meet 1 bilangan real kalkulus 11

11
2/17/2014 1 KALKULUS 1 TPE 4267 (3 SKS) Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc (DMM) Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA (BDA) Silabus 1. Bilangan Riil (17/2 – DMM) 2. Bilangan Kompleks (24/2 – DMM) 3. Definisi matriks, Aljabar matriks : penjumlahan, perkalian scalar dan vector, Jenis-jenis matriks(26/2 – DMM) 4. Transformasi elementer, Invers matriks, Penyelesaian persamaan Linier dengan matriks (3/3 – DMM) 5. Determinan, Sifat determinan, Eigen-value, eigen-vector(10/3 – DMM) 6. Fungsi Trigonometri (17/3 – DMM) 7. Fungsi Hiperbolik (24/3 – DMM) 8. UTS (April) 9. Vektor dan Tensor (BDA) 10. Persamaan diferensial orde 1 (BDA) 11. Persamaan diferensial orde 2(BDA) 12. Integral (BDA) 13. UAS (Juni) Referensi Erwin Kreyszig Advanced Engineering Mathematics, John Wiley & Sons, INC New York Chichester Brisbane Toronto Singapore Bahan Kuliah : https://dewimayamaharani.lecture.ub.ac.id Password : dewimaya87 Referensi

Upload: nizam-aulia

Post on 09-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Kalkulus

TRANSCRIPT

  • 2/17/2014

    1

    KALKULUS 1 TPE 4267 (3 SKS)

    Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc (DMM)

    Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA (BDA)

    Silabus

    1. Bilangan Riil (17/2 DMM)

    2. Bilangan Kompleks (24/2 DMM)

    3. Definisi matriks, Aljabar matriks : penjumlahan, perkalian scalar dan vector, Jenis-jenis matriks(26/2 DMM)

    4. Transformasi elementer, Invers matriks, Penyelesaian persamaan Linier dengan matriks (3/3 DMM)

    5. Determinan, Sifat determinan, Eigen-value, eigen-vector(10/3 DMM)

    6. Fungsi Trigonometri (17/3 DMM)

    7. Fungsi Hiperbolik (24/3 DMM)

    8. UTS (April)

    9. Vektor dan Tensor (BDA)

    10. Persamaan diferensial orde 1 (BDA)

    11. Persamaan diferensial orde 2(BDA)

    12. Integral (BDA)

    13. UAS (Juni)

    Referensi

    Erwin Kreyszig Advanced Engineering Mathematics, John Wiley & Sons, INC New York Chichester Brisbane Toronto Singapore

    Bahan Kuliah :

    https://dewimayamaharani.lecture.ub.ac.id

    Password : dewimaya87

    Referensi

  • 2/17/2014

    2

    DMM : 50% Tugas (DMM) : 10%

    Kuis (DMM) : 10%

    UTS (DMM) : 80%

    (BDA) : 50%

    Penilaian

    BILANGAN

    Macam Bilangan

    Bilangan Kom pleks

    Bilangan Real

    Bil. Rasional

    Bil. Bulat

    Bil. Cacah

    Bil Asli

    Bil Genap Bil. Ganjil

    Bil. Prima Bil Komposit

    Bil. nol

    Bil. Bulat Negatif

    Bil Pecahan

    Pecahan Positif Pecahan Negatif

    Bil. Irasional

    Bilangan Khayal ( Imajiner)

    BILANGAN REAL

  • 2/17/2014

    3

    Sistem bilangan

    N : bilangan

    asli

    Z : bilangan bulat

    Q : bilangan rasional

    R : bilangan real

    N :

    1,2,3,.

    Z :

    ,-2,-1,0,1,2,..

    0,,, bZbab

    aq

    Q :

    IrasionalQR

    ,3,2

    Contoh Bil Irasional

    Operasi pada bilangan real

    1. Dua bilangan real x dan y dapat dijumlahkan untuk memperoleh bilangan real baru x+y.

    2. Dua bilangan real x dan y dapat dikalikan untuk memperoleh bilangan real baru xy atau ditulis xy.

    Sifat-sifat Medan

    a. Hukum komutatif x+y = y+x dan xy = yx

    b. Hukum asosiatif x+(y+z) = (x+y)+z dan x(yz) = (xy)z

    c. hukum distribusi x(y+z) = xy +xz

    d. elemen elemen identitas x+0 = x dan x.1 = x

    e. balikan (invers) x+(-x) = 0 dan x.x-1 = 1

    3. Definisi pengurangan

    x y = x + (-y)

    4. Definisi pembagian

    x/y untuk y0 atau x.y-1

    Sifatsifat bilangan real

    Sifat-sifat urutan :

    Trikotomi

    Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku salah satu dari x < y atau x > y atau x = y

    Ketransitifan

    Jika x < y dan y < z maka x < z

    Perkalian

    Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz, sedangkan bila z bilangan negatif, maka xz > yz

    Garis bilangan

    0 1

    Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut

    dengan garis bilangan(real)

    -3

    2

    Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang

    Selang

  • 2/17/2014

    4

    Selang

    Himpunan selang { } a x x < ( ) a , -

    { } a x x ( ] a , -

    { } b x a x < < ( ) b a ,

    { } b x a x [ ] b a ,

    { } b x x > ( ) , b

    { } b x x [ ) , b

    { } x x ( ) ,

    Jenis-jenis selang Grafik

    a

    a

    a b

    a b

    b

    b

    BILANGAN RASIONAL

    Definisi

    Bilangan rasional adalah adalah bilangan yang dapat dilambangkan dengan

    , dengan a dan b bilangan bulat dan b 0.

    b

    a

    Bilangan Pecahan

    Definisi:

    Bilangan pecahan adalah bilangan yang lambangnya terdiri dari bilangan bulat a dan b (dengan b 0) yang merupakan penyelesaian

    persamaan bx = a, ditulis atau a : b.

    b

    a

  • 2/17/2014

    5

    Kesamaan Pecahan

    Definisi:

    Pecahan dan , dengan b 0 dan d 0 adalah

    ekuivalen jika dan hanya jika ad = bc.

    b

    a

    d

    c

    Teorema Dasar Pecahan

    Untuk sembarang pecahan , dengan b 0, dan sembarang bilangan bulat c, c 0, berlaku

    atau

    b

    a

    bc

    ac

    b

    a

    b

    a

    cb

    ca

    1. Operasi pada bilangan bulat

    Penjumlahan

    a + b = b + a Sifat-sifat komutatif Contoh : 2 + 5 = 5 + 2 = 7

    (a + b) + c = a + (b + c) Sifat asosiatif Contoh : (-4)+6=6+(-4) = 2

    a+0 = a = 0 + a Sifat identitas Contoh : 2 + 0 = 2 = 0 + 2

    a+(-a) =0 Elemen invers Contoh : 5+(-5) = 0

    Pengurangan

    a b c = a (b+c)

    Contoh :

    54 27 10 = 54 (27+10) = 17

    a (b c) = a b + c

    Contoh :

    37 (21 8) = 37 21 +8 = 24

    p x (a b) = (pxa) (pxb)

    Contoh :

    2x (7 3) = ( 2x 7) (2 x 3) = 8

    (a + b) c = a + (b c)

    Contoh : (3+4) 2 = 3 + (4 2)

  • 2/17/2014

    6

    Perkalian

    a x b = b x a Sifat komutatif Contoh : 2 x 3 = 3 x 2

    (axb)xc = a x (bxc) Sifat asosiatif Contoh : (2x3)x4 = 2x(3x4)

    ax1 = a = 1xa Sifat identitas Contoh : 5 x 1 = 5 = 1 x 5

    a x (1/a) = 1 Elemen invers Contoh : 6x(1/6) = 1

    Pembagian

    a x (b/c) = (a x b) / c

    Contoh : 3 x (8/2) = (3 x 8) / 2 = 12

    (a x b) / (c x d) = (a/c) x (b/d)

    Contoh : (4x9)/(2x3)=(4/2) x (9/3) = 6

    a / (b/c) = a x (c/b)

    Contoh : 12 / (9/3) = 12 x (3/9) = 4

    operasi pada bilangan pecahan dan sifat-sifatnya

    Penjumlahan bilangan pecahan a + b = b + a Sifat komutatif

    Contoh : 2/3+3/4 = 3/4+2/3

    (a + b) + c = a + (b + c) Sifat asosiatif

    Contoh : (2/3+3/4)+5/6=2/3+(3/4+5/6)

    2. Menerapkan operasi pada bilangan pecahan

    a+0 = a = 0 + a Sifat identitas Contoh : 5/7 + 0/0=0/0+5/7=5/7

    Pengurangan bilangan pecahan

    Contoh :

    a - c = a.d - b.c

    b d bd

    c

    ba

    c

    b

    c

    a --

    9

    2

    9

    24

    9

    2

    9

    4

    --

    15

    7

    15

    310

    15

    3

    15

    10

    5.3

    3.15.2

    5

    1

    3

    2

    --

    --

  • 2/17/2014

    7

    Perkalian bilangan pecahan

    a x b = b x a sifat komutatif

    Contoh :

    p x (q x r) = (pxq) x r sifat asosiatif

    Contoh :

    p x (q +r) = (pxq) + (pxr) sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan

    Contoh :

    p x (q -r) = (pxq) - (pxr) sifat distributif perkalian terhadap pengurangan

    Contoh :

    2

    1

    12

    6

    3

    2

    4

    3

    4

    3

    3

    2 xx

    4

    2

    3

    1

    6

    1

    4

    2

    3

    1

    6

    1xxxx

    4

    2

    6

    1

    3

    1

    6

    1

    4

    2

    3

    1

    6

    1xxx

    -

    -

    4

    2

    6

    1

    3

    1

    6

    1

    4

    2

    3

    1

    6

    1xxx

    a x1 = 1xa = a bilangan rasional 1 berbentuk merupakan elemen

    identitas perkalian Contoh : invers perkalian Contoh :

    3

    2

    3

    2

    1

    1

    1

    1

    3

    2 xx

    13

    2

    3

    2

    1

    3

    2

    1

    3

    2 xx

    Pembagian bilangan pecahan

    a : b = aq p q bp

    p,q 0 1 x 1 = 1

    a b ab a,b 0

    Contoh : a. b.

    43

    12

    13

    62

    6

    1:

    3

    2-

    -

    -

    -

    x

    x

    ( )8

    1

    42

    11

    4

    1

    2

    1

    --

    --

    x

    xx

    Pertidaksamaan

    Pertidaksamaan Suatu kalimat yang berbentuk ketaksamaan dalam x

    disebut pertidaksamaan. Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk

    aljabar dengan satu variabel yang dihubungkan dengan relasi urutan.

    Bentuk umum pertidaksamaan :

    dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak (polinom) dan B(x) 0, E(x) 0

    ( )( )

    ( )( )xExD

    xB

    xA

  • 2/17/2014

    8

    Pertidaksamaan

    Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari semua himpunan bilangan real yang membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan bilangan real ini disebut juga Himpunan Penyelesaian (HP)

    Cara menentukan HP :

    1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :

    , dengan cara : 0)(

    )( 8x +5

    b. -3 < 1 - 6x 4

    c. 2+3x < 5x+1 < 16

    d. 2x2 + 5x -3 > 0

    e.

    42

    x

    Tugas

    Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut:

    a. 2x-4 6-7x 3x+6

    b. x2 + 2x -12 < 0

    c.

    d.

    03

    4

    -

    x

    x

    423

    1

    -x

    Nilai Mutlak

    Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak x dari titik pusat pada garis bilangan, sehingga jarak selalu bernilai positif.

    Definisi nilai mutlak :

  • 2/17/2014

    11

    Pertidaksamaan nilai mutlak

    Sifat-sifat nilai mutlak:

    y

    x

    y

    x

    yxyx

    2xx

    axaaax - 0,

    axaax 0, atau ax -

    yx 22 yx

    6. Ketaksamaan segitiga

    1

    2

    3

    4

    5

    yxyx --

    Contoh : Tentukan Himpunan Penyelesaian

    x+2 < 1

    -1 < x + 2 < 1

    -3 < x < -1

    ( )1,3 --Hp = -3 -1

    1.

    Latihan 2

    1. 2x - 1 > 2

    2.

    3.

    4. 4x+2 10

    114

    x

    Latihan 3

    5432 xx

    22212

    xx

    Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan

    3232 -- xx

    1

    2

    3

    xx

    x-

    -

    1

    24

    2

    4

    3

    122

    -

    x

    x

    x

    x

    5

    23 xx6