membangun kapasitas iptek dan inovasi untuk … filesemua makalah yang terdapat dalam prosiding ini...
TRANSCRIPT
ISSN 2088-2645
PROSIDING FORUM TAHUNAN PENGEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN INOVASI
NASIONAL KE VI , TAHUN 2016
MEMBANGUN KAPASITAS IPTEK DAN INOVASI
UNTUK MEMPERKUAT POSISI INDUSTRI
NASIONAL DALAM RANTAI NILAI GLOBAL
DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
PROSIDING FORUM TAHUNAN PENGEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN INOVASI NASIONAL KE VI
TAHUN 2016
Tema:
“Membangun Kapasitas Iptek dan Inovasi Untuk Memperkuat Posisi Industri Nasional
Dalam Rantai Nilai Global di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
Sub tema:
1. Pengelolaan rantai nilai dan inovasi jejaring
2. Entrepreneurship dan daya saing IKM
3. Sistem inovasi sektoral dan kebijakan industri
4. Kolaborasi ABGC dalam memperkuat sistem inovasi daerah, nasional, dan internasional
5. Strategi teknologi: Dari imitasi kreatif sampai inovasi disruptif
6. Membangun budaya inovatif dan kompetitif
7. Penguatan kapasitas lembaga litbang publik dan industri
8. Mobilitas dan penguatan sumber daya manusia iptek
9. Kebijakan iptekin dalam meningkatkan daya saing
Semua makalah yang terdapat dalam Prosiding ini telah melalui proses seleksi dan penilaian oleh
Tim Komite Ilmiah dan telah diperbaiki oleh Penulis, termasuk masukan yang diusulkan pada saat
presentasi makalah.
Tim Penyunting:
1. Nur Laili, M.T
2. Dian Prihadyanti M.T
3. Dr. Ikbal Maulana, M.Ud.
4. Karlina Sari M.A
5. Sigit Setiawan, M.Psi.
6. Qinan Maulana Binu Soesanto, M.Si.
Tim Komite Ilmiah:
1. Prof. Dr. Erman Aminullah
2. Prof. Dr. Lukman Hakim
3. Dudi Hidayat, M.Sc.
4. Wati Hermawati, MBA
5. Dr. Marcellino Pandin
PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN IPTEK
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Jl. Jend. Gatot Subroto No.10, Gedung PDII Lt.4, Jakarta Selatan-12710
Telepon (021) 5201602, 5225206
Fax (021) 5201602
Email: [email protected]
Website: www.pappiptek.lipi.go.id
© 2017 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Prosiding Forum Tahunan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi Nasional
ke-VI Tahun 2016
ISSN 2088-2645
Desainer Sampul : Zarnita
Diterbitkan oleh:
PAPPIPTEK – LIPI
Jl. Jend. Gatot Subroto 10, Gedung A Lt.4, Jakarta 12710
Telp. (021) 5201602, 5225206, Fax (021) 5201602
e-mail: [email protected]
website: www.pappiptek.lipi.go.id
KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN IPTEK
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hanya atas seizinNya-lah Prosiding seminar nasional FORUM IPTEKIN ke VI ini dapat diselesaikan. FORUM IPTEKIN ke VI tahun 2016 telah diselenggarakan di Auditorium Utama LIPI, Jakarta pada tanggal 8-9 November 2016 dengan mengusung tema besar “Membangun Kapasitas Iptek dan Inovasi untuk Memperkuat Posisi Industri Nasional dalam Rantai Nilai Global di Era MEA”. FORUM IPTEKIN ke VI tahun 2016 ini dilaksanakan dengan di hadiri sejumlah pakar, akademisi dan praktisi dari Kementerian/Lembaga, universitas, lembaga litbang dan industri. Oleh karena itu diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang konkret, realistis, bermanfaat dan mampu menjadi jalan keluar permasalahan bangsa dan regional ASIA. Pembicara kunci yang kompeten dari dalam dan luar negeri telah diundang agar mampu memberikan pemaparan yang sesuai dengan seminar kali ini, serta proses review para pemakalah dilakukan agar dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bervariatif dalam memberikan ide-ide positif untuk dijadikan simpulan maupun rekomendasi yang akan disampaikan bagi para pemangku kepentingan atau pengambil kebijakan, dalam hal ini kebijakan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Dalam prosiding ini dimuat 55 makalah presentasi oral. Semua makalah ini telah melalui proses seleksi dan telah dikoreksi berdasarkan hasil diskusi yang kemudian dilakukan proses editing oleh tim editor. Pada FORUM IPTEKIN VI tahun 2016 juga telah dipilih 2 (dua) makalah terbaik, dimana salah satunya diterbitkan di STI Policy and Management Journal (STIPM Journal). Prosiding ini turut memuat susunan panitia, jadwal acara dan jadwal presentasi paralel makalah oral. Pada kesempatan yang membahagiakan ini kami PAPPIPTEK-LIPI selaku penyelenggara FORUM IPTEKIN VI tahun 2016 mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para pembicara utama, moderator, pemakalah, serta para peserta seminar yang telah menyumbangkan pemikiran-pemikiran melalui makalah-makalah yang ditulis dalam prosiding ini. Kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini, oleh karena itu kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan seminar nasional ini. Untuk itu, dengan tulus kami atas nama panitia dan penyelenggara menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Semoga hadirnya buku prosiding ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan penulisnya Akhir kata, selamat membaca dan teruslah berkarya Jakarta, Mei 2017, Kepala PAPPIPTEK-LIPI Dr. Trina Fizzanty
i Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
SEKILAS PENYELENGGARAAN FORUM TAHUNAN PENGEMBANGAN IPTEK DAN INOVASI NASIONAL KE VI
Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional (FORUM IPTEKIN) merupakan wadah yang diinisiasi oleh Pusat Penelitian Perkembangan Iptek – LIPI, yang diperuntukkan bagi para pelaku dan pemerhati iptek dan inovasi dari lembaga litbang pemerintah, akademisi, dan industri. Forum ini merupakan ajang komunikasi dan knowledge sharing seputar isu-isu kebijakan, manajemen dan pengukuran perkembangan iptek nasional dan internasional. Hal inilah yang menjadikan bahasan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sangat layak diperbincangkan. Sejak tahun 2011, PAPPIPTEK – LIPI telah menyelenggarakan FORUM IPTEKIN sebanyak enam kali. Pada tahun 2011 mengusung tema “Peran Jejaring dalam Meningkatkan Inovasi dan Daya Saing Bisnis”. Pada tahun 2012 mengusung tema “Inovasi Frugal: Tantangan dan Peluang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) serta Bisnis di Indonesia”. Pada tahun 2013 mengusung tema “Mengurai Stagnansi Inovasi Berbasis Litbang di Indonesia”. Pada tahun 2014 mengusung tema “Kapasitas Inovasi, Kapabilitas Teknologi, dan Kinerja Industri Menuju Pasar Bebas ASEAN”. Pada tahun 2015 mengusung tema “Inovasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam”. FORUM IPTEKIN VI Tahun 2016 mengangkat tema “Membangun Kapasitas Iptek dan Inovasi untuk Memperkuat Posisi Industri Nasional dalam Rantai Nilai Global di Era MEA”. Tema besar tersebut dikerucutkan menjadi sepuluh sub tema, yaitu: 1) Pengelolaan rantai nilai dan inovasi jejaring; 2) Entrepreneurship dan daya saing IKM; 3) Sistem inovasi sektoral dan kebijakan industri; 4) Kolaborasi ABGC dalam memperkuat sistem inovasi daerah, nasional dan internasional; 5) Strategi teknologi: dari imitasi kreatif sampai inovasi disruptif; 6) Membangun budaya inovatif dan kompetitif; 7) Penguatan kapasitas lembaga litbang publik dan industri; 8) Mobilitas dan penguatan sumber daya manusia iptek; 9) Sistem mutu dalam memperkuat daya saing industri; 10) Kebijakan iptekin dalam meningkatkan daya saing. Acara FORUM IPTEKIN VI Tahun 2016 diselenggarakan selama dua hari yaitu pada tanggal 8-9 November 2016, bertempat di Auditorium Utama LIPI, Jakarta. Selama dua hari, FORUM IPTEKIN VI menghadirkan empat pembicara kunci, serta sesi seminar paralel dimana telah dipresentasikan sebanyak 55 makalah ilmiah. Jakarta, 3 Mei 2017
ii Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Kepala PAPPIPTEK-LIPI i Sekilas Penyelenggaraan FORUM IPTEKIN VI ii Daftar Isi iii Susunan Panitia viii Laporan Kepala PAPPIPTEK-LIPI ix Pengarahan Kepala LIPI xii Pengarahan dan Pembukaan Menristekdikti xv Bagian I Pembicara Kunci 1 Dr. Jusman Syafii Djamal 1 2 Mr. Dietmar Lampert 16 3 Prof. Dr. Lukman Hakim 29 4 Dr. Chi-Ung Song 50 Bagian II Makalah Seminar Sub Tema: Pengelolaan Rantai Nilai Dan Inovasi Jejaring 1 Kesiapan Ekspor Perusahaan Low Tech Di Indonesia Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean 2015 Rizka Rahmaida Dan Lutfah Ariana
69
2 Manajemen Rantai Nilai Dalam Adopsi Teknologi Kentang Di Sentra Produksi Kabupaten Kerinci Adhitya Marendra Kiloes, Puspitasari Dan M. Jawal Anwarudin Syah
83
3 Analisis Pengembangan Rantai Pasok Tungku Sehat Hemat Energi Di Yogyakarta Wati Hermawati, Hartiningsih, Dan Ishelina Rosaira
91
4 Karakteristik Dan Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Krimer Berbahan Baku Powder Ampas Tahu Syarifah Aminah, Tezar Ramdhan, Dan Umming Sente
105
5 Teknologi Pengalengan Makanan Guna Meningkatkan Produktifitas Umkm Berbasis Sumberdaya Alam Lokal Di Yogyakarta Agnes Irwanti, Asep Nurhikmat , Dan L.T.Handoko
110
6 Kemampuan Pembiayaan Masyarakat Desa Pujon Kidul Dalam Menerapkan Inovasi TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) Desa Ar. Rohman Taufiq H.*, Wawargita Permata W., Tiara Oktariana, Oktavia Indah R., Aris Subagyo , Arina Hidayah
119
7 Kajian Sosial Ekonomi Inovasi Sistem Dual-Fuel Pada Kapal Nelayan Ari Kuncoro, Mamuri, Salasi Wasis W, Dan Susilo Wisnugroho
129
8 MERAKIT INOVASI YANG MENYEJAHTERAKAN RAKYAT: Praksis Litbang Aneka Ubi dalam Wanatani. Yudi Widodo dan Heny Kuntyastuti
153
9 Pengembangan Dynamic Capabilities Melalui Proses Pembelajaran Teknologi: Studi Kasus Di PT. RTI Nur Laili
168
Sub Tema: Entrepreneurship dan Daya Saing IKM 10 Membangun Bisnis Masyarakat Berbasis Inovasi Berorientasi Pasar
Armen Zulham, Freshty Yulia, Arthantiani 175
iii Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
11 Innovation Network Sebagai Basis Penguatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) Di Jawa Timur Edy Wahyudi
185
12 Peluang dan Tekanan Untuk Berinovasi Dalam Industri Jamu Ikbal Maulana
198
13 Strategi Penguatan Entepreneurship Pada Industri Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri di Era Ekonomi Kreatif Indonesia dan Masyarakat Ekonomi Asean Novi Haryati, Choiria Anggraini, Moch. Adi Surahman
209
14 Pemanfaatan Informasi Paten Teknologi Pengalengan Makanan Dalam Menunjang Pengembangan Industri Kreatif Tommy Hendrix, V. Susirani Kusumaputri
222
Sub Tema: Sistem Inovasi Sektoral dan Kebijakan Industri 15 Learning Region For Regional Economic Development: Peran Universitas dan
Lembaga Intermediasi Dalam Menciptakan Inovasi Pada Industri Low Tech Dengan Pembelajaran Masyarakat Nimas Maninggar, Delik Hudalah
231
16 Pengembangan Produk Pada Industri Pengolahan Makanan Berbasis Komoditi Bandeng: Pendekatan Sistem Inovasi Sektoral
Hadi Kardoyo, Setiowiji Handoyo
243
Sub Tema: Kolaborasi ABGC Dalam Memperkuat Sistem Inovasi Daerah, Nasional dan Internasional
17 Interaksi Industri Dengan Lembaga Litbang Pemerintah (Studi Kasus: Industri Teknologi Pengolahan Air Bersih di Indonesia) Rendi Febrianda, Nur Laili
263
18 Peran BPTBA LIPI Dalam Transfer Pengetahuan dan Teknologi Pada UMKM Berbasis Sumber Daya Alam Lokal Binaannya Untuk Meningkatkan Daya Saing di Era Pasar Bebas ASEAN Agnes Irwanti, Hardi Julendra, Ema Damayanti
271
19 Potensi dan Peluang Limbah Bawang Merah Sebagai Campuran Media Semai dan Media Tanam Pada Tanaman Cabai di Wilayah DKI Jakarta Dalam Rangka Ikut Membangun Kapasitas Iptek dan Inovasi Untuk Memperkuat Posisi Industri Nasional Dalam Rantai Nilai Global Di Era MEA Emi Sugiartini
280
Sub Tema: Strategi Teknologi - Dari Imitasi Kreatif Sampai Inovasi Disruptif 20 Inisiatif Perbaikan Genetik Varietas Padi Lokal Melalui Pengembangan
Bersama Dan Transfer Teknologi Puji Lestari, Dwinita Wikan Utami, Muhammad Sabran, Nurul Hidayatun, Karden Mulya
291
21 Strategi Peningkatan Kualitas Aplikasi Teknologi Informasi Pelayanan Pengujian Pusat Penelitian A Melalui Iso 20000 Muhammad Azwar Massijaya
301
22 Potensi Minyak Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Busa Pemadam Kebakaran Di Lahan Gambut
313
iv Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Purwo Subekti 23 Peranan Inovasi Teknologi Untuk Mendukung Potensi Sumber Daya Genetik
Sapi Potong Lokal Indonesia Aryogi, Y. Adinata
319
24 Evolusi Tungku Sehat Hemat Energi Di Indonesia Ishelina Rosaira P., Wati Hermawati, Hartiningsih
326
25 Intervensi Model Pembibitan Sapi Jabres Untuk Peningkatan Sosial Ekonomi Pedesaan Yudi Adinata, L. Affandhy, D. Pamungkas
338
26 Karakteristik Organoleptik Cheese Stick Dengan Substitusi Tepung Sukun Muflihani Yanis, Waryat, Kartika Mayasari
352
27 Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Sentra Ikan Bulak Kecamatan Bulak, Surabaya Irwantoro, Herrukmi Septa Rinawati
357
Sub Tema: Membangun Budaya Inovatif dan Kompetitif 28 Peran Modal Sosial Dalam Difusi Inovasi Tungku Sehat Hemat Energi
(TSHE): Studi Kasus di Kulon Progo Hartiningsih, Wati Hermawati, Ishelina Rosaira P.
366
29 Membangun Budaya Inovatif dan Kompetitif Melalui Perancangan Perangkat Lunak Teknologi Pemantauan Untuk Budidaya Laut Salasi Wasis Widyanto, Muhammad Agus
374
30 Pengembangan Kemampuan Inovasi Berbasis Teknologi Web Semantik: Suatu Harapan dan Tantangan Mesnan Silalahi
388
31 Kompetensi Komunikasi Peneliti Mia Rahma Romadona
396
Sub Tema: Penguatan Kapasitas Lembaga Litbang Publik dan Industri 32 Kajian Faktor Sukses Sistem Layanan Berbasis Elektronik (e-services) di
Indonesia Baginda Darmawan Napitupulu
409
33 Akuisisi Pengetahuan pada Kerjasama Litbang sebagai Upaya Penguatan Kapasitas Lembaga Litbang Publik dan Industri, Kajian Kasus di Balai Besar, Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP), Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Kementerian Perindustrian Syakir Hasyimi
425
34 Komunikasi Humas Pemerintah Dalam Mengelola Informasi Iptek (Studi Pada BATAN, BPPT, dan LAPAN) Dyah Rachmawati Sugiyanto
436
35 Analisis Jejaring Kerja Pengetahuan di Organisasi Penelitian dan Pengembangan Rahmi Helmi Lestari
453
36 Kapabilitas Teknologi Industri PLTS dan Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia
468
v Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Saut Siahaan 37 Model Keberhasilan Pengembangan e-Services (Sistem Layanan Berbasis
Elektronik) di Indonesia Baginda Darmawan Napitupulu
479
Sub Tema: Mobilitas dan Penguatan Sumber Daya Manusia Iptek 38 Dukungan Kebijakan Dalam Mewujudkan Pemuda Kreatif Inovatif
Siti Wahyudini 488
39 Penguatan SDM Iptek Berdasarkan Soft Competency Mia Rahma Romadona
495
40 Potensi Tenaga Pendidik dan Industri Pendidikan Dalam Mutual Recognition Arrangement Masyarakat Ekonomi ASEAN Indri Juwita Asmara
511
41 Gender Gap dan Partisipasi Pekerja Sains, Teknologi, Enjinering dan Matematika (STEM) Wanita Dalam Angkatan Kerja Indonesia Maulana Akbar, Nani Grace Simamora, Indri Juwita Asmara, Elmi Achelia
528
42 Mobilitas Internasional SDM Iptek Indonesia Dalam Kerangka Free Flow Of Skilled Labor AEC Indri Juwita Asmara, Elmi Achelia, Maulana Akbar, Nani Grace Simamora
534
Sub Tema: Sistem Mutu Dalam Memperkuat Daya Saing Industri 43 Penyusunan Kerangka Pengukuran Kinerja dan Efektivitas Sistem Manajemen
Mutu (SMM) ISO 9001:2015 Tri Rakhmawati, Sih Damayanti
549
44 The Role of Entrepreneur in Reassembling Socio-Technical System
Ikbal Maulana
562
45 Analisis Efektivitas Implementasi Manajemen Mutu Pelayanan Pengujian Pusat Penelitian A Berbasis ISO 9004:2009 Muhammad Azwar Massijaya
572
46 Strategi Peningkatan Daya Saing UMKM Kota Magelang Melaui Pendekatan Lembaga Sharing Price Andjar Prasetyo
584
47 Pengembangan Model Pengukuran Kepuasan Pelanggan Untuk Instansi Penelitian I Gede Mahatma Yuda Bakti, Sik Sumaedi, Medi Yarmen
598
48 Framework Pengukuran Kinerja UKM: Integrasi Balanced Scorecard dan Economic Value Added Sih Damayanti, Tri Rakhmawati
614
Sub Tema: Kebijakan Iptekin Dalam Meningkatkan Daya Saing 49 Industri Kreatif dan Kebijakan HAKI di Indonesia: Tinjauan Konseptual
Anugerah Yuka Asmara, Setiowiji Handoyo 628
50 Kebijakan Insentif Fiskal Untuk UMKM Sebagai Motor Penggerak Iptek dan Inovasi Nasional Eddy Mayor Putra Sitepu
642
vi Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
51 Penguatan Kebijakan dan Inovasi Teknologi Dalam Pengarusutamaan Pemuda di Sektor Kelautan dan Perikanan (Nawacita) Dalam Membangun Kultur Wirausaha M. Abubakar Sidik Effendi
660
52 Transisi Teknologi Dalam Perspektif Multi Level Perspective (MLP): Studi Kasus Konversi Minyak Tanah Ke LPG Qinan Maulana
663
53 The Effects of Government Policies on Entrepreneurship and Performance of Small Scale Batik Industries in Pamekasan, East Java, Indonesia Herrukmi Septa Rinawati, Irwantoro
673
Bagian III Abstrak Makalah Terbaik 1 Learning Region For Regional Economic Development: Peran Universitas dan
Lembaga Intermediasi Dalam Menciptakan Inovasi Pada Industri Low Tech Dengan Pembelajaran Masyarakat Nimas Maninggar, Delik Hudalah
683
2 Analisis Rantai Nilai Integrasi Sapi Sawit Dalam Mendukung Pengembangan Klaster Industri Sapi Sawit di Kabupaten Pelalawan Kristiana, Ramos Hutapea
684
Jadwal acara 685 Jadwal presentasi paralel makalah 686
vii Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
SUSUNAN PANITIA FORUM IPTEKIN VI TAHUN 2016
Penanggung Jawab : Dr. Trina Fizzanty
Komite Ilmiah : Prof. Dr. Erman Aminullah (LIPI)
Ir. Dudi Hidayat MSc. (LIPI)
Dra. Wati Hermawati, MBA. (LIPI)
Dr. Togar Simatupang (ITB)
Dr. Marcelino Pandin (ITB)
Ketua Panitia : Anugerah Yuka Asmara
Sekretaris : Nur Laili
Anggota : Eni Noor (Sie keuangan) Endang Mardiningsih (Sie persuratan dan konsumsi)
Zarnita (Sie persuratan) Syifa Naufal Q (Sie publikasi) Vetti Rina P (Sie publikasi) Ontin Fatmakartika (Sie publikasi) Sheffied (Sie Perlengkapan) Sigit Setiawan (sie kerjasama dan akomodasi) Grace Simamora (sie kerjasama dan keynote) Muhammad Nur Kusbiantono (Sie perlengkapan) Wiyono (Sie Perlengkapan)
Notulensi : Riska Rahmaida
Mia Amelia Elmi Achelia Radot Manalu Purnama Alamsyah Tri Handayani Mia Rahma Romadona
Tim Prosiding : Nur Laili Ikbal Maulana Dian Prihadyanti Karlina Sari Qinan Maulana
viii Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
LAPORAN FORUM IPTEKIN VI
Oleh: Kepala Pappiptek LIPI
Tanggal 8-9 November 2016 Auditorium Utama LIPI
Jl. Gatot Subroto Kavling 10 Jakarta Selatan
Yang Terhormat: Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak selaku Menteri Ristekdikti Bapak Dr. Muhammad Dimyati, selaku Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Ristekdikti Bapak Dr. Jumain Appe, selaku Dirjen Penguatan Inovasi, Kementerian Ristekdikti Pembicara Kunci Forum Iptekin VI: Bapak Dr. Jusman Syafii Djamal (komisaris PT Garuda Indonesia), Mr Dietmar Lampert (peneliti ZSI Austria), Dr. Chi-ung Song (research fellow STEPI Korea), serta Bapak Prof. Dr Lukman Hakim (Profesor Riset LIPI) Anggota Komisi VII DPR RI Perwakilan dari kedutaan besar negara-negara ASEAN, Austria, dan Cina Bapak plt. Wakil Kepala LIPI Pimpinan Eselon I dan II di lingkungan LIPI Pimpinan Eselon I dan II di lingkungan pemerintah pusat dan daerah Para pelaku bisnis, akademisi, dan komunitas Serta Para tamu undangan baik pemakalah maupun peserta yang telah hadir disini Assalamualaikum Wr Wb. Salam Sejahtera bagi kita semua,
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena kita semua dapat menghadiri acara Forum Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (Forum Iptekin) VI yang diselenggarakan sejak hari Selasa ini, tanggal 8 November 2016 hingga hari Rabu tanggal 9 November 2016 bertempat di Auditorium Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) – Jakarta. Adapun Forum Iptekin merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Pappiptek), salah satu satker dibawah pimpinan LIPI. Forum ini telah diselenggarakan sejak tahun 2011 di Gedung Widya Graha LIPI Jakarta yang merupakan Forum Iptekin pertama kali. Tahun 2016 ini, Forum Iptekin memasuki kali keenam.
Forum Iptekin adalah wadah dan sarana bagi para pemangku kepentingan (stakeholders), pelaku industri/bisnis, akademisi baik dari lembaga perguruan tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang), serta komunitas atau masyarakat umum yang tertarik berdiskusi seputar permasalahan iptek dan inovasi.
ix Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Pimpinan dan para undangan yang kami hormati, Di tahun ini ini, Forum Iptekin memberi warna dan nuansa baru dengan mengusung tema
“Membangun Kapasitas Iptek dan Inovasi Untuk Memperkuat Posisi Industri Nasional Dalam Rantai Nilai Global di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”. Pemilihan tema ini sejalan dengan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang saat ini sudah berjalan lebih kurang setahun, menjadi momentum bagi semua pelaku Iptek di tanah air untuk lebih bersinergi dan bersatu dalam menghadapi persaingan era MEA ini. Disisi lain, Indonesia diharapkan dapat mengambil bagian penting mendorong kemajuan bangsa-bangsa ASEAN melalui penguatan kemampuan dan kerjasama Iptek baik intra maupun dengan negara-negara mitra penting ASEAN. Bapak/Ibu dan seluruh undangan yang kami hormati,
Kebutuhan iptek dan sumber daya manusianya sebagai prasyarat utama untuk mendorong munculnya inovasi menjadi alasan utama dalam memenangkan persaingan di era MEA. Akan tetapi, hasil riset Pappiptek (Aminullah dan Fizzanty, 2015) menunjukkan bahwa sumber inovasi di industri manufaktur utama berasal dari kegiatan tanpa litbang formal. Sebagian besar sumber inovasi hanya bertumpu pada jejaring dengan pelanggan, pemasok, kegiatan pemasaran, manajemen, dan internet. Sementara itu, kegiatan litbang yang bersumber dari interaksi dengan litbang pemerintah dan perguruan tinggi masih minim. Menurut Aminullah dan Fizzanty (2016), jika kondisi ini terus dibiarkan, maka dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terancam atau tidak berkelanjutan (unsustainable). Lebih jauh lagi, akan sulit bagi Indonesia untuk lepas dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap), ditunjukkan dari tingkat pendapatan per kapita yang cenderung tidak berubah selama beberapa tahun.
Berpijak pada fakta diatas, maka sangat mendesak bagi Indonesia untuk mengurai
sumbatan-sumbatan yang menyebabkan minimnya interaksi dan kerjasama pelaku industri nasional, dengan lembaga litbang dan perguruan tinggi dan pemerintah. Untuk itu, diperlukan strategi yang mendorong kemitraan pemerintah dan swasta (Public Private Partnership), dimana peran pemerintah ialah memberikan stimulus serta katalisator terhadap rantai nilai industri agar dapat melakukan inovasi dan memenangkan persaingan di pasar. Mobilitas pelaku antar litbang publik, perguruan tinggi dan industri atau swasta perlu dirancang dan diprogramkan Indonesia, sebagaimana saat ini juga dilakukan di beberapa neagra ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan kini di Thailand. Bapak/Ibu Pimpinan dan para tamu udangan yang kami hormati,
Dapat pula kami laporkan bahwa selama 2 (dua) hari ini, Forum Iptekin ini dihadiri lebih kurang 200 orang dari kalangan pemerintah, legislatif, perwakilan negara sahabat, akademisi dan praktisi Iptek. Forum Iptekin VI menghadirkan 4 (empat) pembicara utama. Dua pembicara nasional yaitu Bapak Dr. Jusman Syafii Jamal (Komisaris PT Garuda Indonesia) dan Prof. Dr. Lukman Hakim MSc (Profesor Riset bidang Kebijakan Iptek dan Inovasi – LIPI). Kita juga mendapat kehormatan dengan hadirnya dua expert asing yaitu Mr. Dietmar Lampert dari Zentrum für Soziale Innovation (ZSI) - Austria dan Dr. Chi-ung Song dari Science and Technology Policy Institute (STEPI) – Korea Selatan. Atas nama LIPI dan penyelenggara Forum Iptekin VI, kami mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya atas kesediaan para pembicara kunci meluangkan waktu untuk berbagi pengetahuan dengan seluruh undangan yang hadir.
Forum Iptekin VI juga menghadirkan pemakalah-pemakalah terpilih dari seluruh Indonesia yang akan memaparkan hasil-hasil riset di isu-isu seputar iptek, inovasi, teknologi, sumber daya manusia, manajemen riset, kreativitas, rantai nilai serta isu-isu lain terkait upaya-upaya memperkuat posisi Indonesia di era MEA. Pemakalah-pemakalah tersebut berasal dari berbagai latar belakang seperti akademisi, industri, komunitas iptek, masyarakat, serta pemerintah. Total makalah yang dipresentasikan selama dua hari ini sebanyak 60 makalah.
x Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Melalui Forum Iptekin VI, setiap peserta dapat memanfaatkan kesempatan untuk membangun jejaring serta mendorong peran aktif industri dalam negeri, pemerintah, akademisi, serta masyarakat dalam memperkuat daya saing Indonesia baik di level ASEAN maupun global. Akhir kata, kami selaku penanngung jawab Forum Iptekin mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kerjasama Bapak dan Ibu dalam mengikuti acara Forum Iptekin VI, semoga Bapak dan Ibu yang hadir disini dapat mengikuti seluruh rangkaian Forum Iptekin VI dan memberikan manfaat bagi kemajuan Bangsa Indonesia kedepan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pada penyelenggaraan forum Iptekin, dan permohonan maaf jika dalam penyelenggaraan nanti, ada hal-hal yang kurang berkenan bagi Bapak dan Ibu sekalian. Demikian sambutan dari kami, setelah ini kami mohon kesediaan Bapak Plt Waka LIPI untuk memberikan pengarahan, dan selanjutnya permohonan kepada Bapak Menteri Ristekdikti untuk memberikan sambutan sekaligus membuka Forum Iptekin VI.
Wassalamualaikum Wr. Wb Kepala Pappiptek LIPI Dr Trina Fizzanty
xi Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
PENGARAHAN KEPALA LIPI
PADA ACARA
FORUM IPTEKIN VI TAHUN 2016
“MEMBANGUN KAPASITAS IPTEK DAN INOVASI UNTUK MEMPERKUAT POSISI INDUSTRI NASIONAL DALAM RANTAI NILAI GLOBAL DI ERA MEA”
Yang saya hormati
Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak selaku Menteri Ristekdikti Bapak Dr. Muhammad Dimyati, selaku Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Ristekdikti Bapak Dr. Jumain Appe, selaku Dirjen Penguatan Inovasi, Kementerian Ristekdikti Pembicara Kunci Forum Iptekin VI: Bapak Dr. Jusman Syafii Djamal (komisaris PT Garuda Indonesia), Mr Dietmar Lampert (peneliti ZSI Austria), Dr. Chi-ung Song (research fellow STEPI Korea), serta Bapak Prof. Dr Lukman Hakim (Profesor Riset LIPI) Anggota Komisi VII DPR RI Perwakilan dari kedutaan besar negara-negara ASEAN, Austria, dan Cina Para Deputi dan Kepala Satuan Kerja di lingkungan LIPI Pimpinan Eselon I dan II di lingkungan pemerintah pusat dan daerah Ibu Dr. Trina Fizzanty, selaku Kepala Pappiptek-LIPI Para pelaku bisnis, akademisi, dan komunitas Serta Para tamu undangan baik pemakalah maupun peserta yang telah hadir disini
Assalammualaikum Wr. Wb.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Kami sangat berbahagia kita dapat berpartisipasi untuk mengikuti acara Forum Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi VI di tahun 2016 ini yang bertema “Membangun Kapasitas Iptek dan Inovasi Untuk Memperkuat Posisi Industri Nasional Dalam Rantai Nilai Global di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”.
xii Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Bapak, Ibu serta Para Undangan yang saya hormati,
Dengan bonus demgrafi serta sumber daya alam yang kaya, Indonesia menjadi magnet bagi berbagai pelaku industry baik dari dalam maupun luar negeri untuk memasarkan produknya di sini. Masyarakat dengan mudah bisa menemukan produk-produk baru dengan sentuhan teknologi modern dari berbagai penjuru dunia di pasar dalam negeri. Ini artinya, persaingan bisnis tidak hanya menjadi dominasi pelaku industri dalam negeri.
Saat ini kita juga sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA dimana sudah tercipta sebuah pasar bersama di kawasan ASEAN yang mempermudah kegiatan jual beli barang dan jasa diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hal ini dilakukan agar daya saing negara-negara ASEAN dapat meningkat baik itu melalui kegiatan ekspor maupun penanaman investasi asing di dalam negeri. Namun demikian, era MEA ini mensyaratkan adanya persaingan bisnis sangat kompetitif di setiap negara yang memberlakukan MEA.
Kondisi ini menimbulkan situasi yang mendorong beberapa negara untuk dapat bersaing dan bahkan memenangkan persaingan antar negara di ASEAN. Persaingan bisnis yang sangat kompetitif ini mengharuskan setiap negara untuk mampu menyesuaikan sektor produktif dengan kebutuhan pasar yang ada. Kemampuan bersaing yang berkelanjutan di era kompetitif hanya dapat diwujudkan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sebagai bagian dari strategi pemenangan persaingan bisnis. Melalui Iptek, berbagai inovasi diciptakan oleh para pelaku industri agar kegiatan bisnis mereka dapat eksis dan berkelanjutan di tengah persaingan.
Bapak, Ibu serta Para Undangan yang saya banggakan,
Persaingan negara-negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam MEA memberikan dorongan positif bagi Bangsa Indonesia untuk terus berbenah dan meningkatkan perekonomian nasional berbasis iptek. Kontribusi lembaga penelitian baik di tingkat nasional dan lokal diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam pertumbuhan ekonomi nasional baik dari skala produksi, distribusi, dan konsumsi. Rantai nilai industri harus berbasis pada iptek agar dapat menghasilkan banyak inovasi yang produk akhirnya dapat didistribusikan mulai level nasional hingga global.
Perkembangan iptek yang sangat pesat serta perekonomian yang dinamis di level global mendorong para pelaku industri untuk melakukan inovasi. Untuk mewujudkan hal ini, beberapa hal penting yangperlu diperhatikan adalah mobilitas sumber daya manusia Iptek, penguatan lembaga litbang, dorongan kebijakan iptek dan inovasi, peningkatan dan penguatan jejaring, kreatifitas dan daya inovatif pelaku industri, serta budaya Iptek
Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Pappiptek) sebagai salah satu satuan kerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang memiliki tugas utama untuk melakukan penelitian di bidang kebijakan dan manajemen iptek dan inovasi, serta sebagai wadah bagi para pelaku iptek baik di instansi pemerintah, lembaga litbang dan perguruan tinggi, industri, serta komunitas pemerhati iptek, merasa perlu untuk turut berkontribusi mendorong daya saing perekonomian nasional agar dapat bersaing di era MEA saat ini
Pappiptek LIPI telah banyak melakukan kegiatan penelitian terkait isu-isu di bidang iptek dan industri yang mana keluarannya dapat berbentuk buku, jurnal ilmiah, prosiding, laporan
xiii Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
seminar, ringkasan kebijakan, dan berbagai bentuk konsultasi di bidang kebijakan dan manajemen iptek dan inovasi. Forum Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi atau disebut Forum Iptekin ini merupakan forum tahunan yang diselenggarakan oleh Pappiptek LIPI yang bertujuan untuk melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif dari berbagai pelaku baik di kalangan industri, akademisi, pemerintah, dan komunitas pemerhati iptek. Tahun 2016 ini merupakan acara Forum Iptekin VI yang telah dimulai sejak tahun 2011 di Jakarta. Hasil dari forum ini diaharapkan akan menjadi salah satu bagian penting untuk membuat rekomendasi kebijakan di bidang iptek dan inovasi di Indonesia.
Bapak, Ibu serta para Undangan yang berbahagia,
Saya sangat berharap bahwa diskusi dalam dua hari di acara Forum Iptekin VI ini dapat meningkatkan pengetahuan serta menghasilkan sebuah pemahaman atau bahkan kesepakatan bersama bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal penting yang dapat menjadi dasar bagi pengembangan industri di era kompetisi. Keberadaan MEA yang tidak bisa dihindari justru menjadi momentum bagi kita bersama untuk lebih menyadari pentingnya inovasi sebagai jantung dari keberlanjutan industri saat ini dan selanjutnya
Akhir kata saya ucapkan selamat berdiskusi di Forum Iptekin VI, semoga kita dapat memetik manfaatnya serta mengimplementasikan hasilnya ke dunia praktis.
Billahitaufiqwalhidayah WassalamualaikumWrWb. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain
xiv Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
PENGARAHAHAN DAN PEMBUKAAN MENTERI RISTEKDIKTI
PADA ACARA
FORUM IPTEKIN 2016
“MEMBANGUN KAPASITAS IPTEK DAN INOVASI UNTUK MEMPERKUAT POSISI INDUSTRI NASIONAL DALAM RANTAI NILAI GLOBAL DI ERA MEA”
Yang saya hormati
Kepala LIPI yang diwakili Plt. Wakil Kepala LIPI Prof. Dr. Ir. Bambang Subiyanto Bapak Dr. Muhammad Dimyati, selaku Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Ristekdikti Bapak Dr. Jumain Appe, selaku Dirjen Penguatan Inovasi, Kementerian Ristekdikti Anggota Komisi VII DPR RI yang saya muliakan Perwakilan Kedutaan Besar Negara-Negara ASEAN dan Austria Pembicara Kunci Dr Jusman Syafii Jamal, Prof Dr Lukman Hakim, Dr. Chi-ung Song (STEPI Korea) dan Mr Dietmar Lampert (ZSI Austria) Para Deputi LIPI beserta eselon II di Lingkungan LIPI Bapak dan Ibu kepala lembaga pemerintah yang hadir Ibu Trina Fizzanty, selaku Kepala PAPPIPTEK-LIPI Bapak dan Ibu pemakalah dan peserta dari institusi pemerintah, lembaga litbang , universitas, pelaku bisnis dan semua undangan yang hadir.
AssalammualaikumWr. Wb.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera
Pertama-tama kami ucapkan Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan nikmat dan rahmat-Nya sehingga acara ini dapat terlaksana dan kita semua dapat berkumpul dalam acara ini. Kami sangat berbahagia dapat bersama-sama berkumpul dan membahas masalah IPTEKIN dalam acara Forum IPTEKIN yang ke 6 tahun ini yang bertema “Membangun kapasitas iptek dan inovasi untuk memperkuat posisi industri nasional dalam rantai nilai global di era MEA”.
Bapak, Ibu serta Para Undangan yang saya hormati,
Dalam era global ini kita baik sebagai bangsa maupun sebagai individu dan organisasi banyak mendapatkan persaingan di tingkat global. Apalagi pada saat ini kita sudah memasuki Era pasar tunggal Masyarakat Ekonomi Asean dimana satu negara dapat menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara. Keadaan ini memunculkan sebuah dilema, selain adanya kesempatan unik untuk dapat bersaing secara bebas di wilayah ASEAN, namun memberikan ancaman yang sama berupa masuknya pesaing-pesaing dari negara di wilayah ASEAN.
xv Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Era pasar tunggal Masyarakat Ekonomi Asean Namun dibutuhkan agar daya saing ASEAN meningkat serta dapat menarik investasi asing. Sebuah pertanyaan besar timbul mengenai bagaimana kesiapan Indonesia untuk menghadapi pasar bebas MEA ini?
Dengan jumlah penduduk yang besar dan sumber daya alam yang kaya, Indonesia menjadi magnet bagi industri luar negeri untuk memasarkan produknya di sini. Masyarakat dengan mudah bisa menemukan produk-produk dengan teknologi terbaru di pasar lokal. Hal ini menyebabkan terjadinya arus yang luar biasa besar dimana produk-produk asing akan masuk secara bebas di Indonesia. Seirama dengan pertanyaan di atas akan menimbulkan banyak tantangan bagi tidak hanya pebisnis, juga lembaga litbang di Indonesia. Khusus untuk lembaga litbang ini disebabkan kecilnya dana litbang dibandingkan dengan luar negeri menyebabkan kesulitan bagi lembaga litbang Indonesia untuk dapat bersaing dalam menghasilkan invensi dan inovasi baru.
Bapak, Ibu serta Para Undangan yang saya hormati,
Walaupun di tengah berbagai kekurangan, IPTEKIN di Indonesia harus berkembang, karena hanya dengan IPTEKIN maka daya saing baik secara mikro pada tingkat bisnis dan secara makro di tingkat nasional dapat terus ditingkatkan dalam rangka menghadapi segala tantangan dalam era MEA yang saat ini sudah berjalan. Tetapi di pihak lain kekurangan-kekurangan di pengembangan IPTEKIN di Indonesia masih sangat terasa. Oleh karena itu diperlukan inovasi-inovasi yang brillian di bidang pengelolaan litbang sendiri dalam rangka meningkatkan efisiensi litbang Indonesia dalam rangka meningkatkan pengembangan IPTEKIN di Indonesia.
Pemerintah terus mendorong perkembangan Iptek di tanah air. Diantara inisiasi yang sangat penting tersebut adalah disusunnya Rencana Induk Riset Nasional yang saat ini sedang disiapkan Peraturan Presidennya. Dengan adanya RIRN, riset dan pengembangan diharapkan lebih jelas dan terarah dan berkontribusi terhadap kemajuan pembangunan nasional. Selanjutnya pemerintah juga terus mendorong riset dan menghilangkan kendala-kendala yang menghambat riset berkembang diantaranya aturan administrasi dalam penganggaran dan pembelanjaan untuk riset dengan dikeluarkannya instrumen berupa Peraturan Menteri Keuangan no. 106 tahun 2016. Dengan PMK 106/2016 ini diharapkan akan meningkatkan kualitas hasil riset dan kuantitas bidang riset yang berujung pada penciptaan inovasi, sehingga hasil dan jumlah riset bermanfaat untuk untuk mendukung daya saing dalam pasar regional ASEAN.
Saat ini LIPI khususnya PAPPIPTEK-LIPI yang telah banyak melakukan berbagai penelitian mengenai mengenai manajemen dan kebijakan IPTEK. Kami mengharapkan hasil penelitian tersebut diperkaya dengan berbagai ide yang muncul dari forum ini untuk mendorong kemajuan iptek di tanah air dalam menghadapi era MEA saat ini. Hasil diskusi ini penting sebagai dasar untuk membuat kebijakan di bidang IPTEKIN di Indonesia.
Bapak, Ibu serta para Undangan sekalian,
Saya sangat berharap dari diskusi dalam dua hari ini dapat diperoleh sebuah pemahaman yang hasilnya dapat memperdalam pengetahuan kita untuk mendapatkan terobosan-terobosan baru dalam pengelolaan dan pengembangan IPTEKIN dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa untuk menjalani Masyarakat Ekonomi ASEAN. Juga diharapkan agar seluruh pegiat
xvi Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
IPTEKIN dapat menggunakan data-data yang didapat dari diskusi ini sebagai bahan kajian di masa mendatang.
Akhir kata saya ucapkan selamat berdiskusi semoga akan didapat hasil yang baik dan berguna bagi kita semua kedepannya.
Billahitaufiqwalhidayah WassalamualaikumWrWb. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D. Ak
xvii Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Manajemen Rantai Nilai dalam Adopsi Teknologi Kentang di Sentra Produksi Kabupaten Kerinci
Value Chain Management in Potato Technology Adoption in Kerinci Production Center
Adhitya Marendra Kiloes1*, Puspitasari1, M. Jawal Anwarudin Syah1 1Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura,
Jl. Tentara Pelajar No. 3C, Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu, Bogor 16111
∗ Corresponding author. E-mail address: [email protected]
Keyword A B S T R A C T Potato, Kerinci, Value chain, Technology Kerinci district is one of the centers of potato production in Indonesia. IAARD
through Indonesian Center for Horticulture Research and Development and Indonesia Vegetable Research Institute has produced some potato cultivation technology that ready to disseminated in accordance with the needs of the production centers including Kerinci. The aim of this paper to present the results of the activities on the identification of value chain system that applies to potato agribusiness in Kerinci district to determine the strategy of intervention application of technological innovation to enhance the competitiveness of the potato. The results show that the identification of the value chain in the production process there are still many farmers who use uncertified seed, while the use of certified seeds will increase production significantly. Also identified technologies that use botanical pesticides in potatoes can give added value in the form of leaves of the potato plant waste so it can be used as feed for rabbits. In terms of harvest and post-harvest, in addition to fresh potatoes sold in the form of ordinary peasant production is processed into refined products such as dodol, perkedel, and potato chips. Therefore processed potato varieties IAARD like Amabile and Maglia are potential to be developed in Kerinci regency as raw materials for processing.
Kata Kunci S A R I K A R A N G A N Kentang, Kerinci, Rantai nilai, Teknologi
Kabupaten Kerinci merupakan salah satu sentra produksi kentang di Indonesia. Badan Litbang Pertanian melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura dan Balai Penelitian Tanaman Sayuran telah menghasilkan beberapa teknologi budidaya kentang yang siap didiseminasikan sesuai dengan kebutuhan di sentra produksi termasuk Kabupaten Kerinci. Makalah ini bertujuan untuk menyampaikan hasil kegiatan tentang identifikasi sistem rantai nilai yang berlaku pada agribisnis kentang di Kabupaten Kerinci guna menentukan strategi intervensi penerapan inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing kentang. Hasil identifikasi rantai nilai menunjukkan bahwa pada proses produksi masih banyak petani yang menggunakan benih yang tidak bersertifikat, sementara penggunaan benih bersertifikat dapat meningkatkan produksi secara signifikan. Diidentifikasi juga bahwa penggunaan teknologi pestisida nabati pada kentang dapat memeberikan nilai tambah pada limbah tanaman kentang berupa daun sehingga dapat dijadikan pakan bagi ternak kelinci. Dari segi panen dan pascapanen, selain dijual dalam bentuk segar kentang hasil produksi petani biasa diolah menjadi beberapa produk olahan seperti dodol kentang, perkedel, dan keripik kentang. Oleh karena itu varietas kentang olahan Badan Litbang Pertanian seperti Amabile dan Maglia berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Kerinci sebagai bahan baku olahan.
© Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
83 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
PENDAHULUAN
Dalam era perdagangan bebas dimana Indonesia terikat perjanjian baik itu secara regional ataupun bilateral dengan negara-negara lain, mengharuskan Indonesia untuk memiliki produk-produk yang harus dapat bersaing di pasar global. Di dalam negeri sendiri, produk-produk lokal harus bersaing dengan produk-produk impor yang akan mudah sekali masuk ke pasar Indonesia, sedangkan di luar negeri produk-produk Indonesia harus mampu bersaing dengang produk-produk negara lain untuk mengisi pasar internasional. Untuk itu posisi tawar dari berbagai komoditas pertanian harus ditingkatkan (Muslim dan Nurasa 2011).
Kentang merupakan salah satu komdoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Menurut penelitian Kiloes (2015) komoditas kentang di sentra produksi Pangalengan memiliki daya saing yaitu keunggulan kompetitif dan komparatif, begitu pula dengan yang terdaji di Dieng (Saptana et al 2001). Selain digunakan sebgai sayur, kentang juga merupakan salah satu alternatif pengganti bahan makanan pokok beras sehingga berpeluang untuk digunakan dalam upaya diversifikasi pangan (Haris 2010; Utami et al 2012).
Adiyoga (2011) menyatakan bahwa konsumsi kentang meningkat 46,6% selama kurun waktu lima tahun terakhir. Sementara produksi kentang yang berfluktuasi sedangkan konsumi kentang terus meningkat, kebutuhan kentang nasional diperoleh melalui jalan impor. Untuk memenuhi kebutuhan kentang nasional yang tidak bergantung kepada pasokan impor maka perlu dibangun suatu agribisnis kentang dari hulu hingga ke hilir yang efisien sehingga dapat mencukupi kebutuhan nasional.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan daya saing komoditas pertanian adalah dengan menggunakan teknologi yang telah dihasilkan selama ini, terutama teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (Sumarno 2006). Teknologi-teknologi tersebut perlu dirakit dalam bentuk SOP yang bersifat spesifik lokasi dengan memperhatikan keberlanjutan dan juga kelestarian lingkungan. Pada komoditas kentang telah dihasilkan beberapa teknologi yang dapat
meningkatkan produksi dan daya saing komoditas tersebut. Teknologi-teknologi tersebut mulai dari hulu hingga ke hilir.
Selama ini sentra produksi kentang terdapat di beberapa daerah di Indonesia diantaranya Kerinci di Jambi, Pangalengan di Jawa Barat, Dieng di Jawa Tengah, dan Curup di Bengkulu (Suharjo et al 2010). Kabupaten Kerinci merupakan salah satu sentra produksi kentang yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki agroekosistem yang menunjang dan juga fasilitas yang mendukung untuk agribisnis kentang seperti adanya Balai Benih Induk Kentang (BBIK) di Kecamatan Kayu Aro, Kerinci (Puslitbang Hortikultura 2015).
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan mengenai agribisnis komoditas kentang di Kabupaten Kerinci masih terdapat beberapa inefisiensi yang ditemui. Penggunaan benih yang tidak bersertifikat merupakan salah satu contoh inefisiensi yang dapat menyebabkan tidak optimalnya produksi kentang. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa penggunaan benih bersertifikat akan meningkatkan hasil usahatani kentang (Ridwan et al 2010). Selain itu masih terdapat inefisiensi lain yang dapat menimbulkan inefisiensi dalam rantai nilai komditas kentang tersebut.
Badan Litbang Kementerian Pertanian melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura dalam beberapa tahun telah memperkenalkan beberapa teknologi dalam agribisnis kentang di Kabupaten Kerinci. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi agribisnis kentang di Kabupaten Kerinci. Dengan penerapan teknologi tersebut diharapkan akan ditemui efisiensi dalam rantai nilai komoditas kentang di Kabuapten Kerinci.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji adopsi teknologi dalam agribisnis kentang di Kabupaten Kerinci serta pengembangan yang dapat dilakukan dilihat dari manajemen rantai nilai produk komoditas kentang dan turunannya, untuk meningkatkan daya saing komoditas kentang di sentra produksi.
84 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
KERANGKA TEORI
Konsep rantai nilai dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1985 dalam buku ‘Competitive Advantage, Creating and Sustaining Superior Performance’. Porter memberikan pemahaman rantai nilai sebagai sebuah kombinasi dari aktivitas-aktivitas operasi penambahan nilai umum dalam sebuah perusahaan. Fokus utama dalam rantai nilai terletak pada keuntungan yang ditambahkan kepada konsumen, proses saling tergantung yang menghasilkan nilai, dan permintaan yang dihasilkan serta arus dana yang dibuat (Feller, Shunk, dan Callarman, 2006).
Dalam rantai nilai terdapat pelaku-pelaku utama dalam bisnis, pelaku yang tidak terlibat langsung dalam bisnis namun dapat berperan sebagai pendukung, dan juga faktor-faktor eksternal yang berpengaruh terhadap bisnis keseluruhan di dalam rantai nilai.
Gambar 1. Konsep rantai nilai
Dari studi literatur mengenai daya saing suatu kawasan di beberapa penelitian terdahulu, diperoleh gambaran bahwa untuk mengukur daya saing klaster atau suatu kawasan dapat digunakan konsep yang dipaparkan oleh Porter (1990). Menurut Porter, suatu kawasan merupakan konsentrasi geografis perusahaan dan institusi yang saling berhubungan pada sektor tertentu, yang saling berhubungan karena kebersamaan dan saling melengkapi. Untuk mengukur dapat mengacu kepada model daya saing industri yang mengadopsi model diamond porter yaitu faktor kondisi, kondisi permintaan, industri pendukung dan terkait, strategi perusahaan dan persaingan, peran pemerintah, dan kesempatan. Model ini dapat dikembangkan menjadi model konseptual.
Badan Litbang Pertanian telah menempuh sembilan pendekatan sistem inovasi sesuai dengan segmentasi sistem agribisnis yaitu pengelolaan SDM, sistem produksi, pascapanen, logistik dan distribusi, pengelolaan lingkungan, pemasaran, kelembagaan, dukungan manajemen, dan blok program (Hilman, 2014). Tidak semua komponen dalam sistem inovasi agribisnis tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan daya saing dalam satu kawasan, tergantung bagaimana kondisi faktor-faktor pembentuk daya saing kawasan tersebut terhadap daya saingnya.
METODE
Kajian ini merupakan kajian eksploratif yang bersamaan dengan dilakukannya kegiatan pengembangan hortikultura terintegrasi ternak oleh Puslitbang Hortikultura di Kabupeten Kerinci. Pada kegiatan ini diujicobakan beberapa varietas unggul kentang Badan Litbang Pertanian di sentra produksi kentang Kabupaten Kerinci.
Selain itu dilakukan pula diskusi kelompok terfokus yang dilakukan bersama petani kentang, pedagang, pembuat kebijakan tingkat Kabupaten Kerinci dan juga penyuluh pertanian wilayah Kecamatan Kayu Aro. Dalam diskusi ini diidentifikasi rantai nilai yang berlaku untuk komoditas kentang di Kabupaten Kerinci. Pada diskusi juga dilakukan identifikasi permasalahan-permasalahan yang ditemui di setiap mata rantai serta peluang penerapan inovasi teknologi untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan tersebut serta untuk meningkatkan efisiensi rantai nilai komoditas kentang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Daerah Penelitian
Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kerinci ditetapkan sebagai Kabupaten sejak awal berdirinya Provinsi Jambi dengan pusat pemerintahan di Sungai Penuh. Pada tahun 2011, pusat pemerintahan berpindah ke Siulak bersamaan dengan pemekaran Sungai Penuh manjadi Kotamadya. Kabupaten Kerinci memiliki luas 3.355,27 km² terdiri atas 12 kecamatan. Kecamatan Kayu Aro termasuk salah satu daerah produksi kentang terbesar di Kabupaten Kerinci. Kecamatan ini berada di
85 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
dataran tinggi di sekeliling kaki Gunung Kerinci. Kondisi agroklimat daerah ini cocok untuk ditanami berbagai tanaman sayuran, seperti kentang, kubis, cabai, dan bunga kol.
Identifikasi rantai nilai dan permasalahannya
Proses inti dari rantai nilai komoditas kentang di Kabupaten Kerinci dimulai dari petani yang memproduksi kentang konsumsi, kemudian dijual ke pedagang pengumpul, pedagang antar provinsi, dan kemudian pasar besar. Selain itu ada rantai lain yang menjadi alternatif usahatani kentang di Kabupaten Kerinci. Kentang konsumsi hasil panen petani sebagian besar dibeli oleh petani lain untuk digunakan sebagai benih. Tentunya dengan harga lebih mudah dibandingkan benih bersertifikat. Selanjutnya mata rantainya akan sama dengan mata rantai pertama.
Alternatif ketiga dalam rantai nilai komoditas kentang di Kabupaten Kerinci adalah hasil panen petani yang kemudian akan dibeli oleh pedagang pengumpul atau langsung dibeli oleh UKM pengolahan kentang. Biasanya kentang yang digunakan adalah kentang yang kualitasnya kurang baik. UKM pengolahan kentang ini akan mengolah kentang menjadi beberapa produks seperti dodol kentang, keripik, perkedel, dan beberapa produk olahan lain.
Selain proses inti terdapat pula pendukung dari proses inti tersebut yang merupakan pelaku yang tidak terlibat langsung pada proses inti. Para pelaku tersebut diantaranya penyedia benih yang terdiri dari BBIK dan penangkar, penyedia input-input produksi, dan penyuluhan baik itu dari pemerintah daerah ataupun dari Kementerian Pertanian yang dalam hal ini adalah BPTP Jambi. Meskipun para pelaku ini tidak terlibat langsung pada proses inti tetapi ikut juga menentukan efisiensi dari rantai nilai komoditas kentang yang ada.
Gambar 2. Rantai nilai komoditas kentang di Kabupaten Kerinci
Dari identifikasi rantai nilai tersebut terdapat beberapa permasalahan yang harus diselesaikan untuk meningkatkan efisiensi rantai nilai komditas kentang di Kabupaten Kerinci. Beberapa permasalahan tersebut antara lain ada pada rantai perbenihan, produksi, dan pascapanen. Intervensi penerapan teknologi dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan efisiensi rantai nilai.
Peluang adopsi teknologi pada rantai perbenihan
Menurut survey yang dilakukan, terdapat beberapa permasalahan pada mata rantai perbenihan kentang di Kabupaten Kerinci. Selama ini benih yang ada didatangkan dari luar daerah terutama daerah Pangalengan di Jawa Barat, terutama untuk benih kentang kelas G0 berbentuk umbi. Seperti diketahui bahwa Pangalengan merupakan salah satu sentra produksi kentang di Indonesia (Kiloes 2015; Suharjo et al 2010). Walaupun di Kabupaten Kerinci tepatnya di Kecamatan Kayu Aro terdapat Balai Benih Induk Kentang, namun keberadaannya kurang dimanfaatkan. Hal tersebut mengakibatkan Kabupaten Kerinci masih terus bergantung kepada pasokan benih dari Pangalengan.
Dari segi geografis sentra produksi kentang Kabupaten Kerinci terletak di tengah-tengah Pulau Sumatera dan posisinya tidak strategis. Dari kota padang memakan waktu hingga tujuh jam perjalanan darat sedangkan dari Kota Jambi memakan waktu hingga 10 jam perjalanan darat. Jauhnya lokasi sentra produksi ini menyebabkan tingginya biaya transportasi yang dibutuhkan terutama untuk mendatangkan benih dari luar daerah.
86 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Tingginya biaya transportasi tersebut akan mengakibatkan tingginya harga benih sehingga biaya produksi yang dikeluarkan akan lebih tinggi. Penelitian sebelumnya dikatakan bahwa komponen biaya terbesar dalam usahatani kentang adalah benih (Kiloes et al 2015; Ridwan et al 2010). Karena tingginya harga benih terutama benih bersertifikat yang diproduksi oleh BBIK dan penangkar-penangkar bersertifikat maka petani terpaksa menggunakan benih sisa hasil panen kentang musim tanamn yang lalu, atau membeli sisa hasil panen kentang petani lain. Hal ini dilakukan karena kentang sisa hasil panen memiliki harga yang lebih murah dibandingakan benih kentang bersertifikat. Bahkan petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk benih apabila menggunakan benih hasil panen sendiri.
Ridwan et al (2010) menyatakan bahwa penggunaan benih kentang bersertifikat akan meningkatkan keuntungan usahatani kentang. Namun karena harganya yang cukup mahal maka tidak banyak petani yang menggunakan benih kentang bersertifikat. Untuk itu perlu diatur suatu strategi yang dapat meningkatkan penggunaan benih bersertifikat agar pendapatan usahatani juga meningkat.
Badan Litbang Pertanian melalui Puslitbang Hortikultura telah melakukan demplot dan kajian mengenai peningkatan efisiensi agribisnis perbenihan kentang di Kabupaten Kerinci. Beberapa opsi yang dapat diambil adalah memproduksi benih bersertifikat dengan harga murah secara massal, dan selain itu opsi lainnya adalah melakukan delegasi legalitas kepada Balai Penelitian Tanaman Sayuran agar BBIK Kayu Aro dapat memproduksi planlet benih kentang sendiri tanpa harus mendatangkan benih G0 berbentuk umbi dari daerah lain.
BBIK Kayu Aro sebenarnya telah memiliki fasilitas yang mencukupi untuk dapat memproduksi planlet benih kentang sendiri. BBIK Kayu Aro memiliki beberapa fasilitas screenhouse dan laboratorium kultur jaringan yang dapat digunakan untuk memproduksi benih kentang. Selain itu gudang penyimpanan benih juga tersedia dengan kapasitas cukup memadai. Dengan fasilitas tersebut ditambah dengan adanya 13 orang penangkar bersertifikat akan dapat meningkatkan
efisiensi pada rantai perbenihan yaitu dengan memproduksi benih bersertifikat yang akan memberikan hasil lebih baik jika dibandingkan penggunaan benih kentang yang tidak bersertifikat.
Gambar 3. Fasilitas yang dimiliki BBIK Kayu Aro
Selain fasilitas yang telah ada, beberapa teknologi dapat digunakan untuk mendukung BBIK Kayu Aro untuk dapat memproduksi benih sendiri. Teknologi aeroponik untuk memproduksi benih kentang merupakan teknologi yang potensial untuk diguankan. Menurut Gunawan dan Afrizal (2009) teknologi aeroponik merupakan teknologi yang cukup murah dan hasilnya lebih tinggi dibandingkan teknologi konvensional. Dengan menggunakan teknologi ini benih kentang bersertifikat akan lebih murah dan terjangkau oleh para penangkar dan petani.
Peluang adopsi teknologi pada rantai produksi
Pada mata rantai produksi, terdapat juga beberapa permasalahan yang ditemui. Penggunaan pestisida seringkali ditemui sangat berlebihan dan tidak sesuai dosis. Hal ini akan menurunkan nilai dari kentang yang diproduksi. Selain itu bahaya residu baik itu pada umbi maupun pada petani yang melakukan penyemprotan juga perlu diminimalisir.
Teknologi pestisida nabati dapat digunakan untuk meminimalisasi penggunaan pestisida kimia yang membahayakan. Beberapa tanaman lokal dapat digunakan sebagai pestisida nabati pada tanaman kentang. Selain itu pupuk kandang juga dapat diberikan untuk menggantikan pupuk kimia.
87 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Pupuk kandang dapat diperoleh dari budidaya kelinci yang ada di sekitar Kayu Aro.
Sumber: pribadi (2012)
Gambar 4. Teknologi aeroponik untuk perbenihan kentang
Jika dilihat dari hasil panen penggunaan pupuk dan pestisida organik memiliki peluang untuk dikembangkan karena hasilnya yang tidak berbeda jauh dengan perlakuan kimia. Apalagi jika digunakan kombinasi perlakuan dimana pupuk yang digunakan adalah pupuk kimia dan pestisida yang digunakan adalah pestisida organik, maka hasilnya akan lebih besar jika dibandingkan dengan perlakuan organik murni. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Penggunaan input-input produksi organik juga dapat meningkatkan nilai tambah kentang baik itu di pasar ataupun sebagai input usahatani lainnya. Kentang organik di pasar dihargai lebih mahal dibandingkan kentang yang dipelihara secara konvensional. Hal ini disebabkan karena rendahnya residu pestisida kimia yang dapat membahayakan kesehatan. Selain itu pemberian pestisida organik dapat menjadi input untuk usahatani kelinci yang berkembang di sekitar Kayu Aro.
Tabel 1. Perbandingan produksi kentang antara perlakuan anorganik, semi organik, dan organik
Varietas Berat Umbi (kg)
Anorganik Semi Organik Organik
Maglia 144 114 111
Granola 235 242 168
Atlantik 105 86 31
Pakan kelinci berupa daun atau batang kentang sebanyak 1 kg dapat dihabiskan oleh seekor kelinci rata-rata selama ± 6 jam. Berdasarkan pengamatan, peningkatan bobot kelinci (umur 30 hari) selama 7 hari berkisar antara 140 gram sampai 260 gram. Peningkatan bobot kelinci yang masih dalam taraf pertumbuhan berkisar antara 20 – 30 gram perhari. Dari Tabel 2. tampak bahwa selama 7 hari, rata-rata peningkatan bobot kelinci (0,22 Kg) yang diberi pakan selingan daun atau batang kentang lebih tinggi dibandingkan dengan bobot kelinci yang hanya diberi pakan rumput saja (0,19 Kg), dan perbedaan rata-rata peningkatan bobot tersebut sebesar 30 gram per 7 hari. Hal ini mengidikasikan bahwa daun-batang kentang mempunyai mutu lebih baik dibandingkan rumput sebagai pakan ternak Kelinci. Sebanyak 1 kg daun limbah kentang dapat diperoleh dari 1 m2 tanaman kentang yang ditanam dengan jarak tanam 10x10 cm atau sebanyak 10 tanaman dalam 1 m2.
Tabel 2. Pengaruh Pemberian Pakan Daun kentang (1kg/hari, selama 7 hari) terhadap Peningkatan Bobot kelinci berumur 30 hari
NO
Berat awal kelinci
(Kg )
Berat akhir kelinci
(Kg)
Peningkatan bobot kelinci (Kg)
Rumput
+ Daun kentang
Rumput semua
Rumput
+ Daun kentang
Rumput semua
Rumput
+ Daun kentang
Rumput semua
1. 0,25 0,26 0,5 0,48 0,25 0,22
2. 0,30 0,30 0,55 0,52
0,25 0,22
3. 0,30 0,29 0,56 0,51 0,26 0,22
4 0,30 0,30 0,54 0,53 0,24 0,23
88 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
5. 0,25 0,27 0,46 0,47 0,21 0,20
6 0,25 0,24 0,5 0,45 0,25 0,21
7 0,25 0,25 0,46 0,39 0,21 0,14
8 0,27 0,28 0,48 0,49 0,21 0,21
9 0,26 0,26 0,4 0,40 0,14 0,14
10 0,26 0,25 0,47 0,39 0,21 0,14
Rata-rata 0,269 0,27 0,492 0,463 0,22 0,19
Penggunaan beberapa teknologi seperti mulsa plastik dan beberapa teknologi pemupukan akan dapat berpeluang untuk meningkatkan produksi dan memperkecil biaya. Hal ini dapat terjadi karena efisiensi yang berpeluang untuk dicapai dengan menggunakan beberapa teknologi tersebut, selain hasil yang berpeluang untuk lebih tinggi.
Peluang adopsi teknologi pada rantai pascapanen
Pada rantai pascapanen peningkatan efisieni rantai nilai juga dapat dilakukan dengan menggunakan mekanisasi pertanian terutama untuk pengolahan kentang menjadi tepung kentang. Sebuah bantuan alat penepung kentang telah diberikan kepada Kelompok Wanita Tani dan telah digunakan untuk membuat perkedel dan dodol kentang. Hal ini akan menghemat biaya untuk tanaga kerja sehingga dapat meningkatkan efisiensi rantai nilai pada proses pascapanen.
Gambar 5. Penggunaan mulsa plastik
Beberapa varietas kentang olahan juga berpeluang untuk meningkatkan efisiensi rantai nilai agribisnis kentang. Varietas kentang seperti
maglia dan amabile berpeluang untuk dijadikan produk olahan seperti keripik kentang dan kentang goreng. Hal ini akan membuat agribisnis kentang di Kabupaten Kerinci menjadi lebih memiliki nilai tambah.
PENUTUP
Dari hasil kajian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa adopsi teknologi dan inovasi diperlukan untuk meningkatkan efisiensi rantai nilai pada agribisnsi kentang di Kabupaten Kerinci. Beberapa teknologi tersebut bisa untuk meningkatkan produksi, memberikan nilai tambah, dan juga menghemat tenaga kerja sehingga biaya yang dikeluarkan jadi lebih sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Muslim, C dan Nurasa, T. 2011. ‘Daya Saing Komoditas Promosi Ekspor Manggis, Sistem Pemasaran dan Kemantapannya di Dalam Negeri (Studi Kasus di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat). Jurnal Agro Ekonomi, Vol. 29 (1): 87-111
Kiloes, AM, Sayekti, AL, Jawal. M, Anwarudin Syah. 2015. ‘Evaluasi Daya Saing Komoditas Kentang di Sentra Produksi Pangalengan Kabupaten Bandung’. J-Hort. Vol. 25, no. 1, hlm. 88-96
Saptana, Sumaryanto, dan S. Friyanto. 2001. ‘Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Komoditas Kentang dan Kubis di Wonosobo, Jawa Tengah’. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian
Haris. 2010. ‘Pertumbuhan dan Produksi Kentang pada Berbagai Dosis Pemupukan’. Jurnal Agrisistem (6) 1: 15-22
Utami, U., L. Hariani., dan R. Setyaningrum. 2012. ‘Pengujian Potensi Bakteri Endofit terhadap Pertumbuhan Populasi Nematoda Sista Kuning (Globodera rostochiensis) Pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)’. Sainstis Volume 1, Nomor 2: 104-114
Sumarno. 2006. Peranan Teknologi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles
89 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
/Pros_Sumarno_06.pdf diunduh 5 September 2016
Suharjo, UKJ., Herison, C., dan Fahrurrozi. 2010. ‘Keragaan Tanaman Kentang Varietas Atlantik dan Granola di Dataran Medium (600 m dpl) Bengkulu Pasca Irradiasi Sinar Gamma’. Akta Agrosia Vol. 13 (1): 82-88
Puslitbang Hortikultura. 2015. Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Hortikultura Terintegrasi Ternak. Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.
Ridwan, HK, Nurmalinda, Sabari, dan Hilman, Y. 2010. ‘Analisis Finansial Penggunaan Benih Kentang G4 Bersertifikat dalam
Meningkatkan Pendapatan Usahatani Petani Kentang’. Jurnal Hortikultura Vol 20 (2): 196-206.
Feller, A, Shunk, D, and Callarman, T. 2006. Value Cahins Versus Supply Chains. BPTrends, March 2006.
Hilman, Y. 2014. Peningkatan Daya Saing Hortikultura Berbasis Inovasi Teknologi. Peningkatan Daya Saing Produk Pertanian, Editor: Dr. Haryono. IAARD Press, Jakarta.
Gunawan, OS dan Afrizal, D. 2009. Teknologi Aeroponik Terobosan Perbanyakan Cepat Benih Kentang. IPTEK Hortikultura, No. 5, September 2009.
90 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
JADWAL ACARA FORUM IPTEKIN KE VI TAHUN 2016
Hari Pertama, Selasa, 8 November 2016
Hari Kedua, Rabu, 9 November 2016
685 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
JADWAL PEMAKALAH DI SESI PRESENTASI PARALEL
Koordinator Utama: Nur Laili Nama Penanggung Jawab Persidangan Setiap Ruang
No. Nama Notulen Penanggung Jawab Ruang 1 Riska Rahmaida Dian Prihadyanti Ruang Rapat
Pappiptek LIPI 2 Mia Amelia 3 Elmi Achelia 4 Radot Manalu Dr. Ikbal Maulana Ruang Rapat 1
Lantai 5 Gedung Widya Graha LIPI
5 Purnama Alamsyah 6 Tri Handayani
7 Mia Rahma Romadona Karlina Sari Ruang Rapat 2 Lantai 5 Gedung Widya Graha LIPI
8 Qinan Maulana
.
Hari Pertama, Selasa, 8 November 2016 Presentasi Paralel I Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB Ruang : Ruang Rapat Pappiptek LIPI Tema : Pengelolaan Rantai Nilai dan Inovasi Jejaring Notulen : Riska Rahmaida, Mia Amelia, Elmi Moderator : Sigit Setiawan
No. Waktu
Presentasi (WIB)
Nama Pemakalah Judul Makalah Instansi
1 13.00-13.15 Riska Rahmaida Lutfah Ariana
Kesiapan Ekspor Perusahaan Low Tech di Indonesia dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
Pappiptek LIPI
2 13.15-13.30 Adhitya Marendra Kiloes, Puspitasari Puspitasari, M. Jawal Anwarudin Syah
Manajemen Rantai Nilai dalam Adopsi Teknologi Kentang di Sentra Produksi Kabupaten Kerinci
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
3 13.30-13.45 Wati Hermawati Hartiningsih Ishelina Rosaira P.
Analisis Pengembangan Rantai Pasok Tungku Sehat Hemat Energi di Yogyakarta
Pappiptek LIPI
4 13.45-14.00 Kristiana Analisis Rantai Nilai Integrasi Sapi Sawit Dalam
Badan Pengkajian dan Penerapan
686 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Mendukung Pengembangan Klaster Industri Sapi Sawit Di Kabupaten Pelalawan
Teknologi (BPPT)
5 14.00-14.15 Sigit Setiawan Network Sosial pada Industri Pembangkit Listrik Energi Surya di Indonesia
Pappiptek LIPI
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB Ruang : Ruang Rapat 1 Lantai 5 Gedung Widya Graha LIPI Tema : Entrepreneurship dan Daya Saing IKM
(termasuk industri kreatif, industri jasa, dan industri pariwisata) Notulen : Radot Manalu, Purnama Alamsyah, Tri Handayani Moderator : Ikbal Maulana
No. Waktu
Presentasi (WIB)
Nama Pemakalah Judul Makalah Instansi
1 13.00-13.15 Armen Zulham Freshty Yulia Arthatiani
Membangun Bisnis Masyarakat Berbasis Inovasi Berorientasi Pasar
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan
2 13.15-13.30 Edy Wahyudi Innovation Network sebagai Basis Penguatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jawa Timur
Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember
3 13.30-13.45 Adi Ankafia Strategi Penguatan Hak Cipta Pada Umkm Batik Di Kota Pekalongan Dalam Rangka Mendorong Umkm Yang Kreatif Dan Inovatif
Pusat Inovasi, LIPI
4 13.45-14.00 Ikbal Maulana Peluang dan Tekanan untuk Berinovasi dalam Industri Jamu
Pappiptek LIPI
5 14.00-14.15 Novi Haryati Choiria Anggraini Moch. Adi Surahman
Strategi Penguatan Entepreneurship pada Industri Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri di Era Ekonomi Kreatif Indonesia dan Masyarakat Ekonomi ASEAN
Jurusan Sosek Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
687 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
6 14.15-14.30 Tommy Hendrix V Susirani Kusumaputri
Pemanfaatan Informasi Paten Teknologi Pengalengan Makanan dalam Menunjang Pengembangan Industri Kreatif
Pusat Inovasi, LIPI
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB Ruang : Ruang Rapat 2 Lantai 5 Gedung Widya Graha LIPI Tema : Sistem Inovasi Sektoral dan Kebijakan Industri Notulen : Mia Rahma Romadona, Qinan Maulana Moderator : Budi Wardono
No. Waktu
Presentasi (WIB)
Nama Pemakalah Judul Makalah Instansi
1 13.00-13.15 Nimas Maninggar Delik Hudalah
Learning region for Regional Economic Developmet: Peran universitas dan lembaga intermediasi dalam menciptakan inovasi pada Industri low tech dengan pembelajaran masyarakat
Urban and Regional Planning, School of Architecture, Planning and Policy Development, ITB
2 13.15-13.30 Budi Wardono Belajar Dari Desa: Inovasi Teknologi Terapan Untuk Industri Pakan Ikan Mandiri
Puslit Sosek Kelautan dan Perikanan – Balitbang Kementerian Kelautan dan Perikanan
3 13.30-13.45 Hadi Kardoyo Sayim Dolant Setiowiji Handoyo
Analisis Sistem Inovasi dalam Mendukung Industri Unggulan Berbasis Perikanan Budidaya (Studi Kasus: Komoditi Bandung)
Pappiptek LIPI
688 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Coffee Break : 14.30-14.45 Presentasi Paralel II Waktu : Pukul 14.45-16.00 WIB Ruang : Ruang Rapat Pappiptek LIPI Tema : Kolaborasi ABGC dalam memperkuat sistem inovasi daerah, nasional,
dan internasional Notulen : Riska Rahmaida, Mia Amelia, Elmi Moderator : Nur Laili
No. Waktu
Presentasi (WIB)
Nama Pemakalah Judul Makalah Instansi
1 14.45-15.00 Rendi Febrianda Nur Laili Qinan Maulana B.S.
Interaksi Industri Dengan Lembaga Litbang Pemerintah. Analisis Perspektif Industri. (Studi Kasus: Industri Teknologi Pengolahan Air Bersih Di Indonesia)
Pappiptek LIPI
2 15.00-15.15 Agnes Irwanti Hardi Julendra Ema Damayanti
Peran BPTBA LIPI dalam Transfer Pengetahuan dan Teknologi pada UMKM Berbasis Sumber daya Alam Lokal Binaannya untuk Meningkatkan Daya Saing di Era Pasar Bebas ASEAN
Mahasiswa S3 Sekolah Bisnis
IPB BPTBA LIPI
3 15.15-15.30 Emi Sugiartini Potensi dan Peluang Limbah Bawang Merah Sebagai Campuran Media Semai dan Media Tanam Pada Tanaman Cabai di Wilayah DKI Jakarta dalam Rangka Ikut Membangun kapasitas Iptek dan Inovasi Untuk Memperkuat Posisi Industri Nasional dalam Rantai Nilai Global di Era MEA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, DKI Jakarta
4 15.30-15.45 Dini Oktaviyanti Relasi antara Science Techno Parks dengan Universitas: Kolaborasi Teknologi dalam Ruang untuk Inovasi
Pappiptek LIPI
689 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Waktu : Pukul 14.45-16.00 WIB Ruang : Ruang Rapat 1 Lantai 5 Gedung Widya Graha LIPI Tema : Strategi Teknologi: Dari Imitasi Kreatif sampai Inovasi Disruptif Notulen : Radot Manalu, Purnama Alamsyah, Tri Handayani Moderator : Muhammad Azwar
No. Waktu
Presentasi (WIB)
Nama Pemakalah Judul Makalah Instansi
1 14.45-15.00 Puji Lestari Dwinita Wikan Utami, Muhamad Sabran, Nurul Hidayatun, Karden Mulya
Inisiatif Perbaikan Genetik Varietas Padi Lokal Melalui Pengembangan Bersama dan Transfer Teknologi
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian
2 15.00-15.15 Muhammad Azwar Strategi Peningkatan Kualitas Aplikasi Teknologi Informasi Pelayanan Pengujian Pusat Penelitian A Melalui Iso 20000
P2SMTP LIPI
3 15.15-15.30 Purwo Subekti Potensi Minyak Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Busa Pemadam Kebakaran di Lahan Gambut
Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian, Kab. Rokan Hulu Riau
4 15.30-15.45 Aryogi Peranan Inovasi Teknologi Untuk Mendukung Potensi Sumber Daya Genetik Sapi Potong Lokal Indonesia
Loka Penelitian Sapi Potong, JawaTimur
5 15.45-16.00 Ishelina Rosaira P. Wati Hermawati Hartiningsih
Evolusi Tungku Sehat Hemat Energi di Indonesia
Pappiptek LIPI
690 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Waktu : Pukul 14.45-16.00 WIB Ruang : Ruang Rapat 2 Lantai 5 Gedung Widya Graha LIPI Tema : Membangun Budaya Inovatif dan Kompetitif Notulen : Mia Rahma Romadona, Qinan Maulana Moderator : Mesnan Silalahi
No. Waktu
Presentasi (WIB)
Nama Pemakalah Judul Makalah Instansi
1 14.45-15.00 Hartiningsih Wati Hermawati Ishelina Rosaira P.
Peran Modal Sosial Dalam Difusi Inovasi Tungku Sehat Hemat Energi (TSHE): Studi Kasus Di Kulon Progo
Pappiptek LIPI
2 15.00-15.15 Salasi Wasis Widyanto Muhammad Agus
Membangun Budaya Inovatif Dan Kompetitif Melalui Perancangan Perangkat Lunak Teknologi Pemantauan Untuk Budidaya Laut
Puslitbang Sumber Daya Laut dan Pesisir, Balitbang Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan
3 15.15-15.30 Mesnan Silalahi
Pengembangan Kemampuan Inovasi berbasis Teknologi Web Semantik Suatu Harapan dan Tantangan
Pappiptek LIPI
4 15.30-15.45 Mia Rahma Romadona
Kompetensi Komunikasi Peneliti
Pappiptek LIPI
691 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Hari Kedua, Rabu, 9 November 2016 Presentasi Paralel III Waktu : Pukul 10.30-12.00 Ruang : Ruang Rapat Pappiptek LIPI Tema : Pengelolaan Rantai Nilai dan Inovasi Jejaring Notulen : Riska Rahmaida, Mia Amelia, Elmi Moderator : A.R Rohman Taufiq
No.
Waktu Presentasi
(WIB)
Nama Pemakalah
Judul Makalah
Instansi
1
10.45-11.00
Sigit Setiawan
Analisa Bisnis Model pada Industri Pembangkit Tenaga Surya di Indonesia
Pappiptek LIPI
2
10.30-10.45
Agnes Irwanti Asep Nurhikmat Handoko, L.T
Teknologi Pengalengan Makanan Guna Meningkatkan Produktifitas UMKM Berbasis Sumber Daya Alam Lokal di Yogyakarta (Studi Kasus Kerjasama BPTBA LIPI dengan Gudeg bu Tjitro)
Mahasiswa S3, Sekolah Bisnis IPB
BPTBA LIPI Pusat Penelitian Fisika LIPI
3
11.00-11.15
AR. Rohman Taufiq H. Wawargita Permata W. Tiara Oktariana Oktavia Indah R. Aris Subagyo Arina Hidayah
Kemampuan Pembiayaan Masyarakat Desa Pujon Kidul dalam Menerapkan Inovasi TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Desa
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
4
11.15-11.30
Riska Rahmaida Lutfah Ariana
Kesiapan Ekspor Perusahaan Low Tech di Indonesia dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
Pappiptek LIPI
5
11.30-11.45
Ari Kuncoro
Inovasi Sistem Dual-Fuel Untuk
Puslitbang Sumber Daya Laut dan Pesisir,
692 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Penghematan Solar Kapal Nelayan
Balitbang Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan
6 11.45-12.00 Nur Laili Pengembangan dynamic capabilities melalui proses pembelajaran teknologi: Studi kasus di PT. RTI
Pappiptek LIPI
Waktu : Pukul 10.30-12.00 Ruang : Ruang Rapat 1 Lantai 5 Gedung Widya Graha LIPI Tema : Penguatan Kapasitas Lembaga Litbang Publik dan Industri Notulen : Radot Manalu, Purnama Alamsyah, Tri Handayani Moderator : Dyah Rachmawati S
No. Waktu
Presentasi (WIB)
Nama Pemakalah Judul Makalah Instansi
1 10.30-10.45 Baginda Darmawan Napitupulu
Kajian Faktor Sukses Sistem Layanan Berbasis Elektronik (E-Services) di Indonesia
P2SMTP LIPI
2 10.45-11.00 Syakir Hasyimi Optimalisasi Kerjasama Litbang Sebagai Upaya Penguatan Kapasitas Lembaga Litbang Publik Dan Industri, Kajian Kasus di Balai Besar, Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP), Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian
Balai Besar Kulit, Karet & Plastik, BPPI, Kementerian Perindustrian
3 11.00-11.15 Dyah Rachmawati Sugiyanto
Komunikasi Humas Pemerintah Dalam Mengelola Informasi Iptek (Studi Pada Batan, Bppt, Dan Lapan)
BKHH LIPI
4 11.15-11.30 Rahmi Helmi Lestari
Analisis Jejaring Kerja Pengetahuan di Organisasi Penelitian dan Pengembangan
LIPI Press
693 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
5 11.30-11.45 Saut Siahaan Kapabilitas Teknologi Industri Plts Dan Kebutuhan Energi Listrik Di Indonesia
Pappiptek LIPI
6 11.45-12.00 Baginda Darmawan Napitupulu
Model Keberhasilan Pengembangan E-Services (Sistem Layanan Berbasis Elektronik) di Indonesia
P2SMTP LIPI
Waktu : Pukul 10.30-12.00 Ruang : Ruang Rapat 2 Lantai 5 Gedung Widya Graha LIPI Tema : Mobilitas dan Penguatan Sumber Daya Manusia Iptek Notulen : Mia Rahma Romadona, Qinan Maulana Moderator : Siti Wahyudini
No. Waktu
Presentasi (WIB)
Nama Pemakalah Judul Makalah Instansi
1 10.30-10.45 Siti Wahyudini Dukungan Kebijakan Dalam Mewujudkan Pemuda Kreatif Inovatif
Konsultan Independen di Kemenpora
2 10.45-11.00 Mia Rahma Romadona
Penguatan SDM IPTEK berdasarkan soft competency
Pappiptek LIPI
3 11.00-11.15 Indri Juwita Asmara
Potensi Tenaga Pendidik dan Industri Pendidikan dalam Mutual Recognition Arrangement Masyarakat Ekonomi ASEAN
Pappiptek LIPI
4 11.15-11.30 Dwi Agus Susilo Kreativitas Pemuda Dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia
Direktorat Peningkatan Kreativitas Pemuda - Kemenpora
5 11.30-11.45 Maulana Akbar Grace Simamora Indri Juwita Asmara ElmiAchelia
Gender Gap Dan Partisipasi Pekerja Sains, Teknologi, Enjinering, Dan Matematika(Stem) Wanitadalam Angkatan Kerja Indonesia
Pappiptek LIPI
694 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
6 11.45-12.00 Indri Juwita Asmara, Elmi Achelia, Maulana Akbar, Nani Grace B
Mobilitas Internasional SDM Iptek Indonesia Dalam Kerangka Free Flow of Skilled Labor AEC
Pappiptek LIPI
Setelah Istirahat Shalat dan Makan Siang
Presentasi Paralel IV Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB Ruang : Ruang Rapat Pappiptek LIPI Tema : Strategi Teknologi: Dari Imitasi Kreatif sampai Inovasi Disruptif Notulen : Riska Rahmaida, Mia Amelia, Elmi Moderator : Yudi Adinata
No. Waktu
Presentasi (WIB)
Nama Pemakalah Judul Makalah Instansi
1 13.00-13.15 Nur Laili Strategi Imitasi Kreatif dalam Menghasilkan Inovasi Pengolahan Air Bersih: Studi Kasus di PT.MTI
Pappiptek LIPI
2 13.15-13.30 Yudi Adinata L. Affandhy D. Pamungkas
Intervensi Model Perbibitan Sapi Jabres Untuk Peningkatan Sosial Ekonomi Pedesaan
Loka Penelitian Sapi Potong, JawaTimur
3 13.30-13.45 Muflihani Yanis Waryat Kartika Mayasari
Karakteristik Organoleptik Cheese Stick dengan Substitusi Tepung Sukun
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, DKI Jakarta
4 13.45-14.00 Herrukmi Septa Rinawati, Irwantoro
Strategi pengembangan ekonomi kreatif sebagai upaya peningkatan pendapatan pedagang kaki lima di sentra ikan bulak kecamatan Bulak, Surabaya
Balitbang Provinsi Jawa Timur
Waktu : Pukul 13.00-14.30 Ruang : Ruang Rapat 1 Lantai 5 Gedung Widya Graha LIPI Tema : Sistem Mutu Dalam Memperkuat Daya Saing Industri Notulen : Radot Manalu, Purnama Alamsyah, Tri Handayani Moderator : I Gede Mahatma Yuda Bakti
No. Waktu
Presentasi Nama Pemakalah Judul Makalah Instansi
695 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
(WIB)
1
13.00-13.15
Tri Rakhmawati Sih Damayanti
Penyusunan Kerangka Pengukuran Kinerja dan Efektivitas Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2015
P2SMTP LIPI
2
13.15-13.30
Ikbal Maulana
Assessing the Sustainability of Eco-Technical System
Pappiptek LIPI
3
13.30-13.45
Muhammad Azwar Massijaya
Analisis Efektifitas Implementasi Manajemen Mutu Pelayanan Pengujian Pusat Penelitian A Berbasis ISO 9004 : 2009
P2SMTP LIPI
4
13.45-14.00
Andjar Prasetyo
Strategi Peningkatan Daya Saing UMKM Kota Magelang melalui Pendekatan Lembaga Sharing Price
Kantor Penelitian Pengembangan dan Statistik Kota Magelang
5
14.00-14.15
I Gede Mahatma Yuda Bakti, Sik Sumaedi, Medi Yarmen
Pengembangan Model Pengukuran Kepuasan Pelanggan Untuk Instansi Penelitian
P2SMTP LIPI
6
14.15-14.30
Sih Damayanti
Framework Pengukuran Kinerja UKM: Integrasi Balanced Scorecard dan Economic Value Added
P2SMTP LIPI
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB Ruang : Ruang Rapat 2 Lantai 5 Gedung Widya Graha LIPI Tema : Kebijakan Iptekin Dalam Meningkatkan Daya Saing Notulen : Mia Rahma Romadona, Qinan Maulana Moderator : Sidik Effendi
No.
Waktu Presentasi
(WIB)
Nama Pemakalah
Judul Makalah
Instansi
1
13.00-13.15
Herrukmi Septa Rinawati Irwantoro
Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif sebagai upaya peningkatan pendapatan pedaganag kaki lima di sentra ikan bulak kecamatan Bulak
Balitbangda Provinsi Jawa Timur
696 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
Surabaya
2 13.15-13.30 Anugerah Yuka Asmara dan Setiowiji Handoyo
Industri Kreatif dan Kebijakan HAKI di Indonesia: Tinjauan Konseptual
Papapiptek LIPI
3 13.30-13.45 Eddy Mayor Putra Sitepu
Kebijakan Insentif Fiskal untuk UMKM sebagai Motor Penggerak Iptek dan Inovasi Nasional
Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
4 13.45-14.00 Sidik Effendi Penguatan Kebijakan dan Inovasi Teknologi dalam Pengarusutamaan Pemuda di Sektor Kelautan dan Perikanan (Nawacita) dalam Membangun Kultur Wirausaha
Konsultan Independen Kemenpora
5 14.00-14.15 Qinan Maulana Transisi teknologi dalam perspektif Multi Level Perspective (MLP) : studi kasus konversi minyak tanah ke LPG
Pappiptek LIPI
697 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016