melakukan penanaman secara vegetatif 2 · modul pembelajaran ini dirancang untuk mengarahkan...
TRANSCRIPT
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif i
KATA PENGANTAR
Kurikulum Program Keahlian Budidaya Tanaman dikembangkan
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pengembangan program
sekolah berbasis pada kebutuhan dan pengembangan wilayah melalui
peningkatan kualitas sumbr daya manusia profesional dan produktif,
sehingga program sekolah mampu mengakar kuat pada masyarakat.
Penyelenggaraan proses pembelajaran dilaksanakan melalui pendekatan
Belajar Tuntas/Masteri learning, berorientasi pada kegiatan belajar
siswa/Student Centened Learning, dan berbasis produsi/Production Based
Training (PBT).
Kompetensi Pembiakan Tanaman dengan Sambung dan Okulasi adalah
salah satu kompetensi yang dipelajari pada level 2. Level ini misi
utamanya adalah untuk membentuk kemampuan motorik sebagai basik
terhadap kompetensi pembiakan tanaman sesuai prosedur tetap yang
berlaku dalam melaksakan pekerjaan di dunia kerja bidang usaha
budidaya tanaman. Memperhatikan misi yang akan dicapai, maka
penerapan kaidah kedisiplinan, taat asas, ketelitian, tingkat akurasi, dan
ketekunan sampai mampu menembus rasa bosan dalam melaksanakan
setiap tahapan proses produksi/ budidaya tanaman menjadi sangat
penting.
Modul pembelajaran ini dirancang untuk mengarahkan bagaimana
siswa belajar penguasaan kompetensi penyiapan media tanam, agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Keberhasilan pembelajaran ditandai
dengan adanya perubahan perilaku positif pada diri siswa sesuai dengan
standar kompetensi dan tujuan pendidikan. Informasi tentang
Penyambungan/ Grafting dan Okulasi disajikan secara garis besar. Untuk
pendalaman dan perluasan materi serta pembentukan kompetensi kunci,
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif ii
dianjurkan siswa dapat memperoleh melalui observasi di lapangan, studi
referensi, diskusi, dan tutorial dengan guru.
Strategi penyajian modul dirancang agar belajar siswa tidak terfokus
hanya mempelajari satu sumber belajar, tetapi siswa didorong untuk
melakukan eksplorasi terhadap sumber-sumber belajar lain yang relevan
dalam rangka menanamkan kemampuan belajar sepanjang
hayat/Learning How To Learning. Melalui pendekatan ini, diharapkan basik
kompetensi, dan kompetensi kunci seperti; kemampuan komunikasi,
kerjasama dalam team, penguasaan teknologi informasi, problim solving
dan pengambilan keputusan dapat terbentuk pada diri siswa. Dengan
pendekatan ini diharapkan tujuan pendidikan untuk membentuk manusia
profesional dan produktif yang dilandasi oleh budi pekerti dan nilai-nilai
luhur bangsa dapat terwujud.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................ iii GLOSARIUM ................................................................................ v I. PENDAHULUAN A. Deskripsi ........................................................................ 1
B. Prasyarat ....................................................................... 1 C. Petunjuk Penggunaan Modul ........................................... 1
D. Tujuan Akhir ................................................................... 3 E. Kompetensi .................................................................... 4
F. Cek Kemampuan ............................................................ 10
II. PEMBELAJARAN
A. Rancangan Belajar Siswa ................................................. 11
B. Kegiatan Belajar 1. Menyiapkan Tempat Pembibitan
a. Tujuan ..................................................................... 14
b. Uraian Materi ........................................................... 14 c. Rangkuman .............................................................. 19
d. Tugas ....................................................................... 20 e. Lembar Latihan ......................................................... 21
f. Kunci Jawaban .......................................................... 22 g. Lembar Kerja ............................................................ 23
2. Menyiapkan Bahan Tanaman a. Tujuan ..................................................................... 25
b. Uraian Materi ........................................................... 25 c. Rangkuman .............................................................. 29
d. Tugas ....................................................................... 30 e. Lembar Latihan ......................................................... 31
f. Kunci Jawaban .......................................................... 32 g. Lembar Kerja ............................................................ 33
3. Melakukan Grafting a. Tujuan ..................................................................... 36
b. Uraian Materi ........................................................... 36
c. Rangkuman .............................................................. 50
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif iv
d. Tugas ....................................................................... 52
e. Lembar Latihan ......................................................... 53 f. Kunci Jawaban .......................................................... 54
g. Lembar Kerja ............................................................ 55 4. Menyiapkan Okulasi/Penempelan
a. Tujuan ..................................................................... 59 b. Uraian Materi ........................................................... 59
c. Rangkuman .............................................................. 69 d. Tugas ....................................................................... 70
e. Lembar Latihan ......................................................... 71 f. Kunci Jawaban .......................................................... 72
g. Lembar Kerja ............................................................ 73 5. Memelihara Bibit
a. Tujuan ..................................................................... 75 b. Uraian Materi ........................................................... 75
c. Rangkuman .............................................................. 78 d. Tugas ....................................................................... 79
e. Lembar Latihan ......................................................... 80
f. Kunci Jawaban .......................................................... 81 g. Lembar Kerja ............................................................ 82
III. EVALUASI
A. Evaluasi Kognitif Skill ....................................................... 86
B. Evaluasi Psikomotorik Skill ............................................... 89
C. Evaluasi Sikap ................................................................. 93 D. Evaluasi Produk/Benda Kerja ............................................ 94
IV. PENUTUP ............................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 96
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif v
GLOSARIUM
Etiolasi adalah pertumbuhan memanjang karena kekurangan sinar
matahari.
Iklim mikro adalah kondisi lingkungan di sekitar tanaman.
Inkompatibilitas adalah ketidak mampuan dua tanaman untuk
membentuk sambungan dan tidak mampu tumbuh dengan baik.
Kambium adalah lapisan tipis yang tumbuh di antara kulit kayu (jaringan
phloem) dan kayu (jaringan xylem).
Kompatibel adalah kemampuan dua tanaman untuk membentuk
sambungan dan mampu tumbuh dengan baik.
Tumbuhan inang adalah tumbuhan yang menjadi tempat hidupnya
hama/penyakit pada waktu tanaman utama tidak ada.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 1
I. PENDAHULUAN A. Deskripsi
Modul ini membahas tentang pembiakan tanaman dengan sambung
dan okulasi. Materi-materi yang akan dipelajari dalam modul ini adalah:
penyiapan tempat pembibitan, penyiapan bahan tanaman, melakukan
penyambungan (grafting), melakukan okulasi dan memelihara bibit.
Setelah Anda selesai mempelajari modul ini maka Anda akan memiliki
kemampuan melakukan penyambungan dan okulasi untuk mendapatkan
bibit tanaman yang unggul. Kemampuan tersebut sangat diperlukan pada
usaha penangkaran bibit dan tanaman hias.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini maka Anda harus sudah menguasai
tentang penyiapan media semai dan pembiakan tanaman secara generatif.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk penggunaan modul bagi siswa
a. Langkah-langkah belajar
? Baca dan fahamilah isi modul ini sebelum Anda melakukan
praktik.
? Untuk mengetahui bahwa Anda sudah memahami isi modul,
Anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar
latihan tanpa melihat kunci jawaban yang ada.
? Setelah Anda mengerjakan latihan tersebut, cocokan hasil
jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada. Bila
jawaban Anda benar = 80% maka Anda dapat melakukan
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 2
praktik dan bila jawaban Anda < 80% Anda perlu membaca
modul kembali.
b. Perlengkapan yang harus disiapkan
? Peralatan untuk praktik disesuaikan dengan materi praktik.
? Bahan praktik.
c. Hasil pelatihan
? Hasil pelatihan berupa bibit tanaman hasil sambungan dari
hasil okulasi.
? Anda bisa dikategorikan berhasil bila Anda mampu
menyambung atau mengokulasi bibit tanaman sebanyak =
400 bibit per hari dengan tingkat keberhasilan = 85%
d. Prosedur Sertifikasi
2. Peran Guru
Peran guru antara lain :
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membimbing siswa dalam memahami konsep dan praktik baru
serta menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar
siswa.
d. Membimbing siswa untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat
kerja untuk membantu jika diperlukan.
g. Melaksanakan penilaian.
h. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu
dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya.
i. Mencatat pencapaian kemajuan siswa.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 3
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini Anda dapat melakukan penyambungan
(grafting) dan okulasi bibit tanaman sebanyak 400 bibit per hari dengan
tingkat keberhasilan = 85%, apabila disediakan peralatan dan bahan
untuk melakukan penyambungan dan okulasi.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 4
E. Kompetensi
Materi Pokok Pembelajaran Kompetensi/ Sub Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja Lingkup Belajar
Sikap Pengetahuan Keterampilan Bukti Belajar
1.1. Menyiapkan tempat pembibitan
? Lokasi pembibitan ditentukan berdasarkan persyaratan teknis
? Tempat pembibitan di lahan
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Konsisten ? kreatif
? Syarat tempat pembibitan
? Menentukan tempat pembibitan
? Catatan persyaratan tempat pembibitan
? Kebutuhan luas lahan dihitung berdasarkan luas usaha yang telah ditetapkan
? Lahan dibersihkan dari semua sumber gangguan sesuai persyaratan
? Tempat pembibitan di lahan
? Pembersihan
secara manual
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Kreatif
? Perhitungan luas ? Tujuan
pembersihan tempat
? Teknik pembersihan
? Tempat yang tidak bersih
? Menghitung luas ? Membersihkan
lahan
? Catatan menghitung luas
? Catatan tujuan
pembersihan tempat
? Catatan teknik pembersihan
? Catatan akibat apabila tempat tidak dibersihkan
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 5
Materi Pokok Pembelajaran Kompetensi/ Sub Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja Lingkup Belajar
Sikap Pengetahuan Keterampilan Bukti Belajar
? Bedengan dan naungan dibuat sesuai persyaratan teknis
? Tempat pembiakan di lahan
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Konsisten ? Kreatif
? Kebutuhan mikro klimat tempat pembibitan
? Teknik pembuatan bedengan dan naungan
? Membuat bedengan
? Membuat naungan
? Catatan kebutuhan mikro klimat tempat pembibitan
? Catatan teknik pembuatan bedengan dan naungan
? Media pembibitan disiapkan sesuai persyaratan
? Tempat pembibitan di lahan
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Kreatif
? Persyaratan media pembibitan
? Macam dan komposisi media pembiibitan
? Memilih jenis dan campuran media pembibitan
? Mencampur dan memasukan ke dalam polybag/ wadah
? Catatan persyaratan media
? Catatan macam dan komposisi media pembibitan
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 6
Materi Pokok Pembelajaran Kompetensi/ Sub Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja Lingkup Belajar
Sikap Pengetahuan Keterampilan Bukti Belajar
1.2. Menyiapkan bahan tanam
? Menanam batang bawah dipilih sesuai persyaratan tumbuh
? Bahan tanaman batang bawah
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? kreatif
? Persyaratan tanaman untuk calon batang bawah
? Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
? Teknik menanam batang bawah
? Memilih calon tanaman batang bawah
? Menanam batang bawah
? Catatan persyaratan untuk batang bawah
? Catatan teknik menanam batang bawah
? Tanaman batang atas dipilih sesuai persyaratan
? Bahan tanaman batang atas
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Kreatif
? Persyaratan umur dan diameter batang atas
? Persyaratan tanaman batang atas
? Memilih batang atas ? Catatan persyaratan umur dan diameter batang bawah
? Catatan persyaratan tanaman bat ang atas
1.3. Melakukan penyambungan (grafting)
? Pengambilan batang atas dilakukan sesuai prosedur
? Penyambungan ? Penempelan/
okulasi
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Kreatif
? Teknik dan prosedur pengambilan batang atas/tunas
? Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
? Menyiapkan batang atas
? Catatan pengambilan batang atas/tunas
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 7
Materi Pokok Pembelajaran Kompetensi/ Sub Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja Lingkup Belajar
Sikap Pengetahuan Keterampilan Bukti Belajar
? Celah batang bawah dibuat sesuai panjang batang atas
? Penyambungan ? Penempelan/ okulasi
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Kreatif
? Teknik pembuatan celah
? Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
? Anatomi batang
? Membuat celah batang bawah
? Catatan teknik pembuatan celah
? Penyambungan dilakukan sesuai prosedur
? Penyambungan sesuai komoditas setempat
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Kreatif
? Teknik dan prosedur penyambungan
? Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
? Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan penyambungan
? Melakukan penyambungan
? Catatan proses penyambungan
? Catatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
? Catatan faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan penyambungan
1.4. Melakukan penempelan/ okulasi
? Mata tunas dipilih sesuai persyaratan
? Penempelan/ okulasi sesuai komoditas setempat
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Kreatif
? Syarat mata tunas ? Tanda-tanda mata
tunas baik dan tidak baik
? Memilih mata tunas ? Catatan persyaratan mata tunas
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 8
Materi Pokok Pembelajaran Kompetensi/ Sub Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja Lingkup Belajar
Sikap Pengetahuan Keterampilan Bukti Belajar
? Pengambilan mata tunas dilakukan sesuai prosedur
? Penempelan/okulasi sesuai komoditas setempat
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Kreatif
? Teknik pengambilan mata tunas
? Teknik menjaga
kesegaran mata tunas
? Melepaskan mata tunas dari batang
? Memelihara
kesegaran mata tunas
? Catatan teknik pengambilan mata tunas
? Catatan teknik menjaga kesegaran mata tunas
? Penempelan mata tunas
? Penempelan/okulasi sesuai komoditas setempat
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Kreatif
? Teknik penempelan/okulasi
? Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
? Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan penempelan
? Menempel mata tunas
? Catatan teknik penempelan/okulasi
? Catatan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan penempelan
1.5. Memelihara bibit
? Bibit disiram sesuai kebutuhan
? Memelihara sampai bibit siap ditanam
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk
bekerja keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik
? Kemauan untuk bekerja cepat
? Kreatif
? Persyaratan mikro klimat
? Teknik pemeliharaan
? Teknik penyiraman
? Mengamati dan mencatat kondisi agroklimat
? Mengatur pencahayaan dan kelembaban
? Menyiram bibit
? Catat persyaratan mikro klimat
? Catat proses penyiraman bibit
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 9
Materi Pokok Pembelajaran Kompetensi/ Sub Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja Lingkup Belajar
Sikap Pengetahuan Keterampilan Bukti Belajar
? Bibit dipupuk sesuai kebutuhan
? Memelihara sampai bibit siap ditanam
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk bekerja
keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik ? Kemauan untuk bekerja
cepat ? Kreatif
? Jenis dan dosis untuk untuk
? Teknik dan prosedur pemberian pupuk
? Memupuk ? Menyiapkan
pupuk ? Melakukan
pemupukan
? Catatan proses pemupukan bibit
? Bibit dikendalikan dari hama dan penyakit sesuai kebutuhan
? Hama dan penyakit sesuai yang ada dipembibitan setempat
? Disiplin ? Taat azas ? Kemauan untuk bekerja
keras ? Konsisten ? Kemauan untuk
memperoleh hasil terbaik ? Kemauan untuk bekerja
cepat ? Kreatif
? Hama dan penyakit dominan pada bibit
? Menyiapkan pestisida
? Teknik mengendalikan hama dan penyakit
? Mengendalikan hama dan penyakit
? Menyiapkan pestisida
? Catatan hama penyakit dominan pada bibit
? Catatan cara penyiapan pestisida
? Catatan teknik mengendalikan hama penyakit
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 10
F. Cek Kemampuan
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat melakukan pembiakan
tanaman dengan grafting/sambung ?
2. Apakah Anda dapat melakukan pembiakan
tanaman dengan okulasi ?
3. Apakah Anda dapat memilih bibit batang
bawah yang siap disambung atau diokulasi ?
4. Apakah Anda tahu persyaratan batang bawah
untuk grafting atau okulasi ?
5. Apakah Anda tahu persyaratan batang atas ?
6. Apakah Anda tahu ciri-ciri mata tempel/tunas yang siap digunakan untuk okulasi ?
7. Apakah Anda dapat melakukan pemotongan
batang bawah setelah tanaman diokulasi ?
8. Apakah Anda dapat melakukan penyiraman
pada bibit hasil grafting dan okulasi ?
9. Apakah Anda dapat melakukan pemupukan
bibit hasil grafting dan okulasi ?
10. Apakah Anda dapat melakukan pengendalian
hama dan penyakit pada bibit hasil grafting
dan okulasi ?
Apabila Anda menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah modul ini. Apabila Anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan mengerjakan evaluasi yang ada pada modul ini.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 11
II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Sebagaiamana telah diinformasikan dalam pendahuluan bahwa modul ini
hanya sebagian dari sumber belajar yang dapat Anda pelajari untuk
menguasai kompetensi penyediaan media tanam dalam polybag, maka untuk
mengembangkan kompetensi Anda dalam life skill, Anda perlu latihan.
Aktivitas-aktivitas yang dirancang dalam modul ini selain mengembangkan
kompetensi keteknikan bidang pertanian, Anda juga akan diajak untuk
dikembangkan menguasai kompetensi life skill. Untuk itu maka dalam
menggunakan modul ini Anda harus melaksanakan tugas-tugas yang telah
dirancang untuk Anda.
1. Buatlah rencana belajar Anda berdasarkan rencana pembelajaran yang
telah disusun oleh guru, untuk menguasai kompetensi penyiapan media
tanam dalam polybag dengan menggunakan format sebagai berikut :
Pencapaian Paraf No Kegiatan
Tgl Jam Tempat
Alasan perubahan
bila diperlukan Siswa Guru
..........., .............. 2003
Mengetahui, Guru Pembimbing Siswa (.........................) (.....................)
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 12
2. Rumuskan hasil belajar Anda sesuai standar bukti belajar yang telah
ditetapkan.
? Untuk penguasaan pengetahuan, Anda dapat membuat suatu
ringkasan menurut pengertian Anda sendiri terhadap konsep-konsep
yang berkaitan dengan sub kompetensi yang telah Anda pelajari.
Selain ringkasan Anda juga dapat melengkapi dengan kliping terhadap
informasi-informasi yang relevan dengan kompetensi yang sedang
Anda pelajari.
? Tahapan pekerjaan dapat Anda tuliskan/gambarkan dalam diagram
alir, yang dilengkapi dengan penjelasan (siapa penanggung jawab
setiap tahapan pekerjaan, siapa yang terlibat, kapan direncanakan,
kapan direalisasikan, dan hasilnya apa).
? Produk hasil praktik kegiatan dilini produksi dapat Anda kumpulkan
berupa contoh benda kerja, atau dalam bentuk visualisasi (gambar,
foto, dan lain-lain).
? Setiap tahapan proses ini sebelum Anda akhiri, lakukanlah diskusi
dengan guru pembimbing untuk mendapatkan persetujuan, dan
apabila ada hal–hal yang harus dibetulkan/dilengkapi, maka Anda
harus melaksanakan saran guru pembimbing Anda.
3. Setelah Anda melengkapi semua bukti belajar dari setiap sub kompetensi
pada kompetensi yang sedang dipelajari dan telah mendapatkan
persetujuan guru pembimbing. Untuk meyakinkan bahwa Anda telah
melakukan secara menyeluruh terhadap aspek-aspek keterampilan
motorik, keterampilan berfikir, dan keterampilan sikap yang diperlukan
dalam suatu kompetensi, serta kesesuaian produk hasil kegiatan dilini
produksi dengan standar produk yang telah ditetapkan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 13
4. Verifikasi oleh Tim Penjamin Mutu dari internal sekolah/Quality Assurance
(QA).
Kegiatan verfikasi oleh QA dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa
hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap penguasaan kompetensi
Anda telah dilakukan dengan benar sesuai prosedur buku dan kriteria
keberhasilan yang telah disepakati antar sekolah, industri pasangan
sebagai penjamin mutu dan Anda. Hasil verfikasi ini, apabila kegiatan
evaluasi oleh guru pembimbing dinyatakan sesuai, maka hasil evaluasi
guru terhadap penguasaan kompetensi Anda dinyatakan sah. Akan tetapi
apabila tim verifikasi menyatakan tidak sah, maka evaluasi akan dilakukan
bersama oleh guru dan tim QA.
5. Verifikasi oleh Tim Penjamin mutu dari external sekolah/Quality Control
(QC)
Kegiatan verifikasi oleh QC dimaksudkan untuk meyakinkan bahan
hasil evaluasi yang dilakukan oleh internal sekolah terhadap penguasaan
kompetensi Anda telah dilakukan dengan benar seuai prosedur baku dan
kriteria keberhasilan yang telah disepakati antara sekolah, Industri
pasangan sebagai penjamin mutu, dan Anda. Hasil verifikasi ini, apabila
kegiatan evaluasi oleh sekolah dinyatakan sesuai, maka hasil evaluasi
sekolah terhadap penguasaan kompetensi Anda dinyatakan sah. Akan
tetapi apabila tim verifikasi oleh tim penjamin mutu dari internal
sekolah/Quality Control (QC), akan melakukan evaluasi terhadap
pencapaian kompetensi Anda, hasil evaluasi oleh Industri/external
evaluator ini yang akan digunakan untuk menyatakan Anda telah
berkompeten atau belum. Apabila tim external menyatakan Anda telah
memenuhi kompetensi, maka Anda dinyatakan kompeten, dan akan
diterbitkan sertifikat kompetensi.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 14
B. Kegiatan Belajar
1. Menyiapkan Tempat Pembibitan
a. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda mampu menyiapkan tempat
pembibitan. b. Uraian Materi
1). Penentuan lokasi pembibitan
Lokasi pembibitan dapat mempengaruhi keberhasilan dalam
usaha. Maka dari itu penentuan lokasi harus disesuaikan dengan
persyaratan tumbuh tanaman (bibit) yang akan diusahakan.
Persyaratan tersebut antara lain :
? Tinggi tempat
Setiap jenis tanaman memiliki persyaratan tumbuh yang
berbeda-beda. Tanaman yang tumbuh di dataran tinggi maka
lokasi pembibitan harus dipilih di dataran tinggi. Begitu pula
pada tanaman yang tumbuh di dataran rendah.
? Sinar matahari
Sinar matahari diperlukan tanaman dalam proses fotosintesis.
Sinar matahari yang efektif dalam membantu proses
fotosintesis adalah sinar matahari pagi. Selain itu sinar
matahari juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
(bibit). Bibit yang cukup mendapatkan sinar matahari akan
tumbuh lebih baik dan sehat. Bagi bibit tanaman yang
kekurangan sinar maka pertumbuhan bibit akan mengalami
etiolasi dan lemah.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 15
Kecepatan tumbuh tanaman dipengaruhi oleh konsentrasi
auksin. Auksin ini berfungsi untuk mengembangkan sel-sel
tanaman. Pada konsentrasi auksin tinggi sel-sel menjadi
panjang dan banyak mengandung air. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya etiolasi pada tanaman.
Konsentrasi auksin dipengaruhi oleh sinar dimana pada daerah
kurang sinar konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan
daerah yang cukup sinar. Dengan demikian di daerah yang
kurang sinar pemanjangan selnya akan lebih cepat.
? Sumber Air
Air merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam
budidaya tanaman termasuk dalam pembibitan. Air dalam
kehidupan tanaman berfungsi sebagai: mengangkut zat hara
dari dalam tanah, mempertahankan turgor, transpirasi dan
sebagai zat hara untuk pertumbuhan tanaman.
Kekurangan air dapat mengakibatkan kerugian yang fatal.
Kekurangan air pada tanaman akan menjadi layu, daun
menjadi rontok dan lama kelamaan akan mati.
2). Luas lahan
Kebutuhan lahan dalam usaha pembibitan harus di
sesuaikan dengan jumlah bibit (populasi) dan jarak tanam
yang akan digunakan. Untuk menentukan luas lahan dapat
menggunakan rumus :
L P = d1 x d2 P = Populasi
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 16
L = Luas lahan
d1 = Jarak tanam dalam barisan
d2 = Jarak tanam antar barisan
Sebagai contoh :
Anda akan menyemai 1000 biji durian dengan jarak tanam
10 x 20 cm. Maka luas lahan yang anda butuhkan adalah :
P = 1000
d1 = 10 cm
d2 = 20 cm
L = ? L 1000 = 10 x 20
L 1000 = 200 L = 1000 x 200 cm
L = 200.000 cm2 = 2000 m2
Jadi luas lahan yang anda butuhkan adalah 2000 m2.
3). Pembersihan lahan pembibitan
Setelah anda menentukan lokasi dan luas lahan
pembibitan, maka langkah awal dalam melakukakan kegiatan
adalah pembersihan lahan. Pembersihan lahan ini dilakukan
bukan hanya di areal pembibitan saja, manun di daerah
sekitar lokasi pembibitan perlu dibersihkan, terutama dari
gulma-gulma sebagai inang hama dan penyakit.
Pembersihan lahan ini dilakukan untuk menghilangkan/
membuang benda-benda yang dapat mengganggu kegiatan,
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 17
maupun benda-benda yang merupakan sumber penyakit
misalnya batu, tunggul/sisa tanaman, gulma atau tumpukan
sampah, tumbuhan inang. Pembersihan lahan dapat
dilakukan secara mekanis dan secara kimiawi. Cara mekanis
yaitu dengan cara pembabatan atau pembuangan sisa-sisa
tanaman. Hasil dari pembabadan tersebut dapat dikumpulkan
di tempat yang aman dan dapat digunakan sebagai bahan
kompos. Sedang secara kimiawi dapat dilakukan dengan
penyemprotan menggunakan herbisida.
Pembersihan lahan ini perlu dilakukan terutama
pembersihan tanaman inang. Apabila tidak dilakukan
pembersihan, maka kemungkinan akan adanya serangan
hama dan penyakit lebih besar. Tumbuhan inang ini
merupakan tempat berkembang biaknya hama dan penyakit
sewaktu tanaman pokok belum ditanam. Hama dan penyakit
akan berkembang pada tumbuhan inang begitu ada tanaman
yang disenangi/cocok berada di lokasi tersebut, kemudian
hama dan penyakit akan pindah dan menyerang tanaman/bibit
yang ada.
4). Bedengan
Bedengan merupakan areal untuk menempatkan bibit.
Ukuran bedegan tidak ada standar yang pasti. Pembuatan
bedengan ini harus disesuaikan dengan jumlah bibit dan
kemudahan dalam pengamatan dan pemeliharaan bibit. Hal
yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bedengan adalah:
bibit yang ada pada bedengan dapat memperoleh sinar
matahari yang merata, dan memiliki sistim drainase yang baik.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 18
Untuk menjamin bibit mendapatkan sinar matahari yang
merata terutama pada pagi hari, maka bedengan dibuat
membujur utara selatan. Untuk menghindari sinar matahari
yang terik di siang hari, maka perlu dibuatkan naungan yang
membujur searah dengan bedengan. Tinggi naungan kira-kira
1,5 m di sebelah timur, dan 1,2 m di sebelah barat.
Naungan yang menggunakan atap paranet dapat dipasang
mendatar yaitu sebelah timur dan barat dengan ketinggian
yang sama. Naungan ini tidak digunakan secara permanen
apabila bibit-bibit yang ada sudah cukup kuat terkena sinar
matahari yang terik, sehingga naungan ini perlu dibuka.
Pembukaan naungan dilakukan secara bertahap agar dapat
memberikan kesempatan bibit untuk beradaptasi terlebih
dahulu.
5). Media tanam
Istilah media tanam tentu tidak asing bagi orang yang
berkecimpung di dunia pertanian/bercocok tanam, karena
media tanam merupakan salah satu syarat berlangsungnya
kegiatan tersebut. Kondisi media tanam yang meliputi sifat
fisik, kimia dan biologi sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Oleh karena itu pengetahuan dan pemahaman
tentang media tanam perlu diketahui.
Media tanam dapat diartikan sebagai tempat tinggal bagi
tanaman. Tempat tinggal yang baik adalah yang dapat
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media
tersebut harus memenuhi berbagai persyaratan. Untuk
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 19
mengetahui media tanam lebih detail bacalah modul tentang
penyiapan media tanam.
c. Rangkuman
Menyiapkan tempat pembibitan
Dalam penentuan lokasi pembibitan hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah kesesuaian lokasi dengan jenis komoditas
yang diusahakan yang meliputi tinggi tempat, sinar matahari,
sumber air.
Luasan lahan yang digunakan sesuai dengan populasi bibit
yang diusahakan. Kegiatan yang dilakukan dalam penyiapan
tempat pembibitan meliputi : pembersihan lahan dari benda-
benda yang dapat mengganggu pekerjaan dan benda-benda
sumber infiktan. Bedengan dan naungan dibuat agar bibit dapat
memperoleh sinar matahari pagi yang merata.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 20
d. Tugas
Untuk menambah pemahaman Anda tentang penyiapan
tempat pembibitan sebaiknya Anda.
1. Membaca buku referensi yang menjelaskan tentang tempat
pembibitan tanaman.
2. Lakukan observasi pada petani/TPU yang melakukan
pembibitan, cari informasi tentang:
a. Persyaratan tempat pembibitan
b. Bentuk dan ukuran bedengan
c. Bentuk dan ukuran serta bahan naungan
d. Bahan media pembibitan yang digunakan
e. Perbandingan masing-masing bahan pembuatan media
pembibitan
f. Cara pencampuran media
3. Catat hasil kegiatan tersebut, diskusikan dengan teman dan
guru pembimbing Anda.
4. Hasil diskusi yang telah disetujui guru, selanjutya di simpan
dalam odner portfolio hasil belajar Anda.
5. Cari informasi tanaman yang harus dibibitkan di dataran tinggi
dan di dataran rendah. Buat dalam bentuk tabel.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 21
e. Lembar Latihan
Persiapan Tempat Pembibitan
1. Sebutkan persyaratan tempat pembibitan !
2. Apa akibatnya bila bibit tanaman kekurangan sinar matahari.
Mengapa demikian ?
3. Berapa meter persegi luas lahan yang harus Anda siapkan
untuk menyemai durian sebanyak 50.000 bibit dengan jarak
tanam 20 cm x 10 cm ?
4. Mengapa perlu di lakukan pembersihan lahan pembibitan
terutama tumbuhan inangnya ?
5. Bagaimana cara menjaga kelembaban dan pengaturan sinar
matahari pada tempat pembibitan ?
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 22
f. Kunci Jawaban
Persyaratan tempat pembibitan
1. - Ketinggian tempat sesuai dengan jenis tanaman yang
dibibitkan
- Cukup sinar matahari
- Dekat dengan sumber air
2. Akan terjadi etiolasi, karena kerja hormon tumbuh (auksin)
lebih aktif sehingga pertumbuhan pucuk tanaman menjadi
lebih cepat.
L 3. P = L = P x (d1 x d2) d1 x d2
L = 5.000 x (10 x 20 cm)
= 1.000.000 cm2 = 10.000 m2
4. Karena tumbuhan inang merupakan tempat berkembang
biaknya hama, sehingga untuk menghindari serangan hama
pada lokasi pembibitan maka tumbuhan inang perlu
dibersihkan.
5. Dengan penyiraman secara teratur dan dengan pengurangan
naungan sedikit demi sedikit.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 23
g. Lembar Kerja
Menyiapkan Tempat Pembibitan
Pendahuluan
Pertumbuhan bibit tanaman dipengaruhi oleh kesesuaian tempat/lokasi
pembibitan yang digunakan. Kesesuaian tempat ini meliputi ketinggian
tempat, iklim baik makro maupun mikro dan kebersihan tempat. Ketidak
sesuaian tempat pembibitan yang digunakan dapat berakibat buruk terhadap
pertumbuhan bibit yang diusahakan.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar peserta diklat mampu menyiapakan
lokasi/tempat pembibitan.
Alat dan Bahan
1. Cangkul
2. Parang/sabit
3. Gergaji
4. Bambu
5. Tali
Keselamatan Kerja
Pakailah baju kerja, gunakan peralatan yang tajam. Pada waktu bekerja
menggunakan alat tajam jangan saling berdekatan satu sama lain.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 24
Langkah Kerja
1. Pilih lokasi pembibitan yang memenuhi persyaratan !
2. Bersihkan tempat dari tumbuhan pengganggu dan sisa-sisa tanaman !
3. Buatlah bedengan membujur utara selatan !
4. Buatlah naungan dengan ketinggian ? 1,2 m di sebelah barat, sedangkan
ukuran panjang dan lebarnya disesuaikan dengan bedengan!
5. Evaluasi
Apakah kegiatan anda sudah anda lakukan dengan benar ?
6. Umpan balik
Apakah langkah kerja di atas sudah sesuai atau perlu ada perbaikan
jelaskan ?
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 25
2. Menyiapkan Bahan Tanaman
a. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda mampu menyiapkan
bahan tanaman untuk batang bawah dan batang atas.
b. Uraian Materi
1). Menyiapkan batang bawah
? Menanam bibit batang bawah
Batang bawah adalah bibit yang akan digunakan sebagai
batang pokok untuk penyambungan dan okulasi. Dengan
demikian bibit ini diharapkan mempunyai perakaran yang
dalam dan kuat. Kriteria tanaman yang baik untuk
dijadikan batang bawah adalah sebagai berikut :
? Mempunyai daya adaptasi yang luas. Artinya tanaman itu
kompatibel dengan berbagai varietas, dan bila perlu juga
kompatibel dengan berbagai jenis tanaman dalam satu
genus.
? Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap
serangan hama/penyakit yang ada dalam tanah, dan dapat
tumbuh pada tanah yang keadaannya kurang
menguntungkan.
? Mempunyai batang yang kuat.
? Mempunyai kecepatan tumbuh yang sesuai dengan batang
atas.
? Tidak mempunyai pengaruh negatif pada batang atas.
Untuk mendapatkan bibit batang bawah yang memenuhi
persyaratan, maka benih yang disemai harus biji yang
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 26
cukup tua dari buah yang sudah masak di pohon dan
berasal dari pohon induk yang memenuhi syarat sebagai
batang bawah.
Untuk mengetahui lebih detail cara menyemai biji, bacalah
modul “Pembiakan Tanaman Secara Generatif”.
? Memilih bibit calon batang bawah
Kriteria bibit batang bawah yang sudah siap untuk
dilakukan grafting (sambung) atau okulasi adalah:
? Cukup umur, untuk tanaman tahunan sudah berumur
antara 3 bulan 1 tahun.
? Besar batang ? sebesar pensil.
? Batang sudah berkayu dan tumbuh subur, dan rimbun.
? Tidak terserang hama atau penyakit
? Perakarannya baik.
Daftar batang bawah pada okulasi/sambung tanaman buah-buahan No. Jenis Tanaman Batang Bawah
1. Alpukat Alpukat
2. Belimbing manis Belimbing manis
3. Buah nona Sirsak
4. Duku Duku
5. Durian Durian
6. Jambu air Jambu air
7. Jambu biji Jambu biji
8. Jambu bol Jambu bol
9. Jeruk besar Sitrun jepun, Rough lemon, jeruk manis, jeruk nipis, jeruk sitrun
10. Jeruk keprok Sitrun jepun, rough lemon
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 27
No. Jenis Tanaman Batang Bawah
11. Jeruk manis Jeruk manis, sitrun jepun, rough lemon
12. Kedondong Kedondong
13. Mangga Bacong, kebemben, kweni.
14. Sawo Sawo
15. Rambutan Rambutan
16. Sirsak Sirsak
17. Srikaya Srikaya
18. Nangka Nangka
Bibit batang bawah siap disambung/okulasi
2). Menyiapkan batang atas
Pada bibit sambungan atau bibit okulasi biasanya dari
masing-masing batang itu mempunyai peranan yang berbeda.
Batang bawah biasanya berperan sebagai pengabsorbsi air
dan unsur hara dari dalam tanah dan mendukung tegaknya
batang atas. Batang atas dengan daunnya mengasimilasi CO 2
dan membentuk karbohidrat serta auksin (yang berproduksi),
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 28
maka dari itu batang atas sebaiknya dipilih dari pohon induk
dengan kriterian :
a. Berasal dari varietas unggul (sesuai yang kita kehendaki).
b. Sudah berproduksi (sudah berbuah, untuk tanaman buah-
buahan).
c. Bebas dari serangan hama dan penyakit.
d. Bisa menyesuaikan diri dengan batang bawah.
Batang atas ini diambil dari cabang-cabang pohon induk,
sedang cabang yang diambil harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Besar cabang hampir sama dengan besar batang bawah,
cabang lurus dan sehat.
b. Umur cabang hampir sama dengan umur batang bawah.
c. Cabang diambil pada waktu pertumbuhan dalam keadaan
dorman.
d. Pada okulasi batang atas
yang digunakan hanya
berupa satu mata tunas.
Mata tunas yang baik adalah
mata tunas yang sudah
menonjol, namun belum
tumbuh menjadi tunas baru.
Gambar : Batang atas/entris
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 29
Batang atas yang terpilih, kemudian di potong dari pohon
induknya dengan menggunakan gunting setek/pisau yang
tajam. Pemotongan batang atas ini sebaiknya dilakukan pada
waktu sinar matahari tidak terlalu terik agar batang atas tidak
cepat layu. Setelah dilakukan pemotongan tempatkan di
tempat yang teduh dan segera digunakan untuk menyambung
atau okulasi.
c. Rangkuman
Menyiapkan bahan tanaman
Penyiapan bahan tanaman untuk sambung dan okulasi
meliputi penyiapan batang bawah dan penyiapan batang atas.
Bibit yang digunakan untuk batang bawah diperoleh dari hasil
penyemaian biji. Biji tersebut berasal dari pohon induk yang
memenuhi persyaratan, dan diambil dari buah yang masak
dipohon.
Batang atas diambil dari cabang-cabang pohon induk yang
memenuhi persyaratan. Cabang-cabang yang diambil adalah
cabang-cabang yang memiliki besar dan umur yang hampir sama
dengan batang atas, dan diambil pada waktu pertumbuhan dalam
keadaan dorman.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 30
d. Tugas
1. Buatlah resume terhadap pemahaman Anda tentang penyiapan bahan
tanaman !
2. Lakukan observasi ke petani pembibit tentang
? Persyaratan batang bawah
? Persyaratan batang atas
? Cara Pengambilan batang atas
3. Buatlah kesimpulan tentang apa dan bagaimaan penyiapan bahan
tanaman !
4. Hasil a, b, c disimpan dalam ordner portfolio anda.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 31
e. Lembar Latihan
1. Jelaskan persyaratan bibit batang bawah !
2. Jelaskan persyaratan batang atas !
3. Sebutkan kriteria batang bawah yang siap disambung atau diokulasi !
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 32
f. Kunci Jawaban
1. a. Mempunyai daya adaptasi yang luas.
b. Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan
hama/penyakit yang ada dalam tanah, serta dapat tumbuh pada
tanah yang kondisinya kurang menguntungkan.
c. Mempunyai batang yang kuat.
d. Mempunyai kecepatan tumbuh yang sesuai dengan batang atas.
e. Tidak mempunyai pengaruh negatif pada batang atas.
2. a. Besar cabang hampir sama dengan besar batang bawah, cabangnya
lurus.
b. Umur cabang hampir sama dengan umur batang bawah.
c. Cabang diambil pada waktu pohon induk dalam keadaan dorman.
3. a. Cukup umur untuk tanaman tahunan sudah berumur 3-12 bulan.
b. Besar batang sudah ? sebesar pensil.
c. Batang sudah berkayu.
d. Tidak terserang hama/penyakit.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 33
g. Lembar Kerja
A. Menyiapkan Batang Bawah
Pendahuluan
Batang bawah merupakan bibit tanaman yang digunakan sebagai batang
pokok untuk penyambungan atau okulasi. Penyiapan batang bawah
merupakan langkah awal dalam kegiatan pembiakan tanaman dengan
sambung atau okulasi. Hasil pembiakan dengan sambung dan okulasi akan
menjadi kombinasi tanaman yang memiliki sifat-sifat baik yang berbeda
dengan sifat induknya.
Untuk mendapatkan kombinasi tersebut maka dalam penyiapan batang
bawah harus memperhatikan baik persyaratan teknis maupun persyaratan
genetis tanaman.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar Anda mampu menyiapkan bibit tanaman
untuk batang bawah.
Alat dan Bahan
1. Media tanam/tempat pesemaian
2. Ember
3. Benih
Keselamatan Kerja
Gunakan tugal dalam menyemai benih/biji tanaman pada media tanam !
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 34
Langkah Kerja
1. Ambilah/pilihlah biji yang berasal dari buah yang masak di pohon !
2. Bersihkan biji dari lendir yang menempel pada biji (khusus biji yang
berlendir) !
3. Seleksi biji berdasarkan bentuk, ukuran warna, dan keutuhan !
4. Semaikan biji kedalam media semai yang telah disiapkan !
5. Jagalah kelembaban media semai jangan sampai terjadi kekeringan !
6. Peliharalah pesemaian tersebut hingga bibit siap diokulasi !
7. Amati dan catat pertumbuhan bibit !
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 35
B. Menyiapkan Batang Atas
Pendahuluan
Batang atas merupakan batang yang akan disambungkan atau di
tempelkan pada pembiakan tanaman dengan sambung atau okulasi. Batang
atas ini nantinya berfungsi untuk berproduksi. Untuk itu penyiapan batang
atas harus memenuhi persyaratan antara lain batang tersebut diambil dari
tanaman yang memiliki kualitas unggul dan sehat.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar Anda mampu menyiapkan batang atas untuk
pembiakan tanaman dengan sambung (grafting) dan okulasi.
Alat dan Bahan
1. Gunting stek
2. Pohon induk
3. Wadah
Keselamatan Kerja
Gunakan gunting setek yang tajam dan bersih untuk pengambilan batang
atas !
Langkah Kerja
1. Pilih pohon induk yang memenuhi persyaratan untuk diambil batang
atasnya !
2. Amati cabang-cabang dari pohon induk !
3. Potong cabang induk yang dalam kondisi dorman, cabang lurus,
ukurannya sesuai dengan ukuran batang bawah, cabang tumbuh sehat.
4. Potong daun-daun yang ada pada cabang calon batang atas !
5. Tempatkan cabang-cabang tersebut pada tempat yang teduh !
6. Segera gunakan untuk penyambungan atau okulasi !
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 36
3. Melakukan Penyambungan (Grafting)
a. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda mampu melakukan
penyambungan bibit tanaman.
b. Uraian Materi
Grafting merupakan istilah asing yang berarti menggabungkan
batang bawah dengan batang atas dari tanaman yang berbeda
sedemikian rupa sehingga terjadi penyatuan, dan kombinasi ini
akan terus tumbuh membentuk tanaman baru. Terjadinya
penyatuan ini disebabkan oleh menyatunya kambium batang
bawah dan kambium batang atas.
1). Batang atas/entres
Agar batang atas dan batang bawah dapat terus
merupakan gabungan yang kekal, maka sebaiknya digunakan
batang atas yang masih memiliki hubungan familia yang dekat
dengan batang bawah.
Penyambungan tanaman antar varietas (masih dalam satu
spesies) tidak mengalami kesulitan, misalnya penyambungan
karet varietas GTI dengan karet varietas LCB 479. Demikian
juga bila melakukan penyambungan dua tanaman yang jenis
atau spesiesnya lain tetapi masih dalam satu familia. Tingkat
keberhasilannya masih cukup tinggi, walaupun kadang-kadang
mengalami kegagalan. Contoh mangga madu disambung
dengan kaweni. Contoh lain adalah tomat yang disambungkan
pada takokak, kangkungan yang disambungkan pada ubi jalar.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 37
2). Teknik penyambungan (Grafting)
Penyambungan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Penyambungan untuk mendaptkan bibit tanaman.
b. Penyambungan untuk membantu pertumbuhan.
c. Penyambungan untuk menghubungkan jaringan yang
terpisah.
Pada modul ini hanya dibahas tentang penyambungan
untuk mendapatkan bibit tanaman saja.
Penyambungan untuk mendapatkan bibit tanaman dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu:
a). Penyusuan
Penyusuan adalah cara penyambungan tanaman
dimana kedua tanaman baik batang atas maupun batang
bawah masing-masing masih memiliki sistem
perakarannnya. Setelah dua bagian tanaman itu menyatu
dan tumbuh subur, maka pucuk tanaman batang bawah
dipotong di atas sambungan dan cabang batang atas
dipotong di bawah sambungan.
Cara penyusuan ini ada tiga macam, yaitu sambung
lengkung, sambung pelana, sambung lidah. Perbedaan
penyambungan ini terletak pada bentuk irisan.
(1).Sambung lengkung
Penyusuan dengan cara sambung lengkung ini sering
menjadi pilihan orang yang melakukan penyambungan.
Hal ini dilakukan karena bentuk irisannnya mudah
dilakukan. Cara penyambungan ini adalah batang bawah
disayat tipis kulit kayunya dengan panjang sayatan ±3 cm,
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 38
kemudian batang atas juga disayat dengan bentuk dan
ukuran yang sama. Dalam menyayat harus hati-hati
jangan sampai mengenai empulurnya (harletes) karena
dapat patah. Setelah keduanya dibuat sayatan, kemudian
kedua sayatan tersebut ditempelkan dan diikat. Dalam
penempelan ini kambium batang atas dan batang bawah
harus menempel erat.
Bentuk sayatan yang baik
adalah ujungnya membulat/
tidak lancip. Permukaan
sayatan rata agar dapat
menempel erat dan tidak
terdapat rongga antara
kedua batang tersebut,
dengan demikian kambium
kedua batang tersebut bisa
menyatu dengan baik.
Bentuk sayatan sambung lengkung
(2).Sambung lidah
Bila batang tanaman yang akan disusukan berukuran besar
maka dapat dipilih cara sambung lidah. Sambung ini cara
penyayatannya lebih sulit tetapi hasilnya lebih bagus karena
ada tiga permukaan lapisan kambium yang berfungsi dalam
penyatuan sambungan.
Penyayatannya dapat dilakukan dengan dua pengirisan.
Pertama dilakukan pengirisan seperti pada sambung lengkung.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 39
Setelah itu, kira-kira bagian
tengah sayatan diiris lagi ke
dalam sehingga bertemu
dengan ujung pengirisan
yang pertama. Dengan
demikian irisan akan
berbentuk lidah.
Bentuk sayatan sambung lidah
Kedua sayatan antara
batang bawah dan cabang
pohon induk tersebut kemu
dian ditempelkan hingga
kedua bagian kambium
batang atas dan batang
bawah menyatu dengan
erat. Langkah selanjutnya
adalah pengikatan sayatan.
Ikatan dimulai dari atas
dengan menggunakan tali
yang tipis dan lentur.
Pengikatan sambungan
(3).Sambung pelana
Pemberian nama sambungan ini karena batang bawah
dinaiki oleh batang atas, sehingga perannya seperti kuda.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 40
Pembuatan sambungan ini lebih mudah daripada sambung
lidah.
Pada sambungan pelana batang bawah di potong 20-30
cm dari permukaan tanah. Kurang lebih 7,5 cm di bawah titik
potong, dari dua belah sisi dibuat irisan miring dengan bagian
lancip di sebelah atas, sehingga berbentuk seperti baji. Pada
salah satu cabang calon batang atas, dibuat irisan menyerong
ke atas, sehingga hasil irisan akan berbentuk seperti lidah.
Kemudian baji dari batang bawah tersebut disisipkan ke dalam
celah lidah, lalu diikat erat dengan menggunakan tali plastik
yang tipis dan lentur.
Sambungan pelana
Ada dua model penyusuan yang dapat digunakan yaitu
susuan duduk dan susuan gantung. Pada susuan duduk tanam
batang bawah didudukan/diletakan di atas para-para atau di
atas tanah didekat calon batang atas. Sedang susuan gantung
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 41
batang bawah menggantung pada cabang batang atas. Bila
kita menggunakan cara menggantung sebaiknya batang
bawah ditanam pada media semai yang ringan. Misalnya mos,
eceng gondok atau kiambang yang telah di keringkan. Dengan
media yang ringan ini maka cabang-cabang pohon induk
sebagai tempat susuan/tempat menggantungnya batang
bawah tidak akan patah.
Model susuan
Waktu yang tepat untuk penyusuan adalah pada saat
banyak hujan dan cuacanya tidak terlalu kering. Dengan
demikian kita tidak banyak melakukan penyiraman. Selain itu
pada kondisi seperti di atas, tanaman dalam periode tumbuh.
Keadaan seperti ini sangat membantu proses penyembuhan
luka/proses penyatuan kambium.
Tanda susuan yang telah jadi ialah kulit kedua cabang
yang terbalut mengembang sehingga memperlihatkan lipatan-
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 42
lipatan, bahkan kadang-kadang tali yang digunakan sebagai
pengikat, tertutup oleh kulit kayu yang mengembang. Tanda
seperti ini akan tampak jelas bila balutan agak tipis. Pada
pembalutan yang tebal tanda ini hanya tampak pada bagian
bawah dan atas balutan.
Bila tanda-tanda di atas sudah nampak dan sudah terlihat
pertumbuhan pucuk nampak subur, segera lakukan
penyapihan. Caranya ialah dengan melakukan pemotongan
cabang ? 1 cm di bawah sambungan. Sedangkan pucuk
batang bawah di potong ? 1 cm di atas sambungan.
b). Sambung pucuk (Enten)
Pengertian sambung pucuk adalah penyatuan pucuk
(sebagai calon batang atas) dengan batang bawah sehingga
terbentuk tanaman baru yang mampu saling menyesuaikan
diri secara kompleks.
Ada beberapa cara penyambungan yang dapat dilakukan
antara lain adalah :
(1).Sambung baji (wedge grafting)
Sambung baji/sambung celah merupakan cara
penyambungan yang paling mudah dilakukan. Cara ini
yang paling banyak dilakukan oleh penangkar-penangkar
bibit. Sambung baji ini dapat dilakukan dengan memotong
batang bawah 2-3 cm di atas perbatasan warna hijau dan
coklat. Kemudian dibelah sama besar sepanjang 2-5 cm,
calon batang atas dipotong sepanjang 2-3 ruas (7,5-10
cm) kemudian pangkalnya diiris menyerong pada kedua
sisinya. Pengirisan harus sampai sebagian kayunya. Bentuk
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 43
irisan ini menyerupai bentuk lancip atau mata kampak.
Calon batang atas yang telah diiris lalu dimasukan ke celah
batang bawah kemudian diikat.
Sambung baji
(2).Sambung baji terbalik (interved wedge grafting)
Cara penyambungan ini merupakan kebalikan dari
sambung celah. Caranya yaitu batang bawah diiris pada
kedua sisi yang berlawanan sehingga berbentuk mata
baji/kampak. Calon batang atasnya dibelah, kemudian
batang bawah dimasukan pada celah batang atas
kemudian diikat dengan menggunakan tali plastik. Cara
pengikatan dimulai dari bawah ke atas dengan
menggunakan sistim genteng. Batang atas dan bagian
yang disambung ditutup dengan rantang plastik bening
kemudian diikat. Tujuan pemberian rantang plastik ini
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 44
adalah untuk menjaga kelembaban udara di sekitar
sambungan.
(3).Sambung cumeti
Sambung cumeti ini cocok dilakukan untuk bibit
tanaman yang agak besar, dan telah memiliki diameter
batang antara 0,7-1,2 cm. Cara pembuatan sambungan ini
sangat mudah. Irisan yang dibuat sambungan berbentuk
diagonal. Kedua batang yang telah diiris dengan bentuk
yang sama ini digabungkan satu sama lain kemudian di
ikat dengan tali plastik. Agar sambungan ini tidak mudah
goyah dan kedap udara, sebaiknya sambungan ditutup
dengan lilin atau malam. Lilin atau malam sebelum
dioleskan ke sambungan terlebih dahulu dipanaskan
sampai mencair.
Banyak orang yang mengkhawatirkan kekuatan
sambungan, bila sambungan ini telah menjadi pohon yang
besar. Hal tersebut dikhawatirkan akan patah, karena
sambungan tidak mampu menahan batang atas.
Sebenarnya kekhawatiran ini tidak perlu terjadi, sebab
dengan menyatunya kedua kambium antara batang bawah
dan batang atas, maka kedua batang (batang atas dan
batang bawah) telah menjadi satu batang yang kuat.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 45
Sambungan cemeti
(4)Sambung celah lidah (whip and tongue grafting)
Metode sambung ini belum digunakan secara luas,
karena pelaksanaan sambungan cukup rumit dan sulit.
Cara penyambungannya adalah batang bawah diiris
diagonal sepanjang ± 1/3 dar i irisan diagonal bagian
atas dibuat irisan ke bawah lalu ke atas lagi, sehingga
di tengah irisan diagonal terdapat celah. Pangkal
batang atas juga dibuat irisan diagonal, lalu dibuat
celah selebar 1/3 dari panjang irisan diagonal. Bentuk
irisan batang atas harus sama dengan bentuk irisan
batang bawah, agar kedua permukaan potongan ini
dapat bertemu dengan tepat. Bila kedua irisan tersebut
tidak dapat bertemu dengan tepat maka kedua
kambium antara batang atas dan batang bawah tidak
dapat menyatu sehingga sambungan akan mengalami
kegagalan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 46
Gambar : Sambungan Celah Lidah
Batang atas yang disambungkan ditutup dengan
kantong plastik bening kemudian diikat. Tujuan
pemberian kantong plastik ini adalah untuk menjaga
kelembaban udara di sekitar sambungan.
Bibit tanaman yang sudah disambung sebaiknya di
tempatkan pada tempat yang teduh dengan sinar
matahari 20 – 25 %, dan jangan ditempatkan pada
tempat yang terkena sinar matahari langsung. Maka
dari itu tempat pembibitan perlu diberi naungan.
Setelah 3-5 minggu sambungan biasanya telah
keluar tunas baru, ini sebagai tanda sambungan
berhasil. Bila sambungan tidak berhasil biasanya
ditandai dengan mengeringnya batang atas.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 47
Setelah sambungan benar-benar jadi maka
kerudung plastik dapat dibuka. Pelepasan ikatan
sambungan dilakukan bila tepi bagian bawah tali
pengikat batang bawah membengkak. Hal ini
menandakan bahwa sambungan telah betul-betul kuat.
Untuk menjamin keberhasilan sambungan
sebaiknya pelaksanaan penyambungan dilakukan pada
waktu hari cerah dan tidak hujan, angin bertiup tidak
kencang dan tidak di bawah terik sinar matahari. Hal
ini untuk menjaga agar kambium tidak kering selama
pelaksanaan penyambungan berlangsung, bila
kambium sampai kering selama pelaksanaan
sambungan dapat berhasil.
3). Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasil
an Penyambungan Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyambungan
dapat dibagi menjadi tiga golongan:
a).Faktor lingkungan
? Waktu penyambungan
Pada umumnya penyambungan dilakukan pada waktu
cuaca yang cerah, tidak hujan, dan tidak di bawah terik
matahari.
? Temperatur dan kelembaban
Temperatur dan kelembaban yang optimal akan
mempertinggi pembentukan jaringan kalus, yang
sangat diperlukan untuk berhasilnya suatu sambungan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 48
Temperatur yang diperlukan dalam penyambungan
berkisar antara 7,20C-320C, bila temperatur kurang dari
7,20C pembentukan kalus akan lambat, dan bila lebih
dari 320C pembentukan kalus menjadi lambat dan
dapat mematikan sel-sel pada sambungan. Temperatur
optimum pada penyambungan adalah 250C-300C.
Penyambungan memerlukan kelembaban yang tinggi,
bila kelembabannnya rendah akan mengalami
kekeringan, dan menghambat/menghalangi pembentuk
an kalus pada sambungan karena banyak sel-sel pada
sambungan mati.
? Cahaya
Cahaya matahari berpengaruh pada waktu
pelaksanaan penyambungan berlangsung, oleh karena
itu penyambungan sebaiknya dilakukan pada waktu
pagi atau sore hari pada saat matahari kurang kuat
memancarkan sinarnya. Cahaya yang terlalu panas
akan mengurangi daya tahan batang atas terhadap
kekeringan, dan dapat merusak kambium pada daerah
sambungan.
b). Faktor tanaman
a. Kompatibilitas dan inkompatibilitas
Pada umumnya batang atas dan batang bawah dari
varietas yang sama akan menghasilkan sambungan yang
kompatibel, dan biasanya gabungan tanaman/hasil
sambungan akan hidup lama, produktif dan kuat.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 49
Gejala-gejala inkompatibilitas antara dua tanaman
yang disambung antara lain :
? Gabungan antara species, varietas atau klon-klon yang
tidak pernah membentuk sambungan.
? Gabungan antara dua tanaman dimana jumlah dari
keberhasilan sambungan sangat kecil.
? Setelah sambungan tumbuh, tetapi tanaman tiba-tiba
mati.
? Adanya perbedaan antara batang atas dan batang
bawah dalam pertumbuhan vegetatif pada permulaan
atau akhir musim.
? Adanya pertumbuhan yang berlebihan di atas atau di
bawah sambungan.
? Terjadi penghambatan tumbuh pada tanaman hasil
sambungan (tanaman menjadi kerdil).
b. Keadaan fisiologi tanaman
Beberapa tanaman mengalami kesukaran untuk
disambungkan ke tanaman lain, karena jenis tanaman
tersebut sulit membentuk kalus.
c. Penyatuan kambium
Agar persentuhan kambium batang atas dan batang
bawah lebih banyak terjadi, maka diperlukan ukuran
batang bawah dan batang atas dipilih yang hampir sama.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 50
c). Faktor pelaksanaan
a. Keahlian
Kecepatan menyambung merupakan pencegahan
paling baik terhadap infeksi penyakit dan kerusakan pada
kambium
b. Kesempurnaan alat
Dalam penyambungan diperlukan ketajaman dan
kebersihan alat, tali pengikat yang tipis dan lentur.
c. Keserasian bentuk potongan
Keserasian bentuk potongan antara batang atas dan
batang bawah perlu diperhatikan untuk mendapatkan
kesesuaian letak penyatuan kambium batang atas dan
batang bawah yang serasi.
c. Rangkuman
Agar tidak mengalami kesulitan dalam penyambungan, maka
penyambungan dilakukan pada tanaman yang masih dalam satu
spesies atau varietas. Penyambungan yang bertujuan untuk
mendapatkan bibit tanaman dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Penyusuan
Cara penyambungan dimana baik batang bawah maupun batang
atas kedua-duanya masih memiliki sistim perakaran.
2. Sambung pucuk/enten
Sistem penyambungan dengan menggunakan/pucuk sebagai
batang atas/entres.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 51
Untuk mengurangi resiko kegagalan sebaiknya pelaksanaan
penyambungan dilakukan pada waktu hari cerah dan tidak hujan,
angin bertiup tidak kencang dan tidak di bawah terik sinar
matahari.
Faktor yang mempengaruhi penyambungan adalah :
a. Faktor lingkungan meliputi waktu penyambungan, temperatur
dan kelembaban sekitar cahaya.
b. Faktor tanaman meliputi kompatibilitas, fisiologi tanaman dan
penyatuan kambium.
c. Faktor pelaksana yang meliputi: keahlian, keserasian bentuk
potongan dan kesempurnaan peralatan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 52
d. Tugas
1. Buatlah resume terhadap pemahaman Anda tentang pembiakan tanaman
dengan susuan dan sambung pucuk (enten) !
2. Lakukan observasi ke petani pembibit tentang :
? Cara penyusuan dan sambung pucuk yang banyak digunakan.
? Mengapa menggunakan cara tersebut.
3. Buatlah kesimpulan tentang cara yang paling tepat untuk melakukan
penyambungan !
4. Hasil 1, 2, 3 di simpan dalam ordner portfolio Anda.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 53
e. Lembar Latihan
1. Apa yang Anda ketahui tentang pembiakan tanaman dengan susuan dan
sambung pucuk (enten) ?
2. Sebutkan 3 cara penyusuan dan 4 (empat) cara sambung pucuk !
3. Sebutkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyambungan !
4. Sebutkan kondisi lingkungan yang baik untuk pelaksanaan
penyambungan !
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 54
f. Kunci Jawaban
1. Penyusuan adalah cara penyambungan tanaman dimana kedua tanaman
tersebut (batang atas dan batang bawah) masing-masing masih memiliki
sistem perakrannya.
Sedangkan sambung pucuk (enten) adalah penyataun pucuk sebagian
calon batang atas dengan batang bawah sehingga terbentuk tanaman
baru yang mampu saling menyesuaikan diri secsra kompleks dan batang
atas yang disambungkan sudah tidak memiliki sistem perakaran.
2. a. Sambung lengkung
b. Sambung lidah
c. Sambung pelana
dan
a. Sambung baji
b. Sambung baji terbalik
c. Sambung cemeti
d. Sambung celah lidah
3. a. Faktor lingkungan
b. Faktor tanaman
c. Faktor pelaksana
4. a. Waktu penyambungan
Pada waktu udara cerah tidak turun hujan dan tidak di bawah terik
matahari.
b. Temperatur dan kelembaban
Temperatur optimal 25 0-300C
Kelembaban tinggi
c. Cahaya matahari
Pada waktu sinar matahari tidak terik.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 55
g. Lembar Kerja
Melakukan Penyambungan (Grafting)
A. Melakukan Penyusuan
Pendahuluan
Cara penyusuan ini merupakan cara membiakkan tanaman secara
vegetatif yang memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi bila
dibanignkan dengan cara sambung pucuk atau okulasi. Hal tersebut
disebabkan resiko kematian batang atas pada penyusuan sangat kecil, karena
batang atas ini masih berhubungan dengan perakarannya.
Adanya tingkat keberhasilan yang tinggi ini memungkinkan kita untuk
memperbanyak tanaman yang sulit diperbanyak dengan cara lain.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar Anda mampu melakukan pembiakan tanaman
dengan cara susuan.
Alat dan Bahan
a. Pisau okulasi
b. Tali plastik
c. Pohon induk
d. Batang bawah
Keselamatan Kerja
Gunakan pisau okulasi yang tajam dan bersih, dalam melakukan
penyayatan. Jangan bekerja saling berdekatan dengan teman.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 56
Langkah Kerja
1. Pilih batang bawah yang sudah siap untuk dilakukan penyambungan.
2. Pilih cabang-cabang tanaman induk yang memenuhi persyaratan.
3. Buat sayatan pada batang bawah sepanjang ? 3 cm dengan ujung
sayatan membulat (untuk sambungan lengkung) dan buat sayatan pada
batang atas dengan bentuk dan ukuran yang sama.
4. Buat sayatan seperti pada sambung lengkung kemudian bagian tengah
sayatan irislah ke dalam hingga bertemu dengan ujung irisan (untuk
sambung lidah). Buat sayatan yang sama pada cabang pohon induk
(batang atas).
5. Potong batang bawah setinggi 20 - 30 cm, ? 3.5 cm dari bawah titik
potong, buat irisan miring dan lancip di bagian atas pada salah satu sisi
cabang batang atas, buat irisan menyerong ke arah atas, sehingga hasil
irisan berbentuk seperti lidah (untuk sambung pelana).
6. Satukan antara sayatan batang bawah dengan batang atas, kedua
kambium antara batang atas dan batang bawah saling bertemu.
7. Ikatlah sambungan dengan tali plastik erar-erat.
8. Potonglah batang bawah dan batang atas setelah sambungan menyatu
dengan kuat.
9. Evaluasi
? Apakah pisau yang anda gunakan tajam dan bersih?
? Apakah kegiatan yang anda lakuka sudah benar?
10. Umpan balik
Apakah ada langkah kerja yang perlu di perbaiki, jelaskan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 57
B. Melakukan Sambung Pucuk (Enten)
Pendahuluan
Cara sambung pucuk ini sekarang sudah dipergunakan secara luas, yaitu
pada tanaman hias, tanaman buah, dan tanaman perkebunan. Bila
dibandingkan dengan okulasi ternyata cara sambung pucuk ini lebih cepat
menghasilkan bibit.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar peserta mampu melakukan pemeliharaan
tanaman dengan sambung pucuk (enten).
Alat dan Bahan
a. Pisau okulasi
b. Tali plastik
c. Kantong plastik bening
d. Batang atas (entres)
e. Batang bawah
Keselamatan Kerja
Gunakan pisau okulasi yang tajam dan bersih dalam melakukan
penyayatan. Jangan bekerja saling berdekatan dengan teman.
Langkah Kerja
1. Pilih batang bawah dan batang atas yang memenuhi persyaratan.
2. Potong batang bawah dengan ketinggian 10-20 cm dan belahlah menjadi
dua yang sama besar sedalam 3-5 cm.
3. Potong batang atas sepanjang 2-3 ruas (7,5-10 cm) dan pangkalnya iris
menyerong pada kedua sisinya (sambungan baji).
4. Potonglah batang bawah setinggi 10-20 cm dan iris menyerong pada
kedua sisinya hingga berbentuk lancip.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 58
5. Potong batang atas sepanjang 2-3 ruas (7,5-10 cm) dan bagian
pangkalnya belah menjadi dua bagian yang sama besar sedalam 3-5 cm
(sambungan baji terbalik).
6. Potong batang bawah setinggi 10-20 cm dengan bentuk potongan
diagonal, panjang irisan diagonal ? 3,5-5 cm.
7. Buat potongan yang sama pada batang atas, dengan panjang batang atas
7,5 – 10 cm (sambungan cemeti).
8. Potong batang bawah setinggi 10-10 cm dan buat irisan diagonal 1/3 dari
irisan diagonal bagian atas, buatlah irisan ke bawah lalu ke atas lagi,
sehingga di tengah irisan diagonal terdapat celah.
9. Potong batang atas sepanjang 7,5-10 cm dan pangkal batang atas, buat
irisan yang bentuk dan ukurannya sama pada batang bawah (sambungan
celah lidah).
10. Sambungkan batang atas dan batang bawah, dan kedua bagian kambium
antara batang atas dan batang bawah bertemu.
11. Ikatlah sambungan dengan tali plastik dari bawah ke atas.
12. Tutuplah batang atas dengan rantang plastik dan ikat di bawah
sambungan.
13. Buka kantong plastik bila batang atas sudah keluar tunasnya.
14. Lepaskan tali pengikat bila sambungan sudah benar-benar kuat.
15. Evaluasi
? Apakah pisau yang anda gunakan bersih dan tajam.
? Apakah kegiatan yang anda lakukan sudah benar.
16. Umpan balik
Apakah ada langkah kerj ayang perlu di perbaiki, jelaskan ?
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 59
4. Melakukan Okulasi/Penempelan
a. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda dapat melakukan okulasi.
b. Uraian Materi
Okulasi sering juga disebut menempel, budding (Inggris).
Pembiakan tanaman dengan cara okulasi mempunyai kelebihan bila
dibandingkan dengan stek dan cangkok. Kelebihannya adalah hasil
okulasi mempunyai kualitas lebih baik daripada tanaman induknya.
Bisa demikian karena okulasi merupakan penggabungan dua tanaman
yang masing-masing tanaman memiliki keunggulan yang berbeda.
Penggabungan kedua sifat unggul inilah menjadikan tanaman hasil
okulasi akan memiliki keunggulan yang berbeda dari induknya.
Sebagai contoh tanaman yang memiliki perakaran baik digunakan
sebagai batang pokok (batang bawah). Sedangkan tanaman (batang
atas) yang memiliki buah yang lezat diambil matanya untuk ditempel
pada batang bawah.
Sama halnya dengan penyambungan okulasi ini biasanya
menggunakan batang bawah dan batang atas dari satu spesies atau
dari satu varietas. Okulasi yang dilakukan antar spesies biasanya
mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena antara batang atas
dan batang bawah kadang-kadang terdapat perbedaan fisiologis.
Waktu untuk melakukan okulasi yang paling baik adalah pada saat
kulit pohon mudah dikelupas dari kayunya. Kulit mudah dikelupas dari
kayunya ini terjadi pada waktu pembelahan sel pada kambium
berjalan aktif. Setiap jenis tanaman mempunyai waktu pembelahan
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 60
sel yang berbeda, ada yang aktif di musim kemarau ada pula yang
aktif di musim penghujan.
1). Tahap-tahap okulasi
Secara umum pekerjaan okulasi ini terdiri dari pengirisan
batang pokok (membuat jendela okulasi), pengambilan dan
penyisipan mata, pengikatan tempelan, pelepasan ikatan, dan
pemotongan batang bawah. Pelepasan ikatan dan pemotongan
batang bawah sering juga disebut pemerliharaan okulasi.
a. Mengiris batang bawah (membuat jendela okulasi)
Bentuk irisan tergantung pada cara okulasi yang kita pilih.
Misalnya kita lakukan irisan dengan bentuk huruf T, apabila
kita melakukan okulasi cara huruf T. Irisan ini dibuat pada
bagian kulit yang halus, irisan tidak boleh terlalu dalam, dan
kedalaman yang baik adalah setebal kulit batang. Jika irisan
terlalu dalam dan melukai bagian kayunya dapat
mengakibatkan kegagalan okulasi.
Posisi atau letak jendela okulasi harus memperhatikan
letak matahari, bila matahari berada di sebelah utara
katulistiwa, maka letak jendela okulasi diusahakan di sebelah
selatan. Begitu juga bila matahari berada di sebelah selatan
katulistiwa maka letak jendela okulasi berada di sebelah utara.
Hal ini untuk menghindari agar tempelan tidak terkena sinar
matahari secara langsung. Cara ini berlaku hanya pada bibit
batang bawah yang disemaikan dalam bedengan. Bila batang
bawah disemaikan pada polybag/pot letak jendela okulasi tidak
menjadi masalah, karena bibit yang disemaikan dalam polybag
mudah diatur letak/posisinya.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 61
b. Mengambil mata tempel
Pengambilan mata dapat dilakukan dengan tiga cara.
Dengan demikian dapat diperoleh bentuk mata tempel yang
sesuai dengan cara okulasi yang digunakan.
Ketiga macam bentuk pengambilan mata yaitu :
? Segi empat
Bentuk sayatan segi empat dapat diperoleh dengan
mengiris secara horizontal ? 1,5 cm di atas dan di bawah
mata tunas. Kemudian ujung-ujung irisan kita hubungkan
sehingga membentuk segi empat. Selanjutnya mata tempel
kita lepaskan dengan menggunakan pisau atau kuku. Cara
ini dilakukan apabila keadaan/kondisi batang atas mudah di
kelupas kulit kayunya.
Bentuk mata tempel
? Sayatan
Bila cara pengambilan mata bentuk segi empat sulit
dilakukan dapat dilakukan pengambilan mata dengan
bentuk sayatan. Penyayatan dapat dimulai dari atas atau
dari bawah mata. Panjang sayatan ± 3 cm, dan mata tunas
berada di tengah-tengah sayatan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 62
Dalam penyayatan ini dapat diikutsertakan sedikit
kayunya. Setelah tersayat dengan pelan-pelan kayunya di
lepaskan. Kemudian kita lihat dari balik mata tunas, apakah
mata tunasnya berlubang atau tidak, bila mata tunasnya
berlubang tidak dapat digunakan untuk okulasi karena
mata tersebut telah rusak.
? Bulatan/tempel
Pengambilan mata tunas yang bulat tidak
menggunakan pisau okulasi, tetapi menggunakan pisau
khusus yang berbentuk seperti stempel bulat. Pisau ini
ditancapkan pada cabang tempat mata tunas, lalu di
angkat sehingga mata tunas beserta kulitnya akan
menempel pada pisau.
c. Penyisipan/penempelan mata tunas
Mata tunas yang diperoleh kemudian disisipkan pada
jendela okulasi yang telah dibuat pada batang bawah..
Penyisipan ini harus dilakukan secara hati-
hati, jangan sampai merusak kambium.
Pada saat penempelan mata tunas, jangan
sampai ada kotoran yang menempel pada
kambium karena dapat mengganggu
menyatunya penempelan
Penempelan mata tunas
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 63
d. Mengikat tempelan
Untuk mengikat tempelan dapat menggunakan plastik
polianil khlorida. Ukuran tali pengikat kira-kira panjang ? 20
cm lebar ? 1,5 cm, dan tebalnya 0,1 mm. Cara mengikat
tempelan dari bawah ke atas atau sering disebut dengan
sistim genteng.
Perlu diperhatikan dalam
pengikatan ini mata tunas
jangan diikat terlalu erat. Hal
tersebut dapat mengaki
batkan kerusakan pada mata
tunas, atau bila memungkin
kan mata tunas tidak perlu
diikat.
Ikatan
e. Membuka ikatan
Setelah kurang lebih 1 bulan setelah pelaksanaan okulasi,
ikatan dibuka untuk dilihat mata tempelnya.
Bila mata tempel masih kelihat
an hijau segar dan sudah
melekat dengan batang bawah
pertanda okulasi ini berhasil.
Bila mata tempel berwarna
hijau kemerahan atau hitam
maka okulasi ini gagal.
Okulasi yang berhasil
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 64
f. Memotong batang bawah
Pemotongan batang bawah dilakukan bila okulasi tersebut
sudah dipastikan hidup. Pemotongan ini dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu:
? Batang bawah langsung dipotong ? 1 cm di atas okulasi/
mata tempelan dengan bentuk potongan miring
kebelakang, sehingga air hujan/siraman dapat jatuh dan
tidak mengenai tempelan.
? Batang pokok ? 10 cm di atas mata tempel, dengan tujuan
apabila tunas sudah tumbuh tinggi dapat digunakan untuk
mengikat tunas, agar tunas dapat tumbuh tegak lurus.
Apabila tunas sudah tumbuh mencapai ? 30 cm, maka
batang bawah dipotong dengan ketinggian ? 10 cm di atas
tempelan.
Tinggi pemotongan batang bawah sangat tergantung pada
jenis tanamann. Misal tanaman adpokat, pemotongan
batang bawah dilakukan pada ketinggian ? 30-40 cm di
atas tempelan. Bila pemotongan dilakukan terlalu pendek,
tunas okulasi akan mati bersama batang di atasnya.
? Pemotongan tidak dilakukan sekaligus yaitu batang bawah
cukup dipotong ½ batang ? 10 cm di atas temepelan.
Kemudian batang bawah di lengkungkan. Hal ini
dimaksudkan agar peredaran makanan masih berlangsung
sehingga pertumbuhan tunas lebih cepat dan kuat. Setelah
tunas okulasi dirasakan sudah cukup kuat, batang bawah
baru dipotong seluruhnya.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 65
Pemotongan batang bawah
Untuk menghindari terjadinya infeksi maka luka bekas
potongan segera ditutup. Penutupan ini dapat dilakukan
dengan menggunakan lilin atau cat untuk menjaga agar
pertumbuhan tunas okulasi dapat tegak lurus. Tunas yang
tumbuh segar diikat pada patok/tiang (bila dilakukan cara
pemotongan yang pertama).
Tunas yang tumbuh segar diikat
pada patok/tiang (bila dilakukan
cara pemotongan yang pertama).
Bila pemotongan batang bawah
menggunakan cara yang kedua dan
ketiga, maka langsung diikat pada
batang bawahnya.
Pengi katan tunas okulasi
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 66
2). Cara okulasi
Banyak cara okulasi yang bisa dilakukan diantaranya adalah:
okulasi huruf T. Okulasi cara forhert, segi empat dan bulat.
Huruf T dan Forkert
3). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan
okulasi/tempelan
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penempelan dapat
dibagi menjadi tiga golongan :
a. Faktor lingkungan
? Waktu penempelan
Pada umumnya penempelan dilakukan pada waktu cuaca
yang cerah, tidak hujan, dan tidak di bawah terik
matahari.
? Temperatur dan kelembaban
Temperatur dan kelembaban yang optimal akan
mempertinggi pembentukan jaringan halus, yang sangat
diperlukan untuk berhasilnya suatu tempelan.
Temperatur yang diperlukan dalam penempelan berkisar
antara 7,20 C-320 C, bila temperatur kurang dari 7,20 C
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 67
pembentukan kalus akan lambat. Bila lebih dari 320 C
pembentukan kalus juga lambat dan dapat mematikan sel-
sel pada sambungan. Temperatur optimum pada
penyambungan adalah 250C-300C.
Penempelan memerlukan kelembaban yang tinggi, bila
kelembaban rendah akan mengalami kekeringan, dan
menghambat/menghalangi pembentukan kalus pada
sambungan karena banyak sel -sel pada sambungan mati.
? Cahaya
Cahaya matahari berpengaruh pada waktu pelaksanaan
penempelan berlangsung. Oleh karena itu penyambungan
sebaiknya dilakukan pada waktu pagi atau sore hari pada
saat matahari kurang kuat memancar dan sinarnya.
Cahaya yang terlalu panas akan mengurangi daya tahan
batang atas terhadap kekeringan, dan dapat merusak
kambium pada daerah sambungan.
b). Faktor tanaman
? Kompatibilitas dan inkompatibilitas
Pada umumnya batang atas dan batang bawah dari
varietas yang sama akan menghasilkan tempelan yang
kompatibel, dan biasanya gabungan tanaman/hasil
tempelan yang dihasilkan akan hidup lama, produktif dan
kuat. Lawan dari kompatibel adalah inkompatibel.
Gejala-gejala inkompatibilitas antara dua tanaman yang di
tempel antara lain :
1) Gabungan antara species, varietas atau klou-klou yang
tidak pernah membentuk sambungan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 68
2) Gabungan antara dua tanaman dimana jumlah dari
keberhasilan sambungan sangat kecil.
3) Setelah sambungan tumbuh, tetapi tanaman tiba-tiba
mati.
4) Adanya perbedaan antara batang atas dan batang
bawah dalam pertumbuhan vegetatif pada permulaan
atau akhir musim.
5) Adanya petumbuhan yang berlebihan di atas atau di
bawah sambungan.
6) Terjadi penghambatan tumbuh pada tanaman hasil
sambungan (tanaman menjadi kerdil).
? Keadaan fisiologi tanaman
Beberapa tanaman mengalami kesukaran untuk
ditempelkan ke tanaman lain, karena jenis tanaman
tersebut sulit membentuk kalus.
? Pengelupasan kulit kayu
Pengelupasan kulit kayu sangat berpengaruh pada okulasi.
Bila kulit kayu mudah mengelupas, kerusakan kambium
pada batang atas dan batang bawah yang akan diokulasi
dapat dihindari.
? Penyatuan kambium
Agar persentuhan kambium batang atas dan batang bawah
lebih banyak terjadi, maka diperlukan ukuran batang
bawah dan batang atas dipilih yang hampir sama.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 69
c). Faktor pelaksana
? Keahlian
Kecepatan menyambung merupakan pencegahan paling
baik terhadap infeksi penyakit dan kerusakan pada
kambium.
? Kesempurnaan alat
Dalam penyambungan diperlukan ketajaman dan
kebersihan alat, tali pengikat yang tipis dan lentur.
c. Rangkuman
Okulasi merupakan penggabungan dua tanaman yang masing-masing
tanaman memiliki keunggulan yang berbeda. Biasanya okulasi ini
dilakukan pada tanaman yang masih dalam satu spesies atau dari satu
varietas.
Waktu pelaksanaan okulasi dilakukan pada saat pembelahan sel pada
kambium berjalan aktif. Hal ini masing-masing jenis tanaman akan
berbeda waktunya, ada yang aktif di musim kemarau ada pula tanaman
yang aktif di musim hujan.
Pelaksanaan okulasi ada enam tahapan yaitu: pembuatan jendela
okulasi, pengambilan mata tempel, penyisipan mata tempel, pengikatan
tempelan, membuka tempelan dan pemotongan batang bawah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi okulasi adalah:
1. Faktor lingkungan yaitu waktu penempelan temperatur dan
kelembaban serta cahaya.
2. Faktor tanaman yaitu: kompatibilitas dan inkompatibilitas, fisiologi
tanaman, pengelupasan kulit kayu dan penyatuan kambium.
3. Faktor pelaksana yaitu keahlian pelaksana dan kesempurnaan alat.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 70
d. Tugas
1. Buatlah resume terhadap pemahaman Anda tentang pembiakan tanaman
dengan okulasi !
2. Lakukan observasi ke petani pembibit tentang :
? Cara okulasi yang banyak/sering digunakan.
? Mengapa memilih cara itu ?
3. Buat laporan dan kesimpulan hasil obsevasi Anda ?
4. Hasil 1, 2, 3, disimpan dalam ordner portfolio Anda.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 71
e. Lembar Latihan
1. Ada berapa cara okulasi, sebutkan ?
2. Kapan waktu yang baik untuk melakukan okulasi ?
3. Sebutkan ciri-ciri mata tempel (mata tunas) yang baik untuk okulasi !
4. Sebutkan dan jelaskan cara pengambilan mata tunas !
5. Sebutkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam okulasi !
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 72
f. Kunci Jawaban
1. Ada 4 cara yaitu :
a. Huruf T
b. Forkert
c. Segi empat
d. Bulat
2. Pada saat kulit kayu mudah dikelupas.
3. Mata tunas sudah menonjol, tetapi masih dalam keadaan dorman.
4. a. Cara segi empat: dengan mengiris secara kordisental ? 1,5 cm di atas
dan di bawah mata tunas, kemudian ujung-ujung irisan di
sambungkan hingga dilepaskan dengan menggunakan pisau okulasi
atau kuku.
b. Cara sayatan: penyayatan dapat dimulai dari atas atau bawah mata
tunas. Panjang sayatan ± 3 cm dan mata tunas berada di tengah
sayatan. Dalam penyayatan diikutsertakan sedikit kayunya, setelah
tersayat kemudian kayunya dilepas.
c. Bulat/Stempel
Cara ini menggunakan pisau yang menyerupai stempel . Pisau ini
ditancapkan pada cabang tempat mata tunas lalu diangkat, mata
tunas yang menempel pada pisau kemudian dilepas.
5. a. Faktor lengkungan
b. Faktor tanaman
c. Faktor pelaksana
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 73
g. Lembar Kerja
Okulasi
Pendahuluan
Cara memperbanyak tanaman dengan okulasi memiliki kelebihan bila
dibandingkan dengan setek dan cangkok. Kelebihana tersebut adalah
tanaman hasil okulasi memiliki mutu lebih baik daripada induknya.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar peserta diklat mampu melakukan pembiakan
tanaman dengan okulasi.
Alat dan Bahan
a. Pisau okulasi
b. Tali plastik
c. Batang bawah
d. Batang atas
Keselamatan Kerja
Gunakan pisau okulasi yang tajam dan bersih. Jangan bekerja saling
berdekatan antara teman satu dengan teman yang lain.
Langkah Kerja
1. Pilih batang bawah yang siap diokulasi.
2. Pilih mata tunas yang sudah menonjol dan masih dalam keadaan dorman.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 74
3. Buatlah sayatan jendela okulasi sesuai cara okuasi yang digunakan pada
ketinggian 10 – 20 cm.
4. Ambil mata tunas tanpa terikat kayunya atau lebih kecil dari ukuran
jendela okulasi.
5. Sisipkan mata tempel pada jendela okulasi.
6. Ikat tempelan/okulasi dengan menggunakan tali plastik dari bawah ke
atas, pada bagian mata tunas jangan diikat.
7. Lepaskan ikatannya bila mata tunas sudah tumbuh.
8. Potonglah batang bawah di atas temepelan okulasi bila tunas sudah
tumbuh kuat.
9. Evaluasi
? Apakah kegiatan tersebut sudah Anda lakukan dengan benar ?
? Apakah tingkat keberhasilan Anda sudah di atas 80%?
10. Umpan balik
Apakah ada langkah kerja yang perlu diperbaiki ? Jelaskan !
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 75
5. Memelihara Bibit a. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda mampu memelihara bibit hasil
sambung dan okulasi.
b. Uraian Materi
Pemeliharaan bibit merupakan rangkaian kegiatan yang tidak boleh
dilupakan. Pada pembiakan tanaman dengan sambung dan okulasi ini,
pemeliharaan bibit meliputi :
1). Pengairan/Penyiraman
Air mempunyai peranan penting dalam mempertahankan
kesuburan media tanam. Oleh karena itu, pemberian air dalam
media tanam harus diatur sehingga cukup memadai untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemberian air diantaranya adalah :
a). Sifat fisik media tanam
Sifat fisik media tanam, misalnya tekstur, menentukan
banyaknya kebutuhan air. Tekstur media tanam yang lebih halus
mempunyai kemampuan memegang air lebih kuat.
Dengan demikian kebutuhan air media tanam yang bertekstur
halus lebih banyak dari pada media tanam yang bertekstur kasar.
Misal pasir mempunyai kemampuan mengabsorbsi air lebih rendah
dari pada tanah liat. Pasir menjadi cepat basah dan mudah kering.
Oleh karena itu, frekuensi pemberian air pada media pasir lebih
sering dilakukan, tetapi jumlahnya lebih sedikit.
b). Pengaruh musim
Untuk mempertahanakan kelembaban pada media tanam, saat
musim hujan jumlah dan frekuensi air siraman dikurangi. Pada
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 76
musim kemarau diusahakan jumlah dan frekuensi air siraman di
tambah agar media tanam tidak kering. Karena pada musim
kemarau tingkat penguapannya lebih tinggi sehingga media cepat
kering.
Kekurangan atau kelebihan air pada musim kemarau terjadi
penguapan yang tinggi dan dapat mempengaruhi kondisi air
dalam media tanam. Tanpa diimbangi penyiraman yang rutin,
menyebabkan media cepat kering. Bila keadaan kering ini
dibiarkan berkepanjangan maka daun-daun bisa gugur dan lama
kelamaan bibit akan mati.
Begitu juga pada musim penghujan, media tanam akan
cenderung kelebihan air sehingga kondisi media tanam akan
menjadi sangat lembab. Hal ini akan memacu pertumbuhan
penyakit pada bibit. Selain itu air yang berlebihan sampai
menggenang dalam media terlalu lama dapat menyebabkan busuk
akar, akibatnya bibit akan mati.
2). Pemupukan
Pemupukan merupakan aktivitas pemberian unsur-unsur hara
untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan mempertahankan
kesuburan media tanam. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemupukan yaitu:
a). Jenis pupuk
Pupuk yang berasal dari bahan anorganik seperti Amonium
Nitrat, mempunyai kelarutan unsur hara yang tinggi. Bila diberikan
secara teratur pada media tanam, maka ketersediaan unsur hara
dapat dipertahankan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 77
b). Waktu pemberian pupuk
Pemberian pupuk perlu memperhatikan keadaan musim. Pada
awal atau akhir musim hujan merupakan saat yang tepat untuk
melakukan pemupukan pada tanaman tahunan. Namun
pemberian pupuk pada bibit dalam polybag sebaiknya dilakukan
secara periodik dengan frekuensi pemberian yang lebih sering dan
tidak bergantung pada musim. Satu hal yang perlu diingat dalam
pemberian pupuk adalah jangan melakukan pemupukan ketika
media tanam kekurangan air, karena unsur-unsur hara tidak dapat
diserap oleh tanaman. Pupuk diberikan pada waktu daun-daunan
mulai menguning dan pertumbuhan sedikit mulai terhambat.
c). Cara Pemberian pupuk
Ada beberapa cara pemberian pupuk yang dapat dilakukan
yaitu ditaburkan, disiramkan dan disemprotkan. Pemberian pupuk
pada tanaman yang ada dalam polybag lebih efektif dilakukan
dengan disiramkan atau disemprotkan.
3). Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit yang sering menyerang sambungan atau
okulasi antara lain: tungau merah, Aphia spec (kutu daun) dan
penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Cara untuk mencegah di samping dengan kebersihan pada
alat-alat dan tempat penyambungan/okulasi, juga dengan
pemeliharaan yang sebaik-baiknya dari tanaman yang disambung.
Pemakaian pestisida dapat pula dipergunakan bila tingkat
serangan hama dan penyakit sudah tinggi. Faktor-faktor yang
perlu di perhatikan dalam penggunaan pestisida adalah :
? Dosis atau konsentrasi pestisida.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 78
? Jenis pestisida disesuaikan dengan organisme pengganggu.
? Waktu pemberian disesuaikan dengan cuaca, tahap
pertumbuhan bibit dan organisme pengganggu.
? Cara pemberian pestisida disesuaikan dengan bentuk pestisida
misal disemprot/ditaburkan.
Sebelum menggunakan pestisida terlebih dahulu bacalah
petunjuk penggunaan yang tertera pada label.
c. Rangkuman
Pemeliharaan bibit hasil sambung dan okulasi meliputi :
1. Penyiraman
Penyiraman ini dipengaruhi oleh: sifat fisik media tanam dan
pengaruh musim. Kekurangan air yang berkepanjangan dapat
menyebabkan daun-duan rontok dan lama kelamaan bibit akan mati.
Begitu juga kelebihan air yang berkepanjangan akan menyebabkan
akar tanaman busuk dan bibit akan mati.
2. Pemupukan
Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pemupukan adalah jenis
pupuk, waktu pemupukan dan cara pemupukan. Perlu diingat pada
waktu melakukan pemupukan jangan sampai saat media tanam
kekurangan air.
3. Pengendalian hama dan penyakit
Untuk mencegah terserangnya hama dan penyakit dengan cara
menjaga kebersihan alat, tempat pembibitan dan pemeliharaan bibit
yang intensif. Bila tingkat serangan hama atau penyakit sudah tinggi
maka penggunaan pestisida diperlukan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 79
d. Tugas
1. Buatlah resume tentang pemel iharaan bibit berdasarkan informasi yang
anda pelajari !
2. Lakukan observasi pada petani pembibit tentang :
? Bagaimana cara penyiraman.
? Bagaimana cara pemupukan.
? Bagaimana cara pengendlaian hama dan penyakit.
3. Buat kesimpulan dari informasi yang anda pelajari dan hasil observasi!
4. Hasil 1, 2, 3, disimpan dalam odner portfolio Anda.
5. Amati dan catat unsur mikro klimat selama pertumbuhan bibit.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 80
e. Lembar Latihan
1. Jelaskan pengaruh tekstur media tanam terhadap penyiraman !
2. Jelaskan pengaruh musim terhadap penyiraman !
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pemupukan !
4. Kapan waktu yang baik untuk pemupukan bibit dalam polybag !
5. Hama dan penyakit apa yang sering menyerang pada sambungan/okulasi
? Jelaskan !
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 81
f. Kunci Jawaban
1. Media tanam yang memiliki tekstur lebih halus akan lebih kuat daya
ikatnya terhadap air dibandingkan dengan media tanam yang teksturnya
kasar. Oleh sebab itu kebutuhan air siraman akan lebih banyak media
tanam yang teksturnya halus, namun frekuensi penyiraman akan lebih
jarang dibanding dengan media tanam yang teksturnya kasar.
2. Pada musim kemarau frekuensi penyiraman akan lebih sering dibanding
pada musim penghujan karena tingkat penguapan lebih tinggi pada
musim kemarau.
3. a. Jenis pupuk
b. Waktu pemberian pupuk
c. Cara pemberian pupuk
4. Pada waktu media tanam tidak kering.
5. Tungau merah, kutu daun dan jamur.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 82
g. Lembar Kerja
Memelihara Bibit
A. Menyiram Bibit
Pendahuluan
Media tanam yang baik dapat menyediakan air yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah yang cukup. Berapa banyak air yang harus diberikan pada
media tanam dipengaruhi oleh jenis tanaman, jenis bahan media tanam yang
digunakan dan keadaan iklimnya.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar anda mampu melakukan penyiraman bibit.
Alat dan Bahan
a. Gembor/selang b. Air c. Ember
Keselamatan Kerja
Gunakan gembor dalam melakukan penyiraman agar media dalam
polybag tidak banyak yang hilang bersama penyiraman.
Langkah Kerja
1. Amati kondisi media tanam apakah sudah kering atau belum !
2. Bila media tanam sudah mulai kering segera siram dengan menggunakan
gembor/selang !
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 83
3. Lakukan penyiraman hingga media tanam yang ada dalam polybag basah
merata !
4. Evaluasi
Apakah kegiatan penyiraman bibit sudah dilakukan dengan benar?
5. Umpan balik
Apakah langkah kerja yang ada perlu perbaikan atau tidak?
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 84
B. Memupuk
Pendahuluan
Selain mampu menyediakan air, media tanam harus mampu memberikan
makanan bagi tanaman. Unsur hara yang sangat diperlukan dan harus selalu
ada dalam jumlah yang cukup. Apabila terjad i kekurangna atau tidak tersedia
salah satu atau beberapa unsur hara dalam media tanam akan menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tujuan
Kegiatan ini bertujun agar anda mampu memupuk bibit tanaman. Alat dan Bahan
a. Ember
b. Rond sprayer
c. Pupuk Keselamatan Kerja
Gunakan jenis pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman. Jangan
memupuk tanaman melebihi dosis anjuran.
Langkah Kerja
1. Larutkan pupuk NPK ke dalam air dengan konsentrasi 0,2-0.4% !
2. Siramkan larutan pupuk tersebut ke media tanam dalam polybag 100-150
mm/polybag !
3. Bila memupuk dengan pupuk daun, pupuklah bibit dengan disemprot, dan
gunakan pupuk tersebut sesuai dengan anjuran !
4. Evaluasi
Apakah jenis, dosis dan cara yang anda gunakan sudah benar ?
5. Umpan balik
Apakah langkah kerja tersebut perlu ada perbaikan ?
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 85
C. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pendahuluan
Penggunaan pestisida tetap diperlukan sebagai upaya pemeliharaan bibit.
Akan tetapi, penggunaannya harus selektif dan sesuai dengan rekomendasi
Departemen Pertanian agar diperoleh hasil yang efektif dan aman.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar anda mampu melakukan pengendalian hama
dan penyakit pada pembibitan.
Alat dan Bahan
a. Rond Sprayer
b. Ember
c. Pestisida
Keselamatan Kerja
Gunakan pakaian kerja lengkap dengan sepatu, masker, sarung tangan
dan topi. Dalam melakukan penyemprotan jangan berlawanan dengan arah
angin.
Langkah Kerja
1. Amati jenis hama atau penyakit yang menyerong!
2. Semprotlah bibit tersebut dengan menggunakan pestisida yang sesuai
dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang !
3. Lakukan penyemprotan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada lebel
pestisida yang anda gunakan !
4. Evaluasi
Apakah jenis pestisida dan cara penyemprotan sudah dilakukan dengan
benar ?
5. Umpan balik
Apakah langkah kerja tersebut perlu perbaikan ?
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 86
III. EVALUASI
A. Evaluasi kognitif skill
Jawablah pertanyaan-pertanyan di bawah ini pada lembar jawaban yang
disediakan.
1. Apa yang akan terjadi bila bibit tanaman kekurangan sinar selama
pertumbuhannya?
2. Berapakah jumlah biji rambutan yang diperlukan, bila Anda memiliki lahan
seluas 200 m yang akan digunakan untuk menyemai rambutan dengan
jarak tanam 25 x10 cm.
3. Jelaskan mengapa bibit yang digunakan sebagai batang bawah harus
dipilih tanaman yang memiliki akar yang dalam dan kuat ?
4. Sebutkan kriteria pohon induk yang akan dijadikan batang atas?
5. Jelaskan perbedaan penyusuan dengan sambung pucuk (enten).
6. Jelaskan bagaimana hasilnya bila dalam pelaksanaan penyambungan,
antara kambium batang bawah dengan kambium batang atas tidak saling
bertemu.
7. Kapan waktu yang baik untuk melakukan okulasi ? Mengapa demikian?
8. Bagaimana cara melakukan okulasi.
9. Apa pengaruh musim terhadap penyiraman bibit tanaman!
10. Jelaskan pengaruhnya terhadap pertumbuhan bibit, bila media tanam
tergenang air dalam waktu yang lama.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 87
Kunci Jawaban 1. Pertumbuhan bibit akan mengalami etiolasi dan lemah
2. 8.000 biji
3. Karena batang bawah selain berfungsi untuk menopang batang atas agar
tidak roboh, juga akar batang bawah berfungsi untuk mengabsorbsi air
dan unsur hara di dalam tanah.
4. Kriteria pohon induk yang digunakan sebagai entres:
? Berasal dari varietas unggul
? Sudah produksi
? Dapat menyesuaikan pertumbuhannya dengan batang bawah.
? Sehat/tidak terserang hama/penyakit.
5. Penyusuan: baik batang bawah maupun batang atas keduanya masing-
masing masih memiliki sistem perakaran. Sedang enten yang digunakan
sebagai batang atas adalah pucuk cabang, sehingga hanya batang bawah
saja yang masih memiliki sistem perakaran.
6. Sambungan tidak akan jadi karena antara batang atas dengan batang
bawah tidak akan bisa menyatu.
7. Pada waktu kulit kayu mudah dikelupas karena pada waktu itu
pertumbuhan kambium sedang aktif.
8. Cara melakukan okulasi :
? Membuat jendela okulasi pada batang bawah.
? Mengambil mata tunas sebagai batang atas.
? Menyisipkan mata tunas pada jendela okulasi.
? Mengikat tempelan dengan tali yang tipis dan lentur.
? Membuka ikatan.
? Memotong batang bawah.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 88
9. Bila musim kemarau maka penguapan media tanam tinggi sehingga
media cepat kering, maka frekuensi penyiraman lebih cepat/sering.
Sebaliknya pada musim penghujan frekuensi penyiraman dikurangi.
10. Bila media tanam dibiarkan tergenang terlalu lama maka dapat
menyebabkan busuk akar, yang dapat menghambat pertumbuhan bibit,
dan bila akar yang busuk terlalu banyak maka bibit akan mati.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 89
B. Evaluasi Psikomotorik Skill NO Evaluasi Kriteria Ya Tidak
1. Menyiapkan tempat pembibitan
a. Syarat tempat pembibitan
? Ketinggian tempat sesuai dengan syarat tumbuh
b. Menentukan luas lahan
? Luas lahan yang disiapkan sesuai dengan jumlah bibit yang akan disemai
c. Membersihkan tempat pembibitan
? Tempat pembibitan bebas dari tumbuhan inang
? Bebas dari benda-benda pengganggu
? Bebas dari gulma
d. Membuat bedengan ? Bedengan dibuat mem bujur utara selatan/se- jajar dengan arah kontur
? Bedengan rata ? Dibuat saluran drainase
e. Membuat naungan ? Naungan dibuat lebih tinggi di sebelah timur
2. Menyiapkan bahan tanaman
a. Menyipakan batang bawah
? Umur antara 3-12 bulan ? Batang sudah berkayu
dan tumbuh subur ? Ukuran batang sebesar
pensil ? Perakaran baik ? Tidak terserang
hama/penyait
b. Menyiapkan batang atas/entres
? Entres diambil pada waktu dalam pertumbuhan dorman
? Entres lurus dan sehat ? Umur dan besar entres
hampir sama dengan batang bawah
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 90
No Evaluasi Kriteria Ya Tidak
3. Melakukan penyambungan
a. Pembuatan celah samak sambungan
? Celah sambungan/ sayatan dibuat setinggi 10-15 cm dari tanah
? Bentuk sayatan sesuai dengan model sambungan yang digunakan
? Sayatan rata dan halus
b. Memotong batang atas/entres
? Entres dipotong sepanjang 7-10 cm
? Entres memiliki minimal 2 mata tunas
? Pada bagian pangkal entres dibuat sayatan yang disesuaikan dengan model sambungan
? Sayatan halus dan rata
c. Menyambung ? Minimal satu sisi sambungan kambium batang bawah saling bertemu
d. Mengikat sambungan
? Ikatan dimulai dari bawah ke atas dengan tali yang tipis dan lentur
? Ikatan kuat/entres tidak goyah
e. Pemberian sungkup ? Ikatan kuat/entres tidak goyah
? Sambungan diberi sungkup plastik bening
? Singkup diikat di bawah sambungan
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 91
No Evaluasi Kriteria Ya Tidak
f. Membuka sungkup ? Sungkup dibuka setelah entres keluar tunas baru
g. Melepas ikatan ? Ikatan dilepas pada waktu sambungan sudah jadi (besar batang sudah melebihi ikatan)
4. Melakukan okulasi/ penempelan
a. Membuat jendela okulasi
? Jendela okulasi dibuat 10-15 cm dari tanah
? Jendela okulasi dibuat pada yang bukan bekas menempelnya tangkai daun
? Kambium pada jendela okulasi tidak kotor/rusak
? Bentuk jendela okulasi disesuaikan dengan model okulasi yang digunakan
b. Pengambilan mata tempel/mata tunas
? Mata tunas diambil mata yang sudah menonjol
? Mata tunas diambil tidak berlubang
? Bentuk sayatan mata tempel sesuai dengan bentuk jendela okulasi
? Ukuran mata tempel lebih kecil dari jendela okulasi
c. Menyisipkan mata tempel
? Mata tempel melekat erat pada jendela okulasi
? Posisi mata tunas tidak terbalik
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 92
No Evaluasi Kriteria Ya Tidak
d. Mengikat tempelan ? Tempelan diikat dari bawah ke atas
? Pada mata tunas (titik tumbuh) tidak diikat
? Ikatan menggunakan tali plastik
e. Membuka ikatan ? Ikatan dilepas setelah mata tempelnya sudah tumbuh
f. Memotong batang bawah
? Batang bawah di potong setelah okulasi tumbuh 20-30 cm
? Pemotongan batang bawah 10 cm di atas okulasi
5. Memelihara bibit a. Menyiram bibit ? Bibit disiram sebelum
layu ? Penyiraman sampai
media tanam basah merata
b. Memupuk bibit ? Pemupukan dilakukan pada media tanam (bukan pupuk daun)
? Pemupukan (bukan pupuk daun) tidak mengenai daun
? Penggunaan pupuk daun dengan disemprotkan pada bagian atas dan bawah daun
c. Pengendalian hama ? Dilakukan penyemprotan dengan pestisida dosisi dan interval penyemprotan sesuai label
? Penyemprotan secara rata di atas dan di bawah daun
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 93
C. Evaluasi Sikap
Penilaian ini dilakukan dengan pendekatan metode Fish Bean, dengan
format sebagai berikut :
Skor Perolehan
Belive (Prepetensi Siswa)
Evaluation (Guru/Evaluator)
No Atribut
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Disiplin 2. Taat azas
3. Kemauan untuk bekerja keras
4. Konsisten 5. Kemauan
uintuk memperoleh hasil terbaik
Catatan :
Untuk mengisi sekor sikap Anda dalam melaksanakan kegiatan
pembiakan tanaman secara vegetatif, ada dua sumber yang harus ditulis,
yaitu :
a. Sekor sikap di bawah kolom belive/preterensi, Anda harus mengisi sensiri
setiap atribut sesuai apa yang Anda rasakan selama melaksanakan
kegiatan belajar pada kompetensi pembiakan tanaman secara vegetatif.
Dalam kontek ini Anda diharap berlaku jujur, sesuai kondisi yang Anda
alamai, sebab bila Anda tidak jujur, maka yang rugi Anda sendiri, karena
sikap Anda tidak akan bekembang positif sesuai yang diharapkan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 94
b. Sekor sikap di bawah kolom evaluation, diisi oleh guru pembimbing Anda
yang melakukan pengamatan langsung terhadap perilaku Anda selama
melaksanakan pembelajaran pembiakan tanaman secara vegetatif.
Perhitungan skor
Skor sikap = S B x E
Skor Perolehan x Nilai Tertinggi (100) Perolehan Nilai Sikap =
Skor Tertinggi
D. Evaluasi Produk/benda kerja
Tunjukkan bibit hasil sambungan dan hasil okulasi Anda, pada tim penilai
apakah hasil yang Anda peroleh telah memenuhi kriteria standar?
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 95
IV. PENUTUP
Apabila Anda telah mempelajari modul ini dengan cermat, maka Anda
telah memiliki kompetensi pembiakan tanaman dengan sambung dan okulasi.
Untuk meningkatkan kompetensi Anda, maka Anda harus banyak
membaca literatur lain dan banyak melakukan praktik lapangan.
Pembiakan Tanaman secara Vegetatif 96
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 1981. Pendidikan Keterampilan SMTA Pertanian Angkatan.
Angkasa. Bandung.
Dwidjoseputro, D. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia.
Jakarta.
Dina Agoes S.A. 1994. Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaannya.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Widarto, L. 1995. Perbanyakan Tanaman Dengan Biji, Setek, Cangkok,
Sambung, Okulasi dan Kultur Jaringan. Kanisius. Jakarta.
Rini Widiarto. 1992. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Zaenal Abidin. 1990. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengantar
Tumbuh. Angkasa. Bandung.
Rakimen. Koesriningsih dan Sri Setyati Haryadi. 1973. Pembiakan Vegetatif.
Departemen Agronomi Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Rismunandar. 1990. Hormon Tumbuh Tanaman dan Ternak. Penebar
Swadaya. Jakarta.