tumis undur-undur (Wikipedia Indonesia,https://id.wikipedia.org/wiki/Undur-undur_laut).

Gambar 6. Alat tangkap untuk mencari undur-undur laut (Megawati, 2012).

Secara ekologis, undur-undur laut merupakan sumberdaya penting dalam siklus rantai makanan yang berperan sebagai konsumen tingkat awal dalam trofik level (Lercari & Defeo dalam Megawati, 2012). Apabila setiap hari undur-undur laut tersebut ditangkap secara intensif tanpa mempertimbangkan fase-fase penting dalam siklus hidupnya, maka dapat mengganggu fungsi ekologis dan kelestariannya.

Hewan ini sering diburu karena kebutuhan dan pemanfaatan yang meningkat serta tidak diimbangi

dengan pengetahuan tentang pelestarian sumberdaya hewan tersebut, sehingga mengganggu kehidupannya di alam. Apabila kondisi tersebut tidak dapat dikendalikan, maka akan memberikan tekanan yang semakin tinggi pada populasi dan habitat undur-undur laut.

2. Sebagai sumber proteinUndur-undur laut (Emerita spp.)

telah diteliti mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi berupa asam lemak sebesar 3,57% (dalam 100 mg) dan protein kasar 32,42% (dalam 100 mg). Undur-undur laut juga mengandung asam lemak

Page 11: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

24

omega-3 sebesar 12,49% (dalam 100 mg) (Anonim dalam Lisarni et al., 2015). Sedangkan hasil penelitian dari Mursyidin dalam Lisarni et al. (2015), menunjukkan bahwa undur-undur laut mengandung lemak total yang cukup tinggi pula, yaitu berkisar 17,22 – 21,56%; asam lemak omega-3 total (EPA dan DHA) berkisar: 7,75-14,48% dibandingkan dengan beberapa jenis crustacea lainnya (udang, lobster dan kepiting). Kandungan EPA (6,41-8,43%) lebih tinggi dibandingkan kandungan DHA (1,34-6,57%). Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian Puspita dalam Lisarni et al., (2015), pemberian ransum pada undur-undur laut, dapat meningkatkan kandungan omega-3 dalam produksi telur itik. Kadar omega-3 dalam telur itik dengan ransum undur-undur laut 25% adalah 4,3633 ± 0,0707 mg/g. Kadar omega-3 dalam telur itik dengan ransum 50% adalah 5,9694 ± 0,3254 mg/g, dan kadar omega-3 dalam telur itik dengan ransum undur-undur laut 75% adalah 8,7969 ± 0,3451 mg/g.

3. Sebagai umpan pancing dan cara mendapatkannya

Undur-undur laut sudah sejak lama menjadi umpan yang cukup baik untuk memancing ikan di laut karena selain awet, undur-undur laut juga sangat disukai oleh ikan. Permasalahan yang ada adalah tidak mudah menemukan atau mencari umpan yang satu ini.

Undur-undur laut adalah hewan yang biasa hidup membenamkan diri di pasir di pinggir-pinggir pantai. Langkah-langkah yang bisa dilakukan agar mendapatkan undur-undur laut dengan mudah yaitu: 1. lakukan pengamatan

saat ombak datang dan pergi, setelah ombak pergi akan terlihat gerakan di antara pasir-pasir atau gundukan pasir kecil mirip dengan batu-batu hitam, 2. lakukan penangkapan segera saat ombak kedua atau ketiga datang, 3. perhatikan tempat awal dimana terlihat pergerakan-pegerakan tadi, biasanya undur-undur laut akan berada tak jauh dari tempat semula pengamatan.

Cara lain yang juga mudah dilakukan adalah memburu dengan cara memancing. Umpan yang digunakan adalah potongan udang laut. Cara ini adalah cara yang cukup efektif karena sangat mudah dilakukan, yakni: 1. siapkan senar yang cukup panjang dan ikatkan potongan udang atau jenis umpan lain yang berbau amis untuk mengundang undur-undur laut, 2. lemparkan umpan pada tepi pantai yang berbatasan langsung dengan ombak, 3. berikan pemberat pada ujung senar untuk menghindari umpan terbawa arus ombak, 4. amati dari kejauhan dan akan terlihat undur-undur laut datang bersamaan dengan datang dan perginya ombak pantai, 5. segera buru disekitar umpan yang dilempar tadi.

Salah satu ciri yang jelas bahwa terdapat undur-undur laut adalah saat umpan terbenam di pasir pantai. Undur-undur laut untuk umpan pancing banyak terdapat di pantai-pantai yang berpasir. Di Jogyakarta undur-undur laut ini bisa didapatkan di pantai Parangtritis, pantai Parangkusumo, pantai Trisik, pantai Glagah, pantai Kwaru, pantai Congot dan masih banyak lagi pantai-pantai sepanjang Jogyakarta.

Page 12: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

25

PENUTUP

Penangkapan atau perburuan undur-undur laut untuk kepentingan komersial sebaiknya diikuti dengan pengetahuan mengenai pengelolaan perikanan berkelanjutan yang dianjurkan yaitu perikanan berbasis masyarakat. Aktifitas penangkapan yang bersifat komersial, tidak dilarang, tetapi dianjurkan agar penangkapannya tidak melebihi daya dukung perairan tersebut. Tidak melakukan perburuan atau penangkapan saat undur-undur laut atau kepiting pasir sedang bertelur (pada bulan Maret).

Disarankan untuk melakukan pembudidayaan undur-undur laut atau kepiting pasir, sehingga keberadaannya tetap lestari di alam. Seleksi penangkapan juga sangat disarankan dengan cara memperhatikan ukuran yang boleh diambil dan mengembalikan betina bertelur ke alam.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Fishing Destin Guide. Guide to fishing around Destin and the Florida Panhandle. Sand Fleas (Mole Crabs or Sand Crabs). Prime surf fishing bait. [email protected]. (Diakses, 7 Desember 2017).

Anonim. 2017. Catalog. http://c a t a l o g . d i g i t a l a r c h i v e s .t w / i t e m / 0 0 / 0 4 / 7 e / 7 a .html digitalarchives.tw/item/00/04/7e/7a.html (Diakses

15 Desember 2017).

Bhagawati, D., S. Anggoro, M. Zainuri, dan L. Sya’rani. 2016. Kontribusi taksonomi dalam pendayagunaan spesies: kajian atribut morfologi dan kunci dikotomi kepiting Yutuk (Crustacea: Hippoidea) dari pesisir Cilacap. Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke V Hasil-hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. 550-564.

Boere, V., E. R. Cansi, A. B. B. Alvarenga and I. O. Silva. 2011. The burying behaviour of the mole crab before and after an accident with urban sewage effluents in Bombinhas Beach, Santa Catarina, Brazil. Ambi-Aqua, Taubate, 6 (3): 70-76.

Hartono, E., E. S. Rejeki dan A. A, Puspitasari, 2010. Pengaruh asupan makanan undur-undur laut terhadap kandungan omega-3 pada telur itik. Fakultas farmasi Universitas Setia Budi, Surakarta.

Lisarni, A. D., E. S. Rejeki dan Suhartinah., 2015. Penetapan kadar omega-3 Undur-undur laut (Emerita emeritus) dalam bentuk granul, bubur dan mentah secara kromatografi gas. Jurnal Farmasi Indonesia, 12 (3): 15-22.

Megawati, E. 2012. Studi beberapa aspek biologi kepiting Pasir

Page 13: MENGENAL UNDUR-UNDUR LAUT (CRUSTACEA: DECAPODA: HIPPIDAE

26

di Kecamatan Buluspesantren kabupaten Kebumen. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakulatas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 41 hal.

Mashar, A. dan Y. Wardiatno, 2013a. Aspek pertumbuhan undur-undur laut Hippa adactyla dari pantai berpasir kabupaten Kebumen. Jurnal Biologi Tropis, 13 (1): 119-127.

Mashar, A. dan Y. Wardiatno, 2013b. Aspek undur-undur laut Emerita emeritus dari pantai berpasir kabupaten Kebumen. Jurnal Biologi Tropis, 14 (1): 29-38.

Mursyidin, D. H., 2007. Kandungan asam lemak omega 6 pada ketam pasir (mole crab) di pantai Selatan Yogyakarta. Bioscientiae, 4 (2): 79-84.

Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta, 196 hal.

Puspita, A. A. 2009. Pengaruh asupan makanan Undur-undur laut terhadap kandungan omega-3 pada telur Itik. Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi, Surakarta.

Sven, T. and V. Fuentes. 2003. First record of anomuran and brachyuran larvae (Crustacea: Decapoda) from Antarctic waters. Polar Biology, 26: 279–282.

Zen, F. and H. P. Dorothy, 1997. Digging in sand crabs (Decapoda, Anomura, Hippoidea): interleg coordination”. Journal of Experimental Biology 200 (4): 793–805.

Zipcodezoo. 2012. Classification of Emerita emeritus. http://www.zipcodezoo.com/classification-of-Emerita (Diakses 15 Desember, 2017).

Wikipedia Indonesia: https://id.wikipedia.org/wiki/Undur-undur_laut (Diakses, 3 Desember 2017).

Wikipedia Indonesia: https://id.wikipedia.org/wiki/Undur-undur darat (Diakses, 5 Desember, 2017).

World Register of Marine Species (WoRMS): http://www.mar inespec ies .o rg /aph ia .php?p=taxdetails&id=210322 (Diakses, 7 Desember, 2017).