melihat kecenderungan 100 website news top rank di indonesia

17
OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015 MelihatKecenderungan 100 Website-News Top Rank di Indonesia Berikut ini kecenderungan pembaca pada tanggal 31 Maret 2015. (news.detik.com)

Upload: mahendra-ibn-muhammad-adam

Post on 22-Jul-2015

18 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

‘Melihat’ Kecenderungan 100 Website-News Top Rank di Indonesia

Berikut ini kecenderungan pembaca pada tanggal 31 Maret 2015.

(news.detik.com)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(kompas.com)

(kaskus.co.id)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(liputan.6.com)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(tribunnews.com)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(viva.co.id)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(merdeka.com)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(suara.com)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(okezone.com)

(tempo.co)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(republika.co.id)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(jpnn.com)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(kompasiana.com)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(metrotvnews.com)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(cnnindonesia.com)

(antaranews.com)

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

Dari semua judul populer dari top rank 100 tersebut belum ada tentang

demonstrasi mahasiswa. Kesimpulan sementara ada dua. Pertama, sengaja tidak dipublish. Kedua, memang tidak menarik demonstrasi mahasiswa

tersebut (terkait isu Jokowi-JK Tak Pro Rakyat sebab harga BBM dan Barang instabil).

Dari semua judul tersebut, penulis menyimpulkan, topik moral dan artis adalah yang paling banyak diminati. Jika melhat headlinenya adalah tentang

radikalisme atau ISIS.

Apakah Jokowi-JK gagal mengelola perekonomian? Jika merujuk polling Kaskus maka dianggap sementara, memang gagal. Jika merujuk kepada

masyarakat, penulis bertemu sejumlah komentar dalam satu topik bahwa rakyat tidak suka BBM naik harga dan berimbas kepada barang dan jasa,

ikut naik harga. Seperti komentar pedagang tepi sekolah dan pedagang di pasar.

Kemudian, mari melihat kecenderungan orang dalam memandang kekayaan. Semua orang tentu ingin kaya! Ada masalah harga yang sulit dijangkau, itu

dianggap cukup sebagai hambatan. Sekali lagi sekadar melihat kecenderungan.

Dalam polling mtgwpoll orang cenderung ingin bekerja keras dalam upaya

sendiri, tanpa mengetahui akan sukses atau tidak. Ini menunjukkan keinginan tapi belum menunjukkan praktik. Perhatikan berikut ini!

(mtgwpoll.com)

Tentang janji bagaimanakah kecenderungan orang? Orang cenderung menanyakan kapan janji itu dipenuhi. Perhatikan berikut ini!

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(mtgwpoll.com)

Jika gagal? Misal gagal menepati janji sendiri, atau janji orang lain.

Cenderung orang, ingin bereaksi dengan berusaha dengan cara yang terbaik dan tenaga yang lebih besar.

(mtgwpoll.com)

Kecenderungan akan definisi berani? Orang cenderung berkata “Berani adalah melakukan yang selama ini saya takuti.” Perhatikan berikut ini!

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

(mtgwpoll.com)

Mari mensintesis hasil polling tersebut! Ada kecenderungan: “Untuk sukses

adalah kemandirian dengan usaha terbaik dan dengan tenaga terbesar yang ditopang oleh keberanian melawan apa yang ditakuti oleh diri sendiri. Kegagalan berarti kesuksesan itu sendiri, sebab baginya usaha harus makin

baik dan makin berdaya besar.”

Kedua, Janji akan selalu ditanyakan kapan janji itu ditepati. Maka sejauh itu pula orang yang berjanji dituntut. Dan sejauh itu pula pro-kontra

mengiringinya. Kekuatan pro dengan kontra, sama besar. Namun yang terjadi sekarang adalah masih berdiamnya kekuatan kontra Jokowi-JK.

Sekuat apapun media yang tidak menampilkan kekuatan kontra Jokowi-JK, demikian itu hanya menunda penampakannya yang sebenarnya kekuatan

kontra tetap mengimbangi kekuatan pro. Dengan demikian, ia (kontra) menjadi nasihat di satu sisi.

Jika menampik kekuatan kontra berarti ada yang betul-betul bodoh dalam

pro itu. Sebab ia (pro) rela untuk tidak memenuhi janjinya.

Sedangkan kontra, ia betul-betul bodoh jika menganggap kepemimpinan adalah dominansi. Sebenarnya kepemimpinan adalah inspirasi dan

kooperatif.

Tulisan ini demi menyampaikan tiga garis besar, (1) Jika menampik kekuatan kontra berarti ada yang betul-betul bodoh dalam pro itu. Sebab ia (pro) rela untuk tidak memenuhi janjinya. (2) Sedangkan kontra, ia betul-

betul bodoh jika menganggap kepemimpinan adalah dominansi, (3) Kepemimpinan adalah inspirasi dan kooperatif.

OPINI oleh Mahendra Publish in slideshare on April 8, 2015

Readmore:

http://www.mtgwpoll.com/

http://www.alexa.com/topsites/countries/ID